You are on page 1of 22

PERAWAT BUKITTINGGI

Kumpulan Asuhan Keperawatan Terbaru

Saturday, February 18, 2017

Terapy Tawa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna (QS: 95:4). Tiap insan dilengkapi dengan
alat dan organ tubuh yang canggih, seimbang dan diatas segalanya diberi akal fikiran yang dapat
digunakan untuk menimbang yang baik dan yang buruk, dan juga untuk mempelajari segala sesuatu yang
diciptakan Tuhan di alam ini. Tidak ada makhluk ciptaan Tuhan selengkap dan sesempurna manusia, dan
justru karena itu juga, manusialah yang ditugasi sebagai wakil Tuhan untuk mengurus alam ini sebagai
khalifah-Nya.

Selain anugerah yang telah disebutkan diatas, Tuhan juga telah melengkapi tubuh kita dengan suatu
Sistem Pertahanan dan Kekebalan Tubuh yang super canggih untuk melindungi tubuh kita dari setiap
bentuk gangguan dan serangan musuh, baik yang datang dari luar, seperti bakteri, virus, jamur, parasit,
polusi lingkungan, dan sebaginya, maupun musuh yang ada didalam tubuh, seperti radikal bebas, racun-
racun hasil samping metabolisme, sel-sel kanker, dan sebagainya. Sistem kekebalan tubuh berhubungan
erat dengan sistem-sistem lain dalam tubuh kita. Bila sistem kekebalan tubuh bekerja secara arif dan
efektif, maka kita akan senantiasa berada dalam keadaan sehat, namun bila sistem kekebalan tubuh
mengalami kelelahan atau bekerja tidak dengan kapasitas penuh, maka bagian-bagian tubuh anda yang
lain terbiar dan mudah diserang oleh kuman-kuman, virus dan bakteri-bakteri yang bertaburan di
lingkungan hidup kita saat ini ataupun digerogoti oleh radikal bebas, sel-sel kanker, dsb. Bila anda masih
pula membebani tubuh anda dengan diet yang buruk, tidak melakukan latihan jasmani yang cukup, serta
pola hidup yang syarat tuntutan (ketegangan), maka sistem kekebalan anda sama sekali tak
mendapatkan bantuan yang sangat diperlukannya. Pada hal sistem kekebalan tubuh harus bekerja
sepanjang waktu untuk melindungi anda, dan karena hal-hal tersebut, seringkali dia akan gagal
melindungi anda pada saat-saat yang paling dibutuhkan dan anda dapat menderita sakit.

Dan karena anda sudah terserang penyakit, maka kelemahan dan ketidak berdayaan Sistem Pertahanan
dan Kekebalan Tubuh anda harus dibantu, agar dapat kembali berfungsi dengan efektif.
Hal inilah yang dilakukan dalam Terapi Komplementer yang saya laksanakan dengan beragam cara,
termasuk berdo’a sebagai terapi spiritual, karena kesembuhan hanya datang dari Yang Maha Kuasa.

B. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Agar mahasiswa mengetahui apa itu terapy biofeedback

2. Agar mahasiswa mengetahui apa itu terapy humor

3. Agar mahasiswa mengetahui apa itu terapy taichi

4. Agar mahasiswa mengetahui apa itu terapi seni

C. Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini adalah :

1. Mahasiswa mampu mempraktekkan terapy biofeedback

2. Mahasiswa mampu mempraktekkan terapi humor

3. Mahasiswa mampu mempraktekkan terapi taichi

4. Mahasiswa mampu mempraktekkan terapi seni


BAB II

PEMBAHASAN

I. BIOFEEDBACK

A. Pengertian

Biofeedback adalah metode yang menggunakan pikiran untuk mengendalikan fungsi tubuh yang normal
tubuh mengatur secara otomatis, seperti kulit suhu, ketegangan otot, jantung tingkat, atau tekanan
darah. (Healthwise)

Tiga organisasi biofeedback profesional, Asosiasi Terapan psikofisiologi dan Biofeedback (AAPB),
Biofeedback Lembaga Sertifikasi Amerika (BCIA), dan Masyarakat Internasional untuk Neurofeedback
dan Penelitian (ISNR), melalui konsensus biofeedback pada tahun 2008 mendefinisikan Biofeedback
adalah sebuah proses yang memungkinkan seorang individu untuk belajar bagaimana mengubah
aktivitas fisiologis untuk tujuan meningkatkan kesehatan dan kinerja. Instrumen yang tepat mengukur
aktivitas fisiologis seperti gelombang otak, fungsi jantung, pernapasan, aktivitas otot, dan suhu kulit.
Instrumen ini dengan cepat dan akurat 'umpan balik' informasi kepada pengguna. Penyajian informasi ini
seringkali dalam hubungannya dengan perubahan dalam pemikiran, emosi, dan perilaku - mendukung
perubahan fisiologis yang diinginkan. Seiring waktu, perubahan ini dapat bertahan tanpa terus
menggunakan instrumen.

Biofeedback adalah sebuah teknik terapi yang membantu klien mengembangkan kemampuan untuk
mengendalikan proses fisiologis tertentu. Sarana untuk melakukan hal ini mencakup pemantauan respon
fisiologis di klien dan menampilkan sinyal yang dihasilkan oleh teknik pemantauan ke terapis dan klien.
Klien menggunakan umpan balik biologis untuk mempelajari dan menguasainya respon. Biofeedback
Oleh karena itu, proses pendidikan di mana klien dibantu untuk belajar mengendalikan proses fisiologis
tertentu, tetapi itu adalah klien yang mengasumsikan tanggung jawab dan menjadi peserta aktif dalam
perbaikan sendiri. (Mike, SHSU)
B. Tujuan

Biofeedback adalah proses menjadi sadar dari berbagai fisiologis fungsi menggunakan instrumen yang
memberikan informasi tentang aktivitas sistem-sistem yang sama, dengan tujuan untuk dapat
memanipulasi mereka di akan. Proses yang dapat dikendalikan termasuk gelombang otak, tonus otot,
konduktansi kulit, detak jantung dan nyeri persepsi.

