You are on page 1of 19

RELATIONSHIP ANALYSIS OF TORQUE, POWER BRAKE FRICTION

HEAT AND FUEL CONSUMPTION OF MOTOR FUEL GASOLINE ON


RPM

Febriansyah / 20406285
Industrial Technology Faculty, Mechanical Engineering Major

ABSTRACT

Motor fuel is a machine that uses thermal energy to perform mechanical work.
Motor fuel is divided into two two-stroke motorcycles and four-stroke motors,
two-stroke motorcycle is a motor that works in two steps to produce one work
cycle, while the four-stroke motorcycle is a motor that works with the four steps to
produce a work cycle. The ability of a machine to know because we can see how a
machine of his ability. And the ability of machines we can know the size of the
Torque, Power, Fuel Consumption, and Heat Scratch Brakes, therefore conducted
an analysis of the combustion engine 1800 cc. The results of the analysis in the
form of torque at 1500 rpm experiment I the value 1155.6 Nm to 2500 Nm 2022.3
rpm value, in experiment II at 1500 rpm up to 2500 Nm worth 1155.6 2253.4 Nm
rpm value, and in experiment III worth 1329 Nm 1500 rpm to 2500 rpm worth
2311.2 Nm. Then the power in experiments I to be worth 181.5 kW 1500 rpm to
2500 rpm worth 524.9 kW, in experiment II worth 181.5 kW 1500 rpm to 2500
rpm worth 589.9 kW, and in experiment III at 1500 rpm worth 208.7 kW to 605.1
kW 2500 rpm value. Then the value of Fuel Consumption in experiment I at 1500
rpm for 1.92 L / h up to 2500 rpm at 2.52 L / h, in experiment II at 1500 rpm of
1.86 L / h up to 2500 rpm of 2.64 L / h, and at 1500 rpm III trial of 1.86 L / h up
to 2500 rpm at 2.6 L / hr. The temperature of the brake at the last trial I at 1500
rpm worth 31.8 ° C to 35.4 ° C 2500 rpm value, in experiment II at 1500 rpm
worth 31.8 ° C to 36.3 ° C 2500 rpm value, and III trials in 1500 rpm worth 32.5 °
C to 36.5 ° C 2500 rpm value.

1
ANALISIS HUBUNGAN TORSI, DAYA, PANAS GESEK REM DAN
KONSUMSI BAHAN BAKAR TERHADAP RPM PADA MOTOR BAKAR
BENSIN

Febriansyah / 20406285
Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin

ABSTRAKSI

Motor bakar adalah mesin yang menggunakan energi thermal untuk


melakukan kerja mekanik. Motor bakar terbagi menjadi dua yaitu motor dua tak
dan motor empat tak, motor dua tak adalah motor yang bekerja dengan dua
langkah untuk menghasilkan satu siklus kerja, sedangkan motor empat tak adalah
motor yang bekerja dengan empat langkah untuk menghasilkan satu siklus kerja.
Kemampuan suatu mesin perlu diketahui karena kita dapat mengetahui kinerja
suatu mesin dari kemampuannya. Dan kemampuan mesin dapat kita ketahui dari
besarnya Torsi, Daya, Konsumsi Bahan Bakar, dan Panas Gesek Rem, maka dari
itu dilakukan analisis terhadap motor bakar 1800 cc. Hasil analisisnya berupa
besar Torsi di percobaan I pada 1500 rpm bernilai 1155,6 Nm hingga 2500 rpm
bernilai 2022,3 Nm, di percobaan II pada 1500 rpm bernilai 1155,6 Nm hingga
2500 rpm bernilai 2253,4 Nm, dan di percobaan III pada 1500 rpm bernilai 1329
Nm hingga 2500 rpm bernilai 2311,2 Nm. Lalu besar Daya di percobaan I pada
1500 rpm bernilai 181,5 kW hingga 2500 rpm bernilai 524,9 kW, di percobaan II
pada 1500 rpm bernilai 181,5 kW hingga 2500 rpm bernilai 589,9 kW, dan di
percobaan III pada 1500 rpm bernilai 208,7 kW hingga 2500 rpm bernilai 605,1
kW. Kemudian nilai Konsumsi Bahan Bakar di percobaan I pada 1500 rpm
sebesar 1,92 L/jam hingga 2500 rpm sebesar 2,52 L/jam , di percobaan II pada 1500
rpm sebesar 1,86 L/jam hingga 2500 rpm sebesar 2,64 L/jam , dan di percobaan III
pada 1500 rpm sebesar 1,86 L/jam hingga 2500 rpm sebesar 2,6 L/jam. Terakhir
besar Temperatur rem di percobaan I pada 1500 rpm bernilai 31,8 oC hingga
2500 rpm bernilai 35,4 oC, di percobaan II pada 1500 rpm bernilai 31,8 oC
hingga 2500 rpm bernilai 36,3 oC, dan di percobaan III pada 1500 rpm bernilai
32,5 oC hingga 2500 rpm bernilai 36,5 oC.

PENDAHULUAN dalam hitungan detik, dan yang pada


Mesin adalah semua benda atau akhirnya manusia itu sendiri sudah
segala sesuatu yang membantu sangat bergantung kepada mesin.
pekerjaan manusia menjadi lebih Semakin lama manusia hidup dan
mudah dan lebih cepat, mulai dari kehidupan manusia yang semakin
pesawat terbang yang membantu modern, manusia telah menciptakan
manusia untuk mencapai tempat dan mengembangkan mesin dengan
tujuan tertentu yang dapat ditempuh satu kebutuhan manusia itu sendiri.
dalam waktu singkat hingga sebuah
kalkulator yang dapat membantu Motor bensin Toyota Kijang
manusia menghitung dengan cepat adalah mesin mobil yang selalu

