You are on page 1of 22

MAKALAH

Aplikasi Kimia Dalam Industri Dirgantara

“ BAHAN BAKAR PESAWAT DALAM INDUSTRI


DIRGANTARA ”

Kevin Wita Pratama : 15010108


Briliano Cakra P : 15010088

TEKNIK PENERBANGAN - C

JL. Dirgantara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, DKI Jakarta

No. Telepon: 021-8093475 Fax:021-8009246

Tahun ajaran 2015/2016

Drs.M.Chawari MM
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karna berkat rahmat-Nya kami
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Aplikasi Kimia dalam industri dirgantara”.
Dengan baik & lancar.

Makalah ini disusun dalama rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah
Kimia Teknik di Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma. Penulis sangat menyadari
bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak mungkin penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak – pihak
yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini terutama kepada :

1. Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmatnya yang berlimpah, sehingga penulis masih
di berikan kesehatan jasmaniah & rohanian dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Bpk. Drs.M.Chawari MM selaku dosen pendidikan Kimia Teknik, Universitas
Dirgantara Marsekal Suryadarma.
3. Dan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelsaikan makalah ini.
Penulis masih menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga penulis
mengharapkan kritik & saran pembaca demi kesempurnaan makala ini.
DAFTAR ISI
Judul .......................................................................................................................................... i

Kata pengantar ......................................................................................................................... ii

Daftar isi .................................................................................................................................. iii

BAB I

Pendahuluan ............................................................................................................................. I

a. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


b. Manfaat ........................................................................................................................ 2
c. Alat bahan ................................................................................................................... 2
BAB II

Pembahasan ............................................................................................................................. II

a. Jenis – jenis bahan bakar pesawat terbang ................................................................... 3


b. Cara - cara pengisian bahan bakar pada pesawat terbang ........................................... 9
c. Pemeriksaan Kualitas bahan bakar pesawat terbang .................................................. 11
d. Pengertian Fuel Jettison,Dump and Burn, Drop Tank Jettison .................................. 15

BAB III

Penutupan ............................................................................................................................... III

a. Kesimpulan ................................................................................................................ 18
b. Saran – saran .............................................................................................................. 18
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ IV
BAB 1
PENDAHULU

a. Latar belakang
Minyak bumi sangatlah bermanfaat terutama dalam bahan bakar namun,minyak
bumi haruslah diolah terlebih dahulu supaya bisa digunakan sebagai bahan bakar..
Proses pengolahan minyak bumi disebut distilasi. Dalam destilasi bertingkat,
komponen-komponen minyak mentah akan dipisahkan berdasarkan titik didihnya
agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Pemilihan metode tersebut
berdasarkan pada kandungan minyak mentah yang terdiri atas berbagai senyawa
hidrokarbon, misalnya senyawa alkana, aromatik, naptalena, alkena, dan alkuna.
Senyawa-senyawa tersebut mempunyai panjang rantai dan titik didih yang berbeda-
beda. Semakin panjang rantai karbon yang dimilikinya, semakin tinggi titik
didihnya. Proses distalasi melalui beberapa tahap di dalam menara distilasi. Proses
distilasi menghasilkan beberapa fraksi-fraksi minyak bumi yang dapat kita
manfaatkan.

Minyak mentah mula-mula dipanaskan hingga suhunya mencapai sekitar 500-600oC.


Pemanasan minyak mentah itu dilakukan dalam pemanas (boiler) dengan
menggunakan uap air bertekanan tinggi. Hasil pemanasan berupa uap minyak
dialirkan ke dasar menara distilasi. Selanjutnya, uap minyak akan bergerak naik
melewati pelat-pelat yang terdapat dalam menara. Pada saat mencapai suhu tertentu
sesuai titik didihnya, uap minyak mentah akan berubah menjadi zat cair. Perubahan
uap air (gas) menjadi zat cair disebut kondensasi. Zat cair hasil kondensasi itu
disebut fraksi minyak. Dan kali ini yang akan di bahas adalah Avgas dan Avtur
sebagai bahan bakar Pesawat terbang dalam industri dirgantara.

