Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Teller
Teler merupakan seorang petugas dari pihak bank yang berfungsi untuk melayani nasabah
dalam hal transaksi keuangan perbankan kepada semua nasabahnya.
2. Fungis Teller
Sesuai pengertian teller diatas bahwasanya fungsi seorang teller adalah memberikan layanan
perbankan bagi nasabah dan atau calon nasabah di sebuah Bank. Fungsi teller menjadi sangat
krusial karena setiap hari merekalah yang langsung berhadapan dengan nasabah, hal ini
tentunya harus di tunjang penampilan yang sempurna setiap saat bagi semua Teller Bank.
3. Tugas Teller
a. Seorang Teller yang baik harus datang tepat waktu sesuai jam masuk, memastikan semua
perlengkapan berfungsi baik(alat penghitung uang, alat pngecek uang palsu bulpen, dsb).
b. Jika ada nasabah maka harus bersikap ramah, memberi greeting (selamat pagi/siang/sore,
mengucapkan terima kasih jika sudah selesai), memberi senyum di awal dan akhir pertemuan.
c. Menjaga penampilan berbusana sesuai standar bank (meja kerja, baju rapi, rambut rapi,
mengenakan ID card, dsb.)
d. Jika ada nasabah ingin setor/tarik tunai maka teller wajib menghitung uang,
mengkonfirmasikan jumlah uang kepada nasabah, melakukan perhitungan uang di depan
nasabah.
e. Melakukan pembayaran non tunai/tunai kepada nasabah yang bertransaksi non tunai/tunai di
counter bank, dan melakukan update data transaksi di sistem komputer bank.
f. Setelah selesai proses setor/tarik tunai teller wajib memberikan slip kuitansi kepada nasabah
yang dan menandatanganinya sebagai tanda tangan pengesahan.
Pengelolaan kas dalam suatu bank biasanya berdiri sendiri dan mempunyai
tugas dan tanggung jawab yaitu menerima setoransetoran dan melakukan pembayaran
kepada nasabah. Jadi kegiatan kas berhubungan langsung kepada nasabah/masyara-
kat dalam melayani transaksi-transaksi yang diajukannya.
Sistem Teller adalah satu rangkaian kerja pelayanan kepada nasabah di counter
yang sebagian besar dari proses kerjanya diselesaikan sendiri oleh teller yang
bersangkutan tanpa melalui prosedur kerja yang biasa ditempuh dalam sistem kasir.
Teller adalah karyawan bank yang bertanggung j awab terhadap lalu lintas uang
tunai. Teller disebut juga kuasa kas terbatas karena dalam jumlah uang terbatas
karyawan bank tersebut dapat bertindak secara langsung untuk melakukan transaksi.
Definisi kas menurut SKAPI (Standar Khusus Akuntansi Perbankan
Indonesia/PSAK No. 31):
Mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun valas yang masih berlaku sebagai alat
pembayaran yang sah termasuk uang yang ditarik dari peredaran. Bagian Kas sebagai
pengelola alai likuid, secara fisik berupa uang atau/dan surat berharga dalam transaksi sehari-
hari yang masuk dan keluar serta disimpan dalam vault.(tempat khusus).
Dengan sistem teller, antara nasabah dengan petugas bank yang melayani
terdapat hubungan pelayanan secara langsung, cepat, dan aman.
Dalam penetapan sistem teller terdapat beberapa jenis teller sebagai berikut:
a. Corporate Teller
Corporate teller adalah teller yang hanya melaksanakan pembayaran kepada dan
menerima setoran dari nasabah perusahaan.
b. Individual Account Teller
Jenis teller ini adalah teller yang hanya melaksanakan pembayaran kepada dan
menerima setoran dari nasabah perorangan.
f. Express Teller
Express teller merupakan teller yang hanya melaksanakan pembayaran tunai di bawah
nilai nominal tertentu. Dalam hal ini rekening giro nasabah secara otomatis dianggap
cukup untuk meliput cek yang bersangkutan
h. Special Teller
Teller yang hanya melaksanakan pembayaran dan penerimaan setoran dengan nilai
nominal yang sangat besar.
a. Head Teller
b. Assisten Head Teller
c. Teller
d. Teller Killing
e. Teller Khusus
f. Teller Tabungan
g. Petugas Stop Payment
Uraian Jabatan
Uraian jabatan merupakan suatu sarana Informasi bagi semua pihak untuk
mengetahui isi jabatan yang bersangkutan, serta merupakan sarana pembakuan
terhadap unsur-unsur yang merupakan bagian dari jabatan yang bersangkutan.
