Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Diajukan oleh :
1. Nasrul Hafidzin NPM 2301160469
2. Abrary Daffa Dzulfikar NPM 2301160199
3. Nida Rizky Nabila NPM 2301160209
4. Ghaisani Insan Kamila NPM 2301160214
5. Aziza Puteri Ramadhani NPM 2301160215
Maret 2019
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan oleh :
1. Nasrul Hafidzin NPM 2301160469
2. Abrary Daffa Dzulfikar NPM 2301160199
3. Nida Rizky Nabila NPM 2301160209
4. Ghaisani Insan Kamila NPM 2301160214
5. Aziza Puteri Ramadhani NPM 2301160215
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan ini.
Praktik kerja lapangan ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan mahasiswa
program studi diploma tiga yang telah memasuki tingkat akhir Politeknik Keuangan Negara
STAN. Laporan praktik kerja lapangan ini disusun sebagai pelengkap kerja praktik yang telah
Selesainya laporan praktik kerja lapangan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan masukan dan pelajaran kepada kami. Untuk itu kami mengucapkan
2. Orang tua dan keluarga kami yang telah memberi doa dan dukungan selama pelaksanaan
3. Bapak dan ibu dosen serta seluruh pengajar yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat
bagi kami;
4. Bapak Andi .., selaku Kepala Kantor yang telah memberi izin untuk melaksanakan PKL dan
5. Bapak Moh. Saiful Munip, selaku dosen pembimbing lapangan kami yang telah memberi
6. Teman-teman PKL yakni Bela, Amanda, Salma, Gesy, Faisal, yang telah bersama-sama
iii
7. Seluruh pegawai KPP Pratama Tulungagung dan juga KP2KP Trenggalek serta pihak-pihak
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata kami berharap
Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................v
LAMPIRAN ...................................................................................................................................38
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
mendapatkan imbalan langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi kemakmuran
rakyat. Pajak adalah sumber pendapatan negara yang digunakan oleh pemerintah untuk
dilepaska dengan pegawai pajak. Wajib pajak menurut Undang-undang Nomor 6 Tahun
adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
yang memiliki penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) akan dikenakan
pajak terhadap pendapatan yang diperolehnya tersebut, begitu pula dengan Wajib Pajak
dewasa ini telah menerapkan sistem self assessment. Sistem self assessment memiliki
1
dimiliki. Wajib pajak wajib untuk menyetorkan pajak yang terutang setelah sebelumnya
dilakukan penghitungan melalui kantor pos, bank persepsi maupun pada loket yang
disediakan di kantor pajak. Kemudian kewajiban terakhir wajib pajak adalah melakukan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 02/ PJ/ 2019 adalah surat yang oleh wajib
pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/ atau pembayara pajak, objek pajak
dan/ atau bukan objek pajak, dan/ atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan
dokumen elektronik atau formulir kertas. Penyampaian SPT elektronik secara online
mengunakan metode e-filling .e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT secara
elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website DJP
penyalur SPT elektronik yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai pihak yang
www.spt.co.id, www.online-pajak.com.
filing, selama pelaksananakan PKL masih banyak kai temukan Wajib Pajak yang masih
kesulitan dalam melaporkan pajak secara self assesment melalui e-filling. Dari sini tim
penulis tertarik untuk mengambil permasalahan ini sebagai topik bahasan dalam laporan
praktik kerja lapangan kami. Untuk mengetahui dan memahami duduk permasalahan
2
mengenai hal tersebut, kami kemudian melakukan berbagai pencarian dengan harapan
Beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas dalam laporan ini adalah
sebagai berikut,
1. Apa saja tugas masing-masing bagian dan seksi di KPP Pratama Tulungagung?
2. Bagaimana proses bisnis pelaporan pajak tahunan secara online di KPP Pratama
Tulungagung?
4. Apakah solusi yang efektif dalam mengatasi permasalahan seputar pelaporan pajak
secara online?
