You are on page 1of 31

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
Ruangan : D1
Diagnosa medis : Febris + suspect bronkhiolitis
No. Register : 518xxx
Tgl/jam MRS : 16 Mei 2017 / 12.41 WIB
Tgl/jam pengkajian : 17 Mei 2017 / 09.00 WIB

Anamnesa diperoleh dari :


1. Ibu

I. IDENTITAS ANAK
Nama : An. M
Umur/tanggal lahir : 1 Tahun/ 26 September 2016
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Golongan darah :
Bahasa yang dipakai : Jawa dan Indonesia
Anak ke : 3 (Tiga)
Jumlah saudara : 2 (Dua)
Alamat : Ngagel Tirto, Surabaya

II. IDENTITAS ORANG TUA


Nama ayah : Tn. F
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : + Rp 2.700.000,-
Alamat : Ngagel Tirto, Surabaya
Nama ibu : Ny. K
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Surabaya
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penghasilan :,-
Alamat : Ngagel Tirto, Suarabaya

III. KELUHAN UTAMA


Panas ± 7 hari

IV. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Ibu pasien mengatakan anaknya mengalami panas terus menerus sejak ha
Rabu sore tanggal 10 Mei 2017 dengan disertai batuk dan pilek. Ibu
sempat membawa anaknya ke puskesmas dan hanya mendapatkan obat
penurun panas, ketika diminumkan anaknya masih tetap panas. Orang tua
pasien memberikan kompres hangat , panas mulai turun dan mulai naik
kembali suhu tubuhnya. Pada tanggal 16 Mei pasien datang bersama orang
tua menggunakan kendaraan pribadi pukul 12.40 WIB dengan keluhan
panas hari ke 6 batuk pilek, saat di IGD T: 39 C , N: 100x/menit, RR:
20x/menit anak mendapatkan tindakan pasang infus ditangan kanan D5
1/4, cek darah, diberi terapi dari dr.Bing suntikan obat yaitu injeksi antrain
3x75 mg, nebul ventolin 3x1/2 amp. Setelah itu, anak dipindahkan ke
ruang D1 pada jam 14.30 WIB.

V. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN


A. Prenatal Care
Ibu pasien mengatakan bahwa dirinya selama hamil An.M selalu
rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan. Ibu pasien mengatakan
bahwa selama kehamilan An. M pemeriksaan yang dijalankan oleh
ibu pasien sebanyak 4 kali. Ibu pasien mengatakan bahwa selama
masa kehamilan An. M ibu mengkonsumsi obat vitamin dan obat
untuk penambah darah. Ibu pasien mengatakan bahwa selama
kehamilan An. M tidak pernah mengalami gangguan. Ibu pasien
mengatakan bahwa kehamilan An. M sekitar usia 37 minggu 4 hari.
B. Natal Care
Ibu pasien mengatakan bahwa saat melahirkan An. M secara normal.
Panjang badan An. M ketika lahir adalah 49 cm dan berat badan An.
M ketika lahir adalah 3.100 gram atau 3,1 kilogram. Ketuban pada
saat melahirkan adalah berwarna jernih. Ibu pasien mengatakan
bahwa selama proses persalinan An. M tidak ada penyulit apapun.
C. Post Natal Care
Ibu pasien mengatakan bahwa An. M diberikan ASI penuh samapai
usia 7 bulan dan ditambah makanan pendamping sehingga Asi
diberikan sampai usia 2 tahun. Ibu pasien mengatakan bahwa
anaknya tidak mempunyai penykakit selama baru lahir.

VI. RIWAYAT MASA LAMPAU


A. Penyakit-Penyakit Waktu Kecil
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sebelumnya tidak pernah
mengalami demam. Hanya waktu itu pernah mengalami infeksi
pencernaan
B. Pernah Dirawat Di Rumah Sakit
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sebelumnya pernah di rawat
di Rumah Sakit Angakatan Laut dr. Ramelan Surabaya mengalami
infeksi pencernaan.
C. Penggunaan Obat-Obatan
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya hanya mengkonsumsi obat-
obatan ketika sedang sakit dan saat ini anaknya tidak mengkonsumsi
obat apapun.
D. Tindakan (Operasi Atau Tindakan Lain)
Ibu pasien mengatakan anaknya sebelumnya tidak pernah melakukan
tindakan operasi atau tindakan medis lainnya.
E. Alergi
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tidak mempunyai alergi
makanan.
F. Kecelakaan
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tidak pernah mengalami
kecelakaan maupun jatuh .
G. Imunisasi
Ibu pasien mengatakan bahwa imunisasi anaknya lengkap, tinggal
campak
.
VII. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Genogram (Sesuai Dengan Penyakit)

Keterangan:
: Laki-laki : Garis keturunan
: Perempuan : Tinggal dalam satu rumah
: Pasien
B. Psikososial Keluarga
Anak tinggal di rumah sendiri bersama kedua orang tua dan kedua
saudaranya. Lingkungan rumah berada di tengah kota. Hubungan
antar anggota keluarga baik. An. M diasuh oleh kedua orang tuanya
dan paling dekat dengan ibunya.

