You are on page 1of 10

Problematika Pendidikan di Indonesia

Oleh:

Efrizal Nasution1

Abstract

This paper reviews the problem of Education in Indonesia is seen from the dimensional of
leadership and Education gaps. Increasingly complex education challenges, a long with a
Community issue. In connection with the word of Education should be able to resolve the issue.
This is certainly not to be separated from the role of the leader, because leaders are determinis the
direction of a policy. Thus the government as Education providers are expected to address the Isa
of allowing gap Education can help.

Keywords: Dimensions of leadershif, Educational Disparities.

A. Pendahuluan negara tetangga (Malaysia, contohnya) yang


Sejarah telah mencatat bahwa bangsa studi di Indonesia.2
Indonesia telah merdeka lebih dari 69 tahun. Pendidikan merupakan usaha etis dari
Cita-cita kemerdekaan yang digagas oleh manusia, untuk manusia dan untuk
para bapak pendiri bangsa (founding fathers) masyarakat manusia. Pendidikan dapat
menjadi tanggung jawab kita untuk mengembangkan bakat seseorang sampai
melanjutkan tonggak-tonggak perjuangan pada tingkat optimal dalam batas hakikat
pergerakan nasional tersebut. Mencerdaskan individu, dengan tujuan supaya tiap
kehidupan bangsa sebagai salah satu icon manusia bisa secara terhormat ikut serta
penting kehidupan masyarakat perlu dalam pengembangan manusia dan
dilakukan upaya-upaya aktualisasi menuju masyarakatnya terus menerus mencapai
masa depan yang baik. Perjalanan waktu martabat kehidupan yang lebih tinggi.3
yang cukup panjang wajar apabila bangsa ini Pendidikan merupakan suatu unsur yang
mendapatkan pelajaran berharga yang akan tidak dapat dipisahkan dari diri manusia.
menjadi modal dasar untuk menciptakan Mulai dari kandungan sampai beranjak
sejarah di masa depan yang lebih baik. dewasa kemudian tua manusia mengalami
Indonesia dahulu pernah dipuji sebagai proses pendidikan. Pendidikan merupakan
salah satu negara yang berhasil menaikkan cahaya penerang yang menuntun manusia
Indeks Pembangunan Manusia secara
fantastis. Bahkan, pada era 60-an banyak
tenaga pengajar dari Indonesia 2
Musthofa Rembagy, Pendidikan
diperbantukan untuk mengajar di negara Transformatif Pergulatan Kritis merumuskan
pendidikan di Tengah Pusaran Arus Globalisasi,
tetangga, dan banyak juga mahasiswa dari (Yokyakarta: Teras, 2008), h. 4
3
Slamet Imam santoso, Pendidikan di
1
Dosen jurusan sosiologi pada Fakultas Indonesia Dari Masa Ke Masa, (Jakarta: CV. Haji
ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon Masagung, 1987), h. 98

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |1


dalam menentukan arah, tujuan, dan makna dan mekanisme pendidikan, terlebih bagi
kehidupan ini. masyarakat Indonesia yang sedang
berkembang dan dengan kondisi masyarakat
Berbagai problematika pendidikan di yang pluralis tentunya bukan perkara
Indonesia cukup banyak, mulai dari masalah gampang. Tetapi walaupun demikian tetap
kurikulum, kualitas, kompetensi, bahkan merujuk bahwa pendidikan sebagai hak
kompetensi kepemimpinan baik itu dijajaran asasi setiap individu anak bangsa seperti
tingkat atas maupun tingkat bawah. yang tertuang dalam UUD 1945 Pasal
Berbagai kasus keluhan-keluhan terjadi di 31ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap
lapangan, baik pimpinan sekolah maupun warga negara berhak mendapatkan
para pendidik yang menyayangkan dimensi pendidikan. 4
kepemimpinan seperti soal manajemen,
disiplin, birokrasi dan administrasi yang Di dalam masyarakat Indonesia
amburadul. Kemudian yang tidak kalah dewasa ini muncul banyak kritik baik dari
pentingnya juga soal kepemimpinan di praktisi pendidikan maupun dari kalangan
sekolah turut berperan mewarnai wajah pengamat pendidikan nasional yang tidak
penyelenggaraan dunia pendidikan serta mempunyai arah yang jelas. Ketiadaan arah
memperlebar kesenjangan dan konflik yang tidak jelas dalam pendidikan nasional
internal para pendidik. menunjukkan hilangnya elan vital di dalam
pendidikan nasional yang menggerakkan
Ditambah lagi dengan pemberlakuan sistem pendidikan untuk mewujudkan cita-
otonomi daerah, di mana sistem pendidikan cita bersama Indonesia raya.5 Maka tulisan
nasional dituntut untuk melakukan ini membahas tentang problematika
perubahan dan penyesuaian sehingga dapat pendidikan nasional yang dilihat dari dua hal
mewujudkan proses pendidikan yang yaitu: 1) Masalah kebijakan pendidikan
demokratis, memperhatikan keberagaman, yang terkait dengan dimensi kepemimpinan,
memperhatikan kebutuhan daerah, serta 2) Masalah kesenjangan sarana prasarana
mendorong peningkatan partisipasi dan pemerataan pendidikan.
masyarakat.

