You are on page 1of 11

PENGARUH WAKTU PROSES PELAPISAN LOGAM KHROM DAN

NIKEL KHROM PADA BAJA ST 37 TERHADAP KETEBALAN DAN


NILAI KEKERASAN MELALUI PROSES ELEKTROPLATING
Ade Iman Syahroni
Teknik Mesin Konsentrasi Sekolah Tinggi Teknologi Texmaco, Jalan Raya Pabuaran Subang,
Jawa Barat.
Email : Adeimansyahroni@gmail.com
INTISARI
Elektroplating merupakan suatu proses pengendapan zat (ion-ion logam) pada elektroda
(katoda) dengan cara elektrolisa, menggunakan arus searah (direct current/ DC ) dan larutan
elektrolit. Larutan elektrolit berfungsi sebagai media penyuplai ion-ion logam pelapis untuk
membentuk endapan (lapisan) pada elektroda katoda (benda kerja). Proses pelapisan diperlukan
sebagai pengerjaan akhir, melindungi material dasar kontak langsung dengan lingkungan serta
meningkatkan sifat-sifat dari material yang dilapis sesuai dengan lingkup material yang akan
digunakan, baik sebagai bahan teknik maupun dekoratif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu proses elektroplating
terhadap ketebalan lapisan yang dihasilkan dan nilai kekerasan permukaan material yang
diproses, menggunakan spesimen berupa plat baja karbon ST 37 berjumlah 8 keping dengan
panjang 40 mm, lebar 40 mm dan tebal rata-rata 1,7 mm sebagai logam dasarnya sedangkan
nikel dan khrom sebagai pelapisnya. Larutan elektrolit yang digunakan pada pelapisan nikel
adalah nikel sulfat (NiSO4), dan pelapisan khrom adalah khrom oksida (CrO3). Baja ST 37
diberi perlakuan proses elektroplating menggunakan pelapis nikel dan khrom dengan variasi
waktu pelapisan 10 menit, 20 menit, 30 menit, 35 menit dengan beda potensial sebesar 4 volt.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa lamanya waktu pelapisan berpengaruh signifikan
terhadap ketebalan dan nilai kekerasan yang dihasilkan pada permukaan yang dilapis. Untuk
ketebalan nikel khrom dengan waktu 10 – 35 menit naik dari 16,1 µm sampai 33,8 µm dan nilai
kekerasan naik dari 359,7 (VHN) sampai 382,02 (VHN). Sedangkan untuk ketebalan khrom
dengan waktu 10 – 35 menit naik dari 7,2 µm sampai 14,1 µm dan nilai kekerasan naik dari
309,6 (VHN) sampai 352 (VHN).
Kata kunci : Elektroplating, Nikel, Khrom, waktu, ketebalan, kekerasan.

1
ABSTRACT
Electroplating is a process of substances deposition (metal ions) at the cathode
electrode with electrolysis by using direct current (DC) and the electrolyte solution. Electrolyte
solution is used as supplier media of coating metal ions deposition on the cathode electrode (the
workpiece). The coating process is required as a final working, protecting the material from
direct contact with the environment. The improving of the material surface properties coated by
electroplating process shall be carried out to the material’s application which to be used,
either as technique ingredients or decorative.
This research aims to know the effect of variation time in electroplating process about
the thickness of the coating and the hardness value of processed material, using the speciment
number of carbon steel plate ST 37 are 8 pieces with length 40 mm, width 40 mm, thick on
average 1.7 mm metal as its base, while the nickel and chromium as its coating. The electrolyte
used in the nickel plating is Nickel Sulfate (NiSO4) and in the chromium plating is Chrome
Oxide (CrO3). The specimens have been coated with the Chrome and Nikel+Chrome metals
with the different time in process for 10 minutes, 20 minutes, 30 minutes, and 35 minutes and
used 4 volt in potential difference. The results of this study have shown that the processing time
is very influential on the thickness obtained and the value of hardness on the surface of the
sample workpiece with a coating. From the measurement of the thickness of the metal layer
Nikel+Khrom obtained a number that varies according to the time of the process but the value
obtained tends to increase from 16,1 µm to 33,8 µm. Similarly the value of hardness obtained
varies considerably and tends to increase from 359,7 (VHN) to 382,02 (VHN). From the
measurement of the thickness of the metal layer Khrom obtained a number that varies
according to the time of the process but the value obtained tends to increase from 7,2 µm to
14,1 µm. Similarly the value of hardness obtained varies considerably and tends to increase
from 309,6 (VHN) to 352 (VHN).
Keywords: electroplating, Chromium, Nickel, time, thickness, hardness.