1.3 Tujuan
Tujuan kami dalam melakukan praktik kerja lapangan serta membuat laporannya
1. Mengetahui tugas masing-masing bagian dan seksi di KPP Pratama Semarang Barat
2. Mengetahui proses bisnis pelaporan pajak tahunan secara online di KPP Pratama
Tulungagung
4. Mengetahui solusi yang tepat agar pelaporan pajaktahunan secara online dapat menjadi
efektif
3
Dalam pennyelesaian laporan ini, kami menggunakan metode penelitan studi
lapangan. Studi lapangan yang kami lakukan terdiri atas studi dokumentasi dan
wawancara.
sebagian atau semua dari suatu sistem manajemen, termasuk di dalamnya seluruh berkas
suatu peristiwa/ obyek yang dilanjutkan dengan kegiatan penelusuran lebih lanjut serta
dibuat dan ditampilkan kembali bila diperlukan pada waktunya, ataupun sebagai
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya
atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Barat merupakan kantor pajak yang
Kota Semarang. Kantor ini memiliki visi yaitu mewujudkan KPP Pratama yang unggul
melalui kerja dinamis dan sinergis dalam menghimpun penerimaan negara untuk
kemandirian bangsa. Untuk mewujudkan visi tersebut, KPP Pratama Semarang Barat
tanggal 3 Oktober 2007 tentang Penerapan Organisasi dan Tata Kerja dan Saat Mulai
Beroperasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II dan Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Kantor Pelayanan
Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I, Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Sebagai salah unit vertikal Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak
5
pencapaian target kinerja kepada unit vertikal Direktorat Jenderal Pajak di atasnya, yaitu
A. Wilayah Kerja
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-141/PJ/ 2007 tanggal 3 Oktober 2007
meliputi 63 (enam puluh tiga) kelurahan yang tersebar dalam 5 (lima) kecamatan di Kota
Semarang, yaitu:
a. Kecamatan Semarang Barat yang terdiri dari 16 (enam belas) kelurahan, yaitu:
1) Gondoriyo 6) Bambankerep
2) Podorejo 7) Ngaliyan
3) Bringin 8) Tambakaji
4) Purwoyoso 9) Wonosari
5) Kalipancur 10) Wates
1) Cangkiran 8) Wonolopo
2) Bubakan 9) Mijen
3) Karang Malang 10) Wonoplumbon
4) Polaman 11) Ngadirgo
5) Purwosari 12) Pesantren
6) Jatisari 13) Jatibarang
7) Timbangan 14) Kedungpane
1) Jrakah 5) MangkangWetan
2) Tugurejo 6) MangkangKulon
3) Karanganyar 7) Mangunharjo
4) Randugarut
Berdasarkan data wilayah yang diperoleh dari BPS Kota Semarang dan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang, luas wilayah kerja KPP Pratama
Semarang Barat adalah seluas 20.317 hektar atau 54% dari luas seluruh Kota Semarang
dengan jumlah penduduk sekitar 427.143 jiwa. Secara geografis wilayah kerja KPP
Pratama Semarang Barat berada bagian barat dan utara Kota Semarang dengan bentuk
permukaanyang bervariasi terdiri atas pegunungan, dataran rendah, dan daerah pantai.
Tabel II.1
Luas Wilayah Kerja KPP Pratama Semarang Barat
No Nama Kecamatan Luas wilayah (Ha)
1. Semarang Barat 2.174
2. Ngaliyan 3.799
3. Mijen 5.755
4. Gunungpati 5.411
5. Tugu 3.178
TOTAL 20.317
7
GambarII.1
Wilayah Kerja KPP Pratama Semarang Barat
Adapun menurut Operator Console KPP Pratama Semarang Barat, jumlah Wajib
Pajak Efektif yang terdaftar pada tahun 2018 adalah sebesar 100.802 Wajib Pajak dengan
Struktur organisasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Barat sesuai
8
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak terdiri
atas:
3.Seksi Pelayanan;
4.Seksi Penagihan;
5.Seksi Pemeriksaan;
GambarII.2
Struktur Organisasi KPP Pratama Semarang Barat
KEPALA KANTOR
KANTOR
SUBBAGIAN UMUM
dan KI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL PEMERIKSA
PAJAK
9
Sumber: PMK Nomor 206.2/PMK.01/2014
*) Pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi terdiri atas Seksi Pengawasan dan Konsultasi
I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, dan Seksi
Pengawasan dan Konsultasi IV;
Statistik pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Barat terhitung sampai
dengan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel II.2
Statistik Pegawai KPP Pratama Semarang Barat
Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang
Jumlah
Pangkat/Gol. Ruang
1
Pembina Tk. I / IV.b
9
Pembina / IV.a
10
Penata Tk. I / III.d
19
Penata / III.c
21
Penata Muda Tk. I / III.b
19
Penata Muda / III.a
11
Pengatur Tk. I / II.d
Pengatur / II.c 4
14
Pengatur Muda / II.a
108
Jumlah Pegawai
Sumber: Seksi Pengolahan Data dan Informasi
10
9
Fungsional Pemeriksa
10
Kepala Subbagian / Seksi
48
Account Representative
37
Pelaksana
108
Jumlah Pegawai
Jumlah
Tingkat Pendidikan
15
Strata 2
47
Strata 1 / Diploma IV
20
Diploma III
19
Diploma I
7
SMU / Sederajat
108
Jumlah Pegawai
terhadap Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Tidak Langsung
(PPN), Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Tidak Langsung
Lainnya (PTLL).