Yang menjadi persoalan adalah,


B. Pengertian dan Fungsi Pendidikan
setelah 69 tahun Indonesia merdeka, di
mana rakyat memberikan hak sepenuhnya Dalam arti yang sederhana pendidikan
kepada pemerintah dalam proses sering diartikan sebagai usaha manusia
penyelenggaraan kenegaraan dengan segala untuk membina kepribadiannya sesuai
kebutuhan-kebutuhannya dan sejauh mana dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan
tanggung jawab moral pemerintah termasuk kebudayaan. Pengertian pendidikan
di dalamnya aparat pemimpin dengan mengalami perkembangan, meskipun secara
jajarannya dalam mempersiapkan, essensial tidak jauh berbeda.
menyediakan serta mengembangkan dunia
pendidikan. Kondisi dinamis seperti ini 4
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun
tentu saja suatu dilematika yang cukup 2003 (UU RI Nomor 20 Tahun 2003),
ironis, dan berpengaruh besar terhadap Jakarta: Sinar Grafika, 2003), H. v
5
kualitas pendidikan. Memikirkan konsep H.A.R Tilaar. StandarPendidikan Nasional Suatu
Tinjauan Kritis. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 14

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |2


Menurut Ahmad D. Marimba pendidikan sebagai syarat utama berlangsungnya
adalah bimbingan atau pimpinan secara kehidupan suatu masyarakat dan juga
sadar oleh si pendidik terhadap peradaban.8
perkembangan jasmani dan rohani si Sementara pendidikan nasional berfungsi
terdidik menuju terbentuknya kepribadian mengembangkan kemampuan dan
yang utama. Lebih jauh dikemukakan bahwa membentuk watak serta peradaban bangsa
unsur-unsur yang terdapat dalam yang bermartabat dalam rangka
pendidikan adalah: a) usaha (kegiatan) mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
usaha itu bersifat bimbinan (pimpinan atau untuk berkembangnya potensi peserta didik
pertolongan) dan dilakukan secara sadar, b) agar menjadi manusia yang beriman dan
ada pendidik, pembimbing atau penolong, c) bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa,
ada yang didik atau si terdidik, d) bimbingan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
itu mempunyai dasar dan tujuan, e) dalam kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
usaha itu tentu ada alat-alat yang yang demokratis serta bertanggung jawab.9
dipergunakan.6 Dari paparan di atas dapat dikemukakan
Sementara dalam Undang-undang bahwa fungsi pendidikan itu merupakan
Sisdiknas dikemukakan bahwa pendidikan suatu proses yang sangat penting dan tidak
adalah usaha sadar dan terencana untuk bisa lepas dari kehidupan manusia.
mewujudkan suasana belajar dan proses Pendidikan itu harus berjalan untuk menjaga
pembelajaran agar peserta didik secara aktif keberlangsungan hidup manusia, karena
mengembangkan potensi dirinya untuk tanpa pendidikan tidak akan ada
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, transformasi pengetahuan serta nilai-nilai
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan norma sosial dari generasi tua ke
akhlak mulia, serta keterampilan yang generasi muda.
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.7 C. Problematika Pendidikan
Fungsi pendidikan menurut Hasan  Dimensi Kepemimpinan
Langgulung seara garis besar dibagi pada
tiga. Pertama, menyiapkan generasi muda Dilihat dari pejalanan sejarah
untuk memiliki kemampuan agar bisa pendidikan Indonesia, arah pendidikan
memegang peranan-peranan pada masa yang disesuaikan dengan keadaan dan
akan datang di tengah kehidupan kepentingan penguasa, ketika pengasa
masyarakat. Kedua, memindahkan ilmu memerlukan suatu kekuatan politik ke arah
pengetahuan yang berkaitan dengan peranan itulah pendidikan di arahkan.10 Bangsa
dari generasi tua ke generasi muda. Ketiga, Indonesia , sejak merdeka hingga saat ini
memindahkan nilai-nilai generasi tua ke mengalami pergantian empat model
generasi muda dengan tujuan agar keutuhan
dan kesatuan masyarakat terpelihara, 8
www.http:dbagus.com/pengertian-fungsi-pendidikan-
menurut-para-ahli
6 9
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun
PT. RajaGrafindo Persada, 1999), h. 3 2003 (UU RI Nomor 20 Tahun 2003), Op cit, h.5
7 10
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun H.A.R Tilaar, Pendidikan Dalam Pembangunan
2003 (UU RI Nomor 20 Tahun 2003), Nasional Menyongsong Abad XXI, (Jakarta:
Jakarta: Sinar Grafika, 2003), h.2 Balai Pustaka, 1990), h. 59

