Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
1. Kehamilan
a. Pengertian
2010)
Kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42 minggu lengkap disebut
Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik
b. Patofisiologi Kehamilan
normal kira-kira 280 hari (40 minggu) sampai 300 hari (42 minggu) yang
7
8
bulan, bila kehamilan lebih dari 42 minggu disebut kehamilan post matur.
c. Tanda-Tanda Kehamilan
d) Pingsan
g) Sering kencing
i) Pigmentasi kulit
k) Varices
b) Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara.
1) Perubahan Fisiologis
a) Perubahan-Perubahan Maternal
Minggu ke-4
Minggu ke-8
Minggu ke-12
memproduksi hormon.
Minggu ke-16
Minggu ke-20
kaki.
Minggu ke-38
11
hampir 4 kali waktu 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg. Ibu ingin
mempersiapkan persalinan.
Adalah produk denyut jantung dan volume detak, kedua hal ini
Tekanan Darah
kembali pada tekanan darah sebelum hamil. Edema pada kaki sangat
Pembekuan
placenta.
Zat besi yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 1000mg, ini termasuk
untuk janin, dan 200 mg untuk mengganti kehilangan zat besi 3,5
Trimester Pertama
muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan besarnya payudara, ibu
Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu sudah
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman
14
karena hamil sudah berkurang, perut ibu belum teralu besar sehingga
dan mulai dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa kecemasan dan rasa
Trimester Ketiga
1) Nutrisi
Tabel 1.
Kebutuhan zat yang penting ibu hamil
Protein gr 60 85 100
Fernem mg 12 15 15
As. nikotitinat mg 15 10 23
2) Hubungan seksual
dihentikan bila:
panas
3) Kunjugan Ulang
minimal sebanyak 4kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester
Pemeriksaan pertama
haid.
Pemeriksaan ulang
persalianan.
4) Pakaian
Pakaian yang baik untuk ibu hamil ialah yang enak dipakai, tidak boleh
Yang dianjurkan adalah jalan jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan
Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat
dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
7) Personal hygiene
8) Imunisasi
2) TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
17
3) TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
4) TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
5) TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
2. Pre-Eklampsia
a. Pengertian
yang di tandai dengan trias gejala klinis berupa peningkatan tekanan darah,
(POGI, 2005).
dengan sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg, diukur dua kali
jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Edema pretibial yang ringan
konsentrasi protein dalam urin yang melebihi 0,3 g/liter dalam urin 24 jam
urin yang di keluarkan dengan kateter atau midstream yang diambil minimal
2 kali dengan jarak waktu 6 jam. Biasanya proteinuria timbul lebih lambat
dari pada hipertensi dan kenaikan berat badan, karena itu harus dianggap
b. Penyebab Preeklampsia
belum ada jawaban yang memuaskan. Teori yang sekarang dipakai adalah
mengadakan skresi endokrin dan pertukaran selektif zat yang dapat larut
serta dibawa darah aposisi rahim dan bagian trofoblas yang mengandung
2) Sebagai alat yang memberi zat asam dan mengeluarkan CO2 (respirasi)
dengan ruang aminion yang telah mengisi seluruh kavum uteri. Di sisi ibu,
tipis desidua basalis. Di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar
(Wiknjosastro, 2007).
Darah ibu yang berada di ruang interviller berasal dari arteri spiralis
tekanan 70-80 mmHg seperti air mancur ke dalam ruang interviller sampai
300 ml tiap menit pada kehamilan 20 minggu sampai 600 ml tiap menit
arteri spiralis mengalami invasi oleh sel-sel trofoblas dan pada arteri spiralis
yang mengalami invasi, terjadi tahap pertama invasi sel trofoblas secara
normal tetapi invasi tahap kedua tidak berlangsung sehingga bagian arteri
samping itu juga terjadi arterosis akut pada arteri spiralis yang dapat
obliterasi. Pada wanita normal diameter arteri spiralis 500µ, pada penderita
tersebut, sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory
timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Hal ini dapat diterangkan bahwa
preeklampsia/eklampsia:
c. Patofisiologi Preeklampsia
dan oksidan lebih dominan, maka akan timbul keadaan yang disebut stres
tembaga dan sulfhidril yang berperan sebagai antioksidan yang cukup kuat.
