Professional Documents
Culture Documents
3
TARGET 1
A peserta paham mengenai dasar kegiatan
produksi
TARGET 2
B Peserta paham mengenai alur dan tahapan
produksi minyak dan gas bumi
TARGET 3
C Peserta paham mengenai sifat dasar fluida
4 TARGET
Materi 1
TARGET 4
D peserta paham mengenai jenis jenis reservoir
berdasarkan fase nya
4
BASIC
PRODUCTION
HELLO,
LET ME INTRODUCE MYSELF…
WHEN?
Kegiatan produksi di lakukan ketika kegiatan pemboran dan well completion telah selesai di lakukan. Kegiatan produksi termaksud dari
kegiatan upstream atau hulu dalam bagian eksploitasi .
WHO?
Yaitu seorang production engineer yang tugas nya untuk menjaga laju alir production dan mengatasi masalah masalah yang timbul dalam
kegiatan produksi yang dapat menyebabkan menurunnya laju alir produksi sumur.
WHERE?
Di setiap sumur minyak dan gas bumi di darat maupun di lautan setelah di nyatakan berpotensi dan di lakukan proses pemboran maka
kegiatan produksi akan di lakukan
HOW?
Mengangkat fluida ke permukaan Dengan menggunakan beda atau selisih tekanan / pressure pada sumur tsb yang akan kita pelajari pada
nodal analisis 7
HULU – HILIR INDUSTRI MIGAS
kegiatan mencari
sumber sumber
cadangan baru
Kegiatan membuat
lubang yang
menghubungkan sub
Kegaiatan menyiapkan
dari sumur pemboran
menjadi sumur produksi
UPSTREAM
hidrocarbon surface dengan surface hidrocarbon
&
E K S P LO R A S I PEMBORAN
WELL
COMPLETION DOWNSTREAM
Hulu Hilir minyak dan gas bumi biasa di
sebut kegiatan upstream dan downstream. PRODUKSI PENGOLAHAN PEMASARAN
Kegiatan mengolah
Kegiatan mengangkat Kegiatan
Kegiatan upstream / hulu yaitu eskplorasi hidrocarbon dari sub
crude oil atau
pendistribusian ke
hidrocarbon menjadi
surface menuju ke masyarakat contoh
– pemboran – well completion – produksi . surface secara optimum
barang yang siap untuk
seperti SPBU
di gunakan
Kegiatan downstream / hilir yaitu
pengolahan – pemasaran .
8
Tahapan produksi
Primary Recovery
• Natural Flow
• Artificial Lift
Secondary Recovery
• Water flooding
Tertiary Recovery
• EOR ( Enhanched Oil Recovery )
10
Primary Recovery
Natural Flow
Natural Flow biasa di sebut juga semburan alami yaitu di mana kondisi tekanan reservoir mampu
mengangkat fluida secara alami dari reservoir ke surface . Tekanan reservoir berasal dari reservoir itu sendiri
yang biasa di sebut drive mekanism yaitu gas cap drive , solution gas drive , water drive dan combinasi
Biasa kondisi nutaral flow ini di temukan pada kondisi new well atau sumur baru yang belum
pernah di produksikan sebelumnya .
di sebut kondisi sembur alam atau natural flow jika tekanan reservoir mampu mengangkat fluida
dari reservoir sampai menuju fasilitas surface produksi seperti separator dan sabagainya 11
JENIS JENIS ARTIFICIAL LIFT
Ada beberapa artifical lift yang umum di gunakan
•Gas lift
•Sucker rod Pump (SRP)
•ESP (Electric Submersible Pump)
•Hydraulic Pump
•PCP
•Jet Pump
Artificial Lift
adalah metode pengangkatan fluida
sumur dengan cara memasukkan tenaga tambahan
ke dalam sumur (bukan ke dalam reservoir) di
mana metoda ini diterapkan apabila tenaga alami
reservoir sudah tidak mampu lagi mendorong fluida
ke permukaan atau untuk maksud–maksud
peningkatan produksi.
