You are on page 1of 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LAT
LATAR BELAKA
LAKAN
NG
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang
yang memiliki
memiliki perana
peranan
n penting
penting dalam
dalam eksiste
eksistensi
nsi suatu
suatu negara.
negara. Bebera
Beberapa
pa
bidan
bidang
g maupu
maupun
n sektor
sektor pemba
pembang
nguna
unan
n bang
bangsa
sa Indon
Indonesi
esia
a ditet
ditetapk
apkan
an dan
dan
dilakuka
dilakukan
n yang
yang dilakuka
dilakukan
n oleh
oleh permeri
permerintah
ntahan
an dipegan
dipegang
g kendali
kendali oleh PNS
melalui
melalui kebijak
kebijakan,
an, keputusan
keputusan strategis,
strategis, perenana
perenanaan
an pembanguna
pembangunan,
n, dan
pelay
pelayana
anan
n terh
terhada
adap
p masya
masyarak
rakat.
at. Sehin
Sehingga
gga dalam
dalam memai
memaink
nkan
an peran
peranan
an
tersebut, diperlukan sosok PNS yang pro!esional, yaitu PNS yang mampu
memenuhi standar kompetensi dan melaksanakan tugas jabatannya seara
e!ekti! dan e!isien.

"itr
"itra
a Pegaw
egawai
ai Nege
Negerri Sipi
Sipill (PNS
(PNS)) saat
saat ini
ini dala
dalam
m pand
pandan
anga
gan
n
masya
masyarak
rakat
at memil
memiliki
iki nilai
nilai yang
yang negat
negati!.
i!. Panda
Pandang
ngan
an terse
tersebut
but sanga
sangatt
dipengaruhi oleh beberapa sikap, perilaku dan kinerja PNS yang dianggap
belum optimal dalam pelayanan publik, kurangnya sikap pro!esionalisme dan
tangg
tanggun
ung
g jawab
jawab sebaga
sebagaii abdi
abdi nega
negara
ra denga
dengan
n ditun
ditunjuk
jukan
anny
nya
a beber
beberap
apa
a
kejadian yang menampilkan PNS memiliki banyak waktu luang di saat jam
kerja
kerja dan kurangnya
kurangnya disiplin
disiplin waktu oleh
oleh beberap
beberapa
a oknum
oknum PNS.
PNS. #al$
#al$ hal
ters
terseb
ebut
ut memb
membu
uat masy
masyar
arak
akat
at belu
belum
m memb
member
erik
ikan
an apre
apresi
sias
asii yang
ang
memuask
memuaskan
an terhada
terhadap
p kinerja
kinerja PNS sehingg
sehingga
a sudah
sudah menjadi
menjadi wajar
wajar apabila
apabila
masyarakat saat ini menuntut perbaikan dalam kinerja seorang PNS yang
dapat bekerja seara optimal untuk menjadi abdi negara dan dapat melayani
masyarakat dengan prima. %asyarakat menyimpan akan harapan besar bagi
perubahan kinerja dan perubahan dalam budaya kerja PNS sehingga kesan
negati! yang selama ini ada didalam persepsi masyarakat dapat hilang sedikit
demi sedikit menjadi itra yang lebih baik.

1
Peri
Perila
laku
ku PNS
PNS yang
ang diid
diiden
enti
tik
kan denga
engan
n peny
penyel
elew
ewen
enga
gan
n dari
dari
kewenan
kewenangan
gan seorang
seorang pelaya
pelayan
n masyarak
masyarakat
at telah
telah mengiden
mengidenti!ik
ti!ikasik
asikan
an itra
itra
negati! sedangkan PNS merupakan barometer pelayan masyarakat. &ntuk
memperbaiki dan mengembalikan peran PNS yang lebih baik perlu adanya
re!ormasi birokrasi. Selama ini kemajuan pelayanan publik ditentukan oleh
kemampua
kemampuan
n aparatu
aparaturr birokras
birokrasii dalam
dalam hal ini PNS dituntut
dituntut untuk
untuk memiliki
memiliki
integritas dan kompetensi di bidangnya. Namun selama ini birokrasi belum
ideal dan birokrasi lebih mengabdi kepada kepentingan politik yang sedang
berkuasa. Perubahan birokrasi dapat dimulai dari sumberdaya manusia yang
kompeten dari perubahan dalam sistem, rekrutmen, manajemen dan budaya
kerja PNS. 'ujuannya adalah menjadi abdi Negara yang bersi!at melayani
dan dapat dihandalkan karena bekerja seara pro!essional.

&ndang$&ndang Nomor  tahun *+ tentang Aparatur Sipil Negara


saat ini menjadi dasar dan tolok ukur perubahan birokrasi , sejatinya birokrasi
merupakan abdi negara yang melayani publik. Birokrasi menjadi alat Negara
untuk
untuk memen
memenuh
uhii dan
dan melay
melayan
anii kebut
kebutuh
uhan
an publi
publik.
k. &ntu
&ntuk
k itu diperl
diperluk
ukan
an
birokrasi yang pro!esional dan memiliki sumber daya. -alam && ASN ini
mengedep
mengedepanka
ankan
n indepen
independen
densi,
si, kinerja
kinerja dan pro!esio
pro!esionali
nalisme
sme aparatur
aparatur sipil
sipil
negara.
negara. && ASN
ASN membawa
membawa perubah
perubahan
an besar
besar dalam
dalam birokra
birokrasi
si mulai
mulai dari
dari
sistem perenanaan, pengadaan, pengembangan karier, penggajian, serta
sistem dan batas pensiun. Perubahan itu didasarkan pada sistem m erit yang
mengedep
mengedepanka
ankan
n prinsip
prinsip pro!esi
pro!esiona
onalisme
lisme,, kompete
kompetensi,
nsi, kuali!ik
kuali!ikasi,
asi, kinerja,
kinerja,
trans
transpar
paran
ansi,
si, obyekt
obyektii
iita
tas,
s, serta
serta beba
bebas
s dari
dari inter
intere
ens
nsii polit
politik
ik dan
dan //N.
//N.
-engan
-engan diterapk
diterapkanny
annya
a && ASN
ASN menjadi
menjadi peluang
peluang bagi
bagi pemerin
pemerintah
tah untuk
untuk
meningkatkan mutu pelayanan. PNS bisa bekerja seara pro!esional sesuai
dengan tanggungjawab dan tugasnya. Pada sisi lain birokrasi dituntut untuk
adanya peningkatan kemampuan melalui ilmu dan teknologi sebab nantinya
 ASN akan bersaing dengan pegawai
pegawai dari daerah lain atau ahli yang memiliki
kompe
kompete
ten
n dalam
dalam bidan
bidang
g yang
yang akan
akan diisi
diisiny
nya
a sesua
sesuaii denga
dengan
n !ormas
!ormasii dan
dan

2
Peri
Perila
laku
ku PNS
PNS yang
ang diid
diiden
enti
tik
kan denga
engan
n peny
penyel
elew
ewen
enga
gan
n dari
dari
kewenan
kewenangan
gan seorang
seorang pelaya
pelayan
n masyarak
masyarakat
at telah
telah mengiden
mengidenti!ik
ti!ikasik
asikan
an itra
itra
negati! sedangkan PNS merupakan barometer pelayan masyarakat. &ntuk
memperbaiki dan mengembalikan peran PNS yang lebih baik perlu adanya
re!ormasi birokrasi. Selama ini kemajuan pelayanan publik ditentukan oleh
kemampua
kemampuan
n aparatu
aparaturr birokras
birokrasii dalam
dalam hal ini PNS dituntut
dituntut untuk
untuk memiliki
memiliki
integritas dan kompetensi di bidangnya. Namun selama ini birokrasi belum
ideal dan birokrasi lebih mengabdi kepada kepentingan politik yang sedang
berkuasa. Perubahan birokrasi dapat dimulai dari sumberdaya manusia yang
kompeten dari perubahan dalam sistem, rekrutmen, manajemen dan budaya
kerja PNS. 'ujuannya adalah menjadi abdi Negara yang bersi!at melayani
dan dapat dihandalkan karena bekerja seara pro!essional.

