You are on page 1of 4

Journal Of Chemical Process Engineering Vol.02, No.

01, Mei-2017
ISSN = 2527-4457

PENURUNAN KONSENTRASI LOGAM Fe MENGGUNAKAN


KOMPOSIT KARBON AKTIF-KITOSAN

Fitrisea
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia,
Jl. Urip Sumoharjo Km.05 Kota Makassar
Email : fitriseasea@gmail.com

ABSTRAK

Banyaknya sumber logam berat di alam dapat meningkatkan pecemaran khususnya pada perairan yang akan
terakumulasi pada rantai makanan. Keberadaan logam berat dengan konsentrasi melebihi standar seperti logam Fe
sangat membahayakan karna tidak dapat diuraikan oleh tubuh. Tingginya kadar logam Fe dapat dikurangi dengan
dijerap menggunakan adsorben pada proses adsorpsi. Adsorben yang digunakan adalah komposit karbon aktif-
kitosan berbentuk bola. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan karbon aktif cangkang buah
karet pada komposit karbon aktif-kitosan dan waktu adsorpsi terhadap penurunan konsentrasi logam Fe. Komposit
dibuat dengan menambahkan karbon aktif sebanyak 1, 2, dan 3 gram ke dalam larutan kitosan 1% (b/v) kemudian
diteteskan dalam campuran larutan Tripolifosfat 3%-Etanol. Proses adsorpsi dilakukan dengan menambahkan 3
gram (basis basah) komposit ke dalam erlenmeyer yang berisi 50 mL limbah cair buatan (artificial). Sampel diaduk
menggunakan shaker dengan variasi waktu 5, 10, 15, 20, dan 25 menit pada kecepatan 150 rpm. Sampel disaring
kemudian dianalisis menggunakan SSA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu adsorpsi dan
semakin sedikit karbon aktif yang ditambahkan dalam komposit, penurunan konsentrasi logam Fe semakin
meningkat. Kondisi terbaik diperoleh pada variasi penambahan 1 gram karbon aktif dengan waktu adsorpsi 25 menit
yang dapat menurunkan 0,1236 mg logam Fe per gram komposit.

Kata kunci : karbon aktif, kitosan, logam Fe

ABSTRACT

The number of heavy metal sources in the nature has the potential to increase pollution, especially in waters that will
accumulate in the food chain. The presence of heavy metals with high concentrations exceeding standards such as Fe
metal is very harmful because it can not be decomposed by the body. The high levels of the Fe metal can be reduced by
using an adsorbent in the adsorption process. The adsorbent used in this research is a spherical chitosan-activated
carbon composite. The purpose of this research is to know the effects of activated carbon from rubber shell on the
chitosan-activated carbon composite and the adsorption time on the decrease of Fe metal concentration. Composites
were prepared by adding 1, 2, and 3 grams of activated carbon into 1% (w/v) chitosan solution then dropped into a 3%
Tripolyphosphate-Ethanol solution mixture. The adsorption process was carried out by adding 3 grams (wet basis) of
composite into an erlenmeyer containing 50 mL of artificial coal liquid waste. The samples were stirred using a shaker
with time variations of 5, 10, 15, 20, and 25 minutes at a speed of 150 rpm. The samples were filtered and then
analyzed using AAS. The results showed that the longer the adsorption time was and the less activated carbon added in
the composite, the more the decrease of Fe metal concentration gets. The best condition was obtained at variation of 1
gram of activated carbon addition with adsorption time of 25 minutes which can decrease 0.1236 mg Fe
metal for each gram composite.

Keywords: activated carbon, chitosan, Fe meta

1
Journal Of Chemical Process Engineering Vol.02, No.01, Mei-2017
ISSN = 2527-4457

PENDAHULUAN Alat dan Bahan :