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak
A. Pengertian
Surat massal adalah salah satu jenis surat resmi yang digunakan Kantor Pelayanan
Pajak sebagai salah satu sarana berkomunikasi dan memberikan informasi secara formal
12
kepada Wajib Pajak baik orang pribadi maupun badan terkait keperluan tertentu yang
berhubungan dengan perpajakan. Sesuai dengan namanya, surat ini dibuat secara massal
dengan maksud dan isi yang sama kepada Wajib Pajak dalam jumlah yang banyak.
Pembuatan surat massal ini sesuai dengan kaidah dan format yang telah ditentukan oleh
mengirimkan surat massal kepada Wajib Pajak sebanyak tiga kali, yaitu di awal,
pertengahan, dan akhir tahun untuk mengimbau Wajib Pajak melakukan pelaporan SPT
Tahunan. Berbeda dengan 2019, di tahun sebelumnya KPP Pratama Semarang Barat
hanya mengirimkan surat massal sebanyak satu kali di akhir tahun saja.
Meskipun demikian, tidak seluruh Wajib Pajak di unit kerja KPP Pratama
Semarang Barat dikirimkan surat massal, hanya beberapa Wajib Pajak dengan kriteria
tertentu, yaitu:
diberikan surat imbauan mengenai penyampaian SPT secara massal adalah Wajib Pajak
yang memiliki potensi pajak yang kecil, agar Wajib Pajak tersebut melakukan pelaporan
SPT Tahunan.
13
Karena jumlah Wajib Pajak yang besar, kurang lebih sebanyak sebelas ribu wajib
pajak yang harus diberi imbauan untuk menyampaikan SPT, maka tidak memungkinkan
KLU disusun menurut Kategori, Golongan Pokok, golongan Sub Golongan dan
Usaha Indonesia (KBLI) Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2009 Cetakan III. Salah satu
KLU sesuai dengan BPS adalah karyawan. Karena pada praktiknya pemenuhan
kewajiban perpajakan karyawan terbantu dengan adanya sistem withholding tax sehingga
karyawan tidak perlu menyetor sendiri pajaknya dan tidak jarang pemberi kerja juga
B. Pagu Anggaran
Pagu anggaran adalah alokasi anggaran yang ditetapkan untuk mendanai belanja
pemerintah pusat dan/atau pembiayaan dalam APBN. Dalam pengelolaan APBN, pagu
dibagi menjadi tiga termin, yaitu pagu indikatif yang ditetapkan pada bulan Maret, pagu
anggaran pada bulan Juli, dan pagu definitif yang ditetapkan pada bulan November.
Sedangkan DIPA adalah dokumen yang berisi pelaksanaan anggaran yang disusun oleh
Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran, dalam hal ini adalah Bendahara
pengesahan.
Besarnya Pagu Anggaran persuratan dalam DIPA KPP Pratama Semarang Barat
di tahun 2018 adalah Rp. 200.000.000,00 untuk pagu indikatif, kemudian Rp.
14
340.000.000,00 untuk pagu anggaran, dan realisasi belanja sebesar Rp. 338.430.637,00.
Pada tahun 2019 Bendahara Pengeluaran telah menetapkan pagu indikatif sebesar Rp.
178.439.000.
Pratama Semarang Barat pada tahun 2018-2019 menggunakan jasa pengiriman Pos
Indonesia adalah:
Tagihan biaya pengiriman surat dibayarkan setiap bulan sekali pada bulan
berikutnya. Misalnya biaya pengiriman surat di bulan Januari ditagih dan dibayarkan di
bulan Februari setelah rekap pengiriman surat selama bulan Januari dibuat oleh pihak
penyedia jasa.
