You are on page 1of 2

Osteomyelitis

Osteomyelitis adalah infeksi tulang. Osteomyelitis dapat terjadi akibat perluasan


infeksi pada jaringan lunak, kontaminasi langsung pada tulang (mis., pembedahan
tulang, luka tembakan senjata), atau hematogenus (ditularkan melalui darah), yang
menyebar dari area infeksi yang lain. Staphylococcus aureus menyebabkan lebih dari
50% infeksi tulang. Organisme patogenik lain yang sering kali ditemukan adalah
organisme Gram Positif yang mencakup streptokokus dan enterokokus, dilanjutkan
dengan bakteri Gram Negatif yang mencakup spesies pseudomonas, pasien yang
berisiko adalah pasien dengan gizi buruk, lansia, dan pasien yang obesitas; mereka
yang mengalami gangguan system imun dan penyakit kronis (mis., diabetes); dan
mereka yang mendapat terapi kortikosteroid jangka panjang atau agens imunosupresif.
Kondisi ini dapat dicegah dengan terapi yang tepat dan penatalaksanaan infeksi pada
jaringan fokal dan jaringan lunak

Manifestasi klinis

1. Ketika infeksi ditularkan melalui darah, awitan infeksi bersifat mendadak,


terjadi disertai dengan manifestasi klinis berupa sepsis (mis., menggigil,
demam tinggi, nadi cepat, dan kelemahan umum)
2. Ekstremitas menjadi nyeri, bengkak, hangat dan kenyal
3. Pasien mungkin mendeskripsikan nyeri berdenyut yang konstan yang semakin
berat dengan pergerakan (karena terjadi tekanan pada nanah yang terumpul)
4. Apabila ostemielitis disebabkan oeh infeksi yang berada di dekatnya atau
karena kontaminasi langsung, tidak ada gejala sepsis; area menjadi bengkak,
hanta, nyeri, dan kenyal saat disentuh
5. Osteomyelitis kronis dimanifestasikan dengan ulkus yang tidak sembuh yang
terdapat di atas tulang yang terinfeksi, terdapat sinus penghubung yang akan
sesekali mengalirkan nanah secara spontan
Pengkajian Dan Temuan Diagnostik

1. Osteomyelitis akut : Foto Film Sinar X dilakukan sejak dini hanya


menunjukkan pembengkakan jaringan lunak
2. Osteomyelitis kronik : Foto sinar X menunjukkan ruang yang besar dan tidak
teratur, periosteum meninggi, pembentukan sekuestrum (potongan jaringan
tulang yang telah mati), atau pembentukan tulang yang padat
3. Pemindaian tulang radioisotop dan MRI
4. Peemeriksaan darah dan kultur darah

Penatalaksanaan Medis

Tujuan awal adalah untuk mengendalikan dan menghentikan proses infeksi.

1. Upaya suportif umum (mis., gidrasi, diet tinggi vitamin dan protein, koreksi
anemia) harus dilakukan; area yang terganggu diimobilisasi
2. Kultur darah dan luka dilakukan untuk mengidentifikasi organisme dan
memilih antibiotic
3. Terapi antibiotic intravena diberikan selama 24 jam; dilanjutkan selama 3 jam
sampai 6 minggu
4. Medikasi antiiotik diberikan per-oral (pada lambung yang kosong) ketika
infeksi tampak terkontrol; regimen medikasi dilanjutkan sampai dengan 3 bulan
5. Debridemen tulang melalui pembedahan dilakukan dengan irigasi; terapi
antibiotic pelengkap dipertahankan

You might also like