You are on page 1of 11

KONSEP KEPERAWATAN BECANA ICN FRAMEWORK

Di susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Bencana

NAMA :

AINUN NASIKHATUL H.

NIM :

201601096

PROGRAM ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI KAB

MOJOKERTO

TAHUN 2019
PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPERAWATAN BENCANA ICN

1. Definisi
Menurut ICN, keperawatan bencana adalah perawat-perawat dengan
kemampuan dan pengetahuan akan epidemiologi, fisiologi, farmakologi, struktur
budaya keluarga, dan psikologis dapat membantu pada saat program persiapan
bencana dan pada saat bencana itu sendiri. (ICN 2006)

2. Manajemen Becana Kontinum


Bencana tidak dapat di anggap sebagai peristowa point-in-time, tetapi fase
yang agak berbeda, yang semuanya memerlukan tindakan untuk mengurangi
dampak dari bencana. Terdapat 3 fase dalam bencana yaitu fase pra insiden,
insiden, dan pasca insiden. Tahap pra insiden termasuk kegiatan yang dirancang
untuk mencegah atau mengurangi dampak potensial dari bencana serta
mempersiapkan masyarakat dan penduduk unruk bencana atau darurat. Semua
keguatan yang terlibat dalam penanggulangan bencana atau keadaan darurat
adalah fase insiden. Pemulihan dan rehabilitasi membentuk fase pasca insiden.
Manajemen bencana kontinum merupakan proses yang berkesinambungan yang
terintegrasi yang berkaitan dengan setiap fase dari bencana. Ini adalah rantai
terus-menerus kegiiatan yang mencakup mitigasi/ pencegahan, kesiapsiagaan,
respon, pemulihan/rehabilitasi.

Gambar ini adalah mengambarkan model kontinum manajemen bencana yang


digunakan dalam pengembangan kompetensi keperawatan bencana.
A. Pencegahan/ Mitigasi adalah proses yang dirancang untuk mencegah atau
meminimalkan risiko yang terkait dengan bencana. Mengidentifikasi risiko dan
mengambil tindakan yang tepat dan mencegah bencana sama sekali atau
mengurangi efek dari bencana. Peran perawat dalam pencegahan dan mitigasi
dimulai dengan mengidentifikasi risiko baik ditingkat masyarakat dan
individu. Perawat bekerja dengan professional kesehatan lainnya untuk
menentukan penyakit utama, berkolaborasi dengan pengembangan rencana
untuk mengurangi risiko diidentifikasi dan membantu dalam pengembangan
system pengawasan yang terkait dengan wabah penyakit.
B. Kesiapan adalah fase manajemen bencana dimana perencanaan dan kesiapan
adalah prioritas. Tujuannya untuk mencapai tingkat yang memuaskan kesiapan
untuk menanggapi situasi darurat (Warfield, 2007). ISDR mendefinisikan
kesiapan sebagai “kegiatan dan langkah-langkah diambil di muka untuk
memastikan respon yang efektif terhadap dampaknya bahaya (ISDR, 2004, hal
30). Elemen kesiapan meliputi : Merekrut relawan, perencanaan, pelatihan,
melengkapi, pendidikan public, berolahraga dan mengevaluasi.
C. Tanggapan adalah tindakan segera yang diambil dalam menghadapi bencana.
Pada fase ini, tujuannya adalah untuk menyelamatkan banyak nyawa,
menyediakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak para korban dan
mengurangi dampak kesehatan jangka panjang dari bencana. Fase ini bisa
berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu. Peran perawat dalam fase
respon menyediakan perawatan kesehatan baik fisik dan mental. Perawatan
disediakan dalam berbagai pengaturan dalam kondisi menantang yang
membutuhkan tenaga kerja berpengetahuan, terampil dan kreatif. Mengelola
sumber daya yang langka, koordinasi perawatan, menentukan apakah standar
perawatan yang harus diubah, membuat rujukan yang tepat, triase, penilaianm
pengendalian dan evaluasi infeksi hanya beberapa keterampulan perawat yang
digunakan dalam fase respon.
D. Pemulihan/ rehabilitasi : secara kebutuhan mendesak terpenuhi, tahap
pemulihan dapat dimulai. Pada fase ini,pekerjaan terkonsentrasi pada
membantu masyarakat dan penduduk yang terkena dampak pulih dari bencana.
Pemulihan termasuk memulihkan layanan penting, membangun kembali
infrastruktur dan memenuhi kebutuhan penduduk sambil membantu mereka
untuk memulihkan kehidupan mereka. Pemulihan adalah proses jangka
panjang yang membutuhkan tujuan yang baik jangka pendek dan jangka
panjang untuk rehabilitasi, rekontruksi dan pembangunan berkelanjutan.
Perawat melanjutkan peran dalam memberikan perawatan dan dukungan bagi
mereka dengan kebutuhan kesehatan fisik dan mental. Mereka yang terluka
atau sakit atau orang-orang dengan penyakit kronis, penyakit kesehtan mental
atau cacat harus dipantau untuk mengurangi risiko komplikasi. Arahan harus
dilakukan untuk tepat penyedia layanan kesehatan, instansi pemerintah atau
bantuan perumahan, makanan, obat-obatan, peralatan medis, perawatan
khusus, kebutuhan kesehatan medis atau mental jangka panjang, atau bantuan
keuangan untuk memenuhi biaya perawatan. Selama pemulihan dan
rehabilitasi perawat mengevaluasi rencana bencana dan diperlukan perubhan
untuk meningkatkan pengelolaan bencana di masa depan. Perawat bertanggung
jawab untuk menyediakan dokumentasi dan mengevaluasi sementara dalam
berpartisipasi kegiatan tindal lanjut yang mencakup perencanaan dan
pengembangan masyarakat.

