You are on page 1of 15

GRAVITY Vol. 4 No.

2 (2018)
1
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Gravity
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976

Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa


Menggunakan Discovery Based Learning Dengan Bantuan
LKS Digital Materi Fluida Dinamik Kelas XI SMAN 11 Kota
Jambi

Raden Maulana1), Jufrida2), Haerul Pathoni3)


1
Program Studi Pendidikan Fisika
2
Jurusan PMIPA Universitas Jambi
Email: radenmaulana148@gmail.com

ABSTACT

This research is motivated by the low understanding of student concepts that affect student
learning outcomes. The purpose of this study is to find out whether after applying the learning
model of Discovery Based Learning with the help of digital LKS can improve students' concept
understanding on dynamic fluid material. This type of research is a classroom action research
consisting of three cycles consisting of four stages: planning, action implementation,
observation/evaluation, and reflection. The results showed that there is an increase in students'
concept understanding which is characterized by increasing student activity and student
learning outcomes in each cycle. In the first cycle, the average percentage of student activity
was 34.65% and the average score of learning outcomes was 39.56 with the number of
successful students 9 students (23.68%). In the second cycle the average percentage of student
activity increased to 62.94% and the average value of learning outcomes 60.12 with the number
of successful students 15 students (39.47%). In the third cycle, the average percentage of
student activity increased to 76.97% and the average score of learning outcomes was 80.79
with the number of successful students of 28 students (73.68%).

Key words: Discovery Based Learning, LKS Digital, understanding concepts

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep siswa yang mempengaruhi
hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah setelah menerapkan
model pembelajaran Discovery Based Learning dengan bantuan LKS digital bisa meningkatkan
pemahaman konsep siswa pada materi fluida dinamik. Jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
adanya peningkatan pemahaman konsep siswa yang ditandai dengan peningkatan aktivitas
siswa serta hasil belajar siswa pada tiap siklus. Pada siklus I, rata-rata persentase aktivitas siswa
adalah 34,65% dan nilai rata-rata hasil belajar 39,56 dengan jumlah siswa yang berhasil 9 siswa
(23,68%). Pada siklus II rata-rata persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 62,94% dan
nilai rata-rata hasil belajar 60,12 dengan jumlah siswa yang berhasil 15 siswa (39,47%). Pada
siklus III rata-rata persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 76,97% dan nilai rata-rata hasil
belajar 80,79 dengan jumlah siswa yang berhasil 28 siswa (73,68%).

Kata Kunci: Discovery Based Learning, LKS Digital, pemahaman konsep

67
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
68
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

PENDAHULUAN Dalam pembelajaran fisika, guru


Pendidikan memegang peranan harus memberikan pengalaman
yang sangat penting. Pendidikan langsung kepada siswa. Hal tersebut
merupakan dasar untuk meningkatkan sesuai dengan pengertian belajar yang
dan mengembangkan kualitas sumber merupakan modifikasi atau
daya manusia. Menurut Hamalik (2014) memperteguh kelakuan melalui
bahwa pendidikan merupakan suatu pengalaman (Hamalik, 2014). Menurut
proses dalam rangka mempengaruhi pengertian ini, belajar adalah
siswa supaya mampu menyesuaikan diri merupakan suatu proses atau kegiatan,
sebaik mungkin dengan lingkungannya, bukannya suatu hasil atau tujuan.
dan dengan demikian akan Belajar bukan hanya hanya mengingat
menimbulkan perubahan dalam dirinya namun harus mengalami. Hasil belajar
yang memungkinkannya berfungsi bukan suatu penguasaan hasil latihan,
untuk memenuhi syarat dalam melainkan sebuah perubahan kelakuan.
kehidupan masyarakat. Khususnya dalam fluida dinamik,
Peningkatan kualitas pendidikan dalam pembelajarannya memerlukan
sangat bergantung kepada kurikulum pengalaman siswa secara langsung,
yang diterapkan dan keadaan sekolah. sehingga siswa harus dihadapkan
Guru, siswa dan proses pembelajaran dengan kegiatan yang melibatkan
merupakan tiga hal yang mempengaruhi keikutsertaan siswa seperti diadakannya
kualitas pembelajaran. Kurikulum 2013 praktikum. Oleh karena itu, apabila
menuntut proses pembelajaran yang siswa kurang mendapatkan pengalaman
berpusat pada siswa. Dalam proses langsung dalam proses pembelajaran
pembelajaran, siswa dituntut untuk akan mengakibatkan kurangnya
menggunakan panca inderanya secara pemahaman konsep siswa terhadap
maksimal. Sedangkan guru berperan materi yang diajarkan, sehingga siswa
sebagai fasilitator yang mengatur sulit untuk mengulang kembali ataupun
pengelolaan kelas agar proses menarik kesimpulan terhadap materi
pembelajaran dapat berjalan dengan yang telah diajarkan.
baik sesuai dengan perencanaan Berdasarkan hasil wawancara
pembelajaran yang telah dibuat. secara terbuka peneliti dengan salah
satu guru fisika di SMAN 11 Kota

