Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
beberapa penyakit yang disebabkan gangguan atau kelainan pada sistem imun
organ, seperti pada kulit, sistem saraf, ginjal, gastrointestinal, mata, juga
terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskannya, dan semua teori tersebut
yang sulit diduga, tidak dapat diobati, dan sering berakhir dengan kematian.
terpenting ditandai oleh adanya antibodi antinuklear, dan hal tersebut belum
luas pada satu atau beberapa organ tubuh, dan ditandai oleh inflamasi luas
pada pembuluh darah dan jaringan ikat, bersifat episodik diselangi episode
remisi.2
saat ini belum pasti, tetapi prognosis dapat baik bila diberikan terapi yang
1
adekuat contohnya pada beberapa kasus lupus yang ringan, seperti pada
berbagai pihak.3
1.2 Epidemiologi
eritematosus. Penyakit lupus ditemukan baik pada wanita maupun pria, tetapi
wanita lebih banyak dibanding pria yaitu 9:1, umumnya pada usia 18-65
tahun tetapi paling sering antara usia 25-45 tahun, walaupun dapat juga
dan Amerika. Walaupun awal awitan sebelum usia 8 tahun tidak biasa, lupus
sekitar 15-17%. Penyakit LES jarang terjadi pada usia di bawah 5 tahun dan
2
penyakit LES di kalangan penduduk berkulit hitam ternyata lebih tinggi
yaitu 0,3-0,9 (per 100.000 orang per tahun); 0,7-2,5 pada pria keturunan ras
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “lupus” dalam bahasa Latin berarti serigala, ”erythro” berasal dari
daerah merah sekitar hidung dan pipi, yang dikenal dengan butterfly - shaped
malar rash. Tetapi pendapat lain menyatakan istilah lupus bukan berasal dari
diduga merupakan interaksi antara faktor genetik, faktor yang didapat dan
4
utama pada lupus eritematosus sistemik adalah disfungsi limfosit B, begitu
peningkatan autoantibody. 4
Ultraviolet B light
Hormon sex
Faktor diet
Faktor Infeksi
5
Interferon-a.
SLE, yaitu : faktor genetik, lingkungan, kelainan sistem imun dan hormon.
6
1. Faktor genetik memegang peranan pada banyak penderita lupus dengan
Studi lain mengenai faktor genetik ini yaitu studi yang berhubungan
(IgA), atau kecenderungan jenis fenotip HLA (-DR2 dan -DR3). Faktor
penderita lupus, dan memegang peranan dalam fase induksi yanng secara
7
yaitu peranan agen infeksius terutama virus rubella, sitomegalovirus,
8
Autoantibodi pada lupus tidak selalu berperan pada patogenesis
antinuklear dapat ditemukan pada bukan penderita lupus, atau juga dalam
darah bayi sehat dari seorang ibu penderita lupus. Selain itu diketahui
pula bahwa penyakit lupus ternyata tak dapat ditularkan secara pasif
didasarkan pada adanya kompleks imun pada serum dan jaringan yang
estrogen yang lebih lama bukan risiko terbesar untuk mendapat LES. 2,4
9
Adanya defisiensi relatif hormon androgen dan peningkatan
Meskipun sebagian besar penderita LES mempunyai ANA, namun titer yang
dalam tubuh. Dapat juga menahun dengan gejala pada satu sistem yang
10
Waktu yang dibutuhkan antara onset penyakit dan diagnosis adalah
remisi. Onset penyakit dapat spontan atau didahului oleh faktor presipitat
golongan sulfa. 1
A. Gejala Konstitusional
terus-menerus. 4
B. Gejala Muskuloskeletal
kaki. 4
Artritis dapat terjadi pada lebih dari 90% anak, umumnya simetris,
dan kekakuan sendi yang berat. Osteonecrosis umum terjadi dan dapat
vaskulopati. 4
11
Berbeda dengan JRA, arthritis LES umumnya sangat nyeri, dan
pada tulang sendi. Anak dengan JRA polyarticular yang beberapa tahun
pada SLE.4
C. Gejala Mukokutan
Kelainan kulit atau selaput lendir ditemukan pada 55% kasus SLE.
edematus pada hidung dan kedua pipi. Karakteristik malar atau ruam
12
Ruam mungkin akan fotosensitif dan berlaku untuk semua
13
laboratorium menunjukkan adanya antibodi antinuclear (ANA) yang
berbatas tegas, dengan diameter 5-10 mm, tidak gatal maupun nyeri
14
sampai yang besar. Sering juga tampak perdarahan dan eritema
periungual.4,5
5). Urtikaria
Pada sekitar 2/3 dari anak dan remaja LES akan timbul gejala lupus
nefritis. Lupus nefritis akan diderita sekitar 90% anak dalam tahun
nefritis adalah :
pada ginjal yaitu nefritis lupus difus dan nefritis lupus membranosa.
