Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
RAYJ J. H. DASMASELA
12100043
ABSTRACT
Background: Hypertension is the highest non-communicable disease (NCD) and is not
transmitted from person to person. The problem in hypertensive patients is the
inconvenience of undergoing a hypertensive diet that is difficult to control hypertension
experienced. Compliance in running a hypertensive diet is strongly influenced by
knowledge, attitudes and behavior.
Method: This type of research uses descriptive analytic research method with a cross
sectional approach, with research subjects patients who experienced hypertension at PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Hospital with a total of 30 patients. The analysis used was
univariate analysis and bivariate analysis with Chi-Square correlation.
Result: The results of the analysis showed that there was a relationship between
knowledge with hypertension diet compliance p = 0,000 X2 Calculate=11,786, attitude
with hypertension diet compliance p = 0,001 X2 Calculate=8,887, behavior with
hypertension diet compliance p = 0,000 X2 Calculate=29,775.
1
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
2
Dosen Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta
3
Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU
DENGAN KEPATUHAN DIET HIPERTENSI PADA PASIEN
HIPERTENSI DI RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
INTISARI
Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular (PTM) kronis yang
paling tinggi dan tidak ditularkan dari orang ke orang, Permasalahan pada penderita
hipertensi adalah kurang patuh dalam menjalani diet hipertensi sehingga sulit untuk
mengontrol hipertensi yang dialami. Kepatuhan dalam menjalankan diet hipertensi sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan perilaku.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku pasien
hipertensi dengan kepatuhan diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Hasil: Hasil uji analisis didapatkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan
kepatuhan diet hipertensi p=0,000 X2 Hitung=11,786, sikap dengan kepatuhan diet
hipertensi p=0,001 X2 Hitung=8,887, perilaku dengan kepatuhan diet hipertensi p=0,000
X2=29,775.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang diet hipertensi,
sikap tentang hipertensi dengan kepatuhan diet hipertensi, perilaku tentang hipertensi
dengan diet kepatuhan diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
1
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
2
Dosen Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta
3
Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
Pendahuluan
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah arteri yang bersifat
sistemik dan berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu lama.
Hipertensi tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui proses yang
berlangsung cukup lama. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol untuk
periode tertentu akan menyebabkan darah tinggi permanen atau yang disebut
hipertensi (Gunawan dan lanny, 2012).
Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik muda
maupun tua, hipertensi juga sering disebut sebagai silent killer karena termasuk
penyakit yang mematikan, bahkan hipertensi tidak dapat secara langsung
membunuh penderitanya, melainkan hipertensi memicu terjadinya penyakit lain
yang tergolong kelas berat dan mematikan serta dapat meningkatkan resiko
serangan jantung, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal (Seke, Bidjuni dan
Lolong, 2016).
Pengetahuan, sikap dan kepatuhan merupakan tiga faktor utama agar
penyakit hipertensi tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius,
kepatuhan terhadap diet yang meliputi diit rendah garam, rendah kolesterol dan
rendah lemak sangat diperlukan
Permasalahan pada penderita hipertensi adalah kurang patuh dalam
menjalani diet hipertensi sehingga sulit untuk mengontrol hipertensi yang dialami
dan hal tersebut dapat dilihat dari penyakit hipertensi yang dialami, kebiasaan
mengkonsumsi kopi, alkohol dan rokok, serta ikan asin atau makanan asin
lainnya dan kurang mengkonsumsi buah-buahan dan dapat dilihat juga dari
kunjungan pasien ke pelayanan kesehatan yaitu pasien lama yang berobat
kembali setiap tahunnya sehingga dapat dipastikan bahwa mereka positif
dinyatakan menderita hipertensi (Recky, Jauhari, dan Ridha 2015).
Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik
dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2018 selama satu bulan
dimulai dari tanggal 9 Mei sampai dengan 8 Juni 2018 Jumlah populasi pada
penelitian ini sebanyak 202 responden, sedangkan pengambilan sampel yang
dilakukan dengan teknik simple random sampling didapatkan jumlah sampel
sebanyak 67 responden. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pengetahuan, sikap, dan Perilaku, variabel terikat adalah kepatuhan diet
hipertensi.
Data yang dikumpulkan berasal dari data kuesioner. Kuesioner yang
diadopsi dari kuesioner penelitian Saputro (2009) tentang pengetahuan dan
sikap, perilaku, kuesioner mengadopsi kuesioner perilaku Hapsari (2016),
tentang kepatuhan diet hipertensi, mengadopsi kuesioner Devita (2014). Analisis
uji statistik menggunakan rumus chi square dengan ketentuan bahwa x2 hitung
sama atau lebih besar dari x2 tabel maka H0 di tolak, dan bila nilai x2 hitung lebih
kecil dari x2 tabel, maka Ha diterima.
Hasil
Karakteristik Responden
Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan umur dan pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan Karakteristik Kelompok (n) (%)
umur menunjukkan bahwa mayoritas Umur < 40 tahun 6 8,95
Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa dari 67 responden yang diambil
sebagai sampel, sebagian besar 56,7% atau 38 orang tidak patuh. Hal ini
menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel kepatuhan diet pasien
hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mempunyai kecenderungan
tidak patuh.
Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet pasien hipertensi di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Sikap
Cukup 11 13 24
Baik 0 4 4
Total 38 29
(56,7) (43,3)
Pembahasan
Karakteristik Responden
Persepsi pasien pada variabel sikap adalah kurang yaitu sebesar 58,2%
atau 39. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel sikap tentang
diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mempunyai
kecenderungan nilai yang kurang.
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pasien hipertensi untuk menambah
pengetahuan tentang diet hipertensi dan meningkatkan kepatuhan pasien dalam
menjalani diet hipertensi terhadap diet hipertensi dan penelitian ini dapat
dilakukan lagi dengan variabel yang lebih banyak misalnya,
keyakinan/kepercayaan, pendidikan, budaya, dan faktor dukungan sosial,
dengan analisis multivariat dan dengan sampel yang lebih banyak.
Daftar Pustaka
Recky S., Jauhari A. R., dan Ridha A. (2015). Hubungan pengetahuan, sikap,
dukungan keluarga, ketersediaan sumber bahan makanan diet hipertensi
dengan perilaku diet hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Balai Sepuak.
Pontianak: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pontianak
Seke P. A., Bidjuni H. J., dan Lolong J. (2016). Hubungan kejadian stress
dengan penyakit hipertensi pada lansia di balai penyantunan lanjut usia
senjah cerah kecamatan mapanget Kota Manado. Manado: Jurnal
keperawatan UNSRAT Manado, Vol.4 No.2.