You are on page 1of 2

```

PELEPASAN INFORMASI MEDIS

Nomor Dokumen Nomor Revisi Jumlah Halaman


1/2
RS ISLAM KENDAL
Tanggal Terbit : Ditetapkan di Kendal
Direktur RSI Kendal
PROSEDUR TETAP
Drg. H. Edi Sumarwanto, MM., MHKes

Pengertian Pelepasan informasi medis adalah prosedur melepaskan,


membeberkan atau mengungkapkan data atau informasi medis
pasien untuk kepentingan pasien dan kepentingan lainnya yang
tidak merugikan pasien yang telah diatur oleh undang-undang.
Tujuan 1. Terpenuhinya kebutuhan informasi terkait dnegan rekam medis
pasien.
2. Terjaganya kerahasiaan data medis pasien.
3. Terlindunginya hak pasien dan kewajiban rumah sakit terkait
dengan data rekam medis.
Kebijakan Pelepasan infromasi medis harus memenuhi kaidah:
1. Kaidah autonomy bahwa pasienlah yang memutuskan boleh
atau tidaknya akses terhadap informasi kesehatannya, bukan
pasangannya atau pihak ketiga.
2. Kaidah beneficence bahwa informasi hanya diungkapkan
kepada individu yang membutuhkannya dalam rngka melakukan
perbuatan yang menguntungkan atau untuk kepentingan pasien
(misalnya kepada perusahaan asuransi dalam rangka
pembayaran klaim).
3. Kaidah non-maleficence bahw informasi tidak diberikan kepada
pihak yang tidak berwenang dan yang mungkin merugikan
pasien (misalnya perusahaan asuransi meminta informasi
kesehatan untuk tujuan diskriminasi).
4. Kaidah justice bahwa informasi harus menerapkan ketentuan
secara adi dan konsisten untuk semua orang.
Pengungkapan informasi kesehatan secara terbatas, yaitu:
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien
b. Untuk memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum
c. Permintaan pasien sendiri
d. Berdasarkan ketentuan unang-undang

Prosedur Petugas Rekam Medis


1. Menerima permintaan pelepasan informasi secara tertulis dari
pasien dan atau atas perintah pengadilan.
2. Jika pasien berumur dibawah 14 tahun, permintaan
pelepasan informasi tertulis dari orang tua atau wali.
3. Memastikan bahwa peminta informasi adalah benar pasien
sendiri dengn melakukan sek kartu identitas pasien atau jika
permintaan informasi oleh pihak ketiga cek identitas dengan
mencocokkan tanda tangan pasien dengan kartu identitas
pasien.
4. Apabila permintaan pelepasan informasi berasal dari pihak
lain / pihak ketiga, maka harus mengidentifikasi apakah
informasi yang akan dilepas / diungkap bersifat rahasia atau
tidak. Apabila bersifat rahasia maka harus seijin pasien, namun
apabila tidak bersifat rahasia boleh tanpa seijin pasien.
5. Menyampaikan informasi untuk kepentingan asuransi
kesehatan, perusahaan, pemberi kerja, dan lain-lain dengan
memegang prinsip need to know yaitu minimal tapi mencukupi,
relevan dan akurat.
6. Melepas informasi untuk kepentingan internal dan eksternal
dengan berpegang pada Protap Peminjaman Berkas Rekam
Medis.
7. Melepas informasi untuk kepentingan pasien dengan
berpegang pada Protap Permintaan Resume Media.
8. Menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi
pasien dengan berpedoman pada Protap Menjaga Kerahasiaan
Rekam Medis.
Pasien:
1. Mengajukan permintaan pelepasan informasi medisnya secara
tertulis disertai artu identitasnya.
2. Apabila permintaan tersebut (poin 1) dikuasakan ke orang lain
(termasuk suami/istri/anaknya), harus disertai Surat Kuasa
bermaterai yang dilengkapi dengan copy kartu identitas pasien
dan penerima kuasa.
3. Menerima informasi medis dengan prinsip need to know yaitu
minimal tapi mencukupi, relevan dan akurat.
Pihak Ketiga (misalnya perusahaan asuransi, dll):
1. Mengajukan permintaan tertulis dengan diserti Surat Kuasa
bermaterai dai pasien dan kartu identitas pasien.
2. Menerma informasi medis dengan prinsip need to know yaitu
minimal tapi mencukupi, relevan dan akurat.
Pihak ketiga (untuk kepentingan penelitian):
1. Mengajukan permintaan tertuls kepada Direktur.
2. Menerima informasi medis hanya untuk kebutuhan yang
dimaksud saja tanpa disertai identitas pemilik data / pasien.
Unit Terkait 1. Rekam Medis
2. Pasien
3. Pihak Ketiga

You might also like