1
b. Manfaat
Avtur dan Avgas merupakan bahan bakar yang digunakan pada pesawat terbang
yang merupakan tenaga bagi pesawat untuk melakukan penerbangan, Avtur dan
Avgas ini bermanfaat karena merupakan bahan bakar yang efisen, karena hasil dari
pemanasan minyak mentah. Tanpa adanya avtur dan avgas mungkin pesawat tidak
akan bisa terbang karena itu avtur dan avgas ini merupakan bahan bakar yang cocok
di gunakan pada industri kedirgantaraan.

c. Alat bahan
Di jelaskan pada Bab 2

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Jenis – jenis bahan bakar pesawat udara

Bahan bakar pesawat tergantung dari mesin (engine) yang dipakai oleh pesawat
terbang itu sendiri. Bahan bakar pesawat hanya ada 2 yaitu avtur dan avgas.

Avtur adalah singkatan dari aviation turbin fuel (bahan bakar yang digunakan
pesawat yang menggunakan mesin turbin gas/jet) ,

Avgas adalah aviation gasoline (bahan bakar pesawat yang menggunakan mesin
piston)

Asal mula avtur dan avgas adalah crude oil (minyak mentah), sama seperti bahan
bakar fosil lainnya seperti diesel,gas dll. Dari minyak mentah itulah dilakukan
proses refining sehingga terbentuklah berbagai macam bahan bakar dan beberapa
diantaranya adalah avtur dan avgas untuk pesawat terbang.

3
Avgas memiliki rantai karbon paling pendek dari avtur, semakin pendek rantai
karbon suatu bahan bakar maka emisi gas karbon dioksida/co2 yang dihasilkan
semakin sedikit. Sudah cukup jelas kalau polusi antara avtur dan avgas ini lebih
tinggi avtur karena rantai karbon avgas hanya pada rentang c5-c10 lebih tepatnya
berada pada c8 atau oktana sedangkan rantai karbon avtur berada pada rentang c10
sampai c16.

Sebelum mengurai lebih lanjut tentang avgas dan avtur kita pelajari terlebih dahulu
apa itu ASTM. ASTM adalah American Standard Testing Material, yaitu standard
uji dan penamaan untuk sebuah material dimana avgas dan avtur ketika dalam
standar testing di amerika bukan lagi disebut avgas atau avtur, tetapi menggunakan
nama ASTM diikuti kode angkanya dan untuk standar inggris menggunakan DEF –
STAN lalu diikuti kode angkanya .

Contoh bahan bakar pesawat dan warnanya

4
1. AVGAS (aviation gasoline)

Avgas adalah bahan bakar pesawat untuk jenis pesawat bermesin piston engine.
Avgas merupakan bahan bakar yang diolah gasoline (bensin) yang lebih
disempurnakan dari segi volatility,titik didih, titik bekunya dan flash point nya.
Avgas berbeda dengan mogas, jika avgas digunakan untuk pesawat terbang, mogas
(motor gasoline) digunakan pada kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan
mobil yang dijual di Spbu atau eceran pinggir jalan. Avgas diklarisifikasikan ke
dalam beberapa jenis antara lain :

A. Avgas 100/ASTM D-910/ DEF-STAN 91-90

Ciri-ciri avgas 100 yaitu oktan tinggi karena ditambahkan zat aditif yaitu
lead/timbal. Lead atau timbal sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Warna
avgas 100 adalah hijau.

B. Avgas 100L

5
Sama dengan avgas 100 tetapi ditambah LL (Low Lead) type ini memiliki kadar
timbal yang lebih sedikit, jadi lebih aman dari avgas 100. Warna avgas 100LL
adalah biru.

C. Avgas 82UL/ASTM6227

Digunakan untuk mesin peawat yang memiliki rasio kompresi rendah. Jenis ini tidak
ditambah Lead atau Timbal untuk meningkatkan angka oktan. Warna bahan bakar
ini adalah Ungu.

