You are on page 1of 20

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
“BIOPROSPEKSI TUMBUHAN PERKARANGAN RUMAH SEBAGAI
OBAT TRADISIONAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT KOTA
LANGSA”

BIDANG KEGIATAN
PKM – ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan oleh :
Boike Sopiani Tumangger NIM. 160602009 (Anggatan 2016)
Lipaccoi Turnip NIM 160602009 (Anggatan 2016)

UNIVERSITAS SAMUDRA
LANGSA
2017
PENGESAHAN PKM-ARTIKEL ILMIAH
1. Judul penelitian : “BIOPROSPEKSI TUMBUHAN
PERKARANGAN RUMAH
SEBAGAI OBAT TRADISIONAL
DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT KOTA LANGSA”

2. Bidang Kegiatan : PKM-AI


3. Ketua peneliti
a. Nama Lengkap : BoikeSopiani Tumangger
b. NIM : 160602009
c. Prodi : Biologi
d. Universtas : Universitas Samudra
e. Alamat Rumah dan No Tel/HP : Merandeh, Langsa/00822-7276-3332
f. Email : boike.t@yahoo.com
4. Anggota Pelaksanaan Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5.Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Zidni Ilman Navia, S,Si., M.Si
b. NIDN : 0026088802
c. Alamat Rumah dan No Tel/Hp : Dusun Bahagia II, Desa Meurandeh
Dayah, Kec Langsa Lama, Kota
Langsa, Aceh. NO HP.081345089062

Langsa, 18 Desember 2018


Menyetujui,
Koordinator Program Studi Biologi, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Zidni Ilman Navia, S,Si., M.Si) (Boike Sopiani Tumangger)


NIDN.0015128802 NIM.160602009

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping


Universitas Samudra

(Bukhari, S.Pd., M.Pd) (Zidni Ilman Navia, S,Si., M.Si)


NIP. 196103021982061003 NIDN.0026088802
BIOPROSPEKSI TUMBUHAN PERKARANGAN RUMAH SEBAGAI
OBAT TRADISIONAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT KOTA
LANGSA

HOUSEHOLD BIOPROSPECTION AS A TRADITIONAL MEDICINE IN


PUBLIC LIFE OF THE LANGSA CITY
Boike Sopiani Tumangger, Lipaccoi Turnip
Program studi Biologi,Fakultas Teknik, Universitas
Samudra/KampusUnsamMeurandeh, Langsa 24415 Samudra/
E-mail : boike.t@yahoo.com

ABSTRAK
Tanaman sebagai makhluk hidup memiliki banyak manfaat untuk
kehidupan manusia sebagai makanan dan obat-obatan.Tujuan penelitian ini
menunjang pendapatan dan pengetahuan keluarga masyarakat setempat tentang
pemanfaatan tanaman pekarangan sebagai obat tradisonal.Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan November-Desember 2018.Metode yang di gunakan
dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan menghitung nilai
ICS. Hasil penelitian didapatkan 36 jenis tanaman obat di pekarangan rumah
masyrakat kota Langsa. Kesimpulan penelitian ini yaitu Tanaman obat yang
ditanam oleh masrakat langsa merupakan tanaman yang dapat mengobati penyakit
yang tidak menular dan penyakit yang tergolong bukan penyakit akut.
Kata kunci: tanaman obat, jenis penyakit,manfaat tanaman,tananaman
pekarangan rumah

ABSTRACT
Plants as living things have many benefits for human life as food and
medicine. The purpose of this study is to support the income and knowledge of
the local community about the use of garden plants as traditional medicine. The
study was conducted in November-December 2018. Methods used in this research
is the method of observation, interviewing and calculating the value of ICS. The
results of the study found 36 types of medicinal plants in the yard of a community
house in the city of Langsa. The conclusion of this study is that medicinal plants
grown by langsa masrakat are plants that can treat non-communicable diseases
and diseases that are classified as not acute diseases.
Keywords: medicinal plants, types of diseases, benefits of plants, plantations
of home gardens