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |3


kepemimpinan, masing-masing adalah orde kekuatan politik praktis. Hal ini berarti
lama, orde baru, orde reformasi dan orde pendidikan telah dimasukkan di dalam
sekarang yag banyak pengamat atau kancah perebutan kekuasaan oleh partai-
pemerhati menyebutnya sebagai era transisi partai politik. Pendidikan bukan lagi untuk
menuju demokrasi. Sedikit atau banyak, membangun manusia Indonesia seutuhnya,
tentunya setiap orde memberikan konstribusi tetapi untuk membangun kekuatan dari
dan membantu menentukan corak partai politik praktis tertentu untuk
11
pendidikan saat ini. kepentingan golongan atau pun
12
Kalau ditilik lebih dalam aspek politik kelompoknya sendiri. Yang lebih tragis
pendidikan. Pendidikan diorientasikan ketika diberlakukannya otonomi daerah
sebagai alat untuk kepentingan tertentu, yang diiringi dengan otonomi pendidikan,
seperti kepentingan ideologi dan banyak kepala daerah yang mengedepankan
kepentingan politik untuk mempertahankan sisi subjektivitas dari pada objektivitas
status quo. Misalkan pada masa orde baru dalam menempatkan orang-orang yang
pendidikan cenderung dijadikan sebagai alat profesional di bidang pendidikan. Hal ini
kekuasaan sehingga menghilangkan esensi berarti dimensi kepemimpinan di daerah
dari pendidikan yang sebenarnya. Bahkan juga mempengaruhi pendidikan di tingkat
pendidikan dijadikan sebagai alat daerah.
indoktrinasi kepada masyarakat. Sistem Kebijakan otonomi daerah,
pendidikan pada masa orde baru, bagaimanapun akan membawa implikasi
pelaksanaan pendidikan secara langsung yang sangat besar dalam berbagai tatanan
dikendalikan oleh sistem birokrasi dengan pemerintah, baik pusat dan daerah, tidak
mata rantai yang sangat panjang dari tingkat terkecuali dalam bidang pendidikan. Dalam
pusat sampai ke daerah bahkan sampai kebijakan desentralisasi pendidikan,
tingkat satuan pendidikan. Kepemimpinan pemindahan Kewenangan dari pemerintah
seperti ini tentunya berdampak pada dunia pusat kepada pemerintah daerah bukanlah
pendidikan, di mana pedoman dan dasar hal yang terpenting, yang penting adalah
bertindak pendidik tidak lagi mengacu pada mendorong terjadinya proses otonomi baik
profesionalitas melainkan instruksi dari pada pemerintah daerah agar memiliki
atasan. Kondisi seperti mengakibatkan kemampuan untuk mengelola dan
keberpihakan pada atasan dan menyelenggarakan pendidikan yang
menghilangkan hak-hak dan kewenangan bermutu dan adil. Maka dalam hal ini, perlu
profesional. Alhasil pendidikan memproduk pengaturan perimbangan kewenangan antara
manusia-manusia penurut, tidak berani pusat dan daerah, dan masing-masing
mengambil Keputusan tidak ada mempunyai komitmen tinggi untuk
kemandirian karena lebih banyak terpaksa mewujudkannya. Sebab berhasil atau
dan kepura-puraan. tidaknya pelaksanaan otonomi daerah paling
Dewasa ini pendidikan nasional tidak ditentukan tiga hal, yaitu (1) adanya
merupakan subordinasi dari kekuatan- political will dan political commitment dari
pemerintah pusat untuk memberdayakan
11
Musthofa Rembangy . Pendidikan Transformatif: daerah; (2) adanya iktikad baik dari
Pergulatan Kritis Merumuskan Pendidikan
12
di Tengah Pusaran Arus Globalisasi, H.A.R Tilaar. StandarPendidikan Nasional Suatu
(Yokyakarta: Teras, 2008), h. 20 Tinjauan Kritis. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 14

