You are on page 1of 16

PROTOTIPE SISTEM PINTU OTOMATIS KEAMANAN RUANGAN

MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN SENSOR LIMIT SWICTH


BERBASIS MIKROKONTROLLER

Aditya Maulana Alfazri1, Tjut Awaliyah2, Teguh Puja Negara3

Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universita Pakuan
Jl. Pakuan PO BOX.452, Bogor
Telp/Fax (0251) 8375547
E-mail : Aditya_museone@ymail.com

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun prototipe sistem pintu
otomatis keamanan ruangan yang sederhana dan harga yang terjangkau sehingga
dapat diaplikasikan pada semua ruangan,. Prototipe sistem pintu otomatis
keamanan ini didesain menggunakan sensor Limit Swith, sensor PIR (Passive
Infra Red). Prinsip kerja alat ini yaitu, mikrokontroler untuk mengelolah data,
RFID (Radio Frequency Identification) sebuah input untuk masuk ruangan
dengan menggunakan kartu, sedangkan sensor PIR untuk mendeteksi seseorang
yang masuk pintu akan tertutup sendiri, LCD digunakan untuk menampikan
seseorang yang menggunakan RFID maupun seseorang yang tidak menggunakan
RFID, jika seseorang masuk tidak menggunakan RIFD akan ditampilkan
menggunakan LCD, Selenoid untuk mengunci pintu apabila sensor Limit Swicth
tersentuh, bunyi buzzer dan modem Wavecom sebagai peringatan atau SMS (Short
Message Service).

Kata Kunci : Prototipe Sistem Pintu Otomatis,Sensor PIR dan Sensor Limit Swith.

PENDAHULUAN aspek kehidupan sehingga saat ini


seolah kita dimanjakan oleh adanya
1.1 Latar Belakang alat-alat yang dapat memberikan
Penerapan teknologi komputer kemudahan. Dengan tingginya
dan eletronika saat ini telah mencapai angka kriminalitas khususnya
perkembangan yang sangat pencurian yang terjadi saat ini
mengagumkan, Manusia selalu maka sistem keamanan menjadi
berusaha untuk menciptakan sesuatu kebutuhan yang mutlak untuk
yang dapat mempermudah diterapkan, untuk itu dibutuhkan
aktivitasnya, hal inilah yang suatu perangkat sistem keamanan
mendorong perkembangan teknologi yang dapat menjaga setiap waktu
yang telah banyak menghasilkan bahkan melindungi asset dan privasi
alat sebagai piranti untuk yang dimiliki. Contoh sistem
mempermudah kegiatan manusia keamanan yang terhubung dengan
bahkan menggantikan peran manusia (handphone) menggunakan sesnsor
dalam suatu fungsi tertentu. LDR sebagai pendeteksi keberadaan
dipisahkan dalam kehidupan sehari- penyusup. (Dian Aldila
hari. Ramadhani,2008).
Perkembangan teknologi saat Berdasarkan permasalahan
ini telah merambah ke segala diatas, maka penulis mencoba

1
mengembangkan suatu alat untuk apabila ada penyusup yang
keamanan pada suatu ruang dengan masuk tanpa melewati akses
menampilkan status pada LCD dan masuk yang dimiliki oleh
Mengirimkan sebuah pesan SMS pemilik dan akan mengirim
(Short Message Service). sebuah peringatan kepada
pemilik rumah
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini METODE PENELITIAN
adalah untuk membuat suatu sistem
keamanan untuk mengatur keadaan 3.1 Metode Penelitian
ruangan khusus agar pemilik dapat Tahap penelitian yang
lebih mudah mengetahui apabila digunakan dalam penelitian ini
ruangan tersebut dimasuki oleh menggunakan metode pendeketan
penyusup Hardware Programing yang
ditempuh melalu 10 tahapan. Tahapan
1.3 Ruang Lingkup tersebut dapat dilihat pada diagram
Pada penelitian ini dibatasi hanya alir pada gambar 8.
untuk menggunakan dalam ruangan
khusus yang nanti akan diketahui oleh
pemilik Salah satunya pembatasan
alat ini hanya mendeteksi gerak dan
suhu yang khususnya pada manusia
yaitu hanya menggunakan sensor Pir
dan sensor Limit Switch yang dapat
mengeluarkan output dari Gambar 8. Tahapan Penelitian
pemancaran sinyal analog secara
proposional terhadap pendeteksi 3.1.1 Perencanaan Proyek
penyusup di antara pin pendeteksi- Penelitian (Project Planning)
nya. Sehingga output dari Dalam perecanaan proyek
pemancaran sinyal analog tersebut penelitian, terdapat beberapa hal
akan ditampilkan ke dalam sebuah penting yang harus ditentukan dan
LCD modul 16x2 dan sebuah dipertimbangkan, antara lain :
peringatan menggunakan SMS (Short a. Penetuan topik penelitian
Message Servies) yang akan dikirim b. Estimasi kebutuhan alat dan
dengan nomor tertentu. bahan
c. Estimasi anggaran
1.4 Manfaat Penelitian d. Kemungkinan penerapan
1. Masyarakat dapat memliki alat dari aplikasi yang akan di
sistem keamanan rumah yang rancang
menggunakan akses masuk
untuk pemilik secara otomatis 3.1.2 Penelitian (Research)
dan untuk melindungi asset dan Setelah tahap perencanaan telah
privasi yang dimiliki. selesai dilakukan, dilanjutkan dengan
2. Masyarakat pula dapat penelitian awal dari aplikasi yang
mengetahui karakteristik sistem akan dibuat, mulai pemilihan dan
untuk memantau keadaan pengetesan komponen ( alat dan
rumah yang ditinggal pergi bahan), kemungkinan rancangan awal
pemiliknya berupa tanggapan dan akhir.