&ndang$&ndang Nomor  tahun *+ tentang Aparatur Sipil Negara


saat ini menjadi dasar dan tolok ukur perubahan birokrasi , sejatinya birokrasi
merupakan abdi negara yang melayani publik. Birokrasi menjadi alat Negara
untuk
untuk memen
memenuh
uhii dan
dan melay
melayan
anii kebut
kebutuh
uhan
an publi
publik.
k. &ntu
&ntuk
k itu diperl
diperluk
ukan
an
birokrasi yang pro!esional dan memiliki sumber daya. -alam && ASN ini
mengedep
mengedepanka
ankan
n indepen
independen
densi,
si, kinerja
kinerja dan pro!esio
pro!esionali
nalisme
sme aparatur
aparatur sipil
sipil
negara.
negara. && ASN
ASN membawa
membawa perubah
perubahan
an besar
besar dalam
dalam birokra
birokrasi
si mulai
mulai dari
dari
sistem perenanaan, pengadaan, pengembangan karier, penggajian, serta
sistem dan batas pensiun. Perubahan itu didasarkan pada sistem m erit yang
mengedep
mengedepanka
ankan
n prinsip
prinsip pro!esi
pro!esiona
onalisme
lisme,, kompete
kompetensi,
nsi, kuali!ik
kuali!ikasi,
asi, kinerja,
kinerja,
trans
transpar
paran
ansi,
si, obyekt
obyektii
iita
tas,
s, serta
serta beba
bebas
s dari
dari inter
intere
ens
nsii polit
politik
ik dan
dan //N.
//N.
-engan
-engan diterapk
diterapkanny
annya
a && ASN
ASN menjadi
menjadi peluang
peluang bagi
bagi pemerin
pemerintah
tah untuk
untuk
meningkatkan mutu pelayanan. PNS bisa bekerja seara pro!esional sesuai
dengan tanggungjawab dan tugasnya. Pada sisi lain birokrasi dituntut untuk
adanya peningkatan kemampuan melalui ilmu dan teknologi sebab nantinya
 ASN akan bersaing dengan pegawai
pegawai dari daerah lain atau ahli yang memiliki
kompe
kompete
ten
n dalam
dalam bidan
bidang
g yang
yang akan
akan diisi
diisiny
nya
a sesua
sesuaii denga
dengan
n !ormas
!ormasii dan
dan

2
keahlian
keahliannya
nya di posisi
posisi tertentu
tertentu dalam pemerint
pemerintaha
ahan.
n. && ASN ini menjadi
menjadi
pondasi penting dalam menata birokrasi di Indonesia namun && ASN ini juga
akan lebih menekan kepada ASN sebagai pelayan kepentingan publik .

&ntuk mendapatkan sosok PNS yang pro!esional, perlu dilaksanakan


pemb
pembin
inaa
aan
n mela
melalu
luii jalu
jalurr Pend
Pendid
idik
ikan
an dan
dan Pela
Pelati
tiha
han
n (-ik
(-ikla
lat)
t).. -ikl
-iklat
at ini
ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai$nilai dasar pro!esi PNS yang
tergabu
tergabung
ng dalam
dalam singka
singkatan
tan AN0/A
AN0/A (Akunta
(Akuntabilit
bilitas,
as, Nasion
Nasionalis
alisme,
me, 0tika
0tika
Publik, /omitmen %utu dan Anti /orupsi). /ompetensi inilah yang kemudian
berpe
berpera
ran
n dalam
dalam membe
membentu
ntuk
k karakt
karakter
er PNS
PNS yang
yang kuat,
kuat, yaitu
yaitu PNS
PNS yang
yang
berin
berinteg
tegrit
ritas
as,, serta
serta mampu
mampu bers
bersika
ikap
p dan bertin
bertindak
dak pro!e
pro!esio
siona
nall dala
dalam
m
melayani masyarakat.

Pembaha
Pembaharuan
ruan atas pola
pola penyelen
penyelenggar
ggaraan
aan diklat
diklat yang
yang ada saat
saat ini
perlu
perlu dilakuk
dilakukan
an pembahar
pembaharuan
uan untuk
untuk membentu
membentuk
k PNS pro!esi
pro!esiona
onal.
l. Praktik
Praktik
peny
penyel
elen
engg
ggar
araa
aan
n -ikl
-iklat
at Praj
Prajab
abat
atan
an deng
dengan
an pola
pola pemb
pembel
elaj
ajar
aran
an yang
yang
didominasi oleh metode materi dan ealuasi pemahaman, tidak menunjukkan
perubahan yang membentuk nilai$nilai dasar pro!esi PNS. 1leh karena itu,
diper
diperluk
lukan
an metod
metode
e yang
yang lebih
lebih baik
baik dala
dalam
m prose
proses
s intern
internali
alisas
sasii pada
pada diri
diri
masing$
masing$masi
masing
ng peserta
peserta diklat.
diklat. %etode
%etode yang
yang digunak
digunakan
an dalam
dalam -iklat
-iklat Pola
Baru mengau pada nilai dasar AN0/A yang diinternalisasikan melalui kuliah
umum
umum yang
yang lebih
lebih menari
menarik
k dan
dan mudah
mudah diter
diterima
ima oleh
oleh pese
peserta
rta.. Selai
Selain
n itu,
itu,
dilakukan proses implementasi nilai dasar tersebut dalam bentuk magang
atau bekerja di instansi masing$masing. -engan ara aktualisasi pada tempat
tuga
tugas,
s, maka
maka pese
pesert
rta
a dapa
dapatt mera
merasa
saka
kan
n man!
man!aa
aatn
tny
ya sea
seara
ra lang
langsu
sung
ng
sehingga nilai$nilai dasar pro!esi PNS tersebut dapat tertanam kuat dalam diri
masing$masing peserta diklat.

Pada diklat prajaba


prajabatan
tan ini penulis
penulis yang
yang merupak
merupakan
an alon
alon pegawai
pegawai
nege
negeri
ri sipil
sipil ("PNS
("PNS)) /ota
/ota Sala
Salatig
tiga
a diberi
diberi kesemp
kesempat
atan
an untuk
untuk magan
magang
g di
Bapp
Bapped
eda
a /ota
/ota Sala
Salatig
tiga
a deng
dengan
an !ormas
!ormasii anali
analis
s penge
pengemba
mbanga
ngan
n wilay
wilayah.
ah.

3
Bappeda (Badan Perenanaan Pembangunan -aerah) /ota Salatiga adalah
suatu badan yang bertugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang perenanaan pembangunan daerah, statistik,
penelitian dan pengembangan di wilayah /ota Salatiga.

