Professional Documents
Culture Documents
“ OSTEOARTHRITIS ”
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Osteoartritis adalah gangguan pada sendi yang bergerak. Penyakit ini
bersifat kronik, berjalan progresif lambat, dan abrasi rawan sendi dan
adanya gangguan pembentukan tulang baru pada permukaan persendian.
( Price A, Sylvia, 2005)
1
Osteoartritis hampir tak pernah pada anak-anak, jarang pada umur
dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun.
b. Jenis Kelamin.
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih
sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara
keseluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih
sama pada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis
lebih banyak pada wanita dari pada pria hal ini menunjukkan
adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis. ( Soeroso, 2006 )
c. Riwayat Trauma sebelumnya
2
f. Faktor Gaya hidup
3
4. Prognosis
4
berat badan, seperti panggul lutut dan kolumna vertebralis. Sendi
interfalanga distal dan proksimasi.
Krepitasi atau rasa gemeratak yang timbul pada sendi yang sakit.
Gejala ini umum dijumpai pada pasien OA lutut. Pada awalnya hanya
berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien
atau dokter yang memeriksa. Seiring dengan perkembangan
penyakit, krepitasi dapat terdengar hingga jarak tertentu (Soeroso, 2006
).
e. Pembengkakan sendi yang asimetris
7
g. Perubahan gaya berjalan
8
9. Penatalaksanaan Medis
a. Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk
osteoartritis, oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang
diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan
mobilitas dan mengurangi ketidak mampuan. Obat-obat anti
inflamasinon steroid bekerja sebagai analgetik dan sekaligus
mengurangi sinovitis, meskipun tak dapat memperbaiki atau
menghentikan proses patologis osteoartritis.
b. Perlindungan sendi
9
f. Fisioterapi
10
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Aktivitas/istirahat
Tanda : malaise, keterbatasan ruang gerak, atrofi otot, kulit kontraktur atau
kelainan pada sendi dan otot.
b. Kardiovaskular
Gejala : fenomena Raynaud jari tangan/kaki, missal pucat intermitten,
sianotik kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal.
c. Integritas ego
Gejala : kebas/ kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari
tangan.
Tanda : pembengkakan sendi asimetri
g. Nyeri/kenyamanan
11
Gejala : kulit mengkilat, tegang, nodus subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki,
kesulitan dalam menangani tugas/ pemeliharaan rumah tangga, demam
ringan menetap, kekeringan pada mata, dan membrane mukosa.
i. Interaksi social
Gejala : kerusakan interaksi dengan keluarga/orang lain, perubahan peran,
isolasi.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Kronis
Kode : 00133
Domain: 12 (Kenyamanan)
Kelas : 1 (Kenyamanan Fisik)
2. Hambatan Mobilitas Fisik
Kode : 00085
Domain : 4 (Aktivitas/ Istirahat)
Kelas : 2 (Aktivitas/ Latihan)
3. Risiko Cedera
Kode : 00035
Domain : 11 (Keamanan/ Perlindungan)
Kelas : 2 (Cedera Fisik)
4. Gangguan Citra Tubuh
Kode : 00118
Domain : 6 (Persepsi/ Kognisi)
Kelas : 3 (Citra Tubuh)
5. Defisit Perawatan Diri : Mandi/ Hygiene
Kode : 00108
Domain : 4 (Aktivitas/ Istirahat)
Kelas : 5 (Perawatan Diri)
12
3. Rencana Asuhan Keperawatan
No Nursing Outcome Classification Nursing Intervention Calssification
Dx. Keperawatan Dx. [NOC] [NIC]
1. 1. Nyeri Kronis Tujuan
NIC
Kode : 00133 Domain: 12 1. Kontrol nyeri Pain Management
(Kenyamanan) 2. Tingkat nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Kelas : 1 (Kenyamanan komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
Fisik) Kriteria Hasil: durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
Setelah dilakukan tindakan keperawatan presipitasi
3x24 jam diharapkan Pasien mampu 2. Observasi reaksi nonverbal dari
2. Definisi untuk: 13 keti
Pengalaman sensori serta 1. Menunjukkan kontrol nyeri dak
emosi yang tidak dengan nya
menyenangkan dan indikator : man
meningkat akibat adanya ? Mengenali faktor penyebab [5] an
kerusakan jaringan yang ? Mengenali onset (lamanya sakit) [5] Gun
aktual atau potensial, ? Menggunakan metode pencegahan aka
digambarkan dalam istilah [5] n
seperti kerusakan; awitan tekn
? Menggunakan
yang tiba-tiba atau lambat ik
metode nonanalgetik untuk
dengan intensitas dari ringan ko
mengurangi nyeri [5] mu
hingga berat, terjadi secara ? Menggunakan analgetik sesuai
konstan atau berulang tanpa nika
kebutuhan [4] si
akhir yang dapat ? Mengenali gejala-gejala nyeri [5]
diantisipasi atau diprediksi tera
? Mencatat pengalaman nyeri peut
dan berlangsung >6 bulan.
