You are on page 1of 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

-KESEHATAN GIZI BALITA-


[Laboratorium Keperawatan Komunitas]

Oleh
Fitrianingsih

PRODI DIV KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN GIZI BALITA

Topik : Kurang Gizi pada Balita


Sub Topik : Pengertian gizi, syarat-syarat makanan bergizi, pola makan, sumber
gizi, cara pengolahan bahan makanan yang sehat, tanda dan gejala
kurang gizi, akibat kurang gizi, tindakan pencegahan kurang gizi.
Sasaran : Ibu yang mempunyai anak usia balita di Rw 01 Desa Sakuru
Kecamatan Monta
Tempat : Posyandu Pos 10 Desa Sakuru Kecamatan Monta
Hari/tanggal : Selasa, 4 Maret 2018
Jam Pelaksanaan : 08.00 WIB – 08.45 WIB
Penyuluh : Mahasiswa DIV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

I. Analisa Data
A. Latar Belakang
Hasil yang kami peroleh dari wawancara dengan Bidan Desa Sakuru Kecamatan Monta bahwa
kurang lebih ada 13 balita yang masih berada di garis kuning. Hal ini menyebabkan kami untuk
melakukan penyuluhan tentang gizi yang harus diberikan pada usia balita.
B. Kebutuhan Peserta Didik
Ibu yang mempunyai anak usia balita di Desa Sakuru Kecamatan Monta membutuhkan
penyuluhan tentang gizi balita dikarenakan ada 13 balita yang masih berada di garis kuning.
C. Karakteristik Peserta Didik
Ibu-Ibu yang mempunyai balita yang status gizinya normal maupun yang berada di garis kuning.

II. Tujuan Instruksional Umum


Melakukan penyuluhan gizi balita di Posyandu Pos 10 Desa Pageraji Kecamatan Cilongok pada
ibu-ibu yang mempunyai balita.

III. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 X 45 menit, diharapkan ibu-ibu di Desa
Sakuru Kecamatan Monta mampu :
a. Menjelaskan pengertian tentang gizi.
b. Menjelaskan syarat-syarat makanan bergizi.
c. Menjelaskan pola makan.
d. Menjelaskan sumber gizi.
e. Menjelaskan cara pengolahan bahan makanan yang sehat.
f. Menyebutkan tanda dan gejala kurang gizi.
g. Menjelaskan akibat kurang gizi.
h. Menjelaskan beberapa tindakan pencegahan kurang gizi.

IV. Materi (terlampir)


a. Pengertian gizi
b. syarat-syarat makanan bergizi
c. pola makan
d. sumber gizi
e. cara pengolahan bahan makanan yang sehat
f. tanda dan gejala kurang gizi
g. akibat kurang gizi
h. tindakan pencegahan kurang gizi

V. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab/diskusi
c. Demonstrasi
VI. Media
a. Media LCD, leaflet, gambar
b. Bahan menu makanan

VII. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. 5 menit PEMBUKAAN 
 Mengucapkan salam pembuka  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan dan
 Menjelaskan TIU dan TIK memperhatikan
 Menyebutkan materi yang akan diberikan
2. 25 menit INTI 
 Menanyakan (review) kepada pasien dan  Menjawab pertanyaan
keluarga tentang definisi kurang gizi. penyuluh
 Menjelaskan materi tentang :  Mendengarkan dan
memperhatikan
a. Pengertian gizi  Bertanya pada penyuluh bila
b. syarat-syarat makanan bergizi
c. pola makan masih ada yang belum jelas
d. sumber gizi  Ikut berpartisipasi aktif
e. cara pengolahan bahan makanan dalam menyiapkan makanan 4
yang sehat sehat 5 sempurna
f. tanda dan gejala kurang gizi
g. akibat kurang gizi
h. tindakan pencegahan kurang gizi.

