Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan oleh :
Maranty Boy Rante Allo
121434067
SKRIPSI
Diajukan oleh :
Maranty Boy Rante Allo
121434067
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
(Pengkhotbah 3: 11)
“Prove you’re alive, remind the world you are still here”
(Anonymous)
Bunda Angelita
Adikku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Air Kulit Buah
Staphylococcus aureus”. Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak pula yang
membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi.
6. Dosen penguji skripsi yang telah memberikan masukan dan bimbingan kepada
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam yang telah membantu penulis selama kuliah dan penelitian
berlangsung.
8. Pak Agus selaku laboran yang turut membantu penyediaan alat dan bahan di
laboratorium.
9. Pak Slamet Raharjo yang turut memberi masukan dalam penulisan skripsi.
10. Bapak, Ibu, dan adikku Frater Romy yang selalu memberi dukungan dan doa.
11. Bunda Angelita yang selalu mendoakan dan memberi masukan dalam
penyusunan skripsi.
12. Sahabatku Riska, Intan, Lina, Anna Sonia, Endang, Ichy, Tresia Jawa, Tere,
Rike, Melly, dan Dina yang sangat membantu dalam proses penyusunan
skripsi ini.
13. Sahabatku Intan Sari yang turut memberi masukan dan motivasi dalam
penyusunan skripsi.
14. Teman-teman Prodi Pendidikan Biologi Angkatan 2012 yang telah membantu
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Kata kunci: Kulit buah pisang ambon lumut, ekstrak air, Staphylococcus aureus,
aktivitas antibakteri
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
ABSTRACT .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tanaman Pisang Ambon Lumut (Musa acuminata Colla) ..................... 7
B. Ekstraksi .................................................................................................. 10
C. Bakteri ..................................................................................................... 11
1. Faktor –Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Bakteri................ 13
2. Deskrispsi Bakteri Staphylococcus aureus ....................................... 16
D. Antibakteri............................................................................................... 19
1. Pengukuran Aktivitas Antibakteri ..................................................... 20
2. Kategori Zona Hambat ...................................................................... 20
3. Kloramfenikol ................................................................................... 21
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Variasi konsentrasi ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut ........ 35
Tabel 4.1. Hasil pengukuran diameter zona hambat ekstrak air kulit
buah pisang ambon terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus .. 41
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
masalah kesehatan global saat ini. Ketika terinfeksi bakteri yang resisten
menggunakan obat yang lebih kuat dan lebih mahal dengan lebih banyak efek
samping (Salma, 2012). Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu yang lama
memiliki efek samping antara lain: diare, muntah, mual, kekebalan tubuh
jenis yaitu infeksi kulit jaringan lunak dan infeksi invasif (Anonim1, 2014). S.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rumah sakit sehingga infeksi dapat menyebar melalui kontak langsung. Infeksi
umumnya terjadi melalui alat-alat rumah sakit yang tidak steril dan
resikonya terhadap S. aureus adalah kamar perawatan bayi baru lahir, unit
perawatan intesif (ICU), kamar bedah, dan bagian kemoterapi kanker (Brooks
dkk., 1996).
ditemukan pada makanan. S. aureus yang terdapat dalam susu segar dan
dalam dunia medis. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai bahan
tanaman pisang dapat dimanfaatkan, mulai dari bonggol, batang, bunga, daun,
dan buahnya. Kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang
adalah kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, vitamin
jantung, gangguan saraf, dan mensuplai energi dalam otak (Sumathy dalam
Kulit buah pisang juga memiliki banyak manfaat namun belum banyak
pada luka bakar, mengatasi gatal pada kulit, mengobati kutil, mempercepat
penyembuhan luka yang sudah mulai kering, dan menyuburkan tanah (sebagai
pupuk). Kulit buah pisang bahkan digunakan untuk memurnikan air dan
menyaring logam berat, terutama timbal (Pb) dan tembaga (Cu) (Sopyan,
2012).