sebelumnya [5] ik
3. Batasan Karakteristik ? Melaporkan nyeri sudah terkontrol unt
? Atrofi otot yang [5] uk
terserang Keterangan: [1 : tidak pernah, 2 : men
jarang, 3 : kadang-kadang, 4 : sering, 5 : geta
? Sikap melindungi area
selalu] hui
pen
2. Menunjukkan Tingkat nyeri gala
dengan man
nyeri pasien mengurangi nyeri derajat nyeri sebelum pemberian obat
3. Kaji kultur yang mempengaruhi 7. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri 10. Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
respon nyeri 8. Kolaborasikan dengan dokter jika dosis, dan frekuensi
4. Kaji tipe dan sumber nyeri ada 11. Cek riwayat alergi
untuk keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil 12. Pilih analgesik yang diperlukan atau
menentukan intervensi kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih
5. Ajarkan tentang teknik non Administrasi Analgesik dari satu
farmakologi 9. Tentukan lokasi, karakteristik, 13. Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe
6. Berikan analgetik untuk kualitas, dan
nyeri indikator: dan beratnya nyeri
? Penurunan interaksi ? Melaporkan adanya nyeri, frekuensi 14. Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian,
dengan orang lain nyeri dan panjangnya episode nyeri, dan dosis optimal
? Keluhan nyeri ekspresi nyeri pada wajah [5] 15. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat
? Berfokus pada diri ? Kurangnya istirahat [5] nyeri hebat
sendiri ? Ketegangan otot [5] 16. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
? Keletihan Keterangan: [1 : Gangguan ekstrim, 2 : gejala (efek samping)
? Depresi berat, 3 : Sedang, 4 : ringan, 5 : Tidak ada
gangguan]
4. Faktor yang
berhubungan
? Ketunadayaan fisik
kronis
Peningkatan Latihan
28. Yakinkan kesehatan pasien mengenai latihan
fisik
29. Anjurkan perasaan verbal tentang latihan
atau kebutuhan untuk latihan
30. Libatkan keluarga pasien dalam perencanaan
dan perawatan program latihan
31. Ajarkan pasien mengenai jenis latihan yang
tepat untuk tingkat kesehatan, dalam
berkolaborasi dengan dokter dan atau latihan
psikologis
32. Beritahukan pasien tentang frekuensi
3. 1. Risiko Cedera Tujuan NIC
16
Kode : 00035 Domain : 11 1. Risiko Cedera 1. Identifikasi faktor yang mempengaruhi
(Keamanan/ Perlindungan) 2. Pengendalian Risiko kebutuhan keamanan, misalnya perubahan
Kelas : 2 (Cedera Fisik) status mental, keletihan, usian kematangan,
Kriteria Hasil pengobatan dan defisi motorik atau sensorik
Setelah dilakukan tindakan keperawatan (misalnya, berjalan dan keseimbangan).
