Professional Documents
Culture Documents
Masyarakat Indonesia
Ketika Orde Baru tumbang, setiap kalangan menuntut kembali hak-hak politiknya yang
selama bertahun-tahun dikerangkeng oleh negara.
Pada orde reformasi ini terjadi ledakan partisipasi politik. Ledakan ini terjadi dalam
bentuk yang beragam.
Pada tataran akar rumput (grass root), ledakan partisipasi politik banyak mengambil
bentuk huru-hara, kekerasan massa, amuk massa, atau praktek penjarahan kolektif.
Sementara ledakan partisipasi politik di kalangan elit politik ditandai dengan maraknya
pendirian partai politik.
Sebagai perwujudan dari ledakan partisipasi politik itu, para elit politik berlomba-lomba
mendirikan kembali partai politik, sehingga jumlah partai politik banyak.
Klimaks dari pendirian partai politik adalah diselenggarakannya pemilu di tahun 1999,
pemilu pertama pasca Orde Baru dan pemilu kedua setelah pemilu 1955.
Dilaksanakan pada 7 Juni 1999 yang diikuti oleh 48 Partai Politik. Pemilu tahun 1999
merupakan pemilu yang sangat penting setelah reformasi terjadi. Setelah diadakan pemilihan
umum, maka muncul lima partai besar pemenang pemilu yaitu : PDI, Partai Golkar, PPP, PKB,
dan PAN.
- Pembubaran Legeslatif hasil pemilu 1999 melalui Dekrit Presiden secara sepihak dan
hasilnya è melanggar Tap MPR RI No. III/MPR RI/2001è Sehingga Gus Dur diturunkan
dan Megawati menggantikan jabatan Gus Dur sebagai Presiden
-Pembelian Alutsista dari Rusia berupa Pesawat tempur SU-27 dan SU-30 serta
helikopter tempur MI 35 (embargo dari Amerika)
-Privatisasi BUMN sebagai salah satu cara mendapatkan dana bagi pemerintah.
-Dalam pemilu langsung 2004 (24 Partai) Megawati mengalami kekalahan dalam pemilu
2004,dan SBY-JK menjadi pemenang pemilu.
Kebijakan Pemerintah
Tidak pastinya harga minyak dunia mendorong pemerintah menaikkan harga minyak
dari Rp. 2.400 menjadi Rp. 4.500
Menegakkan supermasi hukum berkaitan dengan beberapa kasus korupsi yang
menimpa anggota Dewan.
Pemerintahan orde baru jatuh dan muncul era reformasi. Namun reformasi dan
keterbukaan tidak diikuti dengan suasana tenang, aman, dan tentram dalam kehidupan
sosial ekonomi masyarakat. Konflik antar kelompok etnis bermunculan di berbagai
daerah seperti Kalimantan Barat. Konflik tersebut dilatarbelakangi oleh masalah-
masalah sosial, ekonomi dan agama.
Peranan militer di dalam bidang politik pemerintahan terus dikurangi (sejak 2004, wakil
militer di MPR/DPR dihapus).
Banyak kasus muncul ke permukaan yang berkaitan dengan pemberian batas yang
tegas pada teritorial masing-masing wilayah, seperti penerapan otonomi pengelolaan
wilayah pengairan.
Pemerintah tidak lagi otoriter dan terjadi demokratisasi di bidang politik (misalnya:
munculnya parpol-parpol baru), ekonomi (misalnya: munculnya badan-badan umum
milik swasta, tidak lagi melulu milik negara), dan sosial (misalnya: rakyat berhak
memberikan tanggapan dan kritik terhadap pemerintah).
Terima Kasih
ada pertanyaan??