%elalui -iklat Prajabatan pola baru ini dapat menginternalisisasikan


prinsip$prinsip AN0/A melalui nilai yang berorientasi pada keahlian dan
kebijakan yang dapat digunakan untuk kesejahteraan bersama dalam bidang
perenanaan kota yang lebih baik sehingga menipkan kota yang berkualitas.
-alam menerapkan nilai AN0/A perlu juga dukungan partisipasi seluruh
lapisan publik baik dari masyarakat dan sektor swasta maupun non
goernment organi2ation (N31) sehingga harus memiliki empati, simpati, dan
hubungan yang baik kepada publik agar perenanaan dan pembangunan
dapat berjalan sesuai dengan isi misi bersama membangun /ota Salatiga
yang berkualitas. Produk yang dihasilkan oleh bappeda ini adalah produk
bersama dalam perenanaan sehingga dalam menjalankannya sangat
penting untuk menerapkan nilai$nilai AN0/A. Nilai akuntabilitas diperlukan
pada setiap produk perenanaan yang dapat dipertanggungjawabkan
kebijakannya kepada publik. Nasionalisme dimana dalam merenanakan
suatu kota perlu adanya nilai$nilai dasar satu tujuan, isi misi yang berupaya
dalam kemajuan bersama, kepentingan bersama dan meningkatkan
kesejahteraan bersama sesuai dengan Panasila. Nilai etika publik dimana
dalam perenanaan perlu adanya nilai$nilai yang menjujung kode etik
seorang PNS yang berorientasi pada prinsip dasar pro!esionalisme untuk
melayani, merenanakan, dan membangun kota bersama. Nilai komitmen
mutu dengan mengenalkan produk perenanaan dan kebijakan terkait
pembangunan melalui berbagai upaya yang dapat menjadi e!ekti! dan e!isien
dalam meningkatkan sumber daya manusia dan kualitas hidup masyarakat
perkotaan yang lebih baik. Nilai anti korupsi dengan merenanakan suatu
perenanaan yang berorientasi pada kualitas hidup masyarakat perkotaan

4
bersama tanpa adanya kon!lik kepentingan sehingga perenanaan harus
bersi!at independen tidak berpihak kepada salah satu sektor namun harus
dapat melihat seluruh lapisan masyarakat seara holistik atau menyeluruh
tidak pada priatisasi suatu golongan. /arena pada prinsip dasarnya
perenanaan adalah memperbaiki kepinangan dalam segala sendi bidang
baik !isik maupun non !isik dan mengkonsepkan suatu masalah dan
tantangan untuk dengan melihat suatu peluang pada masa depan untuk
perbaikan dan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik dari segi
lingkungan perkotaan dan sosial masyarakatnya.

-alam diklat ini diharapkan dengan menerapkan nilai dasar AN0/A


dalam aktualisasi di Bappeda dapat menjadikan dasar untuk menjadi PNS
yang pro!esional, berintegritas dan memiliki loyalitas pada orientasi
pelayanan publik dan dapat memiliki sumbangsih yang berkonrtibusi lebih
baik demi kemajuan dan peningkatan produk perenanaan Bappeda /ota
Salatiga.

1.2. TUJUAN
 Adapun tujuan dari ranangan aktualisasi nilai$nilai dasar pro!esi
PNS adalah sebagai berikut4
+ %enumbuhkembangkan PNS yang pro!esional dalam mengemban
tugasnya sebagai abdi negara dan pelayan masayrakat5
 %ampu menyelenggarakan pelayanan publik yang prima bagi
masyarakat untuk kebaikan aparatur demi bangsa Indonesia5
6 %ampu memahami lebih nilai akuntabilitas dalam melaksanakan
tugas jabatannya5
 %ampu mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan
tugas jabatannya5
 %ampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan
tugas jabatannya5
7 %ampu berinoasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
 jabatannya5

5
8 %ampu untuk tidak korupsi dan mendorong perepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya5 dan
9 %ewujudkan birokrasi pemerintahan yang lebih baik lagi untuk
menapai kepemerintahan yang lebih baik.

1.3. MANFAAT
 Adapun man!aat dari ranangan aktualisasi nilai$nilai dasar PNS
antara lain4
1 %eningkatnya pro!esionalitas PNS5
2 %eningkatnya integritas dan tanggung jawab pegawai dalam
melaksanakan tugas pekerjaan serta pelayanan kepada
masyarakat5
3 %eningkatnya kinerja pegawai dan kinerja organisasi5
 %ampu memaknai kontribusi yang terkandung dalam setiap
pekerjaan yang dilakukan terhadap isi dan misi organisasi

6
BAB II
NILAI–NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PNS sebagai pro!esi harus berlandaskan pada prinsip nilai$nilai dasar 


yang telah tertuang dalam && No.  'ahun *+. Nilai$nilai dasar kompetensi
pro!esi PNS tersebut dijabarkan dalam Peraturan /epala :embaga
 Administrasi Negara (P0;/A :AN) No. 69 dan 6< 'ahun *+ dengan 
(lima) nilai$nilai dasar yang disebut dengan AN0/A (Akuntabilitas,
Nasionalisme, 0tika publik, /omitmen mutu dan Anti korupsi).

2.1 Nilai Dasar A!"#a$ili#as


 Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
 jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. ;esponsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
diapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap indiidu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

As%& ' As%& A!"#a$ili#as

  Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a


relationship)
#ubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
indiidu=kelompok=institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi
kewenangan bertanggungjawab memberikan arahan yang memadai,
bimbingan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas
dan !ungsinya. 1leh sebab itu, dalam akuntabilitas, hubungan yang
terjadi adalah hubungan yang bertanggungjawab antara kedua belah
pihak.
  Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-
oriented)

7
#asil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat
pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inoati!. -alam konteks
ini, setiap indiidu=kelompok=institusi dituntut untuk bertanggungjawab
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu bertindak
dan berupaya untuk memberikan kontribusi untuk menapai hasil yang
maksimal.
  Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability 
requiers reporting)
:aporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. -engan
memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap
tindakan dan hasil yang telah diapai oleh indiidu=kelompok=institusi,
serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah
dilakukan. -alam dunia birokrasi, bentuk akuntabilitas setiap indiidu
berwujud suatu laporan yang didasarkan pada kontrak kerja,
sedangkan untuk institusi adalah :A/IP (:aporan Akuntabilitas /inerja
Instansi Pemerintah).
  Akuntabilitas memerlukan konsekuensi ( Accountability is meaningless
without consequences)
 Akuntabilitas adalah kewajiban. /ewajiban menunjukkan
tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan konsekuensi.
/onsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.
  Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability  improves
 performance)
'ujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. -alam hal ini
proses setiap indiidu=kelompok=institusi akan diminta
pertanggungjawaban seara akti! yang terlibat dalam proses ealuasi
dan ber!okus peningkatan kinerja.

P&"#i"(")a A!"#a$ili#as
 Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada

8
setiap leel=unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
 Akuntabilitas publik memiliki tiga !ungsi utama (Boens, **8), yaitu4
• &ntuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi)5
• &ntuk menegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional)5
&ntuk meningkatkan e!isiensi dan e!ektiitas (peran belajar).
Ti"(a#a" A!"#a$ili#as
 Akuntabilitas memiliki  tingkatan yang berbeda diantaranya4
•  Akuntabilitas Personal ( Personal Accountability ), Akuntabilitas
personal mengau pada nilai$nilai yang ada pada diri seseorang
seperti kejujuran, integritas, moral dan etika. Pribadi yang akuntabel
adalah yang menjadikan dirinya sebagai bagian dari solusi dan bukan
masalah.
•  Akuntabilitas Indiidu, Akuntabilitas indiidu mengau pada hubungan
antara indiidu dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan
instansinya sebagai pemberi kewenangan. Pemberi kewenangan
bertanggungjawab untuk memberikan arahan yang memadai,
bimbingan, dan sumber daya serta menghilangkan hambatan kinerja,
sedangkan PNS sebagai aparatur negara bertanggung jawab untuk
memenuhi tanggung jawabnya.
•  Akuntabilitas /elompok
/inerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok.
-alam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian
kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai
kelompok yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan yang
penting dalam terapainya kinerja organisasi yang diharapkan.
•  Akuntabilitas 1rganisasi
 Akuntabilitas organisasi mengau pada hasil pelaporan kinerja yang
telah diapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh indiidu terhadap
organisasi=institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders

9
lainnya.
•  Akuntabilitas Stakeholder 
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna
layanan, dan pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan
kritik terhadap kinerjanya. >adi akuntabilitas stakeholder   adalah
tanggungjawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan
dan kinerja yang adil, responsi! dan bermartabat.