bahwa ekstrak air kulit buah pisang yang segar dan berwarna kuning mampu
dan gram negatif (M. catarrhalis, E. aerogenes, dan K. pneumoniae). Hal ini
bahwa kulit buah pisang mengandung glikosida, alkaloid, saponin, tanin, dan
Salah satu jenis pisang yang sering dijumpai adalah pisang ambon
lumut (Musa acuminata Colla). Kulit buah pisang ambon lumut berwarna
hijau saat matang, berbeda dengan kulit buah pisang pada umumnya yang
rasanya lebih manis dibandingkan varietas pisang ambon yang lain. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Babu dkk. (2012), varietas Musa acuminata yang berwarna hijau memiliki
lainnya. Uji fitokimia yang dilakukan oleh Fitrianingsih dan Purwanti (2012)
menunjukkan bahwa ekstrak air pisang ambon yang matang juga memiliki
meneliti aktivitas antibakteri ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut (Musa acuminata
2. Berapa konsentrasi hambat minimal (KHM) ekstrak air kulit buah pisang
3. Berapa konsentrasi bunuh minimal (KBM) ekstrak air kulit buah pisang
Staphylococcus aureus?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui ada tidaknya aktivitas antibakteri dari ekstrak air kulit buah
Staphylococcus aureus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Staphylococcus aureus.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
tentang cara pengujian bagian tanaman seperti kulit buah pisang ambon
2. Bagi Pendidikan
3. Bagi Masyarakat
untuk infeksi seperti impetigo, bisul, pneumonia dan penyakit lain yang
pisang ambon untuk infeksi pada kulit dapat dibuat dengan merendam
kulit pisang pada air panas kemudian ditumbuk dan langsung ditempelkan
pada kulit yang terinfeksi. Infeksi dalam tubuh seperti pneumonia dapat
diobati dengan meminum ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Musaceae
Genus : Musa
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pisang dapat tumbuh pada daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Iklim
sepanjang tahun. Jenis tanah yang disukai oleh tanaman pisang adalah
tanah liat yang mengandung kapur atau tanah aluvial yang mengandung
akar serabut tersebut tumbuh pada umbi batang. Tanaman pisang memiliki
batang sejati berupa umbi batang (Jawa: bonggol) yang berada di dalam
tanah. Batang sejati tanaman pisang bersifat keras dan memiliki titik
tumbuh (mata tunas) yang akan menghasilkan daun dan bunga pisang.
Bagian yang berdiri tegak menyerupai batang adalah batang semu yang
semu tanaman pisang bersifat lunak dan banyak mengandung air. Daun
memiliki tangkai yang panjang, berkisar antara 30-40 cm. Tangkai daun
ini bersifat agak keras dan kuat serta mengandung banyak air. Daun pisang
bentuk ukuran, warna kulit, warna daging buah, rasa, dan aroma yang
pada waktu matang berwarna hijau atau hijau kekuningan dengan bintik-
jumlah sisir 8-12. Setiap sisir kurang lebih terdiri dari 20 buah. Ukuran
C, vitamin E, Vitamin B6, magnesium, fosfor, potasium, serat, dan zat besi
yang baik untuk kesehatan saraf dan otak (Kumar dkk., 2012). Menurut
10
B. Ekstraksi
dengan cara ekstraksi tanaman obat dengan ukuran partikel tertentu dan
Ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai pelarut sesuai dengan bahan yang
ingin diekstraksi. Salah satu pelarut yang umum digunakan adalah air. Hasil
ekstraksi menggunakan pelarut air disebut ekstrak air. Menurut Agoes (2009),
menit.
yakni 15 menit.
11
menit.
f. Perkolasi: ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai semua bahan
aktif terekstraksi.
C. Bakteri
memiliki bentuk dan ukuran yang beragam. Umumnya sel bakteri memiliki
sebagai berikut.
dibedakan atas:
dua.
12
tunggal
dua.
misalnya Spirillum.
b. Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak
sempurna
13
a. Gram positif
teikoat. Salah satu fungsi asam teikoat adalah mengikat Ca2+ dan Mg2+
b. Gram negatif
tipis. Sebagian besar dinding sel gram negatif terusun atas membran luar
14
a. Temperatur
terlalu tinggi, maka enzim akan rusak karena terjadi denaturasi protein.
kelompok yaitu:
20°-30°C.
b. pH
c. Tekanan osmosis
ke dalam sel bakteri dengan cara osmosis. Apabila sel bakteri berada
dalam larutan hipertonik, air akan keluar dari dalam sel sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Oksigen
permukaan media.
media.