Rata rata metode artificial lift ini di
gunakan sumur sumur yang sudah mature atau tua
Water flooding
Proses penginjeksian air dari permukaan bumi ke dalam reservoir minyak di water flooding . Didasarkan pada
suatu kenyataan bahwa air aquifer berperan sebagai pengisi atau pengganti minyak yang terproduksi, disamping
berperan sebagai media pendesak.
Sedangkan pertimbangan dilakukan water flooding adalah bahwa sebagian besar batuan reservoir bersifat water
wet (sifat kebasahan), sehingga fasa air lebih banyak ditangkap oleh batuan akibatnya minyak akan terdesak dan
bergerak ketempat lain (permukaan sumur).
Eor (ENHANCED OIL RECOVERY)
• Separator
• Crismast tree
• Weel head
• Scrubber
• Flow line
• Tubing
• Packer
• Casing
PERALATAN sub
SURFACE KEGIATAN
PRODUCTION
casing
Casing pada industry minyak dan gas bumi • Sebagai penyangga wellhead dan BOP
yaitu pipa baja tubular yang digunakan menyelubungi
sumur pemboran. • Mencegah pembentukan caving pada formasi
yang tidak stabil
Casing termasuk kedalam tahap completion,
yaitu tahap penyelesaian dimana sumur yang telah • Melindungi formasi yang lemah dari lumpur berat
dibor harus diselesaikan dengan melindunginya
• Menutup zona lost circulation
memakai casing. Rangkaian (joint) dan konfigurasi
casing bervariasi tergantung dari kedalaman lubang • Untuk melindungi formasi produktif
sumur. Fungsi dari casing adalah :
PERALATAN sub
SURFACE KEGIATAN
PRODUCTION
tubing
Merupakan pipa alir vertical yang • Fungsi tubing yang paling utama adalah tempat
ditempatkan di dalam casing produksi yang mengalirkan fluida reservoir dari sub surface
berfungsi untuk mengalirkan fluida produksi sumur
menuju ke surface
ke permukaan atau mengalirkan fluida injeksi ke
dalam sumur. • Di tubing juga sering terjadi masalah pada
kegiatan produksi seperti kepasiran , korosi
Disamping itu, tubing dapat pula hingga scale
digunakan dalam pekerjaan swab, squeeze
cementing, sirkulasi pembersihan sumur dan
mengalirkan fluida serta material peretak hidraulis
dan pengasaman.
PERALATAN sub
SURFACE KEGIATAN
PRODUCTION
packer
• Merupakan suatu alat yang gunanya sebagai Fungsi dari packer adalah
penutup jalan atau penutup aliran fluida
• mengisolasi fluida dan tekanan di sumur
maupun tekanan di sumur dan gas bumi.
• Sebagai pemisah aliran satu dengan zona yang
• Jenis jenis packer ada berbagai macam ada lainnya
yang permanent maupun yang tidak
OPERATING HYDROCARBON TRANSPORTATION
Alur
kagiatan
UNITS
Flare
Gas
Plant
Produksi
OIL
Wash Metering WHARF
Tank
METERI
TRUNKLI NG
NE
Pada
Gas Central STATION
Sucker Boot Shipping Pump
Tank Station OCEAN
Rod Pump TANK FARM
Shipping VESSEL
Water REFINERY
Injection Pump
Well
(Sumur)
PRODUCING FACILITIES TRANSPORTATION FACILITIES
sumur
PRODUCTION
FACILITIES
GATHERING STATION
CRUDE OIL
TRANSPORTATION
CRUDE OIL STORAGE
CRUDE OIL
METERING
CRUDE OIL
LIFTING minyak
OPERATING UNITS HYDROCARBON TRANSPORTATION POWER GENERATION & TRANSMISSION
Alur
Gas Metering Gas Metering
Gas
Inlet gas Compressor
kagiatan
separator Gas Scrubber
AIR
Produksi
Pig Launcher Pig Receiver Electric
Gas Filter
Power
Pada
Dehydration Unit
Low Transmission Line Gas Turbine
High Unit GT
Press. Press. Generator
Gas Scrubber
Inlet
sumur gas
gas
separa
tor
Production
Oil to GS
Oil Wells
23
VOLATILE
Merupakan kondisi dimana jarak
antara tekanan reservoir dengan
tekanan buble point tidak terlalu
jauh . Kondisi ini menyebabkan
terjadinya fasa gas dan liquid pada
saat tekanan buble point terlewati.