KERANGKA KOMPETENSI KEPERAWATAN BENCANA

Fokus dari kompetensi Keperawatan Bencana ICN adalah perawat generalis.


Semua perawat diharapkan mampu menunjukkan kompetensi ini. Kompetensi yang
terkait dengan keperawatan khusus seperti gawat darurat, keperawatan anak dan
keperawatan kesehatan masyarakat tidak secara khusus dimasukkan kedalam
dokumen. Dalam manajemen bencana kontinum ada beberapa kompetensi meliputi;
kompetensi mitigasi/pencegahan, kesiapan, repson dan pemulihan/ rehabilitasi.
Dalam empat bidang, 10 domain diidentifikasi: (1) pengurangan risiko,
pencegahan penyakit dan promosi kesehatan; (2) pengembangan kebijakan dan
perencanaan; (3) praktek etis, praktek hokum dan akuntabilitas; (4) komunikasi dan
berbagai informasi; (5) pendidikan dan kesiapan; (6) mengurus masyarakat; (7)
perawatan individu dan keluarga; (8) perawatan psikologis; (9) mengurus masyarakat
yang rentan; dan (10) pemulihan jangka panjang individu, keluarga dan masyarakat.
Gambar ini adalah Kerangka kompetensi Keperawatan Bencana

1. Pengurangan Risiko, Pencegahan Penyaki dan Promosi Kesehatan


A. Pengurangan Risiko dan Pencegahan Penyakit
- Menggunakan data epidemiologi mengevaluasi risiko dan efek dari
bencana pada komunitas dan populasi dan menentukan implikasi
untuk menyusul.
- Bekerja sama dengan professional perawatan kesehatan lainnya,
masyarakay, organisasi, pemimpin pemerintah dan masyarakat untuk
mengembangkan langkah-langkah pengurangan risiko untuk
kerentanan populasi
- Berpartisipasi dalam perencanaan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan di bencana.
- Mengidentfiikasi tantangan untuk system perawatan kesegaran dan
bekerja dengan tim multidisiplin untuk mengurangi tantangan.
- Mengidentifikasi populasi yang rentang dan mengkoorinasikan
kegiatan untuk mengurangi risiko
- Memahami prinsip-prinsip dan proses isolasim karantina, penahanan
dan dekontaminasi dan membantu dalam mengembangkan rencana
untuk implementadi di masyarakat.
- Bekerja sama dengan organisasi-organisasi dan pemerintah untuk
membangun kapasitas masyarakat untuk mempersiapkan dan
menaggapi bencana.
B. Promosi Kesehatan
- Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan masyarakat terkait dengan
bencana kesiapan
- Menilai masyarakat untuk menentukan masalah kesehatan yang sudah
ada, prevalesni penyakit, penyakit kronis, dan kecacatan dan sumber
daya pelananan kesehatan di masayarakat.
- Mitra dengan orang lain untuk melaksanakan langkah-langkah yang
akan mengurangi risiko terkait dengan orang ke orang penularan
penyakit, sanitasi dan penyakit bawaaan makanan.
- Berpartisipasi dalam perencanaan untuk memenuhi kebutuhan
perawatan kesehatan masyarakat, seperti imuniasai missal dan
program pemberian obat.
- Bekerja dengan masyarakat untuk memperkuat system perawatan
kesehatan kemampuan untuk merespon dan pulih dari bencana
2. Pengembangan Kebijakan dan Perencanaan
A. Menunjukkan pemahaman tentang erterminologi bencana yang relevan.
B. Menjelaskan tahapan kontinum manajemen bencana: pencegahan/
mitigasi, kesiapsiagaan, repson dan pemulihan / rehabilitasi
C. Menjelaskan peran pemerintah dan organisasi dalam bencana perencanaan
dan respon.