Peroksidase lemak ini akan sampai kesemua komponen sel yang dilewati
(Sudhaberata, 2001):
lemak.
d. Klasifikasi Preeklampsia
1) Preeklampsia ringan
2) Preeklampsia berat
Dikatakan preklampsia berat bila terdapat salah satu atau lebih gejala dan
a) Tekanan darah sistolik ≥160 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥110
mmHg
kuantitatif
beratnya penyakit.
(HELLP)
2008).
Perubahan tersebut terjadi pada plasenta dan uterus, ginjal, retina, paru-paru,
pada hipertensi yang lebih pendek bisa terjadi gawat janin bahkan
27
3) Ginjal
Perubahan pada ginjal disebabkan oleh aliran darah pada ginjal menurun,
ginjal yang penting ialah proteinuria dan mungkin sekali juga dengan
retensi garam dan air. Fungsi ginjal pada preeklampsia tampaknya agak
menurun bila dilihat dari bersihan asam urat, sehingga konsetrasi asam
4) Retina
preeklampsia berat.
28
5) Paru
kordis kiri.
waktu peredaran darah tepi lebih lama. Oleh karena itu, aliran darah ke
Jumlah air dan natrium dalam badan lebih banyak pada penderita
sempurna air dan garam yang diberikan. Hal ini disebabkan oleh filtrasi
berubah.
kronis dan klainan vaskular serta jaringan ikat, sindrom antibodi fosfolipid
dan nefropati. Faktor resiko lain berhubungan dengan kehamilan atau dapat
29
spesifik terhadap ibu atau ayah dari janin (Cunningham, 2005). Berbagai
a) Kelainan kromosom
b) Mola hydatisoda
c) Hydrops fetalis
d) Kehamilan multifetus
a) Primigravida
e) Status gizi
f) Pekerjaan
i) Stres
a) Primipaternitas
30
b) Partner pria yang pernah menikahi wanita yang kemudian hamil dan
mengalami preeklampsia.
g. Komplikasi Preeklampsia
Komplikasi yang terberat adalah kematian ibu dan janin. Usaha utama
ialah melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita preeklampsia dan
1) Solusio Plasenta
Komplikasi ini biasanya terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut
2) Hipofibrinogen
berkala.
3) Hemolisis
4) Perdarahan otak
preeklampsia.
5) Kelainan mata
31
seminggu dapat terjadi. Perdarahan kadang terjadi pada retina, hal ini
6) Edema paru
7) Nekrosis Hati
enzimnya.
8) Sindrom HELLP
eritrosit oleh radikal bebas asam lemak jenuh dan tak jenuh.
(Manuba, 2007).
32
9) Kelainan Ginjal
Kelainan lain yang dapat timbul ialah anuria sampai gagal ginjal.
h. Penatalaksanaan Preeklampsia
janinnya.
yang optimal, yaitu sebelum janin mati dalam kandungan, akan tetapi
1) Preeklamsia berat
Terapi medikamentosa:
kejang
yang berlebihan.
menjadi:
1) Pengelolaan konsertif
34
terminasi.