e. Nutrisi
nitrogen (N), sulfur (S), fosfor (P), kalium (K), magnesium (Mg),
16
f. Media kultur
harus disesuaikan dengan habitat asli dari bakteri tersebut agar dapat
Kingdom : Bacteria
Phyllum : Firmicutes
Classis : Bacilli
Ordo : Bacillales
Familia : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
b. Morfologi
menyerupai buah anggur (gambar 2.2.). Bakteri ini diberi nama aureus
17
bersifat gram positif kuat sedangkan pada biakan yang lebih tua (usia
kultur lebih dari 24 jam), banyak sel menjadi gram negatif. S. aureus
tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Bakteri ini tumbuh optimal
pada suhu 37°C. Koloni pada media padat berbentuk bundar, halus,
18
c. Habitat
infeksi pada manusia, antara lain: infeksi pada kulit seperti impetigo,
dan bisul; serta infeksi yang lebih serius seperti: pneumonia, mastitis
19
D. Antibakteri
menghentikan transkripsi.
d. Menghentikan translasi
20
metode difusi kertas cakram. Daerah yang terlihat tidak ditumbuhi oleh
tergantung pada daya resap bahan antibakteri ke dalam agar dan kepekaan
2014).
Menurut Davis dan Stout (1971), zona hambat yang terbentuk pada
21
3. Kloramfenikol
amino baru yang masih melekat pada t-RNA-nya, dan asam amino terakhir
yaitu:
a. Populasi inokulum
b. Masa inkubasi
22
c. Spesies bakteri
terhadap antibakteri.
d. Media
e. Suhu
35°C maka zona hambat yang terbentuk lebih lebar dan waktu yang
23
Aqueous Banana Peel Extract” menemukan bahwa ekstrak air dari kulit
dipilih konsentrasi di bawah 100% yaitu 20%, 40%, 60%, dan 80% dan
100% untuk mencari konsentrasi minimal ekstrak air kulit buah pisang
aureus.
Hipoglikemik Ekstrak Air Kulit Buah Pisang Ambon Putih (Musa AAA
24
F. Kerangka Berpikir
resistensi telah menjadi masalah global sehingga saat ini dibutuhkan bahan
pisang.
Varietas pisang yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisang ambon
lebih manis dibandingkan varietas pisang ambon yang lain. Kulit buah pisang
kulit buah pisang ambon lumut yang telah matang diujikan terhadap bakteri
25
Staphylococcus aureus
26
G. Hipotesis
1. Ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut (Musa acuminata Colla)
aureus.
2. Konsentrasi hambat minimal (KHM) ekstrak air kulit buah pisang ambon
3. Konsentrasi bunuh minimal (KBM) ekstrak air kulit buah pisang ambon
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Batasan penelitian
1. Antibakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit buah pisang
ambon lumut (Musa acuminata Colla) yang telah matang dengan ciri-ciri
digunakan adalah seluruh bagian kulit buah pisang kecuali ujung kulit
seduhan dimodifikasi dengan merendam kulit buah pisang dalam air panas
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) adalah metode dilusi padat
bakteri.
ambon lumut (Musa acuminata Colla) yang didapatkan dari Pasar Stan
Maguwoharjo sedangkan populasi dari penelitian ini adalah kulit buah pisang.
29
Bahan yang digunakan adalah kulit buah pisang ambon lumut (Musa
aureus, akuades, kristal violet, iodine, safranin, tinta cina, minyak imersi,
rak tabung reaksi, gelas ukur (Pyrex), gelas kimia (Pyrex), pipet tetes, cawan
UN 55), vortex, sendok, korek api, batang pengaduk, kamera mikro, spidol,
bunsen, gelas benda, mikroskop, lemari es, magnetic stirrer (HMS-79), pinset,
pipet volume, kertas payung, aluminium foil, karet, kertas label, kasa, kapas,
hot plate, microbial safety cabinet, timbangan analitik (Pioneer), gelas arloji,
F. Variabel Penelitian
aureus.
kultur bakteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Tahap persiapan
bakteri uji.
peneliti.