PENDAHULUAN
Industri pelapisan logam di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya pada
masa sekarang ini telah menjadi salah satu bidang pekerjaan yang mengalami perkembangan
dan kemajuan yang sangat pesat mulai dari jenis-jenis pelapisan yang digunakan, bahan pelapis
yang digunakan hingga hasil lapisan yang juga bermacam-macam. Kehidupan masyarakat
modern tidak terlepas dari benda-benda yang dibuat dengan proses elektroplating.
Pelapisan dengan metode elektroplating atau biasa disebut dengan lapis listrik adalah
suatu proses pengendapan logam pada permukaan suatu logam atau non logam (benda kerja),
secara elektrolisa, endapan yang terjadi bersifat adhesif terhadap logam dasar. Terjadi proses
pengendapan pada katoda disebabkan oleh adanya pemindahan ion-ion bermuatan listrik dari

2
anoda dengan perantara larutan elektrolit, yang terjadi secara terus menerus pada tegangan
konstan hingga akhirnya mengendap dan menempel kuat membentuk lapisan permukaan benda
logam. Proses elektroplating melindungi logam dasar dengan menggunakan logam-logam
tertentu sebagai pelapis dan pelindung, misalnya nikel, khrom, tembaga, seng dan sebagainya.

LANDASAN TEORI
Pada prinsipnya pelapisan logam dengan cara listrik merupakan rangkaian dari arus listrik,
elektroda (anoda dan katoda), larutan elektrolit, dan benda kerja yang ditempatkan sebagai
katoda. Keempat gugusan ini disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu rangkaian
sistem lapis listrik dengan rangkaian sebagai berikut:
 Anoda dihubungkan pada kutub positif dari sumber listrik .
 Katoda dihubungkan pada kutub negatif dari sumber listrik.
 Anoda dan katoda direndamkan dalam larutan elektrolit.

Gambar 1.rangakaian proses lapis

METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2. Diagram alir Penelitian

3
Bahan dan Alat
Bahan
a). Bahan kerja
Bahan yang digunakan berupa plat baja -Larutan khrom
karbon ST 37 dengan ukuran 40 mm x 40 Komposisi larutan nikel yang
mm x 1,7 mm. digunakan sebagai berikut :
b). Bahan Pelapis Chrome acid (H2CrO4) : 250 gr/L
Bahan yang dijadikan anoda,
Asam Sulfat (H2SO4) : 1,5 ml/L
diantaranya sebagai berikut :
 Anoda nikel berbentuk plat Katalis HC : 20 ml /L
 Anoda timbal berbentuk plat Alat
c). Bahan kimia a. Rectifier e. Kompor listrik
- Larutan Nikel b. Bak f. Thermomete
Komposisi larutan nikel yang c. Mesin poles g. Stop wacth
digunakan sebagai berikut : d. Gerinda
 Nikel Sulfat (NiSO4) : 280 gr/L
 Nikel Chlorida (NiCl2) : 55 gr/L
 Boric Acid (H3BO3) : 40 gr/L
 Brightener Carier : 5 ml/L
 Brightener MNT : 0,8 ml/L
 Wetting Agent : 20 ml/L

