You are on page 1of 3

Abstrak

Kesetimbangan merupakan suatu keadaan dimana terjadi perubahan sifat makroskopis dari
sistem terhadap waktu. kesetimbangan uap-cair dapat ditentukan ketika ada variabel yang
tetap (konstan) pada suatu waktu tertentu. Tujuan percobaan ini adalah untuk membuat kurva
kesetimbangan uap cair dengan variasi konsentrasi etanol. Pengukuran konsentrasi etanol
dalam campuran etanol air pada percobaan ini menggunakan hand refractometer dengan
satuan derajat Brix. pada percobaan ini Tahap pertama yang dilakukan adalah membuat
larutan etanaol dari konsentrasi 96% menjadi 30%, 50%, 70%, 90% dengan cara pengenceran
yang dilarutkan dengan penambahan aquades 100 ml. Kemudian dilakukan pengukuran Obrix
etanol dengan konsentrasi 0,3; 0,5; 0,7 dan 0,9. Derajat °brix yang didapat dari masing-
masing konsentrasi digambarkan kedalam suatu kurva hubungan antara konsentrasi etanol
dengan Obrix . Untuk mendapatkan data kesetimbangan uap cair dapat dilakukan dengan
mencampurkan etanol-air didalam labu yang telah dirangkai dengan kondensor yang
dilengkapi dengan ketel pemanas. Sampel kondensat dan fasa cair diambil setelah temperatur
konstan. Kedua sampel tersebut diukur oBrix nya menggunakan hand refraktometer dan
dibandingkan dengan kurva standarisasi sehingga diperoleh konsentrasi etanol dalam fasa uap
dan cair

Kesimpulan Semakin besar fraksi etanol dalam campuran etanol-air maka Obrix
yang diperoleh semakin besar pula.Jika fraksi etanol dalam campuran etanol-air diperbesar
maka fraksi etanol dalam fasa uap dan fasa cair akan semakin besar.
Apabila fraksi etanol dalam campuran etanolair diperbesar maka temper
a t u r e kesetimbangan yang diperoleh akan menurun. Jika fraksi etanol dalam campuran
etanol-air diperbesar maka nilai K yang diperolehakan semakin menurun.
Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang bersifat renewable, tidak beracun, serta
biodegradable. Diperkirakan pada tahun 2030 penggunaan bahan bakar etanol diseluruh dunia
mencapai 10-20% dari konsumsi bensin atau kira-kira tujuh kali lipat dari kapasitas produksi etanol
pada tahun 2005 (Razmovski dan Vucˇurovic, 2012). Salah satu tantangan dalam pembuatan
bioetanol adalah menghasilkan etanol dengan kemurnian tinggi (Ngema, 2010). Pengolahan
bioetanol menjadi etanol melalui proses fermentasi dan destilasi, umumnya hanya memperoleh
etanol dengan kadar 35-40% (Razmovski & Vucˇurovic, 2012). Pemisahan etanol dengan kemurnian
tinggi sulit dilakukan karena masih adanya air dalam bioetanol tersebut.Sementara itu, Pemisahan
etanol dari air sulit dilakukan karena adanya azeotrop dalam campurannya (Ngema, 2010), dimana
komposisi fasa cair dan fasa uap sama sehingga sulit dipisahkan dengan destilasi biasa (Kosaric et al.,
1993; Seader dan Kurtyka, 1984).

Teknik pemisahan fasa liquid – liquid ada beberapa macam yaitu distilasi, ekstrasi dan
absorbsi. Seperti halnya pemisahan komponen – komponen campuran etanol – air yang
dilakukan dengan proses distilasi. Distilasi adalah proses yang digunakan untuk memisahkan
campuran fluida berdasarkan titik didih yang diikuti oleh kondensasi. Data yang diperlukan
dalam penyelesaian persoalan distilasi adalah data kesetimbangan antara fase liquid dan fase
gas. Bentuk dan sumber data ksetimbangan antara fase liquid dan fase gas diantaranya dapat
digambarkan dalam bentuk kurva kesetimbangan uap cair ataupun diperoleh dengan cara
eksperimen.
Kesetimbangan uap cair dapat ditentukan ketika ada variabel yang tetap
(konstan) pada suatu waktu tertentu.Saat tercapainya kesetimbangan, kecepatan antara molek
ul-molekul campuran yang membentuk fase uap sama dengan kecepatan molekul-molekulnya
membentuk cairan kembali. Data kesetimbangan uap cair merupakan data
termodinamikayang diperlukan dalam perancangan dan pengoperasian kolom-kolom distilasi.
Adapun hal– hal yang berpengaruh dalam sistem ksetimbangannya yaitu : Tekanan (P), Suhu
(T), konsentrasi komponen A dalam fase liquid (x) dan konsentrasi komponen A dalam fase
uap (y). Uap berasal dari fase liquida yang menunjukan kecenderungan untuk berubah
menjadi uap. Fase uap juga memiliki kecenderungan menjadi fase liquida dengan cara
kondensasi. Kecenderungan untuk berubah dapat diukur dengan kuantitas f yang disebut
fugasitas.

You might also like