Professional Documents
Culture Documents
6
FERMENTASI
Bioteknologi merupakan suatu bidang cloning, dan transformasi tanaman dan
penerapan biosains dan teknologi yang hewan (Piliang, 1997) merupakan contoh
menyangkut aplikasi praktis organisme dari bioteknologi modern.
hidup atau komponen subselulernya pada
6.1. PENGERTIAN FERMENTASI
industri jasa dan manufaktur serta
pengelolaan lingkungan. Bioteknologi Fermentasi pada awalnya hanya
memanfaatkan bakteri, kapang, ragi, alga, menunjukkan pada suatu peristiwa alami
sel tumbuhan atau sel jaringan hewan yang pada pembuatan anggur yang
dibiakkan sebagai konstituen berbagai menghasilkan buih (ferment berarti buih).
proses industri. Bioteknologi mencakup Beberapa ahli mendefinisikan kata
proses fermentasi, pengelolaan air dan fermentasi dengan pengertian yang
sampah, sebagian teknologi pangan dan berbeda. Fardiaz (1992) mendefinisikan
berbagai penerapan baru mulai dari fermentasi sebagai proses pemecahan
biomedis hingga daur ulang logam dari karbohidrat dan asam amino secara
batuan mineral berkualitas rendah. anerobik, yaitu tanpa memerlukan oksigen.
Senyawa yang dapat dipecah dalam proses
Proses bioteknologi dapat dibagi dua jenis fermentasi terutama karbohidrat,
yaitu bioteknologi tradisional dan
sedangkan asam amino hanya dapat
bioteknologi modern. Bioteknologi difermentasi oleh beberapa jenis bakteri
tradisional yaitu proses bioteknologi yang tertentu. Satiawihardja (1992)
terjadi pada suatu makanan atau bahan mendefinisikan fermentasi dengan suatu
pakan dengan cara menambahkan suatu proses dimana komponen‐komponen
enzim atau mikroorganisme tertentu kimiawi dihasilkan sebagai akibat adanya
sehingga terjadi perubahan fisik, pertumbuhan maupun metabolisme
penampilan dan rasa akibat proses mikroba. Pengertian ini mencakup
biologis dalam bahan. Contoh bioteknologi fermentasi aerob dan anaerob.
tradisional diantaranya pembuatan bir,
yogurt, keju, antibiotika, kecap dan oncom. Fermentasi dapat meningkatkan nilai gizi
Bioteknologi modern yaitu proses bahan yang berkualitas rendah serta
bioteknologi yang terjadi akibat transfer berfungsi dalam pengawetan bahan dan
DNA, dari satu sel ke sel lain yang lebih merupakan suatu cara untuk
baik pada spesies yang sama maupun antar menghilangkan zat antinutrisi atau racun
spesies yang berbeda. Teknik dengan DNA yang terkandung dalam suatu bahan
rekombinan, seperti antibodi monoclonal, makanan.
Fermentasi 65
dikenal masyarakat. Beberapa spesies tumbuh dengan baik. Kebanyakan kapang
kapang merupakan pathogen bagi bersifat mesofilik yaitu tumbuh baik pada
organisme lain, misalnya menyebabkan suhu kamar. Suhu optimum pertumbuhan
penyakit dan mikotoksin dan ada kapang untuk kebanyakan kapang adalah sekitar
yang mempunyai manfaat besar bagi 25‐30 °C. tetapi beberapa dapat tumbuh
kehidupan, misalnya pada pembuatan pada suhu 35‐37°C atau lebih tinggi
tape, oncom, kecap dan tauco. Dalam (misalnya Aspergillus). Beberapa kapang
bioteknologi pakan kapang banyak bersifat psiokotrofik yaitu dapat tumbuh
digunakan karena menghasilkan enzim pada suhu lemari es, bahkan ada yang
yang membantu kecernaan pakan seperti dapat tumbuh lambat dibawah suhu
enzim lignoselulase, amilase, protease, pembekuan misalnya pada suhu ‐5°C
polimerase dan menghasilkan protein sel sampai –10 oC. Beberapa kapang juga
tunggal (PST). Dalam rumen ruminansia bersifat termofilik dapat tumbuh pada
jamur ikut aktif yaitu rhizoid jamur suhu tinggi. Semua kapang bersifat
melakukan penetrasi ke dalam jaringan aerobik yaitu membutuhkan udara untuk
tanaman pakan sehingga struktur jaringan pertumbuhannya. Kebanyakan kapang
menjadi rapuh dan hancur, sehingga dapat tumbuh pada kisaran pH yang luas
permukaan menjadi lebih luas. Permukaan yaitu 2‐8.5, tetapi pertumbuhan kapang
yang lebih luas memungkinkan kontak akan lebih baik pada kondisi asam atau pH
langsung dengan enzim pencerna selulosa rendah. Kapang dapat menggunakan
semakin besar. berbagai komponen makanan dari yang
Tubuh atau thalus kapang pada dasarnya sederhana sampai yang kompleks.