2
dikembangkan oleh perusahaan 1. Motor Pembakaran Luar
Toyota agar lebih baik dari mesin Motor Pembakaran Luar (external
sebelumnya. Di Indonesia sendiri combustion engine) yaitu proses
Toyota Kijang telah ada sejak tahun pembakaran yang terjadi di luar
1977 hingga sekarang ini. Mobil mesin, energi thermal dari gas hasil
Toyota Kijang di Indonesia mulanya pembakaran dipindahkan ke fluida
dibuat untuk mengangkut barang, kerja mesin melalui dinding pemisah,
dan kemudian atas permintaan sebagai contohnya : mesin uap,
konsumen di Indonesia maka mobil turbin uap, dan lain-lain.
Toyota Kijang dibuat untuk 2. Motor Pembakaran Dalam
mengangkut penumpang. Dalam Motor Pembakaran Dalam
perkembangan tersebut perusahaan (internal combustion engine) yaitu
Toyota Kijang melakukan analisis proses pembakaran yang terjadi
yang diperlukan untuk merancang dalam mesin itu sendiri, yang pada
mobil yang baru, mulai dari analisis umumnya dikenal dengan nama
kemampuan mesinnya diantaranya motor bakar. Karena proses
Torsi, Daya, Konsumsi Bahan Bakar, berlangsung di dalam motor bakar itu
dan lain-lain hingga body mobilnya. sendiri, sehingga gas pembakaran
yang terjadi sekaligus berfungsi
Kita perlu menganalisis mesin sebagai fluida kerja, sebagai
dengan membandingkan dua mesin contohnya motor diesel, motor
agar kita dapat mengetahui apa saja bensin, dan lain-lain.
yang menjadi kekurangan dan
kelebihan yang terdapat pada mesin Jenis Motor Bakar
yang lama dengan mesin yang akan 1. Motor Bakar Torak
dibuat. Agar kita mendapatkan hasil Motor bakar torak menggunakan
analisis yang bagus yaitu mesin yang beberapa silinder yang di dalamnya
baru harus lebih cepat dalam terdapat torak yang bergerak translasi
pemakaiannya dan harus lebih atau bolak-balik. Di dalam silinder
mudah dalam pengerjaannya, maka itulah terjadi pembakaran antara
kita harus mengadakan pengambilan bahan bakar dengan udara. Gas
data yang kita butuhkan dan memulai pembakaran yang dihasilkan oleh
analisis proses tersebut mampu
menggerakkan torak dengan batang
KAJIAN PUSTAKA DAN penghubung (batang penggerak)
LANDASAN TEORI yang dihubungkan dengan proses
Motor Bakar engkol dan sebaliknya gerak rotasi
Salah satu penggerak mula yang poros engkol menimbulkan gerak
sering dipakai adalah mesin kalor, translasi pada torak.
yaitu mesin yang menggunakan 2. Motor Otto
energi thermal untuk melakukan Motor otto merupakan salah satu
kerja mekanik. Ditinjau dari cara penggerak mula yang
memperoleh energi thermal ini mesin mengkonversikan energi thermal
kalor terbagi menjadi dua golongan, menjadi energi mekanik. Energi
yaitu : thermal tersebut diperoleh dari
pembakaran bahan bakar dengan
udara. Motor bensin itu sendiri mesin

3
pembakaran dalam yang mana proses melakukan kerja tetap. Kerja secara
pembakarannya terjadi pada ruang tetap (periodik) di dalam silinder
bakar. Lain halnya mesin dimulai dari pemasukan campuran
pembakaran luar yang mana proses udara dan bensin ke dalam silinder
pembakarannya terjadi di luar mesin sampai pada kompresi, pembakaran
yang kemudian energi panas tersebut dan pengeluaran gas-gas yang telah
dipindahkan ke fluida kerja mesin terbakar dari silinder disebut ”siklus
melalui dinding pemisah. mesin”. Pada motor bensin terdapat
salah satu macam yang mana 4
gerakan torak untuk memperoleh
satu siklus memerlukan dua kali
putaran poros engkol dan macam
yang lainnya yaitu 2 gerakan torak
memerlukan hanya satu putaran
poros engkol, jenis yang pertama
disebut motor 4 langkah dan kedua
disebut motor 2 langkah.
3. Motor Diesel
Motor diesel adalah motor
pembakaran dalam (internal
combustion engine) yang beroperasi
dengan menggunakan minyak gas
Gambar 1 Siklus Otto
atau minyak berat sebagai bahan
bakar dengan suatu prinsip bahan
Campuran udara dan bensin yang
bakar tersebut disemprotkan
dihisap ke dalam silinder
(diinjeksikan) ke dalam silinder yang
dimampatkan dengan torak dibakar
di dalamnya sudah terdapat udara
untuk memperoleh tenaga panas,
dengan tekanan dan suhu yang cukup
yang mana dengan terbakarnya gas-
tinggi sehingga bahan bakar tersebut
gas akan mempertinggi suhu dan
secara spontan terbakar.
tekanan, bila torak yang bergerak
Pada motor diesel ruang bakarnya
turun naik di dalam silinder
bisa terdiri dari satu atau lebih
menerima tekanan yang tinggi, suatu
tergantung pada tujuan perancangan,
tenaga kerja pada torak
dan dalam satu silinder dapat terdiri
memungkinkan torak terdorong ke
dari satu atau dua torak.
bawah, bila batang torak dan poros
Tekanan gas hasil pembakaran
engkol dilengkapi untuk mengubah
akan mendorong torak yang
gerakan turun naik torak menjadi
dihubungkan dengan poros engkol
gerak berputar, torak akan
menggunakan batang torak, sehingga
menggerakkan batang torak dan yang
torak dapat bergerak bolak-balik
mana ini akan memutarkan poros
(reciprocating). Gerak bolak-balik
engkol. Dan juga diperlukan untuk
torak akan diubah menjadi gerak
membuang gas-gas bekas terbakar
rotasi oleh poros engkol. Dan
dan penyediaan campuran udara
sebaliknya gerak rotasi poros engkol
bensin pada saat-saat yang tetap
juga diubah menjadi gerak bolak-
untuk menjaga agar torak dapat
balik torak pada langkah kompresi.
bergerak secara periodik dan

