You are on page 1of 13

Laporan Penelitian Meng enai Kehidupan di Desa

Cintamulya – Jatinangor
Disusun oleh :

1. Aulia Puteri Farhandina 140210160021 (Kimia/FMIPA)

2. Deviana Solihat 170710160048 (Sosiologi/FISIP)

3. Gandira Geraldi R. 150510160207 (Agroteknologi/FAPERTA)

4. Handy Kislew Pardede 120110160097 (Akuntansi/FEB)

5. Ihza Zulfian Syamkurnia 140210160114 (Kimia/FMIPA)

6. Luthfi Widianto 210110160135 (Perikanan/FPIK)

7. Nabila Ananda Putri 150610160074 (Agribisnis/FAPERTA)

8. Nadia Fauziah Rahmadiani 260110160011 (Farmasi/Fakultas Farmasi)

9. Naida Farhany 170610160097 (Adm. Bisnis/FISIP)

10. Nareswari Fathinah Salma 170610160075 (Adm. Bisnis/FISIP)

11. Nurhabilah 170610160076 (Adm. Bisnis/FISIP)

12. Paranti 180110160060 (Sastra Indonesia/FIB)

12. Resky Gustiana 200110160125 (Ilmu Peternakan/FAPET)

K E L O M P O K 330

UNIVERSITAS PADJAJARAN

2016

1
Laporan penelitian mengenai kehidupan di
desa Cintamulya - Jatinangor

2
K a t a P en g an t a r

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
penelitian mengenai kehidupan di desa Cintamulya - Jatinangor.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan penelitian mengenai kehidupan di desa
Cintamulya - Jatinangor ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jatinangor, 25 oktober 2016

3
D a f t a r Isi

Cover........................................................................................................................................ 1

Judul......................................................................................................................................... 2

Kata Pengantar................................................................................................................... ..... 3

Daftar Isi................................................................................................................................ 4

BAB 1 : Pendahuluan............................................................................................................. 5

1.1. Latar Belakang.................................................................................................. .............

1.2. Tujuan.............................................................................................................................. 6

BAB 2 : Isi.................................................................................... .......................................... 7

2.2. Uraian Kegiatan............................................................................................................. 9

C. Laporan Kegiatan............................................................................................................ 10

BAB 3 : Kesimpulan.............................................................................................................. 11

Lampiran.......................................................................... ...................................................... 12

Daftar Pustakaa................................................................................................ .................... 13

4
B AB 1 : P END AH UL UA N

1.1. Latar Belakang

Jatinangor adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa


Barat, Indonesia. Di kecamatan ini, terdapat empat universitas yang cukup terkemuka di
Indonesia, mulai dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Institut Manajemen
Koperasi Indonesia (IKOPIN), Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor (UNPAD), dan
Institut Teknologi Bandung kampus Jatinangor (ITB) yang akan s egera dibuka.

Adanya keempat perguruan tinggi ini otomatis mendongkrak pembangunan di


Jatinangor, mulai dari banyaknya rumah kost, tempat perbelanjaan, hingga hotel-hotel.
Pesatnya pembangunan di Jatinangor ternyata tidak berbanding lurus dengan kehidupan
warga pribumi Jatinangor. Warga Jatinangor seakan-akan menjadi terasing di daerahnya
sendiri. Kasarnya, mereka seperti terjajah.

Adanya empat universitas itu secara otomatis membuat Jatinangor dipenuhi oleh
pendatang, baik mahasiswa ataupun para pengusaha. Daerah Jatinangor yang dipenuhi oleh
mahasiswa tentu saja menarik perhatian pengusaha, entah itu pengusaha rumah kost,
pengusaha rumah makan, dan pengusaha-pengusaha lainnya.

Para warga pribumi itu bisa dibilang kalah bersaing dengan pengusaha-pengusaha
yang berasal dari luar daerah tersebut. Sebenarnya tidak sedikit warga pribumi yang menjadi
pengusaha di Jatinangor ini, tapi tidak sedikit juga yang tidak berhasil. Modal lebih besar
yang dimiliki oleh pengusaha luar merupakan salah satu factor yang membuat warga pribumi
kalah bersaing.

Banyak warga pribumi Jatinangor yang diberdayakan oleh kampus-kampus dan


tempat perbelanjaan yang ada di Jatinangor. Namun pekerjaan yang diberikan biasanya
hanyalah pekerjaan rendahan seperti cleaning services, satpam kampus, tukang kebun, dan
lain-lain. Tidak sedikit juga dari mereka yang menjadi tukang ojek, penjual makanan kelili ng,
dan petani.

Daerah-daerah yang sekarang dikenal sebagai daerah kost mahasiswa tadinya


merupakan tanah yang dimiliki oleh warga sekitar. Namun mereka lebih memilih untuk
menjual tanah tersebut ke pengusaha kost dari daerah lain dibandingkan dengan
mengembangkan usaha rumah kost sendiri. Padahal usaha rumah kost jelas sangat
menjanjikan karena pemasukannya pasti bahkan bisa bertambah setiap tahunnya.
Permasalahan modal sebenarnya bisa diatasi jika para warga pribumi bekerja sama untuk
membangun usaha, tidak hanya usaha rumah kost, hal ini juga berlaku untuk usaha-usaha
lainnya.