Proses pengujian kekerasan


Pengujian kekerasan pada penelitian ini menggunakan metode indentasi mikro vickers,
dimana permukaan material diberi beban 100 gram dan dengan waktu pembebanan 15 detik.
Nilai kekerasan vickers dapat dinyatakan dengan rumus :

....(1.7) ....(1.9)

Dimana :

F : Force yang diberikan (kg)


d : Diagonal indentasi (mm)
A : Luas permukaan bekas indentasi (mm2)

Untuk mencari nilai diagonal (d) dari persamaan 1.9 di atas kita dapat menggunakan nilai
rata-ratanya sesuai persamaan 1.10 di bawah ini.

....(1.10)

4
DATA HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Data hasil pengujian kekerasan pada sampel pelapisan logam Nikel+Khrom
Kekerasan Rata-rata
d1 d2 drata-rata
NO SAMPEL (VHN) (VHN)
(µm) (µm) (mm2)
Kg/ mm2 Kg/ mm2
29.00 30.39 0.029695 210.3
33.49 34.84 0.034165 158.9
1 Raw material 185.075
30,00 34.13 0.032065 180.4
33.74 28.62 0.03118 190.7
22.65 21.01 0.02183 389.1
Ni Cr 24.56 24.73 0.024645 305.3
2 359.7
(10 menit) 22.91 22.28 0.022595 363.2
21.49 22.68 0.022055 381.2
23.54 20.81 0.022175 377.1
Ni Cr 22.65 21.21 0.02193 385.5
3 367.8
(20 menit) 25.23 20.98 0.023105 347.4
22.67 22.65 0.02266 361.2
20.73 22.27 0.0215 401.1
Ni Cr 23.16 23.35 0.023255 342.9
4
(30 menit) 23.34 23.18 0.02326 342.7
21.80 21.75 0.021775 391.1
20.83 20.63 0.02073 444.3
Ni Cr 21.61 21.06 0.021335 407.3
5 369.475
(35 menit) 23.30 23.14 0.02322 343.8
23.44 23.78 0.02361 332.7

500
367,8 369,5 382,02
Kekerasan Kg/mm2

359,7
400
300
185,1
200
100 Kekerasan
Nikel Khrom
0
Raw 600 1200 1800 2100
material
waktu (dtk)

Grafik 1. Pengaruh waktu proses pelapisan Nikel+Khrom terhadap


kekerasan
Berdasarkan data tabel 4.1 dan grafik 4.1 yang diperoleh dari hasil pengujian kekerasan
pada sampel material dasar (tanpa proses) dan sampel material dasar yang diberi lapisan logam
Nikel+Khrom menunjukan adanya kenaikan kekerasan yang signifikan pada permukaan
material dasarnya akibat adanya pengaruh dari variasi waktu proses pelapisan.

5
Tabel 2. Data hasil pengujian kekerasan pada sampel pelapisan logam Khrom
Kekerasan Rata-rata
d1 d2 drata-rata
NO SAMPEL (VHN) (VHN)
(µm) (µm) (mm2)
Kg/ mm2 Kg/ mm2
29.00 30.39 0.029695 210.3
33.49 34.84 0.034165 158.9
1 Raw material 185.075
30,00 34.13 0.032065 180.4
33.74 28.62 0.03118 190.7
24.97 26.59 0.02578 279.1
Cr 25.28 23.38 0.02433 313.2
2 309.63
(10 menit) 23.44 22.85 0.023145 346.2
24.77 24.96 0.024865 300.0
24.65 23.58 0.024115 318.9
Cr 25.74 26.03 0.025885 276.8
3 328.63
(20 menit) 25.65 24.15 0.0249 299.1
21.26 20.78 0.02102 419.7
23.66 23.00 0.02333 340.7
Cr 23.20 21.15 0.022175 377.2
4 336.65
(30 menit) 24.85 24.69 0.02477 302.3
23.95 23.75 0.02385 326.4
25.41 23.21 0.02431 313.8
Cr 22.62 22.31 0.022465 367.4
5 352
(35 menit) 21.11 22.03 0.02157 398.5
23.26 24.27 0.023765 328.3

400 336,6 352


328,6
350 309,6
Kekerasan Kg/mm2

300
250
185,1
200
150 Kekerasan
100 Khrom
50
0
Raw 600 1200 1800 2100
material
Waktu (dtk)
Grafik 2. Pengaruh waktu proses pelapisan Khrom terhadap kekerasan.