Pada tahun 2019 biaya pengiriman surat kepada Pos Indonesia baru berjalan
15
16
Tabel II.5
Data Pengeluaran Pengiriman Surat Melalui Jasa PT Pos Indonesia (Persero)
KPP Pratama Semarang Barat
17
BAB III: PEMBAHASAN
pada masing-masing seksi yang ditugaskan. Setiap seminggu sekali, dilakukan pergantian
seksi agar semua dapat merasakan tiap bagian yang ada di KPP Pratama Semarang Barat
dan berkenalan dengan seluruh unit di KPP Pratama Semarang Barat. Sehingga, kami
telah mempelajari tugas, pokok, dan fungsi masing-masing bagian di KPP Pratama
Semarang Barat. Berikut merupakan rincian tugas, pokok, dan fungsi masing-masing
Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal (SUKI), merupakan sub bagian di KPP
yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, dan rumah
tangga. Beberapa tugas dari SUKI ialah membuat rencana kerja sub bagian umum,
penyusunan tanggapan terhadap surat pengaduan anggota masyarakat melalui tromol pos
5000 maupun secara langsung, melakukan prosedur penelitian oleh tim peneliti
pegawai negeri sipil dan pelaksanaan pengambilan sumpah pegawai sipil/sumpah jabatan,
18
pembuatan rekapitulasi laporan bulanan ketertiban pegawai, melakukan penegakan
melakukan prosedur usul kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala pegawai, dan
Pada dasarnya, SUKI mengurus segala hal yang berhubungan dengan keuangan,
kepegawaian, tata usaha, dan rumah tangga. Selama kami melakukan praktik kerja
lapangan di SUKI, kami mendapatkan beberapa tugas yakni membantu dari membuat
Surat Tugas hingga perekapan Surat Tugas. Selain itu, kami juga membantu membuat
Nota Dinas.
B. Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan terbagi menjadi dua, yakni front office dan back office. Pegawai
di front office bertugas melayani Wajib Pajak secara langsung, sehingga pegawai bertatap
muka langsung dengan Wajib Pajak. Dalam hal ini, kami membantu pelayanan e-filing
dengan jadwal piket yang telah disediakan. Sementara back office, kami membantu untuk
permohonan, memindai berkas pemindahbukuan, membuat berkas Wajib Pajak yang baru
penatausahaan surat-surat permohonan dari Wajib Pajak dan surat-surat lainnya pada
TPT serta surat-surat masuk untuk seksi pelayanan, melakukan penatausahaan surat-surat
permohonan (non keberatan) dari Wajib Pajak dan surat-surat lainnya TPT, melakukan
penyelesaian registrasi Wajib Pajak, objek pajak dan atau pengukuhan Pengusaha Kena
19
Pajak (PKP), melakukan penyelesaian permohonan penghapusan NPWP dan pencabutan
produk hukum, mencetak pemberitahuan Wajib Pajak pindah keluar dan Wajib Pajak
pindah masuk, melakukan penerimaan berkas Wajib Pajak pindah masuk, melakukan
penatausahaan SPT Tahunan PPh atau SPT Masa PPN atau SPT Masa PPh pemotongan
dan pemungutan atau SPOP yang telah diterima kembali dalam rangka pengawasan
Saat berada di Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI), kami memiliki
beragam pengalaman. Beberapa dari kami membantu untuk mengisi Alket, ada pula yang
membantu untuk mengganti Accout Representative dari para Wajib Pajak, hingga
membantu input e-Nofa. Tugas dari Seksi PDI secara rinci ialah sebagai berikut.
seksi lain
20
D. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Waskon) memiliki empat Seksi yakni Seksi
Waskon I, Waskon II, Waskon III, dan Waskon IV. Saat berada di Waskon, kami
membantu untuk disposisi surat, mencari nama Account Representative dari Wajib Pajak,
Beberapa tugas dari Seksi Pengawasan dan Konsultasi adalah sebagai berikut,
Melakukan pengawasan penerbitan surat teguran kepada Wajib Pajak yang belum
konsultasi
membantu melakukan geotagging dan melipat serta mengamplopi surat. Selain itu, kami
juga membantu saat penyuluhan ke beberapa tempat di luar KPP seperti di rumah sakit,
universitas, dan pabrik-pabrik. Tugas dari seksi ekstensifikasi dan penyulihan adalah
perpajakan, pencarian data dari pihak ketiga, pendataan objek dan subjek pajak, penilaian
objek pajak, kegiatan ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
21
seperti, membuat rencana kerja dan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak, dan melakukan
F. Seksi Pemeriksaan
Saat berada di seksi pemeriksaan, beberapa dari kami ada yang diberi kesempatan
untuk ikut melakukan pemeriksaan lapangan untuk tujuan lain dengan pegawai bagian
seksi ini, seperti penghapusan PKP dan NPWP. Seksi pemeriksaan bertugas membantu
Semarang Barat.