2
3.1.6 Desain Software (Software
3.1.3 Pengentesan Komponen (Part Design)
Testing) Perangkat lunak yang ada pada
Dalam pengetesan komponen umunnya dibutuhkan dalam
dilakukan pengetesan alat terhadap perancangan perangkat keras antara
fungsi kerja komponen berdasarkan lain, software untuk sistem control
kebutuhan dari aplikasi yang akan di alat (aplikasi) dan software interface
desain. pada komputer PC/Portable. Pada
aplikasi ini sistem antar muka
3.1.4 Desain Sistem Mekanik digunakan hanya untuk memonitor
(Mechanical Design) penggunaan daya pada alat yang
Dalam perencanaan perangkat dibuat.
keras, desain mekanik merupakan hal
penting yang harus dipertimbangkan. 3.1.7 Tes Fungsional (Functional
Pada umumnya kebutuhan aplikasi Test)
terhadap desain mekanik antara lain : Tes fungsional dilakukan
a. Bentuk dan ukuran PCB terhadap integrasi sistem listrik dan
(Printed Circuit Board) software yang telah didesain. Tes ini
b. Dimensi dan massa dilakukan untuk meningkatkan
keseluruhan sistem performa dari perangkat lunak untuk
c. Ketahanan dan fleksibilitas pengontrollan desain listrik dan
terhadap lingkungan mengeliminasi eror (Bug) dari
d. Penempatan modul – modul software tersebut.
elektronik
3.1.8 Integrasi atau Perakitan
3.1.5 Desain Sistem Listrik (Integration)
(Electrial Design) Modul listrik yang telah
Dalam desain sistem listrik diintegrasi dengan software di dalam
terdapat beberapa hal yang harus kontrolernya, diintegrasi dalam
diperhatikan, antara lain sebagai struktur mekanik yang telah
berikut : dirancang.
a. Sumber catu daya (seperti
baterai dan rectifier) 3.1.9 Tes Keseluruhan Sistem
b. Kontroller yang akan (Overall Testing)
digunakan Pada tahapan ini dilakukan
c. Desain driver untuk fungsi dari keseluruhan sistem dari
pendukung aplikasi semua alat yang telat didesain apakah
d. Desain sistem kontrol yang alat tersebut telah sesuai dengan
akan diterapkan program dan ketentuan yang
e. Rangkaian diagram block diharapkan.
yang meliputi mikrokontroler ,
sensor, LCD dan RFID (Radio 3.1.10 Optimasi Sistem
Frequency Idenfication). (Optimization)
Optimasi dilakukan untuk
meningkatkan perfoma dari aplikasi
yang telah dirancang. Optimasi
ditekankan pada desain mekanik agar
Gambar 9. Diagram Blok

3
outputnya sesuai dengan yang penting yang harus ditentukan dan
diharapkan. dipertimbangkan, antara lain :

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 4.1.1. Penentuan Topik Penelitian


Dalam melakukan suatu Dalam penelitian ini topik
penelitian harus memiliki jadwal yang yang akan diambil adalah “Prototipe
efektif mungkin sehingga dapat Sistem Pintu Otomatis Keamanan
memaanfaatkan waktu yang singkat Ruangan Menggunakan Sensor Pir
agar tepat waktu melaksanakan Dan Limit Switch Berbasis
penelitian. Jadwal pelaksanaan Mikrokontroler” topik ini diambil
penelitian sebagai berikut : karena terkait mengenai efisiensi
keamanan dan otomatisasi sistem.

4.1.2. Estimasi Kebutuhan Alat


Dan Bahan
Pada tahap ini dilakukan
estimasi kebutuhan alat dan bahan
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan yang akan digunakan dalam
Penelitian penelitian. Spesifikasi kebutuhan dan
Waktu penelitian :4 (empat) bulan. alat akan digunakan, antara lain :
Terhitung dari 1. Komputer
bulan maret 2014 Processor Intel (R) Core (TM)
sampai bulan mei i3-2330M CPU @2.20GHz
2014 dengan kapasistas memory 2GB
Tempat penelitian :Laboratarium dan Hardisk 500GB
Workshop 2. Arduino Uno ATMega 328
FMIFA Arduino UNO adalah sebuah
Universitas kit elektronik open source yang
Pakuan dirancang khusus untuk
JL.Pakuan memudahkan setiap orng dalam
PO.BOX425 belajar membuat robot atau
Bogor. mengembangkan perangkat
elektronik yang dapat berinteraksi
PERANCANGAN DAN dengan bermacam – macam
IMPLEMENTASI sensor dan pengendali. Saat ini
Dalam bab ini akan membahas Arduino sangat populer di seluruh
perancangan dan implementasi sistem dunia. Banyak pemula yang
pendeteksi penyusup berdasarkan belajar mengenal robotika dan
metode penelitian yang digunakan, elekronika lewat Arduino karena
mulai dari perencanaan proyek mudah dipelajari. Tapi tidak
penelitian sampai dengan integrasi hanya pemula, para hobbyist atau
sistem profesional pun ikut senang
mengembangkan aplikasi
4.1 Perencanaan Proyek Penelitian elektronik menggunakan Arduino.
(Project Planning) Bahasa yang dipakai dalam
Dalam perencanaan proyek Arduino bukan assembler yang
penelitian terdapat beberapa hal relatif sulit, tetapi bahasa C yang
disederhanakan dengan bantuan

