You are on page 1of 2

PENGERTIAN IDEOLOGI

Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat
sistematis dengan arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan
negara.

ANCAMAN TERHADAP IDEOLOGI

Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi adalah ancaman yang dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara sehingga akan mengancam
terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila.

CONTOH KASUS ANCAMAN TERHADAP IDEOLOGI

Pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Tujuan dari
pemberontakkan itu adalah untuk menjatuhkan Negara Indonesia dan menggantinya dengan negara
komunis. Pemberontakkan PKI yang pertama kali terjadi pada tanggal 18 September 1948 di Madiun,
Jawa Timur. PKI saat itu dipimpin oleh Muso, tokoh komunis yang lama berada di Uni Soviet, dan
Amir Syarifudin, mantan Perdana Menteri Indonesia. Dalam aksi ini beberapa pejabat, perwira TNI,
pimpinan partai, alim ulama dan rakyat yang dianggap musuh dibunuh dengan kejam. Tindakan
kekejaman ini membuat rakyat marah dan mengutuk PKI. TNI bergerak cepat dan berhasil meringkus
PKI berkat pimpinan Kolonel Gatot Subroto dan Kolonel Sungkono. Muso berhasil ditembak mati
sedangkan Amir Syarifudin dan tokoh lainnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

Pada tanggal 30 September 1965 PKI kembali melakukan pemberontakkan. Enam jenderal
senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan kepada para
pengawal istana (Cakrabirawa) yang dianggap loyal kepada PKI dan pada saat itu dipimpin oleh Letkol
Untung. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto kemudian
mengadakan penumpasan terhadap gerakan tersebut.

Pemberontakkan PKI berhasil dipatahkan berkat kesigapan TNI. Akan tetapi, hal ini harus
ditebus dengan harga yang mahal. Gerakan 30 September PKI (G 30 S PKI) setidaknya memakan
korban enam perwira tinggi TNI yaitu:

 Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi
Tertinggi)
 Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi)
 Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan
dan Pembinaan)
 Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)
 Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik)
 Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)

PENGERTIAN POLITIK
Politik adalah pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang berwujud
proses pembuatan keputusan, terkhusus pada negara. Pengertian Politik jika ditinjau dari
kepentingan penggunanya dimana pengertian politik terbagi atas dua yaitu pengertian politik dalam
arti kepentingan umum dan pengertian politik dalam arti kebijaksanaan. Pengertian politik dalam arti
kepentingan umum adalah segala usaha demi kepentingan umum baik itu yang ada dibawah
kekuasaan negara maupun pada daerah. Pengertian politik Secara Singkat atau sederhana adalah
teori, metode atau teknik dalam memengaruhi orang sipil atau individu.

ANCAMAN DALAM BIDANG POLITIK

Politik adalah instrumen utama untuk menggerakkan perang. Ini membuktikan bahwa
ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim pemerintahan bahkan dapat menghancurkan
suatu negara. Masyarakat Internasional mengintervensi suatu negara melalui politik seperti Hak Asasi
Manusia (HAM), demokratisasi, penanganan lingkungan hidup, dan penyeleggaraan pemerintahan
yang bersih dan akuntabel.

CONTOH ANCAMAN DALAM BIDANG POLITIK

Kasus Korupsi KTP Elektronik

Kasus KTP elektronik alias e-KTP sudah lama bergulir. Kasus ini diduga merugikan negara lebih
dari Rp2 triliun. Bahkan, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menilai, kasus korupsi ini adalah kasus
paling serius. Dua tersangka dari Kementerian Dalam Negeri sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Konsorsium PT PNRI memenangkan tender dengan penawaran harga Rp5,8 triliun. Padahal, para
pesaingnya mengajukan penawaran lebih rendah, antara Rp4,7 triliun - Rp4,9 triliun. KPK juga
memeriksa banyak pihak. Termasuk para anggota Komisi II DPR, periode 2009 - 2014.

You might also like