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
69
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

Jambi, ternyata masih terdapat kesulitan informasi dari pembelajaran tersebut.


dalam menyampaikan materi Dan juga terdapat kesulitan dalam
pembelajaran karena dipengaruhi dari penyampaian materi dikarenakan
latar belakang dari siswa yang masih kemampuan awal siswa yang belum
sulit menerima pembelajaran serta mencukupi. Sehingga konsep dari
terbatasnya alat praktikum yang materi yang diajarkan tidak sampai ke
disediakan oleh sekolah dan juga siswa. Terlihat pada pengerjaan latihan
ruangan laboratorium pada sekolah soal pada akhir pembelajaran, setelah
tersebut digunakan sebagai ruang kelas. diberikan bentuk soal yang bervariasi
Menurut salah satu guru fisika di siswa belum paham dalam pengerjaan
SMAN 11 Kota Jambi dalam proses soal tersebut. Kecuali apabila soal yang
pembelajarannya tidak banyak diberikan sama persis dengan contoh
menggunakan variasi model soal yang telah diberikan.
pembelajaran. Model pembelajaran Data yang diperoleh dari guru
yang sering diterapkan ialah model fisika SMAN 11 Kota Jambi
pembelajaran langsung (direct menerangkan bahwa rata-rata ulangan
instructional) serta model pembelajaran harian fisika kelas XI MIPA semester
Project Based Learning pada materi ganjil tahun ajaran 2017/2018 berkisar
tertentu. Namun, dalam penerapan 45-48. Sedangkan kriteria ketuntasan
model pembelajaran Project Based minimal (KKM) yaitu 65. Nilai rata-rata
Learning tersebut sulit terlaksana ulangan harian fisika siswa kelas XI
dengan baik dikarenakan keterbatasan MIPA SMA Negeri 11 Kota Jambi
alat pada laboratorium disekolah semester 1 tahun ajaran 2017/2018 pada
tersebut. kelas XI MIPA 1 dengan jumlah siswa
Berdasarkan pendapat guru 38 orang memiliki nilai rata-rata 48,
tersebut bahwa dalam penerapan model kelas XI MIPA 2 dengan jumlah siswa
pembelajaran langsung (direct 38 orang memiliki nilai rata-rata 45,
instructional) terdapat beberapa serta kelas XI MIPA 3 dengan jumlah
kelemahan yang salah satunya ialah siswa 40 orang memiliki nilai rata-rata
siswa menjadi terbiasa hanya menerima 47.
pembelajaran tanpa berusaha sendiri Berdasarkan data nilai tersebut
untuk mencari atau memperoleh terlihat bahwa nilai rata-rata kelas XI

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
70
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