b. Sterilisasi alat
pinset, stemper, mortar, kertas saring, dan cotton bud yang digunakan
menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
autoklaf pada suhu 121°C tekanan 1 atm selama 10 menit. Media yang
telah steril dituang ke dalam cawan petri dan tabung reaksi sesuai
2. Tahap Pelaksanaan
32
telah diinkubasi pada agar miring selama 24 jam diambil satu ose,
dibuat apusan dengan cara gelas benda yang lain didekatkan pada
33
gram positif dan jika berwarna merah berarti bersifat gram negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
digunakan adalah seluruh kulit buah kecuali bagian ujung kulit yang
dan dibilas dengan akuades steril. Setelah itu kulit buah pisang
35
3. Tahap Perlakuan
steril pada tabung reaksi. Tabung kedua berisi 9 ml akuades steril dan
36
ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut kemudian diletakkan pada
konsentrasi ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut yaitu 20%,
40%, 60%, 80%, dan 100% dibuat pengulangan sebanyak 3 kali serta
dari zona hambat yang didapatkan. Zona hambat terlihat lebih bening
meletakkan jangka sorong pada batas luar kertas saring sampai dengan
37
𝑝+𝑞
𝑅=
2
Keterangan:
R : diameter zona penghambatan (mm)
p : diameter zona penghambatan terpanjang (mm), dan
q : diameter zona penghambat terpendek (mm)
sudah berisi bakteri uji dan sampel ekstrak air kulit buah pisang ambon
uji pada pengenceran 10-5 digunakan sebanyak 0,5 ml. Sampel ekstrak
air kulit buah pisang ambon lumut sebanyak 0,5 ml. Hasil pour plate
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Media yang terlihat jernih
38
H. Analisis Data
ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut (Musa acuminata Colla) terhadap
BAB IV
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
40
35
30
Zona hambat (mm)
25
20
15
10
5
0
20 40 60 80 100 K+ K-
Konsentrasi (%)
Gambar 4.1. Hasil pengukuran rerata zona hambat ekstrak air kulit pisang ambon
lumut terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus
Keterangan: K+ : kontrol positif; K- : kontrol negatif
dibentuk oleh setiap perlakuan konsentrasi ekstrak air kulit buah pisang
ambon lumut 20% sebesar 1,30 mm, konsentrasi 40% sebesar 3,51 mm,
konsentrasi 60% sebesar 3,85 mm, konsentrasi 80% sebesar 4,97 mm, dan
konsentrasi ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut pada konsentrasi
20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% memiliki aktivitas antibakteri terhadap
dengan adanya zona hambat di sekitar kertas saring yang telah direndam
dengan ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut. Semakin tinggi
konsentrasi ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut, maka semakin
tinggi pula rerata zona hambat yang terbentuk. Hasil pengukuran diameter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
zona hambat ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut dan kriteria zona
Tabel 4.1. Hasil pengukuran diameter zona hambat ekstrak air kulit buah pisang
ambon lumut terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus
maka diketahui ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut pada konsentrasi
20%, 40%, 60%, dan 80% memiliki daya hambat lemah sedangkan ekstrak air
kulit pisang ambon lumut konsentrasi 100% memiliki daya hambat sedang
terhadap bakteri uji. Kontrol positif termasuk kategori daya hambat sangat
bakteri uji.
signifikan menunjukkan bahwa ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut
42
hasil uji Duncan (lampiran 3), perlakuan ekstrak air kulit buah pisang ambon
lumut konsentrasi 20% tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 40%. Antara
perlakuan ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut konsentrasi 40%, 60%,
80%, dan 100% juga tidak berbeda nyata. Dari hasil uji Duncan tersebut,
diketahui bahwa besarnya zona hambat tidak selalu dipengaruhi oleh kenaikan
konsentrasi ekstrak. Menurut Elifah (2010) dan Dewi dalam Tambun (2015),
jumlah pelarut dan zat terlarut. Dalam keadaan tertentu, antibakteri dapat
bekerja secara optimal pada konsentrasi yang rendah. Pada konsentrasi yang
Akuades sebagai pelarut dapat mempercepat proses difusi pada media agar.
tinggi sehingga lebih lama berdifusi pada media agar dibandingkan dengan
konsentrasi yang rendah. Oleh sebab itu, antar perlakuan konsentrasi ekstrak
perlakuan ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut dan memiliki nilai zona
43
tidak memiliki nilai diameter zona hambat. Dari hasil penelitian, akuades
seolah-olah terbentuk zona hambat (lampiran 5 gambar 7.10). Namun hal ini
tidak bisa dikatakan zona hambat karena akuades tidak memiliki sifat
teknik sebaran yang tidak rata sehingga koloni bakteri tidak tersebar rata pada
media.
perlakuan ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut konsentrasi 20%, 40%,
60%, 80%, dan 100% (lampiran 5). Pada gambar tersebut dapat diamati
dengan koloni bakteri yang padat dan ada daerah dengan koloni bakteri yang
saring yang tidak terlalu jauh dengan kertas saring untuk menghindari adanya
kerancuan antara teknik sebaran yang tidak merata dan zona hambat. Hal ini
maksimal.