VIII. RIWAYAT SOSIAL


A. Yang Mengasuh Anak
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya diasuh oleh dirinya dan
suaminya.
B. Hubungan Dengan Anggota Keluarga
Ibu pasien mengatakan bahwa hubungan anaknya dengan anggota
keluarga yang lain baik.
C. Hubungan Dengan Teman Sebaya
An. M mengatakan bahwa dirinya berhubungan baik ketika bermain
dengan teman-teman sebaya di rumah dan main dimanapun.
D. Pembawaan Secara Umum
Pembawaan secara umum pasien An. M jika berada di rumah aktif
dalam bertingkah seperti bermain dengan teman dan keluarga.

IX. KEBUTUHAN DASAR


A. Pola Persepsi Sehat-Pelaksanaan Sehat
SMRS :
Ibu pasien mengatakan bahwa masih menganut keyakinan jaman
dahulu yang bila anak mengalami demam dikompres dengan air
hangat
MRS :
Ibu pasien mengatakan bahwa setelah masuk Rumsah Sakit, ibu
pasien menyerahkan kesehatan anaknya pada pihak Rumah Sakit.
B. Pola Nutrisi
SMRS :
Ibu pasien mengatakan bahwa pola makan pada keluarga An. M
dengan frekuensi makan 3 kali dalam sehari, yaitu pagi, siang dan
malam. Minuman yang diminum pada keluarga An. M biasanya
minum susu . An. M ketika makan di rumah selalu habis.
MRS :
Ibu pasien mengatakan bahwa selama di Rumah Sakit, An. M makan
makanan yang telah disediakan oleh Rumah Sakit. Pada saat makan,
An. M jarang menghabiskan makanan ¼ porsi. Sedangkan minum,
An. M lebih banyak sekitar + 700 cc/hari.
C. Pola Tidur
SMRS :
Ibu pasien mengatakan bahwa ketika berada di rumah, An. M
terkadang tidur siang dan terkadang tidak tidur siang. Jika tidur siang
An. M tidur mulai jam 12.00 – 14.00 WIB. Sedangkan pada malam
hari An. M tidur mulai jam 21.00 – 05.00 WIB.
MRS :
Ibu pasien mengatakan bahwa ketika berada di Rumah Sakit tidurnya
susah, tidur 1 jam kemudian bangun lagi.
D. Pola Aktivitas/Bermain
SMRS :
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya jika berada di rumah
aktivitas yang dilakukannya yaitu bermain bersama teman-temannya,
dan keluarganya. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya mandi 2
kali sehari yaitu pagi dan sore, menggosok gigi 2 kali sehari yaitu
pagi, sore keramas 2 kali dalam seminggu, dan potong kuku sekali
seminggu.
MRS :
Ibu pasien mengatakan ketika masuh Rumah Sakit ini anaknya masih
berdiam diri di tempat tidurnya Hanya hiburan televisi lewat Hp dan
bermain bersama kakaknya.
E. Pola Eliminasi
SMRS :
Ibu pasien mengatakan bahwa ketika berada di rumah, pola BAB An.
M 1 kali sehari lembek berwarna kuning kecokelatan dan BAK
sering + 6-7 kali/hari.
MRS :
Ibu pasien mengatakan bahwa ketika berada di Rumah Sakit ini
masih belum BAB dan BAK sudah ada + 4 kali.
F. Pola Seksualitas Reproduktif
SMRS :
An. M mengatakan sebagai anak laki-laki yang bermain dengan
sesama anak laki-laki.
MRS :
An. M mengatakan sebagai anak laki-laki yang bermain dengan
sesama anak laki-laki.
G. Pola Peran Hubungan
SMRS :
Ibu pasien mengatakan bahwa An. M di rumah selalu aktif.
MRS :
-
H. Pola Persepsi Diri – Konsep Diri
SMRS:
An. M merupakan anak Perempuan nomer tiga dari kedua saudara
laki-lakinya. An. M berusia 1 tahun.
MRS:
-
I. Pola Kognitif Perseptual
SMRS :
-
MRS :
-
J. Pola Nilai Keyakinan
SMRS :
Ibu pasien mengatakan bahwa keluarganya beragama Islam dan
selalu melaksanakan ibadah sholat wajib secara berjamaah.
MRS :
-
K. Pola Koping Toleransi Stress
SMRS :
-
MRS :
-
X. KEADAAN UMUM (PENAMPILAN UMUM)
A. Cara Masuk
Pasien masuk di ruang D1 dari IGD dengan keadaan sadar, pakaian
rapi dan bersih, terpasang infus pada tangan kanannya dan
menggunakan kursi roda.
B. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien lemas.