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |4


pemerintah dalam membantu keuangan pendidikan, khususnya komitmen para
daerah; (3) adanya perubahan perilaku elit pemimpin terhadap pentingnya pendidikan.
lokal untuk dapat membangun daerah.13 Inti permasalahan pendidikan di Indonesia
Tuntutan perubahan ini pada prinsipnya adalah rendahnya kesadaran pemimpin
untuk membangun komitmen bersama, bangsa terhadap pendidikan dan rendahnya
termasuk adanya kemauan perubahan dana yang dialokasikan untuk pendidikan.14
perilaku para elit lokal. Hal ini menjadi Bangsa kita sudah yang ke tujuh kalinya
sangat penting sebab banyak yang melakukan pergantian kepemimpinan
mengkhawatirkan bahwa otonomi daerah nasional. Kepemimpinan nasional yang baru
yang memberikan kewenangan dan ini diharapkan akan lebih bisa memikirkan
kekuasaan sangat pada daerah tidak akan dan berpihak pada kemajuan pendidikan.
mengubah apa-apa. Apalagi dengan kebijakan tentang
Kemudian kalau kita lihat ketika terjadi terbentuknya kementerian pendidikan dasar
pergantian menteri hampir selalu dibarengi dan menengah dan kementerian riset dan
dengan pergantian kurikulum. Orientasi pendidikan tinggi membawa angin segar
kurikulum yang diterapkan pun dilandasi untuk perubahan dan dan kemajuan bangsa
oleh background pendidikan sang menteri. ini.
Pergantian kurikulum tersebut memang Kita tentunya berharap banyak terhadap
tidak menjadi permasalahan, karena pemimpin yang baru ini dapat melakukan
pergantian kurikulum diharapkan materi transformasi pendidikan sehingga
pelajaran akan lebih baik dan lebih problematika di bidang pendidikan dapat
bermuatan jawaban terhadap tantangan terselesaikan paling tidak ada perubahan ke
global. Tetapi yang menjadi permasalahan arah yang lebih baik untuk kemajuan bangsa
adalah ketika kurikulum tersebut tidak ini. Apalagi kalau dicermati. Tuntutan dan
diimbangi oleh porsi muatan humanisme. tantangan dunia pendidikan kian hari terasa
Pergantian kurikulum ini juga sebenarnya demikian kompleks, seiring dengan
justru menambah beban tersendiri bagi kompleksitasnya persoalan kemasyarakatan.
orang tua dalam hal pembiayaan pendidikan. Setumpuk tuntutan dan aspirasi masyarakat
Karena otomatis jika pergantian kurikulum kian meninggi dan kompetitif tertuju pada
akan cenderung ganti buku, dan dengan lembaga pendidikan, dengan suatu harapan
sendirinya pengeluaran terhadap buku anak kehadiran pendidikan mampu mengatasi
akan meningkat. serta mengantisipasi berbagai problematika
Tidak seorang pun yang dapat dan transformasi kehidupan yang semakin
membantah pendapat yang menyatakan global. Sementara bagian lain, institusi
bahwa pendidikan itu penting. Semuanya pendidikan sendiri bergulat dalam
sependapat bahwa pendidikan menjadi alat menghadapi berbagai problem baik itu
yang amat penting untuk meningkatkan menyangkut sistem, konsepsi, mekanisme,
mutu kehidupan. Meski pendidikan penting maupun strategi implementasi.
bagi kehidupan tidak semua orang memiliki
komitmen yang sama untk memajukan
14
Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dari
13
Hasbullah, Otonomi Pendidikan: kebijakan Otonomi Konsepsi Sampai Dengan Impementasi,
Daerah dan Implikasinya Terhadap penyelenggaraan (Yokyakarta: Hikayat Publishing, 2004), h.
Pendidikan, (Jakarta: rajagrafindo Persada, 2007), h. 41 148