terdiri dari dua bagian yaitu miselium dan Kapang dapat mensintesis protein dengan
spora. Miselium merupakan kumpulan mengambil sumber karbon dari
beberapa filamen yang dinamakan hifa. karbohidrat (glukosa, sukrosa atau
Setiap hifa lebarnya 5 sampai 10 mikron. maltosa), sumber nitrogen dari bahan
Kapang termasuk ke dalam phylum Mycota organik atau anorganik, dan mineral dari
yang paling sedikit terdiri dari 10 kelas. substrat. Sumber karbon terbaik adalah
Famili yang dianggap penting dalam glukosa, dan sumber nitrogen terbaik
industri sampai saat ini adalah Zygomicetes adalah dari bahan organik. Bahan
(diantaranya genus Mucor dan Rhizopus), anorganik yang dapat digunakan sebagai
Ascomycetes dan Deutoromycetes (misalnya sumber nitrogen adalah amonium dan
Aspergillus, Penicillium dan nitrat.
Trichoderma), sedang yang lainnya jarang Beberapa spesies kapang dapat
didapatkan. mensintesis sejumlah besar enzim (Tabel
Perkembangan dan pertumbuhan kapang 44) yang salah satunya dapat digunakan
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti untuk pendegradasi serat misalnya enzim
kadar air, suhu, oksigen, pH dan nutrien. yang dihasilkan oleh A. niger dan
Kapang akan tumbuh baik pada kadar air Trichoderma viride. Harker (1992)
optimum. Kadar air yang terlalu rendah menyatakan kegunaan enzim di dalam
dapat menghambat pertumbuhan sel, pakan diantaranya:
sedangkan kadar air yang terlalu tinggi 1. memecah atau mengurangi keeratan
dapat mengurangi penentrasi udara dan ikatan yang terjadi antar serat jaringan
memungkinkan bakteri kontaminan untuk pakan sehingga menambah energi.
Log Jumlah Sel
sehingga menurunkan polusi.
pertumbuhan
Fase
akhir
kematian
Tabel 44. Jenis‐jenis enzim dan kapang Fase logaritmik
penghasilnya
Enzim Kapang Penghasilnya
Pektinase A. niger Fase pertumbuhan
Beta amilase A. niger awal
Exo protease A. niger
Fase adaptasi
Cellulase T. reese dan T. viridae
Fitase A. ficuum
W a k t u
Tangendjaja (1992)
Fermentasi 67
Pertumbuhan sel pada fase ini tidak stabil, meliputi fermentasi minuman anggur dan
tetapi jumlah populasi masih naik karena alkohol, fermentasi asam cuka, yogurt dan
jumlah sel yang tumbuh masih lebih banyak kefir. Fermentasi media padat seperti
dari jumlah sel yang mati. fermentasi tape, oncom, kecap, tape dan
silase.
Fase Pertumbuhan Tetap. Jumlah populasi
mikroba tetap karena jumlah sel yang 6.4.1. Fermentasi Media Cair
tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Komponen tambahan yang diperlukan
Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil pada pakan generasi baru seringkali
karena sel tetap membelah meskipun zat disintesa secara terpisah dan ditambahkan
nutrisi sudah mulai habis. Karena kemudian. Cara yang digunakan biasanya
kekurangan zat nutrisi, sel kemungkinan dengan cara fermentasi media cair, yang
mempunyai komposisi berbeda dengan sel dapat mensintesa asam‐asam amino, asam‐
yang tumbuh pada fase logaritmik. Sel‐sel asam organik, enzim‐enzim dan beberapa
menjadi lebih tahan terhadap keadaan vitamin.
ekstrem seperti panas, dingain, radiasi dan
bahan kimia. Fermentasi cair dengan teknik tradisional
tidak dilakukan pengadukan, berbeda
Fase menuju Kematian dan Fase Kematian.
dengan teknik fermentasi cair modern
Sebagian populasi mikroba mulai
melibatkan fermentor yang dilengkapi
mengalami kematian yang disebabkan oleh
dengan: pengaduk agar medium tetap
nutrien di dalam medium dan energi
homogen, aerasi, pengatur suhu
cadangan didalam sel sudah habis.
(pendingin dan pemanasan) dan
Kecepatan kematian dipengaruhi oleh
pengaturan pH. Proses fermentasi cair
kondisi nutrien, lingkungan, dan jenis jasad
modern dapat dikontrol lebih baik dan
renik
hasil lebih uniform dan dapat diprediksi.