XI. TANDA-TANDA VITAL


Suhu/nadi : 39oC/80 x/menit
RR : 20 x/menit
TB/BB :-

XII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Pernafasan
1. Hidung:
a. Letak septum hidung berada di tengah.
b. Tidak ada kemerahan pada hidung.
c. Tidak ada pembengkakan pada hidung.
d. Tidak ada nyeri tekan pada hidung.
e. Tidak ada polip.
f. Pasien terpasang oksigen nasa kanul 4 lpm.
2. Trakea:
Letak trakea berada di tengah.
3. Dada:
a. Bentuk dada normochest.
b. Letak dada kanan dan dada kiri simetris.
c. Tidak ada luka atau bekas luka pada dada kanan dan kiri.
d. Tidak ada jejas pada dada kanan dan dada kiri.
e. Tidak ada cedera pada dada kanan dan dada kiri.
f. Tidak ditemukan adanya krepitasi pada dada kanan dan
dada kiri.
4. Gerakan:
a. Pergerakan napas dada antara dada kanan dan dada kiri
simetris.
b. Taktil fremitus pada dada kanan dan dada kiri teraba.
c. Taktil fremitus pada punggung kanan dan punggung kiri
teraba.
5. Suara nafas dan lokasi:
a. Suara napas vesikuler pada dada kanan dan dada kiri.
b. Tidak ada bunyi napas tambahan pada dada kanan dan dada
kiri.
6. Otot Bantu Nafas :
Tidak ada penggunaan otot bantu napas.
7. Batuk:
Tidak ada batuk.
8. Sputum:
Tidak ada sputum.
9. Sianosis:
Tidak ada sianosis.
B. Kardiovaskuler
1. Nyeri dada:
Tidak adanya nyeri dada.
2. Pusing:
Tidak pusing.
3. Kram kaki:
Tidak ada kram kaki.
4. Sakit kepala:
Tidak mengalami sakit kepala.
5. Clubing finger :
Tidak mengalami clubing finger.
6. Palpitasi:
Palpitasi normal.
7. Suara jantung :
Bunyi S1 lup dan bunyi S2 dup.
8. Edema:
Tidak ada edema.
9. Kapilari refill time:
CRT < 2 detik.
C. Persarafan
1. Kepala dan wajah :
a. Kepala dan sisi wajah kanan dan sisi wajah kiri simnetris.
b. Tidak ada cedera pada kepala dan wajah.
c. Tidak ada jejas pada kepala dan wajah.
d. Tidak ada luka atau bekas luka pada kepala dan wajah.
2. Mata:
a. Posisi antara mata kanan dan mata kiri simetris.
b. Tidak ada anemis pada konjungtiva mata kanan dan mata
kiri.
c. Tidak adanya ikterik pada mata kanan dan mata kiri.
d. Sklera berwarna putih pada mata kanan dan mata kiri.
e. Tidak terjadi buta warna.
3. Leher:
Tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar tiroid pada leher.
4. Pendengaran:
a. Keadaan telinga sedikit terdapat serumen pada kedua
telinga.
b. Tidak ada kemerahan pada kedua telinga.
c. Tidak ada pembengkakan pada kedua telinga.
d. Tidak ada nyeri tekan pada kedua telinga.
e. Tidak ada gangguan pada pendengaran.
5. Penciuman:
a. Keadaan hidung bersih.
b. Tidak adan kemerahan pada hidung.
c. Tidak ada pembengkakan pada hidung.