2. Avtur (aviation turbine fuel) / aviation korosene

Jika avgas untuk pesawat bermesin piston, kalau avtur untuk pesawat bermesin
gas/jet. Avgas diolah dari gasoline/bensin kalau avtur diolah dari korosene (minyak
tanah). Perbedaan minyak tanah untuk rumah tangga dengan avtur adalah dari segi
kebersihannya,titik didih dan flash pointnya.

Avtur tidak berwarna/colourless (kiri) atau straw agak kekuningan (kanan)

6
A. Avtur untuk sipil/pesawat komersial/untuk maskapai

Avtur untuk sipil dibagi menjadi 3 yaitu : Jet A-1,Jet-A dan Jet-B. Dibawah ini
adalah tabel perbandingan karakteristik antara Jet A-1 dan Jet-A.

Yaitu yang paling mencolok adalah freezing point atau titik bekunya dimana jet-A1
memiliki titik beku paling rendah dibandingkan jet-A.jet-B adalah bahan bakar avtur
yang memiliki titik beku paling rendah,terbuat dari campuran gasoline dan kerosene.

B. Avtur jet A-1/DEF-STAN 91-91/ASTM-D1665

Avtur jet A-1 ini paling banyak digunakan untuk pesawat komersil. Pesawat
garuda,lion air,sriwijaya,citilink dll. Avtur jenis ini memiliki kelebihan titik bekunya
hingga minus 47derajat celcius, hal ini sangat mendukung operasi penerbangan
pesawat ketika terbang cruising atau terbang jelajah pada ketinggian 30.000 feet –
40.000 feet. Pada ketinggian jelajah tersebut, suhu ambient atau freestream
mencapai 45 derajat celcius.

7
C. Avtur jet-A /DEF-STAN 91-91/F-35/ASTM-D16

Avtur jet-A memiliki flash point minus 40 dan tidak digunakan pada pesawat –
pesawat komersial di indonesia. Avtur jenis ini dipakai untuk pesawat latih atau
pesawat bermesin jet yang terbang tinggi karena suhu pada ketinggian rendah
sampai 10.000 feet tidak seperti pada saat terbang jelajah 30.000 – 40.000 feet.

D. Avtur jet-B/ASTM D-6615/CAN-CSGB 3

Avtur jenis ini tidak dipakai di indonesia karena avtur jenis ini flammability nya
sangat tinggi dan digunakan pada saat cuaca ekstreme seperti eropa dan amerika
bagian utara yang memiliki temperatur sangat dingin. Avtur jenis ini sangat rumit
dari segi penyimpanannya sehingga membutuhkan penanganan ekstra untuk
menggunakan avtur jenis ini.

E. Avtur untuk pesawat militer

Avtur jenis ini menggunakan simbol JP (Jet Propellant) antara lain :

JP-4 yaitu avtur yang memiliki titik beku yang sangat rendah. NATO memberi kode
avtur ini F-40 dengan sebutan Avtag dan dalam versi sipil J-4 ini adalah jet-B.

Jp-5 yaitu avtur yang berwarrna kuning dan memiliki titik beku -46 derajat celcius.
NATO memberi kode avtur ini F-44 dengan sebutan Avcat.

Jp-8 yaitu avtur yang banyak digunakan karena jp-8 adalah jet A-1 dalam versi
sipilnya, NATO menyebutnya dengan kode F-34

Teknik penyimpanan avtur tidak bisa sembarangan. Avtur disetiap bandara sudah
disimpan secara aman oleh provider penyedia bahan bakar seperti pertamina melalui
pertamina aviation yang berada di bandara tersebut.