Biofeedback dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan atau kinerja, dan perubahan fisiologis
sering terjadi bersamaan dengan perubahan pikiran, emosi, dan perilaku. Akhirnya, perubahan ini dapat
dipertahankan tanpa menggunakan peralatan tambahan.

C. Manfaat (Efek Terapi Terhadap Suatu Penyakit)

Biofeedback digunakan untuk membantu seseorang mengatur fungsi tubuh tertentu. Dengan membantu
pasien atau perubahan detak jantungnya nya, suhu kulit, laju pernapasan, ketegangan otot dan aktivitas
lain seperti itu di tubuh, biofeedback dapat mengurangi stres dan ketegangan otot dari sejumlah
penyebab. Hal ini dapat mempromosikan relaksasi, membantu inkontinensia yang benar, dan mengobati
migrain dan sakit kepala kurang serius. Ini membantu beberapa orang dengan penyakit Raynaud
(masalah sirkulasi darah yang membuat jari tangan dan kaki merasa sangat dingin, kebas, atau bahkan
menyakitkan) meningkatkan suhu tangan dan jari kaki. Melalui kesadaran yang lebih besar fungsi tubuh,
dapat membantu seseorang mengatur atau mengubah fungsi fisik lainnya yang mungkin menyebabkan
ketidaknyamanan. Biofeedback juga berguna dalam pelatihan kembali setelah cedera otot, atau dalam
otot mengajar untuk mengambil alih untuk otot-otot lain yang tidak bisa lagi melakukan seperti yang
diperlukan.

Biofeedback digunakan dalam berbagai stres dan kecemasan memproduksi situasi. Situasi ini melibatkan
pekerjaan atau studi yang terkait dengan masalah fisik dan psikologis, serta kasus-kasus dimana
seseorang ingin belajar lebih rileks. Dalam semua kasus ini, stres dan kecemasan terstruktur mengurangi
intervensi menggunakan biofeedback telah terbukti efektif. Biofeedback telah menunjukkan pada
dasarnya tidak ada efek samping negatif dalam situasi-situasi.

Biofeedback akan berguna jika dan hanya jika klien bersedia untuk mengambil waktu yang diperlukan
untuk mempelajari pengendalian diri keterampilan dan kemudian praktek mereka dengan sungguh-
sungguh diperlukan. Ingat, terapis mungkin telah merancang program yang terbaik, tetapi jika klien
mengikuti itu, tidak ada manfaat akan diperoleh.

D. Indikasi
Orang paling sering menggunakan biofeedback untuk mengendalikan masalah yang terkait dengan stres
atau aliran darah, seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan tidur gangguan. Menggunakan juga
dapat membantu mengendalikan jangka panjang (kronis) nyeri.

Biofeedback tampaknya efektif untuk berbagai masalah kesehatan. Sebagai contoh, hal itu menunjukkan
janji untuk mengobati inkontinensia urin, yang merupakan masalah bagi lebih dari 15 juta orang
Amerika. Beberapa orang memilih biofeedback atas obat karena kurangnya efek samping. Berdasarkan
temuan dalam studi klinis, Badan Kebijakan Kesehatan Perawatan dan Penelitian telah
merekomendasikan terapi biofeedback sebagai pengobatan untuk inkontinensia urin. Hal ini juga dapat
membantu orang dengan inkontinensia tinja.

Penelitian juga menunjukkan bahwa biofeedback termal dapat meringankan gejala penyakit Raynaud
(suatu kondisi yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jari, jari kaki, hidung atau telinga)
sedangkan EMG biofeedback telah terbukti untuk mengurangi rasa sakit, kekakuan pagi, dan jumlah poin
tender pada orang dengan fibromyalgia. Sebuah tinjauan studi klinis ilmiah menemukan bahwa
biofeedback dapat membantu orang dengan insomnia tidur jatuh.

Biofeedback juga dapat digunakan secara efektif pada anak-anak. Sebagai contoh, neurofeedback EEG
(terutama bila dikombinasikan dengan terapi kognitif) telah dilaporkan untuk memperbaiki perilaku dan
skor kecerdasan pada anak-anak dengan defisit perhatian / hyperactivity disorder (ADHD). Biofeedback,
dikombinasikan dengan serat dalam diet, dapat membantu meringankan sakit perut pada anak-anak.
Biofeedback termal membantu meringankan migrain dan sakit kepala kronis ketegangan antara anak-
anak dan remaja juga.

Biofeedback juga dapat berguna untuk masalah-masalah kesehatan sebagai berikut:

1. Anorexia nervosa

2. Kegelisahan

3. Asma

4. Autisme

5. Nyeri punggung

6. Pembasahan

7. Nyeri kronis

8. Sembelit

9. Depresi

10. Diabetes

11. Epilepsi dan gangguan kejang terkait


12. Kepala cedera

13. Tekanan darah tinggi

14. Ketidakmampuan belajar

15. Motion sickness

16. Kejang otot

17. Gangguan seksual, termasuk sakit dengan hubungan seksual

18. Cedera sumsum tulang belakang

Berikut adalah beberapa panduan untuk membantu menentukan siapa yang akan (atau tidak akan)
manfaat dari biofeedback:

a. Responsivitas Fisiologis: klien harus menunjukkan beberapa tingkat responsivitas fisiologis


dinyatakan prosedur biofeedback tidak akan sangat berguna.

b. Motivasi: Klien harus dimotivasi. Membaca artikel, brosur, atau berbicara dengan mantan klien yang
sukses tentang biofeedback dapat membantu klien memahami manfaat dari prosedur ini.

c. Kepribadian karakteristik: Klien dengan ciri-ciri kepribadian yang kaku tidak sangat responsif
terhadap suatu teknik pengobatan psychophysiologically berbasis.

d. Keuntungan sekunder: Klien mendapatkan simpati dan perhatian berlebihan dari gejala mereka
tidak mungkin bersedia untuk menyerah gejala-gejala. Masalah ini harus diselesaikan sebelum
biofeedback dicoba.