4
pustaka – pustaka (libraries) 6. Modul DI-Smart LCD 16X2
Arduino. Board
3. RFID (Radio Frequency Sebagai tampilan (display)
Indication) untuk menampilkan karakter –
Radio Frequency karakter yang diperlukan dalam
Identification (RFID) adalah suatu sistem seperti jumlah suatu
teknologi yang menggunakan variabel, tampilan indicator
gelombang radio untuk kejadian, atau bisa juga untuk
mengidentifikasi orang atau suatu estetika.
objek secara otomatis dengan 7. DI-M D.C.D.4.A
menggunakan tag. Teknologi ini Rangkaian penguat untuk
menciptakan cara otomatis untuk mengendalikan motor-motor
mengumpulkan informasi suatu berarus DC (Direct Current)
produk, tempat, waktu atau seperti Motor DC Gearbox,
transaksi lebih cepat mudah Motor Stepper, Motor DC Tape,
tanpan human error. dll.
4. Sensor Pir (Passive Infared) 8. DI-Relay 1
Sensor PIR (Passive Infra Sebagai electronic-switch
Red) adalah sensor yang yang dapat digunakan untuk
digunakan untuk mendeteksi mengendalikan ON/OFF
adanya pancaran sinar infra peralatan listrik berdaya besar.
merah. Sensor PIR bersifat pasif, 9. Adapter
artinya sensor ini tidak Sebagai sumber tengangan
memancarkan sinar infra merah DC untuk mengalirkan arus pada
tetapi hanya menerima radiasi mikrokontroler.
sinar infra merah dari luar. 10. Rangka
5. Sensor Limit Switch Rangka dibuat dengan
Sensor Limit Switch adalah menggunakan bahan akrilik
salah satu jenis sensor yang ada di dengan tebal 3mm. Rangka
dunia industri yang berfungsi merupakan bagian penting, karena
untuk mendeteksi gerakan dari sebagai tempat rangakaian
bagian mesin yang bergerak elektronika dan dibuat menjadi
seperti cylinder dan lain-lain, ruangan penyimpanan tikus.
pada saat tuas atau bisa juga
disebut cam mengenai atau 4.1.3. Software
menekan bagian kepala dari limit 1. Software Arduino Alpha
switch maka sensor ini langsung Arduino alpha adalah
bekerja sehingga kontak-kontak software yang berisi bahasa
yang ada pada bagian dalamnya pemograman integrated
akan ikut bekerja pula, pada saat development environment
sensor bekerja bisa langsung (IDE) yang canggih dan
dihubungkan keperangkat atau berperan untuk menulis
komponen lain seperti solenoid program, meng-compile
valve atau lampu indikator. ada menjadi kode biner dan meng-
berbagai tipe dan ukuran pada upload ke dalam
sensor ini namun secara prinsip mikrokontroler. Arduino biasa
kerja adalah sama persis. digunakan untuk membuat
suatu prototype piranti karena

5
sifatnya yang fleksibel dan LCD menampilkan baris kata
mudah digunakan baik berupa keterangan secara otomatis
software mau pun hardware- SMS peringatan ke nomor telepon
nya. Kemudahannya adalah tertentu. Gambaran umum sistem
karena Arduino ini menganut dapat dilihat pada gambar dibawah
azas Open Source, sehingga ini :
kita dapat berbagi
desain/prototype dan setiap
orang dapa IDE Arduino
adalah software yang sangat
canggih ditulis dengan Gambar 10 .Gambar Umum Sistem
menggunakan Java. Keterangan :
2. Fritzing = Kabel VCC ya
Fritzing Alfa merupakan menghubungkan
software kedua yang Arduino, RFID,sensor
dipergunakan untuk simulator pir , Limit Switch,
rangakaian dan bisa Relay 1, LCD dan
dipergunakan untuk buzzer.
mendesain rangkaian. = Kabel Ground yang
Software ini digunakan menghubungkan
sebagai simulator sebelum Arduino, RFID, sensor
pada tahap implementasi Pir, Limit Switch,
hardware. Simulator ini Relay 1, LCD dan
dilengkapi dengan animasi Buzzer.
hardware-hardware yang = Kabel yang
terdapat di dalam library. menghubungkan
4.2 Penelitian (Research) Arduino, RFID, Sensor
Mikrokontroler sebagai pengendali Pir, Limit Switch,
otomatis pendeteksi penyusup yang Relay 1, LCD dan
dihasilkan karna orang yang tidak buzzer.
dikenal masuk tanpa menggunakan Pada gambar tersebut dapat
Tag Card dan mendapat input dari dijelaskan bahwa pada pin analog in
sensor Pir dan sensor Limit Switch pin 0 dihubungkan ke RFID (TX),
dengan Output sebuah sinyal alarm sedangkan pin 1 RS232 (RX), lalu pin
dan secara realtime dengan 2 dihubungkan ke alarm (Buzzer), pin
mengirimkan SMS peringatan ke 3 dan pin 4 dihubungkan ke Driver
nomor seluler telepon tertentu motor IN 1 dan IN 2, pin 5
dihubungkan ke Relay, pin 6
4.2.1 Gambar Umum Sistem dihubungkan ke sensor PIR, pin 7
Alat yang telah dirancang dan di dihubungkan ke sensor Limit Switch,
implementasikan ini dapat di sedangkan Power Pin ground
fungsikan untuk mendeteksi dihubungkan ke sensor pin, RFID dan
penyusup pada ruangan tertentu dan LCD. Lalu pin VCC dihubungkan ke
inputan dari alat ini yaitu verifikasi pin sensor V+ , Relay, RS232 dan
sebuah sinyal pendeteksi penyusup dihubungkan pula kaki LCD. Pada
dengan realtime secara otomatis, pin 8,9,10,11,12,13 dihubungkan
sebagai output adalah alarm LCD.
peringatan didalam ruangan dengan

