You are on page 1of 15

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN NY. M DENGAN


HIPERTENSI DI DESA MANDIKAPAU

3.1 Identitas Keluarga


3.1.1 Data Umum
Nama KK : Tn. S
Umur : 37 tahun
Alamat : RT 3
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
3.1.2 Klien
Nama : Ny. M
Umur : 36 tahun
Alamat : RT 3
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
3.1.3 Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hubungan Pendidikan Agama Pekerjaan Status Kesehatan
1. Tn S L 37 Ayah SD Islam Swasta Sehat
2. Ny M P 36 Istri SD Islam IRT Hipertensi
3. An. R L 14 Anak SD Islam Pelajar Sehat
3.1.4 Genogram
Keterangan,
: Laki-laki : Perempuan : Meninggal

: Sakit : Serumah
3.1.5 Tipe Keluarga
Keluarga Inti, yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri dan
anak.
3.1.6 Kewarganegaraan / Suku bangsa
Berasal dari suku Banjar, Kalimantan Selatan Indonesia
3.1.7 Agama
Keluarga beragaman ISLAM.
3.1.8 Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan berada di tangan kepala keluarga, namun
dengan musyawarah apabila ada masalah yang perlu
dirundingkan bersama keluarga.
3.1.9 Hubungan dalam keluarga
Keluarga memiliki hubungan yang baik dan saling mendukung
satu sama lain dalam hal positif.
3.1.10 Status sosial ekonomi dalam keluarga
Pendapatan keluarga tidak menentu dalam satu bulan, karena
pekerjaan yang tidak tetap hanya sebagai petani. Tn. S
mengatakan pendapatannya perbulan hanya berkisar Rp.
1.000.000 s.d Rp. 2.000.000,-. Sedangkan untuk pengeluaran
perbulan hanya menyesuaikan, dicukupkan dan tidak ada untuk
menabung.
3.1.11 Aktivitas rekreasi keluarga
Aktifitas rekreasi keluarga biasanya dilakukan dengan menonton
TV bersama, biasanya dilakukan pada malam hari.

3.2 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


3.2.1 Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Ny. A sedang berada pada tahap
perkembangan keluarga tahap VIII, dimana keluarga telah
memasuki masa pra-lansia.
3.2.2 Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Pada keluarga Ny. A tugas perkembangan tersebut belum
terpenuhi yaitu:
3.2.2.1 Membantu anak untuk mandiri di masyarakat (belum
terpenuhi).
3.2.2.2 Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

3.2.3 Riwayat Kesehatan Keluarga Inti


Ny. M memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan Tn S memiliki
riwayat kolestrol.
3.2.4 Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa keluarga terdahulu
memiliki riwayat penyakit sepetri hipertensi, DM, dll.
3.3 Data Keadaan Lingkungan
3.3.1 Karakteristik Rumah
Status dalam kepemilikan rumah adalah milik sendiri, bentuk
bangunan rumahnya adalah kayu, dimana komposisi ruangan
terdiri dari teras, ruang tamu, 2 buah kamar tidur dan mempunyai
WC, penerangan rumah dari listrik, jendela dibuka pada siang
hari, lantai terbuat dari papan, kebersihan rumah cukup bersih.

Dapur WC
Dapur
Kamar 2
Ruang Tamu/
santai
Kamar 1
3.3.2 Karateristik tetangga dan komunitas
Hubungan keluarga dengan tetangga baik, tetangga klien yang
Pinturumah
ada disekitar Utama
klien ramah-ramah. Warga memiliki tradisi
mengadakan pengajian dan arisan ini berlangsung dirumah
masing-masing secara bergantian, warga juga mempunyai
kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu melapor ke RT.
3.3.3 Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny. M tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal,
rumah yang ditinggali adalah milik sendiri.
3.3.4 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Ny. M biasanya berkumpul pada malam hari, aktivitas
yang dilakukan biasanya menonton TV bersama keluarga, dengan
masyarakat cukup harmonis, komunikasi terjadi dengan baik
dengan masyarakat sekitar.
3.3.5 Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat meski ada yang
sakit tapi secara psikologis sehat. Antar anggota keluarga saling
menyayangi satu sama lain. Keluarga klien juga memiliki fasilitas
kesehatan meliputi: tempat tinggal, sumber air minum dari sumur
pompa. Dukungan psikologis dan spiritual keluarga terpenuhi
dengan baik.
3.4 Struktur Keluarga
3.4.1 Struktur peran
Di dalam keluarga Ny. A terdiri dari Tn. S berperan sebagai
kepala keluarga, An. T berperan sebagai anak.
3.4.2 Nilai atau norma keluarga
Keluarga menyakini bahwa kesehatan sangat penting, akan tetapi
mereka kurang menjaga kebersihan dan memperhatikan
kecukupan gizi dalam keluarga.
3.4.3 Pola komunikasi keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan
masyarakat adalah bahasa Banjar. Komunikasi antar keluarga
terjalin dengan baik waktu komunikasi lebih banyak karena
keluarga Ny. A tidak bekerja.