4
menggunakan beberapa keadaan
yang sama dengan siklus sebenarnya,
misalnya mengenai :
1. Urutan proses.
2. Perbandingan kompresi.
3. Temperatur dan tekanan.
4. Penambahan kalor.
Pada keadaan yang sebenarnya
banyak terjadi penyimpangan alur
siklus ideal tersebut. Hal tersebut
antara lain :
Gambar 2 Siklus Diesel 1. Katup tidak terbuka dan tertutup
tepat pada titik mati atas dan titik
Perbedaan antara motor diesel dan mati bawah torak.
motor bensin yang nyata adalah 2. Fluida kerja bukanlah udara yang
terletak pada proses pembakaran dapat dianggap sebagai gas ideal.
bahan bakar, pada motor bensin 3. Pada motor bakar torak tidak
pembakaran bahan bakar terjadi dapat memasukkan kalor seperti
karena adanya loncatan api listrik yang terdapat pada siklus udara
yang ditimbulkan oleh dua elektroda akan tetapi perubahan temperatur
busi, sedangkan pada motor diesel yang terjadi merupakan akibat
pembakaran terjadi karena kenaikan dari pembakaran bahan bakar
temperatur campuran udara dan dengan udara.
bahan bakar hingga mencapai 4. Terjadi kerugian-kerugian gesek,
temperatur nyala akibat kompresi thermal, dan kerugian energi
torak. Karena prinsip penyalaan lainnya.
bahan bakarnya akibat tekanan maka 5. Tidak ada pembakaran yang
motor diesel juga disebut sempurna.
compression ignition engine
sedangkan motor bensin disebut Motor Bensin Empat Langkah
spark ignition engine. Gambar 3 diagram skema
sederhana yang menjelaskan
Skema Motor Bakar kerjanya motor bensin 4 langkah.
Proses thermodinamika dan kimia
yang terjadi pada motor bakar
sangatlah kompleks untuk dianalisa
menurut teori. Oleh karena itu maka
diperlukan adanya asumsi keadaan
yang ideal. Semakin ideal suatu
keadaan maka semakin mudah untuk
dianalisis, akan tetapi keadaan
tersebut dapat menyimpang jauh dari
keadaan yang sebenarnya. Gambar 3 Langkah Kerja Mesin
Umumnya untuk menganalisis Empat Langkah
motor bakar diperlukan siklus udara
ideal. Siklus udara tersebut

5
1. Langkah pemasukan poros engkol melalui susunan roda
Katub masuk terbuka dan torak gigi.
bergerak dari batas atas (TMA) Dengan demikian semua gerakan
menuju ke batas bawah (TMB) maka yang dilakukan oleh bagian-bagian
campuran udara dan bahan bakar dari motor pembakaran ditentukan
mengalir masuk ke dalam silinder. oleh besar kecilnya sudut poros
2. Langkah kompresi engkol. Isi silinder yang dipengaruhi
Katub masuk tertutup dan torak oleh gerakan torak waktu torak
bergerak menekan campuran udara bergerak dari TMA ke TMB juga
dan bahan bakar yang menimbulkan disebut isi langkah. Daya yang
tekanan. Sewaktu torak mendekat dihasilkan oleh motor pembakaran
pada TMA, ditimbulkan percikan api ini secara langsung tergantung dari
listrik yang dihasilkan oleh busi isi silinder ini.
dengan dua ujung elektrodanya. Hal ini disebabkan jumlah panas
Percikan api listrik ini membakar yang dihasilkan dari pembakaran
campuran udara dan bahan bakar campuran gas tergantung dari jumlah
sehingga mulai terjadi pembakaran. campuran udara dan bahan
3. Langkah ekspansi bakaryang dapat dialrkan ke dalam
Campuran udara dan bahan bakar silinder tiap siklusnya. Isi silinder ini
yang terbakar berturutan merupakan nilai yang sangat penting
menimbulkan tekanan yang lama pada spesifikasi motor pembakaran
kelamaan menjadi maksimum. dan sangat menentukan. Misalnya
Tekanan maksimum ini menekan motor pembakaran 250 cc atau 1.5
torak ke bawah dan baik tekanan liter dan lain sebagainya.
maupun suhu dari gas pembakaran
mulai mengurang. Gaya gerak yang Keuntungan dan Kerugian Mesin
ditimbulkan oleh gerakan torak ini Empat Langkah
diteruskan kepada poros engkol 1. Keuntungan
melalui tangkai torak dan engkol dan Karena proses pemasukan,
dengan demikian poros engkol kompresi, kerja, dan buang
dipaksa untuk berputar mengatasi prosesnya berdiri sendiri-sendiri
tahanan geseran. sehingga lebih presisi, efisien dan
4. Langkah pembuangan stabil, jarak putaran dari rendah ke
Katup buang terbuka dan gas sisa tinggi lebih lebar (500 - 10000 rpm);
pembakaran ditekan keluar oleh kerugian langkah karena tekanan
torak yang bergerak ke atas dan balik lebih kecil dibanding mesin dua
dengan demikian selanjutnya dimulai langkah sehingga pemakaian bahan
lagi langkah pemasukan untuk siklus bakar lebih hemat; putaran rendah
berikutnya. lebih baik dan panas mesin lebih
Bagian motor pembakaran yang dapat didinginkan oleh sirkulasi oli;
terdiri dari torak, tangkai torak, langkah pemasukan dan buang lebih
engkol, dan poros engkol dinamakan panjang sehingga efisiensi
mekanisme engkol. Besarnya sudut pemasukan dan tekanan efektif rata-
poros engkol menentukan kedudukan rata lebih baik.
torak dan besarnya isi silinder.
Mekanisme penggerak katup masuk
dan katup buang juga dilakukan oleh