MIPA 2 lebih rendah dibandingkan prosedur sehingga dapat membimbing


dengan kelas lainnya. Berdasarkan siswa menarik kesimpulan yang benar
pendapat dari guru tersebut bahwa dan valid. Bruner (Slavin, 2006)
Kelas XI MIPA 2 merupakan salah satu menerangkan bahwa dalam mencapai
kelas yang kemampuan pemahaman kesimpulan yang benar, siswa
konsep siswanya masih rendah. Melihat dihadapkan pada aktivitas merancang,
dari kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, mengetahui cara
menerangkan kembali materi yang dan mengapa melakukan, menganalisis,
diajarkan serta kemampuan siswa dalam memonitor, mengevaluasi dan
menarik kesimpulan terhadap materi mengembangkan pemahaman
yang diajarkan tidak mencapai 50% konsepnya.
siswa yang mampu. Sehingga perlu Hal ini sesuai dengan penelitian
ditegaskan kembali atau diberi tindakan Rasmawan (2014) menunjukkan bahwa
yang bisa meningkatkan pemahaman dengan model pembelajaran Discovery
konsep siswa terhadap materi yang Based Learning dapat meningkatkan
diajarkan serta diubah cara ketuntasan hasil belajar siswa serta
pembelajaran siswa tersebut karena pemahaman konsep siswa bisa
terlihat bahwa pemahaman konsep dari ditingkatkan yang ditandai dengan 78%
siswa tersebut masih kurang. siswa bisa memahami materi yang
Untuk mencapai kemampuan diajarkan dengan rata-rata ketuntasan
pemahaman konsep tersebut dibutuhkan indikator sebesar 76,8%. Serta pada
suatu model pembelajaran yang penelitian Ramadanti (2014)
menekankan pada proses berpikir siswa. menyimpulkan bahwa LKS yang
Salah satu model yang sesuai adalah dengan bantuan Discovery Based
model pembelajaran Discovery Based Learning merupakan salah satu bentuk
Learning dengan bantuan LKS digital. perangkat pembelajaran yang praktis
Menurut Wenning (2004) Discovery untuk digunakan siswa dalam proses
Based Learning merupakan model pembelajaran.
pembelajaran yang menitikberatkan Pada materi fluida dinamik yang
pada proses membangun pengetahuan diteliti, peneliti menambahkan
dari pengalaman-pengalaman belajar perangkat pembelajaran berupa LKS
yang menggunakan urutan langkah atau digital. Dalam penggunaan model yang

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
71
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

dipadukan dengan perangkat METODE


pembelajaran secara tepat akan menjadi Penelitian ini merupakan
kombinasi unik yang mampu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
menjadikan pembelajaran lebih Active Reserch) yang terdiri dari tiga
bermakna (Zuliana, 2010). Chodijah, siklus, masing-masing siklus terdiri dari
dkk (2012) menyatakan bahwa empat tahap yaitu perencanaan,
perangkat pembelajaran merupakan pelaksanaan tindakan, observasi/
segala alat dan bahan yang digunakan evaluasi, dan refleksi.
guru untuk melakukan proses Penelitian ini dilaksanakan di
pembelajaran. Sehingga pada materi ini SMAN 11 Kota Jambi pada semester
peneliti menggunakan model ganjil Tahun Ajaran 2017/2018, sesuai
pembelajaran Discovery Based dengan kalender akademik SMAN 11
Learning dengan bantuan perangkat Kota Jambi.
pembelajaran berupa LKS digital. Subjek dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan uraian di atas siswa SMAN 11 Kota Jambi kelas XI
penelitian ini bertujuan untuk MIPA 2 yang terdiri dari 38 siswa
mengetahui apakah setelah menerapkan dengan jumlah laki-laki 18 siswa dan
model pembelajaran Discovery Based perempuan berjumlah 20 siswi.
Learning dengan bantuan LKS digital Penelitian ini dilaksanakan dalam
bisa meningkatkan pemahaman konsep tiga siklus yaitu terdiri dari siklus I,
siswa pada materi fluida dinamik. siklus II, dan siklus III. Dalam
Adapun manfaat yang diharapkan dapat penelitian ini peneliti melakukan kerja
berguna sebagai acuan oleh guru dalam sama dengan guru bidang studi fisika
pembelajaran menggunakan model yang mengajar di kelas yang diteliti.
pembelajaran Discovery Based Adapun tahapan-tahapan pada setiap
Learning dengan bantuan LKS digital siklus penelitian tindakan kelas sesuai
dan memberikan kebebasan kepada dengan tahapan yang dikemukakan oleh
siswa dalam pembelajaran secara aktif, Arikunto (2013), yaitu: (1)
kreatif, dan menyenangkan dengan perencanaaan, (2) pelaksanaan, (3)
suasana kelas yang lebih kondusif pengamatan, dan (4) refleksi.
dalam proses pembelajaran.

