Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain.
Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya,
sehingga akan mengganggu aktivitas tetapi mulut merupakan bagian yang
penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari
kesehatan gigi karena banyak penyakit umum mempunyai gejala - gejala
yang dapat dilihat dalam mulut.
Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih perlu diperhatikan oleh tenaga
kesehatan.Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat
Indonesia adalah penyakit jaringan penyangga gigi dan karies. Penyakit
karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin, dan
sementum Penyakit ini dialami 90% masyarakat Indonesia, yang bila tidak
dirawat atau diobati akan semakin parah.
1
antara lain usia, jenis kelamin, letak geografis, tingkat ekonomi, serta
pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap kesehatan gigi.
2
makan di pagi hari bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang
menempel setelah makan dan sebelum tidur malam bertujuan untuk
membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel setelah makan malam
(Potter&Perry, 2005). Dengan demikian, kebiasaan masyarakat Indonesia
dalam menykat gigi masih kurang baik.
Karies gigi menjadi salah satu masalah kesehatan serius pada anak usia
sekolah, anak usia sekolah adalah anak berusia dalam rentan 6 sampai 12
tahun (Potter&Perry, 2005). Di Indonesia, prevelensi karies gigi mencapai
85% pada anak-anak usia sekolah (Lukihardianti, 2011). Berdasarkan survei
World Health Organization (WHO) tahun 2007, sebanyak 77% anak
Indonesia berusia 12 tahun menderita karies gigi (Wahyuningkintarsih, 2009).
Selain itu, penelitian Dhar dan Bhatnagar (2009) di India mengungkapkan
presentasi karies gigi pada kelompok usia 6 sampai 10 tahun adalah 63,20%
dan 85,70% dari anak-anak yang mengalami karies tersebut membutuhkan
perawatan gigi. Penelitian Pernetti, Caputi, dan Varvara (2005)
mengungkapkan bahwa laki-laki memiliki pengalaman karies yang lebih
rendah dibandingkan perempuan pada anak sekolah usia 9 tahun di Abruzzo
Itali. Wong, Eaton-Hockenberry, Wilson, Winkelstein, dan Schwartz (2008)
juga mengungkapkan bahwa usia 4 sampai 8 tahun adalah usia paling rentan
3
terjadi karies gigi primer dan 12 sampai 18 tahun untuk gigi permanen.
Dengan demikian, karies gigi juga menjadi salah satu masalah kesehatan yang
serius pada anak usia sekolah.
4
Kelainan pada gigi ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan
jika dibiarkan berlanjut akan merupakan sumber fokal infeksi dalam mulut
sehingga menyebabkan keluhan rasa sakit. Kondisi ini tentu saja akan
mengurangi frekuensi kehadiran anak ke sekolah atau meningkatkan hari
absensi anak-anak serta mengganggu konsentrasi belajar, mempengaruhi
nafsu belajar dan asupan gizi sehingga dapat mengakibatkan gangguan
pertumbuhan yang pada gilirannya akan mempengaruhi status gizi anak yang
berimplikasi pada kualitas sumber daya.
Pada anak - anak, struktur giginya termasuk jenis gigi bercampur antara gigi
susu dan gigi permanen rentan mengalami karies gigi. Karies yang terdapat
pada gigi inilah yang merupakan 7 indikator keberhasilan upaya pemeliharaan
kesehatan gigi pada anak usia sekolah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pendidikan kesehatan tentang menyikat gigi pada anak TK Siti Sawiyah
Pekanbaru
2. Tujuan Khusus
a. Mengindentifikasi kebiasaan menyikat gigi malam hari pada anak TK
Siti Sawiyah pekanbaru
b. Mengenalkan langkah-langkah menyikat gigi anak TK Siti Sawiyah
Pekanbaru
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian gigi
Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak
vertebrata. Gigi, pada manusia, satu set lengkap gugur (primer) gigi
mengandung 20 gigi. Ada 32 gigi secara lengkap permanen (sekunder) set.