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |5


Transformasi sosial yang amat cepat a) Sarana Prasarana
telah terjadi pada abad 21. Transformasi Terdapat kesenjangan cukup besar
sosial tersebut tidak dapat dipisahkan dari terkait kualitas pendidikan antara sekolah
kepemimpinan politik demikian juga yang di kota dan daerah terpencil. Pada
perkembangan pendidikan juga akan umumnya sekolah yang berada di perkotaan
ditentukan oeh sosok kepemimpinan dalam lebih baik daripada sekolah di pedesaan
konteks pemerintah. Pemimpin itu Sering kita lihat secara langsung maupun
mempunyai tugas yang amat berat, bukan lewat pemberitaan di media televisi dan
hanya sekedar mencari kekuasaan, surat kabar kondisi sekolah di pedesaan dan
kedudukan, fasilitas, dan kekayaan. Maka daerah terpencil yang sangat tidak layak.
sesayogianya pemimpin harus bisa Misalnya kondisi bangunan yang rapuh
menyelesaikan berbagai masalah bangsa dan bahkan sudah mau roboh ditambah atap
membawanya menuju kesejahtaraan dan yang bocor sehingga kegiatan proses belajar
kemakmuran bangsa. Pemimpin harus mengajar sering terkandala. Persoalan
mempunyai jiwa pengabdian untuk bangsa sarana dan prasarana merupakan persoalan
dan negara. krusial dalam perbaikan dan pembangunan
Dalam proses transformasi sosial, sistem pendidikan di Indonesia, dan juga
transformasi pendidikan Indonesia merupakan salah satu syarat atau unsur yang
merupakan suatu keniscayaan. Ke mana arah sangat penting.
dan bentuk transformasi pendidikan akan Banyaknya sarana pendidikan yang
banyak dipengaruhi oleh kepemimpinan. rusak dan tidak layak ini merupakan salah
Bangsa kita sudah yang ke tujuh kalinya salah satu penyebab rendahnya mutu
melakukan pergantian kepemimpinan pendidikan. Dari 1,3 juta ruang kelas, 769
nasional. Kita tentunya berharap banyak ribu dalam kondisi layak pakai (59%), 299
terhadap pemimpin yang baru ini dapat ribu rusak berat (23%) dan 242 ribu rusak
melakukan transformasi pendidikan ringan (18%). Pada taun 2012 sudah 22 ribu
sehingga problematika di bidang pendidikan ruang kelas yang diperbaiki.15 Proyek
dapat terselesaikan paling tidak ada perbaikan sekolah ini tidak akan pernah
perubahan ke arah yang lebih baik untuk selesai. Sekolah yang sekarang masuk dalam
kemajuan bangsa ini. kategori ringan akan naik menjadi rusak
sedang, lalu rusak berat jika tidak ditangani
 Kesenjangan pendidikan tentunya akan menjadi rusak berat.
Pendidikan di Indonesia Kerusakan sarana pendidikan yang
menunjukkan kualitas yang rendah. begitu parah ditambah dengan prasarana
Asumsinya hal ini terjadi karena pemerintah pendidikan yang tidak menunjang proses
kurang serius memperhatikan bidang pembelajaran yang kondusif merupakan
pendidikan. Sementara kemajuan bangsa salah satu faktor utama yang mempengaruhi
salah satunya yang terpenting adalah keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.
pendidikan, karena pendidikan merupakan Dengan kerusakan sarana prasarana dalam
modal dasar untuk kemajuan suatu bangsa. jumlah yang banyak maka proses
Kesenjangan dalam pendidikan di Indonesia
masih terjadi di berbagai hal seperti: sarana 15
Bambang Triatmodjo, Menuju Kejayaan Indonesia,
prasarana dan sumber daya tenaga pendidik (Yokyakarta: Beta Offset, 2013), h. 141