d. Tidak ada nyeri tekan pada hidung.
e. Letak septum di tengah.
f. Tidak ada gangguan pada penciuman.
6. Pengecapan:
a. Warna lidah kemerahan.
b. Tidak ada luka atau bekas luka pada lidah.
c. Tidak ada gangguan pada penciuman.
7. Penglihatan:
a. Posisi antara mata kanan dan mata kiri simetris.
b. Tidak ada anemis pada konjungtiva mata kanan dan mata
kiri.
c. Tidak adanya ikterik pada mata kanan dan mata kiri.
d. Sklera berwarna putih pada mata kanan dan mata kiri.
e. Tidak terjadi buta warna.
f. Tidak ada gangguan pada penglihatan.
8. Perabaan:
Tidak ada gangguan pada perabaan (pasien mampu merakan
kasar, sakit, halus pada kulitnya).
D. Eliminasi uri
1. Produksi urin:
6-7 kali per hari
2. Warna urin:
Kuning jernih.
3. Gangguan saat kencing:
Tidak ada gangguan saat berkemih.
E. Pencernaan- eliminasi alvi
1. Mulut:
a. Keadaan mulut bersih.
b. Membran mukosa kering.
2. Tenggorokan:
Tidak ada gangguan pada tenggorokkan.
3. Abdomen:
a. Bentuk perut flat.
b. Umbilikus berada di tengah.
c. Tidak ada luka atau bekas luka di perut.
d. Suara bising usus normal (5-35 x/menit).
e. Tidak ada nyeri tekan pada perut.
f. Suara perkusi pada bagian atas saat pasien posisi supinasi
adalah timpani dan pada bagian samping suara redup.
4. Rektum:
a. Terdapat rektum.
b. Tidak ada luka atau bekas luka pada rektum.
5. BAB:
BAB belum.
6. Obat pencahar:
Tidak menggunakan obat pencahar.
F. Tulang-otot-integumen
1. Kemampuan pergerakan sendi:
Bebas.
2. Ekstremitas Atas:
a. Tidak ada luka atau bekas luka pada ektremitas atas kanan
dan kiri.
b. Pergerakan sendi bebas.
3. Ekstremitas Bawah:
a. Tidak ada luka atau bekas luka pada ektremitas atas kanan
dan kiri.
b. Pergerakan sendi bebas.
4. Tulang belakang:
Tidak ada gangguan pada tulang belakang.
5. Warna kulit:
Sawo matang
6. Akral:
HKM (hangat, kering, merah).
7. Turgor kulit:
Normal (dapat kembali dengan cepat).
8. Kekuatan Otot:
D S
5555 5555
5555 5555
G. Sistem endokrin
1. Karakterisktik seks skunder:
An. M berjenis kelamin Perempuan.
2. Riwayat tumbuh kembang fisik:
a. Tengkurap usia 5 bulan.
b. Tumbuh gigi usia 5 bulan.
c. Duduk usia 8bulan.
d. Berdiri usia 12 bulan.
e. Bicara 12 bulan.
f. Berjalan usia -bulan.
XIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium
Tanggal Jenis Hasil Normal
Pemeriksaan
16 Mei WBC 9.3 /ul 4.0 – 13.5/ul
2017 RBC 3.90/ul 3.70 – 5.80/ul
Hemoglobin 9.8 gr/dl 12,0 – 16,0 gr/dl
Hematokrit 32,6% 35 – 49%
Trombosit 220.000/ul 150.000 – 400.000/ul
MCH 25.1 pg 27.0-32.0
Natrium 129,6 mmol/L 135 – 145 mmol/L
Kalium 4,14 mmol/L 3,5 – 5 mmol/L
Klorida 103,0 mmol/L 95 – 108 mmol/L