E. Kontraindikasi

Biofeedback tampaknya memiliki potensi yang sangat rendah untuk kerusakan (jika digunakan dengan
benar, tentu saja.) Tidak ada kontraindikasi absolut dan kontraindikasi relatif sedikit untuk teknik terapi
ini:

a. Unevaluated gejala

Biofeedback tidak boleh digunakan untuk mengobati gejala unevaluated seperti:

1. Medis: Biofeedback biasanya menghasilkan perasaan yang disempurnakan kesejahteraan umum.


Mengurangi gejala-gejala dapat menutupi masalah medis yang mendasari. Untuk aplikasi yang aman dan
efektif, Formulir Persetujuan Biofeedback (evaluasi medis dari klien) diperlukan oleh Pusat Konseling
sebelum menerapkan biofeedback.
2. Psikologis: Biofeedback kontraindikasi untuk psikosis dan gangguan afektif besar.

b. Kerusakan kognitif

gangguan kognitif yang mengganggu dengan pemahaman tentang proses biofeedback dapat
menghalangi pengobatan yang berhasil.

c. Klien khawatir

Jika klien views biofeedback dengan ketakutan prosedur tidak harus diterapkan.

F. Cara Kerja (Proses Ilmiah Terapi Terhadap Suatu Penyakit)

Tiga bentuk yang paling umum digunakan terapi biofeedback adalah:

a. Elektromiografi (EMG), yang mengukur ketegangan otot

b. Thermal biofeedback, yang mengukur suhu kulit

c. Neurofeedback atau electroencephalography (EEG), yang mengukur aktivitas gelombang otak

Peneliti Aren't tahu persis bagaimana atau mengapa bekerja biofeedback. Namun, ada tampaknya
menjadi setidaknya satu benang merah: kebanyakan orang yang mendapatkan manfaat dari biofeedback
memiliki kondisi yang dibawa pada atau diperburuk oleh stres. Untuk alasan ini, banyak ilmuwan percaya
bahwa relaksasi adalah kunci untuk terapi biofeedback sukses. Ketika tubuh sedang mengalami stres
kronis, proses internal seperti tekanan darah menjadi terlalu aktif. Dipandu oleh seorang terapis
biofeedback, seseorang dapat belajar untuk menurunkan tekanan darah melalui teknik relaksasi dan
latihan mental. Ketika berhasil, seseorang akan melihat hasilnya pada monitor, yang akan mendorong
usahanya.

Dalam sesi biofeedback yang normal, elektroda melekat pada kulit. Mereka mengirim informasi ke kotak
pemantauan kecil yang menerjemahkan pengukuran ke nada yang bervariasi di lapangan, satu meter
visual yang bervariasi dalam kecerahan, atau layar komputer yang menunjukkan garis bergerak di grid.
Para terapis biofeedback kemudian menyebabkan seseorang dalam latihan mental. Melalui trial and
error, seseorang segera dapat belajar untuk mengidentifikasi aktivitas mental yang akan membawa
tentang perubahan fisik yang diinginkan.

Setiap sesi umumnya berlangsung kurang dari 1 jam. Jumlah sesi yang dibutuhkan tergantung pada
kondisi yang sedang dirawat. Banyak orang mulai melihat hasil dalam waktu 8-10 sesi. Pengobatan sakit
kepala, inkontinensia, dan penyakit Raynaud membutuhkan setidaknya 10 sesi mingguan dan beberapa
tindak lanjut sesi sebagai kesehatan membaik. Kondisi seperti tekanan darah tinggi, Namun, biasanya
membutuhkan 20 sesi biofeedback mingguan sebelum melihat perbaikan. Selain itu juga akan diajarkan
latihan mental dan teknik relaksasi yang dapat dilakukan di rumah untuk setidaknya 5-10 menit setiap
hari.
II. Humor

A. Pengertian

Humor adalah sesuatu yang lucu, yang dapat menggelikan hati atau yang dapat menimbulkan
kejenakaan atau kelucuan. Orang yang memiiki rasa humor yang tinggi, yakni orang yang mudah
tersenyum atau tertawa bila mendengar sesuatu yang humoris disebut seorang humoris (KBBI, 1991:
361).

Dalam setiap masyarakat terdapat ungkapan-ungkapan atau cerita-cerita humor yang dapat
menimbulkan rasa geli atau lucu bagi para pendengarnya. Menurut Golstein dan McGhee (1972:8),
humor agaknya lebih dulu muncul dalam sejarah peradaban manusia sebelum munculnya gejala-gejala
kejiwaan yang lebih rumit dan kompleks. Semua masyarakat tampaknya memanfaatkan humor untuk
berbagai macam tujuan, baik implicit maupun eksplisit.

Masyarakat modern tampaknya lebih menyadari arti humor dan mengembangkannya daripada
masyarakat yang belum maju atau sedang berkembang. Di Amerika Serikat, misalnya tidak kurang dari
500 buku yang telah diterbitkan tentang humor, tidak termasuk buku-buku yang hanya menghimpun
humor (ungkapan/cerita yang menggelikan). Negeri ini ungkapan atau cerita humor bersumber dari
seluruh aspek kehidupan. Ada humor pelajar, humor guru, humor dosen, humor pedagang, humor
serdadu, humor pejabat pemerintah, dan sebagainya.

Meskipun humor terdapat dalam semua masyarakat di dunia ini, penerimaan humor dalam masing-
masing masyarakat tidaklah sama. Ada masyarakat yang amat terbuka kepada semua jenis humor dan
ada pula masyarakat yang bersikap selektif atau bahkan membatasi humor. Menurut Golstein dan
McGhee (1972: 153), dalam masyarakat yang fanatik beragama, humor kurang berkembang dan
umumnya hanya terbatas dalam kalangan tertentu saja (pedagang, pejabat pemerintah, serdadu, dan
sebagainya, bukan di kalangan agama). Di samping itu, Golstein dan McGhee (1972:153) juga
mengungkapkan aspek-aspek sosisologis; humor akan selalu terjadi dalam joking relationship tertentu,
yakni humor hanya akan terjadi di antara orang-orang tertentu. Tidak mungkin, misalnya, mertua dan
menatu atau keponakan dan paman terlibat dalam humor yang serius. Dalam masyarakat yang suka
kepada hura-hura, misalnya masyarakat Amerika Latin, peristiwa humor bisa terjadi di antara siapa saja;
hubungan kekerabatan tidak merupakan penghalang terjadinya peristiwa humor.