Bentuk masing-masing jenis gigi sesuai dengan cara menangani makanan. Di
bagian depan delapan gigi berbentuk pahat berfungsi sebagai pemotongan,
atau gigi seri. Di balik ini adalah empat gigi taring, dan di belakang ini adalah
delapan premolar dan 12 gigi geraham.
Menurut B. Ginting (1985: 15) gigi terdiri dari beberapa lapisan, diantaranya
sebagai berikut :
1. Lapisan email. Lapisan inilah yang terlihat dari luar. Lapisan ini sangat
keras yang berfungsi sebagai alat pelindung bagi bagian gigi kita yang
sebelah dalam. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling keras.
2. Lapisan dentin (tulang gigi). Bagian inilah yang terbesar dari seluruh
lapisan gigi. Inilah menjadi penguat bagi batang tubuh gigi. Di dalam
tulang gigi terdapat saraf dan pembuluh darah.
3. Lapisan centum gigi. Lapisanb,v ini adalah yang membungkus akar gigi.
Di dalam lapisan inilah serat-serat pengikat akar gigi tertancap untuk
mengikat gigi itu kepada tulang rahang kita.
4. Lapisan jaringan pengikat gigi. Lapisan ini terdiri dari serat-serat jaringan
seperti per yang berfungsi sebagai bantalan kepada gigi. Bila kita tekan
gigi dengan mengigit satu benda yang keras makan akan nempak bahwa
gigi agak turun dan kalu dilepaskan kembali maka gigi itu akan keluar
kembali.
5. Lapisan yang paling tengah. Gigi kita mempunyai saluran di tengah-
tengahnya. Saluran ini berisi pembuluh-pembuluh darah, lympha, urat
6
syaraf yang halus. Dari sum-sum gigi ini urat syaraf bercabang sangat
halus masuk dan menyarafi sampai lapisan dentin.
Menurut Erwin Setyo Kriswanto (2012: 207) gigi manusia disusun oleh :
1. Email gigi yang berfungsi untuk melindungi tulang gigi dari zat yang
sangat keras yang berada di bagian paling luar gigi manusia. Email
merupakan bagian yang melapisi mahkota gigi agar tampak putih, halus
dan licin. Email gigi merupakan lapisan gigi yang paling keras.
2. Tulang gigi, merupakan lapisan yang berada pada lapisan setelah email
yang dibentuk dari zat kapur.
3. Rongga gigi, adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah
kapiler dan serabut-serabut syaraf. Rongga gigi terletak pada bagian antara
corona dan radiks.
4. Semen/ Sementum, adalah bagian dari akar gigi yang berdampingan
dengan tulang rahang. Sementum gigi melapisi akar gigi dan membantu
menahan gigi agar tetap melekat pada gusi.
Menurut Sadatoen Soerjohardjo (1986: 101) ada tiga macam bentuk gigi,
tiap-tiap macam mempunyai tugasnya sendiri-sendiri yaitu:
1. Gigi seri, bentuknya seperti pahat, yang berfungsi untuk memotong
makanan.
2. Gigi geraham, bentuk lebar dan kuat, digunakan untuk memamah/
mengunyah makanan.
3. Gigi taring, letaknya antara gigi seri dan gigi geraham bentuknya antara
bentuk gigi seri dan bentuk gigi geraham. Kegunaannya untuk merobek
makanan.
Sedangkan menurut Erwin Setyo Kriswanto (2012: 207), pada gigi manusia
memiliki tiga macam gigi diantaranya :
1. Gigi seri yang berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan atau
benda lainya. Terletak di depan berbentuk seperti kapak.
7
2. Gigi taring bentuknya runcing yang berfungsi untuk mengoyak makanan
atau benda lainnya.
3. Gigi geraham yang berfungsi untuk menganalisis dan mengunyah
makanan atau benda lainnya.
