Professional Documents
Culture Documents
Nilai apgar 0-3 memerlukan resusitasi segera secara aktif dan terkendali. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung kurang dari 100x permenit, tonus otot
buruk, sianosis berat, dan kadang-kadang pucat. Pada asfiksia dengan henti jantung
yaitu bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 20 menit sebelum lahir lengkap
atau bunyi jantung menghilang. Pemeriksaan fisik sama pada asfiksia berat.
Nilai apgar 4-6 memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat
bernafas normal kembali. Pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung lebih
Nilai apgar mempunyai hubungan erat dengan beratnya asfiksia dan biasanya
dinilai satu menit dan lima menit setelah bayi lahir. Angka ini penting artinya
dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk menentukan cara resusitasi yang
akan dikerjakan.
c. Pernafasan cepat
d. Denyut jantung janin lebih dari 1OOx/mnt atau kurang dari lOOx/menit dan tidak
teratur
f. Hipoksia
kejang, nistagmus dan menangis kurang baik atau tidak menangis (Ghai,
2010).
Diagnosis Asfiksia
Anamnesis
neonatorum.
b. Cara dilahirkan.
c. Ada tidaknya bernafas dan menangis segera setelah dilahirkan (Ghai, 2010).
Pemeriksaan fisik
d. Bisa didapatkan cairan ketuban ibu bercampur mekonium, atau sisa mekonium pada
tubuh bayi.
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium: hasil analisis gas darah tali pusat menunjukkan hasil asidosis pada darah
b. PaCO2 > 55 mm H2
hipoksia janin dapat dibuat dalam persalinan dengan ditemukannya tanda-tanda gawat
Frekuensi normal adalah 120 dan 160 denyut semenit, selama his frekuensi ini
bisa turun, tetapi diluar his kembali lagi kepada keadaan semula. Peningkatan
denyut umumnya tidak besar artinya, akan tetapi apabila frekuensi turun
sampai dibawah 100x semenit diluar his dan lebih-lebih jika tidak teratur, hal
sayatan kecil pada kulit kepala janin dan diambil contoh darah janin.Darah ini
sampai turun dibawah 7,2 hal itu dianggap sebagai tanda bahaya
(Prawirohardjo,2009).
b. USG kepala