Indonesia sebagai negara agraris dan Alat yang digunakan antara lain : kaca
maritim memiliki potensi besar dalam produksi arloji, desikator, neraca digital, Shaker IKA KS
komoditi bersumber kekayaan alam terutama 130 control, Spektrofotometer Serapan Atom
sektor perkebunan dan perikanan. Buah karet (SSA), hot plate, gelas kimia, pipet ukur, buret,
masak terdiri dari 70% kulit buah dan 30% biji ayaka, tanur dan oven. Bahan yang digunakanan
karet dengan berat rata-rata 3 gram/biji (Wizna et. antara lain : Cangkang buah karet, aquadest, asam
al., 2000), sehingga produksi cangkang buah karet sulfat 7%, kitosan serbuk, asam asetat 1%, etanol
yang dihasilkan per tahun adalah 105.919 ton. 99%, sodium trifosfat 3%, formaldehid 0,1M, asam
Limbah cangkang buah karet selama ini nitrat pekat dan serbuk fe.
tidak tertangani dengan baik sehingga akan
menghasilkan bau tidak sedap serta mengurangi Metode :
estetika lingkungan. Limbah cangkang buah karet Memisahkan cangkang buah karet dari
mengandung 15-20% kitin, sehingga dapat buah karet. Mencuci dan menjemur cangkang buah
dimanfaatkan sebagai bahan baku kitin dan karet. Mengecilkan ukuran cangkang buah karet
kitosan (Kelly et. al., 2005). Kitosan memiliki menggunakan lumpang dan alu. Melakukan
kemampuan menjerap logam berat karena kitosan karbonisasi cangkang buah karet pada suhu 500 oC
dapat membentuk kompleks dengan ion logam selama satu jam menggunakan tanur. Menggerus
berat (Kay, 1987 dalam Aryananda, 2017). Salah karbon aktif dan mengayak dengan menggunakan
satu kekurangan dari penggunaan kitosan ini ayakan standar 80, 100, dan 140 mesh. Merendam
adalah pembuatannya yang cukup rumit sehingga karbon aktif dengan ukuran -100 +140 pada
membuat kitosan memiliki harga yang cukup larutan H2SO4 dengan konsentrasi 7% selama 24
mahal. Kitosan dapat dicampur dengan adsorben jam dengan perbandingan 1:4. Menyaring dan
lain seperti karbon aktif yang memiliki harga mencuci karbon aktif menggunakan aquades
relatif lebih murah, sehingga penggunaannya hingga pH hasil pencucian netral. Mengoven
dapat dikurangi tetapi tetap memberikan karbon aktif hasil pencucian pada suhu 110 oC
kemampuan yang tinggi untuk menjerap logam selama 1 jam. Mengaktivasi fisika karbon aktif
berat karna karbon aktif juga memiliki pori yang dalam tanur pada suhu 600 oC selama 60 menit.
dapat mengadsorpsi logam berat. Melakukan pengujian kualitas karbon aktif
Banyaknya sumber logam berat di alam cangkang buah karet yang dilakukan berdasarkan
meningkatkan pecemaran logam berat khususnya SNI No. 06-3730-1995 yang meliputi kadar air,
pada perairan yang akan terakumulasi pada rantai kadar abu, volatile matter dan daya jerap iod.
makanan hingga biota di perairan tersebut. Mencampurkan 1 gram kitosan serbuk ke
Metode untuk mengatasi logam Fe pada dalam 100 mL asam asetat 1% (v/v) dalam gelas
limbah cair sudah banyak diterapkan salah kimia 250 mL. Mengaduk campuran kitosan dan
satunya dengan proses adsorpsi. Pada proses asam asetat menggunakan stirer selama 4 jam
adsorpsi dilakukan penambahan adsorben yang untuk mendapatkan larutan kitosan. Mengaduk
biasanya bersifat renewable dan ramah lingkungan. dan menambahkan 1 gram karbon aktif ke dalam
Pada percobaan ini akan digunakan adsorben larutan kitosan. Membuat larutan koagulan
komposit karbon aktif-kitosan, diharapkan dengan Sodium Tripolifosfat 3% - Etanol 99% sebanyak
penggunaan komposit karbon aktif-kitosan dapat 250 mL dengan perbandingan 4:1. Meneteskan
menurunkan konsentrasi logam berat Fe yang campuran larutan karbon aktif-kitosan melalui
menjadi masalah lingkungan buret dengan kecepatan 1,5 mL/menit ke dalam
campuran koagulan. Melanjutkan pengadukan
selama 7 jam. Mencuci komposit berulang kali
dengan aquades hingga netral. Mengulangi langkah
1 sampai 7 untuk variasi penambahan karbon aktif
METODE PENELITIAN 2 dan 3 gram