Terapi Tawa merupakan metode terapi dengan menggunakan humor dan tawa dalam rangka membantu
individu menyelesaikan masalah mereka, baik dalam bentuk gangguan fisik maupun gangguan mental
Penggunaan tawa dalam terapi akan menghasilkan perasan lega pada individu. Ini disebabkan tawa
secara alami menghasilkan pereda stres dan rasa sakit .

Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi diperlukan karena beberapa orang mengalami
kesulitan untuk memulai tertawa tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi humor yang dimaksud dapat
diberikan dalam bentuk berbagai media, seperti VCD, notes, badut, dan komik. Apabila humor diberikan
sebagai satu-satunya stimulus untuk menghasilkan tawa dalam setting terapi akan disebut sebagai terapi
humor, namun jika dikombinasikan dengan hal-hal lain dalam rangka untuk menciptakan tawa alami
(misalnya dengan yoga atau meditasi) akan disebut sebagai terapi tawa.

B. Tujuan

Berbagai penelitian menunjukkat bahwa humor dapat digunakan untuk memfasilitasi komunikasi dalam
situasi sulit atau tegang (filipowicz, 2003) sehingga mampu mengontrol terjadinya konflik interpersonal.
Menemukan humor dalam berbagai situasi dan tertawa lepas dengan ingkungan sekitar dapat dijadkan
sebagai salah satu pemecah terjadinya konflin interpersonal. Dan mampu menjadikan komunikasi yang
lebih baik dan terbuka

C. Indikasi dan Kontraindikasi

Terapi tawa adalah terapi yang sangat ringan dan tidak membatasi usia, setiap orang bsa melakukannya.
Disamping mempunyai manfaat besar, terapi juga mengandung sejumlah potensi bahaya. Potensi ini
dilarang untuk dilakukan oleh mereka yang mempunyai beberapa jenis penyakit dan problem.

a. Indikasi

Terapi tawa merupakan teknik yang mudah dilakukan, tetapi efeknya sangat luar biasa, bahkan dapat
menyembuhkan pasien dengan gangguan mental akibat stres berat. Humor dalam bentuk tertawa dalam
dunia medis, merupakan obat mujarab gangguan stres, atau gangguan penyakit lainnya. Orang yang
mudah tertawa, akan lebih cepat sembuh dari sakitnya, daripada mereka yang banyak mengeluh, apalagi
menangis.

Tertawa membuat otak menekan kita untuk melakukan dua hal yang simultan. Pertama adalah visual,
yaitu gerakan muka khusus. Yang kedua, adalah phonic, yaitu mengeluarkan bunyi tertentu. Selama
tertawa, ada banyak perubahan dalam bagian tubuh termasuk tangan, kaki dan otot. Tertawa membantu
melepaskan emosi dan ketegangan. Orang sering menyimpan emosi dari pada mengeluarkannya saat
marah, takut, sedih, stres atau bosan. Tertawa merupakan cara lain untuk menemukan jalan keluar dari
ketegangan-ketegangan tersebut.

Pada saat tertawa, lima belas otot muka berkontraksi dan mendapatkan rangsangan efektif pada
sebagian besar otot mulut. Bahkan dalam keadaan tertentu, pembuluh air mata terangsang sehingga
selagi mulut terbuka dan tertutup, ada suatu dorongan untuk mengisap udara yang cukup, sehingga
muka memerah dan mata berair.

Dari banyak pengalaman, telah terbukti bahwa tertawa merupakan "mesin terbaik" untuk
menghilangkan stres. Penelitian medis menunjukkan adanya pengaruh psikologi pada tertawa terhadap
kesehatan. Rasa humor akan masuk dengan mudah "mengobati" sakit, tekanan hidup sehari-hari, stres,
atau rasa penat setelah bekerja. Rasa humor dapat secara dramatis mengubah kualitas dan pandangan
hidup kita. Rasa humor merupakan suatu cara yang mudah untuk mengenali perasaan, dan
mengontrolnya dalam situasi sulit.

Beberapa dampak psikologi tertawa terhadap tubuh, adalah sebagai berikut


(www.suarapembaharuan.com/News/iptek, Simanungkalit, & Pasaribu, 2007: 27) :

1. Mengurangi stres

Tertawa akan mengurangi tingkat stres tertentu dan menumbuhkan hormon penyeimbang yang
dihasilkan saat stres. Dalam keadaaan stres, akan dihasilkan hormon yang menekan sistem kekebalan,
sehingga meningkatkan jumlah platelet (sesuatu yang dapat menyebabkan gangguan dalam arteri) dan
meningkatkan tekanan darah. Dengan tertawa, hormon stres dapat diimbangi sampai tingkat tertentu.

2. Meningkatkan kekebalan

Tertawa dapat meningkatkan sistem kekebalan karena tertawa pada dasarnya membawa keseimbangan
pada semua komponen dalam sistem kekebalan tubuh.

3. Menurunkan tekanan darah tinggi

Tertawa dapat meningkatkan aliran darah dan oksigen dalam darah, yang dapat membantu pernapasan.

4. Mencegah penyakit

Tertawa dipercaya mampu mencegah penyakit, seperti penyakit jantung, karena marah dan takut yang
merupakan emosi penyebab serangan jantung dapat diatasi dengan tertawa. Karena tertawa itu sehat,
tertawalah selagi kita masih bisa tertawa, tetapi tentu saja tertawa yang ada sebabnya.

Secara lebih khusus manfaat terapi tawa untuk anak-anak dapat dirumuskan sebagai berikut (Kataria,
2004: 189):

1. Sesi tawa rutin akan meningkatkan pasokan oksigen untuk memperbaiki fungsi mental dan prestasi
akademis mereka

2. Sesi tawa akan mengurangi stress saat ujian. Bahkan sebelum memasuki ruang ujian, mereka perlu
dibuat tertawa selama sekitar sepuluh menit untuk mengurangi kecemasan

3. Terapi tawa akan meningkatkan stamina dan kapasitas pernapasan untuk membantu mereka
unggul dalam kegiatan olahraga. Kegiatan ini akan sangat mengendurkan syaraf sebelum kegiatan
olahraga kompetitif.