6.4. JENIS FERMENTASI Juga tidak dilakukan sterilisasi, namun
Fermentasi secara umum dibagi menjadi 2 pemanasan, perebusan dan pengukusan
model utama yaitu fermentasi media cair mematikan banyak mikroba kompetitor.
(liquid state fermentation, LSF) dan Jenis‐jenis fermentasi media cair yang
fermentasi media padat (solid state dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
fermentation, SSF). Fermentasi media cair
1.Fermentasi yang diagitasi dimana
diartikan sebagai fermentasi yang substratnya larut dalam air.
melibatkan air sebagai fase kontinu dari
sistem pertumbuhan sel bersangkutan Jenis fermentasi ini dikerjakan dalam suatu
(Satiawiharja, 1992) atau substrat baik labu atau gelas yang cocok atau yang lebih
sumber karbon maupun mineral terlarut modern dengan menggunakan fermentor
atau tersuspensi sebagai partikel‐partikel dimana substratnya larut sempurna dalam
dalam fase cair. Fermentasi media padat air. Pengambilan substrat oleh mikroba
merupakan proses fermentasi yang melalui fase larutan dalam air. Pada kultur
berlangsung dalam substrat tidak terlarut, labu yang dikocok, agitasi dilakukan
namun mengandung air yang cukup dengan bantuan alat pengocok (shaker).
sekalipun tidak mengalir bebas (Dharma, Pada fermentor agitasi dikerjakan dengan
1992). Dalam fermentasi tradisional baik pengaduk yang dijalankan oleh motor dan
fermentasi medium cair maupun medium dapat dibantu oleh aerasi (gelembung
padat telah lama dikenal. Fermentasi cair udara).
Fermentasi 69
RAW MOLASSES
MET, THR MEDIUM
SEED
SALTS
CULTURE
TAP WATER
BF4(10)
5 LITRE FERMENTOR (AIR CULTURE
IS SUPPLIED)
BROTH
RECOVERY THICKED BROTH
PUMPED UNTO
DRIED BROTH DRUMS
FLAKES OF LYSINE
FEED
DRUM DRYER
CONCENTRATE
(STEAM HEATED)
(DRIED BROTH)
Gambar 28. Skema produksi Lysine Feed Concentrate
Tabel 45. Komposisi dari Lysine Feed 2. ruang yang diperlukan untuk peralatan
fermentasi relatif kecil, karena air yang
Komponen Kadar (%) digunakan sedikit.
Padatan 95‐98
Lysin 35‐48 3. inokulum dapat disiapkan secara
Protein 10‐15 sederhana.
Total asam amino (selain lysine) 1‐3
Asam laktat 0.5‐3
4. kondisi medium tempat pertumbuhan
Asam‐asam lain yang mengandung 2‐10 fungi mendekati kondisi habitat
kurang dari 8 atom C alaminya.
Polisakarida, oligosakarida 2‐7
Zat lemak 1‐6 5. aerasi dihasilkan dengan mudah karena
Mineral 10‐25 ada ruang udara diantara tiap partikel
Air 0.5‐3 substrat.
Sumber: Rouy (1984) 6. produk yang dihasilkan dapat dipanen
6.4.2. Fermentasi Media Padat dengan mudah.
Fermentasi media (substrat) padat Faktor yang mempengaruhi fermentasi
mempunyai kandungan nutrien per volume media padat diantaranya:
jauh lebih pekat sehingga hasil per volume 1. Kadar air: Kadar optimum tergantung
dapat lebih besar. Produksi protein
pada substrat, organisme dan tipe
mikroba umtuk pakan ternak dari produk akhir. Kisaran kadar air yang
keseluruhan hasil fermentasi dapat optimal adalah 50‐75%. Kadar air yang
dilakukan dengan pengeringan sel‐sel tinggi akan mengakibatkan penurunan
mikroba dan sisa substrat. Fermentasi porositas, pertukaran gas, difusi
substrat padat dengan kapang mempunyai oksigen, volume gas, tetapi
keuntungan (Dharma, 1992) yaitu:
meningkatkan resiko kontaminasi
1. medium yang digunakan relatif dengan bakteri.
sederhana.
