You are on page 1of 12

Jenis - Jenis 1.

Staphylococcus
Mikroorganisme
Staphylococcus sebenarnya adalah bakteri tidak berbahaya dan
Yang Menginfeksi
umum ditemukan dalam tubuh manusia. Namun, terdapat
Manusia
beberapa spesies Staphylococcus yang menyebabkan infeksi
seperti Staphylococcus aureus yang menyebabkan penyakit kulit
serius.
2. Streptococcus

Bakteri lain yang umum ditemukan pada tubuh manusia adalah


Streptococcus. Beberapa spesies bakteri ini menyebabkan
berbagai penyakit seperti pneumonia, radang tenggorokan,
meningitis, serta fasciitis necrotizing. Streptococcus adalah
bakteri Gram-positif berbentuk bola. Mereka tumbuh dalam
rantai atau berpasangan.
3. Haemophilus influenzae

Bakteri ini sebelumnya dikenal sebagai Bacillus influenzae atau


bacillus Pfeiffer. Haemophilus influenzae adalah bakteri
Gram-negatif berbentuk batang. Organisme ini umumnya
merupakan bakteri aerobik, tetapi dapat bertahan sebagai
anaerob fakultatif. Haemophilus influenzae adalah patogen
oportunistik yang dapat bertahan dalam inang tanpa
menyebabkan infeksi. Namun, ketika sistem kekebalan tubuh
melemah, bakteri ini mampu menginfeksi dan menyebabkan
penyakit. Haemophilus influenzae dikenal menyebabkan
berbagai penyakit seperti meningitis bakteri, pneumonia,
selulitis, osteomyelitis, arthritis menular, infeksi telinga,
konjungtivitis, dan sinusitis pada anak-anak.
4. Escherichia coli

Bakteri ini merupakan penghuni sistem pencernaan dan dapat


menyebabkan diare berat dan keracunan makanan. E. coli
merupakan bakteri Gram-negatif berbentuk batang dan
menghuni usus bagian bawah semua hewan berdarah panas,
termasuk manusia. Strain E.coli umumnya tidak berbahaya,
namun strain tertentu dapat menyebabkan keracunan makanan.
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi E. coli diantaranya
adalah gastroenteritis, meningitis, infeksi saluran kemih,
septikemia, dan lain-lain.

5. Helicobacter pylori

Ini adalah bakteri paling umum yang menyebabkan radang


perut. Helicobacter pylori adalah balteri Gram-negatif. Penyakit
yang disebabkannya antara lain gastritis, ulkus lambung, serta
terkait dengan perkembangan kanker perut serta ulkus
duodenum.

6. Salmonella

Bakteri yang ditularkan melalui makanan ini menyebabkan diare


dan keracunan makanan. Salmonella adalah bakteri
Gram-negatif berbentuk batang dan memiliki alat gerak berupa
flagela. Bakteri ini ditemukan pada hewan berdarah dingin dan
berdarah panas, termasuk manusia. Salmonella diketahui
menyebabkan demam tipus, demam paratifoid, serta berbagai
penyakit lain yang ditularkan melalui makanan

Sifat Hidup Habitat bakteri merupakan daerah tempat tinggal dan hidup
Mikroorganisme bakteri. Bakteri merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang
berarti melimpah dan banyak ditemukan di hampir semua
tempat. Habitatnya sangat beragam; lingkungan perairan, tanah,
udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan di dalam
organisme hidup. Diperkirakan total jumlah sel mikroorganisme
yang mendiami muka bumi ini adalah 5x1030.

Dalam tubuh manusi

Bakteri dapat ditemukan di dalam tubuh manusia, terutama


di dalam saluran pencernaan. Jumlah total sel bakteri yang
barada di dalam tubuh manusia bahkan lebih dari jumlah total
sel tubuh manusia itu sendiri, yaitu lebih banyak sekitar 10 kali
lipat.Oleh karena itu, kolonisasi bakteri sangatlah
mempengaruhi kondisi tubuh manusia.