8
2. Pengisian bahan bakar pada pesawat
Ada 2 cara pesawat mengisi bahan bakar yaitu: dengan cara Aerial Refuelling
(pengisisan bahan bakar di udara) dan Ground Refuelling (pengisian bahan bakar di
darat atau dibandara).

a. Aerial Refuelling (pengisian bahan bakar di udara)

Pengisian bahan bakar dengan cara aerial refuelling

Pengisian bahan bakar dengan cara ini dilakukan dalam kedaan mendesak. Dalam
sebuah peperangan udara,waktu adalah menjadi hal yang terpenting bagi pilot tempur
karena jika boros dalam waktu, maka pilot akan kehilangan kesempatan untuk
menyerang sasaran musuh, maka pilot pesawat tempur akan memanggil pesawat
tanker atau pesawat refuelling untuk mentransfer bahan bakar di udara. Dengan cara
tersebut, maka pilot tempur tidak akan kehilangan banyak waktu dan pesawatnya terisi
bahan bakar kembali. Selain alesan tersbut, aerial refuelling juga dilakukan apabila
pangkalan atau bandara asal sudah dilumpuhkan musuh dan tidak memungkinkan
pulang lagi ke markas, sehingga untuk meningisi bahan bakar pilot akan memanggil
pesawat tanker dari pangkalan lain untuk mengisi bahan bakar tambahan di udara.

b. Ground Refuelling (pengisian bahan bakar di darat atau dibandara)

Pengisian bahan bakar di darat adalah pengisian bahan bakar yang paling umum
dilakukan. Pengisian bahan bakar di darat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
dengan Truck tanki dan Fuel Hydrant.

Pengisian bahan bakar dengan truck tanki

9
Pengisian bahan bakar dengan fuel hydrant

Mengisi bahan bakar dengan truck tanki dilakukan apabila bandara tempat pesawat
tersbut parkir tidak memiliki sistem fuel hydrant atau saluran bahan bakar yang
dipendam di dalam tanah. Untuk mengisi dengan cara ini ketika pesawat parkir di
apron dan mesin telah dimatikan, maka truck bahan bakar akan bergerak mendekat
dan petugas akan melakukan pengisian bahan bakar. Cara Pengisian bahan bakar
baik menggunakan fuel hydrant ataupun truck tanki, untuk pesawat penumpang
transport yang letak sayap pesawatnya tinggi,pertama petugas akan mendekatkan
ledder atau tangga pengisian bahan bakar pada bagian fuel cap atau penutup tanki
bahan bakar yang terdapat pada\ sayap pesawat. Kalau pesawat kecil yang fuel
capnya ada di atas sayap maka petugas akan naik ke atas pesawat jika pesawat nya
mdoel high wing, jika sayap nya jenis sayap rendah yang fuel cap nya di atas maka
petugas tidak perlu naik. Setelah petugas membuka fuel cap maka petugas akan
memasang bagian ujung fuel hose pipe ke lubang fuel cap kemudian di lock. Setelah
itu petugas menyalakan pompa untuk memompa bahan bakar ke pesawat. Pengisian
bahan bakar ini tidak sembarangan dan harus di dampingi flight dispatcher atau FOO
karena berpengaruh terhadap keseimbangan pesawat.

10
3. Pemeriksaan kualitas bahan bakar pesawat
hydrokit adalah alat untuk mengukur kadar air dalam avtur. Hydrokit terdiri dari
berbagai macam jenis,tetapi terdapat tiga metode dan penggunaan hydrokit untuk
mengukur kadar air yang populer antara lain, Shell Water Detector,Velcon
Hydrokit,Gammon aqua-Glo kit. Terdapat 2 metode mengecek kadar air pada bahan
bakar pesawat yaitu : Pengecekkan dengan mengambil sample dan tidak
mengembalikan ke tanki bahan bakar dan pengecekkan dengan mengembalikan
bahna bakar ke dalam tanki .