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
72
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

Perencanaan dilakukan sesuai dengan jadwal


Sebelum melaksanakan tindakan pelajaran fisika kelas XI MIPA 2 (hari
perlu membuat perencanaan terlebih senin dan rabu) dan rencana
dahulu, bentuk kegiatan yang termasuk pembelajaran yang telah disiapkan.
pada tahap perencanaan adalah sebagai Materi yang diberikan adalah tentang
berikut : fluida dinamik.
a. Mempersiapkan silabus, menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pengamatan (Observasi)
(RPP) dengan menerapkan model Langkah selanjutnya yaitu
pembelajaran Discovery Based kegiatan pengamatan yang dilakukan
Learning dengan bantuan LKS oleh pengamat. Observasi adalah cara
digital pada tiap siklusnya sesuai yang digunakan untuk melakukan
dengan materi yang diajarkan. penilaian dengan pengamatan secara
b. Mempersiapkan alat-alat pendukung langsung terhadap objek yang diamati.
penelitian Pemantauan terhadap pembelajaran
c. Menggunakan LKS digital yang menggunakan lembar observasi yaitu
dikembangkan oleh peneliti lembar peniliaian pengamatan sikap dan
sebelumnya yaitu Latviani (2016). lembar penilaian pengamatan
d. Membuat lembar observasi keterampilan siswa. Hasil observasi
pelaksanaan pembelajaran yang diperoleh digunakan untuk
e. Mempersiapkan alat evaluasi berupa perbaikan siklus berikutnya.
soal-soal sesuai dengan materi yang
diajarkan dan kunci jawaban. Dalam Refleksi
hal ini peneliti mengadopsi soal dari Dari hasil observasi yang
Setyaningrum (2016). dilakukan, maka tahapan selanjutnya
adalah melakukan refleksi. Hasil
Pelaksanaan Tindakan refleksi akan menentukan apakah
Setelah semua persiapan tindakan tindakan yang dilakukan dapat
selesai, maka langkah selanjutnya memecahkan masalah, jika hasilnya
adalah pelaksanaan tindakan. Pelaksaan belum mencapai target yang
tindakan pada siklus I dilakukan dalam diharapkan, atau masalah yang ada
2 kali pertemuan. Proses pembelajaran belum terselesaikan maka dilakukan

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
73
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

perbaikan pada siklus berikutnya. Pada Proses pembelajaran pada siklus


tahap ini peneliti melakukan evaluasi ini dilaksanakan sesuai dengan RPP
dari pelaksanaan tindakan pada siklus I yang telah dibuat dengan menggunakan
yang digunakan sebagai bahan model pembelajaran yaitu model
pertimbangan perencanaan Discovery Based Learning dengan
pembelajaran pada siklus berikutnya. bantuan LKS digital. Model
Tahapan ini bertujuan untuk pembelajaran Discovery Based
meningkatkan tindakan yang masih Learning merupakan pembelajaran yang
kurang dan harus lebih diperhatikan menekankan pada pengalaman langsung
untuk disempunakan pada siklus serta melibatkan siswa secara aktif
berikutnya. dalam menyelesaikan permasalahan
yang telah dipersiapkan pada LKS
HASIL DAN PEMBAHASAN digital. Pelaksanaan pembelajaran
SIKLUS I dengan menggunakan model
Pelaksanaan Tindakan pembelajaran Discovery Based
Siklus I merupakan pelaksanaan Learning terdiri dari beberapa tahapan
tindakan awal yang dilakukan pada yaitu Stimulation, Problem Statement,
pelaksanaan penelitian tindakan kelas Data Collection, Data Processing,
ini. Pada siklus I, pelaksanaan tindakan Verification, dan Generalization. Siswa
dilakukan dua kali pertemuan dan satu pada awal pembelajaran diminta untuk
kali ujian siklus. Masing-masing menanggapi apersepsi yang diberikan
pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran oleh guru yang bertujuan untuk
dengan satu jam pelajaran sama dengan memotivasi siswa dalam pembelajaran
45 menit. Pertemuan I membahas yang akan dilaksanakan sehingga siswa
mengenai fluida ideal sedangkan untuk bisa berpartisipasi aktif selama proses
pertemuan II membahas mengenai pembelajaran.
persamaan kontinuitas. Langkah- Setelah melakukan 2 kali
langkah pembelajaran pada siklus I pertemuan, pada pertemuan terakhir
dilaksanakan sesuai dengan Rencana untuk siklus I, siswa diberikan tes
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I dan dalam bentuk ulangan formatif untuk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mengetahui penguasaan siswa terhadap
(RPP) II. materi pembelajaran yang telah