PENDAHULUAN
Indonesia menjadi salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia dan
dikenal sebagai Negara megabiodiversity Keanekaragaman hayati yang tinggi
tersebut merupakan kekayaan alam yang dapat memberikan manfaat serbaguna
dan mempunyai manfaat yang vital dan strategis, sebagai modal dasar
pembangunan nasional serta merupakan paru-paru dunia yang mutlak dibutuhkan
baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang (Suhartini, 2009).
Studi tentang hubungan manusia dan tumbuhan atau tanaman adalah domain
ethnobotani yang mempelajari peranan manusia dalam memahami hubungannya
dengan lingkungan-tempat mereka tinggal, baik di lingkungan masyarakat
tradisional maupun masyarakat industri.Dalam konteks hubungan manusia dan
alam, lingkungan alam pada dasarnya menyediakan sumber daya agar dapat
dimanfaatkan oleh penghuninya untuk kelangsungan hidup. Manusia sebagai
bagian dari penghuni alam itu diketahui paling mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan dimana ia tinggal dibandingkan dengan makluk lainnya. Tanpa
disadari bahwa manusia, baik sebagai individu atau dalam berkelompok secara
bertahap tumbuh dan saling bergantung dengan perkembangan sosial dan
budayanya.Ini semua disebabkan karena manusia memiliki daya cipta, rasa dan
karsa.Berkat daya tersebut, manusia mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan dimana mereka tinggal.Melalui daya itu pula maka manusia berupaya
memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan berdasarkan pengalaman dan
pengetahuannya. Pada gilirannya pengetahuan mereka lambat laun juga
mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan pola berfikir, perubahan
lingkungan sosial, ekonomi dan ekologinya.(Eko Baroto Walujo,2011)
Tumbuhan (tanaman) sebagai makhluk hidup memiliki banyak mamfaat
untuk kehidupan manusia sebagai makanan dan obat-obatan.(hafizuddin,2015).
Abdiyani (2008) mengatakan pengobatan mengunakan tumbuhan pada manusia
telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, seiring meningkatnya pengetahuan
jenis penyakit, semakin meningkat juga pengetahuan tentang pemanfaatan
tumbuhan untuk obat-obatan.ada juga tumbuhan dijadikan sebagai sandang
pangan.
Peran dan manfaatan pekarangan bervariasi dari daerah satu kedaerah
lainnya, tergantung pada tingkat kebutuhan,sosial budaya, pendidikan masyarakat
maupun faktor fisik dan ekologi setempat. di indonesia, peran pekarangan belum
mendapat perhatian sepenuhnya, padahal jika dikelola dengan baik akan
menambah penghasilan keluarga. beberapa contoh pekarangan yang dapat
menunjang pendapatan keluarga antara lain di desa taman sari dan pasir eurih di
jawa barat dengan ditanami tanaman sayuran dan hias. (Rahayu,1994)
Pekarangan di kota Langsa dikelola dengan sederhana oleh karena itu sangat
berarti dalam menunjang pendapatan dan pengetahuan keluarga masyarakat
setempat tentang pemanfaatan tanaman pekarangan sebagai obat tradisonal. oleh
karena itu sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut tentang peran tanaman
tersebut.