Chabuck dkk. (2013), ekstrak air kulit pisang memiliki daya hambat sangat
dengan diameter zona hambat yang terbentuk sebesar 30 mm. Hasil penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
ini dapat berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Chabuck dkk. (2013)
karena jenis pisang yang digunakan berbeda. Pada penelitian yang dilakukan
oleh Chabuck, dkk. (2013), jenis pisang yang digunakan adalah jenis pisang
yang memiliki kulit berwarna kuning bila matang sedangkan penelitian ini
kekuningan. Perbedaan jenis pisang ini dapat memengaruhi hasil uji aktivitas
dan saponin dapat berbeda pula. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Babu dkk. (2012), empat varietas Musa acuminata yang diuji
berbeda-beda.
yang dimiliki oleh tanaman pisang. Lingkungan yang sesuai dengan syarat
juga akan terbentuk optimal. Faktor lingkungan antara lain suhu, cahaya,
iklim, dan tanah. Meskipun sampel tanaman yang digunakan sama tetapi
berasal dari daerah yang berbeda dapat memberikan hasil aktivitas yang
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
berbeda akan memberikan reaksi yang berbeda bila diberikan antibakteri yang
bahwa bakteri S. aureus hasil isolasi dari sampel susu sapi penderita mastitis
dan isolasi bakteri ATCC 25922 menunjukkan zona hambat yang berbeda
meskipun keduanya berasal dari spesies yang sama. Bakteri S. aureus juga
memiliki daya tahan yang paling kuat di antara bakteri yang tidak memiliki
spora. Hampir semua galur S. aureus yang diisolasi dari rumah sakit resisten
aureus memiliki dinding sel yang bersifat polar sehingga tanin yang juga
bersifat polar dapat menembus dinding sel bakteri. Dinding sel berfungsi
untuk mempertahankan bentuk sel dan melindungi isi sel. Apabila dinding sel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
rusak maka hal tersebut akan mengganggu kegiatan dalam sel sehingga sel
tersebut juga akan rusak dan akhirnya mati. Jadi, tanin berfungsi untuk
dkk, 2008).
akuades dengan suhu yang tinggi memengaruhi struktur dinding sel dan
membran sel. Dinding sel tersusun atas pektin yang berfungsi untuk
melekatkan dinding sel yang satu dengan yang lain. Pektin larut dalam air
panas sehingga ikatan antar dinding sel putus dan menyebabkan dinding sel
sel. Membran sel dapat rusak bila berada dalam suhu yang tinggi sehingga
sifat permeabilitasnya menurun. Bila dinding sel dan membran sel rusak,
maka air dapat melarutkan bahan-bahan yang terdapat dalam sel tumbuhan.
Metode ekstraksi dengan seduhan air panas dipilih karena air panas dapat
Purwanti, 2012).
yang bersifat polar sehingga hanya dapat melarutkan senyawa yang polar.
Akibatnya, senyawa non polar tidak dapat larut dalam air. Saponin merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
senyawa non polar sehingga tidak dapat larut dalam air. Pelarut yang
Hasil yang didapatkan dari uji aktivitas antibakteri ini tidak dapat
zona hambat di sekitar kertas cakram, ada pula koloni bakteri yang bisa
menyentuh kertas cakram sehingga jari-jari terpendek zona hambat adalah nol
saring disebabkan oleh adanya mutan S. aureus yang resisten terhadap ekstrak
air kulit buah pisang ambon lumut. Menurut Pratiwi (2008) munculnya mutan
waktu yang cukup lama sehingga bakteri dapat menyesuaikan dirinya dengan
cara mengubah dinding selnya menjadi lebih impermebel dan mengubah sisi
perlekatan pada dinding sel. Sebagian bakteri hidup dengan melekat pada
protein pada outer membrane dinding sel menjadi lebih hidrofobik dan
48
C. Keterbatasan Penelitian
1. Media kultur yang digunakan tidak spesifik. Media yang digunakan adalah
media kultur bakteri yang umum yaitu media NA sehingga semua jenis
bakteri dapat tumbuh pada media tersebut. Media yang lebih spesifik juga
membuat bakteri tumbuh subur dan kontaminan dari bakteri lain akan
2. Kertas cakram yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri adalah kertas
saring bukan paper disk. Harga paper disk relatif mahal dan membutuhkan
waktu pemesanan yang lama. Kertas saring yang tidak memiliki kualitas
resiko kontaminasi.
