Professional Documents
Culture Documents
PENGUSUL
1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian : Perancangan Kapal Ikan untuk Nelayan Lamongan
Kode/Nama Rumpun Ilmu :
Ketua Peneliti:
a. Nama Lengkap : Kharisma Wahyu Lestari
b. NRP : 0615040003
c. Jabatan Fungsional : Mahasiswa
d. Program Studi : Teknik Desain dan Manufaktur
e. Alamat : Keputih gg3c no.62 Surabaya
e. Nomor HP : 083832480282
f. Alamat surel (e-mail) : kharismawahyu22@gmail.com
Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Desain dan Manufaktur Ketua Peneliti,
Menyetujui,
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat PPNS
2
DAFTAR ISI
Isi Halaman
Sampul ............................................................................................................................. 1
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3
RINGKASAN.................................................................................................................. 4
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................................. 5
1.1. Latar belakang ................................................................................................... 5
1.2. Perumusan masalah ........................................................................................... 6
1.3. Tujuan................................................................................................................ 6
1.4. Manfaat .............................................................................................................. 6
1.5. Batasan masalah ................................................................................................ 7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 8
2.1 Peraturan Tentang Pemadaman Api .................................................................. 8
2.2 Faktor Geografis Sungai ................................................................................... 12
2.3 Kapal Fire Rescue ............................................................................................. 12
2.4 Tahanan Kapal ................................................................................................ 12
2.5 Rencana Umum ............................................................................................... 13
BAB 3. METODE PENELITIAN ................................................................................... 15
3.1 Tahapan-Tahapan Penelitian .............................................................................. 15
3.2 Analisis Kebutuhan Desain ................................................................................ 16
3.2.1 Perangkat Keras (Hardware) .................................................................... 16
3.2.2 Perangkat Lunak (Software)...................................................................... 16
3.3 Desain dan Perencanaan Sistem ......................................................................... 16
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 17
BAB 5. PENUTUP .......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 21
3
RINGKASAN
Besarnya jumlah daerah maritime di Indonesia menjadikan hal yang sangat perlu
untuk dimanfaatkan. Pencaharian penduduk sekitar pesisir sebagian besar sebagai
nelayan. Perahu yang digunakan yaitu kapal ikan tradisional kebanyakan
menggunakan bahan kayu. Sekarang ini, bahan kayu cukup memiliki harga yang
tinggi. Alternative yang dapat ditawarkan yaitu mengubah bahan dari kapal dari
fiberglass. Fiberglass terbuat dari dua paduan bahan dengan harga yang relative
lebih terjangkau. Selain itu, pemakaian fiberglass lebih lama dan lebih tahan
terhadap alam dipadamkan. Hal ini perlu diperhatikan dengan memperhitungkan
faktor geografis, social, dan ekonomis kapal. Sehingga desain menghasilkan kapal
yang efektif dan efisien. Pesisir kabupaten Sumenep Pulau Madura cukup padat
penduduk serta rata – rata pencaharian masyarakat sangat memanfaatkan pesisir
laut.
Keyword : kapal ikan, fiberglass, padat penduduk.
4
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1.1. Salah satu contoh kapal ikan tradisional dari kayu.
5
Di kemajuan teknologi, sebagian masyarakat produksi kapal sudah mulai mencoba
membuat kapal ikan dengan bahan fiberglass. Fiberglass merupakan salah satu bahan
komposit yang merupakan paduan dari dua bahan yang mempunyai sifat fisika dan kimia
yang berbeda dimana perbedaan tersebut masih dapat terlihat secara mikroskopik maupun
makroskopik dalam paduan akhir material komposit tersebut. Pemanfaatan dua bahan
paduan membuat harga serta waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan relative lebih
terjangkau. Selain itu, keungulan yang dapat di jadikan sebgai pertimbangan yaitu
mengenai jangka waktu penggunaan kapal tersebut dimana menggunakan fiberglass akan
lebih tahan lama.
Gambar 1.2. Salah satu contoh kapal ikan ikan dari fiberglass.
Perhitungan ekonomi yang semakin tinggi serta besarnya penduduk yang tinggal
didaerah pessisir pantai dengan memanfaatkan nelayan sebagai mata pencaharian
utamanya, menggerakkan penduduk sekalian untuk lebih cenderung membuat kapal
modern dengan memperhitungkan kelebihan – kelebihan yang dimiliki kapal fiberglass.