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |6


pendidikan tidak dapat berlangsung secara mandiri, terbuka, demokratis dan maju
efektif. masih jauh dari tercapai.16
Umumnya sekolah-sekolah yang ada
di pedesaan dan daerah terpencil masih b) Tenaga Pendidik
terkendala dengan sarana dan prasarana kuantitas dan kualitas guru saat ini,
pendidikan, seperti ruang kelas, juga merupakan hal yang dilematis. Secara
perpustakaan dan laboratorium. Kalua pun objektif jumlah guru saat ini memang
mendapatkan bantuan seperti rehab ruangan kurang memadai, namun hal ini tidak dapat
kelas, tapi itu pun tidak seluruhnya. dipukul rata begitu saja Tetapi harus diakui
Prosesnya hanya bagian tertentu saja seperti bahwa jumah guru yang sedikit salah satu
atap dan pengecatan. indikator kesenjangan dalam masalah
Kesenjangan yang lain juga pada pemerataan guru.
jumlah dan ketersediaan buku yang,. Jumlah guru yang kurang memadai
Ketersediaan buku di daerah perkotaan dan ini banyak terjadi di daerah pedesaan,
dan daerah terpencil serta perbatasan terjadi terpencil dan perbatasan, jumlah guru
kesenjangan baik dari segi jumlah hanya ada sekitar 3-4 orang. Sementara itu,
ketersediaan dan kualitas buku. Sementara di daerah perkotaan yang sarana dan
ketersediaan buku merupakan penunjang prasarananya memada terjadi penumpukan
pendidikan yang sangat penting karena hal guru. Bahkan dalam satu SD dijumpai 11-
ini akan menunjang keberhasilan proses 14 orang guru, termasuk diantaranya
pendidikan. kepala sekolah.17 Oleh karena itu, sampai
Masalah sarana dan prasarana saat ini sekolah yang maju di perkotaan
keterkaitannya tentunya dengan anggaran dapat terus bertahan dengan kemajuannya,
pendidikan. Menyangkut anggaran sementara sekolah yang kekurangan guru
pendidikan merupakan saah satu faktor di pedesaan/daerah terpencil semakin
yang cukup memberikan pengaruh terhadap terisolosi dan semakin terpuruk.
mutu dan kesesuaian pendidikan adalah Posisi guru sangat vital dalam
anggaran pendidikan yang memadai. pendidikan. Dari segi kuantitas dan
Anggaran pendidikan ini akan menyangkut pemerataan guru mengalami persoalan
besarnya anggaran dan alokasi anggaran. yang dilematis, ada sekolah yang kelebihan
Pembenahan pendidikan dalam hal guru tetapi ada juga sekolah yang
pemerataan sangat penting untuk kekurangan guru. Salah satu faktor i
mewujudkan kualitas pendidikan di semua kesenjangan pemerataan guru di Indonesia
daerah. Hal dapat diwujudkan salah satunya karena kondisi geografis negara kita yang
apabila didukung oleh dana yang cukup dan sangat luas.
pengelolaan yang baik. Tentunya kita Kesenjangan pemerataan tenaga
berharap banyak pada pemberlakuan pendidik ini merupakan pekerjaan yang
otonomi pendidikan sebagai salah satu
kebijakan pendidikan nasional dapat 16
Ahmad Fedyani Saifuddin, Catatan Reflektif
dilaksanakan dengan baik dan terarah. Antropologi Sosial Budaya, (Jakarta: All
Otonomi pendidikan diharapkan Rihgts Reserved, 2011), h. 40
menghasilkan sistem pendidikan yang lebih 17
Sam M. Chan, Tuti T. Sam, Analisis SWOT:
Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah,
(Jakarta: Rajawali Press, 2011) h.58

