Professional Documents
Culture Documents
e-mail: ratriyuanitar@gmail.com
Abstract
Cervical cancer was very dangerous disease that attacks many women and can cause death, one form of cervical
cancer prevention can be done by IVA test method. The study aims to explore the experience of WUS in the
participation of cervical cancer early detection program with IVA test. The research used qualitative research
design with phenomenology approach. The population of this study were WUS who had participated in early
detection of cervical cancer with IVA test in Jatinom Community Health Center work area with 67 people, with 7
participants. Data collection was done by in-depth interview and data analysis of Colaizzi method. The results of the
study identified ten themes: (1) dangerous diseases affecting female organs, (2) knowledge and attitude of WUS on
cervical cancer, (3) emotional condition of WUS on cervical cancer, (4) early detection method of cervical cancer
effective and economical , (5) WUS motivation in IVA participation, (6) emotional condition of WUS when passing
IVA test, (7) media of information delivery, (8) daily reproductive care of WUS organ, (9) Improvement of
reproductive health service, (10) ) Satisfaction of IVA test service. The conclusion in this research is WUS
experience face to face with cancer patient is one of the trigger to be able to motivate WUS in participation of IVA
test.
Abstrak
Kanker serviks merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang banyak menyerang wanita dan dapat menyebabkan
kematian, salah satu wujud pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan metode IVA test. Penelitian
bertujuan untuk menggali pengalaman WUS dalam partisipasi program deteksi dini kanker serviks dengan IVA test.
Penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi penelitian ini adalah
WUS yang sudah berpartisipasi dalam deteksi dini kanker serviks dengan IVA test di wilayah kerja Puskesmas
Jatinom dengan jumlah 67 orang, dengan partisipan 7 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara
mendalam dan analisa data metode Colaizzi. Hasil penelitian mengidentifikasi sepuluh tema: (1) Penyakit berbahaya
yang menyerang organ kewanitaan, (2) Pengetahuan dan sikap WUS tentang kanker serviks, (3) Kondisi emosional
WUS terhadap penyakit kanker serviks, (4) Metode deteksi dini kanker serviks yang efektif dan ekonomis, (5)
Motivasi WUS dalam partisipasi IVA test, (6) Kondisi emosional WUS saat menjalai IVA test, (7) Media
penyampaian informasi, (8) Perawatan organ reproduksi WUS sehari-hari, (9) Peningkatan pelayanan kesehatan
reproduksi, (10) Kepuasan pelayanan IVA test. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengalaman WUS
berhadapan langsung dengan penderita kanker merupakan salah satu pemicu untuk dapat memotivasi WUS dalam
partisipasi IVA test.
Kata kunci: Kanker Serviks, Wanita Usia Subur (WUS), IVA test.
kasus baru dan sekitar 70% kematian akibat
PENDAHULUAN kanker didunia setiap tahunnya terjadi di
Afrika, Asia, dan Amerika Tengah dan
Kanker merupakan istilah umum Selatan. Diperkirakan kasus kanker tahunan
untuk sekelompok penyakit yang dapat akan meningkat dari 14 juta pada tahun 2012
mempengaruhi setiap bagian tubuh manusia. menjadi 22 juta dalam dua dekade berikutnya
Kanker merupakan tumor ganas ataupun (BAPIN-ISMKI, 2014, h1).
neoplasma yang kemudia mengalami metastase Kanker serviks merupakan keganasan
dari bagian tubuh tertentu dan menyebar ke yang berasal dari serviks. Serviks merupakan
bagian tubuh lain. Penyakit kanker merupakan sepertiga bagian bawah uterus, berbentuk
salah satu penyebab kematian utama di dunia. silindris, menonjol dan berhubungan dengan
Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian vagina melalui ostium uteri eksternum. Kanker
didunia disebabkan oleh kanker, lebih dari 60% mulut rahim merupakan kanker terbanyak
kelima pada wanita di seluruh dunia. Penyakit WUS atau 0,30 persen. Persentase ini masih
ini banyak terdapat pada wanita Amerika Latin, sangat jauh dari target yang ditetapkan sebesar
Afrika, dan negara-negara berkembang lainnya 10 persen. WUS yang mengikuti pemeriksaan
di Asia, termasuk Indonesia. Pada wanita- IVA test di kabupaten Klaten mencapai 1,49
wanita Suriname keturanan Jawa, terdapat persen (Depkes Jateng, 2015, h52).