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
74
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

diajarkan serta mengetahui pemahaman 38 orang siswa yang mengikuti tes


konsep siswa terhadap pembelajaran pemahaman konsep, jumlah siswa yang
yang telah dilakukan. Tes yang berhasil adalah 9 orang atau 23,68%
diberikan ini terdiri dari 8 soal pilihan dari jumlah siswa keseluruhan yang
ganda yang terkait dengan materi fluida nilainya berada di atas Kriteria
ideal dan persamaan kontinuitas. Soal- Ketuntasan Minimun (KKM), yaitu di
soal yang digunakan pada tes ini atas 65. Sedangkan 29 orang atau
sebelumnya telah dianalisis melalui uji 76,32% lainnya belum berhasil
validitas, reliabilitas, daya beda serta mencapai nilai KKM. Terlihat bahwa
tingkat kesukarannya. nilai rata-rata siswa masih rendah yaitu
39,56. Hal ini menunjukkan bahwa
Hasil Belajar Siklus I pelaksanaan proses pembelajaran pada
Adapun hasil tes yang diperoleh siklus I ini masih banyak terdapat
siswa pada siklus I adalah sebagai kekurangan dan perlu ditingkatkan pada
berikut: siklus selanjutnya, yaitu dengan
Tabel 4. Hasil Belajar Siklus I melaksanakan pelaksanaan tindakan
N Variabel yang Juml Persentase pada siklus II.
o diamati ah (%)
1 Jumlah siswa 38 100 Refleksi Siklus I
2 peserta tes 39,5 - Untuk memperbaiki kekurangan-
3 Nilai rata-rata 6 23,68 kekurangan yang ada pada siklus I dan
siswa 9 untuk meningkatkan pemahaman
4 Jumlah siswa 76,32 konsep siswa, maka perlu dilanjutkan ke
yang telah 29 siklus II dengan melakukan beberapa
berhasil dalam perbaikan, yaitu sebagai berikut:
belajar 1. Mempertahankan tahapan kegiatan
yang baik pada siklus I
Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat 2. Guru lebih memusatkan perhatian
diketahui bahwa hasil belajar yang siswa dengan mengucapkan salam,
menyatakan pemahaman konsep siswa berdo’a, serta mengecek kehadiran
pada pelaksanaan tindakan siklus I ini siswa dan apabila ada siswa yang
masih rendah. Terlihat pada tabel 4 dari

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
75
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

terlambat maka diberi sangki berupa langkah kerja tentang kegiatan yang
pengurangan nilai akan dilakukan
3. Guru meminta ketua kelas mengatur 8. Guru lebih mengarahkan dan
semua siswa supaya menghentikan meminta setiap kelompok untuk
aktivitas lainnya yang tidak tidak bersuara dalam proses
berhubungan dengan pembelajaran mengamati video pembelajaran
sehingga siswa lebih fokus 9. Guru memberikan kesempatan luas
memperhatikan dan mendengar kepada setiap kelompok untuk
pertanyaan apersepsi guru bertanya mengenai video tersebut
4. Guru mencoba untuk menegur siswa dan akan memberikan nilai tambah
yang masih sibuk dengan aktivitas bagi yang aktif dalam bertanya
yang tidak ada hubungannya dengan sehingga mendorong siswa untuk
pembelajaran serta memberikan berani mengungkapkan pendapatnya
pertanyaan pada siswa tersebut dan 10. Guru lebih membimbing siswa dan
memberikan nilai tambah bagi siswa memberikan waktu kepada siswa
aktif sehingga akan mendorong siswa untuk bertanya mengenai cara
untuk lebih berani dalam membuat hipotesis sementara
mengungkapkan pendapatnya terhadap beberapa pertanyaan yang
5. Guru harus lebih jelas dan lantang terdapat pada video tersebut.
dalam mengkomunikasikan tujuan 11. Guru lebih membimbing dan
belajar dan hasil belajar yang mengarahkan setiap kelompok
diharapkan dapat dicapai siswa untuk menjawab pertanyaan
6. Guru harus lebih jelas dan lantang mengenai video pembelajaran yang
dalam menginformasikan cara telah diamati dan memberikan
belajar yang akan ditempuh yaitu kebebasan kepada siswa untuk
dengan penerapan model mencari dari berbagai sumber
pembelajaran Discovery Based pembelajaran
Learning dengan bantuan LKS 12. Guru lebih membimbing setiap
digital kelompok untuk mengumpulkan
7. Guru terlebih dahulu memusatkan informasi serta data yang relevan
perhatian siswa sebelum menjelaskan dalam menjawab pertanyaan
dengan tepat dan jelas mengenai mengenai video tersebut

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
76
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