B. Terapi
Tanggal, 16 Mei 2017
Infus ¼ NS 500 cc/24 jam
Antrain 3x ½ amp
Drip aminophilin 3cc/kolf
Injeksi vicc 3 x 1755 mg
Nebul ventolin 3 x ½ ampul

Surabaya, 17 Mei 2017

(Indah Susanti)

3.2 PRIORITAS MASALAH


Nama Pasien : An. M
Umur : 1 tahun
Ruangan/Kamar : D1/9A
No. Register : 51xxxx
No. Diagnosa Tanggal Nama
Keperawatan Ditemukan Teratasi Perawat
1. Hipertermia 17 Mei 2017 Indah

2. Defisit pengetahuan 17 Mei 2017 Indah

3.3 ANALISA DATA


Nama Pasien : An. M
Umur : 1 tahun
Ruangan/Kamar : D1/9A
No. Regsiter : 51xxxx

No. Data Penyebab Masalah


1. DS: Proses penyakit Peningkatan suhu
Ibu pasien mengatakan tubuh (hipertermia)
anaknya mengalami demam,
batuk dan pilek
DO:
1. Kesadaran Composmentis
Pasien lemas.
2. Suhu di IGD: 39,4oC.
3. Suhu di ruang D1: 36,5oC.

2. DS: Kurangnya Defisit


Ibu pasien mengatakan ketika terpajang dengan pengetahuan
anaknya kejang yaitu anaknya sumber informasi
di tidurkan di lantai kemudian
mulut anak diberi handuk dan
dipijati pada bagian yang sakit.
DO:
1. Keluarga gelisah.
2. Keluarga terus bertanya apa
yang dilakukannya
terhadap anaknya adalah
benar atau salah.
3. Keluarga cemas.
3.4 RENCANA TINDAKAN
Nama Pasien : An. M
No. Rekam Medik : 51xxxx
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1. Ketidakefektifan Tujuan: Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda vital, yaitu suhu, 1. Pemantauan tanda-tanda vital
termoregulasi b.d tindakan keperawatan nadi dan pernapasan. bertujuan untuk mengetahui
proses penyakit selama 4 x 24 jam, keadaan umum pasien dan
diharapkan suhu tubuh menentukan rencana keperawatan
dalam rentang yang selanjutnya.
diharapkan. 2. Beri selimut dingin atau anjurkan 2. Penggunaan selimut yang dingin
Kriteria hasil: untuk memakai pakaian yang tipis. atau penggunaan pakaian yang tipis
1. Suhu tubuh dalam bertujuan untuk menghilangkan
rentang normal (36- panas tubuh sehingga dapat
37,5oC). menurunkan panas.
2. Nadi dalam rentang 3. Berikan kompres air biasa pada 3. Pemberian kompres air biasa pada
normal (62-130 dahi dan ketiak. dahi bertujuan untuk menurunkan
x/menit). panas tubuh secara umum dan
3. Pernapasan dalam pemberian kompres pada lipatan
rentang normal (18-30 tubuh bertujuan untuk
x/menit. mempercepat penguapan panas
4. Kulit teraba hangat. tubuh sehingga dapat menurunkan
5. Kesadaran kompos panas dalam tubuh.
mentis. 4. Anjurkan pasien dan keluarga 4. Minum air yang banyak bertujuan
6. GCS: 456. pasien untuk minum air yang untuk mengeluarkan panas tubuh
7. PEWS: 0. banyak + 1600cc/24 jam. sehingga dapat menurunkan panas
8. Mukosa mulut lembab. tubuh. Pengukuran kebutuhan
cairan tubuh berdasarkan berat
badan pasien.
5. Kolaborasi dengan dokter dalam 5. Pemberian injeksi antrain bertujuan
pemberian obat antipiretik, yaitu untuk menurunkan demam secara
injeksi antrain 250 mg (k/p). signifikan.
2. Defisit Tujuan: Setelah dilakukan 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang 1. Menyadari terhadap bagaimana
pengetahuan b.d tindakan keperawatan kondisi pasien. infeksi ditularkan akan memberikan
kurangnya terpajan selama 3 jam, diharapkan informasi untuk merencanakan atau
dengan sumber pasien dan keluarga pasien melakukan tindakan protektif.
informasi. dapat memahami tentang 2. Berikan pendidikan kesehatan 2. Meningkatkan pemahaman dan
penyakit kejang demam tentang penyakit anak (pengertian, meningkatkan kerja dalam
pada anak. penyebab, tanda dan gejala, penyembuhan.
Kriterai Hasil: komplikasi, perawatan dan
1. Keluarga tidak bingung pencegahan).
lagi. 3. Tinjau faktor risiko individu dan 3. Mengetahui sejauh mana keluarga
2. Keluarga paham bentuk penularan atau tempat- pemahaman keluarga tentang
dengan kondisi yang tempat infeksi. keadaan pasien.
dialami oleh pasien. 4. Berikan informasi mengenai 4. Meningkatkan pemahaman dan
3. Keluarga mengetahui terjadinya penyakit dan mengenai meningkatkan kerjasama dalam
cara perawatan anak di terapi pengobatan kepada keluarga penyembuhan.
rumah. pasien.
3.5 TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : An. M
Umur : 1 tahun
Ruangan/Kamar : D1/9A
No. Regsiter : 51xxxx

