Professional Documents
Culture Documents
Ketua SMF
Disetujui Oleh :
Disahkan di : Malang
Pada Tanggal : 02 Januari 2016
Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon
dr.Sayyidah Mirfat
NIP: 19870411.201110.02.052
Jln.Raya Sukosari no.32,
RUMAH SAKIT UMUM Kasembon Malang, 65393
ISLAM Telp.(0354)326688 Fax.
(0354)328144
MADINAH Email.rsuimadinah@yahoo.com
KASEMBON
بسم ا الرحمن الرحيم
TENTANG
PANDUAN PENILAIAN KINERJA STAF MEDIS
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ISLAM
MADINAH KASEMBON TENTANG PANDUAN PENILAIAN
KINERJA STAF MEDIS
Kedua : Panduan Penilaian Kinerja Staf Medis Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
Ketiga : Panduan Penilaian Kinerja Staf Medis Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon, harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3
(tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan,dapat dilakukan
perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.
Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : 02 Januari 2016
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT UMUM ISLAM MADINAH
KASEMBON
NOMOR
01/PER/DIR/P/KEPEG/RSUIM/I/2016
TENTANG
PANDUAN PENILAIAN KINERJA STAF
MEDIS
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah lembaga yang memberikan pelayanan klinik dengan badan dan
jiwa manusia sebagai sasaran kegiatannya, maka mutu pelayanan medik menjadi indikator
penting untuk menilai baik buruknya pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu, untuk
mewujudkan suatu pelayanan medis yang bermutu sangat diperlukan adanya tata pengaturan
yang baik terhadap kegiatan pelayanan medis yang dilaksanakan oleh para dokter, perawat
dan tenaga klinik lainnya. Sebagaimana sistem governance di bidang manajemen, pada saat
ini telah dikembangkan sistem governance di bidang klinik dengan menggunakan istilah
clinical governance, yaitu suatu kerangka kerja yang bertujuan untuk menjamin agar
pelayanan kesehatan dapat terselenggara dengan baik berdasarkan standar pelayanan yang
tinggi serta dilakukan pada lingkungan kerja yang memiliki tingka profesionalisme tinggi.
Dalam konsep ini setiap petugas yang terlibat dalam pelayanan klinik harius memahami dan
menerapkan prosedur-prosedur yang dapat mencegah terjadinya resiko akibat
penatalaksanaan medik.
Kepuasaan pasien merupakan hal yang sangat penting dalam menilai mutu pelayanan
kesehatan. Ada dua faktor utama yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan, yaitu
pelayanan yang diharapkan (expected services), dan pelayanan yang dirasakan (perceived
service). Jika harapannya terlampaui maka pelyanan tersebut dirasakan sebagai mutu
pelayanan yang ideal dan sangat memuaskan. Jika harapan sesuai dengan pelayanan yang
diterima maka mutu pelayanannya memuaskan, dan jika harapannya tidak terpenuhi pada
pelayanan yang diterima maka mutu pelayanan tersebut dianggap kurang memuaskan.
Penilaian mutu pelayanan kesehatan dapat ditinjau dari beberapa sisi, yaitu sisi
pemakai jasa pelayanan kesehatan dan penyelenggara pelayanan kesehatan. Dari sisi
pemakai, pelayanan kesehatan yang bermutu adalah suatu pelayanan kesehatan yang dapat
memenuhi kebutuhan, diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun, tepat waktu,
tanggap dan mampu menyembuhkan keluhannya serta mencegah berkembang atau
meluasnya penyakit.
Sumber daya manusia yang mempunyai peran paling utama dalam meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan adalah tenaga Profesi Medis. Oleh karena itu pihak manajamen
rumah sakit tentunya mengaharapkan tenaga medis yang bekerja di lingkungan rumah sakit
harus mempunyai mutu pelayanan kesehatan yang baik, bertanggung jawab dan berdisiplin
tinggi. Sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang dimaksud, maka Komite Medik dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tenaga medis serta melakukan pemantauan
dan pembinaan.