M&a"is*& A!"#a$ili#as Bir+rasi I",+"&sia


 Akuntabilitas tidak akan mungkin terwujud apabila tidak ada alat
akuntabilitas. -i Indonesia, alat akuntabilitas antara lain adalah4
• Perenanaan Strategis ( Strategic Plans) yang berupa ;enana
Pembangunan >angka Panjang (;P>P$-), %enengah (;enana
Pembangunan >angka %enengah=;P>%$-), dan 'ahunan (;enana
/erja Pemerintah=;/P$-), ;enana Strategis (;enstra) untuk setiap
Satuan /erja Perangkat -aerah (S/P-) dan Sasaran /erja Pegawai
(S/P) untuk setiap PNS.
• /ontrak /inerja. Semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa terkeuali
mulai + >anuari *+ menerapkan adanya kontrak kerja pegawai.
/ontrak kerja yang dibuat untuk tiap tahun ini merupakan kesepakatan
antara pegawai dengan atasan langsungnya. /ontrak atau perjanjian
kerja ini merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 7 'ahun *++ tentang Penilaian Prestasi /erja PNS.
• :aporan /inerja yaitu berupa :aporan Akuntabilitas /inerja Instansi
Pemerintah (:A/IP) yang berisi perenanaan dan perjanjian kinerja
pada tahun tertentu, pengukuran dan analisis apaian kinerja, serta
akuntabilitas keuangan.

M&"-i%#aa" Li"(!"(a" K&ra )a"( A!"#a$&l


+) /epemimpinan
:ingkungan yang akuntabel teripta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam meniptakan

10
lingkungannya. Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel
dapat dilakukan dengan memberikan ontoh pada orang lain ( lead by 
example), adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
) 'ransparansi
'ujuan dari adanya transparansi adalah4
 %endorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara
kelompok internal dan eksternal
 %emberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan
 %eningkatkan akuntabilitas dalam keputusan$keputusan
 %eningkatkan keperayaan dan keyakinan kepada pimpinan
seara keseluruhan.
6) Integritas
-engan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undang$
undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku. -engan
adanya integritas institusi, dapat memberikan keperayaan dan
keyakinan kepada publik dan=atau stakeholders.
) 'anggungjawab (;esponsibilitas)
;esponsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan
memberikan kewajiban bagi setiap indiidu dan lembaga, bahwa ada
suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena
adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah
dibuat.
) /eadilan
/eadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. /eadilan harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan
organisasinya. 1leh sebab itu, ketidakadilan harus dihindari karena
dapat menghanurkan keperayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.

11
7) /eperayaan
;asa keadilan akan membawa pada sebuah keperayaan.
/eperayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. -engan kata lain,
lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal$hal yang tidak dapat
diperaya.
8) /eseimbangan
&ntuk menapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
9) /ejelasan
 Agar indiidu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan
tanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. -engan
demikian, !okus utama untuk kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik indiidu
maupun organisasi.
<) /onsistensi
/onsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi
terhadap terapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat
melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.

A!"#a$ili#as ,ala* K+"#&s PNS


a. Tra"s%ara"si ,a" As&s I"/+r*asi
/eterbukaan in!ormasi telah dijadikan standar normati! untuk
mengukur legitimasi sebuah pemerintahan. -alam payung besar 
demokrasi, pemerintah senantiasa harus terbuka kepada rakyatnya
sebagai bentuk legitimasi (seara substanti!). /etersediaan in!ormasi
publik ini nampaknya telah memberikan pengaruh yang besar pada

12
berbagai sektor dan urusan publik di Indonesia. Salah satu tema
penting yang berkaitan dengan isu ini adalah perwujudan transparansi
tata kelola keterbukaan in!ormasi publik, dengan diterbitkannya &&
Nomor + 'ahun **9 tentang /eterbukaan In!ormasi Publik
(selanjutnya disingkat4 /IP). /onteks lahirnya && ini seara
substansial adalah memberikan jaminan konstitusional agar praktik
demokratisasi dan good governance bermakna bagi proses
pengambilan kebijakan terkait kepentingan publik, yang bertumpu
pada partisipasi masyarakat maupun akuntabilitas lembaga
penyelenggara kebutuhan publik.
$. Ti,a a,a")a Pra#& K&-!ra"(a" 0Fra!, ,a" P&rila!
K+r!%
 Aparat pemerintah dituntut untuk mampu menyelenggarakan
pelayanan yang baik untuk publik. #al ini berkaitan dengan tuntutan
untuk memenuhi etika birokrasi yang ber!ungsi memberikan pelayanan
kepada masyarakat. 0tika pelayanan publik adalah suatu panduan
atau pegangan yang harus dipatuhi oleh para pelayan publik atau
birokratuntuk menyelenggarakanpelayanan yang baik untuk publik.
Buruknya sikap aparat sangat berkaitan dengan etika.
-. P&lara"(a" P&"((!"aa" S!*$&r Da)a Mili N&(ara !"#!
&%&"#i"(a" Pri$a,i
?asilitas publik dilarang pengunaannya untuk kepentingan pribadi,
sebagai ontoh motor atau mobil dinas yang tidak boleh digunakan
kepentingan pribadi. #al$hal tersebut biasanya sudah diatur seara
resmi oleh berbagai aturan dan prosedur yang dikeluarkan
pemerintah=instansi. Setiap PNS harus memastikan bahwa4
 Penggunaannya diaturan sesuai dengan prosedur yang berlaku
 Penggunaannya dilaklukan seara bertanggung$jawab dan
e!isien
 Pemeliharaan !asilitas seara benar dan bertanggungjawab.

13
,. P&")i*%a"a" ,a" P&"((!"aa" Da#a ,a" I"/+r*asi
P&*&ri"#a
%ulgan (+<<8) mengidenti!ikasikan bahwa proses suatu organisasi
akuntabel karena adanya kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan
in!ormasi dan data yang dibutuhkan oleh masyarakat atau pembuat
kebijakan atau pengguna in!ormasi dan data pemerintah lainnya.
&. Ti,a a,a K+"/li K&%&"#i"(a"
/on!lik kepentingan adalah situasi yang timbul di mana tugas publik
dan kepentingan pribadi bertentangan. 'indakan harus dapat
memastikan kepentingan pribadi atau keuangan tidak bertentangan
dengan kemampuan mereka untuk melakukan tugas$tugas resmi
mereka dengan tidak memihak,dan mengutamakan kepentingan
umum.

>adi akuntabilitas merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban


terhadap tugas dan kewajiban atas suatu tindakan untuk dapat dijadikan
suatu bukti alasan bahwa suatu pekerjaan tersebut telah dijalankan dengan
semestinya. Akuntabilitas menekankan pada tindakan sebagai respon dari
bentuk integritas suatu pekerjaan untuk mendapatkan keperayaan publik

2.2 Nilai Dasar Nasi+"alis*&


Nasionalisme adalah ara menintai dan mensyukuri karunia tanah air 
dengan mempertahankan, mengolah dan memuliakan potensi yang
dimilikinya.
Nasionalisme Panasila adalah pandangan atau paham keintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan nilai$
nilai Panasila. Nilai$nilai Nasionalisme Panasila bagi Aparatur Sipil Negara
yaitu4
a. Nilai /etuhanan @ang %aha 0sa bagi ASN, setiap ASN harus
memiliki etos kerja, karakter, dan kepribadian yang kuat dalam

14
melaksanakan tugas, menghargai keberagaman beragama,
mendorong nilai$nilai ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
b. Nilai /emanusiaan bagi ASN, setiap ASN harus mengetahui dan
mewujudkan tujuan nasional, dan politik luar negeri yang digunakan
yaitu bebas akti!.
. Nilai Persatuan Indonesia bagi ASN, setiap ASN harus mempunyai
semangat gotong royong dan hidup bersama baik ke dalam maupun
ke luar.
d. Nilai Permusyawaratan bagi ASN, dilandasi semangat kekeluargaan
untuk musyawarah mu!akat. &ntuk menghidupkan semangat
persaudaraan dan kesederajatan semua warga dalam pergaulan
hidup berbangsa.
e. Nilai /eadilan Sosial bagi ASN, mewujudkan masyarakat adil dan
makmur 3emah ;ipah :oh >inawi, 'ata 'entrem /erta ;aharja.

Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), harus memiliki sikap dan


perilaku yang sesuai dengan nilai$nilai yang ada pada Panasila, yaitu 4
a. #ormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan
penganut$penganut keperayaan yang berbeda$beda sehingga
terbina kerukunan hidup.
b. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan keperayaannya.
. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat$menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
d. %engakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia.
e. %enempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
!. ;ela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
g. %engutamakan musyawarah mu!akat dalam mengambil keputusan.
h. 'idak memaksakan kehendak kepada orang lain.

15
i. %elakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan
bersama.
 j. %enghormati hak$hak orang lain.

I",ia#+r "ilai "asi+"alis*&


Indikator nilai nasionalisme sesuai lima sila Panasila, meliputi 4
a. /etuhanan @ang %aha 0sa
+) %enghormati pemeluk agama lain
) 'oleransi terhadap kegiatan agama lain
6) Peraya dan tawa kepada 'uhan sesuai dengan agama dan
keperayaan masing$masing
) 'idak memaksakan agama atau keperayaan kepada orang lain
b. /emanusiaan yang adil dan beradab
+) %enghargai persamaan hak dan kewajiban sesama manusia
) Saling menintai sesama manusia
6) %engembangkan sikap tenggang rasa
) 'idak semena$mena terhadap orang lain
) %enjunjung tinggi nilai kemanusiaan
7) 3emar melakukan kegiatan kemanusiaan
8) Berani membela kebenaran dan keadilan
9) Sikap hormat$menghormati dengan bangsa lain
. Persatuan Indonesia
+) %enempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
) ;ela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
6) "inta 'anah Air dan Bangsa.
) Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia.
) %emajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
ber$Bhinneka 'unggal Ika.
d. /erakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksaan dalam
permusyawaratan perwakilan

16
+) %engutamakan kepentingan negara dan masyarakat
) 'idak memaksakan kehendak kepada orang lain.
6) &tamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
) %usyawarah untuk mu!akat dalam semangat kekeluargaan.
) Iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil musyawarah.
7) %usyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
8) /eputusan harus dapat dipertanggung jawabkan seara moral
kepada 'uhan, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
serta nilai kebenaran dan keadilan.
e. /eadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
+) Perbuatan yang erminkan sikap kekeluargaan=gotong$royong.
) Bersikap adil.
6) /eseimbangan antara hak dan kewajiban
) %enghormati hak$hak orang lain
) Suka memberi pertolongan kepada orang lain
7) %enjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain
8) 'idak boros.dan bergaya hidup mewah
9) 'idak merugikan kepentingan umum
<) Suka bekerja keras
+*)%enghargai hasil karya orang lain
++) %ewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial
+)Perbuatan yang erminkan sikap kekeluargaan=gotong$royong

>adi nasionalisme merupakan bentuk sikap inta kita pada tanah air 
yang kita wujudkan melalui penghayatan panasila dimana nilai$nilai
panasila tersebut merupakan dasar bagi seorang PNS untuk bertindak dan
berbuat keadilan sehingga menjadi pelayanan publik yang sejati.

17
2.3 Nilai Dasar E#ia P!$li
P&"(&r#ia" E#ia
0tika lebih dipahami sebagai re!leksi atas baik=buruk, benar=salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengau pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan. -alam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah re!leksi tentang standar=norma yang
menentukan baik=buruk, benar=salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
 Ada tiga !okus utama dalam pelayanan publik, yakni4
• Pelayanan publik yang berkualitas dan relean.

• Sisi dimensi re!lekti!, 0tika Publik ber!ungsi sebagai bantuan dalam


menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat ealuasi.
• %odalitas 0tika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
!aktual.

K+,& E#i A%ara#!r Si%il N&(ara


/ode 0tik adalah aturan$aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal$hal prinsip
dalam bentuk ketentuan$ketentuan tertulis.
Berdasarkan &ndang$&ndang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN
yakni sebagai berikut4
+) %elaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
) %elaksanakan tugasnya dengan ermat dan disiplin.
6) %elayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
) %elaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.

18
) %elaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang$undangan dan etika
pemerintahan.
7) %enjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
8) %enggunakan kekayaan dan barang milik negara seara
bertanggung jawab, e!ekti! dan e!isien.
9) %enjaga agar tidak terjadi kon!lik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
<) %emberikan in!ormasi seara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan in!ormasi terkait
kepentingan kedinasan.
+*)'idak menyalahgunakan in!ormasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau menari
keuntungan atau man!aat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
++) %emegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN.
+) %elaksanakan ketentuan peraturan perundang$undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.

Nilai'"ilai Dasar E#ia P!$li


Nilai$nilai dasar etika publik sebagaimana terantum dalam &ndang$
&ndang ASN, yakni sebagai berikut4
a. %emegang teguh nilai$nilai dalam ideologi Negara Panasila.
b. Setia dan mempertahankan &ndang$&ndang -asar Negara
/esatuan ;epublik Indonesia +<.
. %enjalankan tugas seara pro!esional dan tidak berpihak.
d. %embuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. %eniptakan lingkungan kerja yang non diskriminati!.
!. %emelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. %empertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. %emiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.

19
i. %emberikan layanan kepada publik searaa jujur, tanggap, epat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
 j. %engutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. %enghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. %engutamakan penapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. %endorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. %eningkatkan e!ekti!itas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

>adi etika publik merupakan dasar bagi seorang ASN untuk bertindak
yang lebih mengedapankan norma$norma sosial, bertindak seara
pro!esional dan mengutamakan pada pelayanan publik berdasarkan kode etik
yang telah disepakati bersama yang mengatur tingkah laku bersama.

2. Nilai Dasar K+*i#*&" M!#!


&ntuk mewujudkan sistem pelayanan publik yang bermutu harus
memerlukan komitmen. /omitmen atau kesungguhan hati untuk melakukan
perubahan dengan ara berinoasi guna meningkatkan mutu pelayanan.
-alam melakukan suatu inoasi artinya ada proses menghasilkan suatu
produk atau jasa yang berkaitan pelayanan yang mengandung nilai  nilai
kebaharuan. Inoasi bisa berupa nilai tambah atau modi!ikasi dari hal  hal
yang sudah ada maupun menggunakan ara yang berbeda untuk
mengerjakan sesuatu untuk menapai tujuan dengan ara yang lebih e!ekti! 
dan e!isien.
Indikator nilai$nilai dasar komitmen mutu sebagai berikut4
+. 0!ekti! 4 tepat sasaran
. 0!isien 4 penggunaan sumber daya sesuai kebutuhan
6. Inoati! 4 menghasilkan layout kearah perubahan yang lebih baik
. /reati! 4 memiliki daya imajinasi, mengembangkan dan
mengekspresikan gagasan yang diperkirakan berman!aat.
. %utu 4 pengukuran tingkat kepuasan terhadap produk = jasa yang
diterimanya

20
Nilai$nilai dasar orientasi mutu yang mendasarkan pada ASN sebagai
aparatur, antara lain4
a. /omitmen pada kepuasan masyarakat
b. Pemberian layanan yang epat dan dengan senyuman yang
ramah
. Pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa aat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan
d. Pemberian layanan yang dapat memberi perlindungan kepada
publik, terutama ketika terjadi perubahan
e. Pendekatan ilmiah dan inoati! dalam pemeahan masalah dan
pengambilan keputusan
!. Perbaikan seara berkelanjutan melalui berbagai ara, antara lain
pendidikan, pelatihan pengembangan ide kolaborasi, dan
benchmark .

