You are on page 1of 14

NASKAH PUBLIKASI

THE CORRELATION OF KNOWLEDGE, ATTITUEDES, AND


BEHAVIORS WITH ADHERENCE TO HYPERTENSION DIET AMONG
HYPERTENSIVE PATIENTS AT PKU MUHAMMADIYAH
HOSPITAL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU


DENGAN KEPATUHAN DIET HIPERTENSI PADA PASIEN
HIPERTENSI DI RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

Rayj J. H. Dasmasela1, Suyamto2, Erika Nurwidiyanti3

Disusun oleh :

RAYJ J. H. DASMASELA
12100043

PROGAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2018
THE CORRELATION OF COMMUNITY KNOWLEDGE, ATTITUDE,
AND BEHAVIOR WITH HYPERTENSION DIET COMPLIANCE IN
PATIENTS HYPERTENSION AT PKU MUHAMMDAIYAH
YOGYAKARTA HOSPITAL

Rayj J. H. Dasmasela1, Suyamto2, Erika Nurwidiyanti3

ABSTRACT
Background: Hypertension is the highest non-communicable disease (NCD) and is not
transmitted from person to person. The problem in hypertensive patients is the
inconvenience of undergoing a hypertensive diet that is difficult to control hypertension
experienced. Compliance in running a hypertensive diet is strongly influenced by
knowledge, attitudes and behavior.

Aim: To determine the relationship between knowledge, attitudes, and behavior of


hypertensive patients with hypertension diet compliance at PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Hospital.

Method: This type of research uses descriptive analytic research method with a cross
sectional approach, with research subjects patients who experienced hypertension at PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Hospital with a total of 30 patients. The analysis used was
univariate analysis and bivariate analysis with Chi-Square correlation.

Result: The results of the analysis showed that there was a relationship between
knowledge with hypertension diet compliance p = 0,000 X2 Calculate=11,786, attitude
with hypertension diet compliance p = 0,001 X2 Calculate=8,887, behavior with
hypertension diet compliance p = 0,000 X2 Calculate=29,775.

Conclution: There is a significant relationship between knowledge about compliance


with hypertension diet, attitudes about hypertension with adherence to hypertension diet,
behavior about hypertension and dietary compliance with hypertension diets at PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Hospital.

Keywords: Knowledge, Attitude, Behavior, Compliance with Hypertension Diet

1
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
2
Dosen Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta
3
Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU
DENGAN KEPATUHAN DIET HIPERTENSI PADA PASIEN
HIPERTENSI DI RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

Rayj J. H. Dasmasela1, Suyamto2, Erika Nurwidiyanti3

INTISARI
Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular (PTM) kronis yang
paling tinggi dan tidak ditularkan dari orang ke orang, Permasalahan pada penderita
hipertensi adalah kurang patuh dalam menjalani diet hipertensi sehingga sulit untuk
mengontrol hipertensi yang dialami. Kepatuhan dalam menjalankan diet hipertensi sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan perilaku.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku pasien
hipertensi dengan kepatuhan diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Metode Penelitian: Jenis Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif


analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan Subjek penelitian Pasien yang
mengalami Hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan jumlah 30 pasien.
Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan korelasi
Chi-Square.

Hasil: Hasil uji analisis didapatkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan
kepatuhan diet hipertensi p=0,000 X2 Hitung=11,786, sikap dengan kepatuhan diet
hipertensi p=0,001 X2 Hitung=8,887, perilaku dengan kepatuhan diet hipertensi p=0,000
X2=29,775.

Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang diet hipertensi,
sikap tentang hipertensi dengan kepatuhan diet hipertensi, perilaku tentang hipertensi
dengan diet kepatuhan diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Diet Hipertensi

1
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
2
Dosen Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta
3
Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
Pendahuluan
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah arteri yang bersifat
sistemik dan berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu lama.
Hipertensi tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui proses yang
berlangsung cukup lama. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol untuk
periode tertentu akan menyebabkan darah tinggi permanen atau yang disebut
hipertensi (Gunawan dan lanny, 2012).
Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik muda
maupun tua, hipertensi juga sering disebut sebagai silent killer karena termasuk
penyakit yang mematikan, bahkan hipertensi tidak dapat secara langsung
membunuh penderitanya, melainkan hipertensi memicu terjadinya penyakit lain
yang tergolong kelas berat dan mematikan serta dapat meningkatkan resiko
serangan jantung, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal (Seke, Bidjuni dan
Lolong, 2016).
Pengetahuan, sikap dan kepatuhan merupakan tiga faktor utama agar
penyakit hipertensi tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius,
kepatuhan terhadap diet yang meliputi diit rendah garam, rendah kolesterol dan
rendah lemak sangat diperlukan
Permasalahan pada penderita hipertensi adalah kurang patuh dalam
menjalani diet hipertensi sehingga sulit untuk mengontrol hipertensi yang dialami
dan hal tersebut dapat dilihat dari penyakit hipertensi yang dialami, kebiasaan
mengkonsumsi kopi, alkohol dan rokok, serta ikan asin atau makanan asin
lainnya dan kurang mengkonsumsi buah-buahan dan dapat dilihat juga dari
kunjungan pasien ke pelayanan kesehatan yaitu pasien lama yang berobat
kembali setiap tahunnya sehingga dapat dipastikan bahwa mereka positif
dinyatakan menderita hipertensi (Recky, Jauhari, dan Ridha 2015).

Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik
dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2018 selama satu bulan
dimulai dari tanggal 9 Mei sampai dengan 8 Juni 2018 Jumlah populasi pada
penelitian ini sebanyak 202 responden, sedangkan pengambilan sampel yang
dilakukan dengan teknik simple random sampling didapatkan jumlah sampel
sebanyak 67 responden. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pengetahuan, sikap, dan Perilaku, variabel terikat adalah kepatuhan diet
hipertensi.
Data yang dikumpulkan berasal dari data kuesioner. Kuesioner yang
diadopsi dari kuesioner penelitian Saputro (2009) tentang pengetahuan dan
sikap, perilaku, kuesioner mengadopsi kuesioner perilaku Hapsari (2016),
tentang kepatuhan diet hipertensi, mengadopsi kuesioner Devita (2014). Analisis
uji statistik menggunakan rumus chi square dengan ketentuan bahwa x2 hitung
sama atau lebih besar dari x2 tabel maka H0 di tolak, dan bila nilai x2 hitung lebih
kecil dari x2 tabel, maka Ha diterima.
Hasil
Karakteristik Responden
Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan umur dan pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan Karakteristik Kelompok (n) (%)
umur menunjukkan bahwa mayoritas Umur < 40 tahun 6 8,95

berumur lebih dari 50 tahun yaitu sebesar 40 - 50


20 29,85
tahun
61% atau 41 orang, dan tamat perguruan
> 50 tahun 41 61,2
tinggi yaitu sebesar 35,8% atau 24 orang.
Total 67 100
Pengetahuan Pasien tentang diet Pendidikan SD 12 17.9
hipertensi SMP 11 16.4
Tabel 2 Pengetahuan Pasien tentang diet SMA 20 29.9
Perguruan
hipertensi di RS PKU 24 35.8
Tinggi
Muhammadiyah Yogyakarta
Total 67 100
(f)
Penilaian Kelompok (n)
(%)
Rendah 23 34,3
Pengetahuan Sedang 32 47,8
Tinggi 12 17,9
Total 67 100
Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa dari 67 responden yang
diambil sebagai sampel, sebesar 47,8% menyatakan sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa penilaian pasien terhadap pengetahuan tentang diet
hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mempunyai kecenderungan
nilai yang sedang.
Sikap pasien tentang tentang diet hipertensi
Tabel 3 Sikap tentang diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Kelompok (n) (f) (%)


Penilaian
Kurang 39 58,2
Sikap Cukup 24 35,8
Baik 4 6
Total 67 100

Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa dari 67 responden yang


diambil sebagai sampel, sebesar 58,2% atau 39 oang yang menyatakan kurang.
Hal ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel sikap tentang diet
hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mempunyai kecenderungan
nilai yang kurang.

Perilaku pasien pada diet hipertensi


Tabel 4 Perilaku pasien pada diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta
Penilaian Kelompok (n) (f) (%)
Kurang 31 46.3
Perilaku Cukup 28 41.8
Baik 8 11.9
Total 67 100
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa dari 67 responden yang diambil
sebagai sampel, sebesar 46,3% aau 31 orang yang menyatakan kurang. Hal ini
menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel perilaku pada diet hipertensi
mempunyai kecenderungan nilai yang kurang.
Kepatuhan diet pasien pada diet hipertensi
Tabel 5 Kepatuhan diet pasien pada diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta
Penilaian Kelompok (n) (f) (%)
Kepatuhan Tidak Patuh 38 56.7
diet Patuh 29 43.3
Total 67 100

Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa dari 67 responden yang diambil
sebagai sampel, sebagian besar 56,7% atau 38 orang tidak patuh. Hal ini
menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel kepatuhan diet pasien
hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mempunyai kecenderungan
tidak patuh.
Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet pasien hipertensi di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Tabel 6 Analisis hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet

Varia Kepatuhan Diet


bel
Tidak Patuh Total P- X2
Patuh value
(f)(%)
(f)(%)
Pengetahuan
Rend 19 4 23 0,003 11,7
ah 86
(28,4) (6,0) (34,3)
Seda 16 16 32
ng
(23,9) (23,9) (47,8)
Tinggi 3 9 13
(4,5) (13,4) (17,9)
Total 38 29
(56,7) (43,3)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 67 responden mayoritas


memberikan penilaian pada variabel pengetahuan tentang hipertensi dalam
kategoi rendah dan kepatuhan diet dalam kategori rendah yaitu sebanyak 19
orang atau 28,4%.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai X2 hitung sebesar 11.786 dan


p value sebesar 0,003, sehingga nilai p value lebih kecil dari 5% (0,003<0,05),
maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara variabel pengetahuan tentang hipertensi dengan
kepatuhan diet pasien hipertensi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Hubungan sikap dengan kepatuhan diet pasien hipertensi di RS PKU


Muhammadiyah Yogyakarta

Tabel 7 Analisis hubungan sikap dengan kepatuhan diet pasien hipertensi


Variabel Kepatuhan Diet

Tidak Patuh Total P- X2


Patuh value
(f)(%)
(f)(%)

Sikap

Kurang 27 12 39 0,012 8.887

(40,3) (17,9) (58,2)

Cukup 11 13 24

(16,4) (19,4) (35,9)

Baik 0 4 4

(0) (6,0) (6,0)

Total 38 29

(56,7) (43,3)

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 67 responden mayoritas


memberikan penilaian pada variabel sikap tentang hipertensi dalam kategoi
kurang dan kepatuhan diet dalam kategori tidak patuh yaitu sebanyak 27 orang
atau 40,3%.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai X2 hitung sebesar 8,887 dan


p value sebesar 0,012, sehingga nilai p value lebih kecil dari 5% (0,012<0,05),
maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara variabel sikap tentang hipertensi dengan kepatuhan diet
pasien hipertensi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Hubungan perilaku dengan kepatuhan diet pasien hipertensi di RS PKU


Muhammadiyah Yogyakarta

Tabel 8 Analisis hubungan perilaku dengan kepatuhan diet pasien hipertensi

Variabel Kepatuhan Diet


Tidak Patuh Total P- X2
Patuh velue
(f)(%)
(f)(%)
Perilaku
Kurang 28 3 31 0,000 29,775
(41,8) (4,4) (46,3)
Cukup 10 13 28
(14,9) (19,4) (41,8)
Baik 0 4 4
(0) (6,0) (6,0)
Total 38 29
(56,7) (43,3)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 67 responden mayoritas


memberikan penilaian pada variabel perilaku tentang hipertensi dalam kategoi
kurang dan kepatuhan diet dalam kategori tidak patuh yaitu sebanyak 28 orang
atau 41,8%.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai X2 hitung sebesar 29,775


dan p value sebesar 0,000, sehingga nilai p value lebih kecil dari 5%
(0,000<0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara variabel perilaku tentang hipertensi
dengan kepatuhan diet pasien hipertensi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Pembahasan

Karakteristik Responden

Karakteristik responden berdasarkan umur menunjukkan bahwa


mayoritas pasien hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berumur
lebih dari 50 tahun dan pendidikan terakhir adalah perguruan tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa rata – rata pasien hipertensi sudah usia lanjut, menurut
Rusdi dan Nurlaela (2009) faktor usia juga bisa menjadi pemicu terjadinya
hipertensi. Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dari itu, juga sangat
berpotensi terkena hipertensi. Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80
tahun dan tekanan diastolik terus naik sampai usia 55-60 tahun.

Tingkat pengetahuan tentang diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah


Yogyakarta

Persepsi pasien pada variabel pengetahuan mayoritas menyatakan


sedang yaitu sebesar 47,8%. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian pasien
terhadap pengetahuan tentang diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta mempunyai kecenderungan nilai yang cukup.
Sikap pasien tentang tentang diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta

Persepsi pasien pada variabel sikap adalah kurang yaitu sebesar 58,2%
atau 39. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel sikap tentang
diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mempunyai
kecenderungan nilai yang kurang.

Perilaku pasien pada diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Hasil univariat menunjukkan bahwa dari 67 responden yang diambil


sebagai sampel, sebesar 46,3% aau 31 orang yang menyatakan kurang. Hal ini
menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel perilaku pada diet hipertensi
mempunyai kecenderungan nilai yang kurang.