Oleh karena itu, perlu di gerakkan penduduk sekitar pesisir pantai memproduksi kapal
ikan dari bahan fiberglass.
6
1.3. Tujuan
Tujuan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1.3.1. Membuat basic design kapal ikan fiberglass dengan mempertimbangkan faktor
kecepatan yang dapat ditempuh oleh kapal.
1.3.2. Mengetahui daya yang digunakan pada kapal ikan dengan ukuran panjang 30 m.
1.3.3. Mendapatkan jumlah kebutuhan bahan bakar pada saat kapal melakukan operasi
pemadaman.
1.4. Manfaat
Manfaat dari penelitian adalah:
1.4.1. Membuat desain kapal ikan fiberglass dengan kondisi yang sesuai dengan
kebutuhan dan karaktristik di Kabupaten Sumenep, Madura.
1.4.2. Sebagai sarana alternative terhadap tingginya harga kapal trasidional dari kayu.
1.4.3. Pengembangan ilmu pengetahuan untuk menunjang Industri Kemaritiman.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Kabupaten Sampang Sampang 1,152 876,950
9
2.4. Bentuk Lambung serta Halauan Kapal yang Direncanakan
Secara umum, kapal penangkap ikan komersial dapat diklasifikasikan berdasarkan
desain, jenis hewan laut yang ditangkap, metode penangkapan ikan yang digunakan, dan
asalnya. Berdasarkan FAO, kapal penangkap ikan yang beroperasi di seluruh dunia
mencapai empat juta kapal, dengan 1.3 juta merupakan kapal yang dilengkapi dengan
geladak. Hampir seluruh kapal bergeladak memiiki mesin, dan 86%-nya berlabuh Asia.
10
merupakan jenis lambung yang cukup mudah dibuat. Selain itu round bottom hull yang
merupakan type lambung single hull.
Kelebihan Round Bottom Hull
1. Cocok untuk digunakan pada fungsi dengan kecepatan rendah.
2. Keseimbangan yang dapat stabil.
11
Pada perencanaan kapal ikan pada daerah kabupaten Sumenep, Madura
menggunakan bentuk linggi haluan kapal sendok (spoom bow). Kapal sendok merupakan
linggi kapal dengan bentuk radius atau menyerupai sendok.
12
serta daya yang digunakan dalam sekali berlayar. Setelah menentukan jenis mesin dan
daya yang digunakan maka dalam diketahui pula berapa bahan bakar yang dibutuhkan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan tersebut adalah :
• Dimensi.
Ukuran dan berat dari peralatan serta ruangan tempat peralatan tersebut harus sesuai dan
diusahakan seminimal mungkin karena ruangan kapal sebesar-besarnya dapat digunakan
untuk payload muatan, dengan tetap mempertimbangkan faktor tata letak dan korelasi
antara muatan serta kesesuaian fungsi dan jalur kerjanya.
• Pengoperasian
Pengoperasian kapal dan segenap peralatannya harus mudah, efektif, efisien, dan nilai
gunanya tinggi serta handal.Disamping itu perlu dipertimbangkan perencanaan system
yang sederhana.Hal ini penting artinya dalam pengurangan personel awak kapal dan
penekanan biaya perawatan serta operasional kapal.
• Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan harus tepat dan cepat serta dalam prosesnya mudah.
Pertimbangan lain adalah suku cadang yang mudah dan murah mendapatkannya.Pada
jenis kapal dan lambungnya. Dari perhitungan hambatan ini akan didapatkan juga
perkiraan kebutuhan mesin yang digunakan.
Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum:
1. Penentuan besarnya volume ruang muat, type dan jenis muatan yang dimuat.
2. Metode dari sistem bongkar muat.
3. Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari type mesin dan
dimensi mesin.
4. Penentuan dimensi kapal (L, B, H, T).
5. Lines plan yang telah dibuat sebelumnya.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Lines plan
Validasi desain
kapal
Ya
3D Modeling
Selesai
14
3.2. Analisis Kebutuhan Desain
Analisa kebutuhan Desain merupakan langkah-langkah untuk mengetahui
kebutuhan system apa sajakah yang akan dibangun dan dibutuhkan untuk menyiapkan
desain yang akan dibuat pada perancangan kapal. Analisis Kebutuhan Desain ini
bertujuan mempermudah proses perancangan desain kapal yang akan dibuat. Disamping
itu, teknologi – teknologi yang dibutuhkan adalah :
3.2.1. Perangkat Keras (Hardware)
Dalam perencanaan desain kapal dan untuk running modeling maka diperlukan
perangkat PC dengan spesifikasi tertentu untuk menunjang proses pengerjaan agar
cepat dan tanpa terkendala waktu running modelingnya, maka kebutuhan perangkat
keras untuk menunjang modeling kapal adalah:
a. Laptop.