METODE PENELITIAN
Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada awal November-Desember
2018. Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di Kota Langsa Provinsi Aceh. Alat
yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah alat tulis dan kamera.Bahan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara atau kuisioner
untuk responden terpilih. Pengambilan data jenis tumbuhan di kawasan
perumahan warga di Kota Langsa Provinsi Aceh. Pengambilan data jenis
tumbuhan perkarangan rumah dilakukan secara random dilima rumah setiap desa.
.Dalam setiap rumah dilakukan wawancara dengan pemilik
rumah.Pertanyaan berisi tentang jenis jenis tumbuhan yang narasumber tanam
diperkarangan rumahnya serta sejauh mana narasumber memanfaatkan tanama-
tanaman tersebut sebagai obat.Dari hasil wawancara data yang didapat tumbuhan
perkarangan yang ditanam merupakan tumbuhan tingkat seedling (semai), sapling
(pohon muda atau pancang), pole (tiang) dan pohon. Seedling (semai) adalah
permudaan mulai kecambah sampai setinggi 1,5 m. Sapling (sapihan) adalah
permudaan yang tingginya 1,5 m dan lebih sampai pohon-pohon muda yang
berdiameter kurang dari 10 cm. Pole (tiang) adalah pohon-pohon muda yang
berdiameter 10-20 cm. Pohon dewasa adalah pohon yang mempunyai diameter >
20 cm. Tingkat pohon dan tiang dicatat jenis, jumlah, dan diameter setinggi dada
(setyaningrum, 2009). Tingkat sapihan, semai, dan tumbuhan bawah dicatat jenis-
jenisnya.Pemilihan narasumber dilakukan secara purposive random sampling
dengan 25 narasumber. Narasumber berasal dari latar belakang usia dan profesi
yang berbeda. pemilihan responden dimaksudkan untuk menghindari bias kepada
kelompok tertentu saja misalnya berusia muda saja atau usia tua saja, dan juga
untuk mengetahui tingkat degradasi pengetahuan tentang lingkungan antar
generasi. Masyarakat yang berusia 19-30 tahun dipandang belum banyak
menerima nilai sosial dan budaya berhubungan dengan pemanfaatan tumbuhan di
lingkungan mereka. Sedangkan usia 56-88 tahun merupakan usia yang paling tahu
atau sudah banyak menerima nilai-nilai sosial dan budaya di lingkungan mereka
(setyaningrum, 2009).
Salah satu cara yang sering digunakan oleh para peneliti etnobotani dalam
kuantifikasi data yang berhubungan dengan budaya atau sistem lokal masyarakat
adalah dengan membuat skor atau ranking yang didasarkan pada pernyataan atau
pendapat masyarakat. Angka (skor) hasil penghitungan ICS menunjukkan
pemanfaatan setiap jenis tumbuhan berguna oleh masyarakat. Untuk menghitung
Index of Cultural Significance dilakukan dengan rumus seperti berikut:

n
ICS = Σ (q x i x e)ni
i=1

Sehubungan dengan setiap jenis tumbuhan mempunyai beberapa kegunaan, maka


rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

n
ICS = Σ (qi x i x e)ni + (q2 xi2 x e2)n2 +...........+(q2 x in x en)n
i=1
Keterangan:
ICS = Index of Cultural Significance
q = nilai kualitas (quality value)
i = nilai intensitas (intensity value)
e = nilai eksklusivitas (exclusivity value