Jatinangor saat ini benar-benar hanya seperti kota musiman. Hal ini terbukti
ketika musim libur tiba, kota ini sudah seperti kota mati, toko-toko ditutup oleh para
pemiliknya. Daerah kost-kostan menjadi sepi, jalanan menjadi lengang, tidak ada mahasiswa
yang berkeliaran. Hal sebaliknya terjadi ketika musim penerimaan mahasiswa baru hingga

5
masa perkuliahan berlangsung, mulai dari pagi hingga malam jalanan selalu ramai, bahkan
ada rumah makan yang aktif selama 24 jam.

1.2. Tuju an

1. Untuk mengetahui kehidupan masyarakat di desa Cintamulya

2. Untuk Mengetahui keadaan geografis desa Cintamulya khususnya RW.5

3. Untuk Memenuhi tugas mata kuliah OKK

4. Untuk Mengetahui permasalahan yang ada di desa cintamulya khususnya RW 5

6
B AB 2 : ISI

2.1. Landasan Teori

Community dalam bahasa yunani adalah “persahabatan”. Sebagai refleksi dari


arti kata tersebut, aristoteles mengemukakan bahwa manusia yang hidup bersama dalam
masyarakat karena mereka menikmati ikatan yang saling bekerja sama, untuk memenuhi
kebutuhan dasar mereka dan untuk menemukan makna kehidupan. Masyarakat dalam
konteks pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat atau community dalam bahasa inggris
atau juga komunitas. Secara etimologis “ community” berasal dari kommunitat yang berakar
pada comunete atau comman.

Community mempunyai dua arti (Talizi,1990-49) :

a. Sebagai kelompok social yang bertempat tinggal di lokasi tertentu, memiliki kebudayaan
dan sejarah yang sama

b. Sebagai suatu pemuliman yang terkecil di atasnya ada kota kecil (town), dan di atas kota
kecil ada kota atau kota besar (city). Hillery (1995) dan lewis (1977) telah menyimpulkan
banyak literature dan mengusulkan empat komponen utama untuk mendefinisikan konsep
komunitas. Pertama dan terutama bahwa komunitas melibatkan manusia. Wilaayah dan
tempat tinggal juga menjadi elemen dalam pembangunan masyarakat. Tetapi., tidak semua
penulis menambahkan wilayah, tanah, atau batas wilayah dalam definisi komunitas mereka.
Wilkinson (1986) berpendapat bahwa komunitas adalah manusia yang hidup bersama dalam
ekologi setempat dengan batasan wilayah yang bias.tatapi beliau menulis kebiasaan batasan
adalah tidak relevan apabila dijadikan salah satu pencaharian karakteristik utama dari suatu
komunitas atau lingkungan.

Thomas Hobber mengemukakan bahwa komunitas adalah sebuah proses alamiah dimana
orang-orang yang hidup bersama untuk memaksimalkan kepentingan mereka, Hobbes merasa
bahwa kepentingan diri sendiri dapat ditemukan dalam kelompok.

Secara etimologi kata desa berasal dari bahasa sansekerta, deca yang berarti tanah
air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Dari perspektif geografis, desa atau village yang
diartikan sebagai “ a groups of houses or shops in a country area, smaller than and town “ .
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewewenangan untuk mengurus
rumah tangganya berdasarkan hak asal-usul dan adat istiadat yang diakui dalam
Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten.

7
Desa menurut H.A.W. Widjaja dalam bukunya yang berjudul “Otonomi Desa”
menyatakan bahwa:4 Desa adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
susunan asli berdasarkasan hak asal-usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam
mengenai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli,
demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Menurut R. Bintarto, berdasarkan tinajuan
geografi yang dikemukakannya, desa merupakan suatu hasil perwujudan geografis, sosial,
politik, dan cultural yang terdapat disuatu daerah serta memiliki hubungan timbal balik
dengan daerah lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, desa adalah suatu kesatuan
wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai system pemerintahan sendiri
(dikepalai oleh seorang Kepala Desa) atau desa merupakan kelompok rumah di luar kota
yang merupakan kesatuan. Pengertian tentang des a menurut undang-undang adalah:

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa Pasal 1 ,7 Desa atau
yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1, Desa adalah Desa dan Desa adat atau yang
disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah Pasal 1,
Desa adalah Desa dan adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut , adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 1, Desa adalah Desa
dan adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