Gigi manusia mulai tumbuh pada bayi berumur kira-kira 6-7 bulan sampai 26
bulan. Gigi pada anak-anak disebut gigi susu atau sulung. Setelah anak
berumur 6 sampai 14 tahun gigi susu tanggal satu persatu dan digantikan
dengan gigi tetap. Gigi tersusun berderet padarahang atas dan bawah. Gigi
susu berjumlah 20 buah terdiri atas gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah, dan
gigi geraham 8 buah. Gigi tetap pada orang dewasa berjumlah 32 buah yang
terdiri dari gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah dan gigi geraham depan 8
buah, dan gigi geraham belakang 12 buah (Erwin Setyo Kriswanto, 2012:
206).
8
1. Gigi seri pertama tumbuh pada umur 6 – 7 bulan
2. Gigi seri kedua tumbuh pada umur 8 – 9 bulan
3. Gigi taring tumbuh pada umur 14 – 16 bulan
4. Gigi geraham pertama tumbuh pada umur 12 – 14 bulan
5. Gigi geraham kedua tumbuh pada umur 20 – 30 bulan
Pada umur 2,5-3 tahun maka lengkaplah gigi sulung yang berjumlah 20 buah.
Sejak umur ini anak tersebut sudah siap mengunyah makanan dengan
sempurna daripada sebelumnya.Gigi sulung tersebutakan bertahan sampai
umur 6 tahun. Sesuai dengan kemampuan alat pencernaan makanan anak
yang semakin meningkat umurnya maka sejak umur 6 tahun terjadilah
pergantian-pergantian gigi dari gigi sulung ke gigi tetap. Pada usia 6-12
tahun adalah masa peralihan antara gigi susu ke gigi dewasa. Karena pada
usia tersebut tersebut terdapat baik gigi susu maupun gigi dewasa, maka
antara usia tersebut disebut masa gigi bercampur atau masa peralihan.
Berikut tahapan pergantian
gigi sulung ke gigi tetap atau disebut dengan masa erupsi (Ircham Machfoedz
dkk, 1993: 16) :
Gigi Rahang Atas
1. Gigi seri pertama tumbuh umur 7 – 8 tahun
2. Gigi seri kedua tumbuh umur 8 – 9 tahun
3. Gigi taring tumbuh umur 11 – 12 tahun
4. Gigi geraham kecil pertama tumbuh umur 10 – 11 tahun
5. Gigi geraham kecil kedua tumbuh umur 10 – 12 tahun
6. Gigi geraham besar pertama tumbuh umur 6 – 7 tahun
7. Gigi geraham besar kedua tumbuh umur 12 – 13 tahun
8. Gigi geraham besar ketiga tumbuh umur 17 – 21 tahun
9
1. Gigi seri pertama tumbuh umur 6 – 7 tahun
2. Gigi seri kedua tumbuh umur 7 – 8 tahun
3. Gigi taring tumbuh umur 9 – 10 tahun
4. Gigi geraham kecil pertama tumbuh umur 10 – 12 tahun
5. Gigi geraham kecil kedua tumbuh umur 11 – 12 tahun
6. Gigi geraham besar pertama tumbuh umur 6 – 7 tahun
7. Gigi geraham besar kedua tumbuh umur 11 – 13 tahun
8. Gigi geraham besar ketiga tumbuh umur 17 – 21 tahun Tahap
pertumbuhan dan pergantiantersebut merupakan tahappertumbuhan dan
pergantian gigi normal. Namun, tidak menutup kemungkinan
pertumbuhan dan pergantian gigi orang yang satu dengan yang lain
berbeda. Hal tersebut disebabkan siklus pertumbuhan orang yang tidak
sama antar individu.
10
Sedangkan menurut Djoned Soetatmo dan Yati K. Sumaryanto (1993: 85)
fungsi mulut dan gigi adalah sebagai berikut :
1. Alat pencernaan makanan. Gigi seri gunanya untuk memotong makanan,
gigi taring gunanya untuk merobek makanan, dan gigi geraham untuk
mengunyah dan menghaluskan makanan.
