Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Limbah minyak kelapa sawit yang terbanyak adalah SBE (Spent Bleaching Earth), limbah ini
mengandung residu minyak tinggi yang dapat mencemari lingkungan, 30% residu minyak pada
limbah SBE dapat digunakan bakteri untuk pertumbuhannya, sehingga adanya bakteri mampu
menjadi agen bioremediasi pencemaran SBE. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan bakteri
lipolitik sebagai agen potensial bioremediasi pada limbah SBE. Metode pengambilan sampel limbah
SBE secara random sampling. Sampel tanah diambil secara acak dari beberapa titik area limbah SBE.
Bakteri diisolasi dari sampel limbah SBE, kemudian dilakukan tahapan yaitu : pemurnian, seleksi, uji
potensi, bakteri berpotensi mereduksi lipid dikarakterisasi dan diidentifikasi genusnya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Aktivitas enzim lipase yang tinggi menandakan bahwa bakteri
lipolitik bekerja optimal merombak zat pencemar. Bakteri yang memiliki potensi sebagai agen
bioremediasi terdiri dari genus Citrobacter (B1), Enterobacter (B2) dan Acinetobacter (B3).
ABSTRACT
The most palm oil waste is SBE (Spent Bleaching Earth), this waste had many reduced lipid
that got pollution for inviroments, Bacteria can use lipid from SBE as much as 30% for growed. So that
consist of bacteria in SBE as a potensial agent for remediation. This study aims to obtain lipolytic
bacteria as a potential agent of bioremediation. The method of sampling soil were taken at random
from SBE waste, Bacteria were isolated from the SBE waste, then they were selected into steps :
performed purification, selection, potential test, then characterized and identified it’s genus of
potential bacteria. The results showed that the higest activity enzyme of lipolytic indicated that the
lipolytic bacteria worked optimal for reduce polution. Bacteria had potential as a bioremediation
agent consisting of genus Citrobacter (B1), Enterobacter (B2) and Acinetobacter (B3).
selama 7 hari atau sampai menunjukan ditetesi CPO steril sebanyak 10 tetes
pertumbuhan yang dicirikan medium kemudian dihomogenkan. Medium yang
mengeluarkan busa. Perubahan ini homogen kemudian dimasukkan ke
diamati setiap hari (Munawar, 1999). dalam cawan petri steril. Kemudian paper
disk steril dicelupkan ke dalam suspensi
Isolasi bakteri 10 mL dan diletakan di bagian
Masing-masing sampel dalam tengah dari medium Bromothymol Blue
medium Nutrient Broth yang berubah Agar. Diinkubasi selama 24 jam diamati
menjadi keruh diencerkan mulai zona kuning di sekitar bakteri dan
pengenceran 10-2 sampai 10-7 dengan dihitung kemampuan lipolitiknya dengan
cara menghomogenkan 1 mL sampel rumus :
dalam medium Broth cair dengan 9 mL
larutan garam fisiologis. Kemudian dari ∅ zona kuning − ∅ koloni
setiap pengenceran diambil 1 mL %lipolitik = × 100%
∅ koloni
ditumbuhkan dalam medium NA dengan
metode poure plate dan diinkubasi pada Uji Potensi Isolat Bakteri Terpilih
suhu 370C selama 2 x 24 jam atau Sebagai Agen Bioremediasi
menunjukan koloni yang tumbuh. Ketiga bakteri hasil seleksi yang
Kemudian diamati setiap koloni bakteri mempunyai indeks lipolitik tertinggi
yang tumbuh dengan ciri berbeda. dilihat potensinya sebagai agen
Metode ini merupakan modifikasi dari bioremediasi dengan cara melihat
Gofar (2012). peningkatan pertumbuhan populasi
bakteri dan residu minyak. Pengujian
Pemurnian potensi ini dilakukan pada erlenmayer
Koloni dengan ciri berbeda yang berisi mineral medium sebanyak 50
(seperti warna, bentuk koloni, dan mL, CPO 15 mL (30%) dan kultur tunggal
permukaan koloni) masing-masing isolat bakteri dengan kepadatan 106
dimurnikan dengan cara di-streak ke sel/mL. Kultur diinkubasi dengan cara
medium NA padat dalam cawan petri, lalu dikocok secara manual menggunakan
diinkubasi selama 2 x 24 jam. Teknik ini tangan setiap 8 jam sekali pada suhu
dilakukan secara berulang sampai kamar selama 8 hari. Selanjutnya
diperoleh koloni yang diindikasikan dilakukan perhitungan populasi dan
murni. Jika belum memperoleh koloni residu minyak setelah satu minggu
yang murni, dilakukan kembali (ulangi), pengujian (Munawar et al., 2011).
hingga mendapat koloni yang murni.
Koloni murni adalah koloni yang berasal Karakterisasi dan Identifikasi
dari satu sel saja. Untuk koloni yang Isolat bakteri yang telah
dilakukan pengujian kemampuan dalam
diduga murni, dilakukan pewarnaan
mendegradasi lipid selanjutnya
gram untuk memastikan bahwa koloni dikarakterisasi untuk mempermudah
tersebut adalah memang murni dan identifikasi. Karakterisasi dilakukan
hanya terdiri dari satu bakteri saja. terhadap morfologi koloni pada berbagai
Koloni murni yang didapat bentuk media agar (miring, tegak,
diinokulasikan pada medium agar miring lempeng), morfologi sel (sifat gram
untuk mendapat isolat murni (Gofar, bakteri dan pewarnaan endospora),
2012). pengujian biokimiawi (kebutuhan akan
oksigen, fermentasi gula, hidrolisa pati,
Seleksi hidrolisa gelatin, uji indol, uji metil
merah, uji vogos-preskuer, uji sitrat, uji
Isolat yang telah didapat dari H2S, uji hidrolisa urea, uji katalase, dan uji
hasil pemurnian diseleksi berdasarkan motilitas). Berdasarkan karakter dari
kemampuan mengeluarkan enzim lipase masing-masing isolat bakteri yang
dengan menurunkan pH medium mampu mendegradasi lipid diidentifikasi
ditunjukkan dengan zona kuning di dengan menggunakan Bergey’s manual of
sekitar paper disk yang telah diberi Determinative Bacteriology 8th edition
suspense bakteri. Seleksi dimulai dengan (Bunchan & Gibons, 1974) dan Bergey’s
menggunakan medium Bromothymol Blue manual of Determinative Bacteriology 9th
Agar sebanyak 13 mL disterilisasi dan edition (Holt et al., 1994).
14
© 2015, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
April 2015 ELYZA, F.; GOFAR, N.; MUNAWAR; IDENTIFIKASI DAN UJI BAKTERI LIPOLITIK
5 0,05
4 Gambar 2. Persentase penurunan lipid
3 pada faktor jenis bakteri
2
Log
17
© 2015, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 13 (1): 12-18, 2015 ISSN : 1829-8907
18
© 2015, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP