You are on page 1of 6

Pengaruh Kualitas Jasa Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Komputer Di RS Pantai Indah Kapuk

PENGARUH KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI TERHADAP


KEPUASAN PENGGUNA KOMPUTER DI RS.PANTAI INDAH KAPUK
Sarkosih1, Lily Widjaya2
1,2,
Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jalan Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk, Jakarta 11510
sarkosih78@yahoo.com

Abstrak
The successful development of information systems is not only determined by how the
information system can process information very well but is determined also by the
suitability of the work environment. User satisfaction is one among the various factors
determining the success of information system development. This study aims to
determine the effect of the quality of information systems services to the computer user
satisfaction in Pantai Indah Kapuk hospitals North Jakarta. The study was conducted with
cross-sectional and analytic description of the method by the number of sample of 58
respondents who worked in the Department of Nursing consists of outpatient
administration section, administration and sexy infirmary medical records and collected by
sampling saturated. Dimensions of service quality information system is the performance,
aesthetics, ease of maintenance and repair, uniqueness, reliability, durability, quality and
usability appropriate suitability. Dimensional computer user satisfaction is the content or
the content, accuracy, format, ease of use and timeliness. Most respondents aged less
than 40 years old, female, high school educated, work in the section Administration
Outpatient and have service life of over 10 years. The average score of service quality
information system 46.64 (± 3.717) and the average computer user satisfaction scores
29.29 (± 2.872). The statistical test shows the influence of the quality of information
systems services to the computer user satisfaction in the Department of Nursing (r =
0.608 and p <0.05) and the coefficient of determination 36.97. Improving the quality of
information system services will increase user satisfaction computers that improve the
quality of service.

Keywords: The quality of information systems services, the computer user satisfaction

Pendahuluan bagi pengambilan kebijakan kesehatan


Satudi antara pokok-pokok program secara nasional. Dimensi kualitas jasa sistem
pembangunan kesehatan adalah informasi menurut Tony Wijaya (2011) terdiri
pengembangan sistem informasi kesehatan. dari: Kinerja, estetika, kemudahan
Program ini bertujuan untuk perawatan dan perbaikan, keunikan,
mengembangkan sistem informasi kesehatan keandalan, daya tahan, kualitas kesesuaian
guna mewujudkan suatu sistem informasi dan kegunaan yang sesuai.
kesehatan yang komprehensif berhasil guna Penelitian yang dilakukan oleh
dan berdaya guna dalam mendukung Soegiarto (2001) mengenai faktor-faktor
pembangunan kesehatan. Adapun untuk yang mempengaruhi kualitas jasa sistem
sasarannya adalah tersedianya informasi informasi menyimpulkan bahwa tingginya
yang akurat, tepat waktu, lengkap dan sesuai kepuasan pengguna diperoleh dari pengguna
kebutuhan sebagai bahan dalam proses yang mempunyai partisipasi dalam
pengambilan keputusan untuk perumusan pengembangan sistem. Pengembangan
kebijakan, perencanaan, penggerak sistem informasi merupakan sebuah
pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan keputusan yang sangat strategis. Selain
penilaian program kesehatan di semua menyangkut investasi yang cukup besar,
tingkat administrasi kesehatan guna terdapat banyak faktor lain yang harus
meningkatkan mutu pelayanan. Untuk dipertimbangkan. Kompleksitas sistem
mendapatkan informasi kesehatan, bukanlah merupakan jaminan perbaikan
Kementerian Kesehatan sebagai institusi kinerja, bahkan bisa jadi kontraproduktif bila
yang berwenang dalam pengambilan dalam tahapan implementasi ternyata tidak
kebijakan di bidang kesehatan masih didukung dengan kesiapan sumber daya
bergantung kepada laporan dari institusi manusia (SDM) yang ada pada suatu
pelayanan kesehatan. Oleh karenanya organisasi. Pengembangan sistem informasi
kualitas informasi yang dihasilkan institusi pada sebuah organisasi perlu untuk secara
pelayanan kesehatan menjadi sangat penting proaktif melibatkan SDM-nya. Dengan kata
bukan hanya untuk institusi sendiri tetapi lain diperlukan partisipasi aktif dari para

Jurnal INOHIM Volume 3 Nomor 1, Juni 2015 18


Pengaruh Kualitas Jasa Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Komputer Di RS Pantai Indah Kapuk

pengguna agar sistem yang dikembangkan SPSS versi 17.0 didapatkan koefisien korelasi
dapat berjalan secara efektif dan efisien. (r) atau r hitung > dari nilai r tabel dengan
Kepuasan pengguna komputer meru-pakan signifikansi 0,05 sebesar 0,254. Berdasarkan
rasa gembira yang timbul akibat pengujian tersebut tidak ada satupun butir
terpenuhinya semua kebutuhan peng-guna pernyataan yang tidak valid karena semua
terhadap kualitas jasa sistem informasi. nilai r hitung > dari 0,254. Seluruh butir
Selain itu kepuasan pengguna ditunjukkan pernyataan pada setiap variable independen
oleh kemudahan pengguna komputer dalam dan dependen sudah valid.
mengoperasikan sistem informasi sehingga
kualitas jasa sistem informasi akan semakin 2. Uji Reliabilitas
baik. Pengguna atau konsumen dari suatu Uji reliabilitas instrument digunakan
sistem informasi memegang peranan yang untuk menunjukan sampai sejauh mana
sangat penting. Penggunalah yang ikut suatu hasil pengukuran relatif konsisten
berkontribusi dalam menentukan tingkat apabila pengukuran dilakukan dua kali atau
kualitas jasa/layanan sistem informasi yang lebih. Dalam uji reliabilitas yang dilakukan
diinginkan beserta atribut-atribut yang dalam penelitian ini penulis menggunakan
mempengaruhi kualitas layanan (customer- alat bantu statistik yang ada dalam program
driven quality). Untuk menge-tahui SPSS versi 17.0 yaitu dengan menggunakan
kenyataan dilapangan mengenai kualitas jasa rumus Cronbach’s alpha. Dikatakan reliabel
sistem informasi di RS. jika nilainya > 0,70. Uji reliabilitas sangat
diperlukan untuk mengetahui apakah alat
MetodePenelitian ukur yang digunakan konsisten atau tidak.
Tempat Penelitian dilakukan di Seksi Hasil pengujian reliabilitas dapat di lihat pada
Administrasi Rawat Jalan, Administrasi Ruang tabel di bawah ini:
Perawatan dan Seksi Rekam Medis.Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 01 Juli 2014 Tabel 1
sampai dengan tanggal 21 Juli Uji Reabilitas
2014.Penelitian akan dilaksanakan dengan Cronbach’s N of items
metode deskripsi analitik kuantitatif dan Alpha
menggunakan pendekatan potong lintang .735 27
(cross sectional). Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti Dari hasil uji reliabilitas di atas
menggunakan teknik nonproba-bility didapatkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha
sampling. (0,735) ≥ 0,70. Dengan demikian dapat
disimpulkan pernyataan dalam kuesioner
HasildanPembahasan tersebut sudah reliabel.
1. Uji Validitas
Validitas digunakan untuk meng-ukur 3. Uji Normalitas
sejauh mana ketepatan atau kecermatan Uji normalitas dimaksudkan untuk
suatu instrumen dalam mengukur apa yang memperlihatkan bahwa sampel yang diambil
ingin di ukur. Sedangkan uji validitas adalah dari populasi berdistribusi normal. Untuk
prosedur pengujian untuk melihat apakah melakukan uji normalitas dilakukan dengan
alat ukur atau pertanyaan yang dipakai menggunakan nilai skewness dan standar
dalam kuesioner dapat mengukur dengan error-nya, bila skewness di bagi standar
cermat atau tidak. Uji validitas dari error-nya menghasilkan angka ≤ 2 maka
instrumen penelitian dimaksudkan untuk distribusinya normal. Berikut adalah hasil uji
menguji keabsahan dan kehandalan butir- normalitas pada setiap dimensi yang ada:
butir instrument yang digunakan dalam a. Dimensi kinerja : nilai skewness (-0,135)
penelitian. / standar error (0,314) = (-0,42).
Validitasi strumen di uji dengan b. Dimensi estetika : nilai skewness (0,474)
menggunakan korelasi skor butir pernyataan / standar error (0,314) = (1,50).
dengan skor total. Perhitungan uji validitas c. Dimensi kemudahan perbaikan dan
dilakukan dengan menggunakan Corrected perawatan : nilai skewness (-0,743) /
Item Total-Corelation. Dalam uji validitas standar error (0,314) = (-2,36).
setiap item pertanyaan membandingkan r d. Dimensi keunikan : nilai skewness
hitung dengan r tabel. Hasilnya dikatakan (0,869) / standar error (0,314) = (2,76).
valid apabila nilai r hitung > r tabel. Hasil e. Dimensi keandalan : nilai skewness (-
pengujian validitas setiap instrument 0,548) / standar error (0,314) = (-1,74).
pernyataan berdasarkan pengolahan program