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Gambar 1. Pemanfaatan tanaman sebagai bahan obat tradisional
Bagian yang
No. Spesies tumbuhan Suku Pengobatan
digunakan
1. Tebu Saccharum edule Batang Obat
diabetes
2. Jarak Ricinus comunis Daun Sakit perut
3. Jambu biji Psidiun guajava Daun Diare
4. Jahe merah Zingiber officinale Rimpang Masuk angin
var rubrum rhizoma
5. Pepaya Carica papaya Buah Demam
6. Mangga Mangifera indica Buah Sariawan
7. Temulawak Curcuma Rimpang Masuk angin
zanthorriza
8. Sirih Piper Batle Daun Iritasi
9. Kemangi Ocimum x Daun Diabetes
citriodorum
10. Seledri Apium graveolens Daun Hypertensi
11. Lidah buaya Aloe Vera Daun Luka bakar
12. Pandan Pandanus pegal linu
amaryllifolius
13. Lantana camara Bunga dan TBC dan
Bunga tahi ayam
daun Bisul
14. Jeruk Nipis Citrus sp. Buah Batuk
15. Jahe Zingiber officinale Rimpang Masuk angin
16. Kunyit Curcuma longa Rimpang Luka dalam
17. Melur Podocarpus Daun Tonik
18. Melur Podocarpus Daun Tonik
19. Cempoka Magnolia Campaka Buah Obat tonik
dan mata
20. Belimbing Averrhoa carambola Daun dan Obat batuk
buah
21. Daun salam Syzygium Daun Diare
polianthum
22. Serai Cymbopogon Daun dan Obat sakit
citratus batang
23. Merica Piper nigrum Biji Obat sakit
kepala
24. Jeruk Sunkist Citrus sp Buah Menurunkan
kolestrol
25. Jambu klutuk Psidium guajava Daun Diare dan
perut
kembung
26. Kedongdong Spondias dulcis Kulit batang Obat diare
dan sariawan
27. Mengkudu Morinda citrifolia Buah dan Batuk dan
daun sakit perut
28. Temurung
29. Buah naga Hylocereus undatus Buah Menurunkan
kadar
kolestrol
30. Binahong Anredera cordirfolia Daun Obat gatal -
gatal dan
sesak nafas
31. Mangga Mangifera indica Daun Diabetes
32. Jiringau Acorus calamus Daun dan Penyakit
rimpang kulit dan flu
33. Jambu daun Psidium sp Daun Masuk
merah angina dan
sakit perut
34 Asam jawa Tamarindus indica Daun Demam
35. Bunga yodium Jatropha multifida Daun Mengobati
luka terkilir
dan
menurunkan
panas
36. Sirsak Annona muricata Daun Asam urat
Gambar 2. Data potensi tanaman sebagai obat tradisional berdasarkan
lokasi
LOKASI
LANG LANG LANG LANG LANG
N NAMA
SPESIES SA SA SA SA SA
O LOKAL
TIMU BARA LAMA BARU KOTA
R T
1. Tebu Saccharum     
edule
2. Jarak Ricinus 
comunis
3. Jambu Psidiun    
biji guajava
4. Jahe Zingiber 
merah officinale var
rubrum
rhizoma
5. Pepaya Carica papaya     
6. Mangga Mangifera     
indica
Temula Curcuma
7. wak zanthorriza
Sirih Piper Batle     
8.
Kemang Ocimum x
9. i citriodorum
10 Seledri Apium
. graveolens
11 Lidah Aloe Vera     
. buaya
12 Pandan Pandanus 
. amaryllifolius
13 Bunga Lantana 
. tahi camara
ayam
14 Jeruk Citrus sp.   
. Nipis
15 Jahe Zingiber  
. officinale
16 Kunyit Curcuma longa  
.
17 Melur Podocarpus 
.
18 cempok Magnolia 
a Campaka
19 belimbi Averrhoa    
ng carambola
20 Daun Syzygium 
salam polianthum
21 Serai Cymbopogon    
citrates
22 merica Piper nigrum
.
23 Jeruk Citrus sp  
sankis
24 Jambu Psidium 
klutuk guajava
25 Kedond Spondias   
ong dulcis
26 Mengku Morinda   
du citrifolia
27 Temuru 
ng
28 Buah Hylocereus    
. naga undatus
29 Binahon Anredera   
g cordirfolia
30 Mangga Mangifera     
indica
31 Jaranga Acorus 
u calamus
32 Jambu Psidium sp   
daun
merah
33 Asam Tamarindus  
jawa indica
34 Bunga Jatropha
yodium multifida
35 Sirsak Annonmurimm  
ucata
Gambar 3. Data berdasarkan fungsi tanaman obat tradisionnal
No Fungsi Jumlah tanamam

1 Diabetes 2
2 Sakit perut 3
3 Diare 4
4 Masuk angin 3
5 Demam 3
6 Sariawan 2
7 Iritasi 2
8 Hypertensi 1
9 Luka bakar 2
10 Pegal linu 1
12 TBC dan 1
13 Obat Batuk 3
14 Luka dalam 1
15 Tonik 1
16 Obat mata 1
17 Diare 4
18 Obat sakit kepala 3

19 Menurunkan kolestrol 3

20 Obatgatal dan obat kulit 5

21 Flu 1
22 Asam urat 1
23 Sesak nafas 1
24 Obat terkilir 1
25 Bisul 1
Grafik berdasarkan fungsi tanaman sebagai obat tradisional

