You are on page 1of 11

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

ANTENATAL CARE (ANC)


PADA KEHAMILAN ENERGI KRONIS

Oleh:
dr. Diana Zahrawardani

DOKTER INTERNSHIP ANGKATAN IX


PERIODE 1 JUNI 2015 – 30 SEPTEMBER 2015
PUSKESMAS DHARMA RINI KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I
LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah sejak dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin


lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) Kehamilan
sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang mengancam
keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan harus dapat mengenal perubahan yang
mungkin terjadi sehingga kelainan yang ada dapat dikenal lebih dini. Misalnya
perubahan yang terjadi adalah edema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat
merupakan fisiologis. Namun bila disertai edema ditubuh bagian atas seperti

1
muka dan lengan terutama bila diikuti peningkatan tekanan darah dicurigai adanya
pre eklamsi.

Menurut data kesehatan Indonesia angka kematian ibu (AKI) dinilai


masih cukup tinggi, sekitar 228/100.000 pada tahun 2007, demikian pula
angka kematian bayi (AKB), khususnya angka kematian bayi baru lahir
(neonatal). Menurut data, penyebab kematian ibu dikarenakan adanya komplikasi
dan 28% diantaranya terjadi perdarahan dan infeksi dimasa kehamilan dan
persalinan.

Empat masalah gizi utama di Indonesia yaitu Kekurangan Energi Kronik


(KEK), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kekurangan Vitamin A
(KVA), dan Anemia Gizi Besi (AGB). Salah satu golongan rawan gizi yang
menjadi sasaran program adalah remaja, karena biasanya pada remaja sering
terjadi masalah anemia, defisiensi besi dan kelebihan atau kekurangan berat
badan. Tahun 2004 37% balita (bawah lima tahun/bayi) kekurangan berat badan
(28% kekurangan berat badan sedang dan 9% kekurangan berat badan akut (a
llitle beat confused about it) (sumber Susenas 2004). Pemerintah mempunyai
program makanan tambahan sehingga perempuan dan anak-anak yang terdeteksi
memiliki berat badan kurang akan diberi makanan tambahan dan saran ketika
mereka dating ke puskesmas untuk memantau pertumbuhan.

Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronis)


terutama yang kemungkinan disebabkan karena adanya ketidak seimbangan
asupan gizi, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal tersebut
mengakibatkan perumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak sempurna
seperti yang seharusnya. Banyak anak yang bertubuh sangat kurus akibat
kekurangan gizi atau sering disebut gizi buruk. Jika sudah terlalu lama maka akan
terjadi Kekurangan Energi Kronik (KEK). Hal tersebut sangat memprihatinkan,
mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA (Sumber Daya Alam).

2
Di Indonesia batas ambang LILA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal
ini berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi
BBLR. Bila bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan
mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan
perkembangan anak. Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum
kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya
dengan LILA tidak kurang dari 23,5 cm. Apabila LILA ibu sebelum hamil
kurang dari angka tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko
melahirkan BBLR. Ibu hamil dengan KEK pada batas 23 cm mempunyai resiko
2,0087 kali untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai
LILA lebih dari 23 cm.

3
BAB II
PERMASALAHAN

Dilaporkan oleh bidan pengampu Guntur, seorang ibu hamil usia 27 tahun
dengan kekurangan energi kronis.
Pada kehamilan sebelumnya, pasien mampu melaksanakan ANC rutin
setiap bulan di bidan. Meskipun suami sibuk bekerja, dukungan keluarga besar
cukup untuk melaksanakan kontrol rutin di bidan.
Dilakukan kunjungan ke rumah pasien dan didapatkan informasi sebagai
berikut.