Unsur-unsur yang tertulis dalam uraian jabatan perlu ditinjau kembali secara
periodik serta perlu diperbaharui setiap terjadi perubahandalamisijabatan
jabatanyangbersangkutan. Unsurunsur spesifik yang melekat pada suatu jabatan:
a. Identitas jabatan
b. Karakteristik jabatan
c. Dimensi jabatan
d. Tanggung jawab jabatan
e. Kualitas jabatan
f. Pemecahan masalah
Kegiatan Teller
Tujuan penerapan sistem teller adalah untuk meningkatkan mutu yanan kepada
nasabah secara langsung, cepat, dan aman. ntuk mencapai pelayanan itu diperlukan
syarat-syarat sebagai rikut:
profesional
tanggung jawab
semangat kerja yang tinggi
Sebagai petugas yang duduk di barisan front office, teller perlu memahamj
dan mendalami etika yang merupakan aturan tak tertulis yang berhubungan dengan
moral, sikap dan tingkah laku.
Beberapa hal yang menyangkut etika teller, antara lain dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Penampilan
Sebaiknya teller menggunakan seragam sehingga ada kesan satu kesatuan dan
dapat merupakan ciri khas dari bank yang bersangkutan.
2. Kepribadian yang menarik
Sikap ataupembawaan yang ramah, hormat dan bersahabat terhadap nasabah
merupakan keharusan bagi teller, dengan tetap mengingat martabat pribadi maupun
martabat bank.
3. Pelayanan yang cepat dan tepat, menghindarkan nasabah menunggu terlalu lama.
4. Menjaga kerahasiaan bank dan kerahasiaan nasabah.
5. Jika merangkap sebagai customer service, teller dituntut untuk dapat menjelaskan
kepada nasabah tentang jasa jasa yang ditawarkan bank dengan sistematis dan
logis.
.13 Jabatan-Jabatan dalam Sistem Teller Teller Kepala/Asisten Teller Kepala - Head
Teller
Membuka dan menutup main vault bersama pimpinan bank Jan merahasiakan anak
kunci atau kunci kombinasi serta menyimpannya.
Menyimpan dan mengeluarkan uang ke/dari dalam main vault.
Mengatur persediaan uang tunai dalam main vault jangan sampai melebihi overnight
limit (terlalu likuid)
Memonitor persediaan uang tunai dalam cash box teller sesuai batas over night
limitnya.
Memperhatikan kondisi fisik dan mental para teller. Menyetujui pembayaran dengan
nilai nominal di atas pay out limit teller.
Mencatat setiap penerimaan atau pengeluaran uang kas pada main vault.
Mengatur dan memonitor posisi keuangan masing-masing teller, apakah cukup
untuk melayani kebutuhan transaksi yang terjadi hari Ini.
Mengambil alih masalah yang tidak dapat ditangani oleh para teller.
Melakukan penyetoran atau pengambilan dart bank Indonesia atau bank
koresponden lainnya.
- Membuat slip konsolidasi atas transaksi pada had yang bersangkutan waktu slip
tersebut dibukukan oleh bagian akuntansi
B. Teller
- Memelihara persediaan tunai dalam teller's box sesuai over
night limit (batas toleransi menyimpan uang di cash box).
- Meneliti setiap warkat yang diajukan oleh nasabah.
- Memeriksa dan mencocokkan tanda tangan dalam warkat
seperti cek/bilyet giro dengan kartu spesimen.
- Menghubungi bagian giro untuk menanyakan saldo nasabah
(ear mark)
- Menyetujui pembayaran sesuai dengan jumlah wewenang
- Menerima setoran tunai atau dengan house check
- Meneliti kebenaran pengisian setoran-setoran nasabah (jumlah
yang tertulis pada warkat dengan nominal uang secara fisik) - Mencatat setiap
penyetoran atau pengambilan dalam teller's
blotter.
- Membuat daftar mutasi kas
- Menyimpan dan merahasiakan kunci kombinasi teller's box
- Menyortir dan mengepak uang tunai menurut nilai nominalnya serta menurut
kondisi fisiknya.
2.4.2.14 Mekanisme Kerja Sistem Teller
Kegiatan kerja yang dilakukan teller secara berurutan adalah sebagai berikut.