13. Guru lebih memperhatikan dan 17. Guru lebih tegas meminta siswa
membimbing siswa dalam untuk mengerjakan beberapa soal
penyelesaian menjawab pertanyaan latihan yang tersedia pada LKS
yang diberikan pada LKS digital digital tersebut dan nanti akan
tersebut dengan berkeliling dan dipanggil secara acak untuk
mempersilahkan kepada siswa mengerjakan didepan kelas
untuk bertanya mengenai kegiatan 18. Guru lebih tegas dalam meminta
yang dilakukan dan mengecek bagi beberapa kelompok untuk
ada anggota kelompok yang tidak mempresentasikan hasil perolehan
mau bekerja sama data kelompoknya serta
14. Guru lebih tegas meminta siswa menampilkan jawabannya terhadap
untuk mempelajari dan memahami soal yang telah diberikan
contoh soal pada halaman 19. Guru meminta kelompok lain untuk
berikutnya dan memberikan sanksi menanggapi mengenai jawaban
pengurangan nilai bagi siswa yang yang dituliskan tersebut dan
tidak mau mempelajari contoh soal memberikan nilai tambah kepada
tersebut siswa yang aktif
15. Guru lebih tegas dalam meminta 20. Siswa dipersilahkan menemukan
siswa untuk mengerjakan beberapa konsep sendiri mengenai materi
latihan soal mengenai materi yang yang telah dilaksanakan dan
dipelajari dan memberikan sanksi diarahkan oleh guru dalam
berupa pengurangan nilai apabila menemukan konsep atau
ada siswa yang tidak mengerjakan pemahaman tentang materi tersebut
latihan soal tersebut dan diminta 21. Guru lebih tegas merefleksi
untuk maju mengerjakan didepan pembelajaran yang telah dipelajari
kelas dengan menyimpulkan
16. Setiap siswa diarahkan dan pembelajaran bersama siswa dan
dibimbing untuk menganalisis menunjuk siswa untuk membaca
mengenai materi yang dipelajari hasil kesimpulannya
serta menegur siswa apabila tidak 22. Guru lebih tegas memberikan
mau bekerja sama dengan informasi tentang materi yang akan
kelompoknya

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
77
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

dipelajari pada pertemuan Hasil Belajar Siklus II


selanjutnya Hasil belajar yang diperoleh siswa
dari tes formatif dapat dilihat pada tabel
SIKLUS II 7 berikut ini.
Pelaksanaan Tindakan Tabel 7. Hasil Belajar Siklus II
Pelaksanaan tindakan yang N Variabel yang Juml Persentase
dilakukan pada siklus II terdiri dari dua o diamati ah (%)
kali pertemuan dan satu kali ujian 1 Jumlah siswa 38 100
siklus. Adapun langkah-langkah 2 peserta tes 60,1 -
pembelajaran yang dilakukan pada 3 Nilai rata-rata 2 39,47
setiap pertemuan, sesuai dengan siswa 15
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 Jumlah siswa 60,53
(RPP) III dan Rencana Pelaksanaan yang telah 23
Pembelajaran (RPP) IV yang berhasil dalam
merupakan perbaikan-perbaikan seperti belajar
yang telah diuraikan oleh refleksi pada
siklus I. Pertemuan I pada siklus II Dari tabel hasil belajar di atas,
membahas mengenai persamaan dapat diketahui bahwa pelaksanaan
Bernoulli (asas Bernoulli) sedangkan pada siklus II sudah mengalami
untuk pertemuan II membahas peningkatan dari siklus I. Ini dapat
mengenai penerapan hukum Bernoulli dilihat dari hasil belajar siklus II yang
pada gaya angkat pesawat dan pipa diikuti oleh 38 siswa. Nilai rata-rata
venturi. yang diperoleh meningkat dari 39,56
Untuk mengetahui pemahaman pada siklus I menjadi 60,12 pada siklus
konsep siswa pada materi yang II. Jumlah siswa yang memperoleh nilai
diajarkan maka diadakan tes hasil  65 sebanyak 15 orang. Persentase
belajar. Tes diadakan dalam bentuk keberhasilan siswa dalam belajar yang
ulangan formatif yang terdiri dari 8 soal menunjukkan pemahaman konsepnya
pilihan ganda. juga meningkat dari 23,68% pada siklus
I menjadi 39,47% pada siklus II.
Namun, hasil yang diperoleh siswa
belum memenuhi indikator