Volatile artinya mudah menguap.
24
RETROGRADE
GAS
Retrograde gas memiliki GOR ~3300 scf/stb, API dari 40-60
API, berwarna hijau, orange, coklat atau tidak berwarna
dan memiliki persentase komponen intermediate (C3, C4
dan C5) yang sangat besar.
25
WET GAS
Wet gas terjadi semata-mata
sebagai gas di dalam reservoir
sepanjang penurunan tekanan
reservoir.
Kata :wet: pada wet gas (gas
basah) bukan berarti gas tersebut
b a s a h o l e h a i r,
26
DRY GAS
Fluida reservoir berupa dry gas
tidak memiliki kondensat /
hidrokarbon berfasa cair baik di
dalam reservoir atau di permukaan.
Dry gas sebagian besar berupa
metana dan memiliki molekul berat
yang sedikit sekali.
27
Korelasi Fluid Properties :
• Standing Correlation
• Vazquez-Beggs Correlation
• Glaso Correlation
• Marhoun Correlation
• Petrosky-Farshad Correlation
PROPERTIES x
Rs
= 0,0125 API – 0,00091 T
= γg
𝑃
+ 1,4 10𝑥
1,2048
( STANDING
18,2
Mencari Pb
𝑅𝑠 0,83
Pb = 18,2 10𝑎 − 1,4
𝛾𝑔
Mencari Bo
1,2
𝛾𝑔 0,5
Bo = 0,9759 + 0,00012 𝑅𝑠 + 1,25 𝑇
𝛾0
Vasquez-Beggs Correlation
Menentukan γgs (Gas gravity at reference separator pressure)
−5 𝑃𝑠𝑒𝑝
γgs = γg 1 + 5,912 10 (𝐴𝑃𝐼)( 𝑇𝑠𝑒𝑝 ) log
114,7
Mencari RS
FLUID Coefficient
C1
API ≤ 30
0,0362
API > 30
0,0178
PROPERTIES
C2 1,0937 1,187
C3 25,724 23,931
(VASQUEZ-
𝐴𝑃𝐼
Rs = C1 γgs P exp C3
C2
𝑇+460
BEGGS Mencari Pb
Coefficient API ≤ 30 API > 30
CORRELATION) C1
C2
C3
27,624
0,914328
11,172
56,18
0,84246
10,393
𝐴𝑃𝐼
a = - C3 𝑇+460
𝑅𝑠 𝐶2
𝑎
Pb = C1 𝛾𝑔𝑠
10
Mencari Bo
Coefficient API ≤ 30 API > 30
C1 0,0004677 0,000467
C2 0,00001751 0,000011
PROPERTIES
𝐴𝑃𝐼
Bo = 1 + C1 Rs + T (C 2 + C3 Rs)
𝛾𝑔𝑠
(VASQUEZ-
BEGGS
CORRELATION)
Glaso Correlation
Mencari RS
x = 2,8869 – (14,1811 – 3,3090 log (P)) 0,5
Pb* = 10x
1,2255
𝐴𝑃𝐼 0,989
Rs = γg 𝑃𝑏 ∗
𝑇 0,172
FLUID Mencari Pb
Coefficient
PROPERTIES a
b
c
0,816
0,172
-0,989
(GLASO 𝑅𝑠 𝑎
b volatile 0,130
CORRELATION)
Pb* = Tb APIc
𝛾𝑔
Mencari Bo
𝛾𝑔 0,526
Bob* = Rs + 0,968 T
𝛾𝑜
FLUID Mencari Pb
PROPERTIES
Coefficient c -1,87784
a 0,00538088 d 3,1437
b 0,715082 e 1,32657
CORRELATION) Mencari Bo
Coefficient
a 0,74239
b 0,323294
c -1,20204
FLUID Mencari Pb
PROPERTIES Pb =
112,727 𝑅𝑠 0,577421
𝛾𝑔 0,8439 (10)𝑥
– 1391,051
(PETROSKY – Mencari Bo
CORRELATION)
Bo for Undersaturated Condition