6
2. Kerugian tenaga putar dan tenaga putar ini
Komponen dan mekanisme gerak disebut torsi.
klep lebih banyak, sehingga Dalam lain hal juga dapat
perawatan lebih sulit; suara mekanis dijumpai tenaga puntir ini misalnya
lebih gaduh; langkah kerja terjadi apabila sebuah baut akan dikeraskan
dengan 2 putaran poros engkol, atau dibuka. Tenaga pengerasan atau
sehingga keseimbangan putar tidak pembukaan ini juga berupa torsi. Jadi
stabil. torsi dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Hal yang Mempengaruhi
Kemampuan Mesin
Yang dimaksud dengan Dengan T = Torsi (Nm)
kemampuan mesin adalah prestasi F = Gaya Puntir (Newton)
dari suatu mesin di mana prestasi L = Panjang (meter)
tersebut erat hubungannya dengan Jika langkah piston cukup panjang
daya mesin yang dihasilkan serta dan tekanan pembakaran cukup
daya guna dari mesin tersebut. Ada tinggi, maka akan menghasilkan torsi
beberapa hal yang mempengaruhi yang cukup besar juga. Kecepatan
kemampuan mesin yang dapat translasi dari piston terbatas pada
diperinci sebagai berikut : suatu harga kecepatan tertentu
1. Torsi (T) sehingga untuk mesin dengan
Gaya adalah percepatan yang langkah panjang akan menyebabkan
dialami oleh suatu benda yang putaran mesinya lebih rendah
memiliki massa yang dipengaruhi dibanding dengan mesin yang
oleh gravitasi bumi. Berikut ini mempunyai langkah pendek.
adalah rumusan gaya Demikian juga dengan torsi yang
dihasilkan di mana untuk mesin
dengan langkah panjang torsi
maksimum dihasilkan pada putaran
Dengan F = Gaya Puntir (N)
rendah dan untuk mesin dengan
P = Tekanan Puntir (kg/cm2)
langkah pendek torsi maksimum
A = Luas Alas (m2)
dihasilkan pada putaran tinggi.
g = Percepatan Gravitasi
2. BHP (Break Horse Power)
(m/s2)
Pada motor bakar torak, daya
Proses pembakaran di dalam
yang berguna adalah daya poros,
silinder selanjutnya akan
karena poroslah yang akan
menimbulkan tekanan pembakaran
menggerakkan beban. Daya poros itu
yang diteruskan untuk menekan
sendiri dibangkitkan oleh daya
piston. Akibat adanya tekanan ini
indikatif yang merupakan daya gas
piston akan merubah tekanan
pembakaran. Rumus untuk daya pada
tersebut menjadi gaya. Gaya ini
mesin tersebut adalah
selanjutnya diteruskan ke batang
piston yang nantinya akan
menyebabkan berputarnya poros
engkol. Berputarnya poros engkol
ini akan menyebabkan timbulnya Dengan BHP = Break Horse Power
(Watt)

7
n = putaran roda per waktu Rem jenis ini biasanya digunakan
(rpm) pada kendaraan bermotor. Rem
T = Torsi (Nm) cakram adalah perangkat
3. BFC (Break Fuel Consumption) pengereman yang digunakan pada
Untuk mendapatkan energi panas kendaraan modern. Rem ini bekerja
diperlukan campuran gas yang terdiri dengan menjepit cakram yang
dari udara dan bahan bakar. biasanya dipasang pada roda
Banyaknya bahan bakar yang kendaraan, untuk menjepit cakram
dipergunakan untuk menghasilkan digunakan caliper yang digerakkan
energi panas tergantung kepada besar oleh piston untuk mendorong sepatu
volume langkah piston dan efisiensi rem ke cakram/piringan. Rem jenis
volumetrik atau pengisian. Istilah ini juga digunakan pada kereta api,
pemakaian bahan bakar biasanya sepeda motor, sepeda.
dikenal yang menyatakan jarak Pada setiap kendaraan bermotor
tempuh kendaraan tiap satu liter kemampuan sistem pengereman
bahan bakar. Pemakaian bahan bakar menjadi suatu yang sangat penting
ini dipengaruhi oleh besar kecilnya karena dapat mempengaruhi
volume langkah piston, di mana bila keselamatan kendaraan tersebut.
suatu kendaraan mempunyai mesin Semakin tinggi kemampuan
dengan volume langkah piston yang kendaraan tersebut untuk melaju
besar akan menempuh jarak yang maka semakin tinggi pula tuntutan
relatif lebih pendek bila kemampuan sistem rem yang lebih
dibandingkan dengan kendaraan handal dan optimal untuk
yang mempunyai mesin dengan menghentikan atau memperlambat
volume langkah piston yang lebih laju kendaraan tersebut. Sistem rem
kecil. Rumus untuk BFC adalah yang baik adalah sistem rem yang
jika dilakukan pengereman baik
dalam kondisi apapun pengemudi
tetap dapat mengendalikan arah laju
Dengan BFC = Break Fuel kendaraannya. Pada umumnya sistem
L
Consumption ( /jam) pengereman pada mobil baik dalam
Vq = Volume (Liter) kondisi kering maupun basah tetap
t = Waktu (jam) dapat bekerja dengan baik. Tetapi
4. REM jika kondisi itu berubah yaitu jika
Rem merupakan perangkat yang salah satu sisi roda menapak pada
digunakan pada kendaraan bermotor. jalan yang kering maka sistem
Sebenarnya rem ada beberapa pengereman itu tidak mampu untuk
macam, tetapi pada kendaraan membaca situasi tersebut sehingga
modern ada dua macam rem yaitu: akan terjadi kegagalan pengereman
rem tromol dan rem cakram. Rem dengan menarikya kendaraan pada
tromol adalah perangkat pengereman satu sisi akibat tidak proporsinya
yang digunakan pada kendaraan pengereman antara roda kanan dan
modern. Rem ini bekerja dengan cara roda kiri.
menggesek drum tromol yang
digerakkan oleh piston untuk
mendorong sepatu rem/kanvas rem.

8
DATA DAN ANALISIS
Spesifikasi motor bakar Toyota
Kijang ’97
Dalam penelitian ini
menggunakan motor bakar Kijang
tahun 1997 dengan kondisi yang
layak untuk digunakan sebagai data
penelitian. Motor bakar Toyota
Kijang sendiri merupakan motor
bakar yang sangat banyak digunakan
Gambar 4 Rem Mobil secara umum di Indonesia karena
lebih irit bahan bakar dan berkualitas
Untuk dapat mengukur suhu rem baik.
yang sudah dilakukan pengereman
digunakan rumus sebagai berikut Tabel 1 Spesifikasi motor bakar
Toyota Kijang ’97
Volume silinder : 1800 cc
Dengan Fk = Gaya gesek (N)
µ = Koefisien gesek (0,3) Jumlah silinder : 8 silinder
Fn = Gaya normal (N)
Tahun pembuatan : 1997