4. Terapi tawa akan meningkatkan kadar relaksasi dan mengurangi kegugupan serta demam
panggung. Hal ini juga membantu anak-anak menjadi lebih terbuka dan mengembangkan rasa percaya
diri
5. Mereka akan lebih jarang terserang penyakit batuk, pilek, infeksi kerongkongan dan pernapasan,
karena tawa membantu meningkatkan kekebalan tubuh yang baik melawan semua infeksi.

6. Jika pengambilan nafas dalam-dalam ala yoga dipraktekkan di antara latihan tawa, hal ini akan
membantu mengembangkan stabilitas mental mereka. Jika sikap keceriaan menjadi cara hidup, mereka
akan mempunyai sikap yang positif dalam menghadapi saat-saat sulit. Tawa juga akan membantu mereka
meningkatkan kemampuan kreatif mereka.

7. Terapi tawa akan meningkatkan kemampuan kreativitas, intelektual, emosional dan juga sosialisasi
anak ketika berada lingkunangan rumah dan disekolah (Mc. Ghee, 2006)

b. Kontra Indikasi

Tertawa adalah terapi yang sangat ringan dan tidak membatasi usia, walaupun begitu, terapi ini dilarang
untuk dilakukan oleh mereka yang mempunyai beberapa jenis penyakit dan problem. Pelarangan
melakukan tawa ini dikarenakan dikawatirkan berakibat buruk pada penyakitnya.

D. Teknik supaya mudah tertawa

Memang sulit tertawa tanpa sebab. Jika kita tertawa tanpa sebab maka kita bisa merasa malu dan takut,
dan orang bisa mengganggap kita sedang stres atau gila. Untuk menghilangkan hal tersebut maka
alternatif yang bisa dipilih adalah:

a. Membuat klub tawa dan minimal 5 orang, jika bisa lebih banyak akan lebih mudah tertawa

b. Pada saat tertawa dianjurkan peserta terapi tawa saling berpandangan sebab tertawa salaing
berpandangan akan memicu tawa dari dalam diri kita, karena setiap orang mempunyai ciri khas tawa
masing-masing, hal ini akan menciptakan tawa yang lepas dan tawa adalah sangat menular.

c. Saat tertawa kedua tangan diangkat ke atas tegak lurus. Posisi seperti ini membuat kita mudah
tertawa, dan rasa malu dan takut juga akan ilang.

d. Tertawa lebih mudah muncul jika serempak dilakukan semua peserta, setelah diberi aba-aba oleh
tutor.

E. Waktu dan tempat terapi

Idealnya, sebuah sesi tawa harus dilaksanakan pada pagi hari, khususnya di daerah tropis seperti
Indonesia ini. Sebaiknya jumlah total latihan pernapasan, tawa dan peregangan sebaiknya tidak lebih
dari 15-20 menit. Pengaturan waktu bisa disesuaikan beberapa menit menurut kebutuhan kelompok dan
keadaan cuaca, bila diadakan di tempat terbuka.
Terdapat banyak alasan kenapa sesi tawa dimulai pada pagi hari. Selalu lebih baik bagi kita jika
mengawali hari dengan tawa. Dengan begitu kita akan terus bersemangat dan mempunyai suasana hati
yang enak sepanjang hari. Kegiatan ini membangkitkan energi kita dan tertawa selama 15-20 menit
memberi kita manfaat sepanjang hari sampai saat tidur malam.

Tahapan terapi

Satu sesi adalah kombinasi antara latihan pernapasan, peregangan dan berbagai teknik tawa stimulus.
Biasanya satu sesi tawa memakan waktu antara 20 sampai 30 menit. Sedangkan satu putaran tawa
memakan waktu antara 30 sampai 40 detik.

a. Langkah Pertama

Pemanasan dengan tepuk tangan serentak semua anggota klub, sambil mengucapkan ho ho ho... Ha ha
ha ... tepuk tangan disini sangat bermanfaat bagi peserta karena syaraf-syaraf ditelapak tangan akan ikut
terangsang sehingga menciptakan rasa aman dan meningkatkan energi dalam tubuh.

b. Langkah Kedua

Pernapasan dilakukan seperti pernapasan biasa yang dilakukan semua cabang-cabang olahraga pada
awal latian yaitu: melakukan pernapasan dengan mengambil napas melaui hidung, lalu napas ditahan
selama 15 detik dengan pernapasan perut. Kemudian keluarkan perlahan-lahan melaui mulut. Hal ini
dilakukan lima kali berturt-turut.

c. Langkah Ketiga

Menutar engsel bahu kedepan dan kearah belakang. Kemudian menganggukkan kepala ke bawah sampai
dagu hampir menyentuh dada, lalu mendongakkan kepala ke atas belakang. Lalu menoleh ke kiri dan ke
kanan. Melakukan gerakan ini harus dilakukan secara perlahan.tidak dianjurkan untuk melakukan
gerakan memutar leher, karena bisa terjadi cidera pada otot leher. Peregangan dilakukan dengan
memutar pingang ke arah kanan kemudian ditahan beberapa saat, lalu kembali ke posisi semula.
Peregangan uini juga dapat dilakukan dengan otot-otot bagian tubuh lainnya. Semua gerakan ini
dilakukan masing-masing lima kali.

d. Langkah Keempat: Tawa Bersemangat

Dalam tawa ini tutor memberikan aba-aba untuk memulai tawa, 1, 2, 3.... semua anggota klub tertawa
serempak, diarapkan jangan ada yang tertawa lebih dulu atau belakangan, harus kompak seperti nyayian
koor. Dalam tawa ini tangan diangkat ke atas beberapa saat lalu diturunkan dan diangkat kembali,
sedangkan kepala agak mengdongak ke belakang. Melakukan tawa ini harus bersemangat. Jika tawa
bersemangat mau berakhir maka sang tutor mengeluarkan kata, ho ho ho..... ha ha ha..... beberapa kali
sambil bertepuk tangan.