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
78
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

keberhasilan. Oleh karena itu, perlu sebelumnya, namun guru mengubah


diadakan pelaksanaan tindakan pada posisi duduk tiap kelompok (yang
siklus berikutnya yaitu siklus III. sebelumnya pada posisi belakang,
sekarang dipindah ke depan)
Refleksi Siklus II 5. Guru meminta siswa memperhatikan
Untuk memperbaiki kekurangan- saat guru menjelaskan langkah kerja
kekurangan yang ada pada siklus II dan mengenai kegiatan yang akan
untuk meningkatkan pemahaman dilakukan dan memberikan waktu
konsep siswa, maka perlu dilanjutkan ke kepada siswa untuk bertanya apabila
siklus III dengan melakukan beberapa ada yang belum mengerti
perbaikan, yaitu sebagai berikut: 6. Guru harus lebih mengawasi
1. Mempertahankan tahapan kegiatan kegiatan siswa pada tahap membuat
yang baik pada siklus II hipotesis sementara terhadap
2. Guru meminta ketua kelas mengatur beberapa pertanyaan yang terdapat
semua siswa supaya menghentikan pada video pembelajaran tersebut
aktivitas lainnya yang tidak dan guru membimbing siswa dengan
berhubungan dengan pembelajaran berkeliling kesetiap kelompok
kemudian guru memanggil nama 7. Guru lebih mengawasi dan
siswa untuk memberikan kesempatan membimbing siswa dalam
kepada siswa menjawab pertanyaan mempelajari serta memahami materi
dan mendorong siswa untuk berani dalam penyelesaian menjawab
menyampaikan pendapatnya dengan pertanyaan yang terdapat pada LKS
pertanyaan apersepsi digital tersebut, guru juga berkeliling
3. Guru memanggil nama siswa secara kesetiap kelompok dan memberi
acak (siswa yang belum pernah waktu siswa untuk bertanya langsung
mengajukan pendapat) untuk kepada guru apabila terdapat
menjawab pertanyaan dari guru dan kesulitan dalam penyelesaian
memberikan nilai tambah kepada kegiatan tersebut
siswa yang mampu menjawab 8. Guru lebih mengawasi siswa dalam
dengan benar mempelajari dan memahami contoh
4. Guru membagi siswa menjadi 5 soal pada halaman berikutnya
kelompok berdasarkan kelompok

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
79
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

9. Guru lebih tegas dalam membimbing tabung yang dilubangi (teorema


proses diskusi siswa, serta Torricelli). Langkah-langkah
mengarahkan siswa yang tidak pembelajaran pada siklus III
pernah memberikan tanggapan untuk dilaksanakan sesuai dengan Rencana
bisa mengungkapkan pendapatnya Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) V dan
pada diskusi tersebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
10. Guru lebih jelas menyampaikan (RPP) VI.
penjelasan mengenai konsep dari Sama halnya dengan siklus I dan
materi yang diajarkan dengan Siklus II, pada siklus III setelah
bantuan LKS digital dan menegur melakukan 2 kali pertemuan juga
siswa yang tidak memperhatikan dilaksanakan tes formatif dengan tujuan
sehingga siswa bisa mengerti dan untuk mengetahui tingkat pemahaman
dapat menentukan konsepnya sendiri konsep siswa terhadap materi yang
terhadap pembelajaran yang diajarkan pada siklus III. Jumlah soal
dilaksanakan. dalam tes ini adalah 7 soal pilihan
ganda.
SIKLUS III
Pelaksanaan Tindakan Hasil Belajar Siklus III
Siklus III merupakan kegiatan Hasil belajar yang diperoleh siswa
lanjutan dan perbaikan dari siklus I dan dari tes formatif dapat dilihat pada tabel
II. Proses pembelajaran dilakukan 10 berikut ini.
berdasarkan dari hasil refleksi tindakan Tabel 10. Hasil Belajar Siklus III
pada siklus II, yang terdapat beberapa N Variabel yang Juml Persentas
kegiatan yang belum terlaksana dengan o diamati ah e(%)
baik. Pelaksanaan tindakan 1 Jumlah siswa 38 100
dilaksanakan dua kali pertemuan dan 2 peserta tes 80,7 -
satu kali tes hasil belajar. Pertemuan I 3 Nilai rata-rata 9 73,68
membahas mengenai penerapan hukum siswa 28
Bernoulli pada tabung penyemprot dan 4 Jumlah siswa 26,32
tabung pitot sedangkan untuk yang telah 10
pertemuan II membahas mengenai berhasil dalam
penerapan hukum Bernoulli pada belajar