D. Memahami rencana bencana masyarakat dan bagaimana kaitannya dengan
nasional dan rencana respon internasional.
E. Mengakui rencana bencana di tempat kerja dan peran seseorang dalam
tempat kerja pada saat bencana.
F. Berpartisipasi dalam perencanaan bencana dan pengembangan kebijakan.
G. Konstribusi untuk pengembangan, evaluasi dan memodifikasi dari rencana
bencana masyarakat.
H. Memastikan bahwa kebutuhan masyarakat yang rentan termasuk dalam
rencana bencana masyarakat (termasuk anak-anak, wanita hamil, orang
dengan cacat mental atau fisik dan masyarakat miskin lainnya/ rumah
tangga)
I. Menafsirkan peran dari perawat dlam kaitannya dengan anggota lain dari
team
J. Berpartisipasi secara politis dan legislative dalam pengembangan
kebijakan yang berkaitan dengan kesiapan dan tanggap bencana.
K. Menjelaskan peran kesehatan masyarakat dalam bencana dan bagaimana
kaitannya dengan peran perawat.
3. Praktik etika, praktik hukum dan akuntabilitas
A. Praktik Etis
- Bekerja sama dengan orang lain untuk mengidentifikasi dan
mengatasi etika
- Menerapkan kerangka etika disetujui nasional untuk mendukung
pengambilan keputusan dan prioritas
- Melingungi hak-hak, nilai-nilai dan martabat individu dan masyarakat
- Praktek sesuai dengan keyakinan budaya, social dan spiritual dari
individu dan masyarakat.
- Menjaga kerahasisaan dalam komunikasi dan dokumentasi
- Mengerti satu keyakinan pribadi sendiri dan bagaimana kepercayaan
orang-orang berdampak pada respon bencana
- Menjelaskan bagaimana isu-isu dan etika keamanan mungkin
bertentangan.
B. Praktik Hukum
- Praktek sesuai dengan local, Negara bagian, nasional dan
internasional hukum yang berlaku.
- Mengerti bagaimana hukum dan peraturam khusus untuk berdampak
bencana di praktek keperawatan dan korban bencana
- Mengakui peran hukum kesehatan masyarakat untuk melindungi
masyarakat dalam bencana.
- Memahami implikasi hukum dari bencana dan peristiwa darurat.
- Menjelaskan masalah hukum dan peraturan yang terkait dengan isu-
isu seperti : bekerja sebagai sukarelawan, peran dan tanggung jawa,
meninggalkan pasien, adaptasi standart pelayanan, peran dan
tanggung jawab untuk majikan dan delegasi.
C. Akuntabilitas
- Menerima akuntabilitas dan tanggung jawab atas tindakan sendiri
- Delegasi kepada orang lain sesuai dengan praktik professional, hukum
dan peraturan yang berlaku dan situasi bencana.
- Mengidentifikasi batas-batas sendiri pengetahuan, keterapilan dan
kemampuan dalam bencana dan praktek sesuai dengan mereka.
- Praktek sesuai dengan hukum dan peraturan yang mengatur perawat
dan praktik keperawatan
- Advokat untuk penyediaan perawatan yang aman dan tepat
4. Komunikasi dan Bebagi Informasi
A. Menjelaskan rantai komando dan peran perawat dalam system
B. Berkomunikasi dengan cara yang mencerminkan kepekaan terhadap
keragaman dari populasi
C. Menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi krisis dalam intervensi krisis dan
manajemen risiko
D. Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan informasi penting segera untuk
pihak yang berwenang.
E. Menggunakan berbagai alat komunikasi untuk mengurangi bahasa
hambatan
F. Koordinat informasi dengan anggota lain dari bencana tim respon.