Jurnal INOHIM Volume 3 Nomor 1, Juni 2015 19


Pengaruh Kualitas Jasa Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Komputer Di RS Pantai Indah Kapuk

f. Dimensi daya tahan : nilai skewness (- sistem informasi maka dapat diperoleh data
0,857) / standar error (0,314) = (-2,72). sebagai berikut :
g. Dimensikualitaskesesuaian : 1. Dimensi Kinerja
nilaiskewness (-0,528) / standar error Terkait kinerja sistem informasi,
(0,314) = (-1,68). sebanyak (95,7%) responden
h. Dimensi kegunaan : nilai skewness (- berpendapat “ setuju” dan “sangat
0,715) / standar error (0,314) = (-2,27). setuju” dengan kemampuan jasa sistem
i. Dimensi isi : nilai skewness (-0,133) / informasi menghasilkan laporan yang
standar error (0,314) = (-0,42). berguna dalam pengambilan keputusan
j. Dimensi akurasi : nilai skewness (- dan menghasilkan laporan yang tepat
0,000) / standar error (0,314) = (0). tanpa kesalahan. Sebanyak (4,3%)
k. Dimensi tampilan : nilai skewness (- responden berpendapat “tidak setuju”
0,028) / standar error (0,314) = (-0,08). dengan kemampuan jasa sistem
l. Dimensi kemudahan penggunaan : nilai informasi menghasilkan laporan yang
skewness (0,322) / standar error (0,314) berguna dalam pengambilan keputusan
= (1,02). dan menghasilkan laporan yang tepat
m. Dimensi ketepatan waktu : nilai tanpa kesalahan.
skewness (-0,033) / standar error 2. Dimensi Estetika
(0,314) = (-0,10). Terkait estetika dari sistem informasi,
sebanyak (90,5%) responden
Dari hasil uji normalitas didapatkan berpendapat “setuju” dan “sangat
data bahwa nilai skewness dibagi dengan setuju” dengan kemampuan jasa sistem
standar error-nya pada setiap dimensi adalah informasi membuat tampilan yang
≤ 2 dengan demikian dapat disimpulkan memudahkan pengguna dan
bahwa data tersebut berdistribusi. Total menyediakan berbagai fasilitas yang
responden pada penelitian ini berjumlah 58 menarik. Sebanyak (9,5%) responden
orang. Berdasarkan tabel di atas maka “tidak setuju” dengan kemampuan jasa
didapatkan gambaran sebagai berikut : sistem informasi membuat tampilan yang
a. Berdasarkan umur, responden terbanyak memudahkan pengguna dan
berumur ≤ 40 tahun sebanyak 50 orang menyediakan berbagai fasilitas yang
(86,2%) dan responden terkecil berumur menarik.
≥ 41 tahun sebanyak 8 orang (13,8%). 3. Dimensi Kemudahan Perawatan &
b. Berdasarkan jenis kelamin, responden Perbaikan
terbanyak berjenis kelamin perempuan Terkait kemudahan perawatan dan
sebanyak 30 orang (51,7%) dan perbaikan dari sistem informasi,
responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak (60,3%) responden
sebanyak 28 orang (48,3%). berpendapat “setuju” dan “sangat
c. Berdasarkan tingkat pendidikan, setuju” dengan kemampuan SDM bagian
sebagian besar responden berpendidikan IT memperbaiki sistem informasi setiap
SMU atau sederajat sebanyak 38 orang hari dan merespon perbaikan dengan
(65,5%). Responden berpendidikan cepat dan mudah ketika sistem
tinggi sebanyak 20 orang (34,5%). mengalami gangguan. Sebanyak
d. Berdasarkan masa kerja responden (39,7%) responden “tidak setuju” dan
terbanyak dengan masa kerja > 6 tahun “sangat tidak setuju” dengan
sebanyak 48 orang (82,8%). Responden kemampuan SDM bagian IT memperbaiki
dengan masa kerja ≤ 5 tahun sebanyak sistem informasi setiap hari dan
10 orang (17,2%). merespon perbaikan dengan cepat dan
e. Berdasarkan unit kerja terdiri dari 3 mudah ketika sistem mengalami
tempat yaitu administrasi rawat jalan, gangguan.
administrasi ruang perawatan dan rekam 4. Dimensi Keunikan
medis. Responden terbanyak berasal dari Terkait keunikan dari sistem
administrasi rawat jalan sebanyak 40 informasi, sebanyak (84,1%) responden
orang (69%), rekam medis 14 orang “setuju” dan “sangat setuju” dengan
(24,1%) dan responden terkecil berasal kemampuan SDM IT menemukan tempat
dari administrasi ruang perawatan terjadinya gangguan dengan mudah dan
sebanyak 4 orang (6,9%). kemam-puan mengintegrasikan software
dari luar dengan sistem aplikasi yang
Berdasarkan distribusi jawaban digunakan saat ini. Sebanyak (11,2%)
responden mengenai dimensi kualitas jasa responden “tidak setuju” dengan