Berdasarkan data tabel 2 dan grafik 2 yang diperoleh dari hasil pengujian kekerasan pada
sampel material dasar (tanpa proses) dan sampel material dasar yang diberi lapisan logam
Khrom menunjukan adanya kenaikan kekerasan yang signifikan pada permukaan material
dasarnya akibat adanya pengaruh dari variasi waktu proses pelapisan.

6
Tabel 3. Data hasil pengukuran ketebalan lapisan pada sampel pelapisan logam Nikel+Khrom.
KETEBALAN RATA-RATA
NO SAMPEL
(µm) (µm)
14.89
14.47
Ni Cr 16.64 16,08833333
1
(10 menit) 15.76
18.14
16.63
21.45
21.45
Ni Cr 21.45
2 21,44333
(20 menit) 20.09
21.45
22.77
29.77
25.82
Ni Cr 23.2
3
(30 menit) 24.95 26,11666667
25.82
27.14
36.33
34.58
Ni Cr 33.7
4 33,78167
(35 menit) 32.43
32.39
33.26

40 33,8
35
26,1
30
Ketebalan (µm)

25 21,4
20 16,1
15 Ketebalan
10 Nikel khrom
5
0
600 1200 1800 2100
Waktu (dtk)
Grafik 4 Pengaruh waktu proses pelapisan Nikel+Khrom terhadap ketebalan

Berdasarkan data tabel 4 dan grafik 4 yang diperoleh dari hasil pengukuran ketebalan pada
sampel pelapisan lgam Nikel+Khrom menunjukan adanya penambahan ketebalan yang
signifikan pada permukaan material dasarnya akibat adanya pengaruh dari variasi waktu proses
pelapisan.

7
Tabel 4. Data hasil pengukuran ketebalan lapisan pada sampel pelapisan logam Khrom.
KETEBALAN RATA-RATA
NO SAMPEL
(µm) (µm)
7.44
8.32
Cr 6.57
1 7,296667
(10 menit) 7.44
6.57
7.44
6.57
7.44
Cr 8.32
2 8,9016667
(20 menit) 10.07
10.94
10.07
10.07
10.07
Cr 10.94
3 10,215
(30 menit) 10.07
10.07
10.07
14.01
14.88
Cr 14.88
4 14,15333333
(35 menit) 14.01
14.01
13.13

16 14,1
14
12 10,2
ketebalan (µm)

8,9
10
8 7,2
6 Ketebalan
4 Khrom
2
0
600 1200 1800 2100
Waktu (dtk)
Grafik 4 Pengaruh waktu proses pelapisan Khrom terhadap ketebalan

Berdasarkan data tabel 4 dan grafik 4 yang diperoleh dari hasil pengukuran ketebalan pada
sampel pelapisan lgam Nikel+Khrom menunjukan adanya penambahan ketebalan yang
signifikan pada permukaan material dasarnya akibat adanya pengaruh dari variasi waktu proses
pelapisan.