G. Seksi Penagihan
Saat berada di Seksi Penagihan, kami melakukan scanning Surat Tagihan Pajak
(STP) guna pengarsipan di gudang. Beberapa dari kami juga berkesempatan untuk
Pajak (STP), Surat Tanda Terima Setoran (STTS), Surat Setoran Bea (SSB)
angsuran/pelunasan pajak
Pejabat Fungsional Penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala KPP
perundang-undangan.
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, setiap kelompok
jabatan fungsional dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh
Kepala Kantor Wilayah dan Kepala KPP yang bersangkutan.Jumlah Jabatan Fungsional
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.Jenis dan jenjang jabatan fungsional
Surat massal secara umum memiliki tujuan untuk mengimbau Wajib Pajak dalam
hal memenuhi kewajiban perpajakannya, contohnya seperti pelaporan SPT Tahunan dan
pembayaran pajak terutang. Dengan dikirimnya surat massal tersebut, diharapkan Wajib
Pajak sadar akan kewajiban perpajakannya dan tentunya akan meningkatkan kepatuhan
Wajib Pajak.
23
3. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi melakukan penatausahaan surat, dari
4. Surat dibawa ke Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal untuk dikirimkan kepada
1. Surat yang kembali pos dikembalikan oleh jasa ekspedisi kepada Sekretariat
untuk ditindaklanjuti.
24
GambarIII.1
Struktur Organisasi KPP Pratama Semarang Barat
Kembali pos atau yang biasa disebut kempos adalah surat-surat yang dikembalikan
oleh pihak penyedia jasa pengiriman karena surat tidak sampai kepada penerima yang
permasalahan kempos untuk jenis surat massal yang dikirimkan kepada Wajib Pajak. Hal
25
ini menjadi permasalahan tersendiri karena terjadi berulang kali di setiap tahun dengan
Surat yang kembali tentu saja mempengaruhi target kepatuhan dan penerimaan pajak
di tahun terkait, karena ketika terdapat surat yang kembali artinya kantor pajak tidak
dapat menyampaikan imbauan kepada Wajib Pajak di wilayah kerjanya untuk melakukan
kewajiban perpajakannya yaitu melapor dan membayar pajak. Di samping itu, kegagalan
kantor pajak untuk menjangkau Wajib Pajak menciptakan ketidakadilan tersendiri bagi
Wajib Pajak, karena dapat ditarik pernyataan bahwa yang membayar dan melapor pajak
hanya Wajib Pajak tertentu yang “itu-itu saja” setiap tahunnya. Diperlukan penanganan
dengan prosedur yang tepat untuk mencegah kembali pos terulang kembali setiap tahun
A. PenyebabKembali Pos
Penyebab terjadinya kembali pos sudah dikategorikan oleh pihak penyedia jasa
pengiriman, dalam hal ini adalah PT Pos Indonesia (Persero). Berikut ini adalah penyebab
Artinya alamat yang dituliskan pada surat tidak lengkap. Misalnya, tidak ada
Artinya setelah dikunjungi sesuai dengan alamat yang tertera pada surat, penerima
26
Penerima telah meninggal atau bubar
Artinya setelah dikunjungi sesuai dengan alamat yang tertera pada surat, penerima
sudah meninggal untuk orang pribadi atau sudah bubar untuk badan.
Surat ditolak
Artinya setelah dikunjungi sesuai dengan alamat yang tertera pada surat, pihak yang
Rumah kosong
Artinya setelah dikunjungi sesuai dengan alamat yang tertera pada surat, alamat rumah
yang dituju dalam keadaan kosong sehingga penerima tidak dapat ditemui.
Pindah alamat
Artinya setelah dikunjungi sesuai dengan alamat yang tertera pada surat, yang
bersangkutan sudah berpindah alamat dan rumah sudah ditempati orang lain.