Jurnal INOHIM Volume 3 Nomor 1, Juni 2015 20


Pengaruh Kualitas Jasa Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Komputer Di RS Pantai Indah Kapuk

kemampuan SDM IT menemukan tempat program aplikasi sesuai dengan yang


terjadinya gangguan dengan mudah dan dibutuhkan. Sebanyak (14,7%)
kemampuan menginte-grasikan software responden “tidak setuju” dengan
dari luar dengan sistem aplikasi yang kemampuan sistem informasi dalam
digunakan saat ini. menjalankan fungsi-fungsi sesuai yang
5. Dimensi Keandalan dijanjikan dan kemampuan menjalankan
Terkait keandalan dari sistem program-program aplikasi sesuai dengan
informasi, sebanyak (93,1%) responden yang dibutuhkan.
berpendapat “setuju” dan “sangat
setuju” dengan kemampuan jasa sistem Berdasarkan data di atas dapat di lihat
informasi menyediakan informasi yang persentase urutan tertinggi untuk setiap
akurat saat diminta dan keandalan jasa dimensi adalah dengan urutan sebagai
sistem informasi ketika terjadi masalah. berikut :
Sebanyak (6,9%) responden “tidak 1. Dimensi kinerja sebanyak (95,7%)
setuju” dan “sangat tidak setuju” dengan responden menjawab “setuju” dan
kemampuan jasa sistem informasi “sangat setuju” yang berarti kualitas jasa
menyediakan informasi yang akurat saat sistem informasi baik.
diminta dan keandalan jasa sistem 2. Dimensi keandalan sebanyak (93,1%)
informasi ketika terjadi masalah. responden menjawab “setuju” dan
6. Dimensi Daya Tahan “sangat setuju” yang berarti kualitas jasa
Terkait daya tahan dari sistem sistem informasi baik.
informasi, sebanyak (69%) respon-den 3. Dimensi estetika sebanyak (90,5%)
berpendapat “setuju” dan “sangat responden menjawab “setuju” dan
setuju” dengan kemampuan jasa sistem “sangat setuju” yang berarti kualitas jasa
informasi menjalankan program sistem informasi baik.
operasional tanpa sering mengalami 4. Dimensi kegunaan yang sesuai,
gangguan dan kemam-puan sebanyak (85,3%) responden menjawab
memproteksi program aplikasi dan data “setuju” dan “sangat setuju” yang berarti
dari segala gangguan. Sebanyak (31%) kualitas jasa sistem informasi baik.
responden “tidak setuju” dan “sangat 5. Dimensi keunikan sebanyak (84,1%)
tidak setuju” dengan kemampuan jasa responden menjawab “setuju” dan
sistem informasi menjalankan program “sangat setuju” yang berarti kualitas
operasional tanpa sering mengalami jasa sistem informasi baik.
gangguan dan kemampuan mempro- 6. Dimensi kualitas kesesuaian sebanyak
teksi program aplikasi dan data dari (83,6%) responden menjawab “setuju”
segala gangguan. dan “sangat setuju” yang berarti kualitas
7. Dimensi Kualitas Kesesuaian jasa sistem informasi baik.
Terkait kualitas kesesuain dari sistem 7. Dimensi daya tahan sebanyak (69%)
informasi, sebanyak (83,6%) responden responden menjawab “setuju” dan
berpendapat “setuju” dan “sangat “sangat setuju” yang berarti kualitas jasa
setuju” dengan kemampuan jasa sistem sistem informasi perlu diperbaiki.
informasi menyelesaikan pekerjaan 8. Dimensi kemudahan perawatan &
dengan presisi tinggi dan memberikan perbaikan sebanyak (60,3%) responden
informasi yang akurat sejak pertama kali menjawab “setuju” dan “sangat setuju”
tanpa membuat kesalahan. Sebanyak yang berarti kualitas jasa sistem
(16,4%) responden “tidak setuju” informasi perlu diperbaiki.
dengan kemampuan jasa sistem
informasi menyelesaikan pekerjaan Berdasarkan data di atas dapat di lihat
dengan presisi tinggi dan memberikan persentase urutan tertinggi untuk setiap
informasi yang akurat sejak pertama kali dimensi adalah dengan urutan sebagai
tanpa membuat kesalahan. berikut:Dimensi kinerja sebanyak (95,7%)
8. Dimensi Kegunaan yang Sesuai responden menjawab “setuju” dan “sangat
Terkait kegunaan yang sesuai dari setuju” yang berarti kualitas jasa sistem
sistem informasi, sebanyak (85,3%) informasi baik.Dimensi keandalan sebanyak
responden berpendapat “setuju” dan (93,1%) responden menjawab “setuju” dan
“sangat setuju” dengan kemampuan “sangat setuju” yang berarti kualitas jasa
sistem informasi dalam menjalankan sistem informasi baik.Dimensi estetika
fungsi-fungsi sesuai yang dijanjikan dan sebanyak (90,5%) responden menjawab
kemampuan menjalankan program- “setuju” dan “sangat setuju” yang berarti