>adi /omitmen mutu merupakan upaya seorang ASN untuk dapat


berkreasi dengan mengedepankan perbaikan$perbaikan kualitas di
lingkungan masyarakat sekitar dengan metode penapaian yang e!ekti! 
(epat waktu) dan e!isiensi (berdaya guna) dengan melakukan dan
mengembangkan suatu kreati!itas yang berguna bagi pelayanan publik

2.4 Nilai Dasar A"#i K+r!%si


/orupsi berasal dari bahasa latin corruptio yang berarti kerusakan,
kebrobokan, dan kebusukan. -ampak korupsi sangat luar biasa,
menyebabkan kerusakan baik dalam lingkup pribadi, keluarga, masyarakat.
/esadaran anti korupsi melalui pendekatan spiritual membentengi PNS
melakukan korupsi, mendorong memiliki isi misi organisasi yang baik,
terpau melakukan yang terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan seara
publik (:AN, *+).
/orupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus maupun pegawai
negeri yang seara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau

21
memperkaya mereka yang dekat dengan dirinya, dengan ara
menyalahgunakan kekuasaan publik yang diperayakan kepada mereka.
-ampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan
negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya
bersi!at jangka pendek tetapi dapat pula bersi!at jangka panjang.
&ntuk itu sebagai Aparatur Negara, merupakan suatu tanggung jawab
dan merupakan suatu amanah untuk menghindari sikap  sikap korupsi
dengan menanamkan kesadaran diri tentang nilai  nilai anti korupsi.
 Adapun nilai dasar anti korupsi yang dimaksud yaitu 4
+. /ejujuran
>ujur merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam korupsi,
karena tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat keperayaan
dalam berbagai hal, termaksud dalam kehidupan sosial.
. /epedulian
 Arti kata peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. ;asa kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan
sekitar dan berbagai hal yang berkembang didalamnya.
6. /emandirian
/emandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting harus dimiliki
oleh seorang pemimpin, karena tanpa kemandirian seseorang tidak
akan mampu memimpin orang lain.
. /edisiplinan
%an!aat dari disiplin ialah seseorang dapat menapai tujuan dengan
waktu yang lebih e!isien. /edisplinan memiliki dampak yang sama
dengan nilai  nilai anti korupsi lainnya yaitu dapat menumbuhkan
keperayaan dari orang lain dalam berbagai hal. /edisplinan dapat
diwujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan mengatur waktu
dengan baik, kepatuhan kepada seluruh peraturan dan ketentuan yang
berlaku, mengerjakan segala sesuatu dengan tepat waktu dan !okus
pada pekerjaan.
. 'anggung jawab
/ata tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Seseorang yang memiliki tanggung jawab akan memiliki

22
keenderungan menyelesaikan tugas dengan lebih baik, sehingga
mendapatkan keperayaan dari orang lain.
7. /erja keras
/erja keras didasari dengan kemauan. -i dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian,
ketabahan, keteguhan dan pantang mundur.
8. /esederhanaan
-engan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan untuk tidak
hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya. -engan gaya hidup
yang sederhana, seseorang juga dibina untuk memprioritaskan
kebutuhan diatas keinginannya.
9. /eberanian
/eberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran dan berani bertanggung jawab. /eberanian sangat
diperlukan untuk menapai kesuksesan dan keberanian akan semakin
matang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan akan semakin
kuat jika pengetahuannya juga kuat.
<. /eadilan
/eadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai
dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proporsional
dan tidak melanggar hukum.

 Anti /orupsi merupakan nilai dasar yang harus ditanamkan pada setiap
diri seorang PNS dalam mengemban tugasnya dengan dan tanpa tindakan
keurangan dan mengedepankan nilai$nilai kejujuran dan keadilan bersama.

2.5 Si"#&sis Li#&ra#!r 


'abel II.+
Sintesis :iteratur 
 Nilai-nilai
 N
Dasar Profesi Definisi Aspek Indikator  
o
ASN
1
2. 3. 4. 5.
.
1 Akuntabil • Perilak  • Sebuah hubungan • epe!i!

23
. itas u etis atas dasar •  $erorientasi pada hasil  pinan
 prinsip dan nilai • e!butuhkan laporan • anggung)
!oral uni"ersal • e!erlukan a(ab #responsibilitas'
#$udiati% 2&14' konsekuensi • esei!ba
• e(a)i • e!perbaiki kiner)a ngan
 ban #,AN% 2&14b' • ranspara
 pertanggung)a(aban nsi
*ang harus di+apai • eadilan
#,AN% 2&14b' • e)elasan
• Integritas
• eper+a*a
an
• onsisten
si #$udiati% 2&14'
2  Nasionali Pandangan • Pelaksa Sila Pan+asila
. s!e tentang rasa +inta *ang na kebi)akan publik  1. euhanan /ang aha
(a)ar terhadap bangsa • Pela*an 0sa
dan negara% sekaligus  publik  2. e!anusiaan *ang
!enghor!ati bangsa • Perekat Adil dan $eradab
lain#,AN% 2&14f' 3. Persatuan Indonesia
dan pe!ersatu
4. erak*atan *ang
 bangsa#,AN% 2&14f'
Dipi!pin oleh ik!at
ebi)aksanaan dala!
Per!us*a(aratan
Per(akilan
5. eadilan Sosial $agi
Seluruh ak*at
Indonesia
3 0tika efleksi tentang Di!ensi • ebersa!
. Publik  standar nor!a *ang • ualitas pela*anan aan
!enentukan  publik  • 0!pati
 baikburuk% benarsalah • odalitas • epedulia
 perilaku% tindakan dan #akuntabilitas% n
keputusan untuk   transparansi% • ede(asa
!engarahkan kebi)akan netralitas' an
 publik dala! rangka • indakan integritas • rientasi
!en)alankan tanggung  publik #,AN% 2&14d' organisasi
 )a(ab pela*anan •   Respect 
 publik#,AN% 2&14d' • eba)ikan
• Integritas
• Ino"atif 
• eunggul
an

24
• elu(esa
n
• earifan#
,AN% 2&14d'
4 o!it!e • Suatu • Perubahan produk  • 0fisiensi
. n utu kondisi dina!is  barang)asa • 0fektifitas
 berkaitan dengan • Proses produksi • Ino"asi
 produk% )asa% • Nilai-nilai kele!bagaan • utu#,A
!anusia% proses% dan • Perubahan +ara ker)a  N% 2&14e'
lingkungan *ang • ekanan *ang
sesuai atau bahkan digunakan
!elebihi harapan • ,a*anan siste!
konsu!enpengguna !ana)e!en
#oets+h6 Da"is% • indset pega(ai
2&&7' #,AN% 2&14e'
• Penilai
an !utu produk)asa
tergantung persepsi
indi"idual
 berdasarkan
kesesuaian nilai
*ang terkandung di
dala!n*a dengan
kebutuhan dan
keinginann*a% tanpa
kesalahan dan
 pe!borosan
#8hristopher 6
hor% 2&&1'
5 Anti $ahasa latin • esediaan • e)u)uran
. orupsi corruptio *ang berarti #compliance' • epedulia
kerusakan% kebrobokan% • Identifikasi n
dan kebusukan#,AN% #identification' • e!andiri
2&14+' • Internalisasi an
#internalization' • Disiplin
#,AN% 2&14+' • anggung)
a(ab
• er)a
keras
• Sederhana
• $erani
• Adil#,AN

25
% 2&14+'

BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUPOKSI PESERTA

3.1. I,&"#i#as Or(a"isasi


Bappeda (Badan perenanaan Pembangunan -aerah) diatur dengan
Peraturan -aerah Nomor ++ tahun **9 sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan -aerah /ota Salatiga Nomor < 'ahun *++
tentang Perubahan /edua atas Peraturan -aerah /ota Salatiga Nomor ++
'ahun **9 tentang 1rganisasi dan 'ata /erja :embaga 'eknis -aerah dan
Satuan Polisi Pamong Praja /ota Salatiga.
Badan Perenanaan Pembangunan -aerah /ota Salatiga
beralamatkan di >l.:etjen. Sukowati, No.+ Salatiga /ode Pos *8 'elp.
(*<9) 666 ?aks. (*<9) 666 Cebsite www.salatigakota.go.id, 0$mail
bappedaDsalatigakota.go.id.