Jumlah surat massal yang kembali pos dalam periode 1 Januari-6 Maret 2019 adalah:
TabelIII.2
Rincian Jumlah Surat Kembali Pos
Alasan Jumlah
Alamat Tidak Jelas 120
Penerima Tidak Dikenal 929
Meninggal / Bubar 15
Surat Ditolak 21
Rumah Kosong 250
Pindah Alamat 1023
Jumlah 2358
27
Sedangkan jumlah surat massal yang dikirim dalam periode 1 Januari sampai dengan 6
1. Biaya Pengiriman
Biaya yang diakibatkan dari surat kembali pos periode 1 Januari sampai dengan 6
Maret 2019 adalah sebesar Rp. 16.506.000,00. Angka tersebut didapat dari jumlah surat
yang kembali pos (2.358) dikalikan dengan tarif jasa PT Pos Indonesia (Persero) untuk
Kerugian yang diakibatkan oleh surat yang kembali pos tak hanya dilihat dari segi
biaya persuratan saja, namun juga dilihat dari potensi penerimaan pajak yang hilang
karena Wajib Pajak tidak dapat dijangkau melalui surat. Jika dilihat dari data surat yang
kembali, terdapat 21% Wajib Pajak tidak dapat dijangkau.Misalkan satu Wajib Pajak
berpotensi membayar pajak sebesar Rp. 210.684,00 maka potensi penerimaan yang
hilang dari 2.358 surat adalah sebesar Rp. 496.792.872,00. Angka pengali Rp. 210.684,00
didapatkan dari rata-rata jumlah pembayaran SSP yang diterima tahun 2017 kemudian
Selain itu, terjadi ketidakadilan antara Wajib Pajak satu dengan yang lainnya. Wajib
Pajak yang tidak dapat dijangkau melalui pos dianggap belum melakukan kewajiban
28
3.4 Efektivitas Surat Massal
Terkait efektivitas surat massal, kami membaginya menjadi dua sudut pandang, yakni
pembayaran dan pelaporan. Pembayaran kami lihat dari jumlah Surat Setoran Pajak (SSP)
yang diterima pada kuartal keempat tahun 2018 khusus Peraturan Pemerintah 46 Tahun
2013 sebagaimana yang telah diganti dengan Peraturan Pemerintah 23 Tahun 2018
tentang Pajak Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang
Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Sementara pelaporan kami lihat dari banyaknya SPT
Tahunan yang dilaporkan pada tahun 2017, 2018, dan 2019. Khusus untuk tahun 2019,
kami mengambil sampel pada tanggal 1 Januari hingga 18 Maret 2019. Batasan
materialitas yang kami gunakan dalam penghitungan ini sebesar 11,98% untuk mengukur
A. Berdasarkan Pembayaran
Efektivitas pengiriman surat massal untuk mengimbau Wajib Pajak di KPP Pratama
Semarang Barat dapat terlihat pada tabel jumlah pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat 2 (PP
TabelIII.3
Rincian Jumlah SSP Diterima Tahun Pajak 2016, 2017, dan 2018
Wajib Jumlah Jumlah Bayar Jumlah Jumlah Bayar Jumlah SSP Jumlah Bayar
Pajak SSP 2016 2016 SSP 2017 2017 2018 2018
Badan 4430 3.355.878.363 5024 4.096.900.059 5957 3.226.957.895
Orang 5873 2.189.244.345 6514 2.744.785.296 8802 1.958.083.551
Pribadi
Total 10303 5.545.122.708 11538 6.841.685.355 14759 5.185.041.446
Sumber: Account Representative KPP Pratama Semarang Barat
29
Pada tahun 2016 jumlah penyetoran pajak untuk Wajib Pajak badan sebanyak 4.430
SSP dengan jumlah bayar sebesar Rp. 3.355.878.363, tahun 2017 sebesar 5.024 SSP
dengan jumlah bayar sebesar Rp. 4.096.900.059, dan tahun 2018 jumlah penyetoran
pajak sebanyak 5.957 SSP dengan jumlah bayar sebesar Rp. 3.226.957.895.
Untuk Wajib Pajak orang pribadi pada tahun 2016 tercatat jumlah SSP yang
disetorkan sebanyak 5.873 SSP dengan jumlah bayar sebesar Rp. 2.189.244.345, tahun
2017 sebesar 6.514 SSP dengan jumlah bayar Rp. 2.744.785.296, dan tahun 2018 jumlah
penyetoran pajak sebanyak 8.802 SSP dengan jumlah bayar sebesar Rp. 1.958.083.551.
Dari tabel dan uraian di atas, dapat diketahui setelah dilakukan pengiriman surat
massal di tahun 2018 terdapat peningkatan jumlah Surat Setoran Pajak yang diterima
sebesar 22%, dari 11.538 SSP pada tahun 2017 menjadi 14.759 SSP pada tahun 2018.
