You are on page 1of 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1) Identifikasi hazard dengan menggunakan metode HIRARC di IGD RSI
Muhammadiyah Kendal ditemukan hazard sebagaiberikut:
a. Pemasangan infus dan pengambilan sampel darah

1) Terpapar darah pasien


2) Tertusuk jarum
3) Postur kerja (membungkuk)
b. Penjahitan luka
1) Postur kerja membungkuk
c. Pemindahan pasien dari IGD ke bangsal
1) Postur kerja (mendorong bed)
d. Pembersihan luka
1) Terpapar cairan luka
2) Postur kerja (berdiri)
2) Pengontrolan terhadap hazard di IGD RSI Muhammadiyah Kendal
dapat dilakukan dengan:
a. Sosialisasi perlunya pemakaian APD (hanscoon, celemek)
b. Sosialisasi ulang SOP tindakan (pemasangan infus, pengambilan
sampel darah)
c. Menyediakan kursi dan bad yang bisa diatur ketinggiannya
d. Menyediakan tenaga portier
3) Identifikasi faktor risiko ergonomis menggunakan ERA (Ergonomic
Risk Assessment) di IGD RSI Muhammadiyah Kendal pada kegiatan
pemasangan infus, pengambilan sampel darah, penjahitan luka,
pemindahan pasien dari IGD ke bangsal dan pembersihan luka mampu
menimbulkan keluhan bagi petugas yang melakukan dimana keluhan
diduga muncul akibat pekerjaan dan membutuhkan penanganan
lanjutan.

23
B. Saran
Saran yang diberikan peneliti kepada IGD RSI Muhammadiyah Kendal:
1. Selalu mengingatkan pentingnya pemakaian APD pada petugas melalui
sosialisasi perlunya pemakaian APD (hanscoon, celemek) secara berkala.
2. Selalu memantau dan mengingatkan petugas mengenai kepatuhan terhadap
SOP melalui sosialisasi ulang SOP tindakan (pemasangan infus,
pengambilan sampel darah)
3. Menambah sarana seperti menyediakan kursi dan bad yang bisa diatur
ketinggiannya.
4. Menyediakan tenaga portier

24

You might also like