Professional Documents
Culture Documents
NOMOR 84/PMK.03/2012
TENTANG
Menimbang : a. bahwa ketentuan mengenai tata cara pembuatan dan tata cara pembetulan
atau penggantian Faktur Pajak telah diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 38/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pembuatan dan Tata
Cara Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak;
b. bahwa dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 1 TAHUN 2012
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 TAHUN 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 42 TAHUN 2009, perlu dilakukan penyesuaian terhadap
ketentuan mengenai tata cara pembuatan dan tata cara pembetulan atau
penggantian Faktur Pajak sebagaimana tersebut huruf a;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (8) Undang-
Undang Nomor 8 TAHUN 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 TAHUN
2009, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara
Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 TAHUN 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor
49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 16 TAHUN 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999);
2. Undang-Undang Nomor 8 TAHUN 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan undang-undang Nomor 42 TAHUN 2009 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5069);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 1 TAHUN 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 8 TAHUN 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Sebagaimana Telah
Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor 42 TAHUN
2009 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8 TAHUN
1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5271);
4. Keputusan Presiden Nomor 56/P TAHUN 2010;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN
TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK.
Pasal 1
Pasal 2
(1) Pengusaha Kena Pajak wajib membuat Faktur Pajak untuk setiap:
(2) Faktur Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibuat pada:
(3) Penyerahan Barang Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
untuk:
(4) Penyerahan Jasa Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
terjadi pada saat:
a. harga atas penyerahan Jasa Kena Pajak diakui sebagai piutang atau
penghasilan, atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh
Pengusaha Kena Pajak, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum dan diterapkan secara konsisten;
b. kontrak atau perjanjian ditandatangani, dalam hal saat sebagaimana
dimaksud pada huruf a tidak diketahui; atau
c. mulai tersedianya fasilitas atau kemudahan untuk dipakai secara nyata,
baik sebagian atau seluruhnya, dalam hal pemberian cuma-cuma atau
pemakaian sendiri Jasa Kena Pajak.
(5) Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf c terjadi pada saat Barang Kena Pajak dikeluarkan dari Daerah Pabean.
(6) Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf d terjadi pada saat Penggantian atas Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud yang diekspor tersebut dicatat atau diakui sebagai piutang atau
penghasilan.
(7) Ekspor Jasa Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e terjadi
pada saat Penggantian atas jasa yang diekspor tersebut dicatat atau diakui
sebagai piutang atau penghasilan.
Pasal 3
Faktur Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) juga harus dibuat pada:
Pasal 4
(1) Pedagang eceran yang membuat Faktur Pajak tanpa mencantumkan keterangan
mengenai identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual, tidak
diterbitkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1)
huruf e angka 2 Undang-Undang Nomor 6 TAHUN 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nornor 16 TAHUN 2009.
(2) Pedagang eceran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Pengusaha
Kena Pajak yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya rnelak-ukan
penyerahan Barang Kena Pajak dengan cara sebagai berikut:
Pasal 5
(1) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dan
Pasal 3, Pengusaha Kena Pajak dapat membuat 1 (satu) Faktur Pajak yang
meliputi seluruh penyerahan yang dilakukan kepada pembeli Barang Kena Pajak
dan/atau penerima Jasa Kena Pajak yang sama selama 1 (satu) bulan kalender.
(2) Faktur Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disebut Faktur Pajak
gabungan.
(3) Faktur Pajak gabungan harus dibuat paling lama pada akhir bulan penyerahan
Barang Kena Pajak dan/ atau Jasa Kena Pajak.
Pasal 6
(1) Faktur Pajak yang diterbitkan oleh Pengusaha Kena Pajak setelah melewati
jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak saat Faktur Pajak seharusnya dibuat, tidak
diperlakukan sebagai Faktur Pajak.
(2) Pengusaha Kena Pajak yang menerbitkan Faktur Pajak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dianggap tidak menerbitkan Faktur Pajak.
(3) Pajak Pertambahan Nilai yang tercantum dalam Faktur Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dikreditkan sebagai Pajak Masukan.
Pasal 7
Atas pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak untuk tujuan
produktif yang tidak dilakukan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai, dikecualikan
dari penerbitan Faktur Pajak.
Pasal 8
(1) Dalam Faktur Pajak harus dicantumkan keterangan tentang penyerahan Barang
Kena Pajak dan/ atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang paling sedikit memuat:
Terhadap penerbitan Faktur Pajak yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak atas
penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak sesuai ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 4, berlaku ketentuan sebagaimana
diatur dalam Pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 1 TAHUN 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 TAHUN 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Sebagaimana
Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor 42 TAHUN
2009 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8 TAHUN 1983
Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah.
Pasal 15
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor
38/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan atau
Penggantian Faktur Pajak, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 16