You are on page 1of 6

Masyarakat Sehat

BERITA KESEHATAN

Ini Dia Pentingnya Peranan Perempuan dalam Situasi dan Kondisi Bencana Alam di Indonesia

OLEH RIYAN · DIPUBLIKASIKAN MARET 9, 2018 · DI UPDATE JULI 3, 2018

Peranan perempuan sungguh tak bisa diabaikan dalam kondisi bencana, kapan pun dan di mana pun.

Hal inilah yang kemudian diangkat sebagai tema utama dalam The 13th International Seminar on
Disaster—sebuah kegiatan rutin tahunan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM
(PSIK FKKMK UGM). Acara yang diselenggarakan pada tanggal 21 Desember 2017 lalu di gedung Gadjah
Mada University Club (UC), UGM, Jl. Pancasila 2 Bulaksumur, Yogyakarta, ini merupakan hasil kerja sama
dengan Universitas Kobe, Jepang. Tentunya hal ini bukannya tanpa alasan sama sekali, karena Indonesia
dan Jepang sebenarnya memiliki kesamaan kondisi negara, dalam hal kerawanan terjadi bencana
khususnya gempa bumi.

Undang-Undang No. 24 tahun 2007 menyebutkan bahwa bencana diartikan sebagai “suatu peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia, sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis”.

Ya, Anda pastinya sudah tahu ya, bahwa negara kita Indonesia berada di Pacific Ring of Fire? Yaitu sebuah
area dengan tingkat aktivitas tektonik yang tinggi, sehingga membuat kita harus selalu siap berhadapan
dengan risiko terjadinya berbagai bencana, seperti letusan gunung api, gempa bumi, banjir, hingga
tsunami.

Indonesia, selama 20 tahun terakhir, sering tersorot oleh mata dunia akibat begitu seringnya terlanda
bencana alam yang menelan banyak sekali korban, dari mulai jiwa baik manusia maupun hewan, materi,
hingga kerusakan infrastruktur. Semua ini tentu saja memengaruhi berbagai aspek hidup kita ya,
terutama aspek ekonomi.
Peranan perawat dalam setiap kondisi bencana adalah sangat penting, tentunya kita sadar betul akan hal
ini. Merekalah yang menjadi garda terdepan dalam pemulihan situasi dan kondisi para korban bencana.
Dengan persentase perawat yang mencapai 70% adalah perempuan, maka tema Seminar Internasional
On Disaster tahun ini—Gender-Inclusive Disaster Risk Management—pun terasa begitu tepat.

Hal ini semakin ditegaskan oleh uraian Ketua Panitia The 13th International Seminar On Disaster, Prof. dr.
Sri Hartini S. Kep. Ns., M.Kes., Ph.D, yang menyebutkan bahwa baik gempa bumi, tanah longsor, dan
bencana-bencana lainnya tak hanya menimbulkan korban pada populasi yang normal saja, melainkan
juga pada populasi yang rentan, seperti anak, lansia dan orang berkebutuhan khusus.

“Para korban bencana alam ini dirawat oleh perempuan. Jadi, bukannya untuk membedakan gender
antara perempuan dan laki-laki, tetapi latar belakang acara ini memang difokuskan pada perempuan,”
ujar Prof. Sri Hartini.

Acara yang menghadirkan Prof. Satoshi Takada, Prof. Ronni Alexander, Prof. Junko Okada, Prof. dr.
Sunartini Hapsara, Sp.A(K)., Ph.D, Prof. Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D, Elsi Dwi Hapsari, S.Kp., M.S., D.S., dan
Dr. Dra. Budi Wahyuni, MM., MA. sebagai narasumber ini memang bertujuan untuk saling bertukar
pengalaman dalam hal persiapan, penanganan, maupun rehabilitasi dalam bencana.

Salah satu pembicara dalam seminar ini, yaitu Prof. Satoshi Takada, mengatakan bahwa memang telah
terjadi pergeseran peran perempuan di Jepang. Perempuan sudah mulai banyak berperan dalam
kedudukan sosialnya di masyarakat. Namun, peranan perempuan dalam bencana sendiri belum pernah
diteliti.

Satoshi Takada selanjutnya juga mengatakan, bahwa peran perempuan selama bencana berbeda dengan
peran yang disandang oleh laki-laki. Menurutnya, perempuan merupakan penolong utama bagi para
lanjut usia dan anak-anak saat terjadi bencana.