49
air kulit buah pisang ambon lumut. Pengujian secara fitokimia tidak
sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH
Kegiatan ini dapat diterapkan dalam materi pokok Archaebacteria dan Eubacteria
masyarakat.
jam pertemuan dalam satu minggu. Contoh perangkat pembelajaran dapat dilihat
1. Silabus ( Lampiran 6)
2. RPP (Lampiran 7)
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. LKS (Lampiran 8)
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ekstrak air kulit buah pisang ambon lumut (Musa acuminata Colla)
B. Saran
metabolit sekunder yang terdapat dalam kulit pisang ambon lumut (Musa
ruangan steril.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
yang spesifik.
6. Buah pisang yang digunakan sebaiknya buah pisang yang telah matang
maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G., 2009. Teknologi Bahan Alam (serial Industri-2) edisi revisi, ITB,
Bandung.
Burton, G.R.W. dan Engelkirk, P.G., 2004, Microbiology for the Health Sciences,
Lippincott Williams and Wilkins, USA.
Cahyono, B., 2009, Pisang: Usaha Tani dan Penanganan Pasca Panen, Kanisius,
Yogyakarta.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Davis, W.W. dan Stout, T.T., 1971, Disc Plate Method of Microbiological
Antibiotic Assay, Microbiology 22, pp. 659-665.
Fitrianingnsih, S.P., Purwanti L., 2012, Uji Efek Hipoglikemik Ekstrak Air Kulit
Buah Pisang Ambon Putih (Musa AAA Group) Terhadap Mencit Model
Hiperglikemik Galur Swiss Webster, Prosiding Seminar Nasional
Penelitian dan PKM: Sains, Teknologi, dan Kesehatan Vol. 3 No.1, pp 73-
80.
56
Kumar, K.P.S., Bhowmik, D., Duraivel, S., Umadevi M., 2012. Traditional and
Medical Uses of Banana, Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry
Volume 1 Issue 3, pp. 51-63.
Madigan, M., Martinko, J., Bender, K., Buckley, D., Stahl, D., 2015, Brock
Microbiology of Microorganisms, Pearson, USA.
Min, B.R., Pinchak, W.E., Merkel, R., Walker, S., Tomita, G., Anderson, R.C.,
2008, Comparative Antimicrobial Activity Of Tannin Extract From
Perennial Plants On Mastitis Pathogens, Scientific Research and Essay
Vol.3 (2), pp 66-73.
Nur, J., Dwyana, Z., Abdullah, A., 2012, Bioaktivitas Getah Pelepah Pisang
Ambon Musa paradisiaca var. sapientum Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeuroginosa dan Eschericia coli.
Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Poeloengan, M., Adriani, Susan, Komala, I., Hasnita, M., 2007, Uji Daya
Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Bungur (Largerstoremia speciosa
Pers) Terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli Secara In
Vitro, Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, pp 776-782.
Radji, M., 2009, Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Sears, B.W., Spear, L., Saenz, R., 2011, Intisari Mikrobiologi dan Imunologi,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Suyanti dan Supriyadi, A., 2008, Pisang; Budidaya, Pengolahan, dan Prospek
Pasar, Penebar Swadaya, Jakarta.
Tambun, S.H., 2015, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Petai (Parkia
speciose Hassk.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC
25923 dan Eschericia coli ATCC 25922, Skripsi, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Vandepitte, V.J.J., Engbaek, K., Rohner, P., Piot, P., Heuck, C.C., 2011. Prosedur
Laboratorium Dasar Untuk Bakteriologi Klinis Edisi 2, EGC, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 1.
Tabel 7.1 Diameter zona hambat ekstrak air kulit buah pisang ambon
terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus
Rerata zona
Konsentrasi Diameter zona hambat (mm)
No. hambat
ekstrak
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 (mm)
1. 20% 1,06 2,86 0 1,30
2. 40% 4,44 3,43 2,74 3,51
3. 60% 3,28 3 5,12 3,85
4. 80% 4,86 4,65 5,42 4,97
5. 100% 5,39 5,47 5,32 5,39
Kontrol positif
6. 32,29 36,81 36,58 35,22
(kloramfenikol)
Kontrol negatif
7. 0 0 0 0
(akuades)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 2.
Tabel 7.2. Hasil uji normalitas Shapiro Wilk terhadap diameter zona hambat
yang dibentuk setiap perlakuan
Perlakuan Shapiro-Wilk
Statistik df Sig.