G. Menyediakan informasi up to date untuk tim tanggap bencana mengenai
masalah kesehatan dan kebutuhan sumber daya.
H. Bekerja dengan tim tanggap bencana untuk menentukan peran perawat
dalam bekerja dengan media dan lain-lain tertarik bencana
I. Memahami proses manajemen informasi kesehatan di bencana
J. Menunjukkan kemampuan untuk menggunakan komunikasi khusus
peralatan
K. Memelihara catatan dan dokumentasi dan memberikan laporan sebagai
wajib
L. Beromunikasi kesehatan diidentifikasi atau dicurigai dan atau lingkungan
risiko terhadap pihak yang berwenang (yaitu Kesehatan Masayarakat)
5. Pendidikan dan Kesiapsiagaan
A. Menjaga pengetahuan dalam bidang yang relevan dengan bencana dan
perawatan bencana
B. Berpartisipasi dalam latihan di tempat kerja dan masyarakat
C. Berusaha untuk memperoleh pengetahuan baru dan mempertahankan
keahlian dalam keperawatan bencana
D. Memfasilitasi penelitian dalam bencana
E. Mengevaluasi kebutuhan untuk pelatihan tambahan dan memperoleh
diperlukan latihan
F. Mengembangkan dan memelihara rencana kesiapan pribadi dan keluarga
G. Menjelaskan peran perawat dalam berbagai tugas bencana
H. Mempertahankan kit pribadi bencana/darurat
I. Mengimplementasikan kegiatan kesiapan sebagai bagaian dari tim
multidisiplin
J. Membantu dalam mengembangkan system untuk mengatasi keperawatan
dan perawatan kesehatan personil pengembangan kapasitan untuk tanggap
bencana
K. Mengambil peran kepemimpinan dalam pengembangan dan implementasi
pelatigan program untuk perawat dan penyedia perawatan kesehatan
lainnya.
L. Mengevaluasi kesiapan masyarakat dan mengambil tindakan untuk
meningkatkan kesiapan mana diperlukan.
6. Perawatan Masyarakat
A. Menjelaskan tahapan respon masyarakat terhadap bencana dan implikasi
untuk intervensi keperawatan
B. Data mengumpulkan mengenai cidera dan penyakit seperti yang
diperlukan
C. Mengevaluasi kebutuhan kesehatan dan sumber daya yang tersedia di
bencana tersebut daerah yang terkena untuk memenuhi kebutuhan dasar
penduduk
D. Bekerjasama dengan tim tanggap bencana untuk mengurangi bahata dan
risiko di daerah yang terkena bencana
E. Mengerti bagaimana prioritas perawatan dan mengelola beberapa situasi
F. Berpartisipasi dalam stratefi pencegahan seperti imuniasasi missal
G. Bekerjasama dengan organisasi-organisasi bantuan untuk mengatasi
kebutuhan dasar masyarakat
H. Menyediakan pendidikan tentang implikasi kesehatan berbasis bencana
I. Mengevaluasi dampak intervensi keperawatan yang berbeda populasi dan
budaya
J. Mengelola sumber daya dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
memberikan perawatan
K. Efektif berprtisipasi sebagai bagian dari tim multidisiplin
7. Perawatan Individu dan Keluarga
A. Penilaian
- Melakukan penilaian cepat dari situasi bencana dan keperawatan
peduli kebutuhan.
- Melakukan riwayat kesetan dan usia penilaian yang tepat yang
termasuk respon fisik dan psikologis untuk bencana
- Mengenali gejala penyakit menular dan mengambil langkah-langkah
untuk mengurangi paparan
- Menjelaskan tanda dan gejala paparan kimia, biologi, radiologi, nuklir
dan ledakan agen
- Mengidentifikasi pola yang tidak biasa atau pengelompokan penyakit
dan cedera
- Menentukan kebutuhan untuk dekontaminasi, isolasi atau karantina