Fermentasi 71
Protein sel tunggal diperoleh setelah masa mungkin mengandung beberapa toksin
mikrobial dipisahkan (dipanen) dari masa dan trace of substances of the growing.
substratnya. Bila mikroba yang digunakan Kandungan protein PST tergantung pada
tetap berada dan bercampur dengan tipe mikroorganisme yang digunakan
massa substratnya maka seluruhnya dapat dalam fermentasi. Fermentasi dengan
dinamakan produk biomassa mikrobial khamir menghasilkan protein 50‐55%,
(PBM). bakteri 50‐80%, ganggang 20‐80% dan
PST mengandung berbagai mikro‐ kapang 15‐45%. Perbandingan antara
organisme baik uni maupun multiselular, kandungan zat makanan PST dengan
seperti bakteri, khamir, jamur atau algae. tepung ikan dan bungkil kedelai serta
PST bukan protein murni tetapi merupakan koofisien cerna (%) dari PST pada babi
campuran protein, lemak, karbohidrat, tercantum pada Tabel 46 dan 47.
asam nukleat, vitamin, mineral dan
Tabel 46. Perbandingan komposisi zat makanan dari PST dengan bungkil kedelai dan
tepung ikan (%).
Bungkil
Kandungan Khamir Bakteri Kapang Alga Tepung ikan
kedelai
Bahan kering 96 90 86 84 88 91
Protein kasar 60 74 32 52 41.1 67
Lemak kasar 9 8 5 15 2.6 4.6
Serat kasar ‐ ‐ 28 11 6.1 0.2
ME (kkal/kg) ‐ ‐ ‐ ‐ 2620 3000
Tabel 47. Koofisien cerna (%) PST pada babi
Kandungan Khamir Bakteri Kapang Algae Bungkil kedelai
Bahan organik 92 90 79 ‐ 83
Protein kasar 90 93 71 94 91
Lemak kasar 95 87 34 ‐ 34
Serat kasar ‐ ‐ 99 ‐ ‐
BETN 94 ‐ ‐ ‐ 94
ME (Kkal/kg) 3.600 3720 2940 ‐ 3.190
Substrat untuk PST mulai dari hidrokarbon komputer yang akan mengurangi
sederhana, metana, alkana komplek (gas‐ penggunaan tenaga kerja bila
oil, n‐paraffin), alkohol, karbohidrat, limbah dibandingkan dengan pertanian. Untuk
pertanian dan industri. memproduksi PST diperlukan luasan
areal yang lebih kecil dibanding dengan
Industri protein sel tunggal mempunyai
metode pertanian konvensional.
beberapa keuntungan dan masalah.
Menurut hitungan 10 persen pasokan
Keuntungan yang diperoleh antara lain:
makanan dunia dapat diproduksi dalam
1. Produktivitas tinggi. Menggunakan fermentor yang setara dengan 0.5 mil
peralatan yang lebih modern secara persegi dari tanah permukaan bumi.
otomatis dan dikontrol dengan
Fermentasi 73
Tabel 48. Nilai gizi dan komposisi kimia beberapa produk protein sel tunggal.
Bungkil Tepung Ca‐bi +
Zat Gizi Ca‐bi Pruteen Pekilo Viton Symba
kedelai ikan etanol
Bahan kering 88 91 95.1 95.3 90 96.1 94.8 94
Protein kasar 41.1 67 57.0 60.0 74.0 56 50.8‐51.3 48
Lemak kasar 2.6 4.6 7.22 7.92 8.50 0.9 5.6‐6.0 3
Serat kasar 6.1 0.2 ‐ ‐ ‐ 11.4 2.23‐2.50 0.48
ME (kkal/kg) 2620 3000 2900 2900 3300 ‐ 3000 ‐
Lysine 2.75 5.20 3.66 4.09 3.40 3.54 12.5 3.02
Methionine 0.55 1.95 0.73 0.76 1.33 0.85 3.71‐3.94 0.72
Cystine 0.70 0.78 0 ‐ 0.37 0.3 0.7‐3.94 0.48
Trypthopan 0.55 0.65 0 ‐ 0.74 1.05 0.7‐0.82 0.62
Threonine 1.67 2.93 2.80 3.37 2.59 2.32 0.53‐0.55 2.59
Isoleucine 2.36 3.12 2.28 2.66 2.59 2.30 2.41‐2.59 2.06
Leucine 3.26 4.68 3.21 4.30 3.92 3.63 1.77‐2.69 3.60
Valine 2.24 3.46 2.69 3.07 3.11 2.76 3.83‐4.06 2.02
Phenylalanine 2.10 2.67 2.31 2.59 2.00 3.24 2.94‐3.08 2.59
Tyrosine ‐ ‐ 1.89 2.12 1.70 1.95 2.09‐2.38 2.30
Histidine 1.03 1.56 1.36 1.55 0.96 1.06 1.59‐1.98 0.96
Arginine 3.22 4.10 2.69 2.85 2.59 3.42 1.03‐1.05 2.21
Kalsium 0.27 4.6 ‐ ‐ 0.06 0.13 6.7‐7.8 2.64
Fosfor 0.68 2.60 2.72 1.66 2.30 0.50 0.10 0.34
Koef. cerna (%) 65 82 78 71 ‐ ‐ ‐ ‐
Sumber: Boda (1990)