Kontrol positif .796 3 .106
Diameter
Konsentrasi 20% .978 3 .717
hambat
Konsentrasi 40% .991 3 .823
dalam mm
Konsentrasi 60% .841 3 .215
Konsentrasi 80% .936 3 .510
Konsentrasi 100% .999 3 .927
Distribusi Uji Normal
Tabel. 7.3. Hasil uji homegenitas aktivitas antibakteri ekstrak air kulit buah
pisang ambon lumut terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus
Tabel 7.4. Hasil uji one way anova aktivitas antibakteri ekstrak air kulit buah
pisang ambon lumut terhadap pertumbuhan staphylococcus aureus
61
Lampiran 3.
Tabel 7.5 Hasil uji Duncan aktivitas antibakteri ekstrak air kulit buah pisang
ambon lumut terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus
62
Lampiran 4.
63
Koloni Staphylococcus
aureus
64
Lampiran 5.
65
Zona bening
yang terlihat
seperti zona
hambat
Lampiran 6.
SILABUS
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.4 Menerapkan
pemahaman
tentang bakteri
berkaitan dengan
ciri, replikasi,
faktor yang
memengaruhi
pertumbuhan dan
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.4 Menyajikan
data tentang ciri-
ciri, replikasi,
faktor yang
memengaruhi
pertumbuhan dan
peran
Archaebacteria
dan Eubacteria
dalam kehidupan
berdasarkan hasil
pengamatan dalam
bentuk laporan
tertulis
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 7.
A. KOMPETENSI INTI :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
72
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.2.1.1. Melalui percobaan siswa mampu mengembangkan pola pikir ilmiah
dalam kemampuan mengamati hasil percobaan.
2.1.1.1 Selama melakukan percobaan siswa mampu menunjukkan perilaku
menghargai pendapat antar teman.
2.1.2.1. Selama melakukan diskusi kelompok siswa mampu menujukkan sikap
aktif.
2.1.3.1 Selama melakukan percobaan siswa mampu menunjukkan sikap teliti.
3.4.1.1. Melalui data hasil percobaan siswa mampu menjelaskan pengaruh
antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri.
3.4.2.1. Setelah mengkaji pustaka siswa mampu menjelaskan mekanisme
penghambatan pertumbuhan bakteri oleh antibakteri.
4.4.1.1 Melalui data hasil percobaan siswa mampu membuat laporan tertulis.
73
F. LANGKAH PEMBELAJARAN :
Pertemuan pertama ( 2x45 menit)
Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik
Pendahuluan (10
menit)
a. Apersepsi - Ditanyakan konsep- konsep
terkait yang telah dipelajari
sebelumnya, misalnya ciri-ciri
bakteri.
- Guru menanyakan tugas untuk
mempelajari faktor-faktor yang
memengaruhi pertumbuhan
bakteri kemudian menunjuk
beberapa siswa untuk
memberikan pertanyaan terkait
materi tersebut.
b. Motivasi - Guru menayangkan gambar
pertumbuhan bakteri yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
75
76
77
G. PENILAIAN :
Aspek Teknik Instrumen
Sikap Observasi Lembar Observasi
Pengetahuan Non Tes Portofolio
Tes Uraian
Keterampilan Observasi kinerja Lembar Observasi Kinerja
H. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Handout/ Bahan Ajar
3. Instrumen Penilaian
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Guru Biologi
78
Lampiran 8.
1.
2.
3.
4.
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
79
2. Bahan:
a. Bakteri Staphylococcus aureus f. Paper disk steril
b. Akuades steril g. Kasa
c. Alkohol 96% h. Kapas
d. Kloramfenikol dengan 3 i. Kertas payung
konsentrasi (10%, 20%, 30%)
e. Media NA
D. Prosedur :
1. Bersihkan meja dan tangan dengan alkohol 96% sebelum memulai
percobaan.
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
3. Sterilkan pipet volume dan pipet pump dengan alkohol 96% sebelum
digunakan.
4. Nyalakan bunsen.
5. Rendamlah masing-masing paper disk steril dalam 3 konsentrasi larutan
kloramfenikol selama 15 menit secara aseptis.
6. Siapkan cawan petri yang berisi media NA kemudian buatlah 3 kuadran
untuk masing-masing perlakuan konsentrasi 10%, 20%, dan 30%
menggunakan spidol.
7. Ambillah tabung reaksi yang berisi suspensi bakteri kemudian ratakan
dengan vortex selama 30 detik.