Jurnal INOHIM Volume 3 Nomor 1, Juni 2015 21


Pengaruh Kualitas Jasa Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Komputer Di RS Pantai Indah Kapuk

kualitas jasa sistem informasi baik.Dimensi responden berpendapat “tidak setuju” dan
kegunaan yang sesuai, sebanyak (85,3%) “sangat tidak setuju” dengan kemampuan
responden menjawab “setuju” dan “sangat jasa sistem informasi menjalankan program
setuju” yang berarti kualitas jasa sistem operasional tanpa sering mengalami
informasi baik.Dimensi keunikan sebanyak gangguan dan kemampuan memproteksi
(84,1%) responden menjawab “setuju” dan program aplikasi dan data dari segala
“sangat setuju” yang berarti kualitas jasa gangguan.
sistem informasi baik.Dimensi kualitas
kesesuaian sebanyak (83,6%) responden Kesimpulan
menjawab “setuju” dan “sangat setuju” yang Berdasarkan hasil penelitian pengaruh
berarti kualitas jasa sistem informasi kualitas jasa sistem informasi terhadap
baik.Dimensi daya tahan sebanyak (69%) kepuasan pengguna komputer di RS. Pantai
responden menjawab “setuju” dan “sangat Indah Kapuk Jakarta Utara, dapat
setuju” yang berarti kualitas jasa sistem disimpulkan sebagai berikut :
informasi perlu diperbaiki.Dimensi 1. Sebagian besar responden (82,7%)
kemudahan perawatan & perbaikan sebanyak menilai kualitas jasa sistem informasi
(60,3%) responden menjawab “setuju” dan masuk kriteria “baik”. Dimensi kualitas
“sangat setuju” yang berarti kualitas jasa jasa sistem informasi yang mendukung
sistem informasi perlu diperbaiki hasil tersebut adalah kinerja (95,7%),
Berdasarkan uraian di atas mengenai keandalan (93,1%), estetika (90,5%),
persepsi responden sebagian besar kegunaan yang sesuai (85,3%),
responden berpendapat bahwa kualitas jasa keunikan (84,1%), kualitas kesesuaian
sistem informasi di RS. Pantai Indah Kapuk (83,6%), daya tahan (69%) dan
“baik”. Hal tersebut sesuai dengan kemudahan perawatan & perbaikan
perhitungan total skor kuesioner masing– (60,3%).
masing responden berdasarkan jawaban 2. Sebagian besar responden (84,8%)
mengenai persepsi pengaruh kualitas jasa menyatakan puas terhadap kualitas
sistem informasi, sebagai berikut : jasa sistem informasi. Dimensi
Nilai rata-rata (mean) total skor kepuasan yang mendukung hasil