insidensi yang lebih tinggi dibandingkan Departemen Kesehatan (Depkes) Kabupaten
dengan keturunan etnis lainnya (Rasjidi, 2009, Klaten memaparkan pada tahun 2016 IVA test
h103). sudah diselenggarakan di seluruh puskesmas
World Health Organisation (WHO) yang ada di kabupaten Klaten. Tujuan program
(2014, h27) menyatakan kanker serviks pada ini untuk memenuhi Program Nasional
umumnya di derita oleh wanita yang tinggal di Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam
daerah-daerah yang kurang berkembang Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada
dengan perkiraan 445 000 kasus baru pada Perempuan di Indonesia. Hasil kegiatan
tahun 2012 (84% dari kasus baru di seluruh tersebut adalah WUS yang telah melakukan
dunia), sekitar 270 000 wanita meninggal IVA test sebanyak 2409 WUS, dengan
karena kanker servik lebih dari 85% dari diperoleh IVA positif 236 WUS.
kematian ini terjadi di negara berpendapatan Puskesmas Jatinom mempunyai
rendah dan berkembang. Taraf kesehatan yang program inovasi yang saat ini di kembangkan
cenderung rendah merupakan dampak dari adanya program deteksi dini kanker rahim
masyarakat yang tinggal di negara berkembang IVA test yang diberi nama “ Batari Ratih”.
dengan pendapatan perkapita yang rendah, hal Program ini sudah berjalan sejak Januari tahun
ini disebabkan oleh sulitnya masyarakat untuk 2016 pelayanan dibuka pada hari rabu pada
memperoleh pelayanan kesehatan, sehingga setiap minggunya. Pada awal program ini
banyak penyakit terminal yang terlambat untuk dimulai dengan penyuluhan tentang penyakit
ditangani, salah satunya adalah kanker serviks. kanker serviks kepada beberapa kelompok
Kanker serviks dapat dicegah dan WUS di wilayah kerja Puskesmas Jatinom, ada
disembuhkan apabila diketahui sejak awal atau 67 WUS yang sudah melaksanakan
pada tahap lesi pre kanker, hal ini dapat pemeriksaan IVA test dengan ditemukan IVA
dilakukan dengan cara deteksi dini kanker positif 4 WUS. Namun setelah pengenalan dan
serviks (Rasjidi, 2010, h10). Deteksi Dini pemeriksaan awal program ini kesadaran WUS
kanker ialah usaha untuk mengidentifikasi untuk berpartisipasi dalam program IVA test
penyakit atau kelainan yang secara klinis ini menurun, diketahui hanya 3 WUS yang
belum jelas dengan menggunakan test. Deteksi memeriksakan diri ke puskesmas dan itu
lesi pra kanker dapat dilakukan dengan bukan kesadaran sendiri melainkan mendapat
beberapa metode, yaitu : 1. Papsmear rujukan dari dokter untuk melakukan IVA test
(konvensional atau liquid-base cytology /LBC tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
), 2. Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), 3. mendapatkan pemahaman mendalam tentang
Inspeksi Visual Lugoliodin (VILI). American arti dan makna pengalaman diri WUS tentang
Collage of obstrictian and gynekologi upaya untuk melakukan deteksi dini kanker
(ACOG), mengeluarkan panduan bahwa setiap serviks dengan menggunakan IVA test,
wanita harus melakukan test pap untuk sebagai wujud perawatan reproduksi bagi
skrining kanker mulut rahim saat 3 tahun dirinya .
pertama dimulainya aktivitas seksual atau saat
usia 21 tahun (Rasjidi, 2009, h107).
Puskesmas biasanya dilaksanakan METODE
program deteksi dini kanker serviks dengan Penelitian ini merupakan penelitian yang
menggunakan IVA test. IVA test merupakan menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif
tes visual dengan menggunakan larutan asam adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
cuka (asam asetat 2 %) dan larutan iosium deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
lugol pada serviks dan melihat perubahan orang dan perilaku yang dapat diamati secara holistik
warna yang terjadi setelah dilakukan olesan. (utuh) (Bogdan&Taylor, 1975, h5; Moelong, 2016, h4).