Tipe mesin : 4 Langkah


Dengan Q = Kalor (Watt) Starter : Elektrik
dx = Jarak mobil dari saat
mobil direm hingga berhenti
(asumsi bernilai 0,2 m) Alat yang digunakan
t = Waktu pengereman Alat yang digunakan untuk
(asumsi 0,5 s) penelitian ini adalah Tachometer dan
Termometer infra merah.
1. Tachometer
Tachometer adalah sebuah
instrumen atau alat yang mampu
untuk mengukur kecepatan
putarandari poros engkol atau
Dengan Tmax = Temperatur piringan, seperti yang terdapat pada
maksimum akibat gesekan sebuah motor atau mesin yang
(K) lainnya. Alat ini biasanya
q = Heat flux (W/m2) menampilkan rotasi per menit (RPM)
t = Waktu pengereman (s) pada sebuah pengukur skala analog.
ρ = Densitas (kg/m3) Kata tachometer berasal dari Yunani,
c = Spesifik panas (J/kgK) tachos yang berarti kecepatan dan
k = Konduktivitas termal metron yang berarti untuk mengukur.
(W/mK) Perangkat ini pada masa
Tawb = Temperatur sebelumnya dibuat dengan dial,
lingkungan (K) jarum yang menunjukkan pembacaan
saat ini dan tanda-tanda yang

9
menunjukkan tingkat yang aman dan 2. Termometer Inframerah
berbahaya. Pada masa kini telah Termometer non-kontak atau
diproduksi tachometer digital yang termometer inframerah dapat
memberikan pembacaan numerik mengukur suhu tanpa kontak fisik
tepat dan akurat dibandingkan antara termometer dan obyek di
menggunakan dial dan jarum. Dalam mana suhu diukur. Termometer
bentuk yang paling banyak ditujukan pada permukaan obyek dan
digunakan, tachometer mengukur secara langsung memberikan
kecepatan di mana perangkat pembacaan suhu. Alat ini sangat
mekanik berputar, yang biasanya berguna untuk pengukuran di tungku
ditunjukkan dalam RPM. atau suhu permukaan dan lain
Tachometer digunakan untuk sebagainya.
memantau RPM dalam mobil karena Prinsip dasar termometer infra
menjalankan mesin dengan harga merah adalah bahwa semua obyek
RPM terlalu tinggi dapat secara memancarkan energi infra merah.
drastis mengurangi umur mesin Semakin panas suatu benda, maka
menjadi lebih pendek. Pesawat molekulnya semakin aktif dan
terbang biasanya memiliki satu semakin banyak energi infra merah
tachometer untuk setiap mesin. yang dipancarkan.Termometer infra
Dalam pesawat yang menggunakan merah terdiri dari sebuah lensa yang
baling-baling, tachometer juga focus mengumpulkan energi infra
dibutuhkan untuk setiap baling- merah dari obyek ke alat
baling. Sebuah mesin pesawat pendeteks/detektor. Detektor akan
biasanya beroperasi pada RPM lebih mengkonversi energi menjadi sebuah
tinggi dari baling-balingnya. Dengan sinyal listrik, yang menguatkan dan
menggunakan tachometer terpisah melemahkan dan ditampilkan dalam
untuk bagian-bagian yang berbeda, unit suhu setelah dikoreksi terhadap
pilot pesawat atau awak dapat variasi suhu ambien.
mengetahui apakah ada masalah Termometer tembak dengan laser
dengan bagian tertentu. pointer, sangat mudah pemakaiannya
hanya dengan mengarahkan laser
pointer ke obyek yang akan diukur,
hasil seketika ditampilkan di LCD.
Aman karena tidak harus dekat
obyek.

Gambar 5 Alat ukur Tachometer Gambar 6 Termometer Inframerah

10
Diagram Alir Penelitian tahun 1977. Dimana saat itu terdapat
keraguan dari para perancangnya,
tentang apakah Kijang dapat diterima
Mulai oleh pasar Indonesia. Keraguan
tersebut disebabkan karena
Mitsubishi Colt merupakan jenis
Menyalakan kendaraan yang mendominasi pasar
mobil mini bus pada saat itu.
Mesin Generasi pertama Toyota Kijang
menerapkan konsep pickup dengan
bentuk kotak mendasar. Model ini
Masukkan gigi sering dijuluki "Kijang Buaya"
karena tutup kap mesinnya yang
perseneling dapat dibuka sampai ke samping.
Kijang generasi perdana ini
diproduksi hingga pada tahun 1980.
Mengukur rpm Pada tahun pertama
peluncurannya, total produksi Kijang
as roda generasi pertama hanya berjumlah
1.168 unit. Dimana tahun berikutnya,
1978, jumlahnya meningkat menjadi
4.624 unit. Jumlah produksi Kijang
Lakukan pengereman terus meningkat dari tahun ke tahun.
dan ambil data Kehadiran Kijang sebagai kendaraan
multifungsi atau serbaguna yang
mudah perawatannya membuat
permintaan terus meningkat. Toyota
Kijang lahir sebagai kendaraan
Selesai dengan konsep Basic Utility Vehicle.
Cocok sebagai kendaraan dengan
konsep serba guna dan mudah untuk
Sekilas Mengenai Toyota Kijang dirawat. Sejalan dengan peraturan
Toyota Kijang adalah model pemerintah Indonesia untuk
kendaraan niaga dan keluarga buatan menerapkan konsep pembangunan
Toyota yang merupakan kendaraan ekonomi melalui pengembangan
paling populer untuk kelas minibus motorisasi dan otomotif di Indonesia,
di Indonesia. Toyota Kijang hadir di khususnya melalui konsep
Indonesia sejak tahun 1977 dan saat Kendaraan Bermotor Niaga
ini merupakan salah satu model yang Serbaguna (KBNS).
diusung Toyota dan paling laku di 2. Toyota Kijang Generasi II (23
negara tersebut. Kini mobil ini dapat Agustus 1981 – 31 Desember
ditemukan dengan mudah di seluruh 1985)
pelosok Indonesia. Generasi II mulai dijual pada
1. Toyota Kijang Generasi I (1 September 1981. Bentuk model ini
Januari 1977 – 23 Agustus 1981) tidak terlalu berbeda dibandingkan
Peluncuran perdana dari Toyota dengan generasi sebelumnya, namun
Kijang generasi pertama adalah pada memiliki beberapa perubahan yang