Series 1
6
5
4
3
2
1
0 Series 1

Obat gatal dan obat…


Pegal linu

Asam urat
Sakit perut

Sariawan
Diare

Luka bakar

Obat mata

flu

Sesak nafas
Masuk angin

Obat terkilir
Demam

Obat sakit kepala


Menurunkan kolestrol
Tonik
Hypertensi

Obat Batuk

Bisul
TBC dan

Diare
Luka dalam
Iritasi

Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di kota Langsa terdapat 36 jenis
tumbuhan yang sering digunakan masyarakat sebagai obat tradisional. Adapun
lokasi penelitianya yaitu setiap kecamatan diambil satu desa dan 5 kk secara acak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanamaman obat yang diperkarangan rumah
penduduk adalah tanaman muda. Bagian tanaman yang sering digunakan
masyarakat Langsa adalah batang,daun, dan ada sebagian ada yang menggunkan
buah.Takoy et al. (2013) menjelaskan bahwa perbedaan jumlah jenis tumbuhan
obat antara desa yang satu dengan desa lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam
pengenalan dan pemanfaatan jenis tumbuhan obat pada masing-masing daerah
sehingga suatu jenis tumbuhan obat yang digunakan sebagai obat pada daerah
tertentu belum tentu digunakan oleh kelompok lain pada daerah yang lain untuk
mengatasi penyakit yang sama. Kemudian faktor lain yang mempengaruhi hal ini
adalah ketidaksamaan kondisi lingkungan antara daerah yang satu dengan daerah
yang lain. Suatu jenis tumbuhan mungkin dapat tumbuh pada daerah yang
dimukim kelompok yang satu tetapi tidak dapat ditemukan pada daerah yang lain.
Bagian tumbuhan bermanfaat obat yang paling banyak ditemukan adalah
daun (15 jenis). Bagian lain yang dimanfaatkan adalah buah (5 jenis),kulit batang
(1 jenis),rimpang (2 jenis),bunga (1 jenis) dan batang (7 jenis). Pada umumnya
bagian tumbuhan yang dimanfaatkan untuk mengobati jenis penyakit tertentu
hanya satu bagian saja.Namun, ada jenis tumbuhan yang dimanfaatkan beberapa
bagian organ tumbuhnya seperti jiringau yaitu yang dimanfaatkan adalah daun
dan rimpangnya, bunga tahi ayam yang dimanfaatkan bunga dan daunya.
Berdasarkan grafik data tanaman yang befungsi sebagai tanaman obat
tradisional dapat dijelaskan bahwa fungsi tanamana sebagai obat menurut jumlah
tanamanya adalah nilai tertinggi yaitu penggunaan tanaman sebagai obat gatal
yaitu ada 4 jenis tanaman, sedangkan nilai terendah ada pada fungsi sebagai obat
hifertensi,diare dan pegal linu yaitu hanya dua jenis tanaman yang
digunakan.Tanaman lainya berfungsi sebagai obat masuk angina. Luka bakar,
flu,demam, sariawan,iritasi dan TBC.
Nilai ICS
ICS (index of cultural significance) merupakan hasil analisis etnobotani
kuantitatif yang menunjukkan nilai kepentingan dari tiaptiap jenis tumbuhan
bermanfaat yang didasarkan pada keperluan masyarakat (Muraqmi 2015).
Tabel 1. Kategori ICS dalam penelitian
No Kisaran ICS Keterangan Jumlah
1 44,9 – 56 Sangat tinggi -
2 33,7 – 44,8 Tinggi 4
3 22,5-33,6 Sedang 12
4 11,2-22,4 Rendah 18
5 <11,2 Sangat rendah -