6
4.2.2 Prinsip kerja sistem sudah ada pada arduino, setelah
Prinsip kerja sistem meliputi program upload kedalam arduino.
inputan yang diterima mikrokontroler Maka hasil dari pengetesan dapat
ATMega328 berupa sensor Pir dan dilihat pada gambar
sensor Limit Switch yang akan
mendeteksi keberadaan seseorang
(asing) yang tidak mempunyai akses
masuk. Ketika ada seseorang yang
mempunyai akses masuk dengan
membawa RFID tag yang dikenali Gambar11.Mikrokontroler
maka secara otomatis sistem akan Yang di Program
merespon dan mematikan sistem
peringatan/alarm. Namun saat 4.4 Desain Sistem Mekanik
orang yang tak dikenal masik (Mechancial Design)
keruangan dan RFID reader tidak Dalam perancangan perangkat
mengenali orang tersebut maka keras, desain mekanik merupakan hal
sensor keamanan yang dipakai akan penting yang harus dipertimbangkan.
mendeteksi dan memberikan respon Pada umumnya kebutuhan aplikasi
sistem kontrol untuk mengaktifkan tertahap desain mekanik antara lain:
peringatan/alarm dengan 1. Bentuk dan ukuran
membunyikan sirine, dan pengukuran beban pendeteksi
mengirimkan SMS peringatan ke penyusup
nomor telepon tertentu. Untuk pengukuran pendeteksi
penyusup yang dibuat dari bahan
4.3 Pengetesan komponen (Part akrilik dengan ukuran
Testing) 20cmx20x10cmx6cm sesuai dengan
Pada tahap ini dilakukan kebutuhan yang dibutuhkan.
pengetesan komponen-komponen 2. Dimensi dan massa
yang akan digunakan berfungsi atau keseluruhan sistem
tidak. Pengetesan komponen Untuk dimensi dan massa
dilakukan menggunakan kartu ( Tag keseluruhan sistem dibuat seminimal
Kartu). Selain itu, fungsi kerja dari mungkin, agar dapat
masing-masing komponen harus mengefiesienkan dan
dipahami sesuai dengan kebutuhan meminimalisasi dana yang
aplikasi yang akan dibuat agar digunakan serta memberikan
aplikasi yang dibuat agar aplikasi kenyaman pada pengguna.
yang dibuat sesuai dengan tujuan 3. Ketahan dan flesibilitas
pembuatan aplikasi. terhadap lingkungan
Alat ini di desain fleksibel
4.3.1 Pengetesan menggunakan sehingga dapat di tempatkan
program diberbagai ruangan terkecuali
kipas yang real.
1. Arduino Uno ATMega328 4. Penempatan modul
Pengetesan awal dilakukan Dalam perancangan desain alat
dengan menyambungkan arduino ini, penerapan modul-modul
dengan komputer. Kemudian elektronik tidak memakan
masukan perintah atau program banyak tempat, dibuat dan
untuk menghidupkan LED yang didesain seminimalis mungkin.

7
4.4.1 Blok Diagram Sistem
Rancangan hardware secara
umum di gambarkan pada blok
diagram seperti pada gambar
berikut :

Gambar 12. Blok Diagram Gambar 18 . Desain Software


Sistem
Apalikasi berikut ini membahas 4.7 Test Fungsional (Functional
tentang penggunaan rangkaian sistem Test)
pendeteksi penyusup Mikrokontroler Test fungsional dilakukan
ATMega 328 sebagai pengendalian, terhadap intergrasi sistem
dengan adanya kontroler yang dapat mikrokontroler dan software yang
memproses inputan dari sensor dan telah didesain. Test ini dilakukan
mengkonversi masukan analog menjadi untuk meningkatkan performa dari
keluaran digital sehingga dapat perangkat lunak untuk mengetahui
mengatur keaktifan pendeteksi apakah desain mikrokontroler tidak
penyusup secara otomatis dan eror. Tahap awal test fungsional
mengirimkan sebuah peringatan. adalah kelengkapan komponen input
Program yang telah di tulis kepada dan ouput yang benar. Pada awal ini,
mikrokontroler sebagai logika dan komponen yang telah terpasang diuji
memiliki angka default yang sudah satu persatu sebelum akhirnya alat
diatus dalam program pada dapat digunakan secara maksimal.
mikrokontroler. Setelah komponen terpasang dengan
Sedangkan LCD berfungsi benar, maka tahap selanjutnya dari
sebagai display (output) atau interface test fungsional dapat dilakukan.
antara pengguna dan alat sistem Tahap selanjutnya adalah test
pendeteksi penyusup ini. fungsional tanpa mengunakan
komponen output yang akan di
4.5 Desain Sistem Kelistrikan rancang, tetapi memakai led sebagai
(Electrical Design) indikator bahwa pin setiap port
Desain catu tegangan pada mikrokontroler bekerja dengan baik,
adpator 12V memberikan supply bila led menyala maka pin
tegangan pada rangkaian yang akan mikrokontroler sudah dapat dipakai
dibangun untuk mengendalikan untuk komponen output lainnya.
Mikrokontroler karna semua tegangan Setelah test fungsional menggunakan
dari komponen output dan input led berhasil, tahap selanjutnya adalah
sudah tersuply dari mikrokontroler mencoba menyalakan komponen
sendiri. output seperti lcd dan port yang sudah
di rancang dengan Arduino Alpha
4.6 Desain Software (Software Software 1.5.2. Jika test yang
Design) dilakukan pada komponen output dan
Pembuatan perangkat lunak input selesai dan dinyatakan berhasil,
sistem harus mengutamakan cara tahap selanjutnya adalah membuat
kerja yang efiesien berikut flowchart rancangan sesuai dengan sistem yang
dari sistem tersebut : akan di terapkan dengan melakukan

