Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari dosen yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. TEKNIK KESELAMATAN OTOMOTIF
Program Studi D-IV Teknik Keselamatan Otomotif adalah salah satu ilmu
terapan yang merupakan pengembangan dengan menggabungkan 4 (empat)
disiplin ilmu yaitu ilmu Teknik mesin, Teknik otomotif, Teknik elektronika
dan Teknik informatika sehingga saat ini kita mengenal beberapa istilah dalam
dunia otomotif seperti ototronik yaitu sistem dalam kendaraan bermotor yang
menggabungkan antara prinsip otomotif dengan kecanggihan elektronika.
B. LATAR BELAKANG
Salah satu dunia usaha yang berkembang saat ini adalah usaha jasa
perbengkelan. Seiring dengan selalu meningkatnya jumlah produksi sepeda
motor menyebabkan jasa perkengkelan pun semakin dibutuhkan, Hal ini sangat
dipengaruhi jumlah kendaraan dari tahun ke tahun terus bertambah tersebut.
Bengkel-bengkel saat ini tetap ramai pengunjung meskipun dengan keadaan
persaingan yang ketat. Banyaknya jumlah pengendara kendaraan menjadi salah
satu penyebabnya. Pendeteksi spooring pada kendaraan sangat berguna untuk
mengetahui kemiringan pada roda kanan dan kiri agar kendaraan tetap berjalan
stabil. Spooring juga dapat membuat awet ban karena apabila ban terlalu
miring maka akan mengikis ban tidak rata.
1
C. TUJUAN
D. MANFAAT
2
BAB II
LADASAN TEORI
A. SPOORING BALANCING
Gambar II.1
Ada beberapa ‘tanda-tanda’ di mobil yang menjadi ‘sinyal’ yang harus segera
melakukan spooring pada mobil :
1. Permukaan ban sudah tidak rata, bisa di salah satu atau keduanya.
3
2. Jika ada aus pada salah satu ban mobil. Contohnya: ada benjolan pada ban.
Ini berarti ada masalah pada sistem suspensi di ban mobil Anda.
3. Saat dipakai parkir, walau itu parkir di tempat datar dan lurus tapi rodanya
ada yang miring.
4. Ban bagian belakang tidak sejajar lurus dengan bagian belakang. Cara
mengetahuinya, dengan melihatnya dari belakang dengan mengambil jarak
beberapa meter.
5. Amati ban mobil belakang, apakah tergeser dan tidak presisi dari tempatnya
semula?
6. Saat mengendarai mobil, jika terasa arah stir condong ke satu sisi maka ini
tandanya perlu dispooring. Berarti ban Anda tidak dalam posisi yang
semestinya.
7. Jika saat menyetir, setir terasa lebih berat dan susah dikendalikan.
8. Ketika melewati jalanan yang bagus dan tanpa halangan kemudian Anda
berbelok namun terasa miring dan tidak wajar.
B. ARDUINO
4
Beberapa macam jenis Arduino dijual dipasaran, salah satunya Arduino
Uno dengan tipe terbaru yaitu Arduino Uno R3. Modul ini memiliki 14 pin
masukan/luaran (yang mana 6 dapat digunakan sebagai PWM output), 6 analog
input, keramik resonator 16MHz, koneksi USB, power jack, header ICSP, dan
tombol reset, memuat semua yang dibutuhkan untuk mendukung
mikrokontroler. Arduino R3 dapat dihubungkan langsung ke komputer dengan
kabel USB atau dengan mencatu dengan catu daya.
Gambar II.2
C. PROJECT BOARD
Project Board atau yang sering disebut sebagai BreadBoard adalah dasar
konstruksi sebuah sirkuit elektronik dan merupakan prototipe dari suatu
rangkaian elektronik. Breadboard banyak digunakan untuk merangkai
komponen, karena dengan menggunakan breadboard, pembuatan prototipe
tidak memerlukan proses menyolder ( langsung tancap ). Karena sifatnya yang
solderless alias tidak memerlukan solder sehingga dapat digunakan kembali
dan dengan demikian sangat cocok digunakan pada tahapan proses pembuatan
prototipe serta membantu dalam berkreasi dalam desain sirkuit elektronika.