responden dari hasil perhitungan variable X tersebut adalah kemudahan
adalah: Mean = 2705 : 58 = 46,6Dari rata- penggunaan (94,9%), akurasi (92,3%),
rata penghitungan tersebut, diperoleh nilai content atau isi (88,8%), tampilan
rata-rata variabel X sebesar 46,6. (81,9%) dan ketepatan waktu (66,4%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3. Berdasarkan uji regresi linier
skor kualitas jasa sistem informasi di RS. sederhana, uji korelasi pearson dan
Pantai Indah Kapuk dengan mean atau rata- koefisien determinasi diketahui bahwa
rata (46,6), median (47) dan modus (45). ada hubungan yang signifikan antara
Nilai minimum skor penilaian adalah 34 dan kualitas jasa sistem informasi terhadap
nilai maksimum skor penilaian adalah 54yang kepuasan pengguna komputer di Seksi
artinya semakin besar skor penilaian maka Administrasi Rawat Jalan, Administrasi
persepsi responden terhadap kualitas jasa Ruang Perawatan dan Seksi Rekam
sistem informasi semakin baik dan begitu Medis. Angka korelasi pearson (r) 0,608
pula sebaliknya.Menurut Permenkes RI sehingga dapat disimpulkan bahwa arah
No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar hubungan antara kedua variabel adalah
Pelayanan Minimal Rumah Sakit disebutkan positif. Hasil perhitungan koefisien
bahwa untuk pelayanan yang terkait dengan determinasi 37% kualitas jasa sistem
pemeliharaan sarana rumah sakit adalah informasi mempengaruhi kepuasan
kecepatan waktu menanggapi kerusakan pengguna komputer dan sisanya 63%
sarana ≤ 15 menit harus sudah ditanggapi. dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
Hal ini tentunya berhubungan dengan diteliti pada penelitian ini. Dengan
dimensi kemudahan & perawatan pada demikian dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini dimana (39,7%) responden semakin baik kualitas jasa yang
menjawab “tidak setuju” dan “sangat tidak dihasilkan sistem informasi maka
setuju” dengan kemam-puan SDM bagian IT kepuasan pengguna komputer di Seksi
memperbaiki sistem informasi setiap hari dan Administrasi Rawat Jalan, Administrasi
merespon perbaikan dengan cepat dan Ruang Perawatan dan Seksi Rekam
mudah ketika sistem mengalami gangguan. Medis juga semakin tinggi.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah DaftarPustaka
terkait dimensi daya tahan dimana (31%)