2. Membentuk wajah. Paras muka besar atau kecil dan rasa keindahannya
ditentukan oleh bentuk-bentuk gigi atau keadaan letak-letak dari pada gigi
geligi.
3. Mengecap kata-kata. Susunan gigi yang teratur dan rapih sangat baik bagi
sempurnanya ucapan-ucapan dari kata/kalimat. Gigi yang maju ke depan
(merongos) akan memberikan suara berdisis.
11
Kelainan/ penyakit mulut dan gigi menurut Djoened S dan Yati K.
Sumaryanto (1993: 87-89) adalah sebagai berikut :
1. Gigi yang berlubang (Caries). Terjadinya : Hydrat arang + sisa- sisa
makanan yang melekat di sela-sela gigi. Secara kimiawi akan dirubah
oleh ludah dan lacto bacil menjadi glucoge dan asam. Dalam tempo 10
menit asam ini dapat melarutkan email dan menimbulkan caries.Penyebab
terjadinya karies gigi adalah adanya bakteri atau kuman di dalam mulut
kita dan terjadinya pengasaman kotoran sisa makanan yang melekat pada
gigi.
2. Karang Gigi. Terjadi endapan kalsium pada gigi. Karena gigi biasanya
tidak sakit berupa lapisan keras yang melekat pada gigi, makin lama
makin tebal, tergantung dari keadaan ludah dan gigi seseorang. Sering
mudah terjadi pada gigi yang jarang terpakai, misalnnya karena gigi sakit
atau berlubang, maka lama-kelamaan gigi tersebut akan dipenuhi karang
gigi. Akibat dari gigi ini dapat menyebabkan infeksi, bau mulut atau gigi
menjadi goyang. Sedangkan gigi yang sering digunakan akan menjadi
bersih, karena air ludah dan gerakan mengunyah akan membersihkan
daerah tersebut.
3. Letak gigi tak teratur. Hal ini disebabkan karena pertumbuhanya tidak
naik. Di sini terlihat gigi bertumpuk. Sehingga letak gigi tidak teratur.
4. Penyakit Gusi. Penyakit yang sering terjadi di dalam rongga mulut di
mana terlihat gusi sekitar gigi merah sekali seperti gusi sehat 9 yang
berwarna merah muda), di sini gusi akan mudah berdarah disertai adanya
karang gigi atau gigi-gigi goyang. Dengan adanya peradangan gusi ini
mulut akan berbau busuk. Bakteri yang terkumpul disela-sela gusi dan
gigi dapatmengiritasi gusi sehingga gusi infeksi dan meradang (Erwin
Setyo Kriswanto, 2012: 211).
5. Pyorrhoea, alococoris. Tulang gigi dan gusi meradang, dan mengeluarkan
darah serta nanah, dapat menyebabkan mulut bau. Menurut Erwin Setyo
Kriswanto (2012: 110) penyakit ini adalah penyakit gigi yang lebih suka
menyerang orang-orang yang sudah dewasa daripada menyerang anak-
12
anak. Gejala-gejalanya adalah sebagai berikut : gusi-gusi menjadi lunak
dan lemah, sehingga akar- akar gigi tidak dapat tertanam dengan koko
dalam rahang. Karena gusi-gusi itu tidak lagi menahan leher gigi dengan
keras, maka antara gigi dan gusi akan terjadi suatu kantung yang dapat
menghimpun sisa-sisa makanan dan basi-basi sehingga dapat
memperhebat penyakitnya.
6. Sudut-sudut bibir kotor (B.difficiency). Dapat pula terjadi pada anak yang
ngier (mengeluarkan ludah terus menerus).
7. Sariawan (Scorbuut). Menyerang mulut bagian dalam dan lidah,
disebabkan kekurangan vitamin C, keadaan tertekan, alergi, dan keadaan
hormon.
8. Luka-luka dalam mulut (Stamotitis). Ada bermacam-macam sebab, mulut
kelihatan pecah-pecah, (dikutip dari penelitian Afif Fauziah Kurniastuti).