No. Tgl/jam Tindakan TT Tgl/jam Catatan Perkembangan TT


Dx. Perawat Perawat
17/05/17 Dinas pagi 17/05/17 Dx.1
1,2 08.00 1. Mengkaji kesadaran pasien, DS S: Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya
1,2, 2. Melakukan observasi tanda-tanda 12.00 mengalami demam, batuk dan pilek.
vital: O:
S: 36oC 1. Kesadaran: kompos mentis.
N: 90 x/menit 2. GCS: 456.
RR: 20 x/menit 3. PEWS: 2.
Irama napas reguler 4. Pasien lemas.
2 Taktil fremitus teraba pada kedua 5. Tanda-tanda vital:
lapang dada. S: 36oC
3. Menganjurkan keluarga untuk A: Masalah teratasi sebagian.
memantau atau mengawasi kondisi P:
anak, seperti memasang pengaman 1. Monitor tanda-tanda vital.
tempat tidur dan keluarga selelu 2. Pantau suhu tubuh.
mendampingi anak. 3. Anjurkan keluarga untuk selalu
2 09.00 4. Mengkaji pengetahuan keluarga memantau atau mengawasi kondisi
tentang penyakit anaknya, dengan pasien.
hasil keluarga saat anak mengelami 4. Terapi tetap dijalankan sesuai dengan
kejang kemudian anak diletakkan program.
2 dilantai, mulut anak diberi handuk
dan badan anak dipijati untuk
mencari yang sakit.
10.00 5. Memantau hasil laboratorium,
dengan hasil leukosit 17.600/ul, Dx.2
hemoglobin 11,1 gr/dl dan S: Ibu pasien mengatakan bahwa
2 hematokrit 32,6%. sekarang sudah mulai sedikit memahami
6. Melakukan injeksi antrain 25 mg tentang demam yang dialami oleh
2 secara intravena melalui selang anaknya.
infus. O:
7. Mengganti cairan infus ¼ NS. 1. Ibu terlihat sedikit tenang.
2. Ibu dan keluarga sudah mulai
8. Menggunakan teknik aseptik bila memhami apa yang dilakukan ketika
melakukan tindakan kepada pasien, anak kejang.
dengan mencuci tangan sebelum 3. Ibu dan keluarga memahami ketika
dan setelah melakukan tindakan anak mengalami kejang jangan panik.
2 serta menggunakan sarung tangan. A: Masalah teratasi.
12.00 9. Melakukan observasi tanda-tanda P: Intervensi dipertahankan.
vital:
S: 36oC
N: 98 x/menit
2 Irama napas reguler
Taktil fremitus teraba pada kedua
lapang dada.
RR: 20 x/menit
BAB/BAK: -/3 kali
Makan/minum: ½ porsi/+ 600 cc
Muntah: -

17/05/17 Dinas sore 17/05/17 Dx.1


1,2 16.00 1. Menganjurkan keluarga untuk DM S: Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya
selalu memantau dan mengawasi 21.00 sudah tidak demam lagi.
kondisi pasien, seperti selalu O:
memasang pengaman tempat tidur 1. Kesadaran: kompos mentis.
dan mendampingi pasien. 2. GCS: 456.
2 2. Mencatat bebagai gerakan tubuh 3. PEW: 0.
pasien dan frekuensi terjadinya 4. Pasien masih lemas.
2 kejang. 5. Tanda-tanda vital:
3. Menggunakan teknik aseptik bila S: 38oC
melakukan tindakan kepada pasien, A: Masalah teratasi sebagian.
dengan mencuci tangan sebelum P:
dan setelah melakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital.
serta menggunakan sarung tangan. 2. Pantau suhu tubuh.
1,2 17.00 4. Melakukan observasi tanda-tanda 3. Anjurkan keluarga untuk selalu
vital: memantau atau mengawasi kondisi
S: 37,4oC pasien.
N: 90 x/menit 4. Terapi tetap dijalankan sesuai dengan
RR: 20 x/menit program.
Irama napas reguler.
Taktil fremitus teraba pada kedua
lapang dada.
2
5. Menggunakan teknik aseptik bila
melakukan tindakan kepada pasien,
dengan mencuci tangan sebelum
18.00 dan setelah melakukan tindakan
1,2 serta menggunakan sarung tangan.
6. Melakukan observasi tanda-tanda
vital:
S: 38oC
N: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
Irama napas reguler
Taktil fremitus teraba pada kedua
lapang dada.
BAB/BAK: -/4 kali
Makan/minum: ½ porsi/+ 210 cc
Muntah: -
7. Menggunakan teknik aseptik bila
melakukan tindakan kepada pasien,
2 dengan mencuci tangan sebelum
dan setelah melakukan tindakan
serta menggunakan sarung tangan.
8. Melakukan injeksi antrain dengan
1 dosis 250 mg secara intravena
melalui selang infus.
9. Menganjurkan pasien dan keluarga
untuk memakai pakaian yang tipis
1 dengan tujuan panas dalam tubuh
bisa keluar.
10. Menganjurkan pasien dan keluarga
untuk minum air banyak dengan
tujuan menghilangkan panas dalam
tubuh.