2
Journal Of Chemical Process Engineering Vol. 01, No.01, 2016
ISSN = 2527-4457

Memasukkan komposit ke dalam


formaldehida 0,1 M dengan perbandingan 1:1.
Mendiamkan di ruangan terbuka selama 30 menit.
Mencuci komposit dengan aquades hingga netral
Mengisi erlenmeyer 250 mL dengan sampel
limbah cair buatan (artificial) sebanyak 50 mL.
Memasukkan 3 gram komposit dengan variasi
penambahan 1 gram karbon aktif dalam komposit
karbon aktif cangkang buah karet
kitosanformaldehida Melakukan pengadukan Gambar 1.1
sampel menggunakan shaker selama 5, 10, 15,
20 dan 25 menit dengan kecepatan 150 rpm.
Menyaring sampel limbah cair buatan dari hasil KESIMPULAN
proses adsorpsi dan kemudian mengambil filtrat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
untuk dianalisa kadar Fe menggunakan SSA semakin lama waktu adsorpsi dan semakin sedikit
Mengulangi langkah 1 sampai 4 untuk variasi karbon aktif yang ditambahkan dalam komposit,
penambahan karbon aktif 2 gram dan 3 gram. banyaknya logam Fe yang terjerap akan semakin
meningkat. Kondisi terbaik diperoleh pada waktu
HASIL DAN PEMBAHASAN adsorpsi 25 menit dengan penambahan 1 gram
Proses adsorpsi dilakukan menggunakan karbon aktif, yang mana komposit ini dapat
komposit karbon aktif-kitosan dari pertautan menurunkan logam Fe sebanyak 0,1236 mg/g (basis
silang STPP dan kemudian ditambahkan basah) dan 1,1551 mg/g (basis kering).
formaldehida 0,1 M. Variasi yang digunakan
pertama yaitu waktu adsorpsi selama 5, 10, 15, 20, UCAPAN TERIMA KASIH
dan 25 menit. Berdasarkan penelitian Aryananda Terima kasih disampaikan kepada
(2017), menggunakan kitosan hidrogel waktu Fakultas Teknologi Industri, Para Pengelolah
optimum berada pada 50 menit, sehingga pada Journal Of Chemical Process Engineering yang
penelitian ini digunakan rentang waktu yang lebih telah mendanai dan membantu keberlangsungan
rendah dari 5 hingga 25 menit karna penggunaan jurnal ini.
karbon aktif cangkang buah karet yang yang
disalut kitosan. Kemudian limbah logam Fe DAFTAR PUSTAKA
buatan ditentukan konsentrasi awalnya yaitu Aryananda, B. (2017). Pengaruh Waktu Adsorpsi
8,2519 mg/L dengan pH 5. Pada masing-masing Terhadap Penurunan Konsentrasi Logam Fe
variasi ditambahkan 3 gram komposit dengan Dan Mn Menggunakan Kitosan Hidrogel.
variasi penambahan 1, 2, dan 3 gram karbon aktif Politeknik Negeri Ujung Pandang Makassar.
lalu diaduk menggunakan shaker dengan
kecepatan 150 rpm. Febriansyah, B., Chairul., & Yenti, S.R. (2015).
Hasil pengaruh waktu pengadukan dapat Pembuatan Karbon Aktif dari Kulit Durian
dilihat pada Gambar 1.1. Berdasarkan grafik sebagai Adsorbent Logam Fe. Universitas
tersebut dapat dilihat bahwa komposit karbon Riau, Fakultas Teknik. September 30, 2016.
aktif-kitosan dapat menurunkan konsentrasi logam http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFTEK
Fe. Komposit karbon aktif-kitosan memiliki NIK/article/download/8067/7739&sa
kemampuan menjerap logam berat karena
didalamnya terdapat karbon aktif dan kitosan, Kelly Cg., Agbagbo, FK., Holtzapple, M.T. (2005).
dimana karbon aktif memiliki pori-pori yang terisi Lime Treatment of shrimp head waste for the
oleh kitosan yang juga dapat mengikat logam Fe generation of highly digestible animal feed. J
sehingga Fe akan terjerap lebih banyak. of bioresource technology 97:1515-1520.

2
Journal Of Chemical Process Engineering Vol. 01, No.01, 2016
ISSN = 2527-4457

Marlinawati., Yusuf, B., & Alimuddin. (2015).


Pemanfaatan Karbon aktif dari Kulit Durian
(Durio ziberhinus L.) sebagai Adsorben Ion
Logam Kadmium (II). Samarinda,
Universitas Mulawarman. September 30,
2016.
http://jurnal.kimia.fmipa.unmul.ac.id/index.
php/JKM/article/download/40/46

Standar Nasional Indonesia. Air dan Air Limbah-


Bagian 4: Cara Uji Besi (Fe) dengan
Spektrofotometri Serapan Atom(SSA)-nyala.
November 25, 2016.
http://klh.solokkota.go.id/file/1412111630_s
ni-06-6989.4-2004.pdf.

Standar Nasional Indonesia. 1995. Arang Aktif


Teknis (SNI 06-370-1995).Jakarta:Badan
Standardisasi Nasional Indonesia.

Utami, U., Nurmasari, R.., & Murliana, M. (2014).


Kajian Adsorpsi Fe(III) Pada Komposit
Arang Kayu Apu (Pistia Stratiotesl.)-
Kitosan-Glutaraldehida. Universitas
Lambung Mangkurat. Banjarbaru. Januari
17, 2016.
https://fmipa.unesa.ac.id/kimia/wp-
content/uploads/2015/07/66-80-UmiBaroroh.

Wizna, et al.2000. Pemanfaatan Produk fermantasi


biji karet ( Hevea brasiliensis) dengan
Rhizopus Oligosporus dalam ransum ayam
boiler. Seminar Nasional Peternakan dan
Veteriner 18-19 September 2000, Bogor

You might also like