8
setting kinerja komponen input dan Gambar 20 . Sensor Pir
output. (Passive InfraRed)
3. Sensor Limit Swicth
4.8 Integrasi atau Perakitan
(Integration)
Komponen yang telah
diintegrasi dengan software di dalam Gambar 21. Sensor Limit
kontrolernya, diintegrasi kedalam Switch
struktur mekanik yang telah 4. RFID
dirancang. Lalu dilakukan test
fungsional keseluruhan sistem. Sistem
Gambar 22. Modul RIFD
antar muka yang dirancang untuk
Starter Kit
memonitor daya dihubungkan dengan
5. Wavecom
modul dan mikrokontroler melalui
komunikasi serial port.
Pada tahap proses integrasi ini Gambar 23. Modul Modem
dilakukan proses perakitan Wavecom
berdasarkan dari proses desain , baik 6. Modul LCD DI-Smart 16x2
desain mekanis, elektronik maupun Board
desain software. Terdapat dua tahap
yang dilakukan pada integrasi yaitu Gambar 24. Modul LCD DI-
material collecting dan assembling. Smart 16x2 Board

4.8.1 Material Collecting 4.8.1.2. Material Colleticng


Pada tahap ini dilakukan Software
pengumpulan alat dan bahan yang Pada tahap ini dilakukan
akan digunakan untuk pembuatan pengumpulan software-software
rangkaian sistem pendeteksi penunjang yang akan digunakan
penyusup berupa hardware yang untuk mengimplementasikan sistem
meliputi, modul mikrokontroler pendeteksi penyusup. Software-
ATMega 328, modul sensor Pir, software tersebut adalah Arduino
sensor Limit Switch, modul RFID , Alpha Software 1.5.6 sebagai
modul LCD , Wavecome. Dilakukan penulisan, compiler, dan Uploader
juga pengumpulan software-software listing program bahasa C/C++ ke
penunjangnya. dalam mikrokontroler dan Fritzing
sebagai software untuk menggambar
4.8.1.1. Material Collecting skematik rangakain atau simulator.
Hardware
Pengumpulan Komponen dasar 4.8.2 Assembling
1. Mikrokontroler ATMega 328 Tahap assembling
(pembuatan) merupakan dimana
seluruh obyek dibuat, baik secara
Gambar 19. Mikrokontroler
hardware (miniatur dan rangkaian
ATMega 328
driver) serta secara software yang
2. Sensor PIR
merupakan compiler.

4.8.2.1 Assembling Hardware

9
Dalam tahap assembling diperintahkan oleh
hardware dilakukan dengan beberaoa mikrokontroler.
tahap, tahapan yang dilakukan yaitu : d. Wavecome modem pada
1. Pembuatan miniatur sistem rangkain yang dibuat
pendeteksi penyusup berfungsi mengirim
a. Alat dan bahan yang akan peringatan melalui sebuah
digunakan pada pembuatan pesan SMS yang secara
miniatur dikumpulkan, otomatis di perintahkan oleh
yaitu akrilik serta alat yang mikrokontroler.
lain. Selanjutnya akrilik e. LCD, berfungsi menampilkan
diukur dan dipotong simulasi didalam proses
dengan gergaji sesuai kontroler output sistem
dengan perancangan. pendeteksi penyusup tersebut.
b. Melubangi akrilik dengan
bor ditempat yang telah 4.8.2.2 Assembling Software
ditentukan untuk Untuk compiler listing sistem
menyimpan komponen dan pendeteksi penyusup menggunakan
sensor. ATMega 328. Digunakan bahasa
pemograman C yang di upload
kedalam modul mikrokontroler
Aduino Alpha Softwar 1.5.6.
Gambar 25. Hardware Secara Langkah-langkah mengupload
Keseluruhan program /coding yang sudah jadi pada
Pada gambar terlihat desain Modul Mikrokontroler ATMega 328
akrilik terdiri dari beberapa secara garis besar dapat dilihat
komponen utama dan tersambung sebagai berikut:
kabel ke terminal, berikut penjelasan
dari masing-masing komponen yang 1. Klik tombol star pada tasbar
terdapat pada gambar : sistem operasi windows akan
a. Mikrokontroler ATMega 328 muncul tampilan seperti
berfungsi sebagai otak dari gambar:
sistem yang dibuat.
Komponen ini bertugas untuk
membaca data dari sensor,
yang kemudian Gambar 26. Star Menu untuk
mengendalikan komponen Aduino Alpha Software 1.5.6
outpot.
b. Sensor Pir pada rangkaian 2. Pilih Arduino Alpha Software
yang dibuat berfungsi untuk 1.5.6 kemudian akan muncul
mendeteksi adanya ada tampilan seperti pada gambar:
penyusup yang secara
otomatis telah di perintahkan
oleh mikrokontroler.
c. Sensor Limit Switch pada Gambar 27. Tampilan
rangkaian yang dibuat Arduino Alpha Software 1.5.6
berfungsi untuk mengunci
apabila sensor pir mendeteksi 3. Pilih create a new file dengan
adanya penyusup dengan File Type berupa Project dan
secara otomatis telah setelah itu akan menuju