8
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.2. Uraian Kegiatan

A. Anggota

1. Aulia Puteri Farhandina 140210160021 (Kimia/FMIPA)

2. Deviana Solihat 170710160048 (Sosiologi/FISIP)

3. Gandira Geraldi R. 150510160207 (Agroteknologi/FAPERTA)

4. Handy Kislew Pardede 120110160097 (Akuntansi/FEB)

5. Ihza Zulfian Syamkurnia 140210160114 (Kimia/FMIPA)

6. Luthfi Widianto 210110160135 (Perikanan/FPIK)

7. Nabila Ananda Putri 150610160074 (Agribisnis/FAPERTA)

8. Nadia Fauziah Rahmadiani 260110160011 (Farmasi/Fakultas Farmasi)

9. Naida Farhany 170610160097 (Adm. Bisnis/FISIP)

10. Nareswari Fathinah Salma 170610160075 (Adm. Bisnis/FISIP)

11. Nurhabilah 170610160076 (Adm. Bisnis/FISIP)

12. Paranti 180110160060 (Sastra Indonesia/FIB)

12. Resky Gustiana 200110160125 (Ilmu Peternakan/FAPET)

B. Lokasi dan Wa k tu Kegiatan

Lokasi Kegiatan OKK ini dilaksanakan di tiap-tiap desa di Jatinangor, untuk kelompok kami
kebagian desa Cinta Mulya, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dilaksanakan pada tanggal 14 dan 21 oktober 2016, pukul 08.00 – selesai.

9
C. Lapo ran Kegiatan

Tanggal : 14 Oktober 2016

NO KEGIATAN WAKTU
1 Kumpul di Lapangan parkir Aspad 3 07.00 – 08.00
2 Briefing kegiatan 08.00 – 08.30
3 Perjalanan menuju desa 08.30 – 09.15
4 Mencari informasi pada Kepala Desa 09.15 – 09.30
5 Mulai kontak dengan ketua RW masing-masing 09.30 – 09.45
6 Mulai menuju lokasi RT masing – masing 09.45 – 10.00
7 Mencari informasi di masing - masing RT 10.00 – 10.30
8 Pulang 10.30

Tanggal : 21 Oktober 2016

NO KEGIATAN WAKTU
1 Kumpul di Lapangan parkir Aspad 3 07.00 – 08.00
2 Briefing kegiatan 08.00 – 08.30
3 Perjalanan menuju desa 08.30 – 09.15
4 Mulai kontak dengan ketua RW masing-masing 09.15 – 09.45
5 Mulai menuju lokasi RT masing – masing 09.45 – 10.00
6 Mencari informasi di masing - masing RT 10.00 – 10.30
7 Pulang 10.30

D. Data R W 5

Ketua RW: Bapak Irwan

Kontak: 082317692016

Jumlah KK: 289

Luas Wilayah:

Keadaan ekonomi masyarakat: Mayoritas menengah kebawah

Kegiatan aktif: Karang taruna, Pengajian pemuda, Opsih, Olahraga futsal,

Fasilitas: Masjid Jamii di RT 15

Mushola di setiap RT

SDN Mekarwangi dan SDN Paripurna di RW 5

MTS Tarbiyatul A di daerah timur

Posyandu

Pabrik: Insan Sandang, Kahatex, Supratex, Kipstar


10
Permasalahan: -Perekonomian

- Kesehatan

E. Data R T 14

Ketua RT 14: Pak Daria

Jumlah KK: 85 KK

Perbatasan: Cintamulya dan Cisempur

Kegiatan aktif: Shalawat

Riwayat pendidikan masyarakat: Rata-rata lulusan SD, hanya sebagian yang lulus SMA.

B A B 3 : Kesimpulan

Desa Cintamulya adalah salah satu desa yang berada di daerah Jatinangor,
Sumedang. Kegiatan OKK dilaksanakan dengan melakukan survey dan tanya jawab la ngsung
dengan kepala desa Cintamulya, ketua RW 5, juga ketua RT 14. Kegiatan dilakukan setiap
hari Jum’at dengan tujuan menyelesaikan masalah yang berada di desa tersebut khusunya di
RW 5. Sejauh ini, masalah yang dominan di desa Cintamulya adalah keadaan
perekonomian/pengangguran juga kesehatan. Kegiatan di desa Cintamulya sudah sangat
beragam mulai dari kegiatan keagamaan, olahraga, juga kesenian.

11
Lampiran

12
Daftar Pust aka :

- http://kenapaharuskami.blog spot.co.id/
- http://file.upi.edu/Direktori/FIP/ J UR ._P END. _L UAR_ SE K OLAH/ 196111091 98
7031001-MUSTOFA_KAMIL/pe ngertian_masyarakat.pdf
- http://digilib.unila.ac.id/10823/11/BAB%2 0II.pdf
- http://www.kompasian a.com/nawawimnoer/urgent-isu-strategis-kelautan-dan-
perikanan_56d30ceded9673db29977868 .
- https://www.academia.edu/11741773/Pengertian_Kemaritiman .
- http://www.bappenas.go.id/files/9214/4401/4205/8_BAB_6_ISU_STRATEGIS_DA
N_PERMASALAHANNYA.pdf.

13

You might also like