17/05/17 Dinas Malam 17/05/17 Dx.1


1,2 22.00 1. Menganjurkan keluarga untuk DM S: Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya
selalu memantau dan mengawasi 07.00 sudah tidak demam lagi.
kondisi pasien, seperti selalu O:
memasang pengaman tempat tidur 6. Kesadaran: kompos mentis.
dan mendampingi pasien. 7. GCS: 456.
2 2. Mencatat bebagai gerakan tubuh 8. PEW: 0.
pasien dan frekuensi terjadinya 9. Pasien masih lemas.
2 kejang. 10. Tanda-tanda vital:
3. Menggunakan teknik aseptik bila S: 38oC
melakukan tindakan kepada pasien, A: Masalah teratasi sebagian.
dengan mencuci tangan sebelum P:
dan setelah melakukan tindakan 7. Monitor tanda-tanda vital.
serta menggunakan sarung tangan. 8. Pantau suhu tubuh.
1,2 05.00 4. Melakukan observasi tanda-tanda 9. Anjurkan keluarga untuk selalu
vital: memantau atau mengawasi kondisi
S: 37,4oC pasien.
N: 90 x/menit 10. Terapi tetap dijalankan sesuai dengan
RR: 20 x/menit program.
Irama napas reguler.
Taktil fremitus teraba pada kedua
lapang dada.
2
5. Menggunakan teknik aseptik bila
melakukan tindakan kepada pasien,
dengan mencuci tangan sebelum
dan setelah melakukan tindakan
1,2 serta menggunakan sarung tangan.
6. Melakukan observasi tanda-tanda
vital:
S: 38oC
N: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
Irama napas reguler
Taktil fremitus teraba pada kedua
lapang dada.
BAB/BAK: -/4 kali
2 Makan/minum: ½ porsi/+ 210 cc
Muntah: -
18/05/17 Dinas pagi 18/05/17 Dx.1
1,2 08.00 1. Mengkaji kesadaran pasien, DS S: Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya
1,2, 2. Melakukan observasi tanda-tanda 12.00 mengalami demam, batuk dan pilek.
vital: O:
S: 36oC Kesadaran: kompos mentis.
N: 90 x/menit GCS: 456.
RR: 20 x/menit PEWS: 2.
Irama napas reguler Pasien lemas.
2 Taktil fremitus teraba pada kedua Tanda-tanda vital:
lapang dada. S: 36oC
3. Menganjurkan keluarga untuk A: Masalah teratasi sebagian.
memantau atau mengawasi kondisi P:
anak, seperti memasang pengaman 1. Monitor tanda-tanda vital.
tempat tidur dan keluarga selelu 2. Pantau suhu tubuh.
mendampingi anak. 3. Anjurkan keluarga untuk selalu
2 09.00 4. Mengkaji pengetahuan keluarga memantau atau mengawasi kondisi
tentang penyakit anaknya, dengan pasien.
hasil keluarga saat anak mengelami 4. Terapi tetap dijalankan sesuai dengan
kejang kemudian anak diletakkan program.
2 dilantai, mulut anak diberi handuk
dan badan anak dipijati untuk
mencari yang sakit.
10.00 5. Memantau hasil laboratorium,
dengan hasil leukosit 17.600/ul, Dx.2
hemoglobin 11,1 gr/dl dan S: Ibu pasien mengatakan bahwa
2 hematokrit 32,6%. sekarang sudah mulai sedikit memahami
6. Melakukan injeksi antrain 25 mg tentang demam yang dialami oleh
2 secara intravena melalui selang anaknya.
infus. O:
7. Mengganti cairan infus ¼ NS. 1. Ibu terlihat sedikit tenang.
2. Ibu dan keluarga sudah mulai
8. Menggunakan teknik aseptik bila memhami apa yang dilakukan
melakukan tindakan kepada pasien, ketika anak kejang.
dengan mencuci tangan sebelum 3. Ibu dan keluarga memahami
dan setelah melakukan tindakan ketika anak mengalami kejang
2 serta menggunakan sarung tangan. jangan panik.
12.00 9. Melakukan observasi tanda-tanda A: Masalah teratasi.
vital: P: Intervensi dipertahankan.
S: 36oC
N: 98 x/menit
2 Irama napas reguler
Taktil fremitus teraba pada kedua
lapang dada.
RR: 20 x/menit
BAB/BAK: -/3 kali
Makan/minum: ½ porsi/+ 600 cc
Muntah: -