2) Pengelola aktif
a) Indikasi ibu:
b) Indikasi janin
4. Palpitasi
a) Pengertian Palpitasi
memukul dinding dada. Denyut jantung yang normal sekitar 60-80 kali per
merasa ada kelainan pada denyut jantung walaupun sebenarnya normal atau
b) Penyebab Palpitasi
1) Penyakit jantung.
melibatkan kedua sisi serambi jantung adalah salah satu masalah jantung
2) Pengaruh emosi
3) Kegiatan fisik
4) Anemia
5) Makanan
6) Masalah hormone
37
7) Pada kondisi fisiologis, seperti pada wanita hamil dan bersalin, serta
c) Patogenesis Palpitasi
Pada keadaan biasa, denyut jantung yang ritmik (teratur) tidak terasa
Palpitasi dapat dialami oleh orang normal yang sibuk dalam upaya fisis
yang berat atau yang timbul secara emosional atau seksual. Palpitasi tipe ini
total, atau pada konversi dari fibrilasi atrial ke ritme sinus. Gerakan jantung
3) Bila terjadi cukup lama kondisi lama, dapat terasa seperti rasa penuh di
4) Bila terjadi sangat lama dan sering berulang, dapat timbul rasa sakit di
dada, berkeringat, mual dan muntah, pusing dan sakit kepala, sampai
fungsi ginjal.
e) Diagnosis Palpitasi
(merokok, konsumsi alkohol, dll), usia, berat badan dan fakta lainnya yang
memantau denyut jantung selama 24 jam), tes stres olahraga, dan tes arteri
jantung.
f) Pengobatan Palpitasi
1) Pada saat anda merasakan jantung anda berdebar, yang terbaik adalah
membantu.
g) Pencegahan Palpitasi
menyebabkan palpitasi.
dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan
atau disertai udema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Asuhan Patologi
Kebidanan: 2009).
41
peningkatan darah ini juga dapat disebabkan oleh rasa takut dan khawatir. Pada
rata 15 mmHg (10-20 mmHg) dan kenaikan diastol dengan rata-rata 5-10
mmHg. Rasa sakit, takut dan cemas juga akan meningkatkan tekanan yang
kebutuhan ibu sekaligus janin selama kehamilan (Blackburn 2003 & Rohani,
dkk, 2011).
karena berkurangnya aliran darah dalam arteri spiralis. Hal ini terjadi karena
kegagalan invasi sel trofoblas pada dinding arteri spiralis pada awal kehamilan
dan awal trimester kedua kehamilan. Arteri spiralis tidak dapat melebar dengan
sitokin, dan radikal bebas dalam bentuk lipid peroksidase dalam sirkulasi darah
ibu. Hal ini kemudian akan menyebabkan stress oksidatif, yaitu keadaan
42
(Roeshadi, 2006).
Stress oksidatif pada tahap berikutnya bersama dengan zat tosik yang
darah yang disebut disfungsi endothel, yang terjadi pada seluruh permukaan
2006).
berperan sebagai relaxing factor otot polos, sebagai respon terhadap berbagai
(Roeshadi, 2006).
Vasospasme merupakan dasar dari proses penyakit ini. Setelah terjadi disfungsi
Palpitasi merupakan denyut jantung yang berdetak lebih cepat dan keras
Denyut jantung yang normal sekitar 60-80 kali per menit (Hembing
Winjayakusuma, 2008).
merasa ada kelainan pada denyut jantung walaupun sebenarnya normal atau
kurang lebih sebanyak 40 % daripada pada wanita yang tidak hamil. Cardiac
sedikit peningkatan sampai masa persalinan, kelahiran, dan masa post partum.
Sekitar 50% peningkatan dari cardiac output telah terjadi pada masa minggu
adanya peningkatan dari volume sekuncup dan denyut jantung, faktor paling
50% lebih banyak daripada pada wanita tidak hamil. Perubahan denyut
jantung sangat sulit untuk dihitung, tetapi diperkirakan ada peningkatan sekitar
20% yang terlihat pada minggu keempat kehamilan. Meskipun, angka normal
dalam denyut jantung tidak berubah dalam masa kehamilan, adanya terlihat
B. Kerangka Konsep
Preeklampsia Palpitasi
Gambar 1.
Kerangka Konsep
C. Defenisi Operasional
Tabel 2.
Defenisi Operasional
D. Hipotesis