Kepatuhan diet pasien pada diet hipertensi di RS PKU Muhammadiyah


Yogyakarta

Hasil univariat menunjukkan bahwa dari 67 responden yang diambil


sebagai sampel, sebesar 56,7% aau 38 orang yang menyatakan sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel kepatuhan diet pasien
hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mempunyai kecenderungan
nilai yang cukup

Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet hipertensi pada


pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Hasil perhitungan Chi Square diperoleh nilai X2 hitung sebesar 11,786


dan p value sebesar 0,003, sehingga nilai p value lebih kecil dari 5%
(0,003<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara variabel pengetahuan tentang hipertensi dengan kepatuhan diet pasien
hipertensi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Hubungan sikap dengan kepatuhan diet pasien hipertensi di RS PKU


Muhammadiyah Yogyakarta
Hasil perhitungan diperoleh nilai X2 hitung sebesar 8,887 dan p value
sebesar 0,012, sehingga nilai p value lebih kecil dari 5% (0,012<0,05), maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara variabel sikap tentang hipertensi dengan kepatuhan diet pasien
hipertensi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil penelitian ini juga
mendukung penelitian Saputro (2009) hasilnya ada hubungan antara sikap
dengan kepatuhan dalam menjalankan diet hipertensi di Puskesmas Andong
Kabupaten Boyolali.

Hubungan perilaku dengan kepatuhan diet pasien hipertensi di RS PKU


Muhammadiyah Yogyakarta

Hasil perhitungan diperoleh nilai X2 hitung sebesar 29,775 dan p value


sebesar 0,000, sehingga nilai p value lebih kecil dari 5% (0,000<0,05), maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara variabel perilaku tentang hipertensi dengan kepatuhan diet
pasien hipertensi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Kesimpulan dan Saran

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa


tingkat pengetahuan tentang diet hipertensi mempunyai kecenderungan nilai
yang sedang, sikap tentang diet hipertensi mempunyai kecenderungan nilai yang
kurang, perilaku tentang diet hipertensi mempunyai kecenderungan nilai yang
kurang, kepatuhan tentang diet hipertensi mempunyai kecenderungan tidak
patuh.

Ada hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan tentang hipertensi


dengan kepatuhan diet pasien hipertensi, dengan p-value 0,003<0,05, ada
hubungan yang signifikan antara variabel sikap tentang hipertensi dengan
kepatuhan diet pasien hipertensi, dengan p-value 0,012<0,05, ada hubungan
yang signifikan antara variabel perilaku tentang hipertensi dengan kepatuhan diet
pasien hipertensi, dengan p-value 0,000<0,05.

Sebagai masukan bagi perawat agar dalam melaksanakan asuhan keperawatan


kepada pasien hipertensi juga memperhatikan kepatuhan pasien dalam
menjalankan diet hipertensi, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan di
perpustakaan untuk menambah wawasan pasien tentang hubungan tingkat
pengetahuan, sikap, dan perilaku kepatuhan diet hipertensi pada pasien
hipertensi

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pasien hipertensi untuk menambah
pengetahuan tentang diet hipertensi dan meningkatkan kepatuhan pasien dalam
menjalani diet hipertensi terhadap diet hipertensi dan penelitian ini dapat
dilakukan lagi dengan variabel yang lebih banyak misalnya,
keyakinan/kepercayaan, pendidikan, budaya, dan faktor dukungan sosial,
dengan analisis multivariat dan dengan sampel yang lebih banyak.

Daftar Pustaka

Firmayanti, E., Rasyida, Z. M. dan Santosa, T. (2014). Pengaruh Blog Edukatif


Tentang Hipertensi Terhadap Pengetahuan Tentang Hipertensi dan
Perilaku Diet Hipertensi Pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Wirobrajan Yogyakarya. Yogyakarta: Muhammadiyah Journal
of Nursing

Gunawan dan Lany. (2012). Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta:


Kanisius.

Recky S., Jauhari A. R., dan Ridha A. (2015). Hubungan pengetahuan, sikap,
dukungan keluarga, ketersediaan sumber bahan makanan diet hipertensi
dengan perilaku diet hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Balai Sepuak.
Pontianak: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pontianak

Saryono, Anggraeni, Mekar Dwi. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan


Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Seke P. A., Bidjuni H. J., dan Lolong J. (2016). Hubungan kejadian stress
dengan penyakit hipertensi pada lansia di balai penyantunan lanjut usia
senjah cerah kecamatan mapanget Kota Manado. Manado: Jurnal
keperawatan UNSRAT Manado, Vol.4 No.2.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV


Alfabeta

Susilani. (2015). Penelitian Pendidikan, Bandung: UPI PRESS

You might also like