Namun peningkatan jumlah SSP yang diterima tidak dibarengi dengan jumlah
penerimaan pajak yang diperoleh, dari tabel di atas dapat diketahui terjadi penurunan
tahun 2018. Hal tersebut terjadi salah satunya karena adanya penurunan tarif pajak
B. Berdasarkan Pelaporan
Berikut merupakan data pelaporan SPT Tahunan per tanggal 18 Maret dalam tiga
30
TabelIII.4
Rincian Jumlah SPT Diterima Tahun Pajak 2016
TabelIII.5
Rincian Jumlah SPT Diterima Tahun Pajak 2017
umb
er:
Acco
unt
Representative
TabelIII.6
Rincian Jumlah SPT Diterima Tahun Pajak 2018
31
Dari tabel di atas, dapat diketahui jumlah pelaporan SPT Tahunan pada tahun
pajak 2016 adalah 19.083 SPT, tahun pajak 2017 adalah 20.095 SPT, dan tahun pajak
2018 adalah 24.950 SPT. Terjadi peningkatan jumlah pelaporan sebesar 5,3% SPT dari
tahun 2016 ke 2017. Sementara pada tahun 2017 menuju 2018 terjadi peningkatan
sebesar 24,2% SPT. Peningkatan ini salah satunya dipengaruhi oleh Surat Massal yang
dikirimkan oleh KPP kepada Wajib Pajak yang berisi mengenai himbauan untuk
Berdasarkan data yang telah kami peroleh, baik dari segi pembayaran maupun
Sebagai informasi, KPP Pratama Semarang Barat pada tahun 2016 dan 2017 tidak
melakukan pengiriman surat massal kepada Wajib Pajak dalam rangka mengimbau
pelaporan SPT tahunan dan pembayaran pajak penghasilan final pasal 4 ayat 2.
Sedangkan pada tahun 2018, KPP Pratama Semarang Barat melakukan pengiriman surat
massal sebanyak satu kali di akhir tahun dalam rangka mengimbau Wajib Pajak untuk
32
BAB IV: PENUTUP
3.1 Kesimpulan
merupakan salah satu cara penyampaian surat resmi yang digunakan Kantor Pelayanan
Pajak sebagai salah satu sarana berkomunikasi dan memberikan informasi secara formal
kepada Wajib Pajak baik Orang Pribadi maupun Badan terkait keperluan tertentu yang
berhubungan dengan perpajakan. Sesuai dengan namanya, surat ini dibuat secara massal
dengan maksud dan isi yang sama kepada Wajib Pajak dalam jumlah yang banyak. Surat
ini ditujukan untuk Wajib Pajak secara umum, terlepas dari kondisi Wajib Pajak yang
berbeda-beda. Surat Massal merupakan salah satu cara KPP Pratama Semarang Barat
penerima tidak dikenal, alamat kurang jelas, penerima telah meninggal atau bubar, surat
ditolak, rumah kosong, atau Wajib Pajak yang pindah alamat. Hingga 6 Maret 2019,
tercatat ada sekitar 2.358 surat yang kembali dari total 11.130 surat massal yang dikirim
pada tahun 2019. Selain kerugian biaya pengiriman, terdapat juga kerugian potensi
penerimaan pajak yang hilang karena Wajib Pajak tidak dapat dijangkau melalui surat.