3.2. 6isi7 Misi Da" T!%+si


a. 6isi Ba%%&,a K+#a Sala#i(a
Sebagai Badan Perenanaan Pembangunan yang menyokong
implementasi dari Eisi /ota Salatiga FSalatiga yang Sejahtera, %andiri
dan BermartabatF, serta dengan memperhatikan situasi, kondisi,
kekuatan dan kelemahan, peluang dan tantangan serta
memperhatikan kontinuitas pelaksanaan kegiatan yang ada . Badan
Perenanaan Pembangunan -aerah (Bappeda) /ota Salatiga
memiliki Eisi 'ahun *++$*+7 adalah 4

8P&r&"-a"aa" P&*$a"(!"a" Da&ra )a"( B&r!ali#as ,ala*


M&",!!"( Sala#i(a )a"( S&a#&ra7 Ma",iri ,a" $&r*ar#a$a# 9

Eisi diatas menempatkan Bappeda /ota Salatiga sebagai sebuah

26
institusi yang diharapkan mampu menyusun berbagai dokumen
perenanaan pembangunan daerah yang berkualitas dengan
melibatkan berbagai stakeholder  dan berpijak pada isu dan
permasalahan utama daerah, sehingga pemerintahan dan
pembangunan daerah dapat terlaksana seara e!ekti!, e!esien dan
berkelanjutan serta dapat menjamin eksistensi daerah di masa depan.

$. Misi Ba%%&,a K+#a Sala#i(a


-alam rangka mewujudkan Eisi, maka perlu disusun rumusan %isi
yang merupakan uraian umum mengenai upaya$upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan kondisi tentang masa depan. Sesuai
dengan Eisi di atas, maka dirumuskan %isi Bappeda /ota Salatiga
untuk periode tahun *++$*+7, sebagai berikut 4
Misi 1 : M&;!!,a" P&r&"-a"aa" P&*$a"(!"a" Da&ra )a"(
Par#isi%a#i/ ,a" T&ri"#&(rasi
#al tersebut disebabkan karena terpenuhinya perenanaan
pembangunan daerah yang partisipati! dan terintegrasi merupakan
tolok ukur utama bagi terwujudnya perenanaan pembangunan daerah
yang berkualitas di berbagai bidang, dan merupakan dijadikan pijakan
bagi implementasi misi selanjutnya. Perenanaan partisipati! adalah
suatu tahapan proses pemberdayaan masyarakat yang dimulai
dengan tahap kajian keadaan seara partisipati! yang didapat dari
in!ormasi yang dikumpulkan. Perenanaan partisipati! berman!aat bagi
masyarakat untuk mengarahkan kegiatan atau program tersebut.
Perenanaan partisipati! menurut &ndang$&ndang Nomor  'ahun
** tentang Sistem Perenanaan Pembangunan Nasional adalah
Fperenanaan yang dilakukan dengan melibatkan semua pihak yang
berkepentingan terhadap pembangunan. /eterlibatan para pihak yang
berkepentingan tersebut adalah untuk memperoleh aspirasi dan
meniptakan rasa memiliki.G Sedangkan yang dimaksud dengan

27
perenanaan yang terintegrasi dalah keterpaduan semua dokumen
perenanaan yang ada, sehingga terdapat keterkaitan yang saling
menunjang dan saling melengkapai antara dokumen perenanaan
yang ada.
Misi 2 : M&;!!,a" P&"i"(a#a" K!ali#as S!*$&r,a)a A%ara#!r 
P&r&"-a"a )a"( Di,!!"( K&#&rs&,iaa" Sara"a Prasara"a )a"(
M&*a,ai
#al tersebut disebabkan karena terpenuhinya dan tersediainya
sumberdaya manusia atau aparatur perenana yang berkualitas
merupakan salah satu unsur pendukung menuju teriptanya
perenanaan pembangunan daerah yang berkualitas.
Misi 3 : M&;!!,a" K&#&rs&,iaa" Da#a )a"( A!"#a$&l s&$a(ai
Dasar P&r&"-a"aa" P&*$a"(!"a" Da&ra
%enunjukkan bukti komitmen Bappeda /ota Salatiga sebagai institusi
perenana yang akuntabel. #al tersebut disebabkan karena data
merupakan unsur utama yang menjadi dasar dalam setiap analisis
kebijakan publik. /etersediaan data yang akuntabel akan menunjang
hasil analisis yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas produk
perenanaan pembangunan daerah.
Misi  : M&;!!,a" P&r&"-a"aa" P&*$a"(!"a" Da&ra )a"(
M&",!!"( $a(i B&r&*$a"(")a P!sa#'%!sa# P&r#!*$!a"
E+"+*i
Perekonomian -aerah berbasis ekonomi kerakyatan merupakan salah
satu pilar pembangunan ekonomi yang memperhatikan potensi
ekonomi lokal, selain itu salah satu unsur yang menunjang dalam
pelaksanaan pembangunan daerah adalah diperlukannnya partisipasi
publik dalam pelaksanaan pembangunan daerah. 'erkait dengan hal
tersebut, maka Bappeda /ota Salatiga melalui misi keempat ini
mem!okuskan perenanaan pembangunan daerah yang mendukung
tumbuhnya pusat$pusat pertumbuhan ekonomi dengan tetap
berpegang pada upaya pada upaya pemberdayaan ekonomi lokal,
baik melalui &/% dan /operasi maupun pemberdayaan rumah tangga

28
kurang mampu=kelompok kurang mampu, produksi dan produkti!itas
hasil pertanian dan perikanan dalam arti luas, meningkatkan potensi
dan daya saing daerah melalui peningkatan inestasi, meningkatkan
kualitas dan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan sumber$sumber 
penerimaan daerah untuk mendukung kemandirian keuangan daerah,
meningkatkan pengelolaan pasar tradisional yang representatie, serta
peningkatan partisipasi publik dalam pembangunan baik melalui !orum
musrenbang maupun dalam !orum dan kelembagaan lain.
Misi 4 : M&;!!,a" P&r&"-a"aa" Ta#a R!a"( K+#a s&r#a
K&#&rs&,ia" Sara"a ,a" Prasara"a )a"( B&r;a;asa" Li"(!"(a"
Perenanaan dan Pengelolaan tata ruang kota yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan merupakan prasarana bagi pelaksanaan
pembangunan seara keseluruhan yang berkelanjutan. %unulnya isu
kerusakan lingkungan, ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan
prinsi$prinsip penataan ruang, maupun tumpang tindih penataan ruang
menjadikan pengelolaan tata ruang kota yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan dijadikan sebagai %isi /elima.
Misi 5 : M&;!!,a" P&r&"-a"aa" P&*$a"(!"a" Da&ra )a"(
M&",!!"( P&"i"(a#a" K!ali#as P&"a"(a"a" Masala S+sial
,a" B!,a)a ,&"(a" B&r%ri"si% %a,a Ta#a K&l+la P&*&ri"#aa"
)a"( Bai
%em!okuskan pada perenanaan dalam penanganan masalah sosial
dan budaya merupakan jawaban terhadap isu$isu terkait pendidikan,
kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pengarustumaan gender dan
perlindungan anak, hak asasi manusia, maupun penyandang masalah
kesejahteraan sosial, termasuk didalamnya adalah perepatan
penanggulangan kemiskinan. Permasalahan sosial yang semakin
kompleks dewasa ini ditandai dengan munulnya kantong$kantong
kemiskinan, kesenjangan pemerataan pendapatan, meningkatnya
angka kejahatan, tingginya angka pengangguran, perilaku kekerasan,
pelanggaran hukum, penyalahgunaan narkotika dan lain$lain. %asalah