11
diantaranya adalah peningkatan penumpang sekalipun banyak Kijang
kapasitas silinder mesin menjadi generasi sebelumnya juga
1.300 cc (naik 100 cc). Kapasitas ini dimodifikasi sebagai kendaraan
kemudian dinaikkan lagi hingga penumpang. Pada generasi ini juga
1.500 cc. Mobil ini, walaupun masih terdapat varian pick up, meski
disebut sebut memiliki banyak tidak lagi menjadi konsep utama
perubahan, bentuknya masih ada Toyota Kijang seperti generasi
kesamaan dengan kijang buaya. sebelumnya. Dimasa ini, bisa
Lampu mobil masih bulat di samping dikatakan sebagai generasi kejayaan
depan kanan-kiri dan gril masih Kijang sebagai mobil penumpang,
sederhana dengan tulisan TOYOTA terutama sebelum banyak mobil
pada bagian depan. Garis pada penumpang Built Up impor
bonnet juga masih simpel dan curam. meramaikan pasar kendaraan di
Meski bukaan pada tutup kap mesin Indonesia serta puncak dominasi
tidak lagi bukaan penuh hingga Toyota atas model-model kuat
bagian tepi hidung mobil (bonnet) seperti Mitsubishi Colt L300 dan
seperti halnya kijang sebelumnya. minibus tanpa bonnet lainnya seperti
Mobil dengan kode rangka KF20 Suzuki Carry dan Daihatsu Zebra
ini akrab sebagai Doyok (sebutan dimana Kijang menjadi pilihan kuat
yang diambil dari sebuah serial konsumen saat itu. Toyota
kartun bertokoh Doyok pada harian mengeluarkan dua tipe Kijang pada
Pos Kota) sehingga dikenal juga generasi ini yakni tipe Kijang Super
sebagai Kijang Doyok. Pintu lebih (1986-1992) dan Kijang Grand
manis dengan dilengkapi kaca (1992-1996) dengan memiliki life
dengan engsel tidak lagi mirip engsel cycle cukup panjang (hampir satu
pintu rumah dan dilengkapi kunci dekade) dibandingkan generasi lalu.
pada tahun 1982. Dengan mesin 4K Desain mobil ini memiliki bentuk
berkapasitas 1300 cc, transmisi lebih manis dan halus dibandingkan
masih 4 percepatan. Suspensi masih generasi lalu yang kaku mirip kotak
double wishbone dengan per daun sabun. Teknologi full pressed body
pada bagian depan dan per daun diperkenalkan untuk menekan
under axle (dibawah gardan) pada penggunaan dempul dalam proses
bagian belakang mobil. pembuatannya hingga 2-5 kg dempul
3. Toyota Kijang Generasi III (31 per mobil. Mesin pada awal generasi
Desember 1985 – 1 April 1997) ini masih memakai tipe 5K namun
Pada tahun 1986 model generasi memiliki daya kuda (horse power)
ketiga dilempar ke pasaran. Kijang yang lebih tinggi yakni 63 hp dari
generasi ini bentuknya lebih sebelumnya 61 hp. Transmisi
melengkung pada lekukannya menggunakan 5 percepatan, yang
sehingga tampak lebih modern. sebelumnya memakai 4 percepatan.
Model ini hingga saat ini masih Sejak tahun 1992 terdapat
banyak digunakan di jalanan di penambahan variasi mesin yaitu tipe
Indonesia meski tidak lagi 7K berkapasitas 1800 cc.
diproduksi. Setelah Agustus 1992, Toyota
Pada generasi ini, konsep kijang memasuki generasi perbaikan bodi
sebagai kendaraan angkut mulai mobil yang disebut sebagai Toyota
bergeser sebagai kendaraan Original Body. Sebuah proses

12
pembuatan bodi mobil dengan mesin sistem injeksi elektronik, Electronic
press dan metode las titik. Sampai Fuel Injection(EFI). Ada dua pilihan
saat ini, bisa dikatakan satu-satunya untuk mesin bensin EFI, yaitu 7K-E
Kijang yang bebas dempul. dengan kapasitas 1800cc bertenaga
Sementara untuk versi Grand 80 hp dan 1RZ-E dengan kapasitas
terdapat berbagai perubahan 2000 cc Yang Diambil Dari Toyota
khususnya pada lampu depan, gril Hilux. Meskipun mesin 1RZ-E
dan penambahan double blower juga secara teknologi lebih canggih jika
ditambahkan power steering pada dibandingkan dengan mesin 7K-E,
kemudi yang meringankan namun mesin bensin 2000cc ini
pengemudi. Dan sampai saat ini, kurang laku di pasaran indonesia
Kijang jenis ini (Super maupun karena (konsumsi) bahan bakarnya
Grand) masih banyak di pasaran dinilai lebih boros dibandingkan
konsumen dan masih dihargai mahal. dengan tipe 7K-E.
4. Toyota Kijang Generasi IV (1 Dan terakhir pada generasi ini
April 1997 – 16 Februari 2005) muncul New Kijang dengan
Setelah sepuluh tahun bertahan mengubah desain lampu dan seatbelt
dengan rancangan generasi ketiga, (sabuk pengaman) pada jok
Kijang meluncurkan model penumpang bagian tengah.
berikutnya dengan perubahan pada Selebihnya hampir sama dengan
eksterior dan interiornya yang lebih sebelumnya.
aerodinamis. Model ini akrab Pada Versi Kijang Kapsul selain
dipanggil "Kijang Kapsul". terdapat Varian SX, SSX, SGX (sasis
Mulai generasi keempat kijang pendek) LX, LSX, LGX (sasis
ini, dominasi Jepang semakin besar. panjang)dan pick up, ada juga
Kalau sebelumnya Toyota Astra Tambahan Varian Krista Dan
Motor memanfaatkan perakitan bodi Rangga. Dengan tambahan over
mobil banyak menggunakan karoseri. vender, warna body two tone dan
Pada generasi ini sudah dikatakan interior lebih mewah dari LGX/SGX.
menyiratkan mobil yang Krista Menggunakan Sasis Panjang
sesungguhnya. Desainnya membulat Sedangkan Rangga Sasis Pendek.
seperti kapsul dan lebih aerodinamis Pada generasi ini tipe karoseri Rover
dan menjadi loncatan desain pada dan Jantan Raider juga masih
masanya. Pada kijang yang dikenal diproduksi beberapa unit.
sebagai kijang baru ini, Toyota 5. Toyota Kijang Generasi V (16
mengeluarkan dua tipe mesin yakni Februari 2005 – saat ini)
Mesin bensin 1800cc (tipe 7K) Kijang kembali diperbaharui pada
seperti generasi-generasi sebelumnya tahun 2005 dan dipasarkan dengan
dan Mesin diesel 2500cc (tipe 2L) nama "Kijang Innova". Selain di
yang membuat persaingan dan Indonesia, model ini juga dipasarkan
kolaborasi dengan Isuzu Panther ke pasar luar negeri dengan nama
untuk mobil keluarga bermesin diesel "Innova" (tanpa "Kijang"). Model ini
yang saat itu mendominasi pasaran. telah mengalami perubahan yang
Pada Kijang versi tahun 1997- cukup drastis dibandingkan dengan
2000, mesin bensin menggunakan model dari generasi sebelumnya. Jika
karburator, baru pada akhir tahun pada awal konsep Kijang generasi
2000 tersedia mesin bensin dengan pertama adalah Basic Utility Vehicles