Jika surat tersebut diterima seluruhnya, ada kemungkinan penerimaan pajak KPP Pratama
Terlepas dari banyaknya Surat Massal yang kembali, kami dapat menarik
kesimpulan bahwa pengiriman Surat Massal dianggap cukup efektif untuk mengimbau
Wajib Pajak. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah penyetoran SSP dan
pelaporan SPT di KPP Pratama Semarang Barat pada tiga tahun terakhir. Meskipun
33
begitu, kami berpendapat bahwa pengiriman Surat Massal dapat dilakukan dengan lebih
efektif dan efisien lagi. Dengan saran dan solusi yang telah kami diskusikan, kami harap
kepatuhan Wajib Pajak dalam hal pembayaran maupun pelaporan pajak dapat meningkat
3.2 Saran
Permasalahan utama dari surat massal adalah mengenai banyaknya surat massal
yang kembali. Oleh karena itu, kami mencoba mencari solusi serta menanyakan beberapa
Surat massal yang kembali pos biasanya dikarenakan data Wajib Pajak yang
kurang akurat, misalnya Wajib Pajak sudah pindah alamat namun tidak melakukan
perubahan data, nomor telepon Wajib Pajak yang tidak dapat dihubungi, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu diperlukan adanya pembaruan data Wajib Pajak. Pembaruan
data Wajib Pajak saat ini sudah difasilitasi oleh kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak
pada 25 Juni 2018tentang. Surat edaran ini bertujuan untuk memberikan kemudahan
dalam proses pemutakhiran basis data Masterfile Wajib Pajak untuk pembaruan SIDJP
dan memberikan kepastian hukum kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, dan Kantor Pelayanan Pajak dalam melakukan
Pada pelaksanaannya data diberikan langsung oleh kantor pusat kepada KPP
untuk kemudian diproses oleh Account Representative dan diinput oleh pelaksana pada
34
seksi PDI, Pelayanan,dan Ekstensifikasi & Penyuluhan untuk memperbarui serta
2. Pengiriman Langsung
kepada petugas kecamatan atau kelurahan untuk diberikan kepada warga yang tinggal di
wilayah tersebut, karena petugas kelurahan atau kecamatan memiliki data wajib pajak
yang berdomisili di wilayah tersebut dan lebih mengenal warganya sendiri secara
langsung, sehingga dapat menghindari penyebab kembali pos akibat alamat tidak jelas,
surat ditolak, rumah kosong, dan pindah alamat. Sebagai pengganti jasa ekspedisi untuk
memperhatikan ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini Pos Indonesia sebagai mitra
pengiriman surat KPP Pratama Semarang Barat tidak lagi digunakan sebagai jasa
3. Alamat Alternatif
Alamat alternatif adalah alamat yang dapat diakses selain alamat utama. Ketika
Wajib Pajak mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP dari kantor pajak, mereka
diwajibkan untuk mengisi alamat sesuai dengan KTP. Alangkah lebih baik untuk
menghindari terjadinya kembali pos yang terus menerus, Wajib Pajak juga diwajibkan
mengisi alamat alternatif yang dapat dituju apabila alamat utamanya pindah, berganti,
atau tidak sesuai dengan KTP. Di samping itu, Wajib Pajak harus menjamin dengan
membuat pernyataan bahwa alamat alternatif benar-benar jelas dan dapat dijangkau.
Dengan adanya alamat alternatif, Wajib Pajak tetap dapat dijangkau sehingga efektivitas
35
surat massal itu sendiri tercapai sesuai dengan tujuannya.DULU KETENTUANYA ADA
G?!DMN
Setiap tahun, kantor pajak selalu mengirimkan surat massal kepada Wajib Pajak
untuk mengimbau agar menyampaikan laporan SPT tahunan sesuai jangka waktu yang
ditentukan. Surat imbauan ini dikirim sebanyak dua hingga tiga kali dalam satu tahun
pada awal, tengah, dan akhir tahun dengan harapan Wajib Pajak dapat melakukan
penyampaian SPT Tahunan untuk surat massal di awal tahun, serta pembayaran pajak
untuk surat massal yang dikirim pada tengah dan akhir tahun.
5. Pembuatan dan Sosialisasi SOP tentang Tindak Lanjut Surat Kembali Pos
Untuk menindaklanjuti surat massal yang kembali pos, perlu dibuat Standar
Operasional Prosedur yang jelas sehingga tindak lanjut dari surat yang kembali pos jelas
Banyaknya surat yang kembali pos dapat dikeranakan oleh jasa ekspedisi yang
kurang kompeten dalam mencari maupun menemukan alamat Wajib Pajak. Oleh karena
itu KPP Semarang Barat sudah sering berganti jasa ekspedisi. Beberapa diantaranya
adalah PT Pos Indonesia (Persero), jasa ekspedisi NCS, jasa ekspidisi Pandu Siwi
Sentosa, dan jasa ekspedisi yang paling baru digunakan adalah Ninja Xpress yang masih
36
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_Isian_Pelaksanaan_Anggaran
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/pagu-apbn/
http://www.expostnews.com/ekbis/keuangan-investasi/item/1813-2-ribu-surat-pajak-kpp-
pratama-surabaya-genteng-kempos
https://www.maxmanroe.com/vid/surat/pengertian-surat-resmi.html
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak
PMK ttg struktur
37
LAMPIRAN
38