A = 10-5 −1,433 + 5 𝑅𝑠𝑏 + 17,2 𝑇 − 1,180 𝛾𝑔𝑠 + 12,61 𝐴𝑃𝐼
𝑃
Bo = Bob exp −𝐴 ln 𝑃𝑏
Production Density
𝟔𝟐,𝟒 𝜸𝒐+𝟎,𝟎𝟏𝟑𝟔 𝑹𝒔 𝜸𝒈
ρo = 𝑩𝒐
PROPERTIES
Y = 10Z
x = Y (T)-1,163
μod = 10x - 1
LAINNYA) a
b
= 10,715 (Rs + 100)-0,515
= 5,44 (Rs + 150)-0,338
μob = a(μod)b
Undersaturated Viscosity
a = -3,9 (10-5) P - 5
m = 2,6 P1,187 10a
𝑃 𝑚
μo = μob
𝑃𝑏
Kerjakan soal di data excel
yang telah disediakan
THANKS YOU
IPR Mengapa mengatahui ipr dan pi sangat penting
&
pada kegiatan produksi ?
PI
PI atau productivity index yaitu suatu index atau
derajat pengukuran kemampuan produksi suatu
sumur, yang didefinisikan sebagai perbandingan
index) - Permeabilitas
- Saturasi
- Kelarutan gas dalam minyak
- Bo
- Viskositas
- Ketebalan lapisan
- Mekanisme pendorong
IPR
IPR atau inflow performance ralationship adalah hubungan antara
laju alir dengan tekanan dasar sumur yang menggambarkan kinerja
suatu sumur dalam berproduksi . Pengetahuan IPR sumur yang
akurat merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
perencanaan operasi produksi, dimana dengan IPR yang akurat
dapat dirancang peralatan produksi yang sesuai, misal penentuan
ukuran pompa yang tepat.
IPR sekarang di kelompok kan berdasarkan fase dari produksi
fulida sumur minyak dan gas bumi tsb yaitu :
1 fase ,
2 fase ,
3 fase ,
yang di mana masing masing fase tsb mempunyai berbagai macam
korelasi untuk menghitunganya.
40
IPR 1 fase
𝑞 7,08 𝑥 10−3 𝑘
PI = = 𝑟𝑒 3
𝑃𝑠−𝑃𝑤𝑓 𝜇𝑜 𝐵𝑜 ln − +𝑆+𝑎′𝑞
𝑟𝑤 4
• Buat tabel dengan kolom q dan pwf. Lalu isi kolom q dengan rentang nilai 0 sampai dengan q
max.
• Cari nilai Pwf untuk masing-masing q dengan rumus :
𝑞𝑜
• Pwf = 0,125 Pr −1 + 81 − 80
𝑞𝑚𝑎𝑥
42
•S t e p P e m b u a t a n I P R 2 K o n d i s i
𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑤𝑓 2
• qo = qb + (qmax – qb) 1 − 0,2 − 0,8
𝑃𝑏 𝑃𝑏
43
Step Pembuatan IPR 3 Fasa Pudjo Sukarno
2
𝑞𝑜 𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑤𝑓
= 𝐴𝑜 + 𝐴1 + 𝐴2
𝑞𝑡 𝑚𝑎𝑥 𝑃𝑟 𝑃𝑟
dengan rumus :
An = Co + C1 (WC) + C2 (WC)2
3. Hitung qtmax dengan rumus :
𝑞𝑜
qtmax = 𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑤𝑓 2
𝐴𝑜 +𝐴1 +𝐴2
𝑃𝑟 𝑃𝑟
4. Buat tabel dengan kolom Pwf, qo, qw dan qt. Lalu isi kolom pwf dengan rentang nilai Pr
sampai dengan 0.