A. Pengecekkan tanpa mengembalikkan bahan bakar uji/metode


Hydrokit

Pengecekkan tanpa mengembalikkan bahan bakar uji ke dalam tanki adalah


pengecekkan yang dilakukan sekali pakai. Jadi, bahan bakar yang telah di uji hanya
digunakan sebagai sample saja, tidak dikembalikkan kedalam tanki bahan bakar.
Metode ini sangat akurat karena menggunakan metode kimia, tetapi kelemahannya
yiatu bahan bakar sisa pengujian jika tidak dibuang secara benar dapat mencemari
lingkungan. Metode ini menggunaka alat yang disebut Hydrokit.

1. Shell Water Detector

Shell water detector ini adalah cara mengukur kadar air dalam avtur dengan alat
yang di produksi oleh shell aviation. Teknik pengukuran dengan metode shell water
detector ini menggunakan kapsul, pompa suntik dan kertas sebagai pembanding.
Langkah – langkah memeriksa avtur dengan shell water detector adalah :

11
1. Siapkan avtur kedalam toples kaca bening
2. Uji kapsul detector ke untuk memastikan kertas yang teradapat pada kapsul
berwarna kuning. Jika tidak, kapsul harus diganti dengan yang baru
(usahakan menggunakan sarung tangan dalam memeriksa kadar air dan
kondisi kering tidak lembab)
3. Pasang kapsul pada ujung suntikan, kemudian celupkan ujung suntikan
kedalam avtur yang akan diuji di toples tadi
4. Tarik pompa suntikan perlahan – lahan untuk menyedot avtur ke dalam
suntikan yang ada kapsulnya sampai 5mm
5. Periksa warna kapsul tersebut, jika ada warna hijau nya atau sedikit saja
terdapat bercak hijau, maka avtur tersebut jangan digunakan karena banyak
mengandung air yang bisa menyebabkan mesin pesawat mogok (engine fail)

2. Velcon Hydrokit

Velcon Hydrokit adalah metode pengukuran kadar air dengan sistem perbandingan
warna antara avtur dengan kertas indikator. Velcon hydrokit ini metode pengukuran
kadar air paling simple dan paling banyak digunakan. Langkah – langkah
pengukuran kadar air dengan velcon hydrokit adalah :

1. Siapkan toples untuk menampung avtur dan pastikan bersih


2. Ambil avtur yang akan di ukur kadar airnya ke dalam toples
3. Tekan tabung uji ke dalam toples yang terisi avtur
4. Setelah tabung terisi, dilanjutkan dengan menggoyangkan tabung agar
bubuk didalam tabung tercampur dengan avtur
5. Tunggu sampai 2 menit untuk mengetahui perubahan warna antara reaksi
avtur dengan bubuk di dalam tabung uji
6. Jika campuran bubuk dengan avtur menjadi warna pink atau lebih gelap,
maka avtur tersebut tidak bisa digunakan untuk pesawat karena terdapat
kandungan air lebih dari 15/30 ppm namun jika warna avtur’a putih maka
avtur bsa digunakan unutk pesawat.

12
B. Pengecekan dengan mengembalikan bahan uji ke dalam tanki

Metode ini sering disebut pre flight drain check atau fuel drain check. Metode ini
yang paling sering digunakan pilot sebelum terbang. Pilot mengambil sample bahan
bakar dari dalam tanki bahan bakar atau fuel drain. Metode ini lebih ramah
lingkungan karena jika bahan bakar uji tidak mengandung air, maka bahan bakar
tersebut bisa dikembalikan ke dalam tanki pesawat. Beberapa alat yang digunakan
dalam metode ini adalah Gats JAR, multi sump drain, Jeppesen & ASA fuel tester.

Pengecekan bahan bakar dengan Gast JAR

Pengecekan bahan bakar dengan Multi Sump

13
Pengecekan bahan bakar dengan ASA & Jeppesen tester

Pengecekan dengan metode tersbut sangat mudah dan praktis. Bahan bakar yang
manegandung air akan terlihat pada bagian bawah tester karena massa berat jenis air
lebih tinggi dari pada avgas & avtur. Jika terdapat kandungan air, maka bahan bakar
tersebut tidak digunakan dan jika tidak mengandung air, maka bahan bakar tersebut
dapat dikembalikan ke dalam tanki. Berbeda dengan metode Hydrokit baik
mengandung air atau tidak, bahan bakar tidak boleh dikembalikan karena sudah
terkontaminasi bahan kimia penguji kadar air hydrokit.

