Professional Documents
Culture Documents
praktek keperawatan
Minggu, 18 November 2012
perlindungan hukum dalam peraktek keperawatan
Sumber hukum
Pedoman legal yang dianut perawat berasal dari hukum perundang-undangan,
hukum peraturan, dan hukum umum.
1. Hukum Perundang-undangan
Hukum yang dikeluarkan oleh badan legislatif. Menggambarkan dan menjelaskan
batasan legal praktek keperawatan. Undang-undang ini melindungi hak-hak
penyandang cacat di tempat kerja, institusi pendidikan, dan dalam masyarakat.
2. Hukum peraturan atau hukum administratif
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh badan administratif. Salah satu contoh
hukum peraturan adalah kewajiban untuk melaporkan tindakan keperawatan yang
tidak kompeten atau tidak etis.
3. Hukum umum
Berasal dari keputusan pengadilan yang dibuat di ruang pengadilan saat kasus
hukum individu diputuskan. Contoh hukum umum adalah informed consent dan hak
klien untuk menolak pengobatan.
Tipe Hukum
1. Hukum Pidana (criminal laws) mencegah terjadinya kejahatan dalam masyarakat
dan memberikan hukuman bagi pelaku tindakan kriminal. Contohnya antara lain
pembunuhan, pembunuhan tidak direncana, dan pencurian.
2. Hukum Perdata melindungi hak-hak pribadi individu dalam masyarakat dan
mendorong perlakuan yang adil dan pantas di antara individu.
Penyedia Layanan
Perawat diharapkan memberikan perawatan yang aman dan kompeten. Tersirat
dalam peran ini adalah beberapa konsep hukum, yakni tanggung wajib, standar
asuhan, dan kewajiban kontrak.
Tanggung jawab adalah keadaan atau kondisi untuk bertanggung jawab sesuai
hukum terhadap kewajiban dan tindakan seseorang dan pemberian ganti rugi secara
finansial atas tindak pelanggaran. Perawat, contohnya memiliki kewajiban untuk
berpraktik dan mengarahkan praktik yang dilakukan orang lain di bawah
pengawasan perawat tersebut sehingga bahaya atau cedera pada klien dapat
dicegah dan standar asuhan dapat terjaga.
Standar asuhan yang dilakukan atau tidak dilakukan perawat secara hukum
dibatasi oloeh undang-undang praktik perawat dan oleh peraturan tindakan yang
rasional dan bijaksana, yaitu tindakan yang dilakukan oleh tenaga profesional yang
rasional dan bijaksana, dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang
sama pada situasi yang sama.
Kewajiban kontrak adalah tugas perawat yang harus dilakukan perawat, yaitu
tugas untuk memberikan asuhan, yang ditetapkan berdasarkan kontrak tersurat dan
tersirat.
Standar Pelayanan
Standar pelayanan ( standard of care ) merupakan pedoman legal bagi praktik
keperawatan dan memberikan batasan minimum pelayanan keperawatan yang
dapat diterima. Standar tersebut mencerminkan nilai-nilai dan prioritas profesi.
Dalam sebuah tuntutan malpraktek, standar pelayanan keperawatan mengukur
tindakan keperawatan dan menentukan apakah perawat melakukan tindakan yang
layak dan bijaksana seperti yang dilakukan perawat lainnya dalam situasi yang
sama. Pelanggaran terhadap standar pelayanan keperawatan merupakan salah satu
elemen yang harus dibuktikan dalam kasus kelalaian atau malpraktik keperawatan.
Persetujuan
Formulir persetujuan ( consent ) yang telah ditandatangani dibutuhkan untuk semua
pengobatan rutin, prosedur berbahaya seperti operasi, beberapa program
pengobatan seperti kemoterapi dan penelitian yang melibatkan pasien.
Informed Consent
Informed consent adalah persetujuan individu terhadap pelaksanaan suatu tindakan,
seperti operasi atau prosedur diagnostik invasif, berdasarkan pemberitahuan
lengkap tentang risiko, manfaat, alternatif, dan akibat penolakan.
Informed consent merupakan kewajiban hukum bagi penyelengara pelayanan
kesehatan untuk memberikan informasi dalam istilah yang dimengerti oleh klien
sehingga klien dapat membuat pilihan. Persetujuan ini harus diperoleh pada saat
klien tidak berada dalam pengaruh obat seperti narkotika.
1. Pengertian malpraktek.
Untuk malpraktek hukum dibagi dalam 3 kategori sesuai bidang hukum yang
dilanggar, yakni Criminal malpractice, Civil malpractice dan Administrative
malpractice.
1.Criminal malpractice
2. Civil malpractice
Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan civil malpractice apabila tidak
melaksanakan kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang
telah disepakati (ingkar janji). Tindakan tenaga kesehatan yang dapat dikategorikan
civil malpractice antara lain:
a. Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan.
b. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi terlambat
melakukannya.
c. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi tidak
sempurna.
d. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan.
Pertanggung jawaban civil malpractice dapat bersifat individual atau korporasi dan
dapat pula dialihkan pihak lain berdasarkan principle of vicarius liability. Dengan
prinsip ini maka rumah sakit/sarana kesehatan dapat bertanggung gugat atas
kesalahan yang dilakukan karyawannya (tenaga kesehatan) selama tenaga
kesehatan tersebut dalam rangka melaksanakan tugas kewajibannya.
3. Administrative malpractice
Tenaga perawatan dikatakan telah melakukan administrative malpractice manakala
tenaga perawatan tersebut telah melanggar hukum administrasi. ketentuan di bidang
kesehatan, misalnya tentang persyaratan bagi tenaga perawatan untuk menjalankan
profesinya (Surat Ijin Kerja, Surat Ijin Praktek), batas kewenangan serta kewajiban
tenaga perawatan. Apabila aturan tersebut dilanggar maka tenaga kesehatan yang
bersangkutan dapat dipersalahkan melanggar hukum administrasi.
4. Pasal 344 KUHP “Barang siapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan
orang itu sendiri, yang disebutkannya dengan nyata & sungguh-sungguh dihukum
penjara selama-lamanya duabelas tahun.”