Tujuannya adalah untuk melihat adanya sel Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian
yang mengalami displasia sebagai salah satu ini untuk dapat menggali atau mengeksplorasi suatu
metode skrining kanker mulut rahim (Rasjidi, kelompok atau populasi tertentu, dalam hal ini adalah
2009, h108). Wanita Usia Subur (WUS) untuk dapat mengetahui
Jumlah WUS yang dilakukan deteksi permasalahan secara detail dan mendalam tentang
dini dini kanker leher rahim di Jawa Tengah perilaku WUS dalam menjaga kesehatan reproduksinya
tahun 2015 yang dilaporkan sebanyak 18.954 dengan menggunakan pendekatan fenomenologi.
Selain dari media elektronik informasi juga Dukungan sosial merupakan sebuah wujud
diperoleh dari lingkungan. dari hubungan interpersonal yang melibatkan perhatian
“dari temen, biasane wong wedok-wedok tanya emosional (kepedulian, dorongan/motivasi, empati),
koe keputuhan ra.. keputihan raa ngono...” bantuan (informasi, biaya), dan afirmasi berupa suatu
(P2) saran yang membangun atau pengakuan. Keluarga
“Ya mbak titis itu mbak saya tau pertama merupakan kelompok pendukung utama untuk dapat
kali..” (P5) memberikan dukungan sosial yang dapat mendukung
dalam hal pemeliharaan kesehatan dan peningkatan
Petugas Kesehatan, terdapat empat partisipan perilaku kesehatan (Pender, 2002, h242).
yang mengungkapkan mendapatkan sumber informasi Partisipan mengungkapkan hal yang mendasari
dari petugas kesehatan untuk berpartisipasi dalam IVA test adalah ketika
“dari puskesmas dulu.. kan pusyandu ada to, mengetahui dan melihat secara langsung seorang wanita
terus woro-woro itu..” (P4) yang terkena kanker serviks, seperti tetangga atau
“puskesmas saat pengarahan..” (P5) saudaranya. Ketika partisipan berhadapan langsung
dengan penderita, maka perasaan cemas atau takut
muncul sehingga partisipan mempunyai inisiatif untuk
menjaga kesehatannya salah satunya dengan mengikuti Sungkan, hasil penelitian ini mengidentifikasi adanya
program IVA test. perasaan sungkan atau malu ketika menjalani IVA test,
Hal ini sesuai dengan penelitian kualitatif hal ini diungkapkan oleh dua partisipan karena bagian
Suarniti (2017, h5) yang mengidentifikasi faktor-faktor yang diperiksa adalah bagian yang paling sensitif
yang mendorong WUS untuk tidak melakukan IVA test sehingga partisipan merasa sungkan.
salah satunya adalah tidak adanya dukungan suami dan “Malu mbak.. hahaha. Kan dibuka-buka
keluarga untuk melakukan IVA test. Suami dan disuruh buka celana” (P1)
keluarga merupakan orang terdekat dengan WUS dalam “paling utama ya malu itu dibagian itu ya
berinteraksi dan dalam mengambil keputusan terutama sungkan aja”(P5)
dalam menentukan kemana akan mencari pertolongan Senang, partisipan mengungkapkan
dan pengobatan. Suami di dalam keluarga mempunyai perasaan senang ketika proses IVA test sudah
peranan dalam pengambilan keputusan dan biaya. selesai. Perasaan tersebut timbul setelah
mengetahui hasil IVA test negatif dan kondisi
Tema 6: Metode deteksi dini kanker serviks yang organ reproduksi partisipan baik-baik saja.
efektif dan efisien “Kalau pas habis tau hasilnya ya Seneng, kan
yo setidake apik.. gaada gejala pripun-
pripun” (P3)
Cara deteksi dini kanker serviks, lima dari
“Perasaannya, kalau saya tidak mempunyai
tujuh partisipan mengatakan suatu cara untuk
penyakit itu ya lega lah..” (P4)
mengetahui penyakit kanker serviks lebih dini sehingga
Para partisipan mengungkapkan pada saat
masih bisa diobati atau dicegah.
sebelum melakukan IVA test timbul perasaan takut dan
“Ya deteksi dini kanker serviks lebih dini
sungkan atau malu, karena pada saat itu belum
mbak, priksanya paling ndak tiap tahun sekali
mengatahui prosedur yang akan dilakukan pada saat
ya..” (P1)
pemeriksaan. Partisipan mengatakan ketakutan yang
Efektif dan ekonomis, IVA test lebih murah
muncul didasari dari persepsi atau pikiran partisipan
daripada papsmear dan lebih bisa terjangkau oleh
prosedur yang akan dilakukan dapat menimbulkan rasa
kalangan masyarakat ekonomi menengah kebawah,
sakit seperti orang akan melahirkan.