3.4.4 Struktur kekuatan keluarga


Kepala keluarga memberi nasehat kepada anaknya bagaimana
cara berperilaku yang baik, sopan dan santun, cara menjaga
hubungan dengan orang lain, untuk kekuatan keluarga masih tetap
berada pada Tn. S sepenuhnya.
3.5 Fungsi Keluarga
3.5.1 Fungsi Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang.
Klien selalu mendukung apa yang dilakukan anaknya selama
masih dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan
sopan santun. Keluarga menerapkan system demokrasi dalam
memecahkan/mengatasi permasalahan keluarga.
3.5.2 Fungsi Sosialisasi
Interaksi sosial antar keluarga terjalin baik, masing-masing
anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika
atau sopan santun dalam berperilaku.
3.5.3 Fungsi Reproduksi
Klien (Ny. A) berjenis kelamin perempuan. Klien tidak ada
keluhan dalam BAK maupun BAB.
3.5.4 Fungsi Ekonomi
Keluarga Ny. A memenuhi kebutuhan sehari-hari dari hasil
bertani.
3.5.5 Fungsi Perawatan Kesehatan
Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan.
Keluarga tidak cukup mengetahui mengenai penyakit Hipertensi.
Pengetahuan mengenai penanganan jika mengalami kekambuhan
kurang terbukti saat Ny. A merasakan penyakitnya kambuh, klien
hanya berdiam diri dan tidak mengobatinya.
Kesimpulan = Keluarga Ny. A kurang pengetahuan/informasi
tentang penyakit (Hipertensi).
3.6 Stress Dan Koping Keluarga
3.6.1 Stresor jangka pendek dan panjang.
Stessor jangka pendek:
Dapat menyebabkan terganggunya aliran darah ke otak.
3.6.1.6.Stessor jangka panjang:
Klien mengeluh kepalanya terasa sakit saat di gerakkan dan kurang
mengetahui tentang penyakitnya.
3.6.2 Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stresor.
Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas
karena dapat mengakibatkan kerusakan pada jantung dan bisa
menyebabkan stroke. Meskipun demikian, keluarga telah
berusaha membeli obat warung dan berobat ke puskesmas
terdekat atau bidan desa.
3.6.3 Strategi koping yang digunakan
Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan
dengan musyawarah.
3.6.4 Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kasar
terhadap anaknya, memberi ancaman-ancaman dalam
menyelesaikan masalah.
3.6.5 Harapan keluarga
Keluarga mempunyai harapan semoga keluarga selalu diberikan
kesehatan.
3.7 Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
3.7.1 Pemeriksaan kesehatan Tn. S
3.7.1.1 Keadaan umum
Keadaan klien secara umum baik, kesadaran klien
composmentis dengan GCS: E 4, V5, M6.
Ket : 4 : Mata (membuka mata spontan)
5 : Respon verbal (orientasi baik)
6 : Respon motorik (mengikuti perintah)
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 92x/m
R : 22x/m
T : 36,5oC
3.7.1.2 Kulit
Klien berkulit sawo matang, tidak ada edema, turgor kulit
baik saat dicubit kembali <3 detik, kebersihan kuku dan kuku
cukup bersih, kulit klien bersih, suhu tubuh klien 36,5oC.
3.7.1.3 Kepala dan leher
Bentuk kepala simetris, tidak ada trauma pada kepala dan
leher tak terbatas, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
distribusi rambut merata, warna rambut beruban, kebersihan
kepala cukup bersih.
3.7.1.4 Mata dan penglihatan
Mata klien tampak simetris, tidak ada secret, penglihatan
mata klien kurang baik, fungsi penglihatannya kurang
bagus,klien mampu melihat dalam jarak ± 6 m,
pandangannya kabur. klien tidak menggunakan alat bantu
penglihatan seperti kacamata.
3.7.1.5 Telinga dan pendengaran
Struktur kedua telinga klien tampak simetris, fungsi
pendengaran baik, kebersihan telinga klien cukup bersih,
klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
3.7.1.6 Hidung dan penciuman
Struktur hidung tampak simetris, tidak ada peradangan dan
perdarahan, kebersihan hidung klien cukup bersih, fungsi
penciuman baik, klien dapat membedakan bau minyak kayu
putih dan parfum.