18/05/17 Dinas sore 18/05/17 Dx.1


1,2 16.00 1. Menganjurkan keluarga untuk DM S: Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya
selalu memantau dan mengawasi 21.00 sudah tidak demam lagi.
kondisi pasien, seperti selalu O:
memasang pengaman tempat tidur Kesadaran: kompos mentis.
dan mendampingi pasien. GCS: 456.
2 2. Mencatat bebagai gerakan tubuh PEW: 0.
pasien dan frekuensi terjadinya Pasien masih lemas.
2 kejang. Tanda-tanda vital:
3. Menggunakan teknik aseptik bila S: 37oC
melakukan tindakan kepada pasien, A: Masalah teratasi sebagian.
dengan mencuci tangan sebelum P:
dan setelah melakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital.
serta menggunakan sarung tangan. 2. Pantau suhu tubuh.
1,2 17.00 4. Melakukan observasi tanda-tanda 3. Anjurkan keluarga untuk selalu
vital: memantau atau mengawasi kondisi
S: 37,4oC pasien.
N: 90 x/menit 4. Terapi tetap dijalankan sesuai dengan
RR: 20 x/menit program.
Irama napas reguler.
Taktil fremitus teraba pada kedua
lapang dada.
2
5. Menggunakan teknik aseptik bila
melakukan tindakan kepada pasien,
dengan mencuci tangan sebelum
18.00 dan setelah melakukan tindakan
1,2 serta menggunakan sarung tangan.
6. Melakukan observasi tanda-tanda
vital:
S: 38oC
N: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
Irama napas reguler
Taktil fremitus teraba pada kedua
lapang dada.
BAB/BAK: -/4 kali
Makan/minum: ½ porsi/+ 210 cc
Muntah: -
7. Menggunakan teknik aseptik bila
melakukan tindakan kepada pasien,
2 dengan mencuci tangan sebelum
dan setelah melakukan tindakan
serta menggunakan sarung tangan.
8. Melakukan injeksi antrain dengan
1 dosis 250 mg secara intravena
melalui selang infus.
9. Menganjurkan pasien dan keluarga
untuk memakai pakaian yang tipis
1 dengan tujuan panas dalam tubuh
bisa keluar.
10. Menganjurkan pasien dan keluarga
untuk minum air banyak dengan
tujuan menghilangkan panas dalam
tubuh.

18/05/17 Dinas Malam 18/05/17 Dx.1


1,2 22.00 1. Menganjurkan keluarga untuk DM S: Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya
selalu memantau dan mengawasi 07.00 sudah tidak demam lagi.
kondisi pasien, seperti selalu O:
memasang pengaman tempat tidur Kesadaran: kompos mentis.
dan mendampingi pasien. GCS: 456.
2 2. Mencatat bebagai gerakan tubuh PEW: 0.
pasien dan frekuensi terjadinya Pasien masih lemas.
2 kejang. Tanda-tanda vital:
3. Menggunakan teknik aseptik bila S: 38oC
melakukan tindakan kepada pasien, A: Masalah teratasi sebagian.
dengan mencuci tangan sebelum P:
dan setelah melakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital.
serta menggunakan sarung tangan. 2. Pantau suhu tubuh.
1,2 05.00 4. Melakukan observasi tanda-tanda 3. Anjurkan keluarga untuk selalu
vital: memantau atau mengawasi kondisi
S: 37,4oC pasien.
N: 90 x/menit 4. Terapi tetap dijalankan sesuai dengan
RR: 20 x/menit program.
Irama napas reguler.
Taktil fremitus teraba pada kedua
lapang dada.
2
5. Menggunakan teknik aseptik bila
melakukan tindakan kepada pasien,
dengan mencuci tangan sebelum
dan setelah melakukan tindakan
1,2 serta menggunakan sarung tangan.
6. Melakukan observasi tanda-tanda
vital:
S: 38oC
N: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
Irama napas reguler
Taktil fremitus teraba pada kedua
lapang dada.
BAB/BAK: -/4 kali
2 Makan/minum: ½ porsi/+ 210 cc
Muntah: -

You might also like