sementara partisipan lainnya mengatakan bahwa IVA
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Soldan,
test merupakan metode yang mudah dan cepat dilakukan
Bayer, Cabrera (2010, h51) yang menjelaskan perasaan
oleh petugas kesehatan
takut dan malu merupakan perasaan utama yang
“Itu lebih murah dari papsmear ya mbak. Ya
muncul di dalam diri perempuan ketika melakukan
lebih terjangkau lah dimasyarakat biasa
papsmear karena merasa sungkan dengan petugas
seperti saya ini” (P4)
kesehatan saat harus membuka pakaian dan apabila
Marliana (2014, h1340) mengungkapkan
bertemu dengan petugas kesehatan lawan jenis.
bahwa Inspeksi visual dengan asam asetat merupakan
Perasaan khawatir muncul ketika partisipan berfikir
cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim
bagaimana jika dirinya terdiagnosa penyakit kanker
sedini mungkin karena beberapa keuntungannya antara
serviks tersebut sehingga WUS tidak mau untuk
lain: murah biayanya, nyaman karena prosedurnya tidak
melakukan pemeriksaan papsmear (Agustin, 2015, h69)
rumit, tidak memerlukan persiapan, dan tidak
menyakitkan. Praktis karena dapat dilakukan dimana
saja, tidak memerlukan sarana khusus, mudah, karena Tema 8: Perawatan organ reproduksi WUS sehari-
dapat dilakukan oleh bidan dan perawat yang terlatih, hari
juga memiliki keakuratan sangat tinggi dalam
mendeteksi lesi atau luka pra kanker, yaitu mencapai 90 Kimiawi, dua partisipan mengungkapkan
persen. menggunakan sabun khusus daerah kewanitaan untuk
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Basu, et merawat kesehatan organ reproduksinya.
all (2015, h864) yang menyatakan bahwa test IVA “Saya kan pernah pakai apa itu, lactasic kata
memiliki nilai sensitifitas yang cukup baik untuk bu bidan itu gak baik” (P1)
digunakan sebagai alat skrining kanker serviks dengan “pake kristal x itu..” (P2)
nilai sensitifitas 69,4% dan nilai spesifikasi 83,4%, Herbal, hasil penelitian ini mengidentifikasi
dengan keuntungan utama dalam pemeriksaan ini adalah selain menggunakan sabun khusus area kewanitan,
hasil pemeriksaan dapat diterima oleh pasien dalam satu enam dari tujuh partisipan rutin menggunakan rebusan
waktu atau dalam sekali kunjungan. Penelitian air sirih baik untuk dikonsumsi secara langsung atau
Sankaranarayanan (2014, h415) menyebutkan IVA test hanya untuk sekedar membersihkan daerah kewanitaan
merupakan alat skrining yang tepat digunakan di negara “Kadang-kang pakai air sirih tapi gak tiap
berkembang dan berpenghasilan menengah karena IVA hari..” (P1)
test merupakan suatu metode skrining yang cepat, serta “Kalau biasanya tuh pakai kayak apa itu
dengan biaya yang terjangkau. mbak sirih..” (P3)
“Kalau saya itu mbak daun sirih satu minggu
Tema 7: Kondisi emosional WUS saat menjalani sekali..” (P4)
IVA test
Obat dari bahan alami telah digunakan
masyarakat indonesia sejak berabad-abad dalam
Cemas, pada saat awal sebelum proses IVA test seluruh
lingkup pengalaman secara turun menurun. Pengobatan
responden mengatakan merasa cemas dan takut karena
herbal kembali disukai dimasa sekarang ini karena lebih
belum mengetahui apa saja yang akan dilakukan saat
alami. Pengobatan dengan herbal memiliki dasar
pemeriksaan IVA test.
hukum yaitu permenkes RI No
“Takutnya itu lo ini mau diapain gitu” (P1)
1109/Menkes/PER/IX/2007 yang menyatakan bahwa dilakukan penyuluhan pada kelompok kontrol sebanyak
pemanfaatan obat tradisional adalah sebagai upaya 45,7%, sedangkan sesudah penyuluhan menjadi 71,4%
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Maytasari, bahwa ada pengaruh dalam pemberian pendidikan
2010, h4). kesehatan dengan leaflet tentang kanker serviks
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terhadap minat ibu untuk melakukan papsmear.