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
80
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

Refleksi Siklus III dengan jumlah siswa yang berhasil


Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 15 siswa atau39,47%. Pada
dapat diketahui bahwa data hasil belajar siklus III rata-rata presentase aktivitas
siswa, lembar observasi siswa, dan siswa meningkat menjadi 76,97% dan
lembar observasi guru mengalami nilai rata-rata hasil belajar siswa 80,79
peningkatan pada tiap siklusnya. Hal ini dengan jumlah siswa yang berhasil
dikarenakan penerapan model sebanyak 28 siswa atau 73,68%.
pembelajaran Discovery Based
Learning dengan bantuan LKS digital Saran
sudah terlaksana dengan baik. Berdasarkan kesimpulan yang
diperoleh di atas serta untuk lebih
SIMPULAN DAN SARAN meningkatkan pemahaman konsep
Simpulan siswa, maka peneliti menyarankan
Berdasarkan hasil penelitian beberapa hal:
tindakan kelas yang telah dilaksanakan, 1. Guru fisika dapat menggunakan
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran Discovery
pembelajaran dengan menggunakan Based Learning dengan bantuan LKS
model pembelajaran Discovery Based digital untuk meningkatkan
Learning dengan bantuan LKS digital pemahaman konsep siswa, terutama
dapat meningkatkan pemahaman pada materi fluida dinamik pada
konsep siswa pada materi fluida kelas XI.
dinamik di SMAN 11 Kota Jambi. 2. Karena penelitian ini hanya
Peningkatan nilai rata-rata dilakukan pada materi fluida
persentase aktivitas dan hasil belajar dinamik, maka diharapkan penelitian
siswa pada siklus I, rata-rata persentase yang serupa dapat pula dilaksanakan
aktivitas siswa adalah 34,65%, nilai pada materi yang lain.
rata-rata hasil belajar siswa 39,56 3. Penelitian ini masih terbatas pada
dengan jumlah siswa yang berhasil model pembelajaran yang digunakan
sebanyak 9 siswa atau 23,68%. Pada yaitu model pembelajaran Discovery
siklus II rata-rata persentase aktivitas Based Learning, maka diharapkan
siswa meningkat menjadi 62,94% dan penelitian yang serupa dapat pula
nilai rata-rata hasil belajar siswa 60,12 dilaksanakan dengan menggunakan

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
81
Raden Maulana/ Discovery Based Learning/ Vol 4, No.2, Hal 67-81, (2018)

model pembelajaran lain dengan Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan


menggunakan media/perangkat Motivasi Belajar Mengajar.
pembelajaran LKS digital. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 2011. Dasar-dasar
UCAPAN TERIMAKASIH Proses Belajar Mengajar.
Peneliti mengucapkan terimakasih Bandung: Sinar Baru Algensindo.
kepada SMAN 11 Kota Jambi segenap Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
majelis guru yang sudah memberikan Kuantitatif, Kuallitatif, dan R&D.
kesempatan dan bantuan kepada peneliti Bandung:Alfabeta
untuk melakukan penelitian di sekolah Suprijono, Agus. 2010. Cooperative
tersebut. Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
DAFTAR PUSTAKA Syah, Muhibin. 2004. Psikologi
Arends, Richard. 2012. Learning to Pendidikan Suatu Pendekatan
Teach. Penerjemah : Helly Baru. Bandung: Remaja
Prajitno dan Sri Mulyani. New Rosdakarya.
York: McGraw Hill Company. Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian. Strategy dan Mental Vocational
Jakarta: PT Rineka Cipta. Skill. Jogjakarta : Diva Press.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Trianto. 2007. Model-model
Belajar Mengajar. Jakarta: Pembelajaran Inovatif
Rineksa Cipta. Berorientasi Konstruktivistik.
Hamalik, O. 2014. Proses Belajar Jakarta : Prestasi Pustaka
Mengajar. Jakarta: PT Bumi Publisher.
Aksara. Wijayanti, P.I., Mosik & Hindarto, N.
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan 2010. Eksplorasi Kesulitan
Makna Pembelajaran. Bandung: Belajar Siswa Pada Pokok Ba-
Alfabeta. hasan Cahaya dan Upaya
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Peningkatan Hasil Belajar Melalui
Pembelajaran Berorientasi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
Standart Proses Pendidikan. Jurnal Pendidikan Fisika Indone-
Jakarta: Kencana. sia, 6: 1-5.

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976

You might also like