Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengajar :
1. Zulfiana Dewi, S.KM. MP
2. Ir. Hj. Ermina Syainah, MP
3. Rahmani, S.TP. MP
Disusun Oleh
Kelompok 8
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, rahmat, da
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek belajar
lapanagan di Aerofood ACS Surabaya. Adapun penyusunan laporan ini merupakan
salah satu penugasan mata kulilah Pengawasan Mutu Pangan Gizi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Banjarmasin.
Dengan selesainya tugas ini, kami tak lupa menyampaikan terimakasih dan
penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang telah berpatisipasi, terutama
kepada :
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan hidayah dan kesehatan sehingga kami
bisa mneyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
2. Dosen-dosen Pengawasan Mutu Pangan yang senantiasa memberikan ilmunya,
serta memberikan penugasan sehingga kami bisa mendalami materi ini saat
melakukan praktek belajar lapangan.
3. Serta teman-teman DIV Gizi yang selalu memberikan bantuan, semangat dan
dukungan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Akhirnya semoga apa saja yang kami kerjakan mendapat berkah dan ridho dari
Allah SWT. Kami mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun agar lebih
baik lagi. Dan kepada semua pihak yang telah membantu semoga Allah yang maha
pemurah memberikan imbalan yang setimpal Amin.
Penulis
Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri pangan dewasa ini meningkat dengan sangat pesat.
Seiring dengan perkembangan tersebut banyak ditemui masalah yang berkaitan
dengan penyakit yang timbul disebabkan karena makanan yang menimbulkan
ancaman bagi keselamatan dan kesehatan konsumennya. Salah satu penyebab
dari permasalahan di atas disebabkan oleh adanya kontaminasi dalam proses
produksi dari produk tersebut. Salah satu program dari pemerintah Indonesia
adalah mensyaratkan bagi industri-industri di atas untuk menerapkan GMP.
Dalam menjaga kualitas makanan tetap baik dan aman dikonsumsi maka
harus memperhatikan keamanan pangan tersebut. Keamanan pangan adalah
upaya dalam mencegah masuknya cemaran ke dalam makanan, baik cemaran
biologis, kimia, serta benda asing yang dapat menimbulkan gangguan pada
kesehatan manusia. Keamananpangan yang dilakukan mulai dari proses
produksi, penyimpanan, pengangkutan, serta pendistribusia pangan (PP RI No
28 tahun 2004). Makanan yang aman berarti makanan yang telah ditangani
dengan baik, termasuk bahan baku yang digunakanan serta disiapkan dengan
peralatan yang bersih (Schmidt dan Rodrick, 2003).
Dalam penerapannya, GMP sangat erat hubungannya dengan HACCP
(Hazard Analysis & Critical Control Control Points). Dimana GMP
merupakan persyaratan awal (pre-requisite) dari HACCP. GMP secara luas
berfokus dan berakibat pada banyak aspek, baik aspek proses produksi maupun
proses operasi dari personelnya sendiri. Yang diutamakan dari GMP adalah
agar tidak terjadi kontaminasi terhadap produk selama proses produksi hingga
informasi produk ke konsumen sehingga produk aman dikonsumsi atau
digunakan oleh konsumen. Termasuk dalam pengendalian GMP adalah faktor
fisik (bangunan, mesin, peralatan, transportasi, konstruksi pabrik, dll), faktor
higienitas dari personel yang bekerja dan faktor kontrol operasi termasuk
pelatihan dan evaluasi GMP.
Aerofood ACS Surabaya merupakan salah satu perusahaan penyedia
layanan pangan (catering) yang sasarannya yaitu para pengguna jasa
penerbangan. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan di dalam
penyediaan yang telah menerapkan system keamanan pangan. Aerofood ACS
Surabaya telah terstandar ISO 9001 dan ISO 22000 yang mana pada ISO 22000
memiliki prasyarat telah menerapkan GMP, SSOP, dan HACCP. Sebagai salah
satu perusahaan inflight catering 40 Maskapai Penerbangan Internasional,
Aerofood ACS Surabaya tentu memperhatikan mutu dan kualitas makanan
yang diolah. Oleh karena itu, penerapan di ruang produksi inflight catering ini
menarik untuk dipelajari selama kegiatan praktik belajar lapangan
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mempunyai gambaran dan pengalaman tentang
Penyelenggaraan Makanan di Penyelenggaraan Makanan atau Catering
untuk penerbangan di ACS, Penerapan GMP dan HACCP di Institusi
Makanan dan Minuman serta Penerapan maupun Industri Makanan dan
Minuman.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Gambaran Umum Pengawasan Mutu Makananan
(HACCP / Hazard Analysis Critical Control Point) dan GMP di Aero
Catering Service Surabaya.
2. Untuk mengatahui gambaran umum tentang pencatatan dan
dokumentasi di Aero Catering Service Surabaya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
G. Penerapan GMP
Pada dasarnya semua industri yang terkait dengan makanan, obat-obatan,
kosmetik, pakan ternak wajib menerapkan sejak prabrik didirikan dan proses
produksi pertama dilakukan, karena penerapan GMP merupakan persyaratan
dasar bagi industri tersebut beroperasi. Namun karena rata-rata industri di
Indonesia bermula dari UKM, yang kemudian berkembang menjadi industri
besar dengan tingkat pengetahuan GMP yang terbatas sehingga acap kali
penerapannya di abaikan. Baru setelah ada tuntutan oleh pelanggan untuk
sertifikasi GMP atau standar lainnya seperti ISO 22000, HACCP, BRC, IFS,
dan SQF baru GMP tersebut di terapkan.
A. Kesimpulan
Pendokumentasian dan pencatatan pada Aerofood ACS Surabaya sudah
lengkap terlihat dari adanya karyawan pada setiap ruangan yang bertugas untuk
melakukan pencatatan dan dokumentasi sesuai ketetapan masing-masing
ruangan. Selain itu juga terlihat adanya catatan kecil ataupun label pada
masing-masing rak dan troly yang ada. Catatan ataupun label tersebut berisi
tentang nama, jumlah, kondisi/status, tanggal produksi, tanggal
kadaluwarsa,dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://dhevyxx.blogspot.com/2015/12/good-manufacturing-practices-gmp.html
http://docshare.tips/laporan-kuliah-kerja-lapangan-ACS-
fix_577121e9d6d87f51328d5901.html