Berdasarkan hasil analisis ICS pada tabel di atas menunjukkan bahwa


pemanfaatan tanaman pekarangan sebagai obat tradisional di Kota Langsa
termasuk ke dalam tingkat tinggi, sedang, dan rendah. Pemanfaatan tanamanobat
yangtergolong tinggi yaitu sirih dan jahe dengan nilai ICS 52.Sirih dimanfaatkan
sebagai obat iritasi, gatal dan selain itu obat mata juga. Nilai indeks pemanfaatan
tumbuhan obat yang sedang tercatat ada 12 jenis, seperti, jambu biji(P. guajava),
sirsak(A. muricata), belimbing (A. carambola), dan pepaya (C. papaya),jiringau,
kedongdong dan lainya yang tertera ditabel. Nilai indeks pemanfaatan tumbuhan
obat yang tergolong rendah tercatat 18 jenis. Beberapa jenis tanaman ini hanya
dimanfaatkan bunga atau batang saja untuk obat , seperti bunga yodium dan
bunga tahi ayam. Jenis lainnya adalah Jarak yang merupakan salah satu jenis
yang hanya terdapat disebagian daerah di Kota Langsa.
Jika ditinjau dari kandungan daun sirih mengandung minyak terbang
(betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang
memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur.Sirih
berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan
cendawan.Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka
pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan.Selain itu juga bersifat mengerutkan,
mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan
pendarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun
segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam
lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih
hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan
hama penghisap.Itulaah mengapa daun sirih memiliki ICS paling tinggi ,selain itu
masih gampang ditemukan di pemukiman pedesaan. Pedesaan langsa banyak
masih banyak menanam tanaman muda kerna jauh dari kota langsa dan memakan
waktu lama.
Bunga tahi ayam merupakan salah satu tanaman nilai ICS terendah.
Mungkin karena baunya yang tidak seharum bunga mawar, cempaka dan lain-lain,
bunga tahi ayam tidak begitu diminati orang sehingga jarang ditanam. Walaupun
demikian faktor bau tersebut tidak menyebabkan sebagianmasyarakat
menjauhkannya sebagai tanaman hias, karena sebenarnya bunga tahi ayam
mempunyai khasiat yang tinggi dari segi pengobatan herba dan tradisional.
Menurut, Ketua Pusat Sumber Genetik Tumbuhan Bio sains UPM, Serdang
Selangor, Dr.Moh.Said Saad, tanaman ini mujarab untuk mengobati luka-luka
pada anggota tubuh. Pada dasarnya tumbuhan ini mempunyai khasiat yang baik
sebagai pengobatan herba karena tumbuhan ini mempunyai sifat antiseptik. Sifat
antiseptik tumbuhan tagetes erecta L ini, terdapat pada lendir yang keluar dari
daunnya yang segar. Berdasarkan pengakuan beberapa pengamal pengobatan
tradisional, daun bunga tahi ayam ini juga dapat untuk mengobati pembengkakan
atau pun terseliuh pada anggota tubuh tertentu.Cara pemakaiannya dengan
meremas beberapa helai daunnya dan diletakkan di tempat yang bengkak.
Kemudian dibalutlah dengan sehelai kain dan dibiarkan hingga rasa bengkak
hilang .
KESIMPULAN
Masyarakat kota langsa secara umum banyak yang masih menanam serta
memanfaatkan tanaman perkarangan rumah sebagai pemenuh kehidupan sehari-
hari terutama sebagai obat-obatan..Tanaman obat yang ditanam merupakan
tanaman yang dapat mengobati penyakit yang tidak menular dan penyakit yang
tergolong bukan penyakit akut. Tanaman obat bagian yang paling banyak
digunakan adalah bagian daun dan lebih sering diolah dengan cara direbus.
Ucapan Terimakasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, ibu Zidni
Ilman Navia, S,Si., M.Si yang sudah mendukung dan membimbing penulis
sampai artikel ini selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Akbarini, D. 2016. Pohon pelawan (Tristoniopsis merguensis) spesies kunci
keberlanjutan tanaman keanekaragaman hayati namang- Bangka
Teugah.Jurnal biologi 9 (1), 2016, 66-73.
Astirin, parama okid. 2000. Permasalahan pengelolaan keanekaragan hayati di
Indonesia. Jurnal Biodiversitas. Volume 1.Nomor 1. Halaman 36-40.
ISSN: 1412-033X.
Dewi, kusuma I. Winarso.A, Yuanditra.R. 2016. Pengetahuan ibu tentang
pemanfaatan tanamana obat untuk asam urat. Jurnal kebidanan dan
kesehatan tradisional.vol 1. No 1. Maret 2016.hlm 1-99.
Hermita, N. Nurmayulis. 2015. Potensi tumbuhan obat dalam upaya pemanfaatan
lahan perkaran oleh masyarakat desa Cimenteng kawasan tanaman
Nasional ujung kulon. Agrologia, Vol 4. No 1. Hal 1-7
Hidayat, deden. Hardiansyah, gusti. 2012. Studi keanekaragaman jenis tumbuhan
obat dikawasan IUPPK PT. SariBumi kusuma camp Tontang
Kabupaten Sintang. Volume 2.Nomor 2.Juni 2012. Halaman 61-68.
Issn 1693-9085.
Muraqmi A, Anam S, Pitopang R. 2015. Etnobotani masyarakat Bugis di Desa
Lempe Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli. Biocelebes 9(2): 42-53
Nugroho, susantyo ari, Dkk. 2015.Analisis keanekaragaman jenis tumbuhan
berbuah di hutan lindung Surokonto, Kendal, JawaTengah
danpotensinya sebagaikawasan konservasi burung.Volume 1.Nomor 3.
Halaman 472-476. ISSN:2407-8050.
Setyaningrum,S. 2009. Struktur Tumbuhan Dan Bioprospek Jenis Di Taman
Hutan Raya Raden Soerjo Wilayah Kecamatan Wonosalam Jombang
Jawa Timur. TESIS ITB.