10
CodeWizardAVR untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
pembuatan listing progam. Setelah tahap perancangan
Kemudian dipilih pada menu sistem selesai dilakukan, maka
Chip ATMega 328. langkah selanjutnya akan dilakukan
Selanjutnya dikonfrigurasi pengujian sistem telah dibangun
juga port-port mana aja yang secara keseluhuan dan
akan digunakan sebaga input pembahasannya setelah semua
output seperti pada gambar. perancangan diimplementasikan.
(a) Adapu tahap pengujiannya dilakukan
dengan beberapa uji coba seperti
pengujian struktural,fungsional dan
pengujian validasi.
(b)
5.1. Keterangan Alat dan
Dimensi Alat
Alat yang dibuat untuk sistem
Gambar 28. Tampilan Konfrigurasi
pendeteksi penyusup berbasis
Arduino Alpha Software 1.5.6
mikrokontroler ATMega328 secara
keseluruhan memiliki dimensi dengan
(1) Pemilihan tipe
ukuran untuk dasar panjang 20cm,
Chip ATMega328
lebar 20cm, tinggi pintu 10cm dan
(2) Konfrigurasi Port
lebar pintu 6cm. Untuk tempat/box
yang dipakai
bisa disesuaikan dari ukuran dan
4. Setelah konfigurasi Aduino
bentuk dari semua modul yang dibuat
Alpha Software 1.5.6 selesai
seperti gambar:
maka dikilik file kemudian
pada menu pili New, sehingga
muncul tampilan seperti pada
gambar:
Gambar 31. Keseluruhan
Modul Rangkaian Sistem
Pada gambar diatas terdiri
Gambar 29. Tampilan semua gabungan modul-modul
Arduino Alpha Software 1.5.6 diantaranya modul Mikrokontroler
untuk pembuatan listing ATMega328,Modul Sensor Pir,Modul
program Sensor Limit Switch,Modul RFID
Setelah proses penulisan listing Starter Kit,Modul Modem
program telah selesai maka listing Wavecome, modul DI-Smart LCD
program dicompile menggunakan 16x2. Dimana modul-modul tersebut
CVAVR. Jika sudah tidak ada eror saling berinteraksi satu sama lain.
pada listing program maka hasil Input yang dihasilkan berasal dari
compile kemudian dibuat (make) Sensor Pir, Sensor Limit Switch yang
projectnya dapa dilihat pada gambar. mendeteksi adanya penyusup. Adanya
penyusup yang terdeteksi oleh sensor
dan selanjutnya hasil tersebut
diproses oleh Mikrokontroler untuk
Gambar 30. Tampilan Aduino Alpha memberikan/mengatur intruksi
Software 1.5.6 saat mengupload kepada rangkaian Modul DI-Smart
program LCD, Modul Modem Wavecome

11
sebagai media versikasi data yang
yang telah diolah.

5.2. Tes Keseluruhan Sistem


(Overall Testing)
Pada tahap ini akan dibahas 5.2.2 Pengujian Fungsional
mengenai bagaimana tes keseluruhan Pada tahap ini dilakukan
sistem bekerja mulai dari tahap pengujian yang bertujuan untuk
pengaktifan sebagai langkah awal mengetahuin apakah uji coba yang
pemberian arus untuk sistem ATMega dilakukan sudah berjalan dengan baik
328, sehingga membuat kinerka pada dan sesuai dengan sistem yang ada.
Sensor Pir , Sensor Limit Switch, Untuk pengujian perangkat keras alat
modul RFID Stater Kit berfungsi yang digunakan adalah multitester
sebagai kunci akses masuk,modul dengan daya DC Volt, dimana pena
LCD berfungsi sebagai untuk positif pada multitester harus
menampilkan proses akses dari RIFD diletakkan pada Vcc dan pena negatif
dan sebuah peringatan apabila ada diletakakan pada ground.
penyusup.
5.2.2.1 Pengujian Blok Catu Daya
Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui tengangan yang
dihasilkan oleh rangkaian catu daya.
Gambar 32. Tampilan sistem Dengan begitu dapat dipastikan
pendeteksi RFID Starter kit apakah terjadi kesalahan terhadap
Penjelasan pada gambar diatas rangakaian catu daya atau tidak.
menunjukan bahwa sistem pendeteksi Pengukuran ini dilakukan dengan cara
penyusupTagKartu Sistem 1 yang meletakkan pena positif multitester
dilakukan dengan cara pada keluaran positif pada catu daya
menempelkan/meletakan kartu pada sedangkan pena negatif diletakkan
Modul RFID Starter Kit. Sehingga pada groud catu daya. Hasil dari
demikian LCD akan menampilkan pengukuran tersebut dapat dilihat
sistem disaat Tag Kartu digunakan. pada tabel:
5.2.1 Pengujian Struktural
Pada tahap ini dilakukan
pengujian yang bertujuan untuk
mengetahuin apakah jalur-jalur Tabel 5. Hasil Pengujian Fungsional
rangakaian sudah terhubung dengan Blok Catu Daya
benar sehingga sistem dapat berjalan Keterangan :
dengan benar sehingga sistem dapat Hasil Pengujian diatas juga
berjalan berfungsi dengan baik. menjelasan bahwa berapapun
Pengujian ini dilakukan dengan tegangan yang masuk kedalam
mengetes jalur-jalur rangakaian arduino maka keluarannya didalam
menggunakan multimeter. Berikut vcc tetap yaitu 5 volt. Sehingga bila
tabel hasil pengujian structural ingin menggunakan alat yang
system. menggunakan alat yang
Tabel 4. Pengujian Struktural membutuhkan bertegangan lebih dari
5 volt perlu adanya relay yang