8
Pembahasan
A. Pengaruh waktu proses pelapisan logam hal ini mengindikasikan bahwa dengan
Khrom dan Nikel+Khrom terdahap nilai semakin tebal lapisan logam pelapis pada
kekerasannya. material dasarnya maka akan semakin
meningkat kekerasannya. Tetapi tidak
Sesuai grafik 1 dan 2 di atas dengan menutup kemungkinan dengan semakin
jelas menunjukan bahwa lamanya proses tebalnya logam pelapis akibat proses
pelapisan logam Khrom dan logam pelapisan logam yang terlalu lama justru
Nikel+Khrom terhadap permukaan logam bisa mengakibatkan menurunnya nilai
dasar memberikan pengaruh terhadap kekerasan pada permukaan material
peningkatan kekerasan. Terjadinya dasarnya, dugaan ini muncul karena
peningkatan nilai kekerasan tersebut akibat dengan semakin lama proses pelapisan
meningkatnya kerapatan ion-ion logam logam proses pengendapan ion-ion
pada permukaan material dasarnya. logam pada material dasarnya akan
Peningkatan kerapatan tersebut sebagai semakin cepat sehingga pendepositan
akibat dari variasi lamanya waktu proses bisa saja melewati kondisi batas
pelapisan sehingga semakin lama waktu jenuhnya. Selain dari itu terjadinya
proses pelapisan maka makin banyak ion- kenaikan nilai kekerasan tersebut bisa
ion logam pelapis yang mengendap pada juga karena sifat dari lapisan logam
permukaan logamnya. Dari grafik tersebut Nikel dan Khrom yang sama-sama
juga kita dapat melihat bahwa nilai mempunyai fungsi yang dapat
kekerasan pada permukaan material yang meningkatkan kekerasan pada
dilapis logam Nikel+Khrom relatif lebih permukaan material dasarnya baik
tinggi dari pada permukaan material logam melalui proses elektroplating ataupun
yang dilapis dengan logam Khrom, artinya dengan proses lainnya.

B. Pengaruh waktu proses pelapisan logam juga kita dapat melihat bahwa ketebalan
Khrom dan Nikel+Khrom terdahap pada permukaan material yang dilapis
ketebalan. logam Nikel+Khrom relatif lebih tinggi
dari pada permukaan material logam
Sesuai grafik 3 dan 4 di atas dengan yang dilapis dengan logam Khrom,
jelas menunjukan bahwa lamanya proses artinya hal ini mengindikasikan bahwa
pelapisan logam Khrom dan logam dengan menggunakan bahan pelapis
nikel (material perantara) relatif lebih
Nikel+Khrom terhadap permukaan logam
tebal karena pelapis nikel ini telah
dasar memberikan pengaruh terhadap mengendap lebih dulu dengan ketebalan
peningkatan ketebalan. Terjadinya tertentu sebelum diberikan pelapisan
peningkatan ketebalan tersebut akibat khrom sedangkan material dasar yang
meningkatnya pengendapan ion-ion logam dilapis langsung khrom belum terjadi
pada permukaan material dasarnya. pengendapan material lapisan perantara.
Peningkatan ketebalan tersebut sebagai
akibat dari variasi lamanya waktu proses
pelapisan sehingga semakin lama waktu
proses pelapisan maka makin banyak ion-
ion logam pelapis yang mengendap pada
permukaan logamnya. Dari grafik tersebut