14
4. Apa itu Fuel Jettison, Dump and Burn, Drop tank Jettison

Contoh Fuel Jettison pesawat penumpang

Fuel Jettison atau dalam ilmu penerbangan di sebut Fuel dump. Fuel Jettison adalah
salah satu prosedur emergency dengan membuang bahan bakar baik di darat atau di
udara, tetapi fuel jettison lebih banyak dilakukan di udara. Fuel jettison dilakukan
untuk mengurangi berat pesawat ketika harus melaksanakan pendaratan darurat
sesegera mungkin. Pilot yang akan mendaratkan pesawatnya dalam waktu yang
singkat karena terjadi masalh, harus membuang sebagian bahan bakarnya supaya
manuver pergerakan pesawat mudah dikendalikan dan tidak terganggu berat bahan
bakar yang dibawa.

Dump and Burn pesawat tempur

Dump and Burn membuang bahan bakar dengan tujuan sebagai airshow atau
pertunjukan udara, bukan darurat dan Dump and Burn hanya dilakukan oleh pesawat
tempur bukan dilakukan oleh pesawat penumpang. Dump and burn berbeda dengan
After burn karena, After burn tekanan apinya tinggi dan apinya terlihat smooth atau
teratur, kalau Dump and Burn tekanan apinya tidak tinggi dan cenderung berantakan
atau tidak teratur. Perbedaan lainnya antara Afterburn dan Dump and Burn adalah
kalau Afterburn pembakarannya terjadi di dalam nozzle atau kenalpot pesawat,
kalau dump and burn terjadi di luar nozzle pesawat.

15
perbedaan Afterburn dan Dump and Burn

Fuel and dump ini mekanismenya adalah fuel atau bahan bakar di keluarkan ke luar
udara dan karena nozzle pesawat mengeluarkan api terutama pada saat afterburn,
maka fuel yang dikelluarkan tadi ikut terabakar dan menyebabkan adanya kobaran
api dibelakangnya.

Contoh Drop tank Jettison pesawat tempur

Jika tidak jeli melihatnya mungkin orang awam akan mengira drop tank ini adalah
bom, drop tank ini bukanlah sebuah bom. Kalau bom ukurannya lebih pendek dari
drop tank dan biasanya punya fin atau sirip, kalau drop tank tidak memiliki sirip dan
lebih panjang ukurannya. Bila pesawat tempur yang menggunakan drop tank atau
tanki tambahan pada pesawatnya, disaat terbang lalu ketahuan musuh dan di serang
maka pilot pesawat tempur tersebut akan mencari cara untuk kabur atau kalau mau
melawan harus memikirkan bagaimana cara agar pesawatnya bisa manuver atau
bergerak dengan lincah. Caranya adalah dengan melakukan Drop tank jettison,
ketika pesawat musuh sudah hampir dekat maka drop tank akan dibuang ke darat
lalu pesawat bisa bebas untuk bermanuver, kalaupun mau kabur,maka pesawat
tersebut dapat kabur dengan cepat karena tidak membawa beban bahan bakar lagi.

16
BAB III
PENUTUPAN

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca yang
budiman pada umumnya.
Terima kasih -

17
a. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
Kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan makalah ini yaitu kita dapat menegetahui serta
memahami guna Bahan Bakar Pesawat Terbang Dalam Industri Dirgantara, serta diharapkan kita dapat
mengembangkan cara pendidikan yang selama ini telah berlangsung di masyarakat pada umumnya.

b. Saran – saran
Penulis berharap kritik dan saran yang membangun guna makalah ini lebih sempurna lagi.

18

Daftar Pustaka
http://www.aripsusanto.com/p/bahan-bakarpesawat-terbang-secara.html

IV

You might also like