You are on page 1of 5

 GKUNGAN (56)

 Alam (29)
 Sumber Daya Air (13)
JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014

Latihan Menghitung Intensitas Hujan dan Membuat Grafik


Lengkungnya
Intensitas hujan adalah jumlah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume
hujan tiap satuan waktu. Besarnya intensitasnya berbeda-beda, tergantung dari
lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Intensitas hujan diperoleh dengan
cara melakukan analisis terhadap data hujan baik secara statistik maupun empiris.
Intensitas hujan dihubungkan dengan durasi hujan jangka pendek misalnya 5 menit,
30 menit, 60 menit dan jam-jaman. Data curah hujan jangka pendek ini hanya dapat
diperoleh dengan menggunakan alat pencatat hujan otomatis. Di Indonesia alat ini
belum banyak, yang lebih banyak digunakan adalah pencatat hujan biasa yang
mengukur hujan 24 jam atau disebut hujan harian.
Pertanyaannya, bagaimana kalau yang kita punya hanya data hujan harian yang
diakumulasi (bulanan)? Tentu ini bukan halangan bagi kita untuk tidak melakukan
perhitungan intensitas hujan untuk durasi waktu yang pendek (menit atau jam), karena
intensitas hujan untuk durasi waktu yang pendek dapat diestimasi menggunakan
rumus Mononobe, seperti terlihat di bawah ini :

I = R24 (24) 2/3

__ ___

24 t

Dimana :
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
R24 = curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)
T = durasi (lamanya) curah hujan (menit) atau (jam)

Sebagai bahan latihan penulis punya data curah hujan Abepura-Waena dari
tahun 2001 s/d 2010, seperti terlampir pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Curah Hujan Abepura-Waena dalam Kurun Waktu 10 Tahun


Tahun Jan Feb Mar Apr May Juni Juli Aug Sep Oct Nov Des

2001 47 196 280 204 132 148 39 132 30 135 172 201
2002 122 149 108 149 132 129 136 151 100 48 122 71
2003 151 180 156 74 96 71 113 223 54 90 90 145
2004 194 129 120 81 109 113 76 88 53 41 154 59
2005 90 159 321 93 34 47 47 158 168 55 98 226
2006 220 133 552 552 217 69 64 199 331 123 183 86
2007 243 359 339 179 245 38 131 148 58 58 149 168
2008 243 159 339 269 123 158 43 38 185 161 63 177
2009 162 412 462 271 90 114 160 113 272 118 101 269
2010 357 121 363 204 360 56 53 50 40 86 118 208

Sumber : BMKG Wilayah V Jayapura


Data diatas merupakan data curah hujan bulanan. Nah, data tersebut

merupakan data dasar yang kita akan olah bersama, sehingga bisa digunakan untuk

menghitung intensitas hujan. Langkah-langkah perhitungan intensitas hujan dan

pembuatan grafik lengkungnya dijelaskan dalam beberapa langkah sebagai berikut :

1) Jumlahkan data curah hujan bulanan sehingga didapat jumlah total curah

hujan per tahun

Tabel 2. Perhitungan Total Hujan Tahunan

Tahun Jan Feb Mar Apr Mey Juni July Aug Sep Oct Nov Des Total
2001 47 196 280 204 132 148 39 132 30 135 172 201 1716
2002 122 149 108 149 132 129 136 151 100 48 122 71 1417
2003 151 180 156 74 96 71 113 223 54 90 90 145 1443
2004 194 129 120 81 109 113 76 88 53 41 154 59 1217
2005 90 159 321 93 34 47 47 158 168 55 98 226 1496
2006 220 133 552 552 217 69 64 199 331 123 183 86 2729
2007 243 359 339 179 245 38 131 148 58 58 149 168 2115
2008 243 159 339 269 123 158 43 38 185 161 63 177 1958
2009 162 412 462 271 90 114 160 113 272 118 101 269 2544
2010 357 121 363 204 360 56 53 50 40 86 118 208 2016

2) Hitung intensitas hujan untuk beberapa durasi waktu menggunakan rumus

Mononobe
I = R24 (24) 2/3

__ ___

24 t

Untuk nilai R24 untuk beberapa periode ulang kita ambil dari pembahasan

sebelumnya mengenai, Analisa Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Puncak

Limpasan Permukaan Di Wilayah Abepura.

