Professional Documents
Culture Documents
Semenjak Graves menjauhkan diri dari gaya gaya modern, ia mulai setuju dengan
pengeksplorasian warna, penambahan ornamen, dan beberapa hal lain yang hilang dalam gaya
modern dan ia kemudian beralih ke gaya post-modernisme dimana ia setuju dan mengutip
gagasan dalam buku yang ditulis oleh Spiro Kostof . Dalam bukunya yaitu A History of
Architecture: Settings and Rituals ,Kostof menyatakan bahwa post-modernist dapat mengubah
ingatan masa lalu mebjadi sebuah ornamen dan dapat memperkaya Bahasa arsitektur. Kostof
juga mengatakan bahwa sebuah bangunan dapat terlihat menarik karena kualitasnya, seperti
penggunaan warna-warna yang cerah dan dapat menarik secara visual, memperlihatkan
struktur yang membuat publik atau masyarakat awam (tidak mengerti bidang arsitektur) tidak
perlu memahami makna asli dari bangunan tersebut karena bangunannya sudah “mudah untuk
dibaca” (Anderson, 2015). Gaya arsitektur modern membawa Graves kepada sebuah pemikiran
dimana gaya modern dapat dimodifikasi dengan menambahkan adanya beberapa aspek yang
hilang pada gaya modern (Warna, ornamen, bentuk) yang kemudian menghasilkan gagasan
baru berupa manifesto yaitu A case for figurative architecture. Dalam manifestonya ini, Graves
menjelaskan bahwa “figuratif” merupakan transformasi dari bentuk 3 dimensi yang diubah
menjadi bentuk 2 dimensi, jika pada eksteriornya, transformasi tersebut bersifat tempelan pada
bangunan atau yang dikenal dengan sebutan fasade. Terdapat dua ekspresi dalam
manifestonya, yaitu :
• Internal Expression
• External Expression
Dalam kedua hal tersebut, Graves memjelaskan bahwa sebuah karya arsitektur sebaiknya
menginterpretasikan Internal & Eksternal Expression. Internal ekspression mencakup segala
sesuatu “di dalam” bangunan seperti fungsi dan utilitas bangunan. Eksternal expression
merupakan segala sesuatu yang memiliki makna tersirat dan dapat dilihat seperti karya
arsitektur dapat menjadikan contoh sejarah, dari contoh sejarah tersebut sebuah karya arsitektur
menghasilkan simbol atau ornamen (BATCH3, 2017).
Portland Building
Graves mulai mendesain bangunan yang menunjukkan penolakannya terhadap gaya
arsitektur modern yaitu The Portland Public Service Building. Bangunan ini merupakan kantor
utama yang di desain ulang dan menjadi pusat di Portland dimana semua orang disana dapat
“menonton” keindahan dari bangunan tersebut karena bangunan ini berbeda dari bangunan-
bangunan disekitarnya yang kebanyakan dibangun pada masa arsitektur modern. Bangunan ini
memiliki bentuk geometris yaitu persegi dengan tambahan elemen-elemen geometris lainnya
yaitu segitiga dan persegi panjang. Pada bangunan tersebut terihat modifikasi dari bentuk
modern ke post-modern dimana warna-warna sudah dapat diaplikasikan pada bangunannya
dan juga bangunan ini memperlihatkan beberapa simbol yang dapat dilihat pada fasadenya.
Mengenai desain dalam bangunannya ini, Graves menerapkan Internal Expression dan
External Expression yang merupakan manifestonya. Michael Graves pernah menyatakan
dalam bukunya yang
berjudul Buildings and
Projects, pada tahun 1966-
1981 bahwa "Sementara
dalam bangunan yang akan
dibangun, bahasa arsitektur
akan selalu ada dalam bidang
teknis, penting untuk
menjaga ekspresi teknis yang
sejajar dengan ekspresi ritual Gambar 2. Portland Building
(sumber : http://www.dlrgroup.com/work/the-portland-building/)
dan simbol yang sama dan Diakses pada 15 Maret 2019
saling melengkapi. Dapat dikatakan bahwa Gerakan Modern melakukan ini, bahwa dan juga
bahasa internalnya, itu menyatakan simbol dari mesin, dan karena itu mempraktikkan
simbolisme budaya. Tapi dalam kasus ini, mesin
itu retroaktif, karena mesin itu sendiri adalah
sebuah utilitas. Jadi simbol ini bukan kiasan
eksternal, melainkan kata yang diinternalisasi.
Arsitektur yang signifikan harus memasukkan
ekspresi internal dan eksternal. Bahasa eksternal,
yang melibatkan penemuan budaya pada
umumnya, berakar pada sikap figuratif,
asosiasional, dan antropomorfik". Selain itu,
Graves mengatakan bahwa desain fasad dari
Gambar 3. Portland building statue
bangunan ini menggunakan tatanan klasik
(Sumber :
antropomorfik (ciri –ciri tubuh manusia pada https://www.dezeen.com/2015/09/12/postmoderni
bangunan) yang mewakili kaki, tubuh, dan kepala. sm-architecture-portland-municipal-services-
Hal tersebut juga pernah dinyatakan oleh Graves building-michael-graves/)
2017.
Diakses pada 17 Maret
Seperti yang sudah dibahas pada awal pembahasan ini, meskipun Michael Graves telah
menjauhkan diri dari gaya arsitek modern, dalam kasus ini ia tetap menggunakan beberapa
aspek dalam gaya tersebut sebagai landasan, contohnya adalah penggunaan salah satu dari poin
yang ada pada manifesto Le Corbusier yaitu Five Points of Architecture dimana salah satu poin
pada manifesto tersebut adalah atap yang fungsional atau adanya taman di atap bangunan.
Secara analisis, dalam bangunan ini Graves
menggunakan poin tersebut karena pada
bangunan ini memang ada taman pada atap
bangunannya.
Anderson, C. (2015, March 25). Michael Graves sought to create joy through superior
design. Retrieved from http://theconversation.com:
http://theconversation.com/michael-graves-sought-to-create-joy-through-superior-
design-38887
Lynch, P. (2018, Maret 9). Facade of Michael Graves' Postmodernist Portland Building
Dismantled in Preparation for Recladding. Retrieved from
https://www.archdaily.com: https://www.archdaily.com/890490/michael-graves-
postmodernist-portland-building-facade-dismantled-in-preparation-for-recladding
Minor, K. (2018, maret 17). Portland Building. Retrieved from
https://oregonencyclopedia.org:
https://oregonencyclopedia.org/articles/portland_building/#.XJPEhxMzaCQ
Ngestinoh. (2013, April 22). Less is more, kurang adalah lebih. Retrieved from
https://ngestinoh.wordpress.com: https://ngestinoh.wordpress.com/2013/04/22/less-is-
more-kurang-adalah-lebih/
BATCH3, A. P. (2017, October 3). MICHAEL GRAVES. Retrieved from
https://tocapu2017.wordpress.com:
https://tocapu2017.wordpress.com/2017/10/03/michael-graves/
Anonim. (n.d.). Portland Building. Retrieved from http://www.greatbuildings.com:
http://www.greatbuildings.com/buildings/Portland_Building.html
UTS Teori Arsitektur
Michael Graves
Hana Setiastari
2017101014