2. Definisi 3x24 jam diharapkan Pasien mampu 2
Beresiko mengalami cedera untuk: 17 .
sebagai akibat dari kondisi 1. Menunjukkan Risiko Cedera
lingkungan yang berinteraksi menurun dengan indikator: I
dengan sumber-sumber ? Keamanan personal [5] d
adaptif ? Pengendalian resiko [5] e
dan pertahanan individu. ? Lingkungan rumah yang aman [5] n
Keterangan: [1 = tidak pernah t
3. Faktor Resiko ditunjukkan, 2 = jarang, 3 = kadang- i
? Manusia (faktor kadang, 4 = sering, 5 = selalu dilakukan] f
kognitif, afektif, i
psikomotor, pola 2. Menunjukkan Pengendalian k
ketenagaan) Risiko, a
? Cara pemindahan/ dengan indicator: s
transport ? Memantau faktor resiko perilaku i
? Nutrisi individu dan lingkungan [5]
? Fisik (struktur dan ? Mengembangkan stategi f
pengaturan bangunan, pengendalian resiko yang efektif a
peralatan) [5] k
? Disfungsi sensorik ? Menerapkan strategi t
pengendalian resiko pilihan [5] o
? Memodifikasi gaya hidup untuk r
mengurangi resiko [5]
? Mengidentifikasi resiko yang l
meningkatkan kerentanan terhadap i
cedera [5] n
? Menghindari cedera fisik [5] g
Keterangan: [1 = tidak pernah k
ditunjukkan, 2 = jarang, 3 = kadang- u
ngan yang 3. Bantu ambulasi pasien, jika perlu. fisik untuk ced
memungkinkan resiko terjatuh 4. Sediakan alat bantu berjalan (seperti membatasi resiko jatuh. era.
(misalnya, lantai licin, karpet yang tongkat 6. Ajarkan pasien untuk berhati-hati dengan
sobek, anak tangga tanpa pagar dan walker). alat terapi panas.
pengaman, jendela, dan kolam 5. Bila diperlukan gunakan restrain 7. Berikan materi edukasi yang berhubungan
renang). dengan strategi dan tindakan untuk mencegah
kadang, 4 = sering, 5 = selalu dilakukan]
4. 1. Gangguan Citra Tubuh Tujuan NIC Peningkatan Citra
Kode : 00118 1. Citra Tubuh Tubuh
Domain : 6 (Persepsi/ 2. Harga diri 1. Tentukan harapan pasien tentang citra tubuh
Kognisi) berdasarkan tahap perkembangan.
Kelas : 3 (Citra Tubuh) Kriteria Hasil: 2. Tentukan apakan persepsi ketidaksukaan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan terhadap karakteristik fisik tertentu membuat
2. Definisi 3x24 jam diharapkan Pasien mampu disfungsi paralisis sosial bagi remaja dan
Konfusi dalam gambaran untuk: pada kelompok resiko tinggi lainnya.
mental tentang diri-fisik 1. Menunjukkan Citra Tubuh 3. Tentukan apakah perubahan fisik saat ini
individu. dengan telah dikaitkan kedalam citra tubuh pasien.
indikator : 4. Identifikasi pengaruh budaya, agama, ras,
3. Batasan Karakteristik ? Mampu menyesuaikan dengan jenis kelamin, dan usia pasien menyangkut citra
? Perubahan dalam perubahan fungsi tubuh [5] tubuh.
keterlibatan social ? Mengenali dampak situasi pada 5. Pantau frekuensi pernyataan kritik diri.
? Tidak melihat bagian hubungan personal dan gaya hidup [5] 6. Bantu klien untuk mengenali tindakan yang
tubuh ? Mengenali perubahan aktual pada akan meningkatkan penampilannya
? Perubahan actual pada penampilan tubuh [5] 7. Fasilitasi berhubungan klien dengan
fungsi ? Bersifat realistik mengenai individu yang mengalami perubahan citra
? Perubahan actual pada hubungan antara tubuh dan tubuh yang serupa
sruktur lingkungan [5] 8. Identifikasi dukungan kelompok yang
? Perasaan negatif ? Kesesuain antara realitas tubuh, tersedia untuk klien
tentang tubuh ideal tubuh dan perwujudan tubuh [5] 9. Dukung mekanisme koping yang biasa
? Mengungkapkan ? Kepuasaan terhadap penampilan dan digunakan pasien ; sebagai contoh, tidak
perubahan gaya hidup fungsi tubuh [5] meminta pasien untuk mengeksplorasi
? Keinginan untuk menyentuh bagian perasaannya jika pasien enggan melakukannya.