Terdapat beragam jenis bakteri yang mampu menghabitasi


daerah saluran pencernaan manusia, terutama pada usus
besar.Kelompok bakteri yang mendominasi usus besar manusia
pada umumnya adalah bakteri asam laktat yang merupakan
bakteri gram positif dan kelompok enterobacter yang
merupakan bakteri gram negatif. Mikroorganisme ini hidup
secara anaerobik dan mampu melekat pada permukaan saluran
pencernaan manusia. Contoh bakteri yang biasa ditemukan
adalah Lactobacillus acidophilus. Beberapa jenis bakteri yang
hidup di dalam saluran pencernaan ini tidak hanya menyerap
nutrisi, tetapi juga berperan dalam menjaga kesehatan saluran
pencernaan dan meningkatkan imunitas tubuh.Terdapat
sekelompok bakteri menguntungkan yang mampu menunjang
kesehatan dan bahkan mampu mencegah terbentuknya kanker
usus besar.Kelompok bakteri ini termasuk dalam kelompok
bakteri probiotik.

Selain di dalam saluran pencernaan, bakteri juga dapat


ditemukan di permukaan kulit, mata, mulut, dan kaki
manusia.Pada permukaan kulit saja, diperkirakan terdapat 500
jenis bakteri yang hidup disana.Di dalam mulut dan kaki
manusia terdapat kelompok bakteri yang dikenal dengan nama
metilotrof.Kelompok bakteri ini mampu menggunakan senyawa
berkarbon tunggal, seperti metanol dan metilamin, untuk
menyokong pertumbuhannya. Di dalam rongga mulut, bakteri
ini menggunakan senyawa dimetil sulfida yang berperan dalam
menyebabkan bau pada mulut manusia. Contoh bakteri yang
termasuk dalam golongan ini adalah Methylobacterium
extorquens.

Lingkungan ekstrem

Bakteri merupakan kelompok organisme yang sangat


beragam, baik dari segi metabolisme maupun morfologi tubuh.
Beberapa kelompok mikroorganisme ini mampu hidup di
lingkungan yang tidak memungkinkan organisme lain untuk
hidup. Kondisi lingkungan yang ekstrem ini menuntut adanya
toleransi, mekanisme metabolisme, dan daya tahan sel yang
unik.Selain bakteri, mikroorganisme yang termasuk dalam
domain archaea juga cenderung memiliki ketahanan sel
terhadap lingkungan ekstrem. Kemampuan mikroorganisme
untuk hidup pada kondisi ekstrem dapat membawa nilai dan
aplikasi di berbagai bidang industri, seperti pangan, agrikultur,
farmasi dan pengobatan, serta bioteknologi.
Thermus aquatiqus, bakteri termofilik yang banyak
diaplikasikan dalam bioteknologi.

Sebagai contoh, Thermus aquatiqus merupakan salah satu


jenis bakteri yang hidup pada sumber air panas dengan kisaran
suhu 60-80 oC.Organisme yang mampu hidup di lingkungan
dengan suhu tinggi ini termasuk dalam golongan
termofilik.Kemampuan bakteri ini untuk bertahan pada suhu
tinggi disebabkan oleh stabilitas enzim, membran sel, dan
makromolekul sel yang telah teradaptasi.Enzim yang dimiliki
oleh bakteri kelompok termofilik memiliki komposisi asam
amino yang berbeda dengan bakteri pada umumnya.Di samping
itu, protein yang terdapat sel memiliki ikatan hidrofobik dan
ikatan ionik yang sangat kuat.Komposisi membran selnya
didominasi oleh asam lemak jenuh sehingga bersifat lebih stabil
dan fungsional pada suhu tinggi.Hal ini disebabkan oleh
kuatnya ikatan hidrofobik pada rantai asam lemak jenuh bila
dibandingan dengan asam lemak tak jenuh.Terdapat beberapa
jenis enzim yang banyak digunakan di industri yang diperoleh
dari kelompok organisme termofilik, seperti amilase,
pullulanase, selulase, xilanase, kitinase, proteinase, esterase,
dan alkohol dehidrogenase.