2.1. IDENTITAS PASIEN


Nama : Ny. D
Umur : 27 tahun
Alamat : RT 2 RW 1, Guntur, Temanggung
Status : Menikah
Pendidikan terakhir : Akademi
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Golongan darah :B
Suami : Tn. S
Umur : 27 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Waktu Pemeriksaan : 30 Juli 2015

2.2. ANAMNESIS
Riwayat kehamilan sekarang
Pasien seorang wanita G1P0A0 berumur 27 tahun, mual (-), pusing (-),
kaki bengkak (-), gerak janin (+). Riwayat trauma hamil ini (-), konsumsi obat-
obatan selain dari bidan (-), Konsumsi tablet tambah darah dan vitamin (+) 1 kali
sehari, minum jamu (-), terpapar pestisida dan obat nyamuk bakar (-), suntik TT
(+).

Riwayat haid
Menarche : 14 tahun
Siklus haid : 28 hari, teratur, 6-7 hari
HPHT : 15 Februari 2015
HPL : 22 November 2015
Riwayat Perkawinan

4
Pasien menikah satu kali dengan suami sekarang selama 1 tahun.

Riwayat Obstetri
G1P0A0
Anak I : Hamil ini

Riwayat ANC
Pengawasan kehamilan sebanyak 3x di bidan dan 1x di dokter umum, TT 2x, TT
hamil ini (-).

Riwayat KB
Pasien belum pernah menggunakan KB.

Riwayat Penyakit Dahulu


Hipertensi (-) , DM (-), Penyakit Jantung (-), Asma (-)

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien seorang ibu rumah tangga. Suami bekerja sebagai Wiraswasta. Pasien
menggunakan biaya sendiri. Kesan: sosial ekonomi cukup.

2.3. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum : composmentis, baik, tidak anemis
Tanda Vital : Tekanan darah: 90/60 mmHg
Nadi: 80 x/menit
Frekuensi pernafasan: 20 x/menit
Suhu: afebris

Berat badan : 44 kg
BB sebelum hamil: 42 kg
Tinggi badan : 155 cm
LLA: 21 cm
BMI sebelum hamil: 17,5
Mata : Konjunctiva palpebra pucat (-), Sklera ikterik (-)
Leher : Pembesaran nnll (-)
Cor : Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC IV LMCS
Perkusi : konfigurasi jantung dbn
Auskultasi : BJ (+) normal, gallop (-)
Pulmo : Inspeksi : simetris, retraksi dinding dada (-)
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : SD vesikuler (+/+), ST (-/-)
Mammae : maserasi (-)
Abdomen

5
Inspeksi : tampak tegang
Auskultasi : bising usus (+) normal, DJJ : (-)
Palpasi : TFU 16 cm
Extremitas Superior Inferior
Edema : (-/-) (-/-)
Akral dingin : (-/-) (-/-)
Anemis : (-/-) (-/-)

2.4. DIAGNOSA KERJA


G1P0A0 27 tahun
Janin 1 intrauterin
Kehamilan Energi Kronis

6
BAB III
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Intervensi yang dapat dilakukan adalah dengan penyuluhan langsung


terhadap pasien mengenai kehamilannya yang sekarang yang masuk dalam
kategori kehamilan risiko tinggi.
Intervensi dilakukan dengan cara melakukan home visit (kunjungan
rumah) dan melakukan wawancara serta pemeriksaan secara langsung kepada ibu
hamil dan edukasi selama ANC.
Selain itu, direncanakan untuk berdiskusi dengan bidan menekankan
perlunya perencanaan persalinan yang terbaik bagi pasien.

7
BAB IV
PELAKSANAAN

Telah dilakukan kunjungan ke rumah pasien pada tanggal 30 Juli 2015.