3.7.1.7 Dada, pernafasan dan kardiovaskular


Struktur dada tampak simetris, tidak ada nyeri dada, klien
tidak mengeluh sesak, pernafasan sedikit cepat, pada saat di
auskultasi terdengar bunyi vesikuler. Tidak menggunakan alat
bantu pernafasan seperti oksigen , Rr: 22x/m, tidak ada
sianosis, tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada edema,
respirasi dan ispirasi normal, tidak ada lesi pada dada, tidak
ada pembesaran pada jantung, bunyi jantung S1 S2 tunggal.
3.7.1.8 Abdomen dan pencernaan
Struktur abdomen tampak simetris , kebersihan abdomen
tampak bersih, tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak ada
lesi / benjolan pada abdomen, tidak terdapat edema pada
abdomen, system pencernaan baik, BAK 3-4x/hari, tidak ada
keluhan dengan pencernaan.
3.7.1.9 Muskuloskeletal
Struktur esktrimitas antara kiri dan kanan tampak simetris,
pergerakan atas dan bawah lambat, klien tidak menggunakan
alat bantu seperti tongkat, tidak terdapat kelainan pada
ekstrimitas atas dan bawah,
.
3.7.1.10 Genetalia dan reproduksi
Klien berjenis kelamin laki-laki, klien tidak terdapat
kesulitan BAB dan BAK.

3.7.2 Pemeriksaan kesehatan Ny. M


3.7.2.1 Keadaan umum
Keadaan klien secara umum baik, kesadaran klien
composmentis dengan GCS : E 4, V5, M6.
Ket : 4 : mata (membuka mata spontan)
5 : Respon verbal (orientasi baik)
6 : Respon motorik (mengikuti perintah)
TTV :
TD : 160/100 mmHg
N : 80x/m
R : 20x/m
T : 36oC

3.7.2.2 Kulit
Klien berkulit sawo matang, tidak ada edema, turgor kulit
baik saat dicubit kembali <3 detik, kebersihan kuku dan kuku
cukup bersih, kulit klien bersih, suhu tubuh klien 36,oC.
3.7.2.3 Kepala dan leher
Bentuk kepala simetris, tidak ada trauma pada kepala dan
leher tak terbatas, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
distribusi rambut merata, warna rambut hitam, kebersihan
kepala cukup bersih.
3.7.2.4 Mata dan penglihatan
Mata klien tampak simetris, tidak ada sekret, penglihatan
mata klien kurang baik, fungsi penglihatannya baik dimana
klien mampu melihat dalam jarak ± 8 m. Klien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan seperti kacamata.
3.7.2.5 Telinga dan pendengaran
Struktur kedua telinga klien tampak simetris, fungsi
pendengaran baik, kebersihan telinga klien cukup bersih,
klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
3.7.2.6 Hidung dan penciuman
Struktur hidung tampak simetris, tidak ada peradangan dan
perdarahan, kebersihan hidung klien cukup bersih, fungsi
penciuman baik, klien dapat membedakan bau minyak kayu
putih dan parfum.

3.7.2.7 Dada, pernafasan dan kardiovaskular


Struktur dada tampak simetris, tidak ada nyeri dada, klien
tidak mengeluh sesak, pernafasan teratur, pada saat di
auskultasi terdengar bunyi vesikuler. Tidak menggunakan alat
bantu pernafasan seperti oksigen , RR: 20x/m, tidak ada
sianosis, tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada edema,
tidak ada lesi pada dada, tidak ada pembesaran pada jantung,
bunyi jantung S1 S2 tunggal
3.7.2.8 Abdomen dan pencernaan
Struktur abdomen tampak simetris , kebersihan abdomen
tampak bersih, tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak ada
lesi / benjolan pada abdomen, tidak terdapat edema pada
abdomen, system pencernaan baik, BAK 3-4x/hari, tidak ada
keluhan dengan pencernaan.