12
berfungsi sebagai swicth ke tegangan Gambar 33. Hasil pengujian
yang lebih besar. sistem menggunakan RFID Tag

5.2.2.2 Pengujian Modul


Mikrokontroler Atmega 328
Pada pengujian ramgkaian Gambar 34. Hasil pengujian
modul Mikrokontroler Atmega 328 sistem pendeteksi penyusup
dilakukan dengan cara melakukan
pengukuran tegangan yang dipakai Tabel 7. Hasil Pengujian Kartu/Tag
oleh mikrokontroler. Cara Pemilik
pengukuran dilakukan dengan
multitester, pena positif diletakan di
pin 5 volt pada mikrokontroler dan
pena negatif diletakan pada pin
ground pada mikrokontroler. Hasil
pengujian dapat dilihat pada tabel Keterangan :
dibawa ini : Hasil pengujian di atas dapat
dilihat bahwa pemilik bisa masuk
dengan menggunakan kartu/tag yang
khusus untuk pemilik sehingga dapat
Tabel 6. Hasil Pengujian Modul masuk dan keluar dengan
Atmega 328 menggunakan 2 tahap sebagai
berikut:
5.2.2 Pengujian Validasi 1. Pemilik masuk dengan
Tahap ini dilakukan dengan menggunakan kartu/tag khusus
cara bertujuan untuk mengetahui untuk akses masuk kedalam.
sistem yang dibuat sudah bekerja Dengan cara menempalkan
dengan benar atau tidak. Dimana kartu/tag ke rangkaian modul
pengujian dilakukan dengan cara RFID Stater Kit, modul LCD
melihat apakah alat sistem pendeteksi akan menampilkan , pintu akan
penyusup dapat bekerja dengan baik terbuka secara otomatis, modul
atau tidak. sensor PIR akan mendeteksi
Pengujian pada penerapan pemilik masuk dan kemudian
sensor pir untuk mendeteksi penyusup pintu akan tertutup kembali
yang masuk melewati akses masuk secara otomatis.
dan pengujian mendeteksi penyusup 2. Pemilik ingin keluar dengan
yang masuk tanpa melewati akses membuka pintu secara otomatis ,
masuk menggunakan RFID Tag. Pada lalu modul sensor PIR
uji coba pertama dilakukan percobaan mendeteksi pemilik keluar , pintu
dengan memberikan gerakan pada akan tertutup secara otomatis,
modul sensor pir yang selanjutnya pemilik menempelkan kartu/tag
arduino memerintahkan untuk ke rangkaian modul RFID Starter
memproses kepada sistem yang Kit khusus untuk mengaktifkan
lainnya. Untuk sistem pendeteksi sistemnya dan modul LCD
penyusup seperti pada gambar. menampilkan, kemudian sistem
di aktifkan kembali.
Tabel 8. Hasil Pengujian Kartu/Tag
bukan Pemilik

13
dilakukan dengan membuat program
untuk AT command pada
Keterangan mikrokontroler. AT command yang
Hasil pengujian diatas dapat dipakai dalam pengujian ini adalah
dilihat bahwa kartu/tag yang bukan untuk melakukan pengiriman SMS ke
punya pemilik tidak dapat masuk nomor telepon tertentu.
karena hanya kartu/tag yang khusus Tabel 11. Hasil Pengujian Modul
untuk pemilik yang bisa masuk. Sensor PIR pada Tubuh Manusia
Apabila kartu/tag tetap ingin masuk
makan sistem didalamnya akan
mendeteksi sebagai penyusup.
Tabel 9. Hasil Pengujian Pendeteksi
Penyusup

Keterangan :
Hasil pengujian modul Sensor
PIR (Passive InfraRed) yang diuji
menggunakan tubuh manusia yaitu jari
Keterangan : tangan. Pengujian dilakukan ukuran
Hasil pengujian diatas bahwa jari tangan 5cm, 7cm, 8cm, 7cm dan
pengujian sistem bukan pemilik bisa 4cm, untuk proses pengujian sensor
dapat masuk dengan membuka pintu PIR(Passive InfraRed) menggunakan
tanpa menggunakan kartu/tag pemilik jarak 1cm-5cm reaksi sensor
sistem akan mendeteksi sebagai mendeteksi untuk mengetahui sensor
penyusup dikarenakan tidak mendeteksi pada jari tangan. Maka
menggunakan kartu/tag pemilik dan apabila terdeteksi pintu akan tertutup.
semua sistem akan aktif pintu akan Tabel 12. Hasil Pengukuran jarak
tertutup secara otomatis dan terkunci deteksi Sensor PIR (Passive
penyusup tidak bisa keluar. Apabila InfraRed)
penyusup mencoba untuk keluar
dengan membuka pintu dengan cara
membuka pintu dengan
paksa/membongkar pintu maka pintu
akan kembali tertutup secara otomatis
dan terkunci Alarm/Buzzer akan
berbunyi dan mengirim sms
peringatan kepada pemilik.
Tabel 10. Hasil Pengujian Modul Keterangan :
Wavecom Hasil pengukuran jarak
deteksi PIR (Passive InfraRed) sensor
ini mendeteksi adannya pengerakan
dan suhu khusunya pada manusia.
Pengujian sensor sesuai dengan titik
Keterangan :
pengujian ini bahwa reaksi pada
Hasil pengujian diatas bahwa
sensor dalam pengukuran jarak 1cm-
pengujian Modul Wavecom/modem
400cm sensor dapat mendeteksi.
dengan delay 3 Detik. Pengujian