Tidak hanya di lingkungan bersuhu tinggi, bakteri juga


dapat ditemukan pada lingkungan dengan suhu yang sangat
dingin.Pseudomonas extremaustralis ditemukan pada Antartika
dengan suhu di bawah 0 oC.Bakteri ini bersifat motil dan hidup
membentuk struktur biofilm yang membantunya dalam
menghadapi kondisi ekstrem. Contoh bakteri lainnya yang dapat
hidup di suhu rendah adalah Carnobacterium.Kelompok bakteri
yang mampu hidup di lingkungan bertemperatur rendah
termasuk dalam golongan psikrofilik.Kemampuan bakteri ini
untuk bertahan pada kondisi temperatur rendah cukup bertolak
belakang dengan kelompok bakteri termofilik. Enzim yang
disintesis memiliki struktur α-heliks yang lebih banyak bila
dibandingkan dengan struktur β-sheet.Struktur α-heliks yang
lebih fleksibel menyebabkan enzim tetap dapat bekerja
walaupun pada suhu yang rendah. Di samping itu, enzim bakteri
psikrofilik harus lebih bersifat polar dan hanya mengandung
sedikit asam amino yang bersifat hidrofobik. Selain enzim dan
protein yang teradaptasi, membran sitoplasma kelompok bakteri
ini juga telah mengalami penyesuaian dengan mengandung
lebih banyak asam amino tidak jenuh.

Di samping pengaruh ekstrem temperatur, bakteri juga


dapat hidup pada berbagai lingkungan lain yang hampir tidak
memungkinkan adanya kehidupan (lingkungan steril).
Halobacterium salinarum dan Halococcus sp. adalah contoh
dari bakteri yang dapat hidup pada kondisi garam (NaCl) yang
sangat tinggi (15-30%).Kelompok bakteri yang hidup optimal
pada kisaran kadar garam tersebut termasuk dalam golongan
ekstrem halofil. Tedapat pula beberapa jenis bakteri yang
mampu hidup pada kadar gula tinggi (kelompok osmofil), kadar
air rendah (kelompok xerofil), derajat keasaman pH sangat
tinggi, dan rendah.

Cara Penularan Proses penyebaran mikroorganisme ke dalamtubuh, baik pada


Mikroorganisme manusia maupun hewan, dapat melalui berbagai cara, di
antaranya.

1. Kontak Tubuh.

Kuman masuk ke dalam tubuh melalui proses penyebaran


secara langsung maupun langsung. Penyebaran secara langsung
melalui sentuhan dengan kulit, sedangkan secara tidak langsung
dapat melalui benda yang terkontiminasi kuman.

2. Makanan dan Minuman.

Terjadinya penyebaran dapat melalui makanan dan minuman


yang telah terkontaminasi, seperti pada penyakit tifus
abdominalis, penyakit infeksi cacing dan lain-lain.

3. Serangga.

Contoh proses penyebaran kuman melalui serangga adalah


penyebaran penyakit malaria oleh plasmodium pada nyamuk
aedes dan beberapa penyakit saluran pencernaan yang dapat
ditularkan melalui lalat.

4. Udara.

Proses penyebaran kuman melalui udara dapat dijumpai pada


penyebaran penyakit sistem pernapasan (penyebaran kuman
tuberkulosis) atau sejenisnya.

Nama Penyakit 1. Tuberkulosis (TBC) : Tuberkulosis atau yang sering


Mikroorganisme disingkat sebagai TB atau TBC merupakan penyakit menular
yang sangat luas penyebarannya di seluruh dunia. Terlebih lagi,
TB dapat menular dengan mudah melalui sekresi batuk
penderitanya yang menyebar di udara.

Gejala: Berat badan turun drastis, batuk kronis, demam, kurang


nafsu makan dan berbagai ciri-ciri lainnya seperti berikut:
Ciri-ciri tuberkulosis (TBC).

Penyebab: Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang


menyebar melalui sekresi batuk penderitanya. Bakteri ini akan
menyebar di udara dan terhirup ke paru-paru orang lain, ketika
sistem imun orang tersebut lemah maka ia akan terinfeksi dan
menderita TBC.
2. Tipes : Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui makanan yang
terkontaminasi. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak
yang kurang dijaga kebersihan lingkungan dan makanannya.
Anak-anak juga lebih rentan karena belum sempurnanya sistem
imun yang mereka punya.

Gejala: Demam tinggi hingga 40ºC dan bertahan beberapa hari,


sakit perut, sembelit atau diare. Lengkapnya baca: Ciri-ciri dan
gejala penyakit tipes. Pada anak-anak terdapat sedikit perbedaan
seperti penjelasan berikut ini: Gejala tipes pada anak.