“Perempuan dapat melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bencana, karena keterampilan dan
kapasitas mereka di rumah. Jadi, perempuan memang harus dilibatkan dalam manajemen risiko
bencana.”
Lebih jauh, salah satu narasumber, Prof. dr. Sunartini Hapsara, Sp.A(K)., Ph.D yang sekaligus merupakan
Direktur Eksekutif Griya Lare Utami menjelaskan, bahwa peran perempuan memang sangat penting
dalam setiap situasi dan kondisi bencana, karena seorang perempuan atau ibu cenderung akan berusaha
melindungi orang yang mereka cintai.

“Dalam Undang-Undang Perlindungan Anak disebutkan, bahwa yang harus ditolong pertama kali dalam
kondisi bencana alam adalah anak, lalu perempuan, dan yang terakhir adalah laki-laki. Tapi seringkali
yang terjadi adalah justru kesempatan para perempuan untuk bisa menolong anak-anak itu lebih besar
ketimbang laki-laki, sehingga inilah kenapa perempuan Indonesia itu harus cerdas dan terampil dalam
situasi bencana. Jangan sampai kita terbuai karena menjadi pihak yang ditolong.”

Sebagai seorang relawan di bidang kemanusiaan, Prof. Sunartini juga telah menjalankan organisasi yang
bernama Griya Lare Utami.

Griya Lare Utami, yang berlokasi di Jl. Imogiri km. 7, Bangunharjo, Bantul, Yogyakarta ini awalnya
dibentuk untuk membantu pemulihan trauma yang terjadi pada anak dan remaja korban gempa Bantul
2006 silam.

Di Griya Lare Utami, para korban bencana alam tak hanya mendapatkan pelayanan medis, namun juga
mendapatkan berbagai pendampingan secara psikologis. Selain dikembalikan psikisnya seperti sediakala
sebelum terjadi gempa, para korban juga diberi pelatihan kewirausahaan mandiri melalui kerajinan, di
antaranya tas kertas dan lilin hias untuk suvenir.

Semoga dengan terselenggaranya acara ini, perempuan Indonesia semakin berdaya dan kuat, sehingga
bisa ikut membantu menyelamatkan banyak nyawa selama terjadi bencana alam di Indonesia.

Credit Title

Penulis : Carolina N. Ratri


Redaktur : dr. Fatwa Sari Tetra Dewi,MPH.,Ph.D

Please Share and Like Us:

SHARE

Tag: #PressforProgress

MUNGKIN ANDA JUGA MENYUKAI

Yuk, Ubah Pola Hidup dengan Menerapkan Pedoman Gizi Seimbang demi Membangun Indonesia Sehat!

NOVEMBER 29, 2018

Sudahkan Kita Semua Menikmati Pelayanan Kesehatan?

JUNI 22, 2018

IKUTI

POST SELANJUTNYA

Tetap Berikan ASI Eksklusif Meski Ibu Kembali Bekerja! Begini Caranya!

POST SEBELUMNYA

Ini Dia Tips bagi Ibu Hamil Agar Bisa Menjalani Trimester Ketiga dengan Bahagia

Tulis dan Tekan Enter


Waspadai Bencana Banjir yang Selalu Mengancam Sepanjang Tahun – Inilah Hal-Hal yang Harus Kita
Perhatikan!

14 JAN, 2019

Kenali Lebih Dekat Gaming Disorder: Gangguan Mental Akibat Kecanduan Game

11 JAN, 2019

Begini Ternyata Cara Menyajikan Makanan Sehat yang Benar Agar Kesehatan Selalu Terjaga

10 JAN, 2019

Jangan Abaikan Kesehatan Gigi dan Mulut, Lakukan Perawatan Sebelum Terasa Nyeri

7 JAN, 2019

INFO KEGIATAN KESEHATAN

Talkshow “Tembakau dan BPJS Kesehatan”

15 NOV, 2018

Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat

10 APR, 2018

Materi Seminar Pencegahan Kekerasan di Kalangan Remaja, Mengapa “Klitih”?

15 MAR, 2018

Seminar “Pencegahan Kekerasan di Kalangan Remaja”

6 MAR, 2018

logo-ugm

DEPARTEMEN PERILAKU KESEHATAN, LINGKUNGAN DAN KEDOKTERAN SOSIAL

FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT & KEPERAWATAN UGM


Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281

Telp. 085395571204

masyarakatsehat. fkkmk@ugm.ac.id

Masyarakat Sehat © 2019. Hak Cipta Terdaftar.

Didukung Oleh - Designed with the Hueman theme

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial

You might also like