9
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil pengujian dan Dengan waktu 10 menit nilai
pembahasan maka dapat diambil beberapa kekerasan yang diperoleh sebesar
kesimpulan sebagai berikut : 309,6 kg/mm2 sedangkan dengan
A. Pengaruh waktu proses pelapisan logam waktu proses pelapisan selama 35
terhadap kekerasan permukaan. menit nilai kekerasan yang diperoleh
1. Berdasarkan Grafik 4.1 pada pada sampel logam sebesar 352
percobaan pelapisan logam kg/mm2.
Nikel+Khrom dapat dilihat bahwa 3. Berdasarkan hasil pengujian
variasi waktu yang digunakan kekerasan maka dapat disimpulkan
pada proses pelapisan logam bahwa semakin lama proses pelapisan
Nikel+khrom ini mengindikasikan kecenderungan nilai kekerasan terus
pengaruhnya sangat besar meningkat, namun sampai seberapa
terhadap peningkatan nilai lama waktu proses pelapisan dapat
kekerasan pada permukaan sampel dilakukan sehingga dapat
logam yang dilapis. Dengan menghasilkan kekerasan yang
waktu 10 menit nilai kekerasan maksimum dengan pertimbangan
yang diperoleh sebesar 359,7 karena ini merupakan proses
kg/mm2 sedangkan dengan waktu pengendapan ion yang diduga bila
proses pelapisan selama 35 menit semakin tebal akan melewati batas
nilai kekerasan yang diperoleh jenuhnya yang pada akhirnya nilai
pada sampel logam sebesar 382,02 kekerasan bukannya tambah
kg/mm2. meningkat tetapi justru sebaliknya.
2. Berdasarkan Grafik 4.2 pada SARAN
percobaan pelapisan logam Khrom Dari hasil pembahasan data yang telah
dapat dilihat bahwa variasi waktu diuraikan di atas maka ada beberapa saran
yang digunakan pada proses yang perlu dipertimbangkan dalam
pelapisan logam Khrom ini kaitannya dengan proses pelapisan logam
mengindikasikan pengaruhnya yang menggunakan larutan kimia seperti
sangat besar terhadap peningkatan yang dilakukan pada proses penelitian ini.
nilai kekerasan pada permukaan. Saran-saran tersebut adalah sebagai
sampel logam yang dilapis. berikut:

10
1. Perlu dilakukan penelitian lebih komponen-komponen otomotif dan

lanjut dengan memvariasikan penerapan komponen-kompenen industri

waktu yang lebih banyak untuk lainnya agar bisa menumbuhkan usaha di

mendapatkan data yang lebih bidang industri rumahan baik skala kecil

variatif. ataupun besar melalui pelatihan-

2. Perlu dilakukan penelitian lebih pelatihan.

lanjut selain memvariasikan waktu


yang lebih banyak yaitu dengan DAFTAR PUSTAKA
mempertimbangkan parameter lain
A.Saleh, Azhar, 2014, Electroplating
seperti konsentrasi larutan, jarak
Teknik Pelapisan Logam dengan Cara
antara elektroda, nilai kekasaran Listrik, Yrama Widya : Bandung.
permukaan dan kemurnian Wahyudi, Soleh, 2006, Buku Saku
Elektroplating, Technic : Cimahi.
elektroda yang digunakan.
Wahyudi, Soleh, 2103, Modul Proses
3. Perlu dilakukan penelitian lebih elektroplating Decorative Chrome
lanjut dengan menambahkan (Nikel-Khrom) pada Permukaan Logam.
pelapisan logam lainnya sehingga Nani Mulyaningsih, Priyo Tri Iswanto,
Soekrisno, 2012, Prosiding seminar
dengan penambahan ini akan lebih nasional Pengaruh Waktu Elektroplating
bervariasi lagi lapisan pengaruhnya Nikel-Chrom Terhadap Kekerasan Baja
terhadap nilai kekerasan dan Stainless Steel AISI 304.
Febryan Andinata, Fredina Destyorini,
ketebalannya.
Eni Sugiarti, Munasir, Kemas A. Zaini
Perlu dilakukan penelitian lebih T, 2012, Jurnal Penagruh pH Larutan
lanjut sampai seberapa lama waktu Elektrolit Terhadap Tebal Lapisan
Elektroplating Nikel pada Baja ST 37.
yang diperlukan sehingga bisa
Irianto, Dedi, 2014, Jurnal Pengaruh
mencapai nilai kekerasan yang Variasi Waktu Proses Pelapisan Nikel
maksimal dan sekaligus untuk Krom dan Krom Terhadap Sifat Fisis
Material Baja.
membuktikan dugaan bahwa
semakin tebal lapisan justru akan
menurunkan nilai kekerasan.
4. Agar hasil dari penelitian ini lebih
bermanfaat lagi maka perlu
dikembangkan penerapannya
terhadap produk-produk yang
sudah jadi contohnya seperti
penerapan pada knalpot,

11

You might also like