3.7.2.9 Muskuloskeletal
Struktur esktremitas antara kiri dan kanan tampak simetris,
pergerakan atas dan bawah lambat, klien menggunakan alat
bantu seperti tongkat, tidak terdapat kelaianan pada
ekstremitas atas dan bawah, skala otot :
5555 5555
5555 55
Ket : 5 dapat menggerakkan anggota gerak secara normal.
3.7.2.10 Genetalia dan reproduksi
3.7.2.11 Klien berjenis kelamin Perempuan, klien tidak terdapat
kesulitan BAB dan BAK.
3.6 Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Kurangnya Ketidaksanggupan
 Ny. M mengatakan beberapa pengetahuan keluarga
bulan terakhir ini sering merasa cepat mengenai menggunakan
lelah, sesak, pusing dan tegang dibagian hipertensi fasilitas atau
leher belakang dan kaku dibagian pelayanan
tengkuk. kesehatan di
 Klien mengatakan pernah masyarakat
berobat ke Puskesdes dan setelah itu
tidak pernah lagi kontrol secara rutin .
 Klien mengetahui kalau
klien mengalami darah tinggi.

DO :
Berdasarkan hasil pemeriksaan tanda –
tanda vital didapatkan :
 Tekanan darah : 160/100 mmHg.
 Respirasi : 20 x/menit
 Nadi : 80 x/menit

3.7 Menentukan Prioritas Masalah


Ketidaksanggupan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan di masyarakat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
mengenai komplikasi penyakit hipertensi.

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah: 3 1 3/3 x 1 = 1 Ketidaktahuan
Ancaman keluarga tentang
kesehatan
masalah komplikasi
penyakit hipertensi
merupakan bahaya
terhadap kondisi klien.
2. Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 =2 a. Kondisi klien pada
masalah dapat usia tua
diubah: b. Klien mudah
Mudah menerima masukan
c. Letak Pustu tidak
jauh dari rumah
d. Berdasarkan
prognosa masalah
hipertensi hanya
sebagian kecil bisa
sembuh, dan hanya
bisa dilakukan
tindakan
pencegahan.
3. Potensial masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 a. Penyakit hipertensi
untuk dicegah: memungkinkan
Tinggi untuk dicegah
dengan
menghindari faktor
resiko.
b. Keluarga mau
diajak kerjasama
(kooperatif).
4. Menonjolnya 2 1 2/2x 1 = 1 Bila tidak segera
masalah: ditanganni maka akan
Masalah berat, terjadi komplikasi
harus segera lebih lanjut, seperti
ditangani stroke, kelumpuhan.
Total 5