Gambar II.3
5
D. SENSOR ULTRASONIC
Gambar II.4
6
Resolution 0.3 cm
VCC +5VDC
GND GND
E. Kabel
Kabel Listrik pada dasarnya merupakan sejumlah Wire (kawat)
terisolator yang diikat bersama dan membentuk jalur transmisi multikonduktor.
Dalam pemilihan kabel listrik, kita perlu memperhatikan beberapa faktor
penting yaitu warna kabel listrik, label informasi dan aplikasinya. Informasi
yang tercetak di kabel listrik merupakan informasi-informasi penting tentang
kabel listrik yang bersangkutan sehingga kita dapat menyesuaikan kabel listrik
tersebut dengan penggunaan kita.
Gambar II.5
7
BAB III
METODE PENELITIAN
A. LANGKAH PENELITIAN
START
Persiapkan
Alat dan
Bahan
Perancangan
Sistem dan Alat
Perakitan Alat
Program Codding
Percobaan
Alat
Analisa dan
Pembahasan
END
Gambar III.1
8
bisa digunakan pada objek nyata. Setelah itu dilakukan kembali proses
pengujian dengan tujuan agar peralatan tetap dapat berfungsi setelah
ditempatkan ke objek sesungguhnya.
B. PERANCANGAN SISTEM
9
b) Setelah itu data masukan dari sensor di proses oleh Arduino.
c) Arduino mengirim perintah ke layar komputer untuk menampilkan
hasil pembacaan
Sistem kerja dari alat yang dibuat adalah sensor ultrasonic berada
disebelah kanan dan kiri untuk disimulasikan pada roda kendaraan yang
berada di sebelah kanan dan kiri. Selanjutnya sensor ultrasonik membaca
jarak benda/penghalang yang berada didepannya yang selanjutnya output
dari hasil pembacaan sensor ultrasonic akan ditampilkan pada layar
komputer. Hasil dari pembacaan sensor ultrasonik yang ditampilkan dalam
layar komputer adalah sebagai berikut :
10
D. CODING PROJECT
#define trigPin1 9
#define echoPin1 10
#define trigPin2 11
#define echoPin2 12
Koding diatas merupakan input dari Arduino yang akan diterukan menuju
project board menggunakan kabel penghubung
void setup()
{
Serial.begin (9600);
pinMode(trigPin1, OUTPUT);
pinMode(echoPin1, INPUT);
pinMode(trigPin2, OUTPUT);
pinMode(echoPin2, INPUT);
}
Koding diatas merupakan hubungan antara sensor ultrasonik yang
dihubungkan ke arduino melalui project board.
void loop() {
SonarSensor(trigPin1, echoPin1);
RightSensor = distance;
SonarSensor(trigPin2, echoPin2);
LeftSensor = distance;
Jumlah = LeftSensor + RightSensor;
Koding diatas merupakan bacaan yang akan diterima oleh kedua sensor
ultrasonik yang kemudian hasilnya akan ditampilkan dilayar computer
11
Serial.print(LeftSensor);
Serial.print(" Kanan ");
Serial.println(RightSensor);
Serial.print(" Jumlah ");
Serial.println(Jumlah);
delay(1000);
}
Koding diatas merupakan tampilan yang akan dimunculkan setelah
pembacaan dari sensor ultrasonik mendeteksi jarak yang berada
didepannya serta delay/jarak waktu pembacaan.
12
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Rancangan sistem pengukuran spooring pada kendaraan berbasis
Arduino telah dibuat dan dapat dipraktekan secara langsung.
2. Rancangan sistem pengukuran spooring pada kendaraan
menggunakan Arduino dan sensor ultrasonik yang selanjutnya
hasilnya ditampilkan pada layar komputer.
3. Implementasi dari sistem pengukuran spooring pada kendaraan
selanjutnya dapat diterapkan atau dibangun untuk mempermudah
melakukan pengecekan kemiringan roda pada kendaraan.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber–sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga
bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang
telah dijelaskan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14