Jurnal INOHIM Volume 3 Nomor 1, Juni 2015 22


Pengaruh Kualitas Jasa Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Komputer Di RS Pantai Indah Kapuk

Almilia, L. S. (2007). Faktor-faktor yang


mempengaruhi kinerja sistem Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
informasi akuntansi pada bank umum Permenkes RI
pemerintah. Jurnal Ilmiah STIE No.129/Menkes/Per/XII/2013 tentang
Perbanas. Surabaya. Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit, 2008.
Arthur., Eka, A., Robert., & Abdurachman, E.
(2008, Januari). Analisis tingkat Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
kepuasan pengguna sistem informasi Permenkes RI No.82/ Menkes/Per/
underwriting pada PT Tugu Pratama XII/ 2013 tentang Sistem Informasi
Indonesia. Jurnal Piranti Warta, 11(1), Manajemen Rumah Sakit, 2013.
hal: 28-44. Jakarta.
Rustiyanto, E. (2014). Buku ajar sistem
Astuti, S. (2003). Pengaruh diversitas kemanfaatan dan informasi manajemen rumah sakit.
lingkup pengembangan kemanfaatan teknologi Yogyakarta: Poltekkes Permata
informasi terhadap kepuasan pemakai. Indonesia.
Jakarta.
Soegiharto. Faktor-faktor yang berpengaruh
Bakke, A. (2008). Measurment of user pada kinerja sistem informasi
satisfaction with enterprise portals. akuntansi. Gajah Mada Jurnal Bisnis
Norwegian. Akuntansi, III (2). Yogyakarta

Husein., & Wibowo, M. A. (2002). Sistem Sudra, R. I. (2008). Pedoman manajemen


informasi manajemen. Yogyakarta: informasi kesehatan di sarana
UPP AMP YKPN. pelayanan kesehatan. Jakarta: UI-
Press, 2008.
Jen, T. F. (2002). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja sistem Sugiyono. (2012). Metode penelitian bisnis.
informasi akuntansi. Jurnal Bisnis dan Bandung: Alfabeta.
Akuntansi, IV (2).
Supranto, J. (2006). Pengukuran kepuasan
Jogiyanto. (2005). Sistem teknologi pelanggan untuk menaikkan pangsa
informasi. Yogyakarta:Andi. pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Kotler, P., & Amstrong, G. (2003). Dasar- Tjiptono, F. (2004). Konsep kepuasan
dasar pemasaran, (Alexander Sindoro, pemakai. Yogyakarta: Andi.
penerj). Jakarta: PT. Index kelompok
Gramedia. Tjiptono, F., & Chandra, G. (2005).
Manajemen kualitas jasa. Yogyakarta:
Krismiaji. (2005). Sistem informasi Andi.
akuntansi. Jakarta : YKPN.
Wijaya, T. (2011). Manajemen kualitas jasa.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2005). Sistem Jakarta: PT. Index kelompok
informasi manajemen. Jakarta: Gramedia.
Salemba Empat.
World Health Organization (WHO). (2004). A
Markus, S. N. (2010). Master plan practical guide for developing
pengembangan sistem informasi countries.
manajemen rumah sakit. Yogyakarta:
Poltekkes Permata Indonesia.

Jurnal INOHIM Volume 3 Nomor 1, Juni 2015 23

You might also like