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |7


harus terselesaikan supaya pemerataan tinggi. Pemerintah diharapkan
guru ini dapat terwujud. Berbagai upaya mengalokasikan dana bagi peningkatan
sudah dilakukan seperti penambahan guru kualitas guru, karena tidak bisa dipungkiri
melalui rekrutmen Calon Pegawai Negeri bahwa guru merupakan ujung tombak bagi
Sipil (CPNS), guru kontrak dan keberhasilan pendidikan. Hal ini sejalan
memberikan tunjangan khusus bagi guru dengan apa yang tertuang dalam undang-
yang tinggal di daerah terpencil. Upaya- undang guru dan dosen Bab V Pasal 10
upaya yang dilakukan pemerintah ini yang berbunyi: kompetensi guru meliputi
tentunya tidak langsung menyelesaikan kompetensi pedagogik, kompetensi
masalah. kepribadian, kompetensi sosial, dan
Belum lagi berbicara mengenai kompetensi profesional yang diperoleh
kualitas guru. Seorang guru yang memiliki melalui pendidikan profesi.19
posisi strategi dalam usaha tercapainya Masalah kompetensi guru adalah
kualitas pendidikan yang semakin baik masalah serius, untuk itu perlu dilakukan
amat dituntut kemampuan profesionalnya. pembinaan secara baik, selain itu juga
Skill dan profesionalitas senantiasa harus tentunya guru terus belajar untuk
ditingkatkan, terutama dalam menyiapkan mengembangkan wawasan dan
sumber daya manusia yang mampu intelektualitas yang pada gilirannya bisa
menghadapi persaingan global. membangun kreativitas guru.
Oleh karena itu, pemerintah harus
membuat terobosan dalam membangun
pendidikan. Artinya harus ada pemerataan D. Tantangan dan Prospek Pendidikan
dan kualitas guru di Indonesia. Barangkali
Indonesia
hal ini dapat diatasi dengan adanya
undang-undang otonomi daerah. Di Pendidikan merupakan kunci
samping itu, pemerintah baik pusat dan pembangunan nasional, kerenanya peranan
daerah harus membuat program yang bisa kepemimpinan dalam dunia pendidikan
merangsang lagi guru-guru yang mau sangat penting dalam membuat arah dan
mengabdi di daerah terutama di daerah implementasi kebijakan pendidikan.
terpencil. Misalnya, ada semacam Memang harus diakui bahwa masalah
tunjangan khusus bagi guru yang mau pendidikan termasuk masalah yang paling
mengabdikan diri bagi daerah/desa yang sulit untuk ditangani. Berbagai macam
masuk kategori terpencil sehingga ada kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah,
semacam ukuran cost dan benefid bagi walaupun dalam prakteknya kadang-
guru dari sudut rasional dan tuntutan kadang menyimpang dari ketetapan.
sosial.18 Meskipun demikian usaha pemerintah
Mengenai kualitas guru, seharusnya untuk mengatasi berbagai problematika
juga menjadi prioritas yang diutamakan pendidikan tersebut perlu dihargai.
dalam rangka menyiapkan guru yang Hal mendasar yang patut
kompeten, memiliki skill/kemampuan yang diperhitungkan oleh bangsa Indonesia,
khususnya pemerintah bagaiman
18
Ibid, h. 62 19
Abd Rahman Getteng, Menuju Guru Profesional dan
Ber-Etika, (Yokyakarta: graha Guru, 2011), h. 99