3. 10 menit EVALUASI 
 Meminta beberapa ibu-ibu untuk  Memperhatikan
menjawab pertanyaan penyuluh  Menyebutkan dan
 Memberikan reward jika jawaban benar menjelaskan
dan membetulkan jika masih ada kesalahan
 Memberikan masukan
 Menyimpulkan hasil penyuluhan
4. 5 menit PENUTUP 
 Mengucapkan terima kasih  Memperhatikan
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

VIII. Evaluasi
Jenis post test dalam bentuk pertanyaan lisan yaitu :
a. Jelaskan pengertian gizi dan kurang gizi.
b. Sebutkan tiga macam tanda dan gejala kurang gizi
c. Sebutkan akibat kurang gizi
d. Apa saja makanan yang diperlukan untuk mengatasi kurang gizi ?
e. Senutkan sumber gizi

IX. Referensi
Madi, Kus (2008). Kurang gizi di Indonesia. Diambil pada tanggal 6 November
2011. http://www.google.com
Smith, Tony (2001). Kurang gizi pada anak. Harian Pelita. Pp.9
Smith, Tony (2007). Diit gizi kurang dan lebih. Diambil pada tanggal 18 Juni
2009. http://www.google.com
Smith, Tony (2004). Rencana aksi nasional pencegahan dan penanggulangan gizi buruk 2005-
2009. Diambil pada tanggal 22 Juni 2009. http://www.gizi.net/busunglapar /RAN OK. doc
-LAMPIRAN MATERI-
1. Pengertian Gizi dan kurang gizi
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang berkualitas.
Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak mereka masih dalam
kandungan melalui makanan ibu hamil.
Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa kanak-kanak. Gizi adalah suatu zat yang
berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Kurang gizi adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan energi dan protein
(marasmus) serta kekurangan protein saja (kwashiorkor). Baik marasmus maupun kwashiorkor
keduannya disebabkan oleh kekurangan protein. Akan tetapi pada marasmus disamping
kekurangan protei terjadi juga kekurangan energi. Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang
hanya protein sementara kalori cukup. Istilah marasmus berasal dari bahasa Yunani yang sejak
lama digunakan sebagai istilah dalam ilmu kedokteran untuk menggambarkan seseorang anak
yang berat bedanya sangat kurang dari berat badan seharusnya.

2. Syarat-syarat Makanan Bergizi


a) Memenuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur
b) Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan yang tersedia
setempat, kebiasaan makan dan selera terhadap makan
c) Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi keadaan anak
d) Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan

3. Pola Makanan yang bergizi


a. Energi yaitu harus sesuai dengan kebutuhan tubuh
b. Protein yaitu harus memberi suatu tingkat kecukupan akan protein, untuk perbaikan jaringan,
pemeliharaan jaringan, pertahanan tubuh, pertumbuhan.
c. Lemak yaitu harus mengandung cukup lemak untuk memberikan asam lemak esensiel dan
vitamin A,D,E,K
d. Vitamin dan mineral dalam jumlah yang adekuat

4. Sumber Gizi
 Makanan pokok yaitu nasi, ubi jalar, roti, sagu, jagung, kentang, ubi kayu
 Lauk pauk hewani yaitu ikan, telur, ayam, daging
 Lauk pauk nabati yaitu kacang-kacangan, tempe, tahu
 Sayur-sayuran yaitu bayem, wortel, kol, brokoli
 Buah-buahan yaitu pisang, apel, jeruk, pepaya
 Minyak, gula, garam seperlunya
5. Cara Pengolahan Makanan yang Sehat
 Cucilah tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan anak dan biasakan anak mencuci
tangan sebelum makan.
 Makanan yang baik adalah makanan yang segar, bervariasi, tidak menggunakan penyedap,
bumbu yang tajam, zat pengawet dan pewarna
 Cucilah bahan makanan terlebih dahulu sebelum di masak.

6. Tanda dan Gejala Kurang Gizi


 Berat badan kurang dari berat badan seharusnya
 Cengeng
 Anak tampak kurus

7. Akibat Kurang Gizi


 Pertumbuhan dan perkembangannya terhambat
 Mudah terkena infeksi:TBC,Diare
 Gangguan fungsi pencernaan

8. Tindakan Pencegahan Kurang Gizi


• Makanan diberikan secara bertahap sedikit-sedikit tapi sering.
• Makanan mudah dicerna dan bervariasi.
• ASI tetap diberikan, apabila anak belum mencapai umur 2 tahun.
• Meningkatkan kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anak-anaknya.
• Pemerintah ataupun para wiraswasta menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk perbaikan
taraf hidup masyarakat.

You might also like