2.4.2.14.1 Pengambilan Kotak Uang Teller dart Khasanah Mama
A. Bila disimpan terpisah dart lemari best kas besar
1. Head teller dan teller yang ditunjuk membuka kunci/kunci kombinasi dari lemari
penyimpanan di bawah penjagaan petugas keamanan.
2. Setiap teller membawa kotak uangnya dan membubuhkan paraf serta menulis jam
pengambilan pada buku khasanah utama dengan pengawasan oleh head teller.
D. Bandingkan dan periksa apakah jumlah pada lembar bukti nasabah sesuai
dengan jumlah pada lembar lainnya. Periksa tanggal setoran dan tulis jumlah uang
tunai yang diterima pada lembar bukti teller bila kurang jelas terbaca.
E. Distribusikan manifold slip setoran
1. Serahkan lembar bukti nasabah pada penyetor
2. File lembar bukti teller terpisah dari lembar bukti teller
setoran cek (non tunai)
3. File sementara tiket kredit tunai terpisah dari tiket kredit
non tunai. Catat setoran tunai pada lembar belakang
teller blotter.
F. Jumlahkan tiket setoran dengan mesin hitung seeara periodik kemudian serahkan
tiket kredit setoran tersebut beserta asli tell strook setelah divalidasi pada head teller
untuk menyiapkan jurnal antardepartemen. .
G. Head teller akan meneruskan tiket-tiket kredit dilengkapi dengan tell strook ke
Departemen Giro. Minta Departemen Giro memparaf tembusan tell strook sebagai
bukti tanda terima.
Tahan duplikat tell strook untuk pembuatan teller blotter.
H. Pada akhir jam kerja, head teller menjumlahkan semua tell strook dan
mencocokkan jumlah total penerimaan setoran uang tunai pada teller blotter
denganjurnal antardepartemen.
Untuk mempermudah pemahaman kegiatan teller dapat disajikan dalam diagram.
Lihat pada lampiran
2.4.2.16 Penerimaan Setoran Cek atau Bilyet Giro Bank Sendiri (House Cheque)
dan Setoran Warkat luring
A. Periksa tanggalnya, apakah belum kadaluarsa, tanggal efektif giro telah sampai
dan sebagainya.
B. Minta persetujuan cash officer bila endorsmen tidak lazim, misalnya cek atas
nama perusahaan diendorsir untuk kredit rekening perorangan.
C. Setoran warkat kliring yang diterima untuk dikliringkan lebih lama dari satu hari
kerja berikutnya, tidak boleh disimpan
teller, wajib diserahkan pada petugas yang ditunjuk KGO, karena warkat Miring ini
harus disimpan oleh dual custodian.
D. Tulis nomor rekening penyetor di lembarwarkat setoran, baik house cheque atau
warkat Miring.
E. Jika cek/bilyet giro bank sendiri (house cheque):
1. Apakah perubahan-perubahan Oika ada) telah ditandatangani penarik.
2. Apakah jumlah dalam huruf dan jumlah dalam angka sesuai.
3. Apakah terdapat tanda tangan penarik.
4. Bandingkan dengan catatan Bank yang ada, seperti
instruksi stop pembayaran, daftar rekening ditutup,
caution list, dan sebagainya.
5. Bandingkan tanda tangan penarik dengan kartu contoh tanda tangan yang
bersangkutan
6. Lakukan earmark ke Departemen Giro dan catat nama karyawan yang
menyatakan disetujui di lembar belakang cek.
7. Lakukan validasi pada lembar muka cek/bilyet giro.
8. Periksa apakah rincian pada lembar bukti nasabah sesuai dengan rincian pada
lembar-lembar lainnya.
9. Bila disetujui, lakukan validasi terhadap manifold slip setoran dan serahkan
lembar bukti nasabah kepada penyetor. Bila ditolak, musnahkan manifold slip
setoran, buat memo penolakan (jika diminta) kemudian serahkan kembali cek atau
bilyet gironya.
F. Bila cek/ bilyet giro bank lain (warkat lain)
1. Lakukan validasi terhadap manifold slip setoran, bubuhkan stempel "Dibayar Jika
Dana Tertagih" dan "Diterima Untuk Dikreditkan Tanggal" (isikan tanggalnya).
Yakinkan bahwa nama atau nomor rekening jelas terbaca.
2. Pemeriksa apakah perincian pada lembar bukti nasabah sesuai dengan rincian
pada lembar-lembar lainnya.
3. Periksa tanggal setoran, minta nasabah untuk mengubah apabila tanggal pada
manifold slip setoran berbeda dengan tanggal penyerahan