Professional Documents
Culture Documents
Prodi Manajemen
Nama : Trisno Pasaribu
NIm : 11170333
Bab I
Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia
setelah Jakarta dan Surabaya. Medan merupakan kota multietnis yang mana
penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang
berbeda-beda. Selain Melayu sebagai penghuni awal, Medan didominasi oleh etnis
Jawa, Batak, Tionghoa, Mandailing, dan India. Mayoritas penduduk Medan bekerja
di sector perdagangan.
Kota medan merupakan salah satu kota yang tingkat kriminalitasnya sangat
tinggi. Banyak kriminalitas yang terjadi di Medan, salah satunya adalah begal. Begal
melibatkan semua kalangan usia, para pelaku begal tidak peduli terhadap jenis
kelamin, umur bahkan latar belakang keluarga yang mereka begal.
Dalam laman tribunnews.com, Medan (2017), Maraknya kasus pembegalan
yang terjadi pada satu bulan terakhir, cukup meresahkan warga Kota Medan.
Khususnya bagi warga yang hendak bepergian dan pulang kerja pada malam hari.
Dalam laman waspada.co.id, Medan (2017), Aksi kawanan begal dikota
medan merajalela dan mengancam keselamatan pengendara. Dalam aksinya para
bandit jalanan tak sunkan-sungkan melukai korbannya demi mendapatkan harta
benda.
Dalam laman sindonews.com, Medan (2017) Tim Buser Polresta Medan
bersama petugas 14 polsek sejajaran berhasil meringkus sedikitnya 56 orang
tersangka begal di Kota Medan. Selain meringkus para begal yang terdiri dari
sejumlah komplotan, dari para tersangka turut diamankan berbagai barang bukti
termasuk sejumlah senjata tajam yang kerap mereka gunakan untuk melumpuhkan
korbannya.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa maraknya begal dikota Medan
membuat masyarakat yang tinggal disana menjadi gelisah. Jumlah kasus dan pelaku
yang tidak menutup kemungkinan bisa bertambah ini menjadi alsan kuat bagi penulis
untuk menganalisis peran Wali Kota Medan dalam menangani begal. Dalam makalah
ini, penulis akan memfokuskan analisis pada penyebab terjadinya begal di Medan
dan peran Wali Kota Medan dalam menanggulanginya.
1.3Tujuan Penulisan
a) Mendiskripsikan penyebab utama terjadinya begal dikota Medan.
b) Mendiskripsikan peran Wali Kota Medan dalam menangani begal.
1.4Daftar Istilah
a) Begal adalah penyamun (kbbi.kemendikbud)
b) Kriminalitas adalah segala macam aktivitas yang ditentang masyarakat karena
melanggar hokum, sosial dan agama serta merugikan baik secara psikologis atau
ekonomis (kartono:1999)
c) Marak adalah meningkat, ramai, mencolok berseri (kbbi.kemendikbud)
d) Bandit adalah penjahat, pencuri (kbbi.kemendikbud)
1.5Sistematika Penyajian
Makalah ini disusun dalam 3 bab. Bab pertama berupa pendahuluan yang
berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan daftar
istilah. Bab kedua berisikan tentang pembahasan. Bab ketiga berisi
kesimpulan masalah dan daftar pustaka.
Bab II
Pembahasan
Dari data yang sudah saya analisis dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal
yang menjadi penyebab maraknya begal di Medan yaitu, minimnya lapangan pekerjaan,
minimnya lampu jalan, kemiskinan dan pengaruh dari narkoba.
Wali Kota Medan juga berperan aktif dalam memberantas begal dikota Medan.
Salah satu tindakan yang dilakukan Wali Kota Medan adalah berkoordinasi dengan seluruh
unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda),hal ini disebabkan karna kasus
begal ini tidak bisa diserahkan kepada polisi saja dan dibutuhkan juga kerja sama dari semua
masyarakat karna jumlah personi aparat kepolisian yang terbatas.
Daftar Pustaka