Nefritis lupus difus merupakan kelainan yang paling berat. Klinis tampak
15
dengan sindroma nefrotik, gangguan fungsi ginjal ringan serta perjalanan
adekuat.2,3,4
F. Pneuminitis Interstitial
tahap lanjut.4
G. Gastrointestinal
Dapat berupa rasa tidak enak di perut, mual ataupun diare. Nyeri
16
I. Kelenjar Getah Bening dan Kelenjar Parotis
kelumpuhan dan kejang sampai gejala fokal seperti nyeri kepala dan
17
mielitis transversal, hemiplegia, afasia, psikosis, pseudotumor cerebri,
saraf pusat tidak selalu jelas. Faktor-faktor yang memegang peranan antara
L. Hematologi
M. Fenomena Raynaud
Analisis darah tepi lengkap (darah rutin dan LED), Sel LE, Antibodi
SM, RF, antifosfolipid, antihiston, dll), Titer komplemen C3, C4 dan CH50,
Titer IgM, IgG, IgA, krioglobulin, masa pembekuan, serologi sifilis (VDRL),
Uji Coombs, Elektroforesis protein, Kreatinin dan ureum darah, Protein urin
18
(total protein dalam 24 jam), Biakan kuman, terutama dalam urin dan foto
rontgen dada. 4
dapat dilakukan permeriksaan awal yang penting seperti darah lengkap dan
hitung jenis, trombosit, LED, ANA, urinalisis, sel LE dan antibodi anti-ds
DNA. 4
tetapi yang paling banyak dianut adalah kriteria menurut American College of
No Kriteria Definisi
lipatan nasolabial
atrofi
19
pemeriksaan fisik
nyeri
6 Serositif a. Pleuritis
pemeriksaan fisik.
atau
b. Perikarditis
atau
20
Tidak disebabkan oleh obat atau kelainan
ketidakseimbangan elektrolit)
atau
Psikosis
ketidakseimbangan elektrolit)
pemeriksaan
pemeriksaan
intervensi obat
Anti-Sm(Smith) (+)
abnormal
standar
21
tes sifilis (+) palsu, paling sedikit selama 6 bulan
spesifisitas
aktif. Ini adalah alat penyaringan yang sangat baik, meskipun ANA dapat
ditemukan tanpa penyakit atau dapat dikaitkan dengan kondisi rematik dan
lainnya. Tingkat anti-DNA rantai ganda, yang lebih spesifik untuk lupus,
komplemen (CH50), C3, dan C4 akan menurun pada penyakit aktif dan
2.8 Komplikasi
Hipertensi (41%)
22
Gangguan fungsi gonad (3%).
2.9 Penatalaksanaan
jenis gangguan organ harus ditentukan secara hati-hati. Dasar terapi adalah
kelainan organ yang sudah terjadi. Adanya infeksi dan proses penyakit bisa
SLE yang tidak diobati dapat diikuti oleh penyembuhan spontan, dapat
Penyakit LES adalah penyakit kronik yang ditandai dengan remisi dan
relaps. Terapi suportif tidak dapat dianggap remeh. Edukasi bagi orang tua
dan anak penting dalam merencanakan program terapi yang akan dilakukan.
23
2. Penggunaan tabir surya dengan kadar SPF lebih dari 15 perlu diberikan
pada anak jika berada di luar rumah, karena dapat melindungi dari sinar
UVB.
lupus, yaitu ;
infeksi bakterial
Lupus diskoid
24
Standar terapi adalah NSAIDs (dengan pengawasan ketat terhadap
rendah. 2,3,4
Arthritis lupus
Miositis lupus
prednison dosis 1-2 mg/kg/hari dalam dosis terbagi, bila kadar komplemen
Fenomena Raynaud
mononitrat. 2,3,4
25
Lupus nefritis
necrotizing.
(normalnya 3.000-4.000/ml).
Kelas V : regimen terapi yang biasa dipakai adalah (1). monoterapi dengan
26
Lupus nefritis kelas V tahap lanjut. pilihan terapinya adalah
Gangguan hematologis
27
methylprednisolone dosis tinggi intermitten (30 mg/kg/dosis, maksimum
terpasang, dan dimonitor. Monitor lekosit pada 8-14 hari mengikuti setiap
Diclofenac
Kalsium karbonat
Calcifediol
6. Anti-hipertensi
28
Nifedipin 0.25-0.5 mg/kg/dosis PO dosis awal, tak lebih dari 10 mg,
bertahap dalam 3-7 hari dengan dosis biasa 1-5 mg/kg/hari 2,3,4
2.10 Prognosis
survival rate lebih besar dari 90%.. Penyebab utama kematian pada pasien
dengan lupus saat ini termasuk infeksi, nefritis, penyakit SSP, perdarahan
kompleks. 1
Penyebab kematian dapat langsung akibat penyakit lupus, yaitu karena gagal
LES dapat hidup selama 10 tahun, sebesar 88% dari pasien mengalami
sedikitnya cacat dalam beberapa organ tubuhnya secara jangka panjang dan
menetap. 4
29
BAB III
KESIMPULAN
Gejala klinis dan perjalanan penyakit SLE sangat bervariasi. Penyakit dapat
gangguan organ harus ditentukan secara hati-hati. Dasar terapi adalah kelainan
30
DAFTAR PUSTAKA
: http://www.childrenclinic.wordpress.com.
Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al, editor. Ilmu Penyakit Dalam
htttp://www.emedicine.com.
31