Selama home visit dilakukan wawancara, pemeriksaan, dan edukasi terhadap
pasien. Tidak dilakukan edukasi terhadap keluarga karena sedang tidak ada di
rumah untuk bekerja. Edukasi yang diberikan terhadap pasien antara lain sebagai
berikut.
1. Informasi tentang kondisi kehamilannya
Bahwa ibu hamil pada usia yang cukup berumur, sehat tanpa ada keluhan,
hamil dengan usia 5 bulan 15 hari, dan TFU 16 cm.
2. Informasi mengenai kekurangan energi kronis dalam kehamilan
Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan BMI sebelum hamil 17,5
termasuk kategori kurus dan Lila 21 cm.
3. Pengaruh kekurangan energi dalam kehamilan terhadap ibu maupun
janin
Kondisi KEK pada ibu hamil harus segera di tindaklanjuti sebelum usia
kehamilan mencapai 16 minggu. Pemberian makanan tambahan yang
Tinggi Kalori dan Tinggi Protein dan dipadukan dengan penerapan
Porsi Kecil tapi Sering, pada faktanya memang berhasil menekan
angka kejadian BBLR di Indonesia.
Akibat yang paling relevan dari ibu hamil KEK adalah terjadinya bayi
lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah/BBLR (kurang dari 2.500 gr).
Kasus ini tidak kalah peliknya dari bayi lahir premature. Tingginya
angka kasus Gizi Buruk di Indonesia disumbangkan secara nyata oleh
angka BBLR yang terjadi. Meski faktor utama ibu hamil KEK adalah
ekonomi, tidak menutup kemungkinan faktor kesehatan ibu dan faktor
keturunan juga menjadi faktor penyebab lainnya.
4. ANC selama hamil dan manfaat pemeriksaan kehamilan yang teratur
Setidaknya kondisi kesehatan ibu dapat dikontrol, juga pertumbuhan janin.
Jika ada kejadian yang tidak diinginkan bisa segera diatasi.
ANC dilaksanakan setiap bulan di fasilitas kesehatan yang menyediakan
fasilitas persalinan caesar/ per abdominam agar persiapan penanganan oleh
spesialis kandungan lebih prima (lebih bisa mencegah kondisi kegawatan

8
pada ibu dan janin).
5. Perencanaan persalinan meliputi pembiayaan dan fasilitas persalinan
Meminta ibu untuk siap bersalin di tempat yang memiliki fasilitas
persalinan per abdominam dengan menggunaan jamkesmas. Juga
mempersiapkan berkas-berkas persyaratan yang mungkin dibutuhkan
6. Upaya menjaga dan mengatur pola hidup dan pola makan untuk menjaga
kesehatan dan status gizi ibu dan janin
Meminta ibu untuk makan makanan bergizi, tidak asin, tidak pedas, dan
segar (tidak yang sering dipanaskan berkali-kali).
Menekankan kepada ibu bahwa saat ini ada putra ibu dalam kandungan ibu
sehingga pola hidup atau makan yang tidak baik akan berpengaruh pada
janin ibu. Meminta ibu agar menahan diri untuk berpola hidup atau makan
yang tidak baik setidaknya sampai putra ibu lahir.
7. Meminta kepada pasien untuk periksa urin di puskesmas untuk
mengetahui keadaan tubuh pasien

9
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan melalui informasi perkembangan


ANC oleh bidan setiap bulannya dan suami pasien yang kontrol rutin ke Poliklinik
Desa Guntur.
Monitoring dan evaluasi meliputi:
1. Apakah pasien melaksanakan ANC rutin ke bidan setiap bulan
2. Kondisi ibu dan tanda-tanda kegawatan
3. Kondisi janin meliputi DJJ dan taksiran berat janin
4. Perencanaan persalinan yang dilakukan pasien dan keluarga pasien
- Apakah sudah menyiapkan berkas jamkesmas
- Apakah sudah memutuskan untuk bersalin dimana
5. Perubahan pola hidup dan pola makan pasien
Jika terdapat permasalahan dapat dipecahkan bersama bidan pengampu
Guntur dan dilakukan kunjungan rumah atau home visit kembali. Jika masalah
masih belum bisa dipecahkan, bisa didiskusikan untuk mendapatkan masukan dari
staf Puskesmas Dharmarini yang lain.
Sampai laporan ini dibuat, masih perlu didiskusikan kembali perencanaan
persalinan yang terbaik bersama bidan dan keluarga pasien.

Komentar/Feedback

10
Temanggung, 10 Agustus 2015

Mengetahui,
Pendamping Dokter Internship Peserta

dr. Novelia Dian T. dr. Diana Zahrawardani


NIP. 19621104 199010 2001

11

You might also like