13
atau kendaraan kelas bawah, maka Tabel 2 Data hasil percobaan I pada
Kijang generasi V lebih motor bakar toyota kijang
dikategorikan sebagai kendaraan
kelas menengah. Bentuk model
fisiknya jauh lebih modern dan
futuristik, terutama di bagian depan
kendaraan, dimana tidak lagi
menonjolkan bentuk lekukan tajam
seperti pada model-model
sebelumnya.
Model ini dikeluarkan oleh
Toyota Astra Motor pada akhir tahun
2004, yang dipasarkan dengan
konsep mobil keluarga jenis MPV
(Multi Purposes Vehicle) masa kini,
dengan bentuk bodi yang lebih L = panjang AS = 0,31 m
aerodinamis beserta kenyamanan g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s2
setaraf dengan sedan mewah. Posisi
pengendaraan lebih akurat, letak shift Tabel 3 Data hasil percobaan II pada
knob terjangkau dan panel instrumen motor bakar toyota kijang
yang lebih user friendly. Generasi ini
menerapkan Mesin VVT-i 2000 cc
dengan jenis 1TR-FE berkatup 16
DOHC dengan tenaga yang jauh
lebih besar daripada Kijang generasi
sebelumnya, yaitu sebesar 136 hp,
menggantikan jenis K/RZ Dan L
pada generasi sebelumnya. Kijang
generasi ini dirancang dengan sistem
Direct Ignition System (DIS) dan
merupakan penerapan dari teknologi
pedal gas tanpa kabel atau Throttle
Control System-Inteligent dan
Tabel 4 Data hasil percobaan III pada
dilengkapi oleh mesin membujur
motor bakar toyota kijang
dengan penggerak roda belakang
(Rear Wheel System).

Data Hasil Pengamatan


Berikut ini adalah data hasil
pengamatan dan percobaan pada
motor bakar toyota kijang dengan
beberapa rpm yang berbeda mulai
dari 1500 rpm hingga 2500 rpm
dengan kenaikan 100 rpm di tiap
datanya yang akan digunakan untuk
menghitung kemampuan mesin.

14
Perhitungan untuk Torsi Dari grafik hubungan antara RPM
Dari data di atas dapat kita hitung terhadap Torsi di percobaan I dapat
besarnya torsi (T) pada beberapa rpm dijelaskan pada RPM 1500
yang berbeda berdasarkan persamaan dihasilkan Torsi sebesar 1155,6 Nm
(2.1) dan (2.2) dan sampai dengan RPM 2500 nilai
Torsi pada 1500 rpm : Torsi 2022,3 Nm. Demikian pula
F = PxAxg pada percobaan II dan III
= 20 kg/cm2 x 1,9.10-3 m2 x 9,81m/s2 ditunjukkan bahwa kenaikan nilai
= 20 x x 1,9.10-3 m2 RPM diikuti pula dengan kenaikan
m 2 nilai Torsi. Hal ini menunjukkan
x 9,81 /s bahwa semakin besar nilai RPM
= 20 x x 1,9.10-3 m2 maka akan semakin besar nilai Torsi
x 9,81m/s2 pada motor bensin.
= 3.727,8. N
T = FxL
= 3.727,8 N x 0,31 m
= 1.155,6. Nm

Tabel 5 Data Penghitungan Torsi


pada Percobaan I, II, dan III

Gambar 8 Grafik Hubungan antara


Torsi rata-rata terhadap RPM

Dari grafik hubungan RPM


terhadap Torsi rata-rata dapat
dijelaskan bahwa besar kenaikan
nilai RPM diikuti pula dengan besar
nilai kenaikan Torsi rata-rata. Jadi
semakin besar nilai RPM maka
semakin besar pula nilai Torsi rata-
rata.

Perhitungan untuk Daya


Dari perhitungan torsi,
selanjutnya dapat kita tentukan
berapa besar daya yang terjadi pada
setiap rpm dari persamaan (2.3)
Daya pada 1500 rpm :
BHP =
Gambar 7 Grafik Hubungan antara =
Torsi terhadap RPM pada Percobaan = 181,5 kW
I, II, dan III

15
Tabel 6 Data Penghitungan Daya
pada Percobaan I, II, dan III

Gambar 10 Grafik Hubungan antara


Daya rata-rata terhadap RPM

Dari grafik hubungan RPM


terhadap Daya rata-rata dapat
dijelaskan bahwa besar kenaikan
nilai RPM diikuti juga dengan besar
nilai kenaikan Daya rata-rata. Jadi
semakin besar nilai RPM maka
semakin besar juga nilai Daya rata-
rata.

Perhitungan untuk Konsumsi


Bahan Bakar
Dari data di atas dapat kita
tentukan Konsumsi bahan bakar
Gambar 9 Grafik Hubungan antara untuk beberapa rpm yang berbeda
Daya terhadap RPM pada Percobaan yang dihitung dari persamaan (2.4)
I, II, dan III Konsumsi Bahan Bakar pada 1500
rpm :
Dari Gambar 9 di percobaan I
dapat dijelaskan pada RPM 1500 BFC =
dihasilkan Daya sebesar 181,5 kW = x
dan sampai dengan RPM 2500 nilai
= 1,92 L/jam
Daya 524,9 kW. Demikian juga pada
percobaan II dan III ditunjukkan
bahwa kenaikan nilai RPM diikuti
juga dengan kenaikan nilai Daya. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin
besar nilai RPM maka akan semakin
besar nilai Daya pada motor bensin.
Hal ini juga menunjukkan bahwa
kenaikan nilai Daya diimbangi pula
dengan kenaikan nilai Torsi.

