Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
persepsi, isi pikir, suasana hati atau perilaku yang sering terjadi pada pasien
dengan demensia.1,2
2.2 Epidemiologi
hampir 80% untuk pasien demensia yang berada di lingkungan perawatan. Dua
penelitian berbasis populasi dari Amerika Serikat (Lyketsos et al, 2000) dan
dari Inggris (Burns et al, 1990), menunjukkan angka prevalensi yang sama,
yaitu sekitar 20% untuk BPSD pada orang dengan penyakit Alzheimer.
2.3 Etiologi
penyakit demensia, dan dapat muncul bahkan pada tahap awal demensia
sekalipun. Perubahan perilaku pada BPSD mungkin dipicu oleh faktor biologi,
psikologi, dan lingkungan sosial. Sebagai contoh orang pengidap demensia yang
kegiatan mandi tersebut. Hal itu mungkin disebabkan oleh perubahan pada otak
3
4
atau mungkin orang tersebut mandi dengan air yang terlalu dingin tetapi tidak bisa
berteriak.5
Biologi
perubahan kimia dalam otak, dan perubahan dalam struktur berbeda yang
menyebabkan demensia.
Medis
berubah.
Lingkungan sosial
2.4 Demensia
2.4.1 Definisi
tahun) karena gangguan otak organik, diikuti penurunan perilaku dan kepribadian,
2.4.2 Klasifikasi3,8,12,16
hipotiroidisme).
cruetzfeldt.
pseudodemensia.
6
Disinhibisi
euphoria, agresi verbal, agresi fisik terhadap orang lain dan benda-
Agitasi
verbal, vokal, atau motor. Subtipe dari agitasi tercantum dalam tabel
berikut.
tidak berpakaian
- Menghukum berulang
Perilaku fisik agresif : Perilaku verbal agresif :
- Memukul - Menjerit
- Mendorong - Mengutuk
Wandering
a. Gejala Mood
- Depresi
demensia.3,6
pasien) dan gangguan depresi mayor yang tidak begitu umum (10-
dengan AD.
- Apati
hingga 50% dari pasien pada tahap awal dan menengah AD dan
- Kecemasan
b. Gejala Psikotik
10
- Waham
ditinggalkan, ketidaksetiaan.3
- Halusinasi
- Misidentifikasi
Perilaku dalam BPSD yang sering adalah Agresi / Agitasi 80%, Apatis 72%,
/ Kompulsif 2%.17
A. Gejala Psikotik
kontrol, pasien AD dengan gejala psikotik memiliki jumlah neuron yang lebih
rendah pada daerah otak berikut ini, girus parahippocampal, region CA1
sering terjadi pada gangguan otak hemisfer kiri dibandingkan kanan. Waham
lobus frontal dan temporal. Kuantitatif EEG (qEEG) pasien AD dengan gejala
psikotik menunjukkan disfungsi otak yang lebih parah (peningkatan delta dan
penurunan daya alfa) dibandingkan yang tanpa gejala ini, terlepas dari
dan teta, sehingga menunjukkan tingkat disfungsi serebral yang lebih besar.
B. Gejala Depresi
13
ganglia basalis (terutama inti kaudatus) sangat mungkin akan disertai oleh
sindrom depresi. Keterlibatan dari lobus frontal kiri atau nukleus kaudatus
pasien dengan lesi akut di area ini memiliki gejala depresi minor atau
distimia. Kecemasan sering menyertai depresi pada pasien dengan lesi yang
parietal.10
C. Gejala Apati
akinetik sementara terjadi pada pasien dengan lesi frontal medial unilateral,
Apati juga terjadi pada pasien dengan lesi nukleus kaudatus, globus pallidus,
subkortikal.2
E. Disinhibisi
orbitofrontal adalah yang paling dramatis dari semua gangguan lobus frontal.
F. Perubahan Neurotransmitter
G. Peran Serotonin
Beberapa gejala BPSD yang dapat terjadi karena kelainan pada sistem
agresivitas.3
Neuron serotonergik berasal dari inti rafe dorsal dan median yang
mempersarafi banyak struktur dalam korteks dan sistem limbik. Proyeksi ini
aktivitas makan, tidur, suhu, seksual, dan motorik. Oleh karena itu, perubahan
dalam fungsi sistem serotonergik pusat memiliki dampak klinis yang terlihat
pada perilaku.13
r AD
5-HT1
1A Agresi, ansietas, depresi, ↓ frontal,
hipokampus,
amigdala
1D, 1E, Tidak diketahui Tidak diketahui
16
1F
5-HT2
2A Ansietas ↓ frontal,
temporal,
cingulated,
hipokampus,
amigdala
2B Depresi, halusinasi, Tidak diketahui
gangguan tidur
2C Ansietas, depresi, Tidak diketahui
gangguan belajar,
psikosis
5-HT3 Ansietas, psikosis Amigdala,
hipokampus
5-HT4 Ansietas, kognitif, emosi, Tidak diketahui
tidur
5-HT5,6,7 Tidak diketahui Tidak diketahui
hipotalamus
β1-post ↑ cerebellum Agresi
β2-post ↑ cerebellum Agresi
Kadar 3-methoxy-4- ↑ CSF MHPG
17
hydroxyphenylglyco
l (MHPG)
Jumlah sel di LC ↑ degenerasi Agresi
↔ : tidak ada
perubahan
I. Peran Dopamin
psikotik pada pasien yang tidak demensia, dan dengan demikian sistem ini
dalam halusinasi visual pada demensia Lewy Body. Perilaku gelisah dan
18
AD.13,14
J. Peran GABA
K. Peran Asetilkolin
Defisit dalam sistem kolinergik terutama timbul pada basal otak depan dan
psikotik.3
M. Disfungsi Neuroendokrin
di daerah kortikal dan sub kortikal otak, sedangkan kadar dari galanin
menyebabkan agitasi, gelisah, gangguan tidur dan gejala yang terkait dengan
stress.3
N. Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan radiologis
4. Pemeriksaan laboratorium
O. Diagnosis Banding
Tatalaksana
P. Terapi Psikososial
hingga kecemasan yang berat dan terror katasforik yang berakar dari
gambarkan tiap gejala secara detail, dan spesifikasi dari perilaku yang
paling menonjol dan konsekuensinya (membuat lebih baik atau lebih buruk)
Terapi psikososial dalam hal ini untuk mengatasi gejala yang timbul pada
Aktivitas yang bisa kita berikan untuk penderita BPSD yaitu memberikan
- Aromaterapi
- Musik
- Aktivitas psikis
Q. Farmakoterapi
halusinasi, akan tetapi dokter juga harus mewaspadai efek idiosinkrasi obat
dihindarkan.6
memori ringan hingga sedang yang memiliki neuron kolinergik basal yang
- Antipsikotik atipikal
- Anxiolitik
22
rivotril
- Antidepresan
- Moodstabilizer
2.8 Prognosis
Prognosis dari penyakit ini dubia ad malam karena pada penyakit demensia
terjadi penurunan fungsi secara progresif, makin lama akan makin berat