b. Mouse
3.2.2. Perangkat Lunak (Software)
Dalam suatu perancangan kapal dibutuhkan beberapa software pendukung untuk
pengerjaan gambar detail drawing, simulasi 3D, dan running modeling. Kebutuhan
perangkat keras untuk menunjang modeling kapal adalah:
a. Maxsurf
b. AutoCAD
c. Microsoft Excel
d. Microsoft Word
e. PDF
15
Maka dilakukan perencanaan kapal yaitu :
3.4.
Analisa dan Memasukkan ukuran Perencanaan
pengumpulan data utama 3.5. desain kapal
desain kapal
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa dan Pengumpulan data
Dengan kemajuan zaman yang sangat tinggi angka kebutuhan masyarakat maka
perlu diberikan solusi, baik secara lansgung maupun tidak dalam jangka waktu yang
lama yaitu dengan menggunakan dengan menggunakan kapal berbahan fiberglass.
Memanfaatkan teknologi untuk lebih mudah serta menghemat biaya namun waktu
penggunaan yang relative lebih lama. Penggunaan kapal nelayan yang sudah dimiliki
oleh masyarakat pesisir dinilai sangat ekonomis dan mudah untuk proses pembuatannya
17
Gambar 4.2 .Data Frame of References kapal
Dengan B yang kecil serta T setinggi 2,5 m untuk sekala kapal nelayan diharapkan
memiliki stabilitas yang tinggi untuk beroperasi.. Dengan mengutamakan keamanan,
kenyamanan dan efisiensi waktu maka kapal ini dapat dipacu dengan kecepatan 7- 9 Knot.
18
Gambar 4.4. Lines Plan yang didesain.
19
Gambar 4.6 Tabel Hidrostatik kapal yang didesain.
20
Gambar 4.8. Grafik daya terhadap kecepatan.
Dari daya motor yg didapat dan bentul lambung maka di simulasikan dalam software
Hullspeed akan diketahui bentuk aris air yang dilewati oleh kapal
21
Karena kapal ikan tidak terlalu membutuhkan kecepatan yang tinggi, maka dipilih
kecepatan 8 knots dengan daya mesin 153 Hp.
22
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berikut spesifikasi kapal Fire Rescue yang telah didesain:
L = 30 m
B = 6,5 m
D=4m
Draft = 2,4 m
Vs = 8 knots
5.2. Saran
1. sebaiknya gambar harus lebih detail untuk memudahkan pembuatan proses fabrikasi.
2. Sebaiknya perencanaan dilakukan lebih matang untuk membuat desain kapal lebih t
terperinci.
3. sebaiknya pemilihan tempat berdasarkan survey lapangan agar mengetahui secara
keadaan secara langsung.
23
DAFTAR PUSTAKA
(2016). Retrieved from Ilmu Bangunan Kapal, Nautik, TEKNIKA:
http://www.maritimeworld.web.id/2010/11/pengertiakontruksi-haluan-dan-buritan.html
DR. IR. DIETRIECH G. BENGEN, D. (2014). EKOSISTEM DAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT SERTA.
Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, 28.
Farid, F. (2013). Retrieved from Untuk Maritim Madura:
http://ilmukelautan.trunojoyo.ac.id/penelitian-dan-pengabdian/halaman-contoh/
lasabuda, r. (2013). PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN DALAM PERSPEKTIF NEGARA
KEPULAUAN REPUBLIK INDONESIA. Jurnal Ilmiah Platax, II(geografis wilayah Indonesia), 2.
MONINTJA, P. D. (2014). pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. PEMANFAATAN
SUMBERDAYA PESISIR DALAM, 56.
Produk FIber. (2014). Retrieved from http://www.produkfiber.com/berbagai-keunggulan-yang-
dimiliki-oleh-kapal-fiberglass/
Setiyano. (2010). Retrieved from http://www.alamikan.com/2014/12/bentuk-kasko-dan-bagian-
kapal-perikanan.html
Wikipedia . (2015). Retrieved from wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madura
24