8. Ambillah suspensi bakteri pada tabung reaksi sebanyak 0,1 ml
menggunakan pipet volume dekat api bunsen.
9. Letakkan suspensi bakteri tersebut pada cawan petri yang berisi media NA
secara aseptis.
10. Ambillah trigalski yang telah disterilkan dengan alkohol 96%, kemudian
ratakan suspensi bakteri pada media menggunakan trigalski tersebut.
11. Tutuplah cawan petri, kemudian putar dekat api bunsen sambil trigalski
dilewatkan di atas api, kemudian ratakan lagi suspensi bakteri pada media
NA menggunakan trigalski.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
12. Ulangi langkah tersebut hingga tiga kali sehingga bakteri rata pada media
NA.
13. Ambillah paper disk yang telah direndam dalam kloramfenikol konsentrasi
10% menggunakan pinset steril kemudian letakkan di kuadran satu pada
media yang telah diinokulasikan dengan bakteri. Ulangi langkah yang
sama untuk kuadran dua dan tiga.
14. Ulangi langkah 7 sampai 13 untuk perlakuan konsentrasi 20% dan 30%.
15. Cawan petri dibalik kemudian ditutup dengan kertas payung.
16. Media diinkubasi pada inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam.
17. Setelah 24 jam, ukurlah zona hambat yang dibentuk oleh masing-masing
perlakuan menggunakan jangka sorong.
18. Buatlah laporan tertulis berdasarkan data percobaan yang kalian lakukan.
F. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 9.
A. Acara Praktikum
1. Judul
2. Hari, tanggal
3. Waktu
4. Tempat
B. Tujuan
C. Dasar Teori
D. Alat, Bahan, dan Cara Kerja
E. Hasil Percobaan
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
H. Daftar Pustaka
82
Lampiran 10.
Nama :
No :
Kelas :
Berilah tanda centang (√) pada tabel berikut: skor 4 apabila anda menganggap
penulisan makalah sangat tepat, skor 3 bila tepat, skor 2 bila kurang tepat, dan
skor 1 bila tidak tepat.
Skor
No. Aspek yang dinilai
4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Jumlah Skor
83
84
85
Lampiran 11.
Instrumen Penilaian Afektif
86
4. Kriteria Penilaian:
Jumlah Skor Nilai Keterangan
9 Sangat baik A
6-8 Baik B
3-5 Cukup baik C
1-2 Kurang D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 12.
Tingkat Kemampuan
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Sterilisasi diri
2. Sterilisasi alat dengan alkohol 96%
Cara menyebarkan bakteri pada
3.
media
4. Meletakkan paper disk pada media
Jumlah
Aspek yang
No Rubrik Skor
dinilai
Membersihkan siku, tangan, ujung jari,
4
dan meja praktikum
1. Sterilisasi diri 3 indikator terpenuhi 3
2 indikator terpenuhi 2
1 indikator terpenuhi 1
Sterilisasi pipet volume, pipet pump,
4
Sterilisasi alat pinset, dan trigalski
2. dengan alkohol 3 indikator terpenuhi 3
96% 2 indikator terpenuhi 2
1 indikator terpenuhi 1
Meratakan suspensi bakteri dengan
vortex, mengambil suspensi bakteri
sebanyak 0,1 ml, meletakkan suspensi
Cara bakteri tepat di tengah media,
menyebarkan penyebaran bakteri dilakukan pada
3.
bakteri pada seluruh permukaan media secara merata
media dan disebarkan minimal tiga kali
3 indikator terpenuhi 3
2 indikator terpenuhi 2
1 indikator terpenuhi 1
Membuat tiga kuadran pada cawan
Meletakkan petri, mengambil paper disk dengan
4. paper disk pada pinset steril, meletakkan paper disk 4
media pada masing-masing kuadran dengan
tepat, dan aseptis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Aspek yang
No Rubrik Skor
dinilai
3 indikator terpenuhi 3
2 indikator terpenuhi 2
1 indikator terpenuhi 1
Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
No. Nama Siswa Skor
1 2 3 4
4. Kriteria Penilaian:
90
Lampiran 14.
Soal Post-test
C. Pedoman Penskoran
Nomor
Kriteria Penilaian Skor
Soal
Jawaban tepat 2
1
Jawaban tidak tepat 1
Jawaban tepat 2
2
Jawaban tidak tepat 1
Jawaban lengkap dan tepat 3
3 Jawaban kurang tepat 2
Jawaban tidak tepat 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 15.
Penilaian Kognitif