Tabel 3. Curah Hujan Harian Maksimum 24 Jam (R24) (mm/24 Jam)


Periode Intensitas (mm/
Ulang 24 Jam)
5 Tahun 2395,37
10 Tahun 2777,66
25 Tahun 3291,58
50 Tahun 3622,70

Selanjutnya kita akan hitung intensitas hujan rencana dengan periode ulang 5 tahun,

10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dengan rumus Mononobe, untuk beberapa durasi waktu

hujan, yakni 5 menit, 10, 15, 20, 30, 60, 120, 240, 300, 720, 1440 menit. (ingat

sebelum dimasukan ke dalam rumus Mononobe data menit harus dikonversi kedalam

jam)

Data R24 sudah ada dan durasi waktu sudah ditetapkan, apalagi yang kita tunggu ?

Mari kita hitung bersama memakai rumus Mononobe, dengan memasukan nilai-nilai

yang diketahui :

 Intensitas Hujan Rencana Periode Ulang 5 Tahun dengan R24 = 2395,37 mm/24 jam

-) Untuk 5 menit (0,08 jam)


I = 2395,37 (24) 2/3
__ ___

24 0,08

= 4,352, 67 mm/jam

-) Untuk 10 menit (0,16 jam)


I = 2395,37 (24) 2/3
__ ___

24 0,16

= 2742,01 mm/jam

-) Untuk 15 menit (0,25 jam)


I = 2395,37 (24) 2/3
__ ___

24 0,25

= 2092,54 mm/jam
Untuk perhitungan durasi waktu lainnya, lakukan dengan cara yang sama seperti

durasi 5 menit, 10 dan 15 menit yang sudah dibahas.

 Untuk perhitungan intensitas Hujan Rencana Periode Ulang 10, 25, 50 untuk

beberapa durasi waktu dilakukan sama seperti cara yang sudah dijelaskan. Hasil

perhitungan secara lengkap dilampirkan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4. Perhitungan Intensitas Hujan Rencana dengan Rumus Mononobe


Durasi Curah Hujan Harian Maksimum 24 Jam (R24) (mm/24
(Jam) jam)
5 Tahun 10 Tahun 25 Tahun 50 Tahun
2395,37 2777,66 3291,58 3662,70
Intensitas Hujan Rencana dengan rumus Mononobe
(mm/Jam)
0,08 4352,67 5047,34 5981,19 6655,56
0,16 2742,01 3179,62 3767,91 4192,74
0,25 2092,54 2426,50 2875,45 3199,66
0,33 1727,36 2003,03 2373,63 2641,26
0,5 1318,22 1528,60 1811,42 2015,66
1 830,42 962,960 1141,12 1269,78
2 523,13 606,62 718,86 799,91
4 329,55 382,15 452,85 503,91
5 284,00 329,32 390,25 434,26
12 158,43 183,71 217,71 242,25
24 99,80 115,73 137,14 152,61

3) Buat Grafik Lengkung Intensitas Hujan


Dari hasil perhitungan kita buat grafik lengkung intensitas hujan yang menyatakan

hubungan antara intensitas hujan dengan durasi hujan. Data dalam tabel kita akan

konversi ke dalam bentuk grafik.


4) Kesimpulan

Intensitas hujan adalah jumlah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume

hujan tiap satuan waktu. Sedangkan durasi hujan adalah lama kejadian hujan.

Besarnya intensitas hujan itu berbeda-beda, tergantung dari lamanya hujan (durasi)

dan frekuensi kejadiannya. Data hubungan antara durasi hujan dan intensitas berguna

dalam perencanaan drainase. (*)

Sumber Pustaka :

Wesli, Ir.,2008, Drainase Perkotaan, Graha Ilmu, Yogyakarta

You might also like