5. Cari nilai qo pada tiap-tiap pwf dengan rumus :
𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑤𝑓 2
qo = qtmax 𝐴𝑜 + 𝐴1 + 𝐴2
𝑃𝑟 𝑃𝑟
2
𝑞𝑜 𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑤𝑓
= 1 − 0,52 − 0,48
𝑞𝑜 𝑚𝑎𝑥 𝑃𝑟 𝑃𝑟
2
𝑞𝑤 𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑤𝑓
= 1 − 0,72 − 0,28
𝑞𝑤 𝑚𝑎𝑥 𝑃𝑟 𝑃𝑟
3. Buat tabel dengan kolom Pwf, qo, qw dan qt. Lalu isi kolom pwf dengan rentang nilai Pr
sampai dengan 0.
4. Cari nilai qo pada tiap-tiap pwf dengan rumus :
𝑝𝑤𝑓 𝑝𝑤𝑓 2
qo = qomax 1 − 0,52 − 0,48
𝑃𝑠 𝑃𝑠
Completion
mempersiapkan sumur menuju kegiatan produksi
dan sebagai acuan kedepan jenis pengangkatan
fluida yang kita mau.
WELL COMPLETION
Pekerjaantahap akhir atau penyempurnaan untuk
mempersiapkan sumur pemboran menjadi sumur produksi dinamakan
well completion.
Well completion di lakukan setelah kegiatan pemboran dan sebelum
kegiatan produksi.
Tu j u a n d a r i w e l l c o m p l e t i o n a d a l a h u n t u k m e n d a p a t k a n h a s i l
produksi optimum dan mengatasi pengaruh negatif dari setiap
lapisan produktif dan juga mencegah masalah masalah produksi di
kemudian hari.
• kekompakan batuan,
• jumlah lapisan produksi,
• productivity indeks, dan
• kestabilan formasi
Open hole yaitu salah satu jenis well
Open Hole
completion Yang Merupakan jenis yang
amat sederhana dengan casing dipasang
sampai puncak formasi produktif yang tidak
Completion
tertutup secara mekanis, sehingga aliran
fluida reservoir dapat langsung masuk ke
dalam lubang sumur tanpa halangan
Open Hole \
Completion
Casing produksi dipasang menembus
Perforated
formasi produktif, disemen kemudian
diperforasi pada interval yang diinginkan.
Formasi yang mudah gugur akan ditahan
Completion
gun atau bullet perforator ataupun jet
perforator
Perforated
Casing
Completion
Metode ini dipakai untuk mencegah terproduksinya
pasir dari formasi produktif yang kurang kompak.
Metode yang digunakan untuk menanggulangi
masalah kepasiran ialah liner completion dan
gravel-pack completion.
Liner completion dapat dibedakan berdasarkan
cara pemasangan linernya, yaitu :
Completion
produktif, kemudian zona produktifnya dibor dan
dipasang casing-liner dan disemen. Selanjutnya
liner diperforasi untuk diproduksi.
b.Screen and Liner Completion
Dalam metode ini casing dipasang sampai puncak
dari lapisan/zona produktif, kemudian liner
dipasang pada formasi produktif yang
dikombinasikan dengan screen, sehingga pasir
yang ikut aliran produksi tertahan screen
Liner
Completion
Tubing completion merupakan penyelesaian
sumur untuk daerah dalam sumur yaitu
sepanjang aliran dari dasar sampai batas
kepala sumur. Disebut sebagai tubing
Tubing
completion karena prinsip pokok yang
dilakukan adalah merencanakan ukuran,
jumlah dan susunan tubing yang akan
Completion diterapkan.
