You are on page 1of 16

PENGELOLAAN LABORATORIUM

“Pengorganisasian Dan Pengelolaan Laboratorium”

DISUSUN OLEH :
FISIKA DIK D 2015
KELOMPOK 1

Pidayanti Nasution
Sulastri
Tria Gayatri

JURUSAN FISKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan penulisan ......................................................................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Organisasi Laboratorium ........................................................................... 3
2.2 Fungsi Organisasi Laboratorium ................................................................................. 3
2.3 Struktur Organisasi Laboratorium ............................................................................... 4
2.4 Manfaat Organisasi Laboratorium .............................................................................. 9
2.5 Pengelolaan Laboratorium .......................................................................................... 9
BAB 4. PENUTUP DAN SARAN .......................................................................................... 13
4.1 Penutup ...................................................................................................................... 13
4.2 Saran .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

i
1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran sains yang dilaksanakan akhir-akhir bersifat hafalan, kering dan kurang
mengembangkan proses berfikir siswa (Rustaman,1997 dalam Anwar 2014). Masih banyak
guru fisika yang kurang memanfaatkan kegiatan praktikum sebagai sarana mempelajari
konsep fisika (Kartodirekso et al, 1986 dalam Anwar 2014) padahal kemampuan berfikir
siswa dalam membangun konsep fisika dapat dikembangkan melalui kegiatan praktikum.
Kegiatan praktikum dapat juga memberikan keterampilan belajar siswa sama seperti para ahli
sains.

Konsep pelajaran sains memang seharusnya menggunakan konsep inquiry, bukan


dengan cara menghafal rumus, hukum-hukum dan postulat. Belajar dari pengalaman
langsung merupakan proses pembelajaran yang terbaik. Terlebih, siswa juga dapat mengingat
lebih lama.

Secara umum standar sarana - prasarana laboratorium fisika SMA telah terpenuhi,
tetapi untuk standar tenaga laboratorium belum terpenuhi. Laboratorium fisika SMA belum
memiliki tenaga teknisi, bahkan kepala laboratorium dan laboran yang ada belum memiliki
kompetensi yang cukup dalam pengelolaan laboratorium. Sehingga diperlukan program
peningkatan sumberdaya manusia yang menguasai manajemen dan sistem pengelolaan
laboratorium sekolah. Selain pengetahuan yang cukup, juga perlu adanya motivasi dan
dorongan yang kuat agar para pengelola laboratorium mampu dan mau
mengimplementasikan pengetahuannya dalam membangun sistem pengelolaan laboratorium
yang efektif dan efisien. Dengan demikian, maka perlu dilakukan treatment untuk
memfasilitasi implementasi sistem pengelolaan laboratorium fisika tersebut.

Implementasi praktikum Fisika di lapangan sekarang ini ternyata masih menghadapi


banyak kendala. Permasalahan yang di hadapi guru dalam menyelenggarakan praktikum
menurut Gabel (1994 dalam Anwar 2014), antara lain kurangnya peralatan dan bahan
praktikum dan kurangnya pengetahuam dan keterampilan guru dalam mengelola kegiatan
praktikum. Selain itu, tidak adanya asisten yang membantu guru dan terlalu banyaknya siswa
sehingga menyulitkan pengaturan proses kegiatan.

Tingkat Keefektifan penyelenggaraan praktikum ditentukan oleh kualitas sumber daya


antara lain yaitu kualitas pendidik dan kelengkapan laboratorium. Selain itu adalah
perencanaan kegiatan yang berkualitas dan strategi asesmen yang tepat (Gabel, 1994 dalam
Anwar 2014). Kegiatan praktikum di laboratorium memiliki beberapa tujuan pokok. Tujuan
pokok tersebut antara lain adalah membangun konsep dan mengkomunikasikan berbagai
fenomena alam yang terjadi dalam sains kepada siswa serta mengatasi miskonsepsi siswa
karena siswa memperoleh konsep berdasarkan pengalaman nyata.
2

Sesuai tuntutan dalam penerapan kurikulum 2013, dimana dalam pembelajaran


fisika menekankan pendekatan ilmiah dan metode penemuan (inkuiri), maka pada setiap
proses pembelajaran fisika memerlukan kegiatan berbasis laboratorium. Hal ini sesuai hasil
penelitian (Suseno, Partono & Harjati 2011 dalam Suseno 2017) bahwa penggunaan alat
peraga yang dipadukan dengan analogi dapat membantu proses penemuan pada konsep
abstrak fisika. (Yolinda, Tapilouw & Wulan 2011 dalam Suseno 2017) juga menemukan
bahwa pembelajaran berbasis praktikum pada konsep metabolisme dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka peran laboratorium
sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran. Sehingga perlu diupayakan
pengembangan, penerapan dan admininstrasi yang baik agar laboratorium fisika dapat
digunakan lebih mudah dalam mendukung proses pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanakah Pengorganisasian Laboratorium ?

1.2.2 Bagaimanakah Fungsi Organisasi Laboratorium ?

1.2.3 Bagaimanakah Struktur Organisasi Laboratorium?

1.2.4 Bagaimanakah Manfaat Organisasi Laboratorium?


1.2.5 Bagaimanakah Pengelolaan Laboratorium?

1.3 Tujuan penulisan

1.3.1 Mengetahui Pengorganisasian Laboratorium ?

1.3.2 Mengetahui Fungsi Organisasi Laboratorium ?

1.3.3 Mengetahui Struktur Organisasi Laboratorium?

1.3.4 Mengetahui Manfaat Organisasi Laboratorium?

1.3.5 Mengetahui Pengelolaan Laboratorium?


3

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi Laboratorium

Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang


berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan
sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama.
(diambil dari wikipedia). Organisasi merupakan sistem kerjasama antara dua orang atau
lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama.

Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruangan atau tempat untuk melakukan
percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding
atau alam terbuka misalnya kebun botani.

Jadi Organisasi Laboratorium adalah tempat atau wadah dimana orang-orang


berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan
sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain
sebagainya pada suatu ruangan atau tempat untuk melakukan percobaan, penelitian, dan
melakukan pemeriksaan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama.

2.2 Fungsi Organisasi Laboratorium

1. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa
yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab
kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan
kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
2. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi
sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena
adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat
membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi
bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena
uraiannya yang jelas.
4. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap
karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan
yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin
efektif dan dapat saling menguntungkan.
4

2.3 Struktur Organisasi Laboratorium


Sesuai dengan Struktur Organisasi Laboratorium Ilmu Faal FKUB, berikut
adalah tugas pokok dan fungsi struktur organisasi :
1. Kepala Laboratorium
 Fungsi:
Penyusun program, koordinator, serta penanggung jawab
monitor dan evaluasi seluruh kegiatan pendidikan-pengajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Menjadi top management bagi implementasi Sistem
Penjaminan Mutu Internal yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008.

 Tugas pokok:
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas laboratorium dan
melaporkannya kepada Dekan FKUB.
Menyusun rencana dan program kerja sebagai panduan
pelaksanaan tugas.
Melakukan koordinasi, perencanaan, pemantauan dan eval
uasi terhadap pelaksanaan kegiatan laboratorium sesuai proses
bisnis berikut anggarannya.
Menghadiri kegiatan/undangan dan mengambil
keputusan mewakili setiap keputusan yang telah disetujui
dalam rapat staff laboratorium.
2. Staf Administrasi Umum
 Fungsi:
Penanggung jawab seluruh administrasi kegiatan pendidikan/
pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat.

 Tugas pokok:
Membantu Kepala Laboratorium dalam hal administrasi setiap
kegiatan kuliah dan praktikum
Membantu pengaturan jadwal mengajar/ tutorial/
praktikum untuk S1/S2/S3 kedokteran dan ilmu kesehatan.
5

Mengarsipkan semua dokumen, borang, rekaman, dan dokumen


pendukung lainnya.
Membantu penyusunan pelaporan kegiatan/dokumen yang
diperlukan untuk visitasi/ akreditasi.

3. PJP (Penanggung Jawab Pembelajaran)


 Fungsi:
Penaggung jawab dan koordinator perencanaan, pelaksanaan,
monitor, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pengajaran
kedokteran dan ilmu kesehatan.

 Tugas Pokok:
Melakukan perencanaan jadwal mengajar/ tutorial/ praktikum
kedokteran dan ilmu kesehatan dengan persetujuan Kepala
Laboratorium dan PJMKIlmu Faal untuk setiap blok/ semester.
Melakukan monitor dan evaluasi setiap kegiatan pendidikan
dan pengajaran kedokteran dan ilmu kesehatan dan melaporkan
hasil evaluasi kepada Kepala Laboratorium.
Mengambil keputusan mengenai jumlah dan tipe soal ujian
serta pelaksanaan ujian (berkoordinasi dengan PJMK blok/
semester).
Bertanggung jawab terhadap penyimpanan soal-soal Ilmu Faal.
Bertanggung jawab terhadap semua nilai mata kuliah Ilmu Faal
di setiap blok/ semester.
Menghadiri rapat/ lokakarya mengenai pendidikan dan
pengajaran.

4. Staf Administrasi Akademik


 Fungsi:
Penanggung jawab seluruh administrasi kegiatan pendidikan/
pengajaran.

 Tugas Pokok:
6

Membantu Penanggung Jawab Pembelajaran dalam hal


administrasi setiap kegiatan pembelajaran.
Memfasilitasi sarana pelaksanaan Kuliah dan praktikum.
Menerima serta mengumumkan Jadwal Kuliah, Praktikum &
Ruang Kuliah dari bagian akademik kepada dosen serta
mahasiswa.
Membantu pelaporan daftar hadir kegiatan pembelajaran.
Membantu pelaksanaan ujian.
5. Penanggung Jawab Bidang Penelitian
 Fungsi:
Penanggung jawab dan koordinator perencanaan, pelaksanaan,
monitor, evaluasi, dan pelaporan kegiatan penelitian.

 Tugas pokok:
Melakukan pengaturan jadwal penggunaan laboratorium untuk
penelitian mahasiswa S1/S2/S3 kedokteran dan ilmu kesehatan,
dosen serta peneliti lainnya dengan persetujuan Kepala
Laboratorium Ilmu Faal.
Melakukan koordinasi kegiatan penelitian di Laboratorium
Ilmu Faal.
Memonitor kegiatan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
Mengevaluasi setiap kegiatan penelitian di Laboratorium Ilmu
Faal dan melaporkan hasil evaluasi kepada Kepala
Laboratorium.
Membina kerjasama penelitian dengan institusi lain.

6. Administrasi Keuangan Laboratorium


 Fungsi:
Untuk membantu memperlancar proses administrasi dalam
rangka pelaksanaan kegiatan penelitian mahasiswa.

 Tugas pokok:
7

Mendaftar user/peneliti yang akan melakukan penelitian di


Laboratorium Ilmu Faal.
Memandu peneliti untuk meneruskan informasi dan konfirmasi
kepada analis mengenai jenis pengerjaan, pemakaian bahan dan
alat yang akan digunakan.
Melakukan entri data permintaan kerja yang dilakukan di
Laboratorium Ilmu Faal.
Menerima hasil kerja laboratorium dan membuat Laporan
Pekerjaan analis dan peneliti per hari ataupun per bulan.
Memproses tagihan pemakaian bahan dan alat serta jenis
pengerjaan analis yang telah dilakukan selama penelitian
berlangsung. Meneruskan informasi kepada Kepala
Laboratorium Ilmu Faal apabila ada pengajuan diskon yang
dilakukan oleh peneliti.
Memproses pembayaran biaya penelitian baik cicilan atau
pelunasan.
Menyerahkan Hasil Kerja Laboratorium kepada peneliti.
7. Logistik
 Fungsi:
Untuk membantu memperlancar proses administrasi
penggunaan bahan dan alat dalam rangka pelaksanaan kegiatan
penelitian mahasiswa.

 Tugas Pokok :
Menginventaris bahan dan alat habis pakai, melakukan
pengecekan stock bahan dan alat.
Menyediakan dan menyiapkan bahan dan alat habis pakai untuk
penelitian.
Entri data penggunaan bahan dan alat habis pakai.

8. Teknisi/ Analis
 Fungsi:
8

Untuk membantu proses penelitian dan praktikum


mahasiswa/penenlti lain dalam rangka pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi dan pengabdian pada masyarakat.

 Tugas Pokok :
Melakukan konfirmasi penelitian dengan peneliti mengenai
kesepakatan kerja mulai dari waktu pengerjaan, ketersediaan
alat dan bahan, dan penjelasan mengenai prosedur kerja di
Laboratorium Ilmu Faal FKUB.
Melakukan persiapan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
Menentukan bahan dan alat yang digunakan.
Melaksanakan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
Melakukan entri data pekerjaan yang dilakukan selama
penelitian.
Melakukan entri data Hasil Penelitian di Laboratorium Ilmu
Faal.

9. Penanggung Jawab Bidang Pengabdian Masyarakat.


 Fungsi:
Penanggung jawab dan koordinator perencanaan, pelaksanaan,
monitor, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.

 Tugas pokok:
Melakukan perencanaan program, jadwal dan pendanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang strategis.
Melakukan koordinasi, monitor, dan evaluasi setiap kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dan melaporkan hasil evaluasi
kepada Kepala Laboratorium.
Bertanggung jawab terhadap penebarluasan perkembangan
Ilmu Faal kepada masyarakat melalui update web FKUB, blog,
atau pembuatan dan penyebaran brosur.
9

Contoh struktur organisasi laboratorium fisika di SMA/MA dapat digambarkan


sebagai berikut:

Pada umumnya kegiatan guru sehari-hari adalah mengajar, memeriksa hasil pekerjaan siswa, dan
mempersiapkan diri untuk mengajar, termasuk melakukan kegiatan di laboratorium.

2.4 Manfaat Organisasi Laboratorium


1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih
efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah,
jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat
menjadi dan memiliki pola hidup sehat.
3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan
keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi
dapat menjadi solusi.
4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring
dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan
pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir
sejarah ilmu pengetahuan.

2.5 Pengelolaan Laboratorium


Pada sekolah yang memerlukan percobaan memerlukan Laboratorium IPA standar
desain dan pengelolaan. Pengeloaan sarana dan kegiatan laboratorium meliputi : pengaturan
jadwal penggunaan laboratorium, pengadaan alat maupun bahan, kontrol alat maupun bahan
perawatan dan penyimpanan alat maupun bahan.
10

a. Pengaturan jadwal penggunaan laboratorium


11

b. Pengadaan alat dan bahan laboratorium


12

c. Perawatan dan Perbaikan Alat Laboratorium IPA (Fisika)

Kegiatan dalam perawatan dan perbaikan alat laboratorium IPA Fisika antara lain
sebagai berikut:

1) Petunjuk perakitan kit atau penggunaan alat ukur harus disediakan dan mudah
dibaca.
2) Berhati-hatilah dalam mengambil atau membuka wadah/ kotak kit
3) Berhati-hatilah menaruh wadah berisi cairan di dalam lemari atau kotak kit.
4) Endapan kapur pada tabung Erlenmeyer, tabung reaksi, dan bejana lain dapat
dihilangkan dengan cara mengisikan larutan asam cuka ke dalamnya, dikocok-kocok,
jika perlu dipanaskan.
5) Untuk menghilangkan jelaga dari gelas atau barang logam, anda dapat menggunakan
larutan garam pekat. Dengan menggunakan lap atau kuas sapukan larutan itu di atas
daerah berjelaga, biarkan kering dan kemudian sikatlah sampai bersih.
6) Apabila alkohol di dalam pipa kapiler termometer terputus, anda dapat secara hati-
hati memanaskannya pada minyak goreng hingga isi alkohol dalam kapiler mencapai
batas atas pipa. Setelah itu didinginkan bersamaan dengan dinginnya minyak goreng.
7) Kosongkan pembakar spiritus sebelum dikembalikan ke kotak penyimpan.
8) Penyimpanan magnet dilakukan dengan cara meletakkan magnet-magnet
berpasangan agar gaya magnet tidak mudah berkurang.
9) Putuskan hubungan rangkaian listrik, jika tidak diperlukan.
10) Jangan meregangkan neraca pegas sampai berlebihan agar kelenturan pegas tetap
terjaga.
11) Jangan menjatuhkan magnet, karena magnet dapat pecah atau gaya magnetnya dapat
hilang.
12) Lepaslah alat-alat yang telah selesai digunakan.
13) Setelah selesai dipakai, bersihkan semua komponen alat yang kotor.
14) Setelah selesai dipakai, keringkan komponen alat yang basah dengan lap atau tisu
(misalnya tabung Erlenmeyer, bejana, bak plastik, selang, dan sebagainya).
15) Kembalikan semua alat ke dalam kotak penyimpan yang sesuai.
16) Simpanlah kotak kit di tempat yang aman.
17) Baterai yang telah dipakai tidak harus menjadi sampah biasa, tetapi sebaiknya
dikirimkan ke tempat khusus daur ulang (bila ada).
18) Bagian plastik yang pecah dan memiliki tanda untuk didaur ulang diberikan ke
tempat daur ulang (bila ada), sehingga dapat digunakan untuk pembuatan produk
baru
13

BAB 4. PENUTUP DAN SARAN

4.1 Penutup

Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan menyusun semua sumber daya


manusia, sedemikian rupa sehingga kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efesien. Dengan pengorganisasian, orang-orang dapat
disatukan dalam satu kelompok atau lebih untuk melakukan berbagai tugas. Tujuan utama
pengorganisasian adalah membantu orang-orang untuk bekerja sama secara efektif dalam
wadah organisasi atau lembaga. Struktur organisasi laboratorium fisika di SMA/MA dapat
digambarkan sebagai berikut (1) Kepala Laboratorium/Penanggung Jawab Laboratorium,
Seorang kepala laboratorium harus menguasai bidang ilmu yang sesuai dengan laboratorium
fisika. (2) Teknisi Laboratorium, Teknisi laboratorium merupakan tenaga laboratorium yang
membantu kepala laboratorium terutama dalam mempersiapkan alat dan bahan praktikum,
serta pemeliharaan alat dan bahan. (3) Asisten Laboratorium/ Laboran, Laboran adalah
tenaga laboratorium yang membantu kepala laboratorium terutama dalam mengelola bahan-
bahan dan peralatan, dan melayani kegiatan praktikum.

Jadi dalam sebuah laboratorium fisika di sekolah diperlukannya manajemen yang baik
dalam pengelolaannya agar diharapkan pemanfaatan laboratorium dapat dimaksimalkan
dengan benar dan dapat memaksimalkan tugas masing-masing pengelola. Begitu juga dengan
adanya kegaiatan training bagi pengelola supaya kompeten dalam bidangnya.

4.2 Saran

Diharapkan sekolah-sekolah yang memiliki laboratorium fisika untuk lebih


memaksimalkan pengelolaan laboratorium demi tercapainya observasi atau percobaan yang
baik.
14

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, E. D. 2014 : Pelatihan Pembuatan Alat-Alat Praktikum IPA Fisika Bagi Guru IPA
SMP/MTS Swasta Se- Kecamatan Winong Kab Pati Vol 14. No 1. Halaman 44-49

Islamisi, Astalini dan Pathoni, H : Manajemen Laboratorium dalam Pembelajaran Fisika di


SMA Negeri 1 Kota Jambi. Halaman 4-5

Rasyid , H. A : Perencanaan dan Pengorganisasian Laboratorium IPA di SMA Negeri 8


Kupang Nusa Tenggara Timur. Halaman 2-5

Suseno, N dan Riswanto. 2017. Jurnal Pendidikan Fisika : Sistem Pengelolaan Laboratorium
Fisika Untuk Mewujudkan Pelaksanaan Praktikum yang Efisien. Vol 5. No 1. Halaman
78-79

You might also like