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |8


menjadikan negara dengan jumlah global tentang peningkatan sumber daya
penduduk yang besar dalam mutu sumber manusia adalah sebuah keharusan bagi
daya manusianya. Dengan demikian dunia pendidikan. Hal ini karena
tantangan terbesar dari bangsa ini adalah pendidikan sebagai bentuk investasi dalam
tentang rendahnya mutu pendidikan. mempersiapkan kualitas sumber daya
Bangsa ini mau tidak mau harus manusia Indonesia yang berkualitas.
melakukan perbaikan dan pembaharuan di Mudah-mudahan kebijakan yang
berbagai sektor yang berkaitan denagan dikeluarkan pemerintah dalam pendidikan
pendidikan dalam rangka reformasi pendidikan
Transformasi pendidikan Indonesia nasional ke arah yang yang lebih baik.
merupakan keniscayaan. Kemana arah dan
transformasi pendidikan akan banyak
dipengaruhi oleh kepemimpinan yang E. Penutup
muncul..Era reformasi yang dimulai sejak
1998 merupakan era transisi yang salah  Kesimpulan
satunya memasuki dunia pendidikan Pendidikan harus mendapatkan
nasional antara lain dengan lahirnya perhatian yang serius bagi setiap bangsa,
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 karena dengan pendidikan akan dapat
tentang Sistem Pendidikan nasional. dilihat maju mundurnya suatu bangsa.
Undang-undang ini telah memberikan Tentu saja bangsa Indonesia tidak mau
ruang terhadap perubahan-perubahan yang hidup terbelakang akibat aspek pendidikan
salah satunya adalah desentralisasi tidak mendapat porsi yang cukup dengan
pendidikan.. Perubahan ini tentunya teriringnya berbagai kemajuan di bidang
membawa konsekuensi-konsekuensi lain.
dalam penyelenggaraan pendidikan
nasional. Hal ini menjadi tantangan Hal yang mendasar bagi pembangunan
tersendiri bagi pemerintah baik pusat dan pendidikan dipengaruhi oleh dimensi
daerah bagaimana persoalan wewenang kepemimpinan atau pemerintah baik
tidak terjadi tumpang tindak atau bahkan pemerintah pusat maupun daerah.
menjadi sumber permasalahan antara Pemberlakuan desentralisasi pendidikan
pemerintah pusat dan daerah. pada gilirannya untuk memberdayakan dan
Kemudian seiring dengan era membangun manusia Indonesia melalui
globalisasi, pemerataan dan peningkatan jalur pendidikan. Oleh karena itu,
mutu pendidikan Indonesia dituntut untuk kebijakan pemimpin harus merata ke setiap
meningkatkan mutu sumber daya daerah sehingga kesenjangan tidak lagi
manusianya dalam menghadapi persaingan terjadi. Namun kita harus menyadari
global. Dunia pendidikan harus peka dan masalah pembangunan pendidikan tidak
tanggap dalam mempersiapkan sistem hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi
pendidikan sesuai dengan konteks dan juga menjadi tanggung jawab semua pihak.
tuntutan zaman.
Tentang prospek pendidikan nasional
DAFTAR PUSTAKA
ke depan dalam menghadapi era
perkembangan globalisasi, kesadaran

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |9


Chan, Sam M., Sam, Tuti T. 2011 Analisis Menyongsong Abad XXI. Jakarta:
SWOT: Kebijakan Pendidikan Era Balai Pustaka
Otonomi Daerah Jakarta: Rajawali --------------------2006. Standar Pendidikan
Press Nasional Suatu Tinjauan Kritis.
Jakarta: Rineka Cipta,
Getteng, Abd Rahman. 2011. Menuju Guru
Profesional dan Ber-Etika. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Yokyakarta: Graha Guru Tahun 2003 (UU RI Nomor 20
Tahun 2003), 2003. Jakarta: Sinar
Grafika
Hasbullah. 2007. Otonomi Pendidikan:
kebijakan Otonomi Daerah dan ------------ 2003. Jakarta: Sinar Grafika
Implikasinya Terhadap ------------ 2003 Jakarta: Sinar Grafika
Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta:
Rajagrafindo Persada Triatmodjo, Bambang. 2013. Menuju
Kejayaan Indonesia. Yokyakarta: Beta
--------------------. Dasar-Dasar Ilmu Offset
Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada www.http:dbagus.com/pengertian-fungsi-
pendidikan-menurut-para-ahli
Rembagy, Musthofa. 2008. Pendidikan
Transformatif Pergulatan Kritis
merumuskan pendidikan di Tengah
Pusaran Arus Globalisasi.
Yokyakarta: Teras

------------------------- Pendidikan
Transformatif: Pergulatan Kritis
Merumuskan Pendidikan di Tengah
Pusaran Arus Globalisasi,
Yokyakarta: Teras, 2008

Saifuddin, Ahmad Fedyani. 2011. Catatan


Reflektif Antropologi Sosial Budaya.
Jakarta: All Rihgts Reserved

Santoso, Slamet Imam. Pendidikan di


Indonesia Dari Masa Ke Masa.
Jakarta: CV. Haji Masagung

Suparlan. 2004. Mencerdaskan Kehidupan


Bangsa dari Konsepsi Sampai Dengan
Impementasi, Yokyakarta: Hikayat
Publishing
Tilaar, H.A.R. 2006. Standar Pendidikan
Nasional Suatu Tinjauan Kritis.
Jakarta: Rineka Cipta

--------------------1990. Pendidikan Dalam


Pembangunan Nasional

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |10

You might also like