Penyebab: Penyakit tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella


typhi yang menyebar melalui feses atau urin penderitanya.
Makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri dari feses
atau urin inilah yang akan memicu munculnya tipes.
3. Diare : Diare termasuk penyakit yang sering di alami
terutama pada anak-anak. Ditandai dengan sakit perut dan feses
atau tinja yang berbentuk encer serta BAB yang lebih sering.
Penyakit ini umumnya dapat diatasi dengan mudah
menggunakan obat diare di apotik atau menggunakan bahan
alami seperti daun jambu biji. Namun perlu perhatian serius jika
diare terjadi lebih sering dan tidak reda dengan pemberian obat
diare biasa.

Gejala: nyeri perut, feses lebih lunak atau encer dari biasanya,
lebih sering BAB, dehidrasi.

Penyebab: berbagai penyebab dapat memicu munculnya diare


dan yang cukup sering adalah akibat infeksi bakteri di
pencernaan. Masuknya berbagai jenis bakteri seperti
Escherichia coli, Campylobacter, Clostridum difficile,
Salmonella, dan Shigella yang kemudian menginfeksi, dapat
memicu diare.
4. Kolera : Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi bakteri di saluran pencernaan yang menyebabkan
penderitanya mengalami diare dan dehidrasi parah. Penyakit ini
jika tidak ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal terutama
pada anak-anak.

Gejala: diare secara tiba-tiba dan sering, dehidrasi, mual dan


muntah serta kram perut.

Penyebab: kolera disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio


cholerae yang dapat memproduksi toksin CTX. Racun ini akan
menyebabkan tubuh sulit menyerap air, sehingga air lebih
banyak dikeluarkan dalam bentuk diare. Makanan laun,
terutama kerang yang diambil di perairan yang terkontaminasi
dan tidak dimasak hingga matang kerap jadi penyebab
penularan utama penyakit ini.
5. Disentri : Penyakit yang menginfeksi usus dan menyebabkan
diare yang disertai darah dan lendir ini dapat terjadi pada
anak-anak maupun dewasa.

Gejala: diare yang disertai darah, mual, muntah dan kram


perut.

Penyebab: disentri disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella


pada saluran pencernaan. Terdapat beberapa jenis Shigella yang
dapat menyebabkan disentri, yang paling umum adalah jenis
Shigella sonnei, sementara jenis Shigella dysenteriae
menyebabkan disentri yang paling parah. Kurangnya kebersihan
menyebabkan bakteri ini dapat mengontaminasi melalui
makanan atau minuman.
6. Difteri : Penyakit difteri menyerang selaput lendir pada
tenggorokan dan hidung, terkadang juga hingga kulit. Penyakit
ini sangat menular dan jika tidak ditangani dengan tepat dapat
berakibat fatal bahkan mengancam jiwa.

Gejala: terbentuk lapisan abu-abu menutupi tenggorokan dan


amandel, sakit tenggorokan dan suara serak, demam dan
menggigil, pembengkakan kelenjar limfa, pilek yang awalnya
cair kemudian jadi kental dan berdarah.

Penyebab: Difteri disebabkan oleh infeksi


bakteri Corynebacterium diphtheriae yang terhirup melalui
udara dari bersin atau batuk penderitanya.
7. Pneumonia : Penyakit yang menyerang paru-paru dan lebih
dikenal sebagai penyakit paru-paru basah ini menyebabkan
terjadinya pembengkakan di kantong udara di ujung saluran
paru-paru (alveoli). Alveoli akan berisi cairan atau nanah yang
akan menyebabkan batuk berdahak hingga kesulitan bernafas.

Gejala: batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna


kuning, hijau atau tercampur darah, nafas pendek, rasa sakit saat
menarik nafas dan demam.

Penyebab: infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang


menular melalui udara atau kontaminasi dalam makanan dan
minuman.
8. Gonore (kencing nanah) : Gonoore atau kencing nanah
merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan gonococcus. Kebiasaan
buruk gonta-ganti pasangan merupakan penyebab utama
munculnya penyakit ini.