Prioritas Masalah :
a. Ketidaksanggupan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan di masyarakat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
mengenai komplikasi hipertensi
3.8 Rencana Keperawatan Keluarga
Masalah Masalah Tujuan jangka Tujuan jangka Evaluasi
No Intervensi
Kesehatan Keperawatan panjang pendek Kriteria Standar
1 Ketidakmampuan kurangnya Keluarga dan Setelah 5x Respon Keluarga mau 1. Kaji tanda-tanda vital
keluarga pengetahuan klien dapat pertemuan verbal menggunakan 2. Kaji pengetahuan keluarga
Menggunakan mengenai Menggunakan diharapkan keluarga fasilitas atau tentang tanda, gejala,
fasilitas atau komplikasi fasilitas atau keluarga pelayanan penyebab, pencegahan dan
pelayanan hipertensi pelayanan Menggunakan kesehatan di penatalaksanaan Hipertensi
kesehatan di kesehatan di fasilitas atau masyarakat serta akibat lanjut dari
masyarakat masyarakat pelayanan hipertensi
dapat menjelaskan
dan dapat kesehatan di 3. Jelaskan keluarga tentang
kembali tentang
melakukan masyarakat tanda, gejala, penyebab,
tanda, gejala,
tindakan mengetahui pencegahan dan
penyebab,
pencegahan tanda, gejala dan penatalaksanaan Hipertensi
pencegahan dan
serta penyebab, serta akibat lanjut dari
penatalaksanaan
penaganan pencegahan dan hipertensi
Hipertensi serta
penyakit. penatalaksanaan 4. Penkes Mengenai Hipertensi
akibat lanjut dari
Hipertensi serta 5. Motivasi keluarga untuk
hipertensi
akibat lanjut menjaga pola makan dengan
dari hipertensi Ny. A terhindar dengan menu seimbang
dari resiko 6. Motivasi klien untuk
bertambah memeriksakan kesehatan
parahnya penyakit keluarga secara berkala
hipertensi 7. Ajarkan klien tentang
pentingnya menjaga kesehatan
lingkungan keluarga
8. berikan pujian atas
keberhasilan keluarga.
3.9 Implementasi dan Evaluasi
No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. 01-04-2019 Ketidakmampuan 1. Mengkaji TTV 1. TTV Ny. M
2. Mengkaji pengetahuan TD : 160/100 mmHg.
keluarga
15:00 Wita Respirasi : 20 x/menit
keluarga tentang tanda,
Menggunakan Nadi : 80 x/menit
gejala, penyebab, 2. Keluarga dan klien tidak
fasilitas atau
pencegahan dan mengetahui mengenai tanda,
pelayanan
penatalaksanaan gejala, penyebab, pencegahan
kesehatan di
Hipertensi serta akibat dan penatalaksanaan
masyarakat
lanjut dari hipertensi.
2. 02-04-2019 Ketidakmampuan 1. Mengkaji TTV 1. TTV Ny. M
2. Menjelaskan pada klien TD : 140/90 mmHg.
keluarga
15:00 Wita R: 18x/menit, N: 82 x/menit.
dan keluarga tentang
Menggunakan 2. Keluarga dan klien mengetahui
tanda, gejala,
fasilitas atau pengertian, tanda dan gejala,
penyebab, pencegahan
pelayanan penyebab, pencegahan dan
dan penatalaksanaan
kesehatan di penatalaksanaan hipertensi
Hipertensi dan akibat
masyarakat serta akibat dari hipertensi
lanjut dari Hipertensi
3. 03-04-2019 Ketidakmampuan 1. Mengkaji TTV 1. TTV Ny. M
2. Mengevaluasi TD : 150/100 mmHg.
keluarga
15:00 Wita R: 22x/menit, N: 84 x/menit
pertemuan sebelumnya.
Menggunakan 2. Klien minta penjelasan ulang
3. Penkes Mengenai
3. Keluarga dan klien mengetahui
fasilitas atau
Hipertensi
pengertian, tanda dan gejala,
pelayanan
penyebab, pencegahan dan
kesehatan di
penatalaksanaan hipertensi
masyarakat
serta akibat dari hipertensi
4. 04-04-2019 Ketidakmampuan 1. Mengkaji TTV 1. TTV Ny. M
2. Memberi Motivasi TD : 140/80 mmHg.
keluarga
15:00 Wita R: 20 x/menit N: 82 x/menit
keluarga untuk
Menggunakan 2. Keluarga mengetahui
menjaga pola makan
fasilitas atau pentingnya mengatur pola
dengan dengan menu
pelayanan makan dengan gizi seimbang,
seimbang
kesehatan di namun keluarga mengatakan
masyarakat sulit karena kebiasaan makan
seadanya
5. 05-04-2019 Ketidakmampuan 1. Mengajarkan klien 1. klien mengetahui pentingnya
15:00 Wita keluarga tentang pentingnya menjaga lingkungan sehat,
Menggunakan menjaga kesehatan namun dalam pelaksanaanya
fasilitas atau lingkungan keluarga keluarga belum mampu
2. Memberikan pujian
pelayanan melaksanakannya
2. Klien nampak senang
kesehatan di
mendapatkan pujian
masyarakat

6. 06-04-2019 Ketidakmampuan 1. Mengkaji TTV 1. TTV Ny. M


2. Memberi Motivasi TD : 140/90 mmHg.
keluarga
15:00 Wita R: 20 x/menit, N: 84 x/menit
klien untuk
Menggunakan 2. Klien mengerti dan memahami
memeriksakan
fasilitas atau akan pentingnya
kesehatan keluarga
pelayanan memeriksakan kesehatan
secara berkala
kesehatan di keluarga dan klien
masyarakat

7. 07-04-2019 Ketidakmampuan 1. Mengkaji TTV 1. TTV Ny. M


2. Mengevaluasi TD : 140/100mmHg.
keluarga
15:00 Wita R: 22x/menit, N: 86x/menit
pertemuan sebelumnya
Menggunakan 2. Klien mengerti tentang
fasilitas atau penyakitnya dan mengatakan
pelayanan akan rutin periksa ke
kesehatan di Puskesdes.
masyarakat

You might also like