Silalahi, marina. 2016. Pengetahuan mahasiswa terhadap keanekaragaman


tumbuhan dilingkungan kampus (studi kasus prodi pendidikan biologi
UKI). Al-Kauniyah jurnal biologi.9 vol 1. 2016. 19-25.
Susiarti, siti. 2015. Pengatahuan dan pemanfaatan tumbuhan obat masyarakat
lokal di pulau Seram, Maluku. Pros sem nas masy biodiv indon. Vol
1.No5Hal 1083-1087.
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota
1.1 Biodata Ketua pelaksana
A. Identitas diri
1 Nama Lengkap BoikeSopianiTumangger
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program studi Teknik / Mipa Biologi
4 NIM 160602009
5 Tempat dan Tanggal Lahir Namuseng, 30Juni 1996
6 E-mail boike.@yahoo.com
7 Nomor telepon/HP 0822-7276-3332

B.Kegiatan Kemahasiswa Yang Sedang?/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1 Kegitan Kompetisi Peserta 29-Oktober -2018
Inovasi Teknologi Universitas
Samudra
2 Biologi Expedition Sekretaris 31-Oktober -2018
Universitas
Samudra
3 Photographic science Peserta 29-Oktober -2018
Universitas
Samudra
4 Seminar Short Course “ Peserta 31-Maret- 2018
Who Am I” Hotel Harmoni
Lnatai 3-Kota
langsa
5 PIMNAS Peserta 28 Agustus -2
September 2018
Universitas
Yogyakarta
6 Seminar Teknik Peserta 4- Maret -2017
Penulisan PKM Universitas
Samudra

7 Nomensen International Presenter 19-Juli-2018


Conference On Universitas
Technology And Nomensen
Enginering
8 Pertamina Olimpiade Peserta 10 Oktober 2016
Sains
9 Olimpiade MIPA Peserta 24 Maret 2017
Banda Aceh
10 Pradiksar Resimen Panitia 29-september
Mahasiswa Universitas 2018
Samudra
11 Seminar MERCI Peserta 17-November
2018
12 Samudra Law Peserta 21-September
Competetion 2018 208
Universitas
Samudra Fakultas
Hukum

D.Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (Dari pemerintah,Asosiasi atau


Insitusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Nomensen International Univeritas 2018
Conference On Technology Nomensen
And Enginering
2 Pekan Ilmiah Nasional Univeritas 2018
Yogyakarta
3 Pertamina Olimpiade Sains Pertamina 2016

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salahsatu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-P
Langsa, 18 Desember 2018
Pengusul

(Boike Sopiani Tumangger)


NIM. 160602009
1.2 Biodata Anggota Pelaksana I
A.Identitas Diri

1 NamaLengkap Lipaccoi Turnip


2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi MipaBiologi
4 NIM/NIND 170602017
5 Tempattanggallahir Gambiri 14 mei 1998
6 e-mail lipaccoiturnip@yahoo.com
7 No telepon/HP 085219158584

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/ Pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

1 Peksimitas Peserta 13 agustus- 2018 universitas


samudra
2 Peksimida Peserta 13-16- september 2018
universitas syah kuala
3 Pistek Koordinator 31-Oktober -2018 Universitas
Samudra
4 Photographic science Peserta 29-Oktober -2018 Universitas
Samudra
5 Seminar Short Course Peserta 31-Maret- 2018
“ Who Am I” Hotel Harmoni Lnatai 3-Kota
langsa
6 PIMNAS Peserta 28 Agustus -2 September
2018
Universitas Yogyakarta
8 Seminar Teknik Peserta 4- Maret -2017
Penulisan PKM Universitas Samudra

10 Pertamina Olimpiade Peserta 10 Oktober 2016


Sains
11 Seminar MERCI Peserta 17-November 2018

C.Pengargaan Yang Pernah Di Terima


No JenisPenghargaan Pihal PemberiPenghargaan Tahun

1 Peksimitas Juara 1 2018


2 Peksimida Juara 3 2018
3 Pistek koordinator 2018
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam boidayta ini adalah benar dan
dapat dipertangunggung jawabkan secara hukum. Apabiala dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuain dengan kenyataan, saya sanggup menenrima
sangsi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu bersyaratan dalam mengajukan Hibah PKM-GT
Langsa, 18 Desember 2018
Pengusul

Lipaccoi Turnip
NIM 170602017
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS SAMUDRA
Meurandeh Telp (0641) 426534 Fax (0641) 4265351 Langsa
Website: www.unsam.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Boike Sopiani Tumangger
NIM : 160602009
Program Studi : Biologi
Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-Artikel Ilmiah ini adalah karya
kami dengan judul“BIOPROSPEKSI TUMBUHAN PERKARANGAN
RUMAH SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT KOTA”yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat
original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain. Bilamana
dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan seluruh
biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Langsa, 18 Desember 2018


Mengetahui, Yang Menyatakan
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Universitas Samudra

(Bukhari , S.Pd., M.Pd) (Boike Sopiani Tumangger)


NIP. 196103021982061003 NIM. 160602009
Lampiran 3. Surat Pernyataan Sumber Tulisan

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS SAMUDRA
Meurandeh Telp (0641) 426534 Fax (0641) 4265351 Langsa
Website: www.unsam.ac.id

SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN PKM-AI

Saya yang mendatatangani Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Boike Sopiani Tumangger
NIM : 160602009

1) Menyatakan bahwa PKM-AI saya tuliskan bersama anggota lainya benar


bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
-Kegiatan Mini Riset mata kuliah Sistematika Tumbuhan Tingakat Tinggi
kan sendiri oleh penulis bukan oleh pihak lain.
-Topik kegiatan yaitu “ Bioprospeksi tumbuhanb rumah sebagai tanaman
obat tradisioanal dalam kehidupan masyarakat kota”
-Tahun pelaksanaan 2018 di Kota langsa
2) Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding
maupun jurnal sebelumya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak
manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Langsa, 18 Desember 2018


Yang membuat pernyataan Mengetahui
Ketua jurusan prodi

(Boike Sopiani Tumangger) (Zidni Ilman Navia,S.Si., M.Si)


NIM. 160602009 NIDN 0015128802

You might also like