16
Tabel 7 Data Penghitungan
Konsumsi Bahan Bakar (BFC) pada
Percobaan I, II, dan III

Gambar 12 Grafik Hubungan antara


BFC rata-rata terhadap RPM

Dari grafik hubungan RPM


terhadap BFC rata-rata dapat
dijelaskan bahwa besar kenaikan
nilai RPM diikuti pula dengan besar
nilai kenaikan BFC rata-rata. Jadi
semakin besar nilai RPM maka
semakin besar pula nilai BFC rata-
rata.

Menghitung Temperatur Rem


Pada tabel hasil percobaan motor
bakar ke-1, ke-2, dan ke-3 terdapat
temperatur rem yang telah diukur
dengan menggunakan termometer
Gambar 11 Grafik Hubungan antara inframerah pada beberapa rpm. Hasil
Konsumsi Bahan Bakar terhadap percobaan tersebut dapat
RPM pada Percobaan I, II, dan III dibandingkan dengan menggunakan
persamaan (2.5), (2.6), (2.7), dan
Dari grafik hubungan antara RPM (2.8)
terhadap Konsumsi Bahan Bakar Temperatur pada 1500 rpm :
(BFC) di percobaan I dapat Fk = Fn
dijelaskan pada RPM 1500 = 0,3 x 3727,8 N
dihasilkan BFC sebesar 1,92 L/jam = 1118,34 N
dan sampai dengan RPM 2500 nilai
BFC 2,52 L/jam. Demikian pula pada Q =
percobaan II dan III ditunjukkan =
bahwa kenaikan nilai RPM diikuti = 447,336 W
pula dengan kenaikan nilai BFC. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin q =
besar nilai RPM maka akan semakin =
besar nilai BFC pada motor bensin.
= 235,44.103

17
Tmax = + Tawb
=

+ 300K
= 4,8 K + 300K
= 304,8 K = 31,8 oC Gambar 14 Grafik perbandingan
Temperatur rem secara Faktual dan
Tabel 8 Data Penghitungan Teori pada Percobaan II
Temperatur rem pada Percobaan I, II,
dan III

Gambar 15 Grafik perbandingan


Temperatur rem secara Faktual dan
Teori pada Percobaan III

Dari Gambar di atas menunjukkan


RPM terhadap Temperatur rem yang
menjelaskan perbandingan antara
besar nilai temperatur secara teori
dengan temperatur secara faktual. Di
percobaan I RPM 1500 dihasilkan
temperatur rem 31,8 oC dan saat
RPM 2500 nilai temperatur pada rem
mengalami kenaikan hingga
mencapai 35,4 oC. Sedangkan pada
percobaan II pada saat 1500 RPM
Gambar 13 Grafik perbandingan dihasilkan temperatur rem sebesar
Temperatur rem secara Faktual dan 31,8 oC dan pada RPM 2500 nilai
Teori pada Percobaan I temperatur rem menjadi sebesar 36,3
o
C. Terakhir pada percobaan III
temperatur yang dihasilkan saat 1500
RPM besarnya adalah 32,5 oC dan
temperatur naik hingga 36,5 oC pada
saat 2500 RPM. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin ringgi
RPM maka temperatur pada rem juga
mengalami kenaikan.

18
KESIMPULAN [2] Soenarta, Nakoela. dan Shoichi
Berdasarkan hasil analisis Furuhama., Motor Serba Guna,
perhitungan Torsi, Daya, dan PT Pradnya Paramit, Jakarta,
Konsumsi Bahan Bakar pada motor 1985.
bensin maka diperoleh kesimpulan [3] Daryanto., Dasar-Dasar
sebagai berikut : Teknik Mobil, Bumi Aksara,
1. Pada RPM 1500 dihasilkan Torsi Jakarta, 2003.
rata-rata sebesar 1213,4 Nm dan [4] William, C. Reynolds dan
sampai dengan RPM 2500 nilai Henry C. Perkins.,
Torsi rata-ratanya adalah 2195,6 Termodinamika Teknik,
Nm. Hal ini menunjukkan bahwa Terjemahan Filino Harahap,
kenaikan nilai rata-rata Torsi Erlangga, Bandung, 1983.
berbanding lurus dengan kenaikan [5] Michel, A. Saad.,
nilai RPM. Termodinamika Prinsip dan
2. Pada RPM 1500 dihasilkan Daya Aplikasi, Terjemahan Ir.
rata-rata sebesar 190,6 kW dan Zulkifli Harahap, PT
sampai dengan RPM 2500 nilai Prenhallindo, Jakarta, 2000.
Daya rata-ratanya adalah 573,3 [6] Bernard, D. Wood., Penerapan
kW. Hal ini menunjukkan bahwa Termodinamika, Terjemahan
kenaikan nilai rata-rata Daya Ir. Zulkifli Harahap, Erlangga,
berbanding lurus dengan kenaikan Jakarta, 1987.
nilai RPM. [7] W. Culp, Archie., Prinsip
3. Pada RPM 1500 dihasilkan BFC Prinsip Konversi Energi,
rata-rata sebesar 1,88 L/jam dan Terjemahan Ir. Darwin
sampai dengan RPM 2500 nilai Sitompul M.Eng, Erlangga,
BFC rata-ratanya adalah 2,6 L/jam. Jakarta, 1996.
Hal ini menunjukkan bahwa [8] Arends, BPM dan H.
hubungan antara RPM terhadap Berenschot., Motor Bensin,
BFC rata-rata adalah apabila kita Terjemahan Umar Sukrisno,
memperbesar RPM mesin, maka Erlangga, Jakarta, 1980.
konsumsi bahan bakar pun akan [9] Google,
ikut naik. http://www.belitoyota.com/200
4. Pada percobaan I di 1500 RPM 9/01/sejarah-toyota-
besar temperatur adalah 31,8 °C. kijang.html, 3Maret2012.
Perbandingan Temperatur rem [10] Google,
secara Faktual dan Teori dapat http://id.wikipedia.org/wiki/Me
diambil kesimpulan bahwa sin_dua_tak, 1Maret2012.
kenaikan temperatur rem
berbanding lurus dengan kenaikan
nilai RPM.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Pudjanarsa, Astu. dan Djati
Nursuhud., Mesin Konversi
Energi, ANDI Yogyakarta,
Yogyakarta, 2006.

19

You might also like