e. Langkah Kelima: Tawa Sapaan


Tutor memberikan aba-aba agar peserta tawa tertawa dengan suara suara sedang sambil medekat dan
bertegur sapa satu sama lainnya. Dalam melakukan sesi ini mata peserta memberikan diharapkan saling
memandang satu dengan lainnya. Peserta dianjurkan menyapa sambil tertawa pelan, cara menyapa ini
sesuai dengan kebiasaan masing-masing. Misalnya orang India dengan cara mengatupkan kedua tangan,
orang Barat saling berjabat tangan, orang Timur Tengah berpelukan dan ciuman pipi, serta orang Jepang
saling menundukkan badan dan tetap menjaga kontak mata. Setelah itu peserta menarik napas secara
pelan dan dalam.

f. Langkah Keenam: Tawa Penghargaan

Peserta membuat lingkaran kecil dengan menghuungkan ujung jari telunjuk dengan ujung ibu jari.
Kemudian tangan digerakkan ke depan dan ke belakang sekaligus memandang anggota lainnya dengan
melayangkan tawa yang manis sehingga kita kelihatan memberikan penghargaan kepada yang kita tuju.
Kemudian bersama-sama tutor mengucapkan, ho ho ho... ha ha ha ... sekaligus bertepuk tangan. Setelah
melakukan tawa ini kembali menarik napas secara pelan dan dalam agar kemabali tenang.

III. Taichi

A. Pengertian

Taichi adalah sebuah bentuk seni beladiri dan senam kesehatan aliran halus dari Tiongkok. Kata Taichi
pertama kali ditemukan didalam “Kitab Perubahan” pada zaman dynasti Zhou. Dalam kitab itu dikatakan:
“ Dimana ada Taichi disitu tercipta kedamaian dan harmoni antara positive dan negative” . Taichi juga
dapat berarti supremacy atau yang tertinggi, kemutlakan, ke-ekstreem-an dan keunikan Taichi terbagi
menjadi berbagai "gaya" yang pada dasarnya berasal dari satu akar dan konsep dasarnya hampir sama,
namun bentuk gerakannya berbeda-beda. Keberagaman bentuk gerakan taichi sehingga menambah
khazanah pengetahuan para pecinta Taichi.

Ada juga yang namanya Taichi Quan, Taichi ini mengambil nama dari implikasi dari superioritas. Tai Chi
Quan menemukan namanya ketika seorang master Wushu sekuler dari Shanxi, master Wang Zongyue
menggunakan phylosophy positive-negative dari Kitab Perubahan untuk menjelaskan prinsip2 dari
Chuan.

Beberapa gaya Taichi yang terkenal adalah gaya Chen, gaya Yang, gaya Sun dan gaya Wu. Yang paling
terkenal adalah gaya Yang, gaya ini telah menjadi standar pengajaran Taichi ke seluruh dunia, yaitu lewat
sebuah rangkaian gerak yang disebut "Beijing 24 step" atau Senam Taichi gaya 24 langkah yang telah
distandarisasi oleh pemerintah Tiongkok sebagai bentuk baku untuk mengajarkan Taichi.

Disamping sebagai olahraga bela diri, Olahraga taichi juga yang dalam bentuk senam taichi. Senam taichi
ini sekarang sangat digemari oleh masyarakat, karena memiliki banyak manfaat kesehatan yang baik.
Dengan latihan yang tekun dan sangat mendalam, senam taichi bisa digunakan untuk keperluan therapy
atau pengobatan untuk berbagai macam penyakit.
Melihat apresiasi masyarakat dunia terutama masyarakat Asia terhadap olahraga taichi. Kemudian
pemerintah Tiongkok menciptakan jurus standar untuk pengajaran senam Taichi ini sebagai bagian dari
olahraga Wushu , yang dikenal dengan nama 24 langkah Taiji Beijing pada tahun 1956, dan 42 langkah
Taiji kompetisi pada tahun 1989. Kedua set standar ini dianggap lebih mudah untuk diajarkan dan
ditampilkan dari pada jurus tradisional yang lebih panjang dan sulit.

B. Tujuan dan Manfaat

Tai chi merupakan jenis olahraga yang berkembang di Cina sejak abad ke-16. Ini merupakan jenis
olahraga yang menggabungkan gerakan tubuh, olah pernafasan, dan meditasi. Berbeda dengan olahraga
senam lain, gerakan dalam senam tai chi cenderung lambat karena menekankan pada fokus dan
keselarasan gerakan serta pengolahan nafas.

Menurut dr. Alvin Nursalim, dalam tulisannya, pernah dilakukan sebuah studi terhadap 156 orangtua
berusia 70-92. Mereka diberikan latihan senam taichi sebanyak tiga kali seminggu dalam enam bulan.
Efeknya adalah, mereka yang melakukan latihan tersebut memiliki risiko terjatuh dibanding mereka yang
hanya melakukan peregangan biasa. Kejadian jatuh merupakan masalah yang sering dialami oleh lansia.

Efek lainnya adalah, lansia yang mempraktekan senam tai chi memiliki rasa percaya diri lebih tinggi
dibanding lansia lainnya. rasa percaya diri tersebut ditunjukkan dengan berkurangnya rasa takut terjatuh
ketika mereka melakukan aktivitas.

Selain itu kelompok orang tua yang melakukan Taichi juga merasa lebih percaya diri, hal ini ditunjukkan
dengan berkurangnya rasa takut untuk jatuh. hal ini karena gerakan senam taichi mampu melatih
keseimbang dan koordinasi gerakan otot dengan selaras.