2.1 Definisi
Proses evaluasi yang terus menerus terhadap praktisi profesional dilakukan secara
objektif dan berbasis bukti. Hasil proses review bisa tidak ada perubahan dalam tanggung
jawab staf medis fungsional, perluasan tanggung jawab, pembatasan tanggung jawab, masa
konseling dan pengawasan atau kegiatan yang lainnya. Setiap waktu sepanjang tahun, bila
bukti yang dapat dipertanyakan kurangnya peningkatan kinerja, ada review dan kegiatan
sesuai lainnya yang diambil. Hasil review, tindakan yang diambil dan setiap dampak atas
kewenagan di dokumentasikan dalam file kredensial staf medis fungsional atau file lainnya.
Ada evaluasi terus menerus terhadap kualitas dan keamanan asuhan klinis yang
diberikan oleh setiap staf medis fungsional diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
masing-masing staf medis dan untuk mengurangi kesalahan dalam pelayanan medis yang
akna dilaksanakan.
2.2. Pelaksanaan Evaluasi tenaga medis di Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon
1. Ada evaluasi praktek profesional berkelanjutan dari kualitas dan keamanan pelayanan
pasien yang diberikan oleh setiap anggota staf medis fungsional yang direview dan
dikomunikasikan kepada setiap anggota staf medis fungsional setidaknya setiap tahun.
2. Evaluasi praktek profesionalisme berkelanjuan dan review tahunan dari setiap anggota
staf medis fungsional dilaksanakan dengan proses yang seragam yang ditentukan oleh
kebijakan rumah sakit.
5. Informasi dari proses evaluasi praktik profesionalisme terebut didokumentasi dalam file
kredensial anggota staf medis fungsional dan file lainnya yang relevan.
e. Pengembangan Profesionalisme
a. Observasi langsung
Informasi dari proses evaluasi praktik profesional tersebut didokumentasikan dalam file
kredensial anggota staf medis fungsional dan file lainnya yang relevan.
PENUTUP
Proses evaluasi dan penilaian kinerja staf medis adalah merupakan suatu proses
pegumpulan data, menganalisis informasi terhadap setiap kinerja staf medis yang
dilaksanakan berdasarkan data yang komprehensif untuk menilai pancapaian program dan
mendeteksi serta menyelesaikan masalah yang dihadapi. Adanya proses evaluasi secara terus
menerus diharapkan tercapainnya pelayanan medis yang bermutu dan berdaya saing.
Demikianlah panduan penilaian kinerja staf medis di Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon. Dengan segala daya dan upaya yang optimal, semoga proses evaluasi
dapat dilaksanakan sebaik mungkin.
PENILAIAN KINERJA STAF MEDIS
EVALUASI PRAKTIK PROFESIONAL BERKELANJUTAN STAF MEDIS
Keterangan :
K : Kurang (1-4) Baik : (5-7) Sangat Baik : (8-10)
PARAMETER KURANG BAIK SANGAT
NO BAIK
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME
1 Komitmen untuk secara terus menerus
mengembangkan professionalitas
2 Komitmen untuk secara terus menerus
mengembangkan praktik-praktik etika
3 Komitmen untuk mengembangkan
pemahaman dan kepekaan terhadap
keragaman dan sikap tanggungjawab
terhadap pasien, profesinya dan
masyarakat.
PRAKTEK BERBASIS SISTEM
1 Pemahaman terhadap peraturan
perundang undangan tentang pelayanan
kesehatan
2 Kepatuhan terhadap kebijakan dan
prosedur pelayanan di rumah sakit
Keterangan :
K : Kurang (1-4) Baik : (5-7) Sangat Baik : (8-10)
Kasembon,
Staf Medis Ketua SMF
( ) ( )
REKAPITULASI PEER ASSESMENT
NO PARAMETER K B SB TOTAL
1 Asuhan pasien
2 Pengetahuan medis/klinis
3 Pembelajaran dan peningkatan
berbasis praktek (EBM)
4 Ketrampilan hubungan antar
manusia
5 Profesionalisme
6 Praktek berbasis sistem
TOTAL
Keterangan :
K : Kurang (1-4) Baik : (5-7) Sangat Baik : (8-10)