You are on page 1of 12

Antibiotik

Kelompok 2:
M Kholilur R (182211101092)
Zahra Puspa
Syahreza Y (182211101112)
Fadhila
Nurul Aini Damayanti (182211101132)
Nazula Elva Nuryana (182211101152)
Novika Selvia Putri (182211101142)
Pendahuluan
Definisi Antibiotik

Antibiotik adalah agen yang digunakan untuk mencegah dan


mengobati suatu infeksi karena bakteri.

Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh satu


macam organisme, terutama fungi, yang menghambat pertumbuhan
atau membunuh organisme yang lain.
Klasifikasi Antibiotik Berdasarkan Mekanisme Kerja

1. Menghambat Sintesis atau Merusak Dinding Sel Bakteri


a. Beta Laktam (Penisilin, Sefalosporin, Monobaktam,
Karbapenem, Inhibitor beta-laktamase)
b. Polipeptida (Basitrasin, Vankomisin)
2. Memodifikasi atau Menghambat Sintesis Protein
(Aminoglikosida, Tetrasiklin, Kloramfenikol, Makrolida
(eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin),
Klindamisin, Mupirosin, Spektinomisin)
3. Obat Antimetabolit yang Menghambat Enzim-Enzim Esensial
dalam Metabolisme Folat (Sulfonamid dan Trimetoprim)
4. Mempengaruhi Sintesis atau Metabolisme Asam Nukleat
(Kuinolon, Nitrofuran)
Peraturan Hukum
KASUS
KASUS 1
1) Apa yang akan Anda lakukan jika seorang pasien
membeli antibiotika tanpa resep dokter untuk
mengobati batuk pilek?

Pembahasan :

Sesuai dengan PERMENKES RI No 2406/MENKES/PER/II/2011 tentang


pedoman umum penggunaan antibiotik , yaitu kebijakan penggunaan
antibiotik ditandai dengan pembatasan penggunaan antibiotik sesuai
dengan indikasi, diagnosis penyakit infeksi,menggunakan informasi klinis
dan hasil pemeriksaan laboratorium. Antibiotik tidak diberikan pada
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau penyakit yang dapat
sembuh sendiri
SOLUSI
1. Memberikan edukasi kepada pasien bahwa atibiotik harus
dengan resep dokter
2. Menjelaskan kepada pasien bahwa penggunaan antibiotik
yang tidak tepat akan menimbulkan resistensi
3. Memberikan swamedikasi untuk pengobatan batuk pilek
4. Memberikan KIE tentang obat batuk pilek
KASUS 2
Apa yang akan Anda lakukan jika ada seorang pelanggan apotek yang ingin membeli
antibiotika untuk hewan peliharaan yang sedang sakit?

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 14/Permentan/Pk.350/5/2017 Tentang


Klasifikasi Obat Hewan disebutkan pada pasal 16 yang berisi:

1. Obat hewan yang berupa antibiotik imbuhan pakan (feed additive) terdiri atas:

a. Produk jadi sebagai imbuhan pakan (Feed Additive); atau


b. Bahan baku obat hewan yang dicampurkan ke dalam pakan.

2. Obat Hewan sebagaimana yang dimaksud dilarang penggunaannya sebagai antibiotik imbuhan pakan
(feed additive).

Penggunaan antibiotik sebagai terapi pada hewan juga dijelaskan pada pasal 17 yang berisi:

1. Obat hewan untuk keperluan terapi yaitu Antibiotik yang ditambahkan dalam pakan dengan dosis terapi
tertentu dan lama pemakaian paling lama 7 (tujuh) hari.
2. Pencampuran Obat Hewan dalam pakan untuk keperluan terapi harus sesuai dengan petunjuk dan di
bawah pengawasan dokter Hewan.
KASUS 3
Bagaimana pendapat Anda tentang penjualan obat antibiotika di sarana selain apotek (misal
toko obat/pasar/kelontong)?

Pembahasan
DAftar Pustaka
Gunawan SG, dkk. 2011. Farmakologi dan Terapi Edisi 5.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Kemenkes RI. 2011. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.


Jakarta: Kemenkes RI.

You might also like