4. Faktor yang 10. Bantu pasien dan keluarga untuk
tubuh yang mengalami gangguan [5]
berhubungan mengidentifikasi dan menggunaka mekanisme
? Penyakit Keterangan: [1 = tidak pernah koping.
ditunjukkan, 2 = jarang, 3 = kadang- 11. Bantu pasien dan keluarga untuk
kadang, 4 = sering, 5 = selalu mengidentifikasi kekuatan dan mengenali
18
ditampilkan] keterbatasan mereka. ke
12. Berikan perawatan dengan cara yang tidak wak
2. Menunjukkan Harga Diri menghakimi, jaga privasi dan martabat pasien.tu
dengan yan
indikator: Peningkatan Harga Diri g
? Menerima keterbatasan diri [5] 1. Anjurkan klien untuk menilai kekuatan tepa
? Merasa dirinya berharga [5] pribadinya t
Keterangan: [1 = tidak pernah 2. Anjurkan kontak mata dalam berkomunikasi
ditunjukkan, 2 = jarang, 3 = kadang- dengan orang lain
kadang, 4 = sering, 5 = selalu ditampilkan] 3. Bantu klien menerima ketergantungan
terhadap orang lain
4. Bantu klien menerima perubahan baru
5. Fasilitasi lingkungan dan aktifitas yang akan
meningkatkan harga diri klien
6. Monitor tingkat harga diri klien dari waktu
5. 1. Defisit Perawatan Diri Tujuan NIC Bantuan Perawatan Diri : Mandi /
(Mandi/ hygiene) 1. Perawatan Diri: Aktivitas Sehari- Hygiene
Kode : 00108 Domain : 4 Hari 1. Pantau kebersihan kuku, sesuai kemampuan
(Aktivitas/ Istirahat) perawatan diri pasien.
Kelas : 5 (Perawatan Diri) Kriteria Hasil 2. Dukung kemandirian dalam melakukan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan mandi dan higiene oral, bantu pasien hanya
2. Definisi 3x24 jam diharapkan Pasien mampu jika diperlukan.
Hambatan kemampuan untuk: 3. Dukung pasien untuk mengatur langkahnya
untuk melakukan atau 1. Menunjukkan perawatan diri : sendiri selama perawatan diri.
menyelesaikan mandi/ aktivitas kehidupan sehari-hari, 4. Libatkan keluarga dalam pemberian asuhan.
aktivitas perawatan diri dengan indikator : 5. Akomodasi pilihan dan kebutuhan klaen
untuk diri sendiri. ? Mengungkapkan secara verbal seoptimal mungkin, (misalnya mandi rendam
kepuasan tentang kebersihan tubuh dan vs shower, waktu mandi DLL).
3. Batasan Karakteristik higiene oral. 6. Berikan bantuan sampai pasien benar-benar
? Mempertahankan mobilitas yang mampu melakukan perawatan diri.
diperlukan untuk ke kamar mandi 7. Letakkan sabun, handuk, deodoran, alat
19
? Ketidakmampuan dan menyediakan perlengkapan mandi. cukur, dan peralatan lain yang dibutuhkan
mengakses kamar mandi ? Mampu menghidupkan dan disamping tempat tidur atau dikamar mandi.
? Ketidakmampuan mengatur pancaran dan suhu air. 8. Fasilitas pasien menyikat gigi, jika perlu.
mengeringkan tubuh ? Membersihkan dan mengeringkan 9. Ajarkan pasien / keluarga penggunaan
? Ketidakmampuan tubuh. metode alternatig untuk mandi dan higiene oral.
mengambil ? Melakukan perawatan mulut. 10. Tawarkan pengobatan nyeri sebelum mandi.
perlengkapan mandi Keterangan: [1 : Gangguan ekstrim, 2 : 11. Gunakan ahli fisioterapi dan terapi okupasi
? Ketidakmampuan berat, 3 : Sedang, 4 : ringan, 5 : Tidak ada sebagai sumber-sumber dalam merencanakan
menjangkau sumber air gangguan] tindakan perawatan pasien (misalnya,
? Ketidakmampuan menyediakan perlengkapan adaptif)
mengatur air mandi
? Ketidakmampuan
membasuh tubuh
4. Faktor yang
berhubungan
? Kendala lingkungan
? Gangguan
musculoskeletal
? Nyeri
? Kelemahan
20
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelin C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.