14
Sementara pada jarak maksimal pengetesan komponen, desain sistem
500cm sensor tidak mendeteksi. mekanik, desain software, tes
fungsional sampai dengan perakitan
5.3 Optimasi dan optimasi sistem.
Optimasi dilakukan untuk Prototipe sistem pintu otomatis
meningkatkan perfoma dari sistem keamana ini diperlukan modul
yang telah di rancang. Pengujian mikrokontroler ATMega 328, Modul
kestabilan pada sistem pendeteksi Sensor Pir, Modul Sensor Limit
pensusup dilakukan dengan menguji Swicth, Modul RFID Starter Kit,
Sensor PIR dan menghitung waktu Modem Wavecom, dan Modul LCD.
pengiriman sampai menerima SMS Sehingga membuat kinerja pada
(Short Meesage Service). Optimasi Sensor Pir bekerja sebagai pendeteksi
pengujian dilakukan sebagai berikut : adanya gerakan manusia, Modul
Sensor Limit Switch bekerja sebagai
Tabel 13. Hasil Pengujian Kestabilan mengunci pintu, Modul LCD
Sistem Pendeteksi Penyusup menampilkan peringatan dan modem
Wavecom mengirim sebuah SMS
(Short Messege Service) peringatan
ke nomor tertentu.
Setelah melakukan tahap
perancangan, pembuatan dan
pengujian serta analisa, terhadap
sistem yang dibuat dapat disimpulkan
Keterangan : bahwa telah di uji sensor
Hasil pengujian diatas bahwa PIR(Passive InfraRed) bekerja untuk
pengujian untuk mengetahui stabilitas mendeteksi gerakan dan suhu
kerja sistem. Maka proses optimasi khususnya pada manusia dengna
untuk meningkatkan perfoma dari sesuai dengan titik pengujian pada
sistem yang dirancang dilakukan uji jarak 1cm-400cm reaksi sensor dapat
coba dengan jarak pergerakan sensor mendeteksi. Sementara pada jarak
yang tetap 3cm dan pada jarak yang maksimal 500cm reaksi sensor tidak
tetap time step menghitung waktu dapat mendeteksi dan pengujian
pengiriman sampai menerima SMS kestabilan prototipe sistem ini
(Short Message Service) tidak dilakukan sebanyak 9x dengan
berubah sehingga sesuai yang menggunakan Sensor PIR (Passive
diharapkan. InfraRed) yang di uji dengan jarak
3cm time step menghitung waktu dari
KESIMPULAN DAN SARAN mengirim sampai penerima
SMS(Short Message Service) kondisi
6.1 Kesimpulan stabil 15detik.
Pada pembuatan Prototipe
Sistem Pintu Otomatis Kemanan 6.2 Saran
Ruangan Menggunakan Sensor Pir Pada Prototipe Sistem Pintu
dan Sensor Limit Switch Berbasis Otomatis Kemanan Ruangan
Mikrokontroler yang dirancang Menggunakan Sensor Pir dan Sensor
dengan menggunakan metode Limit Switch ini masih perlu
penelitian Hardware Programing dikembangkan, khusus pada
mulai dari perancangan, penelitian, pengunaan sensor untuk mengetahui

15
suhu yang ada pada manusia lebih
akurat dan desain ouput berupa LCD,
alarm (Buzzer), SMS (Short Massege
Service) agar dapat menampilkan fitur
yang lebih menarik sehingga
menghasilkan input lebih efien,cepat
dan akurat.

DAFTAR PUSTAKA

David Cuartielles, 2006. Arduino-


pengenalan.pdf.
www.geraicerdas.com
Juwana, Jimmy S. 2005. Sistem
Keamanan
Heranudi, 2007. RANCANGAN
BANGUN SISTEM
KEAMANAN RUANGAN
MENGGUNAKAN RADIO
FREQUENCY
IDENTIFICATION (RFID)
BERBASIS MIKRONTROLER
AT89C51
(http// lontar.ui.ac.id/file/20408)
Dian Aldila Ramadhani, 2008.
RANCANGAN BANGUN
SISTEM KEAMANAN
RUMAH YANG TERHUBUNG
DENGAN HANDPHONE
MENGGUNAKAN SENSOR
LDR BERBASIS
MIKRONTROLER AVR
ATMEGA8535
(http//eprints.undip.ac.id/eprints/
4941)
Sensor Limit Swicth,2011.
www.siddiqleksono.wordpress.c
om
SensorPIR,2014.www.innovativeelec
tronics.com
Radio Frequency Identification
(RFID),2014.
www.Sparkfun.com
Wavecome,2013.
www.genarasicomputer.com
LCD (Liquid Crytal display), 2014.
www.geraicerdas.com

16

You might also like