Berbagai literatur lain menyebutkan jika senam taichi juga memiliki pengaruh pada kesehatan jantung
dan otak. Latihan pernafasan dalam senam taichi diindikasi memiliki manfaat dalam mengalirkan oksigen
yang membantu kelancaran peredaran darah di dalam tubuh. Sehingga aktivitas jantung dan otak
terjaga. (Wiko Rahardjo)

a. Meningkatkan kelenturan dan kekuatan

Kenikmatan dan lama bercinta membutuhkan tubuh dan stamina yang baik. Tubuh kurang lentur dapat
menurunkan perasaan untuk bercinta. Latihan rutin Tai Chi bukan hanya akan meningkatkan kelenturan
tubuh Anda saat bercinta, namun juga membuat perasaan nyaman lebih sensitif.

b. Pernapasan menjadi lebih kuat

Umumnya kita melakukan proses bernapas secara tidak baik. Pada saat bernapas, kita sering hanya
menggunakan bagian paling atas dada dan mengeluarkannya dengan cara seperti terengah-engah, hanya
untuk mendapatkan oksigen untuk bertahan hidup. Itu berarti selama ini badan kita kerapkali
kekurangan oksigen, yang mengakibatkan fungsi organ-organ tubuh tidak bekerja optimum.
Berlatih Tai Chi membiasakan kita bernapas secara benar. Hal ini akan meningkatkan vitalitas dan
kemampuan aktivitas hubungan intim. Keahlian bernapas secara baik yang kita latih lewat ber-Tai Chi,
penting untuk mengontrol orgasme dan menjaga kekuatan otot punggung.

c. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan semangat

Gerakan Tai Chi dapat mengaktifkan seluruh tubuh berikut organ-aliran organ tubuh, seperti limpa,
sehingga kerja limpa membersihkan racun menjadi semakin efektif. Jika seluruh organ tubuh membaik,
maka secara pasti kekebalan tubuh akan meningkat.

Ketenangan yang didapat dari berlatih Tai Chi dapat menurunkan stres, sehingga memberi kesempatan
lebih leluasa bagi tubuh untuk melakukan pemulihan. Seperti mengganti sel-sel rusak dan memperbaiki
sel-sel rusak, sehingga mempercepat proses pemulihan gangguan tubuh dan penyembuhan suatu
penyakit.

d. Meningkatkan relaksasi

Gerakan lentur beraturan, konsentrasi penuh sebagai bagian dari meditasi dalam gerak, latihan
pernapasan yang terjaga. Semua “muatan” dalam Tai Chi itu menjadikan tubuh mengalami relaksasi
sempurna. Kondisi ini akan mengaktifkan “hormon bercinta” seperti endomorfin dan meningkatkan
sensitivitas ujung-ujung saraf perasa. Jangan heran jika setelah rajin berlatih Tai Chi: pandangan,
sentuhan, belaian, ciuman hangat dari pasangan akan terasa memberikan desiran lebih hebat dari
sebelumnya!

C. Indikasi dan Kontraindikasi

1. Penderita darah tinggi, diabetes, jantung tetap melanjutkan pengobatan sesuai petunjuk dokter.

2. Penderita rematik/radang persendian, setelah 2-3 bulan berlatih Senam taichi akan merasa sakitnya
bertambah parah, padahal hal itu adalah pertanda baik karena bagian dari proses penyembuhan.

3. Penderita jantung, dianjurkan mempraktekkan latihan pendahuluan selama 1 bulan terlebih dahulu
lalu mulai ke latihan senam taichi yang sesungguhnya.

4. Yang tidak kuat berdiri, dapat duduk di bangku dengan kedua kaki diatas lantai.

5. Para peserta senam taichi yang mempunyai keluhan sakit diharapkan mengkomunikasikan sakitnya
kepada pelatih agar pelatih dapat melakukan pengamatan yang teratur dan seksama.
D. Prosedur Pelaksanaan

Prinsip Senam Taichi Adalah terdiri dari 3 bagian :

1. Setiap Pesenam harus dalam kondisi menghilangkan pikiran dan bermeditasi selama
berlangdungnya senam.

2. Para Pesenam harus mampu mengatur pernafasannya secara halus, panjang dan dalam,
berkesinambungan, yg dikeluarkan dan dimasukan ke dalam dada secara teratur sesuai aba-aba.

3. Gerakan senam Tai Chi harus benar, dan harus memenuhi kaedah Yin dan Yang, dimana dlm
kelembutan gerakan terdapat tarikan-tarikan otot yg kuat.

Apabila seorang peserta senam taichi telah mampu malaksanaka ke 3 unsur tersebut dengan benar,
maka selama senam apalagi di akhir senam, orang tersebut akan merasakan kesegaran yg luar biasa.

Selama berabad-abad, orang Cina sudah menjaga kesehatan mereka dengan cara melakukan tai chi.
Olahraga ini merupakan hasil kombinasi dari meditasi, gerakan-gerakan yang lambat dan pernapasan.
Walaupun kelihatannya seperti sedang tak berolahraga, taichi akan membantu menguatkan tulang
belakang dan meningkatkan fleksibilitas kita.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para peserta senam taichi sebelum dan sesudah
menjalankan :

a. Saat Menjalankan

1) Memperhatikan pelajaran dari pelatih.

2) Para peserta melakukannya dengan kesabaran, keyakinan, dan rutinitas tetap yakni setiap hari.

Para peserta dianjurkan untuk meninggalkan segala jenis latihan bela diri selama menjalankan senam
taichi

b. Menjalankan secara Perorangan atau Sendiri

1) Senam Taichi dilakukan minimal sehari satu kali selama 5 - 30 menit, dan harus diawali dengan
latihan pendahuluan (pemanasan).

2) Waktu Menjalankan serasi. Bila dilakukan pada pagi hari maka antara jam 5.00 sampai dengan 7.00.
Bila dilakukan sore hari, maka dimulai sekitar jam 17.00.

c. Tempat Senam Taichi

1) Di lapangan terbuka atau ruangan yang cukup sirkulasi udaranya.


2) Tidak di tempat yang berangin kencang.

3) Tidak di areal pekuburan/hutan lebat/bangunan tua kosong.

4) Jika dilakukan di ruang ber-AC, maka keringat harus sering - sering diseka dan pakaian juga harus
diganti guna menjaga temperatur tubuh tetap hangat.

d. Usai Senam Taichi

1) Jangan minum es.

2) Jangan duduk di bawah hembusan kipas angin/AC.

3) Jangan langsung melakukan hubungan seks habis senam taichi.

4) Jangan langsung makan dan mandi (atau sekedar membersihkan tangan), tunggu sekitar 30 - 60
menit kemudian.