Menurut para dokter gigi, menyikat gigi dilakukan minimal dua kali sehari
yaitu sehabis sarapan pagi dan sebelum tidur malam.Menyikat gigi juga
dianjurkan menggunakan pasta gigi yang membantu membersihkan gigi lebih
bersih dan wangi.Akibat dari jarangnya menyikat gigi adalah timbulnya plak
di gigi yang diakibatkan dari penumpukan kotoran di gigi.Plak gigi juga dapat
menyebabkan gigi berlubang yang jika dibiarkan bisa membuat gigi ngilu.
Selain plak dan gigi berlubang, jarangnya menyikat gigi juga dapat
13
mengakibatkan bau napas yang tidak sedap sehingga dapat dijauhi oleh teman
sekitar.
14
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
CARA MENGGOSOK GIGI YANG BENAR
A. Pengantar
Pokok bahasan : Cara menggosok gigi yang benar
Sasaran : Anak TK Siti Sawiyah
Hari/tanggal : Selasa/ 31 Oktober 2017
Waktu : 30 Menit
Tempat : Ruang kelas
Penyuluh : Kelompok 6
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan dan mendapatkan penjelasan tentang
menggosok gigi, peserta diharapkan mengetahui cara menggosok gigi
dengan baik dan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu:
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian menggosok gigi
b. Peserta dapat menjelaskan manfaat menggosok gigi
c. Peserta dapt menjelaskan akibat bila tidak menggosok gigi
d. Peserta dapat menjelaskan waktu yang tepat untuk menggosok
gigi
e. Peserta dapat menjelaskan cara menggosok gigi yang baik dan
benar
C. Sasaran
Anak TK Siti Sawiyah
D. Materi Pengajaran
Materi penyuluhan:
1. Pengertian menggosok gigi
15
2. Manfaat menggosok gigi
3. Akibat bila tidak menggosok gigi
4. Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
5. Cara menggosok gigi yang baik dan benar
E. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini menggunakan metode
Ceramah dan Diskusi / Tanya jawab.
F. Media
1. Power point
2. Alat peraga gigi
G. Materi
Terlampir
H. Proses Kegiatan
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta Metode & Waktu
Media
1 Kegiatan Pra Penyuluhan
1) Persiapan materi
2) Persiapan media
3) Kontrak waktu
4) Persiapan
tempat/lingkungan
dan sarana
prasarana lainnya.
Pembukaan
a. Menyampaikan a. Menjawab salam Ceramah 5 menit
salam pembuka dan
b. Memperkenalkan penutup
16
diri b. Menyimak
c. Menjelaskan informasi yang
tujuan disampaikan oleh
d. Menyampaikan penyuluh
kontrak waktu c. Menjawab
pertanyaan
d. Mengajukan
pertanyaan
17
untuk bertanya
18
I. Pengorganisasian
1. Pengorganisasian
Moderator :
Penyuluh :
Fasilitator :
Notulen :
Observer :
Dokumentasi :
2. Rincian tugas
a. Moderator
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4) Menyebutkan materi yang akan diberikan
5) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu
penyuluhan (kontrak waktu)
6) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi
materi
7) Mengatur waktu penyuluhan
b. Penyuluh
1) Mengenali pengetahuan anak
2) Menjelaskan materi.
3) Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan
c. Fasilitator
1) Menyiapkan tempat dan media sebelum mulai
2) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai
penyuluhan
19
3) Memotivasi para anak agar berpartisipasi dalam
penyuluhan
4) Memotivasi para anak untuk mengajukan pertanyaan saat
moderator memberikan kesempatan bertanya
5) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
d. Observer
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama
kegiatan penyuluhan berlangsung.
3) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang
evaluasi hasil penyuluhan
e. Notulen
1) Menyimpulkan hasil penyuluhan
f. Dokumentasi
1) Mendokumentasikan proses penyuluhan.