29
sosial yang tidak segera ditangani seara dini dapat menimbulkan
masalah sosial yang besar seperti terbentuknya generasi muda yang
tidak berkualitas, menajamnya kesenjangan sosial baik ertikal
maupun hori2ontal, disintegrasi sosial dan sebagainya. Penangananan
masalah sosial yang tidak tuntas bisa mengakibatkan meningkatnya
 jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.
-. T!%+si Ba%%&,a K+#a Sala#i(a
Berdasarkan Peraturan Calikota Nomor  'ahun *++ tentang 'ugas
Pokok ?ungsi dan &raian 'ugas Pejabat Struktural pada :embaga
'eknis -aerah dan Satuan Polisi Pamong Praja.
 'ugas Pokok
Badan Perenanaan Pembangunan -aerah (Bappeda) memiliki
tugas pokok dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah dibidang perenanaan pembangunan daerah,
statistik, penelitian dan pengembangan.
 ?ungsi Bappeda
+. Perumusan kebijakan teknis di bidang perenanaan
pembangunan daerah, statistik, penelitian dan pengembangan.
. Pengkoordinasian penyusunan perenanaan pembangunan
daerah statistik, penelitian dan pengembangan,
6. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perenanaan
pembangunan daerah, statistik, penelitian dan pengembangan,
pengendalian dan ealuasi.
. Pelaksanaan pelayanan ke sekretariatan badan.
. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai
dengan tugas dan !ungsinya.

3.3. T&laaa" R&"-a"a Ta#a R!a"( Wila)a ,a" Kaia" Li"(!"(a"


Hi,!% S#ra#&(is
-alam merenanakan suatu kegiatan lima tahun kedepan tentunya
tidak terlepas dari wilayah dimana kegiatan tersebut berlangsung. Cilayah
adalah ruang yang merupakan kesatuan geogra!is beserta segenap unsur 
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrati! 
dan=atau aspek !ungsional. 'elaahan renana tata ruang wilayah ditujukan

30
untuk mengidenti!ikasikan implikasi renana struktur dan pola ruang terhadap
kebutuhan pelayanan Bappeda /ota Salatiga. . -ibandingkan dengan struktur 
dan pola ruang eksisting maka Bappeda dapat mengidenti!ikasi arah
(geogra!is) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan
prioritas wilayah pelayanan Bappeda dalam lima tahun mendatang.
'ujuan penataan ruang /ota Salatiga sebagaimana tertuang dalam
;enana 'ata ;uang Cilayah /ota Salatiga 'ahun *+**6* adalah
mewujudkan /ota Salatiga sebagai pusat pendidikan dan olahraga di
kawasan /edungsepur yang berkelanjutan didukung sektor perdagangan dan
 jasa yang berwawasan lingkungan. -alam mewujudkan tujuan penataan
ruang tersebut dilakukan kebijakan dan strategi sebagai berikut 4
+) Pengembangan struktur ruang 4
a) Pemantapan pusat pelayanan kegiatan sesuai dengan
!ungsinya5
b) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem
prasarana dan sarana umum5
) Pengembangan sistem jaringan transportasi jalan yang
memperlanar pergerakan antarpusat kegiatan.
) Pengembangan pola ruang 4
a) Peningkatan !ungsi kawasan lindung5
b) Penyediaan ;'# kota yang proporsional5
) Perwujudan pengembangn kegiatan budi daya yang optimal
dan e!isien5
d) Peningkatan !ungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan
negara.
6) Pengembangan kawasan strategis 4
a) Pengembangan kawasan strategis sosial budaya5
b) Pengembangan kawasan strategis ekonomi.
-ikaitkan dengan indikasi program peman!aatan ruang jangka
menengah dalam ;';C, pelaksanaan peman!aatan ruang telah terjadi

31
simpangan yang ukup signi!ikan sehingga menimbulkan permasalahan
dalam penerapan renana detail tata ruang kota yang sudah ada. &ntuk
penyempurnaan pedoman ;';C sebagai auan pembangunan perlu ditinjau
kembali ;enana -etail 'ata ;uang /ota.

3.. T!%+si Bi,a"( Sara"a ,a" Prasara"a


Bidang Sarana Prasarana dan 'ata ;uang mempunyai tugas pokok
merenanakan, merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan kegiatan,
menganalisis dan pengendalian pengembangan pembangunan bidang bina
marga, ipta karya, pengairan, perhubungan, komunikasi dan in!ormatika.
/ebersihan dan pertamanan, tata ruang, lingkungan hidup, serta energi dan
sumber daya mineral serta melakukan penilaian pengendalian dan ealuasi
atas pelaksanaan kegiatan Bidang Sarana, Prasarana, dan 'ata ;uang.
&ntuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Sarana, Prasarana, dan
'ata ;uang menyelenggarakan !ungsi4
a. Perumusan kebijakan perenanaan pembangunan di bidang bina
marga, ipta karya, pengairan, perhubungan, komunikasi dan
in!ormatika, kebersihan dan pertamanan, tata ruang, lingkungan hidup,
serta energy dan sumber daya mineral5
b. Perenanaan kegiatan pembangunan di bidang bina marga, ipta
karya, pengairan, perhubungan, komunikasi dan in!ormatika,
kebersihan dan pertamanan, tata ruang, lingkungan hidup, serta
energy dan sumber daya mineral5
. Pengoordinasian kegiatan perenanaan pembangunan di bidang bina
marga, ipta karya, pengairan, perhubungan, komunikasi dan
in!ormatika, kebersihan dan pertamanan, tata ruang, lingkungan hidup,
serta energy dan sumber daya mineral5
d. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan perenanaan
pembangunan di bidang bina marga, ipta karya, pengairan,
perhubungan, komunikasi dan in!ormatika, kebersihan dan

32
pertamanan, tata ruang, lingkungan hidup, serta energy dan sumber 
daya mineral5
e. Pengendalian dan ealuasi pelaksanaan perenanaan pembangunan
di bidang bina marga, ipta karya, pengairan, perhubungan,
komunikasi dan in!ormatika, kebersihan dan pertamanan, tata ruang,
lingkungan hidup, serta energy dan sumber daya mineral5
!. Pembinaan dan pengarahan kepada bawahan5
g. Peniliaian pelaksanaan tugas bawahan5 dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

Subbidang 'ata ;uang mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan


perumusan kebijikan dibidang perhubungan, kebersihan dan pertamanan,
tata ruang, lingkungan hidup, serta energy dan sumber daya mineral serta
menyajikan data sebagai bahan ealuasi.

3.4. A"alis P&"(&*$a"(a" Wila)a


?ormasi Analis Pengembangan Cilayah ditempatkan di S/P-
Bapedda pada Subbidang tata ruang. Analis pengembangan wilayah memiliki
peran jabatan mengumpulkan in!ormasi dan mengolah data di bidang
perenanaan tata ruang.
 Adapun beberapa uraian tugas pada Analis Pengembangan Cilayah,
diantaranya4
+. %empelajari peraturan yang terkait dengan tata ruang sebagai bahan
masukan atasan5
. %enghimpun dan membantu menganalisa renana kerja dari dinas
terkait seperti "iptakarya dan 'ata ;uang sebagai bahan masukan5
6. %engumpulkan in!ormasi, monitoring dan menyajikan data tentang
peman!aatan ruang sebagai bahan masukan atasan5
. %engumpulkan in!ormasi, monitoring dan menyajikan data tentang
ealuasi perijinan peman!aatan ruang yang telah ditetapkan sebagai
bahan masukan atasan5 dan

33
. %embantu dalam penyiapan penyusunan renana kegiatan subbidang
tata ruang, dan laporan serta ketatalaksanaannya untuk kelanaran
pelaksanaan kegiatan.

-alam melaksanakan tugas dan !ungsi, Analis Pengembangan wilayah


memiliki tanggung jawab pekerjaan sebagai berikut5
+. /eakuratan laporan dan dokumen pelaksanaan kegiatan
. /erahasiaan data
6. /esesuaian pelaksanaan tugas, program dan kegiatan terhadap
regulasi yang ada

3.5. S#r!#!r Or(a"isasi

34

You might also like