- Mengakui kesehatan dan kesehatan mental kebutuhan responden dan
membuat arahan yang tepat.
B. Pelaksanaan
- Mengimplementasikan intervensi keperawatan yang tepat
- Berlaku kritis, fleksibel dan kreatif untuk menciptakan solusi
- Menerapkan prinsip-prinsip triase saat membuat perawatan
- Menyesuaikan standart praktik keperawatan
- Menciptakan lingkungan perawatan pasien yang aman
- Mempersiapkan pasien untuk transportasi
- Menunjukkan administrasi yang aman dari obat-obat, vaksin dan
imunisasi
- Mengimplementasikan prinsip-prisip pengendalian infeksi
- Mengevaluasi hasil dari tindakan dan merevisi perawatan yang
diperlukan
- Menyediakan perawatan dengan cara tidak mengakhiri
- Menjaga keamanan pribadi dan keselamatan orang lain
- Peduli dokumen sesuai dengan prosedur
- Menyediakan perawatan dengan cara yang mencerminkan budaya,
social, spiritual dan latar belakang beragam individu
- Mengelola perawatan almarhum dengan cara menghormati
- Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan
- Bekerja dengan individu dan lembaga untuk membantu korban
- Advokat untuk selamat dan responden untuk menjamin akses ke
perawatan
- Mengacu selamat kepada kelompok atau lembaga lain
8. Perawatan Psikologis
A. Menjelaskan tahapan respin psikolodis bencana dan diharapkan respon
perilaku
B. Memahami dampak psikologis bencana pada anak-anak, dewasa, keluarga
dan masyarakat
C. Menggunakan hubungan terapi efektif
D. Menyediakan dukungan psikologis
E. Mengidentifikasi respon perilaku individu dan memberika intervensi yang
tepat
F. Membedakan antara respon adatif dan maladatif
G. Berlaku intervensi kesehatan mental yang tepat
H. Mengidentifikasi strategi coping yang sesuai
I. Mengidentifikasi repsonden yang membutuhkan perawatan kesehatan
mental tambahan
9. Perawatan Populasi Rentan (Kebutuhan Khusus Populasi)
A. Mengembangkan populasi yang rentang pada risiko akibat bencana
B. Menciptakan lingkungan hidup yang memungkinkan populasi rentan
C. Advokat untuk kebutuhan masyarakat yang rentan
D. Mengidentifikasi sumber daya yang tersedia
E. Mengimplementasikan perawatan yang mencerminkan kebutuhan
masyarakat
F. Berkonsultasi dengan anggota tim perawatan kesehatan

10. Kebutuhan Perawatan Jangka Panjang


A. Individu dan Keluarga Pemulihan
- Mengembangkan rencana untuk bertemu jangka panda dan jangka
panjang fisik dan perawatan psikologis
- Mengidentifikasi kebutuhan korban dan merevisi rencana perawatan
yang diperlukan
- Mengacu dengan kebutuhan tambahan untuk organisasi yang tepat
- Mengajarkan strategi untuk pencegahan penyakit
- Membantu fasilitas perawatan kesehatan setempat dalam pemulihan
- Bekerjasama dengan perawatan komunitas yang ada untuk
pemeliharaan dan perawatan kesehatan
- Berfungsi sebagai advokat
B. Pemulihan Komunitas
- Mengumpulkan data terkait dengan penanggulangan bencana untuk
evaluasi
- Mengevaluasi respon keperawatan dan praktek selama bencana
- Berpartisipasi dalam analisis data
- Mengidentifikasi bidang perbaikan yang diperlukan
- Informasi saham tentang sumber rujukan
- Membantu dalam mengembangkan strategi pemulihan
- Bekerjasama dengan kelompok-kelompok dan lembaga untuk
membangun pelayanan kesehatan masyarakat

You might also like