J. Setting tempat
M PENYULUH NOTULEN
FASILITATO
O
RRRR
D
E
R
A
T
O
OBSERVER
PESERTA DOKUMENTASI
20
K. Evaluasi Pembelajaran
1. Evaluasi Struktur
a) Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b) 100% peserta menghadiri penyuluhan
c) Tempat, media dan alat penyuluhan sesuai rencana
1. Evaluasi Proses
a) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b) Waktu yang dilaksanakan sesuai pelaksanaan
c) 80% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
d) 100% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
2. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:
a. Mengetahui pengertian menggosok gigi
b. Mengetahui manfaat menggosok gigi
c. Mengetahui waktu yang tepat untuk menggosok gigi
d. Mengetahui akibat bila tidak menggosok gigi
e. Mengetahui cara menggosok gigi dengan baik dan benar.
21
MATERI PENYULUHAN
22
b. Berkumurlah dengan air bersih sekali saja.
c. Sikatlah gigi dimulai dari bagian depan, sikat dengan cara
vertikal sebanyak 8x.
d. Lanjutkan kebagian gigi belakang yang beradapan dengan pipi,
sikat dengan cara memutar sebanyak 8x.
e. Lanjutkan kebagian dalam mulut yang berbatasan dengan lidah
dengan cara maju mundur sebanyak 8x.
f. Lakukan pada daerah titik gigit gigi (oklusal) pertemuan antara
gigi atas dan gigi bawah. Dengan cara sama yaitu memutar
sebanyak 8x.
g. Sikatlah seluruh bagian dari gigi.
h. Untuk menghilangkan bau mulut, menyikat lembut lidah juga
dianjurkan.
i. Berkumurlah dengan air bersih. Cukup sekali atau 2 kali saja
supaya kandungan yang terkandung dalam pasta gigi masih
melindungi gigi.
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk sikat kecil
dengan pegangan.Pasta gigi biasanya ditambahkan ke sikat gigi sebelum
menggosok gigi.Sikat gigi banyak jenisnya, dari yang bulunya halus sampai
kasar, bentuknya kecil sampai besar, dan berbagai desain pegangan.
Kebanyakan dokter gigi menganjurkan penggunaan sikat yang lembut
meskipun sikat gigi berbulu lembut kurang efektif membersihkan sela-sela
gigi karena sikat gigi berbulu keras dapat merusak lapisan enamel dan
melukai gusi.
Akibat Tidak Menyikat Gigi, Plak gigi adalah suatu lapisan lunak yang tidak
berwarna terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak
diatas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi,
tumpatan maupun kalkulus yang tidak dibersihkan. Plak merupakan penyebab
utama terjadinya penyakit gigi maupun penyakit gusi.Lapisan plak sebagian
besar terdiri dari kuman. Pada gigi lapisan plak dapat menyebabkan gigi
berlubang atau karies, sedangkan pada gusi lapisan plak dapat menyebabkan
radang gusi atau gingivitis, Gigi berlubangPenyebab Gigi Berlubang :Kerja
Bakteri Pada Karbohidrat (Makanan) Yang Menghasilkan Asam Yang Dapat
merusak/Melarutkan Email Gigi, Keadaan gigi/posisi gigi sehingga sulit
dibersihkan, Faktor makanan yang mudah lengket, Kekurangan vitamin D.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa dapat mengetahui dan pengalaman pendidikan kesehatan
khususnya mengenai menyikat gigi terhadap anak TK.
2. Bagi pihak TK Siti Sawiyah khususnya para guru dapat mengingatkan
kepada siswa-siswi tentang Pentingnya menyikat gigi.
24
3. Bagi STIKes Payung Negeri Pekanbaru diharapkan dapat melakukan
kegiatan pendidikan kesehatan secara berkelanjutan, agar Mahasiswa
STIKes Payung Negeri Pekanbaru bisa menambah pengetahuan
bagaimana cara melakukan pendidikan yang baik dan benar.
25
DAFTAR PUSTAKA
26