Maytasari (2010, h39) yang menyatakan bahwa
penggunaan rebusan daun sirih lebih efektif untuk Tema 10: Kepuasan pelayanan IVA test
menjaga kebersihan area kewanitaan dibandingkan
dengan sabun resik V dengan hasil rerata diameter pada
Alur pelayanan, hasil penelitian ini
zona hambatan dikitahui bahwa minyak atsiri pada daun
mengidentifikasi bahwa dua partisipan puas dengan alur
sirih hijau pada semua konsentrasi menghasilkan zona
pelayanan IVA test di puskesmas jatinom yang mudah
hambatan paling besar yaitu 25% dibanding minyak
dan cepat sehingga jelas dalam proses pendaftaran
atsiri pada daun sirih merah dan sabun resik V yang
sampai dengan selesai pemeriksaan IVA test
mempunyai zona hambatan 15% dan 20%.
“Bagus, ya ibarat kan kayak nak dulu kan
telgalyoso itu kan rodo nak pakai bpjs gitu kan
Tema 9: Peningkatan pelayanan program rodo di ngel-ngel, nak sekarang kan bagus”
reproduksi (P2)
Petugas Kesehatan, hasil penelitian ini
Penyebaran Informasi, partisipan dalam mengidentifikasi kepuasan partisipan terhadap
penelitian ini mengungkapkan harapannya kepada pelayanan kesehatan dari segi kinerja petugas
petugas kesehatan ataupun pelayanan kesehatan untuk kesehatan. Tiga dari tujuh partisipan mengungkapkan
dapat lebih mengadakan atau menyampaikan informasi senang dengan kinerja petugas kesehatan yang ramah
terkait dengan kesehatan khususnya kesehatan wanita dan sangat kooperatif.
sehingga dapat meningkatkan pemerataan pengetahuan “Udah bagus mbak, bu bidannya juga
masyarakat. menyenangkan. Awalnya kita takut kan belum
“Ya semoga aja ada peningkatan pelayanan tau tapi di slamur, di ajak ngobrol jadi gak
mbak, ada yang banyak peduli tentang terasa” (P3)
kesehatan kewanitaan seperti diperbanyak Kualitas program, satu partisipan
sosialisasi atau penyuluhan di posyandu gitu, mengungkapkan tentang kepuasannya terhadap
kayak deteksi dini kanker payudara soalnyakan program IVA test di Puskesmas Jatinom karena bisa
penting buat kita untuk kesehatan kita itu”(P1) memotivasi para wanita untuk lebih peduli terhadap
Keberlanjutan dan inovasi program kesehatan kesehatannya, karena kesehatan merupakan hal yang
reproduksi, partisipan juga berharap adanya sangat penting
keberlanjutan program deteksi dini kanker serviks dan “Sangat bagus, itu untuk memotivasi wanita
program-program baru yang dapat menunjang kesehatan usia subur untuk tau keadaannya penting
wanita sekali, daripada ketauan di akhir”
“Lebih ditingkatkan lagi aja mbak, Kepuasan merupakan suatu evaluasi perasaan
pelayanannya kan kemarin yang tau juga cuma dari suatu kinerja atau pelayanan sejauh mana suatu
sedekit, Cuma 10 perdesa gitu kayak dikasih kinerja, produk ataupun pelayanan dapat memenuhi
batasan”(P4) harapan ( Kotler&Amstrong, 2001, h9; Priyono, 2014,
Promosi kesehatan merupakan intervensi atau h249).
upaya yang dapat mempengaruhi kesehatan individu, Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
kelompok, atau masyarakat. Promosi kesehatan berupa Anjaryani ( 2009,h66) yang mengidentifikasi faktor-
suatu pendidikan kepada individu, kelompok, atau faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien terhadap
masyarakat yang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan perawatan di Rumah sakit dengan hasil
kesehatan yang kondusif dan perubahan perilaku kepuasan pasien ditinjau dari aspek kemampuan
kesehatan yang lebih baik (Blum, 1974; Notoatmodjo, pelayanan yang akurat, daya tanggap dan kecepatan
2012, h21). pelayanan, serta rasa empati dan komunikasi yang baik
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh petugas kesehatan
Herfanda, Anjarwati (2014, h5) menunjukkan hasil
minat WUS dalam pemeriksaan papsmear sebelum