Tubing completion dapat dibedakan
menjadi beberapa macam yang didasrkan
pada jumlah production string / tubing yang
akan digunakan yaitu single completion,
commingle completion dan multiple
completion.
Metode ini hanya menggunakan satu
production string pada sumur yang hanya
memiliki satu lapisan/zona produktif.
Single
Berdasarkan kondisi reservoir dan lapisan
batuan produktifnya, metode ini dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu :
completion
lapisan produktif dan diproduksikan dengan
menggunakan satu tubing, cara ini disebut
dengan commingle completion
Macam-macam commingle completion :
• Tanpa tubing, terutama untuk sumur
dengan fluida produksi tidak korosif.
Multiple
1. Multiple-packer completion
Jenis komplesi ini dipakai pada sumur
dengan lebih dari satu lapisan produktif dan untuk
Completion
memisahkan aliran fluida masing-masing
digunakan packer.
2. Multiple tubingless completion
Dalam metode ini hanya dipakai casing
berukuran kecil. Metode ini sesuai untuk sumur-
sumur yang mempunyai umur produksi panjang,
adanya masalah seperti : fracturing azidicing, sand
control, dan masalah lain yang memerlukan
stimulasi atau treatment
Multiple
Completion
Perforasi adalah proses pelubangan casing, semen
dan formasi untuk keperluan pengaliran fluida
reservoir kelubang sumur. Dengan perforasi maka
produksi dari lapisan – lapisan dapat dilakukan
secara selektif.
Perforasi
hubungan formasi dengan wellbore yang dilindungi
oleh casing.
Prinsip
kedalaman formasi yang dituju. Shaped-charges ini
kemudian diledakan dan menghasilkan semacam
semburan jet campuran fluida cair dan gas dari
kerja
bahan metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan
kecepatan tinggi (7000m/s) yang mampu
menembus casing baja dan lapisan semen. Semua
proses ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat .
Perforasi
Perforasi dapat dilakukan secara elektrikal dengan
menggunakan peralatan logging atau juga secara
mekanikal lewat tubing (TCP-Tubing Conveyed
Perforations).
Fungsi perforasi
Perforasi
dengan
• mudah ke lubang sumur
• stimulasi mendatang, perekahan hidraulik
Prinsip kerja bullet perforator adalah susunan gun
yang sudah ditempatkan dengan interval tertentu
• Komplesi multizona.
kerja
overbalance, karena :
Nodal
Choke
Flowline
Tubing
Tubing
Performance
Gas Lift Valve
Q Inflow
Performance
Formasi Produktif P
Laju produksi yang optimum dapat diperoleh
dengan cara memvariasikan ukuran tubing, pipa
salur, jepitan , dan tekanan kerja separator.
Pengaruh kelakuan aliran fluida di masing-masing
komponen terhadap system sumur secara
keseluruhan akan dianalisa, dengan menggunakan
analisa system nodal.
Nodal h
Titik-titik Nodal
Gas Lift valve
Fluid Data
Rate Data 2890 Well Data γg 0.64
0.83 Storage Tubing
GOR scf/stb γo
qo 682
stbd Well γw 1
OD ID
0.00 Depth 8045 ft dynes/c
qg 1970980 WOR σo 50 m
scf
μo 0.81 cp 2.375 2.000 inch
EOT 7843 ft
qw 0 0% μg 0.02 cp
bwpd
WC T Well Rs 970 scf/stb
pwf 1614 Head 170 °F 2.875 2.441 inch
psi Bo 1.16 bbl/stb
T
2 Fasa
Ps 2728 Reservoi Tubing Bw 1.11 bbl/stb
psi r Cond. Shoe 262 °F 3.500 3.000 inch
Z 0.93