IV. Terapi Seni

A. Pengertian

Art therapy atau terapi seni adalah terapi dengan menggunakan seni sebagai media utamanya. Art
therapy dapat diartikan sebagai seni yang menjadi media terapi atau melakukan kegiatan seni sebagai
terapi. Terapi seni merupakan salah satu jenis dari berbagai jenis terapi ekspresif melibatkan individu
dalam aktivitas kreatif dalam bentuk penciptaan (karya atau produk) seni (Case & Dalley, 1992;Ballou,
1995). Melalui aktifitas seni tersebut individu diasumsikan mendapat media paling aman untuk
memfasilitasi komunikasi melalui eksplorasi pikiran, persepsi, keyakinan, dan pengalaman, khususnya
emosi (Holt & Kaiser, 2009). Proses dan respon subjek saat menggambar serta karya seni subjek
digunakan sebagai refleksi atas perkembangan, kemampuan, kepribadian, ketertarikan, perhatian dan
konflik individu (Ballou, 1995).

B. Tujuan dan Manfaat

Menurut Sourby (2006) ada 6 manfaat dari penerapan terapi seni, yaitu:

a. Menstrimulasi partisipasi yang aktif.

b. Mendorong untuk mempelajari hal dan fungsi yang baru.

c. Mendorong munculnya kesempatan untuk sukses, menjadi positif dan menyenangkan didalam
sosialisasi.

d. Meningkatkan kemandirian dan arah diri.


e. Meningkatkan kesadaran diri, dan

f. Memperkuat memori

C. Indikasi

Indikasi dilakukanya art terapi yaitu :

a. Pasien yang memiliki gangguan dalam mengontrol emosi

b. Pasien yang tidak dapat membina hubungan baik dengan anggota keluarganya seperti contoh
mudah marah, sering memukul anggota keluarga,dan berbicara kasar

c. Pasien yang mengalami gangguan jiwa contohnya skizofrenia

d. Pasien yang mengalami Harga diri rendah

D. Kontraindikasi

Kontra indikasi dari art terapi :

a. Pasien dengan kecemasan berlebih

b. Pasien yang sedang mengalami kepanikan

E. Prosedur Pelaksanaan Therapy

Pasien depresi (depression)

Syarat lingkungan secara psikologis harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :

1. Ruangan aman dan nyaman

2. Terhindar dari alat-alat yang dapat digunakan untuk mencederai diri sendiri atau orang lain.

3. Alat-alat medis, juga obat-obatan serta jenis cairan medis di lemari pastikan dalam keadaan
terkunci

4. Ruangan yang dipakai harus dilantai 1 dan ruangan tersebut mudah di pantau oleh petugas
kesehatan

5. Ruangan harus ditata agar menarik dengan cara menenmpelkan gambar-gambar yang cerah dan
gambar-gambar yang meningkatkan gairah hidup pasien

6. Warna dinding harus cerah


7. Harus adanya bacaan ringan, lucu dan memotivasi hidup.

8. Menyiapkan peralatan melukis seperti kanvas, cat untuk melukis, kuas dan peralatan lukis lainnya.

9. Menyiapkan lemari khusus untuk menyimpan barang-barang pribadi pasien

Syarat lingkungan social adaalah sebagai berikut :

1. Komunikasi terapeutik dengan cara menyapa klien sesering mungkin.

2. Memberikan penjelasan setiap akan dilakukannya kegiatan keperawatan atau tindakan medis
lainnya

3. Menerima klien apa adannya dan tidak boleh mengejek atau merendahkan klien.

4. Meningkatkan harga diri klien.

5. Membantu melakukan penilaian dan berusaha meningkatkan hubungan social secara bertahap
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Biofeedback adalah metode yang menggunakan pikiran untuk mengendalikan fungsi tubuh yang normal
tubuh mengatur secara otomatis, seperti kulit suhu, ketegangan otot, jantung tingkat, atau tekanan
darah. (Healthwise)

Humor adalah sesuatu yang lucu, yang dapat menggelikan hati atau yang dapat menimbulkan
kejenakaan atau kelucuan. Orang yang memiiki rasa humor yang tinggi, yakni orang yang mudah
tersenyum atau tertawa bila mendengar sesuatu yang humoris disebut seorang humoris (KBBI, 1991:
361).

Taichi adalah sebuah bentuk seni beladiri dan senam kesehatan aliran halus dari Tiongkok. Kata Taichi
pertama kali ditemukan didalam “Kitab Perubahan” pada zaman dynasti Zhou. Dalam kitab itu dikatakan:
“ Dimana ada Taichi disitu tercipta kedamaian dan harmoni antara positive dan negative” . Taichi juga
dapat berarti supremacy atau yang tertinggi, kemutlakan, ke-ekstreem-an dan keunikan Taichi terbagi
menjadi berbagai "gaya" yang pada dasarnya berasal dari satu akar dan konsep dasarnya hampir sama,
namun bentuk gerakannya berbeda-beda. Keberagaman bentuk gerakan taichi sehingga menambah
khazanah pengetahuan para pecinta Taichi.
Art therapy atau terapi seni adalah terapi dengan menggunakan seni sebagai media utamanya. Art
therapy dapat diartikan sebagai seni yang menjadi media terapi atau melakukan kegiatan seni sebagai
terapi. Terapi seni merupakan salah satu jenis dari berbagai jenis terapi ekspresif melibatkan individu
dalam aktivitas kreatif dalam bentuk penciptaan (karya atau produk) seni (Case & Dalley, 1992;Ballou,
1995).

B. Saran

Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar dapat mengaplikasikan terapi komplementer, karena dengan
adanya terapi komplementer dapat membantu dalam penyembuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Case, C. & Dalley, T. (1992). The Handbook of Art Therapy. USA & Canada: Routledge.

Ballou, M. (1995). Psychologycal Interventions : A Guide To Strategies. Westport, CT: Praeger Publishers

Holt, E & Kaiser, D.H. (2009). The first step series: art therapy for early substance abuse treatment. The
Arts in Psychotherapy.

Brown, B. 1977. Stres dan seni biofeedback. New York: Harper & Row.

Nestoriuc Y, Martin A. 2007. "Keampuhan biofeedback untuk migrain:suatu meta-analisis" Nyeri.

Peper, E., & Shaffer, F. Sejarah biofeedback:Sebuah pandangan alternatif Biofeedback.

Fuadil Ulum di 9:26 PM

Share

No comments:

Post a Comment


Home

View web version

About Me

My photo

Fuadil Ulum

View my complete profile

Powered by Blogger.

You might also like