Gejala: keluar lendir puti susu atau kuning kehijauan dari penis
atau vagina, sering buang air kecil, pembengkakan kelenjar
getah bening dan beberapa ciri lainnya seperti diulas berikut ini:
Penjelasan lengkap penyakit gonore.

Penyebab: berhubungan badan dengan penderita,


menggunakan jarum suntik tidak aman atau diturunkan dari ibu
ke anak.
9. Pes : penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang efeknya
bisa berakibat fatal bahkan kematian. Penyakit ini dapat
menyerang sistem limfa, sistem peredaran darah dan paru-paru.

Gejala: Terdapat 3 jenis pes dengan gejala yang berbeda dari


masing-masing jenisnya seperti dijelaskan lengkap berikut ini:
Gejala penyakit pes.

Penyebab: gigitan kutu yang terinfeksi, tergigit hewan yang


terinfeksi atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi
kotoran hewan terinfeksi seperti tikus, marmut, kelinci dan
anjing
10. Tetanus : Penyakit tetanus menyebabkan kekakuan otot
rahang dan leher bahkan hingga mengganggu kerja otot
pernapasan. Jika tidak ditangani dengan benar penyakit yang
disebabkan oleh bakteri ini dapat berakibat fatal hingga
menyebabkan kematian.

Gejala: kejang, ekakuan otot rahang, rahang terkunci (lockjaw),


kesulitan menelan.

Penyebab: paparan spora bakteri Clostridium tetani pada luka


kulit seperti luka bakar, terkena paku berkarat atau digigit
hewan.
11. Pertusis : Pertusis atau biasa disebut sebagai batuk 100 hari
merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang
menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini sangat menular dan
dapat berakibat fatal jika menginfeksi bayi atau lansia dengan
kekebalan tubuh rendah atau belum di vaksin.

Gejala: tahap awal mirip dengan batuk flu biasa, tahap


selanjutnya batuk akan terjadi lebih sering dengan suara batuk
yang lebih tinggi dan diawali dengan menarik nafas dalam lebih
dahulu.

Penyebab: bakteri Ordetella pertussis dapat ditularkan


penderita pertusis melalui udara dari semburan air liur selama
batuk.
12. Sifilis : Penyakit menular seksual yang dikenal juga sebagai
raja singa ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Hampir sebagian besar organ tubuh akan terpengaruh penyakit
ini, namun pada awalnya hanya muncul lesi di area kelamin
atau mulut tempat pertama bakteri masuk dan menginfeksi.

Gejala: muncul lesi dan pembengkakan kelenjar limfa di


sekitar area awal infeksi, serta gejala lanjutan seperti di jelaskan
berikut ini: Penjelasan lengkap penyakit raja singa.

Penyebab: hubungan seksual dengan penderita sifilis, ciuman


yang intens hingga terkontaminasi liur penderita sifilis, berbagi
jarum suntik bekas penderita atau ditularkan pada bayi oleh ibu
yang menderita sifilis.
13. Meningitis bakterialis : Meningitis bakterialis adalah
kondisi infeksi pada selaput yang melindungi otak dan saraf
tulang belakang yang disebabkan oleh bakteri. Saat terinfeksi
lapisan meninges akan membengkak dan menekan sel saraf di
sekitarnya dan menyebabkan kerusakan saraf.

Gejala: demam, sakit kepala berkelanjutan, mual dan muntah,


sensitif terhadap cahaya, gejala akan sedikit berbeda jika
meningitis terjadi pada bayi atau anak-anak. Baca penjelasan
lengkap gejala meningitis berikut: Ciri-ciri meningitis yang
perlu diwaspadai.

Penyebab: infeksi bakteri Neisseria meningitidis,


Streptococcus pneumoniae, dan Listeria monocytogenes.
14. Leptospirosis : Leptospirosis adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira sp yang
mengontaminasi makan atau minuman. Tikus dan anjing
merupakan hewan yang kerap menjadi pembawa bakteri
Leptospira. Umumnya penyakit ini mewabah di area bekas
banjir atau area kumuh yang banyak tikus.

Gejala: mual, muntah, meriang, sakit kepala, nyeri otot, diare,


sakit perut, demam, ruam dan konjungtivitis.

Penyebab: makanan atau minuman yang terkontaminasi urin


tikus atau anjing yang membawa bakteri Leprosis.

You might also like